Jumat, 27 Mei 2016

Tawassul

Tawassul adalah berdoa kepada Allah melalui suatu perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah.

أَلْوَسِيْلَةُ وَهِيَ مَا يُتَقَرَّبُ اِلَى الشَّيْئِ وَتَوَسَّلَ اِلَى رَبِّهِ بِوَسِيْلَةِ تَقَرُّبٍ اِلَيْهِ بِعَمَلِهِ

Artinya: “Wasilah adalah sesuatau yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada sesuatu yang lain. seseorang bertawassul kepada Tuhannya melalui wasilah (media) Taqorrub dengan amal ibadahnya.” (Kamus Al Misbah Al Munir)

اَلتَّوَسُّلُ بِأَحْبَابِ اللهِ هُوَ جَعَلَهُمْ وَاسِطَةً إِلَى اللهِ تَعَالَى فِى قَضَاءِ الْحَوَائِجِ لِمَا ثَبَتَ لَهُمْ عِنْدَهُ تَعَالَى مِنَ الْقَدْرِ وَالْجَاهِ مَعَ الْعِلْمِ بِأَنَّهُمْ عَبِيْدٌ وَمَخْلُوْقُوْنَ وَلَكِنَّ اللهَ جَعَلَهُمْ مَظَاهِرُ لِكُلِّ خَيْرٍ وَبَرَكَةٍ وَمَفَاتِيْحُ لِكُلِّ رَحْمَةٍ

Artinya: “Tawassul adalah memohon kepada Allah swt melalui perantara orang-orang yang dicintai-Nya, seperti para Nabi dan Wali. Dikarenakan mereka adalah orang-orang yang telah diridhoi dan telah diberi derajat yang tinggi di sisi Allah swt.”
(al-Ajwibah al-Ghaliyah fi Aqidah al-Firqoh an-Najiyah dalam Fiqh Tradisionalis)

Landasan tawassul adalah firman Allah swt berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اِتَّقُوْا اللهَ وَاْبَتُغْوا إِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِي سَبِيْلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah swt dan carilah jalan (tawassul) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan”. (QS. Al-Maidah : 35)

Pengertian ayat “وَابْتَغُوْا اِلَيْهِ اْلوَسِيْلَة” ialah mendekatkan kepada Allah dengan mentaatiNya dan melakukan sesuatau yang di ridloi olehNya. (Tafsir Ibnu Katsir)

Tawassul dibagi menjadi dua:

1. Tawassul dengan amal saleh.
Dalilnya adalah sebuah hadits yang mengisahkan tiga orang yang terperangkap di dalam gua. Lalu, ketiganya bertawassul dengan amal kebaikan yang pernah mereka lakukan.
Orang pertama bertawasul dengan amal baiknya terhadap kedua orang tua. Orang kedua bertawasul dengan takutnya kepada Allah swt sehingga menggagalkan perbuatan keji yang hendak ia lakukan.
Orang ketiga bertawassul dengan amal baik yang telah ia lakukan kepada pegawainya. Pegawai tersebut bekerja tanpa mau diberi gaji. Namun setelah gaji tersebut disimpan sang majikan lalu digunakan untuk membeli hewan ternak dan berkembang biak, sang pegawai meminta gajinya. Akhirnya seluruh hewan ternak diberikan kepadanya. Berkat amal-amal tersebut, Allah swt membukakan pintu gua sehingga ketiganya dapat keluar. (HR. Bukhori, Muslim dan Ahmad)

2. Tawassul dengan orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah swtseperti para nabi, wali dan syuhada’. Dalam sebuah hadits disebutkan,

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ عُمَرَ اْبنَ اْلخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ كَانَ اِذَا قُحِطُوْا اِسْتَسْقَىْ بِالْعَبَّاسِ اْبنِ عَبْدِالْمُطَلِّبْ فقال أَللَّهُمَّ كُنَّا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِنَبِيِّنَا فَتَسْقِيْنَا وَأَنَا نَتَوَسَّلُ اِلَيْكَ بِعَمِّ نَبِيِّنَا فَأَسْقِنَا فَيُسْقُوْنَ

Artinya: “Dari Anas bin Malik, bahwasanya Sahabat Umar bin Khottob ketika mengalami kemarau, maka beliau meminta hujan dan bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muthollib, beliau berkata “Ya Allah bahwasanya kami telah bertawassul kepada Engkau dengan Nabi kami, maka Engkau turunkan hujan dan sekarang kami bertawassul kepada Engkau dengan paman Nabi kami, maka turunkanlah hujan itu.” (HR. Bukhori)

Mengambil kesimpulan dari hadits diatas bahwa :
– Sahabat Umar bin Khotob pernah berdoa bertawssul dengan Nabi untuk meminta diturunkan hujan.
– Sabahat Umar bin Khotob bukan bertawassul dengan Nabi saja, melainkan dengan paman Nabi juga, yaitu Sayyidina Abbas bin Abdul Muthollib.

Selain hadits di atas ada hadits lain yang menceritakan kisah seorang sahabat yang menderita sakit mata. Sahabat tersebut meminta doa kepada Rosululloh saw agar diberi kesembuhan, namun Rosululloh tidak berkenan mendoakannya, akan tetapi beliau mengajarkan doa tawassul agar dibacanya sendiri.

أَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدِ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ إِنِّى تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّكَ فِى حَاجَتِىْ هَذِهِ لِتَقْضِى لِى فَشَفَّعْتَ فِيَّ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon dan berdoa kepada-Mu dengan (bertawassul melalui) Nabi-Mu Muhammad, Nabi yang penuh kasih sayang. (Wahai Nabi), sesungguhnya aku telah bertawajjuh kepada tuhanku dengan (bertawasul melalui) Engkau agar hajatku ini terkabul. Ya Allah, terimalah syafa’at beliau untukku”. (HR. Tirmidzi, an-Nasa’i, al-Baihaqi dalam Dalil-dalil Nahdliyyah)

Sedangkan salah satu dasar bertawassul melalui orang yang telah mati adalah sebuah hadits:

عَنْ سَيِّدِنَا عَلِى كَرَّمَ اللهُ وَجْهَهُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ لَمَّا دُفِنَ فَاطِمَةُ بِنْتِ أَسَدٍ أُمِّ سَيِّدِنَا عَلِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ اَلَّلهُمَّ بِحَقِّىْ وَحَقِّ الْاَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِى أَغْفِرُ لِاُمِّىْ بَعْدَ أُمِّىْ

Artinya: “Dari sayyidina ‘Ali Karromallohu Wajhah: Sesungguhnya Nabi Muhammad saw tatkala Fatimah binti Asad (ibu sayyidina ‘Ali) dimakamkan, beliau berdo’a, “Ya Alloh, dengan (perantara) hakku, dan hak para Nabi sebelumku, ampunilah ibu setelah ibuku. (Fatimah binti Asad).” (HR. Thabari, Abu Nu’aim dan Ibnu Hajar al-Haitami)

Dalam hadits ini ternyata Rosululloh saw bertawassul dengan para nabi sebelum beliau. Jelas, para nabi sebelum masa beliau sudah meninggal.

Tata Cara Tawassul :
Tawasul dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun yang lazim adalah sebagai berikut :

Membaca ayat Al Quran, tahlil dll. Kemudian pahalanya dihadiahkan kepada para nabi, wali dll (orang yang akan dijadikan perantara).
Lalu berdoa untuk ahli kubur yang diziarahi, misalnya dengan doa: Allohummaghfir lahum warhamhum wa’afihim wa’fu ’anhum.
Kemudian berdoa kepada Allah swt dengan doa yang dikehendaki.
Setelah selesai berdoa baru bertawasul memohon pada Allah swt agar berkenan mengabulkan pemintaannya dengan lantaran tokoh yang diziarahi.

Jumat, 20 Mei 2016

Maulana syaikh Mehmet

Biografi singkat Syaikh Muhammad Adil


Mawlana Syaikh Muhammad Adil Al Haqqani (QS) juga biasa di panggil Maulana Syaikh Mehmet-- adalah pemimpin Thariqah  Naqsybandiyya Aliyya .


Syekh Muhammad Adil (qs) lahir di Damaskus pada 29 Maret 1957. Beliau adalah anak tertua dari Maulana Syekh Nazim (qs) dan Ibu Haji Amina adil (qs). Beliau menghabiskan masa-masa kecilnya di Damaskus. Dalam Tasawwuf Maulana Syekh Nazim (qs) dan Grandsyaikh Abdullah Dagestani (qs) adalah guru nya. Pada saat yang sama beliau mengggunakan waktunya untuk menghadiri madrasah dan mengambil pelajaran Islam dari Ulama terkenal di Damaskus. Ketika Maulana syaikh Nazim (qs) dan keluarganya kembali ke Siprus, Syekh Muhammad adil (qs) tinggal di İstanbul dan membantu Maulana syaikh Nazim (qs) di sana. Selama bertahun-tahun beliau menerima bayat atas Nama Maulana syaikh Nazim dan membuka banyak dargah dan zawiya di İstanbul. Syekh Muhammad (qs) melayani Islam, tariqah, Auliya , ayah dan syekhnya secara  diam-diam. Bahkan sekarang Beliau tidak ingin menunjukkan apa yang beliau lakukan.


Sangat rendah hati dan pendiam, beliau terus  berkhidhmat . Beliau memberikan banyak hal penting (semata mata untuk) berKhidmat. Sampai saat ini beliau bekerja keras untuk ber khidhmat. Beliau tidak pilah pilih kerja untuk khidhmat. Kalian dapat lihat sekarang, hari ini beliau bekerja di kebun mengambil jeruk dan besok beliau bisa dilihat mengadakan pertemuan dengan orang-orang sangat terkenal dan memiliki derajat tinggi(awliya) untuk berkhidhmat. Tidak ada yang bisa menghentikan beliau untuk melayani Islam dan thariqah. Beliau benci untuk memamerkan nya dan juga tidak suka orang-orang yang pamer. Beliau suka memaafkan demi ayahnya. Beliau tidak peduli apa yang orang lain bicarakan tentang dirinya atau gosip tentang dirinya. Dari suhbah suhbahnya nya kita dapat mendengarkan atau membaca, beliau mengatakan bahwa gosip atau orang mengatakan kurang untuk nafs nya! Bahkan ini menunjukkan betapa agung pribadi beliau,  sama Seperti ayahnya yang tanpa alasan , ribuan orang menyukai Syaikh Muhammad (qs) lebih dari hidup mereka sendiri. Ini karomah beliau juga. cinta ini, yang tanpa mengetahui bagaimana ia telah mulai mengambil ,mengendalikan hidup kita dan membuat kehidupan masyarakat yang lebih baik.


Alhamdulillah beliau mengizinkan saya untuk menulis kata pengantar buku ini. Saya tahu saya sangat beruntung untuk menulis ini. Apa pun yang kalian baca di sini adalah setetes dari samudra(bahkan tidak ada). Saya tahu bahwa sedikit dari tetesan  ini dapat membuat kalian mencintainya. Siapapun yang memiliki kesempatan untuk mengunjungi Beliau walau hanya pergi dan menghabiskan waktu 15-20 menit bersama beliau, kalian akan memahami kekuatan dan kedamaian bersama beliau. Siapapun yang ingin bahagia di sini dan di akhirat harus pergi dan ambil lah tangan Sultan Syekh Mehmet ini. Semoga Allah tidak akan pernah membuat kita terpisah dari beliau. Kita tahu bahwa bersama beliau kita akan menang di sini dan akhirat. Kami, para murid dan pecinta Mawlana Syekh Nazim (qs) memiliki hutang besar kepada maulana (qs) karena apa yang telah dilakukan dan lakukan untuk hidup kita. Sekarang kita memiliki hutang berlipat pada  Maulana syaikh Nazim (qs) karena maulana  memberi kan kepada kita Syaikh Muhammad Adil(qs).


Beliau dikenal karena kerendahan hatinya, dan hanya mulai berbicara secara terbuka di Lefke ketika ayahnya jatuh sakit parah akhir tahun lalu. Beliau begitu rendah hati, beliau sering meminta maaf karena menggunakan kata 'saya' selama Suhbah nya, karena itu adalah ukuran dari ego seorang pria. Satu hal yang pasti bahwa seorang pria berbicara dengan egonya yaitu ketika ia menggunakan kata 'aku' secara teratur dalam sambutannya, sering memuji dirinya sendiri, menyebutkan gelar yang panjang atau asosiasi untuk Master. Syekh Mehmet adalah bukan orang yang  seperti itu, beliau adalah orang yang sederhana ,sangat membumi, yang menghabiskan waktunya untuk bertanam di ladang dan cenderung mengurus ternak Maulana syaikh Nazim.


Mewlana Shaykh Muhammed Aadil Al Haqqani (QS) –lovingly also referred to as Mewlana Shaykh Mehmet-- is the current head of the Naqshbandiya Aaliya Al-Haqqaniya Al-Qubrusiya Sufi way.

Shaykh Muhammed (qa) was born in Damascus on 29th March 1957. He is the eldest son of Mevlana Shaykh Nazim (qs) and our Mother Hacı Amina (qs). He spent his childhood days in Damascus. In Tasavvuf Mevlana Shaykh Nazim (qa) and Grandsheikh Abdullah Dagistani (qa) were his teachers. At the same time he used to attend madrasa and took İslamic lessons from famous Ulema of Damascus. When Mevlana (qa) and his family returned to Cyprus, Shaykh Muhammed (qa) was living in İstanbul and helping Mevlana (qa) in there. For many years he accepted bayath for the name of Mevlana and opened a lot of dargahs and zawias in İstanbul. Shaykh Muhammed (qa) was doing his service to İslam, to tariqa, to Auliyas and to his father and sheikh very silently. Even now He doesnt like to show what he does.

Very humble and silent he continues with his khidhmat. He gives a lot of importance to khidmat. Until today he is working so much for khidhmat. He will never choose the work for khidhmat. You can see today, him working in gardens and pick up oranges and tomorrow he can be seen having a meeting with very famous and high ranking people, for khidhmat. Nothing can stop him to serve Islam and tariqa. He hates to show off and also dislikes people who show off. He likes to forgive for the sake of his father. He doesnt care what others talk about him or gossip about him. From his sohbets you can listen or read that he said the gossips or peoples saying is less for his nafs! Even this shows how a great personalty he has. Like his father without any reasons thousands of people love Shaykh Muhammed (qa) more than their life. This is his mircale too. This love, which without knowing how it has started takes take control of your life and makes people’s lives better.

Alhamdulillah he allowed me to write the preface of this book. I know I am very lucky to write this. Whatever you read here is a drop of a drop from an ocean. I know that even this drop of a drop can make you love him. Anyone who has a chance to visit him just go and spent 15-20 minutes with him will understand the power and peace with him. Whoever wants to become happy here and here after must go and grab Sultan Shaykh Mehmed’s (qa) hand. May Allah never make us separate from him. We know that with him we will be victorious here and hereafter. We, the mureeds and lovers of Mevlana Shaykh Nazim (qa) have a big debt to Mevlana (qa) because what he has done and is doing for our lives. Now we arein double debt to Mevlana (qa) because he gave us Shaykh Muhammed (qa).

Fb :syaikhnazim2syaikhmehmet

Shaykh Muhammad Adil, also fondly known as Shaykh Mehmet, is Maulana Shaykh Nazim’s elder son.

He is known for his intense humility, and only began speaking publicly at the Lefke Dergah when his father fell gravely ill late last year. He is so humble, that he often apologises for using the word ‘I’ during his Suhbahs, as that is a measure of a man’s ego. One can tell that a man speaks with ego, when he is using the word ‘I’ regularly in his speech, often praising himself, mentioning his long service or association to the Masters. Shaykh Mehmet is nothing of the sort, he is a down-to-earth simple man, who spends must time planting in the fields and tending to Maulana’s livestock. We will upload videos of him hard at work in the fields, once there is an opportunity.

Sheikh Mehmed Adil Haqqani (KS) came to the world March 29, 1957 in Damascus, Syria,He is the eldest son of Mawlana Sultan al Awlyah Nazim al Haqqani Cypriot and his wife sultana Haji Amin. The world s era was already in a spiritual unbalance total because of Communism, anti-religious policies initiated by countries, because of this his mother emigrated from Turkey to Damascus the capital of Syria, his mother who comes to a Tatar family today Türklerindendir Tatarstan is an autonomous republic within the Russian Federation.

Mehmed Adil Haqqani spent his childhood in Syria, rated from his father and started his mystical training as a young age throughout his youth next to his Murshid Mawlana Sheikh Abdullah Faiz Dağıstanî '. Then lived near his brother in law Shah Hisham Kabbani who was going to marry his sister hajjah nazia and then install at Cyprus. He study the Islamic sciences in a madrasa in Damascus, the Syrian capital and `completed his knowledge and received the hijaza from Sunni scholars.

Sheikh Mehmed Adil Haqqani is the one living person who was during one of the longer period. with Mr. Sheikh Nazim Haqqani Cyprus (KS) he became later after many years of silence, the representative of his father in Istanbul on behalf of the mystical path by accepting his allegiance'' becoming the'' Talib intisab pupil and his disciple and embodying a perfect instrumental guide to his father.

Sufi live

Kamis, 19 Mei 2016

Lawan ego dengan rendah hati

Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani
Melawan Ego dengan Menjadi Rendah Hati
(buku Melawan Ego)
16 Pebruari 1999

Bismillah hirRohman nirRohim
Menghormati semua orang adalah tugas kita, ini adalah ajaran agama kita.
Jalan Sufisme yang sejati memerintahkan kita untuk menghormati semua  orang. Seseorang bisa saja tidak peduli agamanya atau mempunyai karakter yang   buruk dan brutal sehingga bisa jadi dia akan menyerangmu. Tetapi kalian tidak  perlu  untuk turun ke tingkatannya dan berkelahi dengannya.
        
Syaikh Sa'adi Syirazi , seorang penyair Sufi bercerita dalam suatu  kisah. ………… 
Suatu ketika ada seseorang yang digigit seekor anjing. Dia tidak bisa  tidur  semalaman karena kesakitan. Anaknya bertanya apa yang telah menimpa  dirinya.  Dia berkata Hari ini seekor anjing menggigitku, anak itu kemudian  bertanya,  Mengapa engkau tidak menggigitnya kembali?. Syaikh menjawab, Oh anakku,   aku bisa saja menahan sakitku, tetapi aku tidak akan menjadi anjing seperti  anjing  itu.
        
Ketika kita menerima dan menyadari bahwa ego kita bagaikan binatang - buas,  maka kalian tidak akan marah dengan siapa pun. Itu adalah kerendahan hati  dan  merupakan dasar bagi pembangunan karakter yang baik.
Grandsyaikh Abdullah  Faiz ad-Daghestani bercerita mengenai Grandsyaikhnya Syaikh

Abu Ahmad  as-Sughuri yang merupakan seorang Wali Kutub selama 40 tahun.
Tak seorang pun dapat meraih derajat kewalian sebelum mencapai derajat  manusia yang sangat rendah hati. Maksudnya adalah dengan menolak  segala  jabatan resmi yang diberikan untuknya. Syaikh tidak mempunyai apapun didalam hatinya, bagaikan  bumi  di bawah telapak kaki semua orang. Jika tidak ada bumi, maka tak seorang  pun  bisa berdiri.
        
Seorang Wali bertugas untuk membawa semua orang.
Syaikh Abu Ahmad pernah berkata mengenai  egonya, 
Jika para pengikutku dan orang-orang desa mengenalku seperti aku mengenali  diriku ini, maka mereka niscaya tidak akan mengizinkan aku tinggal bersama  mereka, bahkan mereka akan melempariku dengan batu dan mengusirku.
Begitu  rendah hatinya Syaikh Abu Ahmad Sughuri, beliau melihat dirinya sebagai seorang  yang mempunyai ego terburuk, dan berpikir, Allah menjaga egoku, tetapi tetap  saja egoku yang terburuk. Beliau memandang derajat tinggi yang  disandangnya  hanya berasal dari Allah swt semata, bukan dari dirinya sendiri.
        
Sahabat Nabi sallallahu alaihi wasalam, Abu Bakar ash-Shiddiq ra  mempunyai  derajat tertinggi di antara semua ummat setelah Rasulullah saw. Beliau   adalah  orang yang paling benar dan jujur dalam iman dan keyakinannya. Rasulullah  bersabda, Jika iman seluruh ummatku ditimbang dengan imannya Abu Bakar ,  maka   imannya Abu Bakar akan lebih berat. Tetapi Abu Bakar berkata kepada  dirinya,  Wahai Shiddiq yang tidak patuh, dalam pandanganku, apapun yang mereka katakan,  kamu harus bertaubat dan memohon ampun.
        
Dimana ketika kita ketika memandang rendah diri kita sendiri, sama   dengan  keledai, maka derajat terendah adalah derajat yang tertinggi.
Abu Yazid   Bistami  qs berkata, Tak seorang pun dapat mencium realitas iman kecuali dia   memandang  level egonya lebih buruk daripada Firaun, Namrud, Setan dan Abu Jahal.
        
Kita mungkin akan berkata, Baiklah, Aku terima. Aku memang seperti itu,  egoku yang terburuk. Tetapi ada sejumlah ujian untuk itu. Jika ada yang  memanggil kita dengan sebutan, Hei Keledai! kemudian kita merasa geram  kepada  mereka dan menyahut, apa!, berarti kita telah membuktikan bahwa kita  memang   keledai.   Bihurmati habib, Al-Fatihah. Wa min  Allah at Tawfiq

Adab kepada Syaikh

SHAYKH NAZIM
ADAB KEPADA SHEIKH KITA
Sabtu 1 Agustus 2009

Bismillahir Rahmanir Rahiim

1. Seorang murid harus yakin bahwa dia akan mencapai tujuannya melalui bimbingan Sheikhnya. Apabila si murid memalingkan perhatiannya ketempat lain (kepada Sheikh lain sedangkan dia tetap mengaku murid dari Sheikhnya yang awal), dia akan kehilangan (deprived)keanggunan (grace) dan keuntungan dari Sheikhnya yang awal.
2. Seorang murid harus selalu patuh kepada Sheikhnya dan mrnyumbangkan (render) keseluruhan pengabdiannya (service) yang ikhlas kepada Sheikh. Ketidak ada-an cinta dari Sheikhnya, tidak akan menghasilkan keuntungan. Tanda2 dari rasa cinta kita kepada Sheikh dapat dilihat dari ke-segera-an memenuhi perintah Sheikh.
3. Lantunkan Dzikir dan wasifa2 yang diperintahkan Sheikh, dan cegahlah untuk menyampaikan wasifa2 yang lain.
4. Dihadapan Murshid, para murid perlu menumpahkan seluruh perhatiannya kepada beliau. Perhatian ini harus sampai pada tingkatan, dimana murid tidak melakukan,- bahkan Shalat -, (dihadapan beliau), tanpa seizin beliau.
5. Jangan asyik bicara dengan orang lain, seharusnya kita tidak memperhatikan orang lain selama dihadapan beliau.
6. Jangan melonjorkan kakimu (ketika duduk) kearah dimana Mawlana duduk, meskipun beliau tidak persis dihadapanmu.
7. Jangan pernah menyampaikan keberatan kepada Murshid. Apabila si murid tidak mampu memahami tindakan Murshid, dia tidak boleh mempunyai rasa waswas (misgiving). Yang harus murid lakukan adalah mengulang episode dari Hadrat Musa (alayhis salaam) dan Hadrat Khidr (alayhis salaam), dengan mempertimbangkan bahwa suatu kebijaksanaan selalu mendasari sesuatu tindakan.
8. Jangan menginginkan agar Mursid memamerkan karamatnya (miracles).
9. Apabila sedang dalam keraguan, segera bicarakan dengan Murshid. Seandainya keraguan tetap ada setelah dibicarakan, anggaplah itu merupakan suatu cacat pemahamanmu. Kalau murshid tidak menanggapi apa yang murid sampaikan, murid perlu mempertimbangkan bahwa dia belum bisa mencapai tingkatan pemahaman. Maka murid harus diam. Dia harus menunggu kesempatan lain.
10. Laporkan kepada Murshid tentang mimpi2mu serta pemahanmu tentang mimpi2 yang kamu alami.
11. Murid tidak boleh, - tanpa sesuatu kebutuhan serta tanpa izin, menjauhkan dirinya dari Murshid.
12. Murid tidak boleh mengeraskan suaranya diatas sura Murshid dan juga jangan bicara dengan suara keras kepada Murshid.
13. Ketika dibutuhkan, murid supaya bicara kepada Murshid secara jelas (bukan keras) dan singkat dan menunggu dengan penuh perhatian jawaban Murshid.
14. Ceritakan kepada teman2 hanya sebatas apa yang dibicarakan Murshid, dan hanya pada bagian yang bisa dimengerti mereka. Jangan ceritakan kepada orang2 lain apa yang dikatakan Murshid, dimana mereka tidak bisa memahami (comprehend).
15. Murid jangan menyangkal kata2 Murshid, meskipun kelihatannya murid itu benar. Seorang murid harus memegang teguh kaidah bahwa kesalahan dari Sheikh (Murshid) adalah lebih tinggi dari kebenaran murid.
16. Murid harus memberitahu Murshid secara teratur mengenai kondisinyaa, apakah baik atau buruk. Karena Murshid adalah Dokter Spiritual kita dan memberikan resep,- obat -, setelah menerima laporan keadaan si murid. Murid tidak boleh diam saja, tidak melaporkan, hanya mengandalkan kapada kashf (spiritual inspiration) dari Murshid untuk memulihkan kondisi si murid. Murid harus secara teratur melapor kepada Murshid mengenai kondisi dirinya.
17. Murid dilarang terlibat dalam sesuatu wazeefah (thikr or form of recitation), selama murid duduk satu ruangan dengan Murshid.
18. Batini faiz (berkah spiritual, spiritual blessing) apapun yang bertambah (accrue), si murid harus menganggapnya sebagai akibat dari perantaraan Murshid, meskipun sedang ber-mimpi atau sedang muraqabbah (meditasi). Sepertinya berkah2 seperti itu datang dari berbagai jurusan ( selain dari Sheikh).  Apabila penampilan spiritual menampakkan diri, berkah batini faiz yang mengumpul kediri murid melali perantara dai Orang Suci lain, seorang murid harus menganggapnya sebagai perwujudan (manifestation) dari Murshid nya sendiri yang mengatas namakannya dari Orang Suci lain.

Mengobati hati dengan dzikir

SHAYKH NAZIM
MENGOBATI HATI dengan DZIKIR
1 Juli 1983
Setiap  manusia memiliki dua (2) hati.
Yang pertama adalah segumpal daging sebesar kepalan tangan.
Dan yang satunya lagi hati-nurani (spiritual heart) yang tidak ada dimensi ukurannya.
Dan Kedalaman nya yang lebih besar dari alam semesta.

Apabila kalian menanyakan tentang rasa sakit di hati yang daging,
dengan mengingat Allah merupakan salah satu obat yang baik,
karena mengingat Allah (dzikir) menanamkan ketubuh kita kekuatan dan keteraturan
dan membantu sistim-raga yang mempengaruhi kesehatan hati,
dengan mempertahakan keseimbangan (equilibrium).

Namun apabila pertanyaanmu berkaitan dengan hati yang spiritual,
- hati yang melingkupi seluruh alam semesta-,
mengingat Allah (dzikir) adalah obatnya.
yang juga akan memberi makanan yang diperlukan “hati”.
Tetapi untuk menjadi sadar atas keberadaan dan fungsi “hati”,
ajaran2 tertentu harus diserap disertai latihan yang teratur.
Karena ajaran ini dan praktek latihannya merupakan sarana
agar ingatan kita menjadi efektif.

Ada lima (tingkatan pada hati spiritual.
Tingkatan2 (stations) sebetulnya tidak bisa diraih oleh orang biasa,
karena mereka lupa menempatkan penjagaan di tingkat (station) yang pertama.
Maka Setan dapat bebas memasukinya dan berbuat kejahatan, pernyataan2 yang jahat.
Ketika kita mengizinkannya masuk,
dengan segera dia (setan) memulai mengganggu upaya2 spiritual kita
dengan pernyataan2 bahwa pada kenyataannya tidak ada “kereta”,
maka tidak ada juga “setasiun spirital”, dan tidak ada arah tujuan (no destination)…
” Dia menyatakan bahwa sesungguhnya bahkan stasiun pertama ini tidaklah ada,
hanya sebuah tempat dimana kita mem-buang2 waktu, menunggu waktu
untuk pergi kesuatu tujuan, yang sesungguhnya tidak ada yang dinamakan tempat tujuan itu.

Dengan membuat pernyataan2 palsu itu,
setan berharap untuk mempengaruhi orang2 agar dia membatalkan
harapan untuk mencapai tingkat pencerahan spiritual-,
untuk meninggalkan bahkan stasiun yang pertama.
Dan Setan menyibukkan diri kita sebagai budaknya.
Apabila kita menuruti nasihatnya yang licik
dan meninggalkan perjalanan spiritual kita,
setan akan membuat kita selalu berada dalam kesusahan dan stress,
seperti halnya seorang penjahat yang dikurung disel yang sempit.

Tetapi apabila kalian menempatkan penjaga di stasiun pertama dari hatimu,
untuk mencegah Setan dan serdadunya masuk, kalian akan aman
dari serbuan pikiran2 buruk dan maksud2 buruk yang akan
menyeretmu kebawah menuju kesusahan dan kerusuhan yang tanpa akhir..

Lalu siapakah yang menjadi Penjaga itu?.
Penjaga itu tidak lain dari “Dzikir”, mengingat selalu Allah.
Barang siapa mengingat Tuhannya, dia kan memiliki Cahaya Suci didalam hatinya,
yang mencegah Setan dan serdadunya masuk.
Oleh karena itu makin banyak mengingat dan meditasi , mengawasi hatimu;
akan lebih mudah bagi kalian untuk mengatasi musuh abadimu.

Lalu apakah itu yang menghalangi kita dari meditasi dan mawas diri?.
Ketika kita menjadi tuan rumah dari nafsu dari diri kita yang rendah,
kita akan disibukkan dan teralih perhatian kita dari kewaspadaan kita.
Jadi melalui nafsu kita sendiri, Setan berhasil memasuki pintu rumah kita.
Tetapi bagaimana kita bisa lepas dari kesibukan yang diberikan oleh nafsu ego kita,
ketika nafsu itu yang pada hakikatnya adalah bagian dari diri kita?.
Kalian mesti tahu bahwa nafunya ego itu ada 2 jenis;
sah dan tidak sah (legitimete, ilegitimate).
Badan fisik kita akan tertarik pada makanan, minum dan sex.
Kalian tidak mungkin menegah dirimu untuk menginginkan hal itu selama kamu masih hidup. Karena kita ini umat manusia, bukan malaikat.

Kita perlu mengerti bahwa Allah YMK menghadiahi kita dengan
hal2 yang kita ingini hanya pada tingkatan selama hal tersebut untuk diri kita.
Sebanyak hal tersebut baik bagi diri kita.
Dan tetap mampu berkonsentrasi untuk berwaspada”.
Penjaga terbaik sudah pasti bukan orang yang kelaparan atau  yang terlalu kenyang.
Karena orang yang lapar akan meninggalkan pos penjagaannya untuk cari makanan.
Adapun orang ke-kenyangan, terlalu banyak makan, akan tertidur dipos jaganya.
Jadi apabila seseprang tidak mengijinkan dirinya sendiri untuk
memenuhi kebutuhannya yang sah, khususnya kebutuhan sex nya,
bagian diri kita yang rendah akan berontak dan menyerang membabi buta
sampai kebutuhan dirinya secepat mungkin dipenuhi,
tanpa mempertimbangkan apakah pemenuhan kebutuhan itu sah atau tidak sah.

Disebabkan hal ini, Grandsheikh kita memerintahkan semua murid untuk
menghadiahi ego kita dengan hak2nya yang sah dan mendengarkan sebagian dari tuntutannya; dengan syarat mereka makan dan minum yang baik dan enak rasanya yang sesuai dengan keputusan Yang Maha Suci.
Apabila kalian melarang diri sendiri untuk menikmati hal yang diizinkan,
maka kalian sedang mengundang “penyakit hati”, dan kalian akan mengalami penderitaan akibat berbagai pukulan,-sekali2 ke arah hati-, ke-kepala, ke perut atau ke alat kelamin dst.

Oleh karena itu kalian harus mempunyai pembimbing untuk
mengajarimu tentang bagaimana menghadapi “serbuan” seperti itu.
Seorang yang sedang mengalami kesehatan hati, perlu mencari Pembimbing,
se-segera orang yang mengalami serangan jantung mencari dokter.

Maulana Sheikh Nazim : HealingOfTheHeart

Rabitah

SHAYKH NAZIM
RABITAH
30 April 2010

Bismillah hirrahmanir rahim
Asalamu alaikum

Dalam persoalan melakukan Rabitah, kalian dapat melakukannya secara efektif dengan menghasilkan bisa menerima kekuatan penuh, kalau kalianmelakukannya langsung kepada diri Mawlana Sheikh Nazim. Karena beliau sepenuhnya, sepanjang waktu, berada dalam kontak langsung dengan Baginda Nabi Suci Muhammad. Karena Baginda Nabi sudah melebur dirinya di Hadirat Suci NYA.

Dalam Sufisme ini adalah tata-caranya (protocal). Dalam protocol ini, tidak ada Rabitah yang dilakukan melalui Deputi Mawlana, selama Mawlana Nazim masih hidup didunia ini. Ini sudah berjalan sejak awal sampai dengan hari ini. Dan Tarekat Naqshabandi Aliya tidak terkecuali.

Ketika kalian sedang melakukan Rabita dan sedang terhubung dengan Mawlana Sheikh Nazim, kalian akan menyerap lambang (attribute) Sucinya, sebab beliau membawa Nur Muhammad, yang sejatinya adalah Tajali dari Allah YMK.
Apabila kalian berniat untuk meleburkan (annihilate) kedalam diri Sheikh, maka jalan satu2nya adalah terhubung kepada Mawlana Sheih Nazim
   
                 

.

Rabita only on the person of Maulana Sheik Nazim

Jumat, 30 April, 2010 12:43

Bismillah hirrahmaanirraheem
Asalamu Alaikum

Where Rabita is concerned you can do effectively and receive full power if your only doing it on the person of Maulana Sheik Nazim as  he is in full connection (every moment) with Holy Prophet and the  holy Prophet is anihilated in the Divine Presence.

In Sufism this the protocol.No one does Rabitha on the deputy of the Sheik when the Sheik is Alive.This has been the story from the  earliest times upto the present day, and theNaqshabandi Tariqa is  no exception to the rule.
When you do rabita and when in connection with Maulana Sheik Nazim  you absorb his holy attributes as he is carrying the Noor Muhammadi  and is the Tajalli of Allah Almighty.If you intend annihilating in  your Sheik then the only way is to be connected to Maulana Sheik Nazim and no other person as no one is in Union with Allah Almighty  apart from Maulana Sheik Nazim

Amalan Nisfu syaban

EXTRACT SIMPULAN
ADAB MENINGKATKAN KEROHANIAN PADA MALAM NISFUL SHABAN 15HB Sha’ban Nifs’ul Sha’ban/Laylatul Bara’ah
Oleh Mawlana Shaykh Adnan Kabbani ق

Dari Pengajian Grandshaykh Abdullah Al-Faiz Daghestani ق Dan Mawlana Shaykh Nazim Al-Haqqani Ar-Rabbani ق

Malam yang penuh baraka ini akan memberi bekalan untuk jasmani dan rohani kita pada tahun yang akan datang. Untuk meraikan malam ini di syorkan agar kita berjaga malam seberapa mungkin. Jika berpeluang berjaga sepanjang malam. 

Satu jam sebelum Maghrib bermandi atas niat   Grandshaykh dan Mawlana untuk menyambut malam yang penuh keberkatan ini. Selepas mandi shalat 2 Ra’kats Tahhiyatul Ghusl. Baca Adab Tariqah (Yang di baca di klinik Setiap pagi) untuk masuk malam ini dengan semua tajalli (keberkatan) surgawi. Shalat
Maghrib dengan segala Awrad, i.e. shalat jenazah, Awwabeen, Surah Sajdah.
Selepas Maghrib , baca 3 Surah Yaseen’s . Setiap kali habis 1 surah Yasin baca dengan niat berikut. Setiap selesai di ikuti dengan niat berikut.
Pertama dengan niat untuk memperolehi Rezeki/bekalan. Mohon agar Allah menyenangkan untuk mu dan anda hanya harapkan pertolongan Allah SWT sahaja dan tidak kepada orang lain.
Kedua untuk lindungan dari kesusahan, bala, masalah dan malapetaka

Ketiga untuk panjangkan umur dalam iman dan amalan Saleh dengan penuh keikhlasan untuk Allah. Selepas itu baca doa Nifsul Sha’ban seperti berikut pada selesai nya baca  setiap kali Surah Yaseen. Kalau boleh baca
Grandshaykh’s  Ad Dua Ul ‘Azam’ul Mathur sekali. Buat
Khatm’ul Khawajagan
Shalat Salat’ul Ishaa dengan penuh Awrad. Ia itushalat qabla dan badiyah. zikir selepas shalat dan Surah Mulk. Shalat
4 Rakats of Salat ‘ul Tasabeeh
2 Rakats of  Salatu Shukr dengan Doa Qunut
Grandshaykh and Mawlana selalu bershalat 100 rakats pada15hb Sha’ban and 27hb Ramadan untuk Allah demi  kemuliaan malam itu. Jika tidak boleh sepenuhnya buat seberapa berdaya. Kunci nya ialah keikhlasan

Shalat 100 rakaat SALAT’UL KHAIR – adalah berikut

Setiap rakaat baca Suratal Fatiha and 10X Suratal Ikhlas

Anda boleh shalat  50 kali dengan  2 raka’at setiap kali dengan 1 Salam atau or 25 kali dengan 4 raka’at setiap kali dengan 1 salam,

Cuba lakukan shalat ini. Sesiapa yang melakukan nya akan di lindungi dari malapetaka, perang, kesusahan, dan masalah. Mereka tidak akan jadi miskin. Dapat kematian yang baik  (husnul khotimah), mereka akan lihat wajah nabi sebelum meninggal dunia.

Pagi esok berpuasa. Sebelum itu bershalat tahajud, najat ,Shukur, tasbih
Shalat sunnat Fajr ,fardu fajr dengan Awrad-.  Dhikr, Surah Yaseen, Asma al-Husna
Shalat Ishraq dan selepas rehat shalat 8 rakaat. Baca sepanjang hari
1000 La ilaha illah
1000 Surah Ikhlas
1000 Salawat
1000 Astaghfirullah al Azeem wa atubu ilayh
1000 HasbunAllah wa’nimal Wakeel


Selamat beribadah
Bihurmati man anzalta alayhi, surat al Fatiha.
[17:32, 5/19/2016] paksheikhtabib: : Harap refer message pada hari May 7

و بعد كل مرة تدعوا بهذا الدعاء: اللهمّ يا ذا المنّ لا يَمَنُّ عليْه أحَدٌ يا ذا الجَلالِ والإكْرام يا ذا الطُّولِ والأنعْام، لا إلهَ إلا أنتَ ظَهَرَ اللاجِئين وجارُ المُسْتَجِيرين وأمانُ الخائِفِين اللهمّ ان كُنْتَ كَتَبْتَني عَنْدَكَ في أمِّ الكِتابِ شَقِياً أو مَحْرُوماً أو مَطْرُودً أو مَُقَتَراً عليّ فِي الرّزْقِ فامْحُ اللهمَ بِفَضْلِكَ شَقاوَتي وحُرْماني وطُرْدي واقْتارَ رِزْقي وثَبِتني عِنْدَكَ في أمّ الكِتابِ سَعِيداً ومَرْزُوقاً لِلخَيْراتِ فانَّكَ قُلْتَ وقَوْلُكَ الحقّ في كِتابِكَ المُنْزَل على لِسانِ نَبِيّكَ المُرْسَل يَمْحُوا اللهُ ما يَشاءُ ويُثْبِتُ وعِنْدَهُ  أمُّ الكِتاب. إلهي بالتّجَلّي الأعْظَمِ في لَيْلَةِ النّصْفِ مِن شَهْرِ شَعْبانِ المُعَظَمِ المُكَرَّمِ التي يُفْرَقُ فِيها ُكلّ أمْرٍ حَكِيم ويُبْرَمُ ان تَكْشِفَ عَنّا مِنَ البَلاءِ ما نَعْلَمُ وما لا نَعْلَمُ وما أنتَ بِهِ أعْلَمُ إنّكَ أنتَ الأعَزُّ الأكْرَم. وصلى اللهُ على سَيَّدِنا محمد وعلى آلِهِ وصَحْبِهِ وسلّم.

Allaahumma yaa Dza ‘l-Manni laa yamannu `alayhi ahad, yaa Dza ‘l-Jalaali wa ‘l-Ikraam yaa Dza ‘th-Thuuli wa ‘l-An`aam.  Laa ilaaha illa Anta.  Zhahara ‘l-laaji’iin wa Jaaru ‘l-mustajiiriin wa amaanu ‘l-khaa’ifiin.

Allaahumma inkunta katabtanii `indaka fii ummu ‘l-Kitaabi syaqiyan aw mahruuman aw mathruudan aw muqataran `alayya fi ‘r-rizqi famhu ‘l-laahumma bi-fadhlika syaqaawatii wa hurmaanii wa thurdii wa iqtaara rizqii wa tsabitnii `indaka fii ummi ‘l-kitaabi sa`iidan wa marzuuqan li ‘l-khayraati fa-innaka qulta wa qawluka ‘l-haqq fii kitaabika ‘l-munzal `alaa lisaani nabiyyika ‘l-mursal yamhu ‘l-Laahu maa yasyaa’u wa yutsbitu wa `indahu Ummu ‘l-Kitaab.

Ilaahii bi ‘t-tajallii al-a`zhami fii laylati ‘n-nishfi min syahri Sya`baani ‘l-mu`azhami ‘l-mukarrami ‘l-latii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiimin wa yubram, an taksyifa `annaa mina ‘l-balaa’i maa na`lamu wa maa laa na`lamu wa maa Anta bihi a`lamu innaka Anta ‘l-A`azzu ‘l-Akram.  Wa shalla ‘l-Laahu `alaa Sayyidinaa Muhammadin wa `alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Ya Allah, Pemilik Kemurahan Hati Yang Tak Pernah Lelah. Wahai Pemilik Keagungan, Kehormatan, Kekuatan dan Berkah. Tidak ada tuhan kecuali Engkau, Pendukung para pengungsi dan Tetangga dari orang-orang yang mencari kedekatan, Pengawal dari orang-orang yang bertaqwa.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis dalam Kitab-Mu bahwa aku adalah orang yang hina, serba kekurangan, terbuang, dan kikir, maka hapuskanlah wahai Tuhan, melalui Kemurahan-Mu, penderitaanku, kekuranganku, pengusiranku, dan kekikiranku dan tetapkanlah aku dengan-Mu sebagai orang yang bahagia dan terberkati, sebagaimana Engkau telah berfirman—dan firman-Mu adalah benar—dalam Kitab Suci-Mu melalui lidah Rasul-Mu (s) bahwa, “Allah menghapuskan apa yang Dia Kehendaki dan menetapkan, dan di Sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab.” [13:39].

Wahai Tuhanku, dengan manifestasi agung dari Malam Pertengahan Bulan yang Mulia ini, Syakban di mana, “Pada Malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” [44:4] hapuskanlah dari kami, bencana—baik yang kami ketahui maupun yang kami tidak ketahui, dan Engkau Maha Mengetahui—dan sudah tentu, Engkau Maha Perkasa, Yang Maha Dermawan. Semoga Allah (swt) memberkati Nabi Muhammad (s), keluarganya dan para sahabatnya.

Sufi

SHAYKH NAZIM
TENTANG SUFISME
BBC SHEFFIELD, 1 JANUARI 1996

TANYA: Apakah Sufisme itu?
MAWLANA: Allah mengirimkan Perintah2 Suci NYA melalui Utusan2 Suci NYA. Semua utusan itu menunjukkan bagaimana caranya untuk bisa mencapai Surga. Sufisme merupakan jalan dimana orang2 bisa melatih dan menjalankan ibadahnya agar bisa dengan lebih mudah mencapai Setasiun Surga. Kita tidak akan hidup di Bumi se-lama2nya, kita semua harus kembali kepada NYA. Itulah alasannya mengepa semua Kitab Suci menunjukkan jalan ke Surga. Mistikisme Islam dinamakan sebagai SUFISME.
Umat KRISTIANI terutama berurusan dengan Kehidupan SURGA. Tidak bannyak ajaran dan aturan mengenai hidup didunia. Itulah sebabnya mengapa Jesus Kristus meninggalkan dunia ini ke Hadirat Yang Maha Suci, dimana beliau menunggu-nunggu siapa diantara para pengikutnya yang akan bergabung dengan beliau.
Tetapi kebanyakan umat Kristiani jiwanya begitu dipenuhi dengan kehidupan yang duniawi, yang mereka sulit tinggalkan. Jiwa kita ibarat suatu roket. Apakah kita suka atau tidak suka, jiwa kita akan membawa kita kembali ke Surga.

TANYA: Apa pandangan Mawlana mengenai keadaan dunia sekarang ini ketika anda melihat banyaknya perang dan kejahatan di-mama2.

Mawlana: Ketika orang memutuskan hubungannya dengan Surga, mereka akan selalu bertengkar, bermusuhan dan mengalami kesusahan. Karena kalau kamu biarkan orang2 sesuka masing2, mereka akan menginginkan segala yang ada diduniya hanya untuk mereka sendiri. Namun kita hanya punya 1 dunia saja, dimana semua orang menginginkan memiliki hal yang sama. Jadi mereka harus bertengkar. Kalau saya misalnya sedang berdiri disini didampingi 100 orang, atau lebih, dan saya tunjuk kebulan dan saya katakan bulan itu milik saya, tidak akan ada yang mempertengkarkan. Disisi lain, kalau saya bilang poho dengan buah nya yang lebat itu punya saya, akan ada 100 orang yang menentangnya dan berkata bahwa pohon itu sudah menjadi milik keluarganya sejak ber-abad yang lalu. Dan diatas mereka, Kabupaten Sheffield barangkali juga akan mengaku memilikinya.

PERTANYAAN YANG LAIN: Apakah pria dan wanita setara didalam Islam?

MAWLANA: Apakah kalian pikir bahwa laki2 dan perempuan berkumpul bersama dalam ajaran Kristiani?. Semua agama memisahkan wanita dan pria, karena kalau bercampur mereka akan seperti bahan peledak dercampur dengan api. Banyak orang tidak mengalaminya seperti contoh tersebut. Karena mereka sudah kehilangan enerji kemachoan (masculine) dan kewanitaannya (feminine). Wanita Kristiani pada awalnya berkumpul di Convent dan prianya berada di Monastery (Biara). Itu adalah Kristiani yang asli. Dan sekarang ini laki2 dan perempuan duduk campur di Gereja2 tanpa ada turunnya Perintah Surga yang memerintahkan mereka untuk mempraktekkannya. Didalam Islam, para wanita harus melalkukan shalat dibelakang para laki2. Karena laki2 itu bukanlah malaikat. Kalau pria sifatnya seperti malaikat, maka para wanita bisa menjadi imam shalat di Masjid, tetapi hal ini tidak diizinkan. Di Parlemen, kadang2 ada wanita cantik yang menjadi anggota. Dan ketika wanita cantik ini mengedepankan pikiran dan pandangannya, anggota Parlemen pria, tidak mendengarkan apa yang diusulkannya. Para anggota pria itu sibuk memandangi wajah cantiknya!.
TANYA;  Mawlana, apakah anda mengkotbahkan tentang kedamaian?. Karena saya membaca dalam suatu tulisan, bahwa anda lebih cenderung agar semua oarang dilatih ilmu bela diri?. (memanah yang sekarang sedang jadi trend?).
MAWLANA: Apakah anda berpikir bahwa orang2 Suci yang datang kesini untuk mengkotbahkan tentang perang?!. Disisi lain saya ketemu dengan orang2 Inggris yang menamakan kelompoknya sebagai “ Malaikat2 Penjaga” (Guardian Angels). Sedangkan di-jalan2an begitu banyak pengikut Iblis bebas berkeliaran, dan menyerang orang2 tak bersalah, merampas tas tangannya, merenggut kalungnya atau cincin. Itulah sebabnya, saya nasehati semua orang, semua orang, bukan hanya pengikut saya, untuk belajar ilmu bela-diri. Surga memberi kita perintah untuk mengalahkan Iblis dengan cara apapun. Kita tidak boleh bersikap seperti domba dihadapan kawanan serigala.

TANYA: Kami mendengar bahwa Mawlana menganggap Pangeran Charles sebagai orang yang penting dalam gerakan yang anda pimpin. Mengapa?

MAWLANA: Pangeran Charles dari titik pandang kami adalah seorang yang istimewa. Kami percaya bahwa keluarga kerajaan adalah orang2 yang terpilih. Para Nabi telah dipilih Tuhan dan keluarga Kerajaan juga telah dipilih oleh Tuhan, untuk menjadi kepala negara. Kami hormati semua keloarga kerajaan. Kami tidak sepakat bahwa keluarga kerajaan yang sudah dipilih oleh Tuhan, berada dalam derajat yang sama dengan orang2 yang telah dipilih oleh sesama manusia. Semoga Tuhan YMK memberkahi Yang Mulia Pangeran dari Wales dan keluarganya. Dan kami juga merasa bahagia bahwa keluarga kerajaan ini adalah keturunan dari Baginda Nabi Muhammad”

TANYA: Saya baca dimajalah bahwa Mawlana berpikir Pangeran Charles memiliki pandangan yang benar mengenai berbicara dengan bunga dan sebagainya. Dan bahwa beliau secara filosofis berada dekat dengan Mawlana. Dan ada desas-desus bahwa pada suatu saat beliau akan masuk Islam sebagai ke-imanannya. Barangkali Mawlana mempengaruhinya untuk berubah menjadi Islam?.

Mawlana: Jiwa saya merasa sangat dekat dengan Jiwa Yang Mulia Pangeran. Jiwa saya membimbing jiwa Pangeran didalam dunia spiritual. Meskipun saya belum pernah ketemu dengan Pangeran, jiwa saya sudah menjadi pembimbingnya didalam dunia spiritual dan akan terus tetap selamanya. Apakah Pangeran sadar mengenai hal ini ataupun tidak, hal itu tidaklah penting.

BBC Sheffield, Sheik Nazim on: Sufism, Prince Charles, Guardian Angels and Women
1 januari 1996
________________________________________

Question - What is sufism?

Answer - The Lord sent His Holy Messages through His Holy Messengers. All of them showed the way of how to reach Heavens. Sufism is a way which people can practise their ability to reach their Heavenly Station easily. We do not live permanently in this world, we all have to go back. That is why all Holy Books show the way to Heavens. Islamic mysticism is called sufism.
Christianity is mainly dealing with the Heavenly Life. It does not contain many rules for this world. That is why Jesus Christ left this world into the Divine Presence where he is waiting to see who will join him. But most Christians are so full of this worldly life that they do not want to leave it. Our souls are like rockets. Whether we like it or not, they will take us back to Heavens.
Q. What do you think of the state of the world today, when you see all the wars and the crime going on?

When people cut off their relationship with Heavens they have to quarrel, fight, suffer and be in misery. Because if you let everyone just be, they would like to have everything in this world for themselves. But we only have one world in which everyone is reaching out for the same target. So they must quarrel. If I would be standing here with a hundred people, or even more, and would point to the moon and say that it belongs to me, no-one would quarrel. On the other hand, if I would say that this tree belongs to me, a hundred people would oppose and tell me that it has been in their family for ages. On top of that the council of Sheffield would probably also claim it to be theirs.
Q. Are men and women equal in Islam?

Do you think that men and women are all together in Christianity? Every religion keeps men and women apart, because together they are like gunpowder and fire. Many people do not experience it like that any more because they have lost their masculine or feminine energy. Originally women in Christianity we into convents and men into monasteries. That is real Christianity. Nowadays men and women are sitting mixed up in churches without a Heavenly Order permitting them to do so. In Islam women have to pray behind men. Men are no angels. If they were, women could be leading prayers, but it is impossible. Sometimes MPs are beautiful ladies and when they try to say something the other MPs do not listen to her, they only stare at her beauty!
Q. Do you preach peace? Because I have read that you are in favour of everyone being trained in the martial arts?

Do you think that Holy People come here to preach war?! On the other hand I met English people in London who call themselves 'Guardian Angels'. I see so many devils roaming free on the streets who are attacking innocent people, snatching their handbags, grabbing their necklaces and rings. That is why I advise everybody, not only my followers, to defend and protect themselves. Heaven orders us to defeat devils in every possible way. We should not be like lambs in front of wolves...
Q. We understand that you consider Prince Charles to be very important for your movement. Why?

