Laman
- Beranda
- al ilmu
- al kisah
- Allah dan Jalan menuju Allah
- Cahaya
- Do'a Doa
- Futuhat Al Makiyyah
- Hadits Qudsy
- Kalam Kalam Hikmah
- Kata Hati
- Kebenaran Hakiki
- Kitab Tauhid
- Mahkota Aulia Illaita'ala
- Mutiara Kalam Habaib
- My notes
- Qitab Sirr Al Asrar
- Shalawat
- Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Syar'i
- Syarh Al Hikam
- Taddabur Ayat Ayat
- Tokoh dan Biografi
Senin, 28 Oktober 2013
NABI ALLAH DAUD DENGAN SEEKOR ULATMERAH
Dalam Kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al-
Ghazali diceritakan sebuah kisah.
Alkisahnya suatu ketika Nabi Allah Daud a.s duduk
di serambi sambil membaca Kitab Zabur. Lalu
beliau melihat seekor ulat merah merayap melata
di tanah menuju kearahnya.
Nabi Allah Daud a.s lantas berkata didalam hati:
"Kebajikan apalah yang ada sehingga Allah
menciptakan ulat merah ini...?"
Maka ketika itu juga dengan izin Allah s.w.t
memberi upaya pada ulat itu boleh berbicara
berkata-kata kepada Nabi Allah Daud a.s.
Berkata ulat merah itu:
"Wahai...! Nabi Allah, bilamana siang mendatang,
Allah mengilhamkan kepada diri ku untuk
mengucapkan kalimah Subhanallahi
walhamdulillah walaa ilaha illallah wallahuakbar
1,000 kali setiap hari."
"Dan bilamana malam mendatang, Allah s.w.t
mengilhamkan pula kepada diri ku untuk
mengucapkan kalimah Allahumma shalli 'ala
Muhammadinin Nabiyyil ummiyyi wa'alaa alihi wa
shahbihi wa sallim 1,000 kali setiap malam."
"Lalu dengan kamu ajari aku lafadz kalimah apa
pula yang harusku katakan agar aku memperolehi
manfaat kebajikan daripada mu?"
Mendengar kata-kata ulat merah tadi disaat itu
juga Nabi Daud a.s terdiam malu menyesal karena
telah memandang rendah hina kepada ulat merah
tersebut makhluk yang kelihatannya lemah tidak
punya apa-apa kelebihan. Lantas Nabi Allah Daud
teramat menyesal keatas perbuatannya itu
langsung diwaktu itu juga terus bertaubat kepada
Allah s.w.t.
Begitulah Kisah Nabi Allah Daud a.s dengan sekor
ulat merah semoga kita boleh mengambil iktibar
darinya membuat sempadan kayu ukur akhlak hati.
Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa paras
kamu, darjat kebesaraan kamu, harta emas perak
kamu, keturunan darah bangsawan kamu akan
tetapi Allah menilik kerja hati kamu.
Wallahualam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar