Jumat, 28 Februari 2014

POLYGAMI MENURUT HABIB MUNDZIR

Habib Munzir Almusawa -Syarat Poligami
syarat poligami adalah mempunyai kemampuan
untuk membagi nafkah dan waktu kpd istri
kedua/ketiga/keempat, jika ia merasa mampu
maka boleh melakukannya, namun berhati hati
akan niatnya,
izin dari istri pertama tak disyaratkan sebagai
syarat sah poligami, tanpa seizinnya pun boleh,
sebagaimana juga seorang pria tak disyaratkan
izin ayah bundanya untuk menikah, pernikahan
sah walau tak seizin ayah bundanya.
namun tentunya adab kepada istri pertama, tidak
sepantasnya seorang menikah lagi dengan
mengkhianati istri pertamanya, sebagaimana tak
sepantasnya seorang pria menikah tanpa izin
ayah bundanya,
secara Bab Nikah sah, namun secara Bab Adab
justru bisa menjadi dosa besar.
sebagaimana misalnya seseorang yg puasa
ramadhan tapi tidak shalat, sah puasanya, namun
dosa besar karena tidak shalat,
demikian pula poligami, tidak diwajibkan adil
sebagaimana Yang Maha Adil, namun hendaknya
ia berusaha untuk adil, jika ragu maka tak perlu
poligami.

Bulan yg Baik Untuk menikah

BULAN APA YANG BAIK UNTUK
MENIKAH ??
PERTANYAAN :
Bagaimana menentukan hari pernikahan menurut
quran sunah ! kata temen saya pada waktu
musim haji ! tapi saya tidak tau ilmunya ! monggo
jawabanya !
JAWABAN :
Mbah Jenggot
PALING UTAMANYA PROSESI PERNIKAHAN
ADALAH HARI JUMAT PAGI DI BULAN SYAWAL
DAN SEKALIGUS MENJALANI RITUAL 'BELAH
DUREN' JUGA DIDALAMNYA
ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﻭﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ ﻭﺃﻥ
ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻴﻪ ﺃﻳﻀﺎ
) ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ( ﺃﻱ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻷﻧﻪ ﺃﺷﺮﻑ ﺍﻷﻳﺎﻡ
ﻭﺳﻴﺪﻫﺎ ﻭﻗﻮﻟﻪ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﺃﻱ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻟﺨﺒﺮ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ
ﻷﻣﺘﻲ ﻓﻲ ﺑﻜﻮﺭﻫﺎ ﺣﺴﻨﻪ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ) ﻗﻮﻟﻪ ﻭﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ ( ﺃﻱ ﻭﻳﺴﻦ ﺃﻥ
ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻌﻘﺪ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ ﻭﻗﻮﻟﻪ ﻭﺃﻥ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻴﻪ ﺃﻱ ﻭﻳﺴﻦ ﺃﻥ ﻳﺪﺧﻞ ﻋﻠﻰ
ﺯﻭﺟﺘﻪ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ ﺃﻳﻀﺎ ﻭﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ ﺧﺒﺮ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺭﺿﻲ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ ﺗﺰﻭﺟﻨﻲ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻲ ﺷﻮﺍﻝ
ﻭﺩﺧﻞ ﻓﻴﻪ ﻭﺃﻱ ﻧﺴﺎﺋﻪ ﻛﺎﻥ ﺃﺣﻈﻰ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﻨﻲ ﻭﻓﻴﻪ ﺭﺩ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻛﺮﻩ ﺫﻟﻚ
Hendaknya akad nikah dilaksanakan di masjid, di
hari jumat, di permulaan hari (dini hari), di bulan
syawal dan menjalani dukhul (belah duren) juga
di dalamnya. (Keterangan di hari jumat) artinya
hendaknya akad nikah diselenggarakan di hari
jumat karena ia adalah lebih utama dan pimpinan
semua hari. (Keterangan di permulaan hari)
artinya hendaknya akad nikah diselenggarakan di
awal hari berdasarkan hadits “Ya Allah berkahilah
umatku dipagi harinya” (Dihasankan oleh at-
Tirmidzi).
(Keterangan di bulan syawal) artinya disunahkan
akad nikah diselenggarakan pada bulan syawal.
(Keterangan menjalani dukhul) artinya di
sunahkan mendukhul (belah duren) terhadap
istrinya juga di bulan syawal, dasar adalah hadits
riwayat ‘Aisyah ra. “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wa sallam menikahi dan mendukhul diriku dibulan
syawal, dan mana antara istri-istri beliau yang
lebih utama ketimbang diriku ?”. Hal ini sekaligus
menepis pendapat orang yang membenci
pelaksanaan akad nikah pada masa-masa
tersebut. [I’aanah at-Thoolibiin III/273 ].Wallaahu
A'lamu Bis Showaab.

Kamis, 27 Februari 2014

Piala Gelas dan Air Cinta

MAHABBAH Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili
Itulah pertayaan yang diajukan oleh seseorang
kepada Syeikh Abul Hasan asy-Syadzily ra:
1. Apakah yang disebut minuman Cinta?
2. Apa gelas piala Cinta?
3. Siapa sang peminum?
4. Apakah rasa minumannya?
5. Siapakan para peminum sejati?
6. Apakah rasa segar minuman?
7. Apakah yang disebut mabuk Cinta?
8. Apa pula sadar dari mabuk itu?
Syeikh Abul Hasan asy-Syadzili menjawab:
Minuman Cinta adalah Cahaya yang cemerlang
berkalian dari Kemahaindahan Sang Kekasih.
Gelas pialanya adalah kelembutan yang
menghubungkan ke bibir-bibir hati.
Sang peminum adalah pihak yang mendapat
limpahan agung kepada orang-orang istemewa
seperti para Auliya dan hamba-hambaNya yang
saleh. Allah Yang Maha Tahu kadar kepastian
dan kebajikan bagi kekasih-kekasihNya.
Sang Peminum adalah pecinta yang dibukakan
keindahan cinta itu dan menyerap minuman nafas
demi nafas jiwa.
Rasa minuman adalah rasa dibalik orang yang
terdendam rindunya ketika hijab diturunkan.
Sang peminum sejati adalah pecinta yang
meneguk arak cinta itu, sejam dua jam.
Rasa segar peminuman cinta adalah bagi orang
yang dilimpahi arak cinta dan terus menerus
meminumnya hingga kerongkongan penuh sampai
ke urat nadinya. Cahaya Allah ada dibalik
minuman yang melimpah itu.
Mabuk Cinta adalah ketika seseorang hanyut
dalam rasa dan hilang akal, tidak mengerti apa
yang dikatakan dan diucapkan padanya.
Sadar dari mabuk cinta, adalah situasi sadar
ketika gelas piala minuman cinta dikelilingkan, di
hadapan mereka berbagai kondisi ruhani silih
berganti, lalu kembali pada dzikir dan ketaatan,
tidak terhijabi oleh sifat-sifat dengan berbagai
ragam kadar yang ada, itulah yang disebut
sebagai waktu sadar cinta, ketika pandangannya
meluas melintas batas dan pengetahuannya
semakin bertambah.
Mereka berada di bintang-bintang pengetahuan,
berada di rembulan Tauhid, untuk menjadi
petunjuk ketika malam menjadi gulita. Mereka
dengan matahari ma’rifat, mencerahi padang
harinya. Mereka itulah yang disebut Hizbullah
(Pasukan-pasukan Allah) dan ingatlah bahwa
Hizbullah itulah yang menang.” (Al-Mujadilah: 22)

Rabu, 26 Februari 2014

Hidayatus Sibyan

Terjemah Kitab Hidayatus
Sibyan
Kitab Hidayatus Sibyan adalah kitab nadzaman
berisi tentang dasar-dasar Ilmu Tajwid. Kitab ini
wajib dihafalkan oleh santri Pondok Pesantren
ummul Qura tingkat dasar.
Nadzaman ini berisi 40 (empat puluh) bait dan
telah diterjemahkan dalam bentuk syair pula
oleh Bapak KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA
untuk memepermudah santri
dalam menghafalkannya sebagai landasan benar
membaca Al Qur'an.
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﻭَﺻَﻠَّﻰ ﺭَﺑُّﻨَﺎ # ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺍﻟْﻤُﺼْﻄَﻔﻰ ﺣَﺒِﻴْﺒَﻨَﺎ 1
Puji bagi Allah dan shalawat Tuhan
kepada Nabi terkasih dan pilihan
ﻭَﺃﻟِﻪِ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺮَﻯ # ﻭَﻫَﺎﻙَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺘَﺠْﻮِﻳْﺪِ ﻧَﻈْﻤًﺎ ﺣُﺮِّﺭَﺍ 2 .
Keluarga sahabat pembaca al-Qur'an
ini nadzom tajwid telah dibersihkan ·
ﺳَﻤَّﻴْﺘُﻪُ ﻫِﺪَﺍﻳَﺔَ ﺍﻟﺼِّﺒْﻴَﺎﻥِ # ﺍَﺭْﺟُﻮﺍﻟِﻪِ ﻏَﺎﻳَﺔَ ﺍﻟﺮِّﺿْﻮَﺍﻥِ 3 .
Ku namakan kitab Hidayatussibyan
ku mohon Allah curahkan keridhoan
ﺣْﻜَﺎﻡُ ﺍﻟﺘَﻨُﻮْﻳِﻦِ ﻭَﻧُﻮْﻥٍ ﺗَﺴْﻜُﻦُ ﻋِﻨْﺪَﺍﻟْﻬِﺠَﺎﺀِ ﺧَﻤْﺴَﺔٌ ﺗُﺒَﻴَّﻦُ 4 .
Hukum tanwin dan nun mati berhadapan
huruf hijaiyah lima di jelaskan ·
ﺍِﻇْﻬَﺮُﺍِﺩْﻏَﺎﻡٌ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﻐُﻨَّﺔِ ﺍَﻭْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻫَﺎﻭَﺍﻟْﻘَﻠﺐ ﻭَﺍْﻷِﺧْﻔَﺎﺀ ﺭَﻭَﻭﺍ 5 .
Idzhar Idzghom ma'al gunnah yang berdengung
Bila Gunnah Iqlab Ikhfa jangan bingung.
ﻓَﻈْﻬِﺮ ﻟَﺬَﻯ ﺣَﻤْﺰٍ ﻓَﻬَﺎﺀٍ ﺣﺎﺀ ﻭَﺍﻟْﻌَﻴْﻦِ ﺛُﻢَّ ﺍﻟْﻐَﻴْﻦِ ﺛُﻢَّ ﺍﻟِﺨَﺎﺀِ 6 .
Pada huruf hamzah Ha ha ain serta
ghoin dan ho Idzhar dibacanya nyata ·
ﻭَﺍﺩْﻏِﻢْ ﺑِﻐُﻨَّﺔٍ ﺑِﻴَﻨُّﻮ ﻻَﺍِﺫَﺍ ﻛَﺎﻥَ ﺑِﻜِﻠْﻤَﺔٍ ﻛَﺪُﻧْﻴَﺎ ﻓَﺎﻣْﺒِﺬَﺍ 7 .
Idzghom Bigunnah ya nun mim serta wau
bila disatu kalimah Idzhar kama.
· ﻭَﺍﺩْ ﻏِﻢْ ﺑِﻼَ ﻋُﻨَّﻪِّ ﻓِﻰ ﻻَﻡِ ﻭَﺭَﺍ ﻓَﺎﻟْﻘَﻠْﺐُ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟْﺒَﺎﺀِ ﻣِﻴْﻤَﺎ ﺫُﻛِﺮَ 8 .
Lam dan ra bila gunnah hukumnya
Iqlab P huruf ber mim dibacanya! ·
ﻭَﺍَﺧْﻔِﺒَﻦِّ ﻋِﻨْﺪَ ﺑَﺎﻗِﻰ ﺍﻷَﺣْﺮُﻑِ ﺟُﻤْﻠَﺘُﻬَﺎ ﺧَﻤْﺴَﺔُ ﻋَﺸْﺮٍ ﻓَﺎﻋْﺮِﻑِ 9 .
Bacalah ikhfa pada sisa hurufnya
15 hafalkanlah semuanya.
ﻭْﻏُﻨَّﺔٌ ﻗَﺪْﺍﻭَﺟَﺒُﻮْﻫَﺎ ﺍَﺑَﺪَﺍ ﻓِﻰ ﺍﻟﻤِﻴْﻢِ ﻭَﺍﻟﻨُّﻮْﻥِ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺷُﺪِّﺩَﺍ 10 .
Para ulama semua mewajibkan
gunah pada mim dan nun yang di tasjidkan
ﻭَﺍﻟْﻤِﻴْﻢُ ﺇِﻥْ ﺗَﺴْﻜُﻦُ ﻟَﺪَ ﺍﻟْﺒَﺎﺗُﺨْﺘَﻔَﻰ ﻧَﺤْﻮُﻋْﺘَﺼِﻢْ ﺑِﺎﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻠْﻖُ ﺍﻟﺸَّﺮَﻑَ 11 .
Bacalah ikhfa mim sukun yang bertemu ba
seperti I'tasum billah kamu coba
ﻭَﺍﺩْ ﻏِﻢْ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﻐُﻨَّﺔِ ﻋِﻨْﺪَ ﻣِﺜْﻠِﻬَﺎ ﻭَﺍﻇْﻬِﺮ ﻟَﺪَﻯ ﺑَﻘِﻰ ﺍﻟْﺤُﺮُﻭﻑِ ﻛُﻠِّﻬَﺎ 12 .
Bila menghadap mim bigunnah namanya
Idhar pada sisa huruf semuanya.
ﻭَﺍﺣُﺮْﺹْ ﻋَﻠَﻰ ﺍْﻷِﻇْﻬَﺎﺭِ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻔَﺎﺀِ ﻭَﺍﻟْﻮَﺍﻭِ ﻭَﺍﺣْﺬَﺭْﺩَﺍ ﻋﻲَ ﺍﻹِﺧْﻔَﺎﺀِ 13 .
Idzhar safawi pada pa serta wawu
hindarilah jangan sampai Ikhfa kamu
ﺇِﺩْﻏُﺎﻡُ ﻛُﻞِّ ﺳَﺎﻛِﻦِ ﻗَﺪْ ﻭَﺟَﺒَﺎ ﻓِﻰ ﻣِﺜْﻠِﻪِ ﻛَﻘَﻮْﻟِﻪِ ﺇِﺫْﺩَ ﻫَﺒَﺎ 14 .
Huruf sukun bertemu serupa coba
Idghomkan seperti lafadz Idzhahaba
ﻭَﻗِﺲْ ﻋَﻠَﻰ ﻫﺪَﺍﺳِﻮَﺍ ﻭَﺍﻭٍ ﺗَﻼَ ﺿَﻤًّﺎﻭَﻳَﺎﺀِ ﺑَﻌْﺪَﻛَﺴْﺮِ ﻳُﺠْﺘَﻠﻰ 15 .
Kiasan semua selain wau yang
bertemu dommah ya dengan kasiah terang
ﻣِﻦْ ﻧَﺤُﻮِ ﻓِﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻟِﻴَﺎﺀِ ﺍَﻇْﻬَﺮُﻭﺍ ﻭَﺍﻟﻮَﺍﻭِ ﻣِﻦْ ﻧَﺤْﻮِﺍﺻْﺒِﺮُﻭْﺍ ﻭَﺻَﺎﺑِﺮَﻭ 16 .
Semisal kata yaumin idzharkan
kata asbuu wasobiru samakan
ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺀُ ﻓِﻯﺪَﺍﻝٍ ﻭَﻃَﺎﺀِ ﺍَﺳْﺒَﺘُﻮﺍ ﺍِﺩْﻏَﺎﻣَﻬَﺎﻧَﺤْﻮُ ﺍُﺟِﻴْﺒَﺖْ ﺩَﻋْﻮَﺓُ 17 .
Ta berhadapan dah dan tho pun begitu
umpama kalimat ujibat da'watu ·
ﻭَﺍﻣَﻨَﺖْ ﻃَﺎﺋِﻔَﺔُ ﻭَﺍَﺩْﻏَﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺪَّﺍﻝَ ﻓِﻰ ﺍﻟﻈَّﺎﺀِﺑِﻨَﺤْﻮِﺍﺫْﻇَﻠَﻤُﻮْﺍ 18 .
Amanat tha upayatun juga masukan
dzal dalam dho idzalamu dimisalkan
ﻭَﺍﻟﺪَّﺍﻝَ ﻓِﻰ ﺍﻟﺜَﺎﺀِ ﺑِﻼَ ﻣْﺘِﺮَﺍﺀِ ﻭَﻻَﻣَﻬَﻞ ﻭَﺑَﻞْ ﻭَﻗُﻞْ ﻓِﻰْ ﺍﻟﺮَّﺀِ 19 .
Idzghomkan dal ke dalam la dan yakinkan
lam mati ke dalam ro coba praktekan
ﻣِﺜْﻞُ ﻟَﻘَﺪْ ﺗَﺎﺏَ ﻭَ ﻗُﻞْ ﺭَﺏِّ ﺍﺣُﻜُﻢِ ﻭَﺍﻟْﻜُﻞُّ ﺟَﺎﺀَﺑَﺎ ﺗِّﻔَﺎ ﻕِ ﻓَﺎﻋْﻠَﻢِ 20 .
Umpama Qod taba wagulrobikumi
semua Idghomkan semoga kau ma'lumi
ﻭَﺍَﻇْﻬِﺮَﻥَّ ﻻَﻡَ ﺗَﻌْﺮِﻑِ ﻟَﺬَﻯ ﺍﺭَﺑْﻌَﺔٍ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻋَﺸْﺮٍ ﺗُﻮْﺟَﺪَ 21 .
Terhadap lam ta'rip haruskan Idharkan
pada 14 huruf perhatikan
ﻓِﻰ ﺍَﺑُﻎِ ﺣَﺠَﺘَﻚَ ﻭَﺧَﻢْ ﻋَﻘِﻴْﻤَﺔَ ﻭَﻓِﻰ ﺳَﻮَﺍﻫَﺎﻣِﻦْ ﺣُﺮُﻭْﻑٍ ﺍَﺩْﻏِﻤَﺔ 22 .
Pada abgi hazzaka wakop awimah
sedang yang lainnya Idghom jangan salah
ﻭَﻻَﻓِﻌِﻞ ﺍَﻇْﻬِﺮَﻥَّ ﻣُﻄْﻠَﻘَﺎ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺳِﻮَﻯ ﻻَﻡٍ ﻭَﺭَﺍﺀِ ﻛَﺎﺍﻟﺘَﻘَﻰ 23 .
Selain pada lam dan baca Idzhar
Lam pi'il cara utago jangan gusar
ﻭَﺍُﻟﺘَﻤِﺴُﻮْﺍ ﻭَﻗَﻞْ ﻧَﻌَﻢْ ﻭَﻗُﻠْﻨَﺎ ﻭَﺍﻇْﻬِﺮْ ﻟِﺤَﺮُﻑِ ﺍﻟْﺤَﻠْﻖِ ﻛَﺎﺻْﻔَﺢْ ﻋَﻨَّﺎ 24 .
Kata utamisu qulnaam dan qulna
Idzharkan huruf halaq Ispa'ana
ﻣَﺎﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻣَﻊُ ﻣِﺜْﻠِﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴُﺪْ ﻏَﻢَ ﻓِﻰ ﻣَﺜْﻠِﻪِ ﺣَﺘْﻤًﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻘَﺪَّ ﻣَﺎ 25 .
Bila hurufnya berbeda tapi jika
serupa Idgomkan seperti dimuka
ﻭَﺍَﺣْﺮُﻑُ ﺍﻟﺘَﻔُﺨِﻴْﻢِ ﺳَﺒْﻊُ ﺗُﺤْﺼَﺮُ ﻓِﻯﺨُﺺَّ ﺿَﻔْﻂٍ ﻗِﻂْ ﻳﻌُﻞْ ﺗُﺸَﻬَﺮُ 26 .
Tafkhim atau istilah 7 hurufnya
qusho dagthin Qidz uslah rumusnya
ﻗَﻠْﻘَﻠَﺔٌ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻬَﺎﻗَﻈْﺐُ ﺟَﻖِ ﺑَﻴَّﻦِ ﻟَﺬَﻯ ﻭَﻗْﻒٍ ﻭَﺳَﻜْﻦٍ ﺗَﺮْﺷُﺪِ 27 .
Pada qotba juddin qolqolah di himpun
baca jelas pada waqof atau sukun
ﻭَﺍَﺣْﺮُﻑُ ﺍﻟْﻤَﺪِّﺗَﻼَﺙُ ﺻُﺘُّﻮﺻَﻒُ ﺍَﻟُﻮَﺍﻭُ ﺛُﻢَّ ﺍﻟْﻴَﺎﺀُ ﺛُﻢَّ ﺍْﻷَﻟِﻒُ 28 .
Hurup tanda panjang tiga semuanya
alip wau dan uyaya uulah namanya
ﻭَﺷَﺮْﻃُﻬَﺎ ﺍﺳِﻜَﺎﻥْ ﻭَﺍﻭٍ ﺑَﻌْﺪَ ﺿَﻢْ ﻭَﺳَﻜْﻦُ ﻳَﺎﺀٍ ﺑَﻌْﺪَﻛَﺴْﺮٍ ﻣُﻠْﺘَﺰَﻡْ 29 .
Saratnya sukun wau setelah domah
dan ya sukun yang dayang setelah kasroh.
ﻭَﺃﻟِﻒُ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪٍ ﻓَﺘْﺢٍ ﻭَﻗَﻊَ ﻭَﻟَﻔْﻆُ ﻧُﻮْ ﺣِﻴْﻬَﺎ ﻟِﻜَُﻞِّ ﺟَﻤَﻌَﺎ 30 .
Bila alip di belakang harkat pathah
lapadz Nuhiha merangkum semua sudah
ﻓَﺎِﻥْ ﻓَﻘَﺪْﺕَ ﺑَﻌْﺪَ ﺣَﺮْﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﻴُّﻜُﻮْﻥِ ﻭَﺍﻟْﻬَﻤْﺰُ ﻓَﺎﺍﻟْﻤَﺪِّ ﻃَﺒِﻴْﻌِﻰْ ﻳَﻜُﻦْ 31 .
Bila setelahnya tiada tanda mati
dan hamzah itu namanya mad tabi'i
ﻭِﺇِﻥْ ﺗَﻼَﻩُ ﺍﻟْﻬَﻤْﺰُ ﻓِﻰ ﻛَﻠِﻤَﺘِﻪِ ﻓَﻮَﺟِﺐٌ ﻣُﺘَﺼِﻞٌ ﻛَﺠَﺎﺋَﺘِﻪ 32 .
Ja'a mad wajib muttasilnya adalah
karena hamzah ada di satu kalimah
ﻭَﺍِﻥْ ﺗَﻼَﻩُ ﻭَﺑَﺄُﺧْﺮَﺓَ ﺻَﻞَ ﻓَﺠَﺎﺋِﺰٌ ﻣُﻨْﻔَﺼِﻞٌ ﻛَﻼَﺇِﻟَﻰ 33 .
Jaiz munfasil lapadz laila itu karena
hamzah bukan di kalimat satu
ﻭَﺇِﻥْ ﻳَﻜُﻦْ ﻣَﻦْ ﻳَﻌْﺪَﻩُ ﻣُﺸَﺪَّﺩَﺍ ﻓَﻼَﺯِﻡٌ ﻣُﻄَﻮَﺍﻝٌ ﻛَﺤَﺂﺩَّﺍ 34 .
Apabila setelah mad tasjid ada
mad lazim mutawal seperti hadda
ﻛَﺬَﺍﻙَ ﻛُﻞَّ ﺳَﺎﻛِﻦٍ ﺗَﺄَﺻَّﻞَ ﻣُﺨَﻔَﻔﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺍَﻭْﻣُﺜَﻘَﻼَ 35 .
Begitupun setiap sukun yang asal
murawal mukhapap atau musaghol
ﻭَﻣِﻨْﻪُ ﻣَﺎﻳَﺄﺗِﻰ ﻓَﻮَﺍ ﺗَﺢِّ ﺍﻟﺴَّﻮَﺍﺭ ﻭَﻓِﻰ ﺛَﻤَﺎﻥِ ﻣِﻦْ ﺣُﺮُﻭْﻓِﻴْﻬَﺎﻇَﻬَﺮ 36 .
Di antaranya hurup pembuka surat
jumlahnya 8 dapat kamu lihat.
ﻓِﻲ ﻛَﻢْ ﻋَﺴَﻞْ ﻧَﻘَﺺَ ﺣَﺺْ ﻫَﺎﻋُﺮِﻑ ﻭَﻣَﺎ ﺳِﻮَﺍﻫَﺎ ﻓَﻄَﺒِﻴْﻊِ ﻻَﺃَﻟِﻒ 37 .
Lam asal Nagoso telah diketahui
sisanya alip mad tobi'i
ﻭِﺇِﻧْﻴَﻜُﻦْ ﻗَﺪْ ﻋَﺮَﺽَ ﺍﻟﺴُّﻜُﻮْﻥُ ﻭَﻗْﻔًﺎ ﻓَﻌَﺎﺭِﺽُ ﻛَﻨَﺴْﺘَﻌِﻴْﻦُ 38 .
Kalau terpaksa sukun karena berhenti
semisal papad nastain mad aridi
ﻭَﺍﺧْﺘِﻢُ ﺑِﺤَﻤْﺪِﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ ﻃَﻴِّﺐِ ﺍﻟﺼِّﻔَﺎﺕِ 39 .
Akhiri memuji Allah dan sholawat
pada nabi pemilik sebaik sifat
ﻭَﺍْﻷَﻝِ ﻭَﺍﻟﺼَّﺤْﺐِ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺴَّﻼَﻡْ ﺍَﺑِﻴَﺘُﻬَﺎﺍَﺭْﺑَﻌُﻮْﻥَ ﺑْﺎﺍﻟﺘَّﻤَﺎﻡِ 40 .
Keluarga shahabat dan limpah salam
kitab ini 40 bait khatam

Ta'ziah kpda Non muslim

JENAZAH : TA'ZIYAH KEPADA NON
MUSLIM
PERTANYAAN :
Iyon Prajaya
Mau tanya neh apa Hukumnya Berta’ziyah
kepada Orang Kafir ?
JAWABAN :
Masaji Antoro
TA’ZIYAH PADA NON MUSLIM
1.Muslim ta’ziyah pada Non Muslim atas
meninggalnya orang muslim => SUNAH
2.Muslim ta’ziyah pada Non Muslim atas
meninggalnya Non muslim yang dapat diharapkan
keislamannya => SUNAH
3.Muslim ta’ziyah pada Non Muslim atas
meninggalnya Non muslim yang tidak diharapkan
keislamannya => Boleh, hanya saja menurut
Imam Nawawy dan Ibnu Naqib semestinya tidak
dikerjakan.
Keterangan diambil dari :
ﻭﻳﻌﺰﻯ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺑﺎﻟﻤﺴﻠﻢ ﺃﻋﻈﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺟﺮﻙ ﻭﺃﺣﺴﻦ ﻋﺰﺍﺀﻙ ﻭﻏﻔﺮ ﻟﻤﻴﺘﻚ
ﻭﻳﻌﺰﻯ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺑﺎﻟﻜﺎﻓﺮﺍﻟﻘﺮﻳﺐ ﺃﻋﻈﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺟﺮﻙ ﻭﺻﺒﺮﻙ ﻭﺃﺧﻠﻒ ﻋﻠﻴﻚ
ﻭﻳﻌﺰﻭﻯ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮ ﺑﺎﻟﻤﺴﻠﻢ ﻏﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻤﻴﺘﻚ ﻭﺃﺣﺴﻦ ﻋﺰﺍﺀﻙ ﻭﺗﻌﺰﻳﺔ ﺍﻟﺤﺮﺑﻰ
ﻭﺍﻟﻤﺮﺗﺪ ﻣﻜﺮﻭﻫﺔ ﺇﻻ ﺍﻥ ﺭﺟﻰ ﺇﺳﻼﻣﻪ ﻓﻬﻲ ﻣﺴﺘﺤﺒﺔ
Orang Muslim dita’zihayi atas meninggalnya
orang muslim dengan ucapan “Semoga Allah
melipatkan pahalamu dan memperbaiki
kesabaranmu serta mengampuni orang
meninggalmu”, dan atas meninggalnya krabatnya
yang kafir dengan ucapan ““Semoga Allah
melipatkan pahalamu dan kesabaranmu serta
menggantinya atasmu”
Orang kafir dita’ziyahi atas meninggalnya orang
muslim dengan ucapan “Semoga Allah
mengampuni orang meninggalmu dan
memperbaiki kesabaranmu”
Ta’ziayah pada Kafir Harby (kafir yang harus
diperangi) dan pada orang murtad hukumnya
makruh kecuali bila dapat diharapkan
keislamannya maka di sunahkan. [ Assirooj
alwahhaaj I/112 ].
ﻭَﻳُﻌَﺰَّﻯ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺑِﺎﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ : ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺟْﺮَﻙَ ﻭَﺃَﺣْﺴَﻦَ ﻋَﺰَﺍﺀَﻙَ ﻭَﻏَﻔَﺮَ ﻟِﻤَﻴِّﺘِﻚَ،
ﻭَﺑِﺎﻟْﻜَﺎﻓِﺮِ ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺟْﺮَﻙَ ﻭَﺻَﺒَّﺮَﻙَ، ﻭَﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮُ ﺑِﺎﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻏَﻔَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻤَﻴِّﺘِﻚَ
ﻭَﺃَﺣْﺴَﻦَ ﻋَﺰَﺍﺀَﻙَ .
Orang Muslim dita’zihayi atas meninggalnya
orang muslim dengan ucapan “Semoga Allah
melipatkan pahalamu dan memperbaiki
kesabaranmu serta mengampuni orang
meninggalmu”, dan atas meninggalnya orang kafir
dengan ucapan ““Semoga Allah melipatkan
pahalamu dan kesabaranmu”. Orang kafir
dita’ziyahi atas meninggalnya orang muslim
dengan ucapan “Semoga Allah mengampuni
orang meninggalmu dan memperbaiki
kesabaranmu”. [ Al-Minhaaj Li an-Nawaawy ].
ﻭَﻳُﻌَﺰَّﻯ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺑِﻤَﻮْﺕِ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﺍﻟﻨَّﺼْﺮَﺍﻧِﻲِّ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ : " ﺃَﻋْﻈَﻢَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺟْﺮَﻙَ ﻭَﺃَﺧْﻠَﻒَ
ﻋَﻠَﻴْﻚَ " ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﻓِﻲ ﺗَﻌْﺰِﻳَﺔِ ﺍﻟﻨَّﺼْﺮَﺍﻧِﻲِّ ﻟِﻘَﺮَﺍﺑَﺘِﻪِ " ﺃَﺧْﻠَﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﻘَﺺَ
ﻋَﺪَﺩَﻙَ " .
Dita’ziyahi seorang muslim atas meninggalnya
bapaknya yang nasrani dengan diberi ucapan
“Semoga Allah melipatkan pahalaNya dan
menggantinya atasmu” dan di ucapkan dalam
ta’ziyah pada orang nasrani atas meninggalnya
kerabatnya “Semoga Allah mengganti dan tidak
mengurangi hitungannya atasmu”. [ Al-haawy
alkabiir almaawardi III/126 ].
ﻭﻟﻢ ﻳﺬﻛﺮ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﺗﻌﺰﻳﺔ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮ ﺑﺎﻟﻜﺎﻓﺮ ﻷﻧﻬﺎ ﻏﻴﺮ ﻣﺴﺘﺤﺒﺔ ﻛﻤﺎ ﺍﻗﺘﻀﺎﻩ
ﻛﻼﻡ ﺍﻟﺸﺮﺡ ﻭﺍﻟﺮﻭﺿﺔ ﺑﻞ ﻫﻲ ﺟﺎﺋﺰﺓ ﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﺮﺝ ﺇﺳﻼﻣﻪ ﻛﻤﺎ ﻣﺮﺕ ﺍﻹﺷﺎﺭﺓ
ﺇﻟﻰ ﺫﻟﻚ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻗﻀﻴﺔ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﺘﻨﺒﻴﻪ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺑﻬﺎ ﻣﻄﻠﻘﺎ ﻛﻤﺎ ﻧﺒﻬﺖ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ
ﻓﻲ ﺷﺮﺣﻪ ﻭﺻﻴﻐﺘﻬﺎ ﺃﺧﻠﻒ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻚ ﻭﻻ ﻧﻘﺺ ﻋﺪﺩﻙ ﺑﺎﻟﻨﺼﺐ ﻭﺍﻟﺮﻓﻊ ﻭﻧﺤﻮ
ﺫﻟﻚ ﻷﻥ ﺫﻟﻚ ﻳﻨﻔﻌﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺑﻜﺜﺮﺓ ﺍﻟﺠﺰﻳﺔ ﻭﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺑﺎﻟﻔﺪﺍﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ
ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ ﻭﻫﻮ ﻣﺸﻜﻞ ﻷﻧﻪ ﺩﻋﺎﺀ ﺑﺪﻭﺍﻡ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻓﺎﻟﻤﺨﺘﺎﺭ ﺗﺮﻛﻪ
ﻭﻣﻨﻌﻪ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻨﻘﻴﺐ ﺑﺄﻧﻪ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ﻣﺎ ﻳﻘﺘﻀﻲ ﺍﻟﺒﻘﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﻭﻻ ﻳﺤﺘﺎﺝ
ﺇﻟﻰ ﺗﺄﻭﻳﻠﻪ ﺑﺘﻜﺜﻴﺮ ﺍﻟﺠﺰﻳﺔ
Pengarang tidak menjelaskan ta’ziyah pada orang
kafir atas meninggalnya orang kafir karena
memang tidak disunahkan seperti pernyataan
syarh dan kitab roudhoh hukumnya hanya boleh
kecuali bila dapat diharapkan keislamannya
seperti keterangan yang telah lewat (hukumnya
menjadi sunah), meskipun bila melihat redaksi
dalam kitab ‘attanbiih” menganjurkannya seperti
uraian dalam keterangan syarahnya “Semoga
Allah mengganti dan tidak mengurangi
hitungannya atasmu” karena manfaat mereka
didunia memperbanyak pajak sedang di akhirat
sebagai tebusan dari neraka.
Imam Nawawy berkata dalam kitab al-majmu’ “ini
pernyataan yang muskil, sebab ucapan tersebut
mengandung arti menyetujui langgengnya
kekufuran, yang terpilih mestinya ditinggalkan.
Imam Ibnu Naqib melarang ta’ziyah pada orang
kafir atas meninggalnya orang kafir hanya tidak
mengartikan menyetujui langgengnya kekufuran
dan tidak perlu diartikan memperbanyak pajak.
[ Mughni alMuhtaaj I/355 ]. Wallahu A'lamu Bis
Showaab.

Selasa, 25 Februari 2014

HUKUM BERJALAN DI DEPAN ORANG SHALAT

Hukum Berjalan di Depan Orang yang Shalat
Imam atau orang yang ingin menunaikan shalat
sendiri (munfarid), disunnahkan untuk meletakkan
sutrah (pembatas) dihadapannya . Rasulullah
shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda :
ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻰ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢ ﻓَﻠْﻴَﺠْﻌَﻞْ ﺗِﻠْﻘَﺎﺀَ ﻭَﺟْﻬِﻪِ ﺷَﻴْﺌﺎً، ﻓﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺠِﺪْ ﻓَﻠْﻴَﻨْﺼُﺐْ ﻋَﺼﺎً، ﻓﺈِﻥْ
ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻣَﻌَﻪُ ﻋَﺼﺎً ﻓَﻠْﻴَﺨْﻄُﻂْ ﺧَﻄَّﺎً ﺛُﻢَّ ﻻَ ﻳَﻀُﺮُّﻩُ ﻣَﺎ ﻣَﺮَّ ﺃَﻣَﺎﻣَﻪُ
“Jika salah seorang dari kalian shalat maka
hendaknya dia meletakkan sesuatu di
hadapannya, jika ia tidak mendapatkannya, maka
hendaknya dia menancapkan tongkat, jika dia
tidak mempunyai tongkat maka hendaknya dia
membuat garis, maka apa yang lewat di
depannya (di luar garis) tidak akan
merugikannya.” (Hadits Riwayat Imam Abu
Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda:
ﻻَ ﺗُﺼَﻞِّ ﺇِﻻَّ ﺇِﻟَﻰ ﺳُﺘْﺮَﺓٍ، ﻭَﻻَ ﺗَﺪَﻉْ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻳَﻤُﺮُّ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻚَ ﻓَﺈِﻥْ ﺃَﺑَﻰ ﻓَﻠْﺘُﻘَﺎﺗِﻠْﻪُ، ﻓَﺈِﻥَّ
ﻣَﻌَﻪُ ﺍﻟْﻘَﺮِﻳْﻦَ
“Janganlah engkau shalat melainkan ke arah
sutrah (di hadapanmu ada sutrah) dan jangan
engkau biarkan seseorangpun lewat di depanmu.
Bila orang itu menolak (tetap bersikeras ingin
lewat), maka perangilah dia, karena
sesungguhnya bersamanya ada qarin (setan)
.” (HR Ibnu Khuzaimah)
Sutrah dapat berupa kursi, tongkat, tembok,
tempat tidur atau segala sesuatu lainnya yang
dapat mencegah seseorang melintas di
hadapannya ketika ia sedang shalat. Menurut
pendapat terkuat, sebagaimana dikemukakan oleh
Habib ‘Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur,
melintas diantara orang yang shalat dan sutrah-
nya adalah haram.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alahi
wa sallam bersabda :
ﻟَﻮْ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﺍﻟْﻤَﺎﺭُّ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻱِ ﺍﻟْﻤُﺼَﻠِّﻲ ﻣَﺎﺫَﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﻜَﺎﻥَ ﺃَﻥْ ﻳَﻘِﻒَ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻟَﻪُ
ﻣِﻦْ ﺃَﻥْ ﻳَﻤُﺮَّ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ
“Seandainya seseorang yang lewat di hadapan
orang yang shalat itu tahu sebesar apakah
dosanya, maka berhenti menunggu selama 40
adalah lebih baik baginya daripada ia melintas di
hadapan orang yang shalat itu. (HR Bukhari)
Perawi hadits ini tidak mengetahui dengan pasti
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menyebut
40 hari, bulan ataukah tahun.

Senin, 24 Februari 2014

Manhaj Menyampaikan Ilmu yang Sahih: Kepentingan Sanad Daripada Rawi Yang Sampai Kepada Penulis Kitab


Sebelum menulis, mengajar, menaqal dan menyampaikan isi kitab tertentu terutamanya kitab hadis, perlu dan penting untuk kita mempunyai sanad(rangkaian bersambung) dari guru yang sampai kepada penulis kitab tersebut.

Ini adalah pendapat Imam Ibnu Kheir Al-Isybili Al-Qurtubi(w 575H) dan telah dipersetujui oleh Imam Al-Hafiz Zainuddin Al-Iraqi (806H) dalam kitabnya 'Taqribul Asanid'. (Rujuk: Tadrib Ar-Rawi karya Imam As-Suyuti)

Antara sebab kepentingannya adalah:-

1] Kerana ditakuti kita akan berbohong atas nama Rasulullah SAW dan para ulama.

2]Kerana ilmu itu bukan di buku, tetapi di dalam dada, dari dada, melalui dada, hingga ke dada yang lain.

"العلم في الصدور وليس في السطور"
'Ilmu itu di dalam dada, bukan pada baris-baris tulisan'

3]Supaya kefahaman sebenar, tujuan, maksud dan apa sebenarnya penulis hendak sampaikan melalui kitab tersebut sampai kepada kita.

4]Agar kita terhindar dari memahami zahir teks seperti literalis yang kefahamannya bertentangan dengan tujuan asal penulis sehingga menggunakannya bukan pada tempatnya seperti menujukan perkataan penulis kepada orang Islam, sedangkan tujuan asal kata-kata penulis ditujukan kepada orang kafir!

5]Supaya kemurnian pancaran ilmu hingga Sayyiduna Rasulullah SAW terjaga dan sanad juga merupakan satu keistimewaan umat baginda SAW berbanding umat terdahulu.

Dalam menyampaikan isi kandungan kitab-kitab pun perlu kepada sanad, apatah lagi Al-Quran, Hadis Nabi SAW dan ilmu agama, syariat dan hakikat?

al-adzkar-al-asyarah-dzikir-sepuluh



 inilah Hadiah dari Al-Habib Ali bin Hasan Al-Atthos untuk para kaum muslimin khususon para muhibbin.Satu Hadiah yang bermanfaat untuk dirimu dunia dan akhirat. Maka ambillah dia dengan kepervayaan dan keyaqinanmu yang besar. Sesungguhnya dia adalah jaminan asuransi sesungguhnya saat kau merasakan kepayahan dalam hidupmu. Dzikir ini akan membukakan semua kemudahan dan keluasan yang kau inginkan, memelihara dan menumbuh kembangkan kebaikan yang kau punya, melipat gandakan keberuntunganmu, menjauhkan darimu sesuatu yang menyulitkan dan yang akan menjerumuskan dirimu, dzikir ini akan menjadi pengawalmu saat kau sendirian dalam kegelapan, dzikir ini terdapat didalamnya Ismullahil A’dhom. Inilah hadiah yang Agung itu…

بسم الله الرحمن الرحيم.
1. Bismillahir rahmaanir rahiim.100x
“ Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang “ 100 x

الحمد الله رب العالمين.
2. Alhamdulillahi robbil ‘alamiin.100x
“ Segala Puji Bagi Allah, Tuhan semesta Alam “ 100 x

لااله الا الله محمد رسول الله.
3. Laa ilaha ilallah Muhammadur rasulullah.100x
“ Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah Utusan-NYA.” 100 x

اللهم صل على محمد وعلى ال محمد.
4. Allahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa ali Muhammadin.100x
“ Ya Allah, limpahkanlah shalawat / kesejahteraan kepada Junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga Beliau.” 100 x

سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
5. Subhanallah wabihamdihi subhanallahil ‘adhiim.100x
“ Maha suci Allah dan segala puji bagi-NYA. Maha suci Allah Yang Maha Agung.” 100 x

استغفر الله العظيم واساله التوبة
6. Astaghfirullahal ‘adhiim wa as-aluhut taubah.100x
“ Aku memohon ampunan dari Allah Yang Maha Agung dan memohon Taubat ( atas segala dosa ) pada-NYA.” 100 x

اللهم انى اسالك فعل الخيرات وترك المنكرات وحب المساكين وان تغفرلى وترحمنى

7. Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroti wa tarkil munkarooti wa hubbul masaakiina wa an taghfirlii wa tarhamnii.100x
Ya Allah, aku memohon pada-MU dapat mengerjakan kebaikan-kebaikan dan meninggalkan kemungkaran-kemungkaran dan mencintai orang-orang miskin agar Engkau mengampuni dan menyayangiku.

سورة الاخلاص
8. Suratul Ikhlas.100x
( Membaca surat Al-Ikhlas. 100 x )

حسبنا الله ونعم الوكيل
9. Hasbunallahu wa ni’amal wakiil.100x
Cukuplah Allah bagi kami sebaik-baik Pelindung.100 x

اللهم صل على محمد النبي الامى وعلى ال محمد وسلم
10. Allahumma sholli ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummi wa ‘alaa ali Muhammadin wa sallim.3x
Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang Ummi dan berilah keselamatan atas keluarga beliau.3 x

Dikatakan oleh beliau Al-Habib Ali bin Hasan Al-Attas ( Shohib Masyhad Bahrain ) dalam Kitabnya ‘ Al-Qirthas, Syarah Ratib Al-Attas ‘ bahwasanya kesepuluh zikir ini adalah amalan tetap beliau. Dan dengannyalah beliau memperoleh apa yang didambakannya. Dan dijadikannya amalan ini sebagai suatu ‘ Hadiah ‘ dari beliau untuk mereka yang mau mengamalkannya suatu Ijazah dan izin bagi siapa saja yang berminat terhadapnya (Amalan ini). Siapa saja diantara mereka baik saudara dan pengikut yang mencintai beliau ataupun mereka yang membenci dan memusuhinya.

Ketahuilah bahwa sepuluh zikir ini adalah termasuk dari zikir-zikirnya para Al-‘Ubbad dan Az-Zuhhad, didalamnya terdapat fadhilah dan faedah yang besar sekali serta memiliki keistimewaan tersendiri. Bagi mereka yang telah memeliharanya menurut tertib membacanya yaitu setiap hari setelah sholat shubuh dan sholat maghrib jumlah mereka telah banyak sekali. Dan kesemua mereka itu adalah Ahlil-Fadhel dan As-Sholihin, yang telah mengetahui rahasia tentang kelebihannya. Mereka telah menggunakannya dengan niat untuk meminta keluasan rezeki, melepaskan kesulitan, melindungi diri dari musuh, menghindarkan bahaya, menangkal sihir dan gangguan jin serta mengobatinya, menundukkan semua makhluk, minta pemeliharaan dalam arti menyeluruh sekali rangkap yaitu untuk diri sendiri juga untuk semua keluarga agar turut tersertakan dari segala gangguan yang dhohir maupun bathin, termasuk harta benda mereka, beserta keamanan keadaan lingkungan dimana mereka berada agar semuanya senantiasa dalam keadaan keamanan, kebahagiaan, kemakmuran, kedamaian, dalam arti seluas-luasnya dan jangkauan yang sejauh-jauhnya.

Dan ternyata kesemua itu terbukti dan demikianlah yang mereka dapatkan diantara hasilnya di dunia ini. Dan itu semua masih sangat sedikit karena faedah tersebut hanyalah untuk didunia namun faedahnya untuk akherat hanya Allah sajalah yang mengetahuinya dengan sebenarnya dan yang dapat menghitungnya.
( Al-Qirthas, Syarah Ratib Al-Attas. )

=== Tammat syarah AL-ADZKAR AL-ASYARAH, Al-Habib Ali bin Hasan Al Attas, Shahib masyhad Bahrain ===


Aqidatul ‘Awam

Aqidatul ‘Awam ; Kitab Tauhid karya Syaikh as-Sayyid al-Marzuqiy
 

Kitab Nazhom Aqidatul Awam (عقيدة العوام) merupakan kitab yang berisi syair-syair (nadham) tentang Tauhid, kitab ini dikarang oleh Syaikh as-Sayyid al-Marzuqiy. Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin Sayyid Ramadhan al-Marzuqiy al-Hasaniy wal Husainiy al-Malikiy, al-Mishriy al-Makkiy,, dilahirkan sekitar tahun 1205 H di Mesir. Sepanjang waktu beliau bertugas mengajar di Masjid Mekkah. Karena kepandaian dan kecerdasannya, beliau kemudian diangkat menjadi Mufti Mazhab Maliki di Mekkah menggantikan Sayyid Muhammad yang wafat sekitar tahun 1261 H. Syaikh Ahmad al-Marzuqiy juga terkenal sebagai seorang Pujangga dan dijuluki dengan Abu Alfauzi.

هو شيخ قراء مكة السيد الشريف الشيخ أبو الفوز أحمد بن محمد بن السيد رمضان المرزوقي الحسني والحسيني المالكي ، ‏ المصري ثم المكي ، والمرزوقي نسبة إلى العارف بالله مرزوق الكفافي . وآل المرزوقي مشهورون بالعلم والتقوى والورع

Salah satu guru beliau adalah asy-Syaikh al-Kabir as-Sayyid Ibrahim al-‘Ubaidiy, beliau adalah ulama yang berkonsentasi pada Qira’ah al-Asyrah (Qira’ah 10).

Dan diantara murid-murid beliau adalah Syaikh Ahmad Damhan (1260 – 1345 H), Syaikh as-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan (1232 – 1304 H), Syaikh Thahir at-Takruniy dan lain sebagainya.

Salah satu kitab yang beliau karang adalah kitab Aqidatul Awam. Beliau mengarang kitab ini, bermula ketika beliau mimpi berjumpa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dan para Sahabatnya pada akhir malam Jum’at pertama di bulan Rajab.

Kitab Aqidatul ‘Awam telah beliau rincikan dalam sebuah kitab syarah yang diberi nama Tahshil Nail al-Maram Libayani Mandhumah ‘Aqidah al-‘Awam (تحصيل نيل المرام لبيان منظومة عقيدة العوام), dan turut memberikan syarah atas kitab ‘Aqidatul Awam yaitu Syaikh al-Imam an-Nawawiy ats-Tsaniy al-Bantaniy al-Jawiy asy-Syafi’i dengan nama kitab Nurudl Dlalam ‘alaa Mandhumah ‘Aqidah al-‘Awam (نور الظلام على منظومة عقيدة العوام) dan juga kitab syarah yang dikarang oleh Syaikh Ahmad al-Qaththa’aniy al-‘Aysawiy dengan nama Tashil al-Maram liDaarisil Aqidatil Awam (تسهيل المرام لدارس عقيدة العوام).

Dalam kitab Nurudl Dlalam, Imam an-Nawawiy ats-Tsaniy al-Jawiy menuturkan bahwa alasan Syaikh al-Marzuqiy menulis kitab tersebut adalah karena beliau mimpi berjumpa dengan Rasulullah dan para sahabatnya. Dalam mimpi itu Rasulullah bersabda,

اقرأ منظومة التوحيد التي من حفظها دخل الجنة ونال المقصود من كل خير وافق الكتاب والسنة

“Bacalah nadham Tauhid yang barangsiapa yang memeliharanya akan masuk surga dan tercapai tujuan (maksud) dari segala kebaikan yang selaras dengan Qur’an dan Sunnah”

Syaikh al-Marzuqiy berkata,

وما تلك المنظومة يا رسول الله

“Nadham-nadham apakah itu wahai Rasulullah ?”

Para sahabat Nabi berkata,

اسمع من رسول الله ما يقول

“Dengarkanlah apa-apa yang akan Rasulullah katakan”

Rasulullah bersabda,

قل أبدَأُ باسْمِ اللهِ والرَّحْمنِ

“Katakanlah, Aku memulai dengan menyebut nama Allah yang Maha Penyayang”

Maka, Syaikh al-Marzuqiy pun berkata,

أبدَأُ بِاسْمِ اللهِ والرَّحْمَنِ … إلى آخرها

“Aku memulai dengan menyebut Asma Allah yang Maha Penyayang …. (ilaa akhirihi, sampai nadham yang Rasulullah ajarkan selesai)”

Yaitu sampai pada bait,

وَصُحُـفُ الـخَـلِيلِ وَالكَلِيمْ : فِيهَـا كَلامُ الْـحَـكَمِ الْعَلِيمْ

Nabi pun berdo’a dan para Sahabat meng-Amin-kannya. Begitulah asal mula Syaikh al-Marzuqiy mengarang kitab ‘Aqidatul ‘Awam. Mula-mula nadhamnya berjumlah 26 bait, kemudian Syaikh al-Marzuqiy menambahkan lagi sebanyak 31 bait hingga berjumlah 57 bait, karena kecintaan Syaikh al-Marzuqiy kepada Rasulullah. 31 nadham yang ditambahkan tersebut dimulai dengan bait berikut,

وَكُلُّ مَا أَتَى بِهِ الرَّسُولُ : فحَقُّهُ التسْليمُ وَالْقَبُولُ

Hingga selesai yaitu sampai pada bait,

أبْيَاتُهَا ( مَـيْـزٌ ) بِـعَدِّ الْجُمَّل : تَارِيْخُها ( لِيْ حَيُّ غُرٍّ ) جُمَّلِ

سَـمَّـيْـتُـهَا عَـقِـيْدَةَ الْـعَوَام : مِـنْ وَاجِبٍ فِي الدِّيْنِ بِالتَمَامِ

Huruf-huruf pada lafadz (مَـيْـز) dalam hitungan Jummal berjumlah 57 yaitu (م)=40, (ي)=10, (ز)=10. Angka 57 tersebut adalah jumlah dari nadham (bait) dari kitab ‘Aqidatul ‘Awam, oleh karena itu baitnya berbunyi,

“Jumlah bait-baitnya adalah (ميز) atau 57 berdasarkan hitungan Jummal”

“Sejarahnya (selesainya) adalah (لِيْ حَيُّ غُرٍّ) atau 1258 juga berdasarkan hitungan Jummal”

Angka 1258 adalah tahun selesainya nadham ‘Aqidatul ‘Awam yaitu 1258 Hijriyah. Rincian dari kalimat (لِيْ حَيُّ غُرٍّ) adalah (ل)=30, (ي)=10, (ح)=8, (ي)=10, (غ)=1000, (ر)=200.

Kitab yang sangat berharga dalam membangun aqidah ini, diawali dengan pujian kepada Allah dan shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, keluarga, para Sahabat serta orang-orang yang mengikut jalan agama yang benar (Dinul Haq).

أبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ والـرَّحْـمَن : وَبِـالـرَّحِـيـمِ دَائـِمِ الإحْـسَان

فالـحَـمْـدُ للهِ الـقَدِيْمِ الأوَّلِ : الآخِـرِ الـبَـاقـِيْ بِلا تـَحَـوُّلِ

ثـُمَّ الـصَّلاةُ وَالسَّلامُ سَرْمَدَا : عـَلَـى الـنَّـبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ وَحَّدا

وآلِهِ وَصَـحْبِهِ وَمَـنْ تَـبِـعْ : سَـبِـيلَ دِيْنِ الْحَقِّ غَيْرَ مُـبْـتَدِعْ

Berikutnya tentang sifat wajib bagi Dzat Allah dan juga sifat jaiz yang wajib diketahui oleh setiap kaum Muslimin yang mukallaf.

وَبَـعْـدُ فَاعْلَمْ بِوُجُوبِ الْمَعْرِفَـهْ : مِنْ وَاجِـبٍ للهِ عِـشْرِينَ صِفَهْ

فـَاللهُ مَـوْجُـودٌ قـَدِيمٌ بَاقِـي : مُخَـالـِفٌ لِلْـخَـلْقِ بِالإطْلاقِ

وَقَـائِمٌ غَـنِـيْ وَوَاحِـدٌ وَحَيّ : قَـادِرٌ مُـريـدٌ عـَالِمٌ بكلِّ شَيْ

سـَمِـيعٌ البَـصِـيْـرُ والْمُتَكَلِـمُ : لَهُ صِـفَـاتٌ سَـبْـعَـةٌ تَـنْـتَظِمُ

فَقُـدْرَةٌ إرادَةٌ سـَمْـعٌ بـَصَرْ : حَـيَـاةٌ الْـعِلْـمُ كَـلامٌ اسْـتَمَرْ

وَجَائـِزٌ بـِفَـضْـلِهِ و عَدْلِهِ : تـَرْكٌ لـِكُـلِّ مُمْـكِـنٍ كَفِعْلِهِ

Sifat yang wajib terdiri dari 20 sifat yaitu al-Wujud (ada). Dalam kitab Nurudl Dlolam dituturkan dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah firman Allah,

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (QS. Thaaha : 14)

Dan dalam kitab al-‘Aqidah ad-Diniyyah karangan Syaikh Abdurrahman bin Saqaf bin Husain as-Saqaf al-‘Alwiy al-Husainiy asy-Syafi’i al-Asy’ariy dituturkan bahwa makna Wujud didalam haq Allah adalah menyakini secara pasti (al-I’tiqadu al-Jazimu) bahwa sesungguhnya Allah itu ada secara haq (muhaqqaqan) tidak ada keraguan tentang hal itu, dan dalil yang menunjukkannya adalah firman Allah,

اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقاً لَّكُمْ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَسَخَّرَ لَكُمُ الأَنْهَارَ, وَسَخَّر لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَآئِبَينَ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ , وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا

“Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai, Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang, Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (ni’mat Allah).” (QS. Ibrahim : 32-34)

Sifat yang bertentangan sifat Maujud atau sifat yang mustahil bagi Haq Allah adalah al-‘Adam (ketiadaan). Berikutnya, al-Qadim (terdahulu), tidak ada awal bagi keberadaan Allah, tidak menciptakan diri-Nya sendiri dan tidak pula diciptakan oleh selain-Nya, berdasarkan firman Allah,

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

“Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan” (QS. al-Ikhlas : 3)

Maksud dari sifat ini, dalam karya Syaikh as-Saqaf diterangkan adalah wajib bagi umat Islam beri’tiqad secara pasti (al-I’tiqadu al-Jazimu) bahwa keberadaan Allah adalah terdahulu dan tidak ada awalnya bagi keberadaan Allah, dalil tentang hal ini adalah,

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. al-Hadiid : 3)

Maka dari itu mustahil bagi Allah memiliki sifat al-Huduts (baru).

Diatas adalah sekilas tentang penjelasan dua sifat wajib Allah dalam nadham ‘Aqidatul Awam dari kitab syarahnya yaitu kitab Nurudl Dlalam karya Imam an-Nawawiy ats-Tsani al-Jawiy dan juga disertai penjelasan dari kitab ad-Aqidah ad-Diniyah karya Syaikh as-Saqaf yang banyak di ajarkan disekolah-sekolah Islam Ahl as-sunnah wal al-Jama’ah dan juga di pesantren Ahl as-sunnah wal al-Jama’ah.

Aqidatul 'Awam

Aqidatul 'Awam (Nadzaman Ilmu Tauhid)
Aqidatul Awam adalah kitab nadzaman terdiri 50 lebih bait syair yang disusun oleh Syaikh Ahmad Marzuki berisi tentang dasar Ilmu Tauhid yang telah diterjemahkan oleh KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA dalam bentuk syair dan wajib dihafalkan oleh para santri Pondok Pesantren  :



اَبْدَأُبِاسْمَ اللهِ وَالرَّحْمنِ وَبَالرَّحِيْم دَائِمِ اْلأِحْسَانِ 1.

Ku buka dengan nama Allah yang rahman yang rohim abadi dalam kebaikan ·



فَالْحَمْدُاللهِ الْقَدِيْمِ اْلأَوَّلِ اَلأَخِرِالبَاقِى بِلاَتَحَوُّلِ 2.

Puji bagi Allah yang maha Qodim dan terakhir abadi tanpa perubahan ·



ثُمَّ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ سَرْمَدَ عَلَى النَبِىّ خَيْرِ مَنْ قَدْوَحَّدَا 3.

Semoga sholawat salam selamanya pada nabi yang terbaik tauhidnya ·



وَالِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعْ سَبِيْلَ دِينِ الْحَقِّ غَيْرَ مُبْتَدِعْ 4.

Keluarga shabat pengikut jalan kebenaran meninggalkan kebidahan ·



وَبَعَدْ فَاعْلَمْ بِوُجُوْبِ الْمَعْرِفَةْ مِنْ وَاجِبِ للهِ عِشْرِيْنَ صِفَة 5.

Waba’du maka wajib engkau ma'rifah wajib bagi Allah 20 sifat ·



فَااللهُ مَوْجُوْدُ قَدِيْمُ البَاقِى مُخَالِفُ لِلْخَلْقِ بِاالإِطْلاَقِ 6.

Allah wujud Qodim kekal selamanya berbeda dengan seluruh ciptaannya.



وَقَاشِمٌ غَنِى وَوَا حِدٌ وَحَى قَادِرْمُرِيْدٌ عَلِمٌ بِكُلِ شَيْ 7.

Berdiri sendiri hidup maha satu Qodir murid tahu segala sesuatu ·



سَمِيْعُنِ الْبَصِيْرُ وَالْمُبَّكِلَمُ لَهُ صِفَاتٌ سَبْعَةٌ تَنْتَظِمُ 8.

Maha mendengar melihat dan berfirman baginya 7 sifat yang di nadzomkan ·



فَقُدْرَةٌ اِرَدَةٌ سَمْعٌ بَصَرَ حَيَاةُ نِ العِلْمُ كَلاَمُ نِ اسْتَمَرْ 9.

Qudrat Iradat Sama' dan Bashor juga Hayat ilmu kalamnya tiada terhingga ·



وَجَائِزُ بِفَضْلِهِ وَعَدْلِهِ تَرْكٌ لِكُلِّ مُمْكِنٍ كَفِعْلِهِ 10.

Jaiz dengan murah dan keadilannya Meninggalkan yang mungkin di lakukannya ·



اَرْسَل اَنْبِيَا ذَوِالفَطَانَهْ بِاالصِّدْقِ وَالتَّبْلِيْغِ وَالأَمَانَهْ 11.

Mengutus para nabinya yang bersifat Patonah sidiq tablik serta amanah ·



وَجَائِزٌ فِحَقِّهِمْ مِنْ عَرَضٍ بِغَيْرِ نَقْصٍ كَخَفِيْفِ الْمَرَضِ 12.

Aroda basariyah yang tak merendahkan di jaizkan seperti saku yang ringan ·



عِصْمَتُهُمْ كَسَائِرِ الْمَلَئِكَتِه وَاجِبَةٌ وَفَاضَلُوْ الْمَلاَئِكَة 13.

Mereka ma’sum seperti malaikat bahkan lebih tinggi dari malaikat ·



وَمُسْتَحِيْلُ ضِدُّكُلِّ وَاجِبٍ فَاحْفَظْ لِخَمْسِيْنَ بِحُكْمٍ وَاجِبٍ 14.

Mustahil itu lawan yang diwajibkan 50 ini wajib kau hapalkan ·



تَفْصِيْلُ خَمْسَةٍ وَعِشْرِيْنَ لَزِمْ كُلَّ مُكَلَّفٍ فَحَقِفْ وَاغْتَنِمْ 15.

Hapal 25 nabi Allah wajib atas makallaf perhatikanlah



هُمْ اَدَمٌ إِدْرِيْسٌ نُوْحٌ هُودْمَعْ صَالِحْ وَاِبْرَاهِيْمُ كُلُ مُتَّبَعْ 16.

Mereka itu Adam Idris Nuh Hud dan Sholeh Ibrahim semua jadi ikatan



 لُوطٌ وَاِسْمَاعِيْلُ اِسْحَاقٌ كَذَا يَعْقُوْبُ يُوْسُفْ وَاَيُوْبُ احْتَذَى 17.

Luth Ismail dan Ishaq begitu halnya Yaqub Yusuf Ayub datang sesudahnya



سُعَيْبُ هَارُوْنُ وَمُوْسَ وَلْيَسَعْ دُوْ الكِفْلِ دَاوُدُسُلَيْمَنُ اتَبَعْ 18.

Su’aib Harun Musa Ilyas kemudian Dzulkifli Daud dan nabi Sulaiman



إِلْيَاسُ يُوْنُسْ زَكَرِيَا يَحْيَى عِيْسَا وَطَهَ خَاتِمٌ دَاعْ غَيَا 19.

Ilyas Yunus Zakariya Yahya ingat Isa terakhir Muhammad jangan sesat



عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّالاَمُ وَأَلِهِم مَاذَا مَتِ الأَيَّامُ 20.

Semoga salawat salam selamatnya Pada nabi terbaik tauhidnya



وَلْمَلاَكُالَّذِى بِلاَ إَبٍ وَاُم لأَكْلَ لاَ شُرْبً وَلاَنَوْمَ لَهُمْ 21.

Yang bernama malaikat itu kaum tak beribu bapak tak makan dan minum



تَفْصِيْلُ عَشْرِ مِنْهُمُ الْجِبْرِيْلُ مِيْكَالُ اِشْرَافِيْلُ عِزْرَائِيْلُ 22.

Perinciannya sepuluh yakni Jibril Mikail dan Isrofil serta Izroil



مُنْكَرْ نَكِيْرْ وَرَقِيْبٌ وَكَذَا عَتِيْدُ مَالِكٌ وَرِضْوَانُ حْتَذَا 23.

Munkar dan Nakir Rokib dan Atid juga Malik penjaga neraka Ridwan surga



أَرَبَعَةٌ مِنْ كُتُبٍ تَقْصِيْلًهَا تَوْرَةُ مُوْسَى باالْهُدَى تَنْزِيَلُهَا 24.

Ada empat buah kitab di turunkan Taurat pada Musa menjadi tuntunan



زَبُوْرُدَاوُدْ وَإِنْجِيْلُ عَلَى عِيْسَى وَفُرْقَانُ عَلَى خَيْرِ الْمَلاَ 25.

Zabur pada Daud injil diturunkan Isa Qur’an pada sebaik Insan



وَصُحُفُ الْخَلِيْلِ وَالكَلِيْمِ فِيْهَا كَلاَ مُالْحَكَمِ الْعَلِيْمِ 26.

Dalam suhuf Ibrahim dan Musa itu firman yang bijaksana dan Maha tahu



 وَكُلُّ مَاأَتَى بِهِ الرَّسُوْلُ فَحَقُهُ التَسْلِيْمُ وَالْقَبُوْلُ 27.

Semua yang di bawa para utusan wajib di terima dan diperhatikan



إِيْمَا نُنَا بِيَوْمٍ اَخِرٍ وَجَب وَكُلُ مَاكَانَ بِهِ مِنَ الأْعَجَبْ 28.

Wajib iman pada hari kiamat dan segala kejadian menajubkan



خَاتِمَةٌ فِى ذِكْرِبَا قِىالْوَاجِب مِمَّاعَلى مُكَلَّفٍ مِنْ وَاحِبِ 29.

Penutup pembahas sisa kewajiban yang atas orang Mukhallaf di wajibkan



نَبِيّنَا مُحَمَّدٌ قَدْارُسِلَ لِلْعَالَمْيِنَ رَحْمَةً وَفُضِّلاَ 30.

Nabi kita Muhammad telah di utuskan rahmat bagi alam dan di utamakan



اُبُوْهُ عَبْدُاللهِ عَبْدُ الْمُطَلِب وَهَاشِمٌ عَيْدُمَنَافِ يَنْتَسِبْ 31.

Nasabnya Nabi Muhammad tanpa khilaf Abdullah abdul Mutholib abdul Manaf



وَاُمُّهُ اَمِنَةُ الزُهْرِيَّه اَرْضَعَهُ حَلِيْمَةُ السَّعْدِيَّة 32.

Ibunya siti Aminah Ajzuhriyah di susukan Halimatussa’diyah



مَوْلِدُهُ بِمَكَّةَ الاَمِيْنَهَ وَفَاتُهُ بِطَيْتِبَةِ الْمَدِيْنَة 33.

Tempat kelahirannya di kota Mekah meninggal dunia di kota Madinah



أُتَمَّ قَبْلَ الْوَحْيِ اَرْبَعَيْنَا وَعُمْرُهُ قَدْجَا وَزَالسِتِّيْنَا 34.

Dapat wahyu umur 40 tahun usianya lebih 60 tahun



وَسَبْعَةٌ اوَلاَدُهُ فَمِنْهُمُ ثَلاَثَةٌ مِنَ الذُكُرِو تُفْهَمُ 35.

Tujuh putra dan putrinya sedangkan yang laki-lakinya berjumlah 3 orang.



قَاسِمُ وَعَبْدُ الله وَهْوَالطَّيِّبُ وَالطَاهِرُبِذَيْنِ ذَايُلَقَّبُ 36.

Qosim dan Abdullah sering kita dengar dengan toyib dan tohir di beri gelar



اَتَاهُ اِبْرَهِيْمُ مِنْ سَرِيَّه فَامُّه مَارِيَةُ الْقِبْطِيَِهْ 37.

Ibrohim lahir melalui Mariah seorang budak dari bangsa Qibtiyah



وَغَيْرُ اِبْرَاهِيْمُ مِنْ خَدِيْجَهْ هُمْ سِتَةٌ فَخَدْ بِهِمْ وَلِيْجَةْ 38.

Selain Ibrohim dari Khodijah jumlahnya 6 orang perhatikanlah



وَاَرْبَعٌ مِنَ اْلاِنَاثِ تُدْكَرُ رِضْوَانُ رَبِّى لِلْجَمِيْعِ يُذْكَرُ 39.

Di sebutkan 4 anak perempuan semua mendapat keridhoan tuhan



فَاطمَةٌ الزَّهْرَاءُ بَعْلُهُا عَلِى وَابْنَا هُمَا السِّبْطَانِ فَضْلُهُمْ جَلِى 40.

Fatimah yang suaminya Ali serta Hasan Husen keutamanya nyata



قَزَيْنَبٌ وَبَعْدَهَا رُقَيَّهْ وَاُمُّ كُلْثُوْمِ زَكَتْ رَضِيَّهْ 41.

Zainab disusul Rokayah adiknya Dan Umi Kulsum yang baik peranannya



عَنْ تِسْعِ نِسْوَةٍ وَّفَاةُ الْمُصْطَفَى خُيِّرْنَ فَاخْتَرْنَ النَّبِيّ الْمُقْتَفَى 42

Nabi tinggalkan 9 orang istri yang di uji memiliki nabi sendiri



عَائِشَةٌ وَحَفْصَةٌ وَسَوْدَة صَفِِيَّةٌ مَيْمُوْنَةٌ وَرَمْلَةْ 43.

Yaitu Aisyah Hafsah dan Saudah Sofiah Maimunah serta Romlah



هِنْدٌ وَزَيْنَبٌ كَذَاجُويْرِيَّة لِلْمُؤْمِنِيْنَ اُمَّهَاتُ مَرْضِيَّة 44.

Hindun Jaenab dan Juariah sedangkan mereka ibunya orang yang beriman



هَمْزَةُ عَمُّهُ وَعَبَّاسٌ كَذَا عَمَّتُهُ صَفِيَّةٌ ذَاتُ احْتِذَا 45.

Sayidinah Hamzah dengan Abbas paman Sofiah bibi yang penuh kepatuhan.



وَقَبْلَ هِجْرَةِ النَبِيِّ اِلائِسْرَاء مِنْ مَكَةِ لَيْلاَ لِقُدْسِ يُدْرَا 46.

Sebelum hijroh nabi Isro dari Mekah ke Baitul Maqdis di malam hari



وَيَعْدَالاِسْرَاءِ عُرُوجٌ للِسَّمَا حَتَّى رَاءَ النَّبِيُّ رَبَّا كَلَمَّا 47.

Setelah Isro ke langit di mi’rojkan hingga nabi melihat tuhan berfirman



مِنْ غَيْرِ كَيْفٍ وَانْحِصَارِوَاقْتَرَضْ عَلَيْهِ خَمْسًا بَعْدَ حَمْسِيْنَ فَرَضْ 48.

Tidak tahu caranya dan dapat amanah lima dari 50 kali sholat



وَبَّلَغْ الأُمَةَ بِاْلاِسْرَاءِ وَفَرْضِ جَمْسَةٍ بِلاَ امْتِرَاءِ 49.

Kepada umatnya Isro disampaikan juga sholat fardu tanpa keraguan



قَدْفَازَاصِتِيْقٌ بِتَصِدِيْقٍ لَهُ وَبَاالعُرُوْجِ الصِدْقُ وَافَى اَهْلَهُ 50.

Beruntung Assidiq karena percaya Isro dan Mi’raj tanpa ragu padanya



وَهَدِهِ عَفِيْدَةٌ مُخْتَصَرَةْ وَلِلْعَوَامِ سَهْلَةٌ مُيَسَّرَهْ 51.

Ini Aqidah yang telah diringkaskan bagi orang awam telah dimudahkan



نَاظِمُ تِلْكَ اَحْمَدُ الْمَرْزُوْقِ مَنْ يَنْتَمِى آلِلصَّادِقِ الْمَصْدُوقِ 52.

Di nadzomkan oleh Ahmad Al Marzuki yang silsilahnya sampai kepada Nabi



وَالْحَمْدُللهِ وَصَلَّى سَلَّمَا عَلَى النَبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ عَلَّمَا 53.

Puji bagi Allah shalawat salamnya pada Nabi yang terbaik mengajarnya.



وَالألِ وَالْصَّحْبِ وَكُلِّ مُرْشِدِ وَكُلِ مَنْ بِخَيْرِ هَدْيٍ يَقْتَدِى 54.

Keluarga shahabat para panutan dan para pemegang sebaik tuntunan



وَأَسْأَلُ الْكَرِيْمَ اِخْلاَصُ الْعَمَلْ وَنَفْعَ كُلِّ مَنْ بِهَا قَدِا شْتَغَلْ 55.

Semoga Allah jadikan keikhlasan dan manfaat bagi yang mempergunakan



اَبْيَتُهَا مَيْزٌ بِعَدِّ الْجُمَلْ تَارِيْخُهَالِى حَيٌّ غُرِّجُمَلْ 56.

Baitnya 50 Nadzoman thannya satu dua lima delapan



سَمَيْتُهَا عَفِيْدَةُ الْعَوَامِ مِنْ وَاجِبِ فِى الدِّيْنِ بِاالتَّمَامِ 57.

Dengan Aqidatul Awam ku namakan bagi pokok yang di wajibkan

Kitab Aqidatul Awam


عقيدة العوام



نظم الشيخ أحمد المرزوقي المالكي

(1205إلى ما بعد 1281 هـ)









تنسيق وإعداد

إبراهيم أبو عبد الله





إن الحمد لله ، نحمده ونستعينه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ، وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شـريك له ، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله : { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } [ آل عمران: 102 ] ، { يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا } [ سورة النساء : 1 ] ، { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا }{ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا } [ سورة الأحزاب: 70 ، 71 ] .



ترجمة الشيخ أحمد المرزوقي

(1205إلى ما بعد 1281 هـ)



اسمه ونسبه :
هو شيخ قراء مكة السيد الشريف الشيخ أبو الفوز أحمد بن محمد بن السيد رمضان المرزوقي الحسني والحسيني المالكي ، ‏ المصري ثم المكي ، والمرزوقي نسبة إلى العارف بالله مرزوق الكفافي . وآل المرزوقي مشهورون بالعلم والتقوى والورع.

حياته
ولد بسنباط في مصر عام 1205 هـ ، قرأ القرآن وحفظه كعادة أبناء زمانه ثم قرأ القراءات العشر على كبار شيوخ وقته وتلقى علوما شتى ، عين مفتيا للمالكية بمكة المكرمة بعد وفاة أخيه السيد محمد عام 1261هـ. قام بتدريس القرآن الكريم والتفسير والعلوم الشرعية في المسجد الحرام بجوار مقام المالكية وكان يقرأ في تفسير البيضاوي في أواخر أيام حياته.‏
ومن شيوخه:

الشيخ الكبير السيد إبراهيم العبيدي قرأ عليه القراءات العشر من طريقي الشاطبية والدرة ومن طريق طيبة النشر في القراءات العشر الكبرى.