Prince Charles is from our point of view an excellent person. We believe that royal families are selected people. Prophets are selected and royal families have also been selected by the Lord to be the heads of nations. We respect all royal families. We cannot accept that royal families, who have been selected by the Lord, should be the same as people who have been elected by other people. May the Lord Almighty bless His Royal Highness the Prince of Wales and his family. We are very happy that this royal family are descendants of the Prophet Muhammad*.
Q. I saw in a magazine that you thought that Prince Charles has got the right idea about talking to flowers and so on, that he is philosophically close to you. There was talk at some point that he may even turn to Islam as a matter of belief. Maybe you have got a convert of some sort there?

Our feeling is very close to His Highness' Soul. My soul is guiding his soul in the spiritual world. Even though I have not met His Highness, my soul has been his guide within the spiritual world and will continue to be so here forever. Whether His Highness is aware of it or not, is not important.

Sheffield, 01.01.1996

Selasa, 17 Mei 2016

Tahlilan dan syukuran

wa'alaykumussalaam...wr.wb
afwan, sekedar tambahan:

Peringatan 3, 7, 20, 40, 100 Hari Orang Yang Meninggal
09.23.00 Piss Ktb
--
Tradisi yang berkembang dikalangan NU, jika ada orang yang meningal, maka akan diadakan acara tahlilan, do’a, dzikir fida dan lain sebagainya. Untuk mendo’akan orang yang meningal dan biasanya dibarengi dengan jamuan makanan sebagai sodaqoh untuk simayit.
Dalil yang digunakan hujjah dalam masalah ini yaitu sebagaimana disebutkan dalam kitab al-Hawi li-Al-Fatawi li as-syuyuti, Juz II, hlm 183

قَالَ طَاوُسِ: اِنَّ اْلمَوْتَى يُفْتَنُوْنَ فِىْ قُبُوْرِهِمْ سَْعًا فَكَانُوْا يُسْتَحَبُّوْنَ أَنْ يُطْعِمُوْا عَنْهُمْ تِلْكَ اْلاَيَّامِ-اِلَى اَنْ قَالَ-عَنْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرِ قَالَ: يُفْتَنُ رَجُلَانِ مُؤْمِنٍ وَمُنَافِقٍ فَأَمَّا اْلمُؤْمِنُ فَيُفْتَنُ سَبْعًا وَاَمَّا الْمُنَافِقُ يُفْتَنُ اَرْبَعِيْنَ صَبَاحًا.

Imam Thawus berkata : seorang yang mati akan beroleh ujian dari Alloh dalam kuburnya selama tujuh hari. Untuk itu, sebaiknya mereka (yang masih hidup) mengadakan sebuah jamuan makan (sedekah) untuknya selama hari-hari tersebut. Sampai kata-kata: dari sahabat Ubaid Ibn Umair, dia berkata: seorang mu’min dan seorang munafiq sama-sama akan mengalami ujian dalam kubur. Bagi seorang mu’min akan beroleh ujian selama 7 hari, sedang seorang munafik selama 40 hari diwaktu pagi.

Dalil diatas adalah sebuah atsar yang menurut Imam As-Syuyuty derajatnya sama dengan hadis marfu’ Mursal maka dapat dijadikan hujjah makna penjelasannya:

اِنَّ أَثَرَ طَاوُسَ حُكْمُهُ حُكْمُ اْلحَدِيْثِ الْمَرْفُوْعِ اْلمُرْسَلِ وَاِسْنَادُهُ اِلَى التَّابِعِى صَحِيْحٌ كَانَ حُجَّةً عِنْدَ اْلاَئِمَّةِ الثَّلَاثَةِ اَبِي حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَاَحْمَدَ مُطْلَقًا مِنْ غَيْرِ شَرْطٍ وَاَمَّا عِنْدَ الشَّافِعِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَاِنَّهُ يَحْتَجُ بِاْلمُرْسَلِ اِذَا اعْتَضَدَ بِاَحَدِ أُمُوْرٍ مُقَرَّرَةٍ فِى مَحَلِهَا فِيْهَا مَجِيْئِ آخَرَ اَوْ صَحَابِيِّ يُوَافِقُهُ وَالْاِعْتِضَادِ هَهُنَا مَوْجُوْدٌ فَاِنَّهُ رُوِيَ مِثْلُهُ عَنْ مُجَاهْدِ وَعَْ عُبَيْدِ بْنِ عُمَيْرِ وَهُمَا تَابِعِيَانِ اِنْ لَمْ يَكُنْ عُبَيْدٌ صَحَابِيًا.

Jka sudah jadi keputusan, atsar (amal sahabat Thawus) diatas hukumnya sama dengan hadist Marfu’ Mursal dan sanadnya sampai pada tabi’in itu shahih dan telah dijadikan hujjah yang mutlak(tanpa syarat) bagi tiga Imam (Maliki, Hanafi, Hambali). Untuk Imam as-Syafi’i ia mau berhujjah dengan hadis mursal jika dibantu atau dilengkapi dengan salah satu ketetapan yang terkait dengannya, seperti adanya hadis yang lain atau kesepakatan Shahabat. Dan, kelengkapan yang dikehendaki Imam as-Syafi’i itu ada, yaitu hadis serupa riwayat dari Mujahid dan dari ubaid bin Umair yang keduanya dari golongan tabi’in, meski mereka berdua bukan sahabat.

Lebih jauh, Imam al-Syuyuti menilai hal tersebut merupakan perbuatan sunah yang telah dilakukan secara turun temurun sejak masa sahabat.
Kesunnahan memberikan sedekah makanan selama tujuh hari merupakan perbuatan yang tetap berlaku hingga sekarang (zaman imam as-Syuyuti, abad x Hijriyah) di mekah dan Madinah. Yang jelas, kebiasaan itu tidak pernah ditinggalkan sejak masa sahabat Nabi Muhammad SAW sampai sekarang ini, dan tradisi itu diambil dari Ulama Salaf sejak generasi pertama (masa Sahabat Nabi Muhammad SAW).”

Tahlilan atau sedekah tahlil hukum asalnya adalah boleh, menjadi makruh jika keluarga ahli kubur merasa terbebani atau meratapi kematian, menjadi haram jika dibiayai dari harta yang terlarang (haram), atau dari harta mayyit yang memiliki tanggungan / hutang atau  dari harta yang bisa menimbulkan bahaya atasnya.

Tahlilan disyiarkan oleh para Wali Songo, Wali Allah generasi ke sembilan dan kebetulan berjumlah sembilan orang.  Salah seorang Wali Songo, Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal Sunan Gunung Jati adalah Wali Allah keturunan cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Dalam tradisi lama, bila ada orang meninggal, maka sanak famili dan tetangga berkumpul di rumah duka. Mereka bukannya mendoakan mayit tetapi begadang dengan bermain judi atau mabuk-mabukan atau ke-riang-an lainnya.

Wali Songo mengajarkan nilai-nilai Islam secara luwes dan tidak secara frontal menentang tradisi Hindu yang telah mengakar kuat di masyarakat, namun membiarkan tradisi itu berjalan, hanya saja isinya diganti dengan nilai Islam.

Wali Songo tidak serta merta membubarkan tradisi tersebut, tetapi masyarakat dibiarkan tetap berkumpul namun acaranya diganti dengan mendoakan pada mayit. Jadi istilah tahlil seperti pengertian sekarang tidak dikenal sebelum Wali Songo.

Disini tahlil muncul sebagai terobosan cerdik dan solutif dalam merubah kebiasaan negatif masyarakat, solusi seperti ini pula yang disebut sebagai kematangan sosial dan kedewasaan intelektual sang da’i yaitu Walisongo.

Kematangan sosial dan kedewasaan intelektual yang benar-benar mampu menangkap teladan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dalam melakukan perubahan sosial bangsa Arab jahiliyah. Dinamika pewahyuan Al-Quran pun sudah cukup memberikan pembelajaran bahwa melakukan transformasi sosial sama sekali bukan pekerjaan mudah, bukan pula proses yang bisa dilakukan secara instant.

Jadi acara kumpul di rumah ahli waris diisi dengan amal kebaikan berupa pembacaan untaian doa, dzikir, pembacaan surat Yasiin dan tahlil.
--------
Selengkapnya:http://www.piss-ktb.com/2012/10/1948-makalah-tahlilan-atau-sedekah.html

Minggu, 15 Mei 2016

Agar hati bersih

Saudaraku jika engkau ditanya: Dengan bagaimanakah caranya agar hati menjadi baik sehingga baik pula segala anggota yang zahir? maka jawabnya adalah bahwa hati dapat dijadikan baik dengan mengamalkan Ilmu Thariqat (Tasawuf), membanyakkan dzikrullah, karena hati tiada menjadi baik melainkan dengan menjalani ilmu tareqat ahli sufi (belajar ilmu tareqat kepada ahlinya) mengamalkannya, mengambil talqin dzikir/ baiat kepada guru mursyid yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah saw - Jibril-Haq Allah SWT Jalla wa Azza, membanyakkan zikir yang diambil mealui talqin zikir dari gurunya itu, mengerjakan seluruh awrad/ ratib dari gurunya tanpa menyalahi aturan thariqat gurunya. Dan juga hati dapat diperbaiki dengan mempelajari ilmu yang memberi manfaat, seperti yang disebutkan oleh Imam Al Ghazali Rhm Taala dalam Bidayatul Hidayah, Minhajul Abidin, Ihya Ulumuddin, kitab yang al Faqir terjemahkan ini (Siyarus Salikin), Nafahatul Uluhiyyah fii suluki Thariqi al Muhammadiyyah karangan Syeikh Muhammad As-Samman, Wali Allah dari Madinah. Dengan menjalani Thariqat Ahli Sufi ini akan sampailah kepada makrifat Allah yang sebenarnya, inilah yang menjadi kemuliaan dan kelebihan seorang manusia. Karena inilah Imam Al Ghazali berkata di dalam Ihya-nya:

فَشَرَفُ الْإِنْسَانِ وَفَضِيْلَتُهُ الَّتِيْ بِهَا فَاقَ جُمْلَةً مِنْ أَصْنَافِ الْخلْقِ بِاسْتِعْدَادِ لِـمَعْرِفَةِ اللهِ سُبْحَانَه وَتعَالى الَّتِيْ هِيَ فِى الدُّنيَا جَمَالُهُ وَكَمَالُهُ وَفَخْرُِهُ وَفِى اْلأخِرَةِ عُدَّتُهُ وَذُخْرُِهُ وَأَمَّا الاِسْتِعْدَادُ لِمَعْرِِفَةِ اللهِ بِقَلْبِهِ لاَ بِجَارِحَةٍِ مِنْ جَوَارِحِهِ فَالْقَلْبُُ هُوَ الْعَالِمُ بِاللَّهِ وَبِصِفَاتِه وَهُوَ الْعَامِلُ لِلَّهِ وَهُوَ السََّاعِى إِلىَ اللهِ وَهُوَ الْمُتَقَرِّبُ إِلَيْهِ وَهُوَ الْْمُكََاشَفُ بِمَا عِنْدَ اللهِ وَلَدَيْهِ  وَإِنَّمَا الْْجَوَارِحُ أَتْبَاعٌ وَخُدَّامٌ وَالاتٌ يَسْتَخْدِِمُهَا الْقَلْبُ وَ يَسْتَعْمِلُهَا اسْتِعْمَالَ الْمًلِكِ لِعَبِيْدِ وَاسْتِخْدَامَ الرَّاعِى لِرَعِيَّتِهِ وَالصَّانِعِ لآلَتِهِ
ِ “Kemuliaan manusia dan kelebihannya, yang dengannya mengungguli segala makhluk disebabkan oleh potensi (kemampuan) menuju Makrifat Allah SWT (yakni dengan sebab menjalani thariqat yang menyampaikan kepada Allah) di dunia sebagai keindahan, kesempurnaan, kemegahannya, di akhirat sebagai bekal dan simpanannya. Adapun yang dapat dijadikan sarana menuju makrifatullah adalah hati, bukan anggota tubuh lainnya. Dan hati itulah yang mengetahui keadaan Wujud Allah dan segala Sifat-sifatnya yang Qadim, yang menyebabkan beramal karena Allah, yang menghampiri kepada Allah, yang mendekatkan diri kepada Nya, yang menyingkapkan apa-apa yang ada di HadhiratNya. Sedangkan anggota tubuh lainnya hanya pengikut, pembantu, alat berkhidmah kepada hati, sebagaimana raja, memberikan pekerjaan bagi pelayannya, pemimpin menyuruh kepada bawahannya dan majikan memperkerjakan pegawainya. (Ihya Ulumuddin III:2) Dan kata Imam al Ghazali:

وَاْلقَلْبُ هُوَ مَقبُوْلُ عِنْدَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتعَالى إنَّ سَلِمَ مِنْ غَيْرِ اللهِ، وَهُوَ الْمَحْجُوْبُ عَنِ اللهِ إِذْ صَارَ مُسْتَغْرَِقًا بِغَيْرِ اللهِ، وَهُوَ اْلمُطَالَبُ وَهُوَ الْمُخَاطَبُ وَالْمُعَاتَبُ وَهُوَ الْمُعَاقَبُ وَهُوَ الَّذِي يَسْعَدُ بِالْقُرْبِ مِنَ اللهِ فَيُفْلِحُ إِذَا زَكََّاهُ، وَهُوَ الَّذِيْ يَخِِيْبُ ويَسْقَى إِذَا دَنَّسَهُ، وَهُوَ الْْمُطِيْعُ بِالْحَقِيْقَةِ للهِ تَعَالى وَإِنَّمَا الَّذِي يَنْشُرُ عَلىَ الْجَوَارِحِ مِنَ الْعِبَادَةِ أنَْوَارُِهُ، وَهُوَ الْعَاصِى الْمُتَمَرَّدُ عَلىَ اللهِ تَعَالى، وَإِنَّمَا السَّارى إِلىَ الأَعْضَاءِ مِنَ الْفَوَاحِشِ آثَارُهُ.
ِ “Hati itu maqbul (diterima) di sisi Allah SWT jika selamat (bersih) dari selain Allah, dan menjadi Mahjub (terdinding/ tertolak) dari Allah, jika ia tenggelam dalam kesibukan dengan selain Allah. Hati itu adalah yang dituntut (untuk berbuat ibadah), yang disuruh (untuk makrifat kepadaNya), yang dicerca/ dimurkai (jika tidak beribadah), yang disiksa (jika berbuat maksiat). Dan hati juga yang menjadi bahagia karena dekat kepada Allah, yang dapat kemenangan jika ia suci (dari segala kejahatan dalam hati), hatilah yang dikenakan kejahatan dan mendapat celaka kalau ia dicemarkan oleh maksiat. Hati pula hakikatnya yang berbuat taat kepada Allah Taala, dan sesungguhnya cahaya hatilah yang menyebabkan segala anggota tubuh berbuat ibadah, demikian pula hati yang jahat menimbulkan maksiat kepada Allah. Karena segala kejahatan anggota zhahir berbekas pada hati yang jahat.
Dengan sebab itulah para Syaikh Ahlus Shufi bersungguh-sungguh mengetahui (mempelajari) ilmu batin yang menyucikan hati dari segala maksiat batin, yaitu ilmu Tasawuf, yang dinamakan pula Ilmu Thariqat atau Ilmu Suluk. Baik dan jahatanya hati itu tidak dapat diketahui melainkan dengan mengetahui Ilmu Tasawuf.

Kisah ku

Tentang kisah banyak nya bersolawat , sebenarnya saya hanya ingin mendekatkan diri kepada Allah , berharap bisa cinta dan di cintai Rasulullah saw . Lalu Dapat ridho Allah

Sebenarnya saya tidak tahu ini harus di tuliskan atau tidak , tapi semua berawal dari sini..ini trjadi 2 tahun yang lalu(2014).
Suatu hari setelah solat duhur di mushola dekat tempat kerja , saya duduk membaca al qur'an , setelah dapat beberapa lembar membaca al qur'an datang seorang laki laki paruh baya , beliau menyalami saya  memegang kuat tangan saya, beliau tidak melepaskan tangan sjak tgan kami bersalaman , lalu beliau mendekatkan kening beliau ke pundak saya dan membisikkan beberapa kalimat nasehat , setelah selesai memberikan nasehat sambil menangis beliau berkata " mas,  saya nitip amalan yah ,  baca amalan ini xxxx sekian kali insyaAllah selamat dunia akhirat sampean "
Salah satu amalan yang beliau berikan adalah solawat.. setelah memberikan ijasah tersebut beliau pergi,  sebelum pergi saya tanya siapa nama beliau , beliau menjawab pak kiai mangli dan beliau memberikan kepada saya sejumlah uang, dan yang saya tahu klo kiai mangli magelang itu sudah wafat bbrapa tahun yang lalu..
Sejak saat itu saya coba istiqamahkan , banyak hal baru(ilmu) datang dengan tiba tiba, Allah berikan pemahaman/ hikmah yang saya sendiri belum pernah mempelajarinya, semakin di arungi semakin luas samudera solawat itu dan smakin luas pula ilmu yang Allah berikan, ilmu yang tidak melalui proses belajar mengajar., Allah juga senantiasa memudahkan urusan saya, melapangkan hati saya, dan masih banyak lagi hal yang jika di pikir sulit di cerna oleh akal.

Wallahu a'lam..
Kebenaran datang dari Allah , kebenaran milik Allah, kesalahan datang dari saya dan milik saya..


101 ALASAN AKU BERSELAWAT

LALU, APA ALASANMU SAHABAT? 

1. Aku rindu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Tanpanya, aku tak mengenal Allah dan ajaran suci-Nya.

2. Aku ingin agar kelak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberiku syafaat di akhirat nanti. Aku ingin beliau menolongku pada saat Pengadilan Tuhan datang.

3. Aku ingin selalu dibimbing oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, sebab aku yakin, dia tetap hidup dan selalu ada di hatiku, duduk bersamaku, saat kuucapkan tahiyita pada shalat dan dzikirku.

4. Aku ingin selalu mendapat cinta Rasulullah, yang dapat mengantarkan cintaku kepada Allah.


5. Aku ingin merasakan kedamaian hati dan kebahagiaan batin, seperti yang dirasakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

6. Aku ingin mendapat pahala dari Allah dan mendapat kucuran berkah dan rezeki Ilahi, sebab aku berusaha meneladani Nabiku.

7. Aku ingin menanamkan semangat hidup seperti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam jiwaku.

8. Aku ingin menjadi kekasih Allah dengan cara mencintai kekasih-Nya.

9. Aku ingin mati dan dikenang sebagai umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

10. Aku ingin meneladani ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan membaca selawat Nabi diharapkan agar Allah membukakan mati hatiku, memudahkan kesadaranku untuk tetap istiqamah di jalan yang diajarkan baginda Rasul.


11. Aku ingin agar Allah memberiku kemudahan, keluasan pikiran, kerendahan hati, keteguhan iman, kesabaran dan kedahsyatan keyakinan seperti yang diberikan Allah kepada kekasih-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

12. Aku ingin agar aku, saudaraku, suamiku/istriku, orangtuaku, kawanku, tetanggaku, mau meneladani ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Dengan selawat Nabi yang aku panjatkan setiap saat, kelak menjadi doa untuk kami semua.

13. Aku tahu setiap aku shalat, tak ada rakaat yang sah, tanpa selawat Nabi, karenanya, tak ada satu shalat pun yang aku dirikan tanpa kehadiran Rasulullah, kekasih hatiku...Kekasih yang kelak mengantarkan aku, kepada Sang Kekasih Sejati, Allah SWT.


14. Aku berselawat untuk menurunkan demam panas anakku. Karena, aku tahu, Rasulullah adalah air kesejukan batin yang menyembuhkan dan menyegarkan jiwa setiap hamba Allah yang meniti jalan Rasul-Nya.

15. Aku berselawat atas Nabi, karena aku ingin selalu dibimbing, diajar, dikasihi dan disayang seperti baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

16. Aku berselawat atas Nabi karena aku membutuhkan pertolongan batin, saat aku berusaha meniti jalan Ilahi, belajar tentang makrifatullah. Tanpa bantuan Rasulullah, mustahil aku dapat menghadap-Nya.


17. Aku berselawat atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, khatamu-nabiyyin (penutup para Nabi), sebab tak ada Nabi setelahnya.

18. Aku berselawat atas Nabi Muhammad, sebab atas alasan inilah Allah menciptakan dunia.

19. Aku berselawat Nabi, karena aku merasakan sendiri kehadiran Nabi dalam setiap ibadah yang kujalankan. Praktis, semua ibadahku dimulai dan diakhiri dengan selawat.

20. Aku tak ingin menjadi umat yang sombong, kikir, bodoh dan tak tahu diri, yang tak pernah mau memahami makna selawat Nabi dalam kehidupan batinnya.

21. Aku tak ingin menjadi hamba Allah yang kufur dan sombong, sebab Allah dan Malaikat-Nya pun berselawat atas Nabi.

22. Aku ingin agar cinta Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjadi ruh yang menggairahkan jiwa setiap Mukmin hingga akhir zaman, sehingga ajaran Ilahi bisa diamalkan, dihayati dan dijalankan sesuai sunah Rasul-Nya.


23. Aku berselawat atas Nabi, sebab hanya beliaulah figur manusia satu-satunya yang perlu dipuja dari generasi ke generasi. Aku tak ingin anak-anakku lebih mengenal Katty Perry, Justin Beiber, Rihanna, dan arti lainnya, meski kini mereka masuk ke dinding-dinding rumah lewat radio, internet, televisi atau film.

24. Aku berselawat atas Nabi karena aku lebih mementingkan akhiratku daripada dunia yang fana. Karena itu, aku tak akan peduli dengan cemooh, hasutan, dan tuduhan bid’ah atas amalan ini. Sebab, aku yakin mereka yang tak paham, telah terkotori oleh cara berpikir rasional-empirik yang salah kaprah, cara berpikir golongan yang bersumber dari nafsu, dan cara pandang pada ajaran yang sangat kering dari spiritulitas dan menyepelekan sejarah, tidak menghargai Rasulullah, sahabat, ulama, wali, guru, nenek moyang dan para orangtua.


25. Aku berselawat Nabi agar Allah mau mengajarkan ilmu batin langsung kepadaku, melalui pancaran cahaya –Nya yang diberikan ke arah batinku, melalui hembusan nafasku saat mengucapkan selawat atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

26. Aku berselawat Nabi agar karena, aku merasa Rasulullah adalah satu-satunya manusia yang diutus Allah kepadaku, kaumku, bangsaku dan duniaku. Aku tak pernah merasa dikecewakan oleh beliau, meski beliau telah meninggal, tapi aku masih bisa merasakan kehadirannya di setiap shalat dan dzkirku. 

27. Aku berselawat Nabi, karena kalimat inilah yang pertama kali diajarkan oleh orangtuaku, saat aku dinina-bobokan, ditamang-timang, dibelai dan dimanja.


28. Aku berselawat Nabi, karena kalimat inilah yang dijarkan guruku saat menyelamatkan aku dari sakit selama berbulan-bulan. Selawat inilah yang menyadarkan aku tentang makna doa dan munajat kepada Allah, sebagai satu-satu Dzat yang disembah dan dimintai pertolongan.

29. Aku berselawat Nabi, karena kalimat ini yang dibisikan nenekku, ketika aku jatuh dari pohon belimbing di belakang rumah.

30. Aku berselawat Nabi, karena ini urusan pribadiku, antara aku, nabiku dan Tuhanku. Aku tak membutuhkan pemaksaan logikamu, sebab ini sangat pribadi buatku.

31. ..........................

32. .........................

33. ..............................


Saya meminta kawan-kawan yang memiliki pengalaman-pengalaman batin, termasuk mati suri (death experiences) atau sejenisnya untuk rela berbagi cerita. Silakan kirimkan pengalaman Anda ke Email: ambiya.halim@gmail.com or mobile: 082113300426.


PENGALAMAN ANDA AKAN DIBUKUKAN.


Salam,


Halim Ambiya

Founder & CEO Tasawuf Underground

Jumat, 13 Mei 2016

Takhali Tahalli dan Tajalli

Hati adalah sebuah intan permata yang menyimpan sejuta kemilau dan keindahan, dari hati yang bersih akan terpancar cahaya keimanan, cahaya kebenaran, cahaya kearifan yang penuh pesona. Dari hati yang bersih akan semburat kilau yang penuh kearifan, dari hati yang bersih akan keluar sejuta kebijaksanaan, hati yang bersih adalah permata dengan berjuta kilau pesona.
Bagaimana menjadikan hati yang bersih, agar kilaunya keluar dan mampu menerangi jalan kehidupan yang akan dilaluinya?

Kata hati, bahasa hati, gerak hati, tanya hati, kretegeng ati, banyak sekali istilah yang digunakan untuk berusaha mendefinisikan hati.

Selalu saja menarik menulis dan berbicara tentang hati, karena disana, didalam kata “hati” ada segudang Tanya dan misteri yang belum terungkap dan selaksa ilmu yang belum tersingkap.
Tak akan habis cerita tentang hati, tak akan basi berbicara tentang hati, tak akan jemu menuliskan bisikan dan kata yang terbersit dari hati, tak akan puas kita belajar bahasa hati, bahasa yang mengandung seribu makna, bahasa yang mengandung selaksa rasa, bahasa yang mengandung berjuta keindahan.

Ada banyak cara untuk membersihkan hati, sehingga cahaya fitrah Rabbaniyah kita terpancar dominan dibanding dengan fitrah lainnya; salah satunya adalah melalui proses Muhasabah, yang diartikan sebagai sikap introspeksi diri dari setiap pribadi sebagai mahluk ciptaan Allah, melalui tiga tahapan, Yaitu Takhali, Tahali dan Tajali.

Takhali

Mengsongkan diri dari  sifat yang tercela lahir maupun bathin. Digambarkan sebagai sikap untuk mengosongkan, memperbaiki sikap dan perilaku, serta meninggalkan pola-pola kehidupan yang lama yang tidak atau kurang sesuai dengan norma, tata aturan atau syari’at.

Proses ini meliputi proses pengosongan diri dari sifat-sifat hewani, seperti rakus, tamak, buas dan tak tahu malu, pemarah, pengumpat, pendendam, pendengki serta sifat grasa-grusu (tidak sabaran).

Takhali juga meliputi upaya untuk mengendalikan sifat-sifat syaitoniyah yang ada pada diri dan hati kita, seperti sifat sombong, ujub, takabur, riya dan malas beramal shaleh.

“Ketika sebuah gelas diisi wedang jahe maka seharusnya ketika diminum maka rasanya adalah rasa wedang jahe. Namun apapbila ternyata gelas tadi belum bersih atau bekas dipakai menuang alkohol, kemudian kemasukkan kecoa, dan kejatuhan kotoran cicak, ditambah lagi dikencingi tikus... dan belum dicuci, maka wedang jahe yang dituang kedalam gelas tadi berubah rasanya menjadi rasa "Tidak Karuan". Begitu pula hati selayaknya gelas tadi dan Ilmu Agama ibarat wedang jahe... Inilah pentingnya Takhali,”

Tahali

Mengisi diri dengan sifat-sifat yang terpuji dari taat lahir dan taat  bathin. Digambarkan sebagai suatu aktivitas untuk mengisi kembali hati yang telah dibersihkan dengan proses Takhali dengan hal-hal baru yang lebih baik.

Sifat rakus dan tamak diganti dengan sifat Qana’ah, sifat buas diganti dengan sifat santun, sifat tak tahu malu diganti dengan sifat beradab, sifat pemarah, pengumpat, pendendam dan pendengki diganti dengan sifat pemaaf, serta sifat grasa-grusu diganti dengan sifat penyabar.

Sifat sombong, angkuh, ujub dan takabur diganti dengan sifat rendah hati, tepo seliro, tenggang rasa, hormat menghormati dan menghargai orang lain. Rasa malas diganti dengan sifat patuh, taat dan rajin dalam melaksanakan perintah Allah swt.

Tajali

Merasakan akan rasa ketuhanan sampai mencapai kenyataan Tuhan. Diartikan pemberdayaan sifat-sifat Rabbaniyah yang sudah terbentuk dalam proses tahali, sehingga bukan hanya bermanfaat untuk dirinya semata, tapi juga bermanfaat untuk orang lain dan lingkungannya.

Ketika kita sudah bisa berlaku Qana’ah dan kemudian ini kita tularkan kepada orang lain, insya Allah, tidak akan ada lagi kerakusan, kebuasan, nafsu serakah yang memangsa nilai-nilai kemanusian dalam bentuk korupsi, dalam bentuk diktator dan lainnya.

Ketika kita sudah bisa menjaga rasa malu kita, dan kita menularkannya kepada orang lain, insya allah tidak akan ada lagi kebinasaan umat dan lingkungan yang diakibatkan oleh tangan-tangan jahat yang tidak mempuyai rasa malu.

Ketika kita sudah bisa menjaga amarah dan lisan kita untuk hanya mengatakan dan menyampaikan kata dan perilaku yang baik, dan kita bisa menularkannya kepada orang lain, insya allah, perang dan kebiadaban tidak akan ada lagi, atau minimal bisa menekan angka kriminal dan tontonan kebrutalan dilingkungan kita.

Ketika kita sudah bisa berlaku sabar, baik sabar dalam menjalankan perintah Allah, maupun sabar dalam menjauhi larangannya, dan kita bisa menularkannya kepada orang lain, kedamaian tercipta, ketenangan terpelihara, harmoni bukan lagi sekedar impian.

Dalam bahasa lain, upaya atau proses penyempurnaan diri dan hati manusia, dapat dilakukan melalui proses Takhalluq, yaitu sebuah upaya kita untuk menggantungkan hati dan pikiran kita hanya kepada Allah semata.

Sebagai Tambahan...

Takhaluq,

Pengejawantahan sifat-sifat rabbaniyah, seperti sifat pemaaf, sifat penyabar, sifat kasih sayang dalam kehidupan keseharian kita.

Tahaqquq,

Proses aktualisasi sikap rabbaniyah kita dengan menebarkan cinta kasih kepada sesama dan lingkungan, berbagi dengan sesama dan lingkungan, hormat menghormati dan saling menghargai sehingga tercipta kehidupan yang damai dan harmoni yang selaras dengan langgam yang digariskan dalam tata aturan syari'at yang benar.

Apapun namanya, bagaimanapun prosesnya, kebersihan hati adalah sebuah keharusan, yang tidak bisa ditawar atau ditunda, karena dengan hati yang bersih sajalah jalan kehidupan kita terterangi oleh cahaya kebenaran yang akan menuntun untuk meniti jalan yang akan mengantar kita kepada Allah Swt.

Bagitulah INTI TASSAWUF

AHLI ILMU FIQIH, dalam cara mengenal Tuhannya dengan cara mencari keterangan/dalil Naqli ( Alquran dan hadis )

AHLI FILSAFAT, dalam mengenal Tuhannya dengan cara penyelidikan melalui akal pikiran.

AHLI TASSAWWUF, dalam mengenal tuhannya tidak dengan penyelidikan akal pikiran, tetapi dengan merasakan dihati dan menyaksikan dengan mata hati. oleh karena perlu membersihkan hati dari yang menyebabkan adanya hijab/dinding antara dirinya dengan tuhannya.

Tasawuf adalah salah satu diantara khazanah tradisi dan warisan keilmuan islam yang sangat berharga. Tasawuuf merupakan konsepsi pengetahuan yang menekankan spiritualitas sebagai metode tercapainya kebahagiaan dan kesempurnaan dalam hidup manusia. Esensi tasawuf sebenarnya telah ada sejak masa Rosulullah SAW. Pada awalnya tasawuf merupakan suatu penafsiran lebih lanjut atas tindakan dan perkataan Rosulullah saw yang sarat dengan dimensi sepiritualitas dan ketuhanan. Tasawuf tidak bisa di ketahui melalui metode-metode logis atau rasional.

“Jaga hatimu, beri bingkai terindah, pelihara dari kotor dan debu, agar hati senantiasa hidup, segar dan lestari sampai kita kembali nanti."