ومن تلاميذه:

الشيخ أحمد دهمان (1260 - 1345 هـ).

السيد أحمد زَيْني دَحْلان (1232- 1304 هـ) .

ومن أجلهم: الشيخ أحمد بن السيد علي بن السيد محمد الحلواني الكبير الشهير بالرفاعي (1228 – 1307 هـ) شيخ قراء بلاد الشام ‏. وعليه مدار إسناد أهل الشام والذي هو أعلى إسناد لقراءة القرآن الكريم من طريق العشر الصغرى في العالم اليوم.

مؤلفاته‏:
1- عقيدة العوام – منظومة في العقيدة ورأيت كثيرا من السادة آل باعلوي يحفظونها لأبنائهم.‏
2- ثم شرحها في : تحصيل نيل المرام لبيان منظومة عقيدة العوام. ‏
وعليها شروح عديدة منها للشيخ الفقيه المفسر محمد بن عمر نَوَوي الجاوي الشافعي الذي جاور بمكة ومات بها (ت 1316هـ) ‏
3- بلوغ المرام لبيان ألفاظ مولد سيد الأنام ، وهو شرح على مولد الشيخ احمد بن قاسم المالكي الشهير بالحريري. وفي هدية العارفين لإسماعيل باشا البغدادي أنه فرغ منها سنة 1281. ‏
4- بيان الأصل في لفظ بافضل.
5 - تسهيل الأذهان على متن تقويم اللسان في النحو للخوارزمي البقالي.
6- الفوائد المرزوقية شرح الآجرومية.
7- منظومة في قواعد الصرف والنحو.
8 - متن نظم في علم الفلك.

9 - منظومة عصمة الأنبياء  ، وفي معجم المطبوعات أنه فرغ من نظمها سنة 1258هـ .
وفاة الشيخ المرزوقي:
قال الزركلي في الأعلام وكحالة في معجم المؤلفين : كان حيا عام 1281 هـ وقد وصفه في معجم المؤلفين في ترجمة تلميذه الحلواني بـ (الضرير) فيبدو أنه قد عمي في آواخر أيامه . رحمه الله رحمة واسعة .


******


منظومة عقيدة العوام



قصة هذه المنظومة :

يقول الشيخ محمد نووي الجاوي في شرحه على هذه المنظومة : (( اعلم أنَّ سبب هذه المنظومة أنَّ الناظم رأى النبي r في المنام آخر ليلة الجمعة من أول جمعة من شهر رجب سادس يوم حساباً من شهور سنة الف ومائتين وثمان وخمسين ، وأصحابه رضي الله عنهم واقفون حوله r ، وقال له النبي r : ( اقرأ منظومة التوحيد التي من حفظها دخل الجنة ونال المقصود من كل خير وافق الكتاب والسنة ) .

فقال له : وما تلك المنظومة يا رسول الله . فقال الأصحاب له : اسمع من رسول الله ما يقول .فقال رسول الله r : ( قل أبدَأُ باسْمِ اللهِ والرَّحْمنِ ) . فقال : أبدَأُ بِاسْمِ اللهِ والرَّحْمَنِ ... إلى آخرها ، ورسول الله r يسمعه فلما استيقظ من منامه قرأ ما رآه في منامه فوجده محفوظاً عنده من أوله إلى آخره . ثمَّ لما كانت ليلة الجمعة التي هي ليلة الثامن والعشرين حساباً من شهر ذي القعدة رأى الناظم النبيَّ r مرةً ثانية وقت السحر في المنام فقال له النبي r : ( اقرأ ما جمعته ) – أي في قلبك – فقرأه من أوله إلى آخره وهو واقف بين يديه r وأصحابه رضي الله عنهم واقفون حوله يقولون آمين بعد كل بيت من هذه المنظومة فلما ختم قراءته  قال له النبي r : ( وفقك الله تعالى لما يرضيه ، وقبل منك ذلك ، وبارك عليك وعلى المؤمنين ، ونفع بها العباد ) .

ثم سئل الناظم بعد اطلاع الناس على تلك المنظومة فأجاب سؤالهم فزاد عليها منظومة من قوله :

وَكُلُّ مَا أَتَى بِهِ الرَّسُولُ    فحَقُّهُ التسْليمُ وَالْقَبُولُ


  إلى آخر الكتاب )) .



شروح المنظومة :

-       شرح هذه المنظومة عدد من العلماء وأول من شرحها الشيخ أحمد المرزوقي نفسه في كتاب سماه (تحصيل نيل المرام لبيان منظومة عقيدة العوام) .

-       وشرحها الشيخ محمد نووي الجاوي الشافعي ( ت 1315هـ ) بكتاب سماه (نور الظلام على منظومة عقيدة العوام ) والكتاب مطبوع .

-       وشرحها الشيخ أحمد القطعاني العيساوي في كتاب سماه (تسهيل المرام لدارس عقيدة العوام ) .


نظم عقيدة العوام




مقدمة

أبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ والـرَّحْـمَنِ


   [1]

وَبِـالـرَّحِـيـمِ دَائـِمِ الإحْـسَانِ


فالـحَـمْـدُ للهِ الـقَدِيْمِ([1]) الأوَّلِ


   [2]

الآخِـرِ الـبَـاقـِيْ بِلا تـَحَـوُّلِ


ثـُمَّ الـصَّلاةُ وَالسَّلامُ سَرْمَدَا


   [3]

عـَلَـى الـنَّـبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ وَحَّدا


وآلِهِ وَصَـحْبِهِ وَمَـنْ تَـبِـعْ


   [4]

سَـبِـيلَ دِيْنِ الْحَقِّ غَيْرَ مُـبْـتَدِعْ


صفات الله I والجائز في حقه U

وَبَـعْـدُ فَاعْلَمْ بِوُجُوبِ الْمَعْرِفَـهْ


   [5]

مِنْ وَاجِـبٍ للهِ عِـشْرِينَ صِفَهْ([2])


فـَاللهُ مَـوْجُـودٌ قـَدِيمٌ بَاقِـي([3])


   [6]

مُخَـالـِفٌ لِلْـخَـلْقِ بِالإطْلاقِ([4])


وَقَـائِمٌ غَـنِـيْ وَوَاحِـدٌ وَحَيّ


   [7]

قَـادِرٌ مُـريـدٌ عـَالِمٌ بكلِّ شَيْ


سـَمِـيعٌ البَـصِـيْـرُ والْمُتَكَلِـمُ


   [8]

لَهُ صِـفَـاتٌ سَـبْـعَـةٌ تَـنْـتَظِمُ


فَقُـدْرَةٌ إرادَةٌ سـَمْـعٌ بـَصَرْ


   [9]

حَـيَـاةٌ الْـعِلْـمُ كَـلامٌ اسْـتَمَرْ


وَجَائـِزٌ بـِفَـضْـلِهِ و عَدْلِهِ


 [10]          

تـَرْكٌ لـِكُـلِّ مُمْـكِـنٍ كَفِعْلِهِ([5])


الواجب في حق الرسل و المستحيل و الجائز


أَرْسَـلَ أنبيا ذَوِي فـَطَـانَـهْ


 [11]          

بِالصِّـدْقِ وَالـتَـبْلِـيغِ والأمَانَهْ([6])


وَجَـائِزٌ فِي حَقِّهِمْ مِنْ عَرَضِ


 [12]          

بِغَـيْـرِ نَقْصٍ كَخَفِيْفِ الْمَرَضِ([7])


عِصْـمَـتُهُمْ كَسَائِرِ الْمَلائِكَهْ


 [13]          

وَاجِـبَـةٌ وَفَـاضَلُوا الـمَـلائِكَهْ


وَالْـمُسْـتَحِيلُ ضِدُّ كُلِّ وَاجِبِ([8])


 [14]          

فـَاحْـفَظْ لِخَمْسِينَ بِحُكْمٍ وَاجِبِ([9])


الأنبياء والرسل


تـَفْصِيلُ خَمْسَةٍ وَعِشْرِينَ لَزِمْ


 [15]          

كُـلَّ مُـكَـلَـفٍ فَحَقِّقْ وَاغْـتَنِمْ


هُمْ آدَمُ اِدْرِيْسُ نُوْحٌ هُوْدُ مَعْ


 [16]          

 صَالِـحْ وَإِبْرَاهِـيْـمُ كُـلٌّ مُـتَّبَعْ


لُوْطٌ وَاِسْـمَاعِيلُ اِسْحَاقٌ كذا


 [17]          

يَعْـقُوبُ يُوسُفٌ وَأَيـُّوْبُ احْتَذى([10])


شُعَيبُ هارونُ وموسى وَالْـيَسَعْ


 [18]          

ذو الْكِـفْلِ دَاوُدُ سُلَيْمانُ اتَّـبَعْ


إلْـيَـاسُ يُونُسْ زَكَرِيـَّا يَحْيَى


 [19]          

عِـيْسـى وَطَـه خاتِمٌ دَعْ غَـيَّا([11])


عَلَـيْـهِـمُ الصَّـلاةُ والسَّـلامُ


 [20]          

وآلِهِـمْ مـَـا دَامَـتْ الأيـَّـامُ([12])


الملائكة


وَالْـمَـلَكُ الَّـذِي بِلا أبٍ وَأُمْ


 [21]          

لا أَكْـلَ لا شـُرْبَ وَلا نَوْمَ لَهُمْ


تَفْـصِـيلُ عَشْرٍ مِنْهُمُ جِبْرِيلُ


 [22]          

مِـيْـكَـالُ اسْـرَافِيلُ عِزْرَائِيلُ([13])


مُـنْـكَرْ نَـكِـيْرٌ وَرَقِيبٌ وكذا


 [23]          

عَـتِـيدُ مَالِكٌ ورِضْوانُ احْتـَذى([14])


الصحف والكتب المنزلة


أَرْبَـعَـةٌ مِنْ كُتُبٍ تَـفْصِيلُها


 [24]          

تَـوْارَةُ مُـوسى بالْهُدى تَـنْـزِيلُها


زَبُـورُ دَاوُدَ وَاِنْـجِـيـلٌ على


 [25]          

عِيـسى وَفُـرْقَانٌ على خِيْرِ الْمَلا


وَصُحُـفُ الـخَـلِيلِ وَالكَلِيمْ


 [26]          

فِيهَـا كَلامُ الْـحَـكَمِ الْعَلِيمْ


وَكُـلُّ مَا أَتَى بِهِ الـرَّسُولُ


 [27]          

فَـحَـقُّـهُ الـتَّـسْـلِـيمُ وَالْقَبُولُ


إِيـمَـانُـنا بِـيَـوْمِ آخِرٍ وَجَبْ


 [28]          

وَكُـلِّ مَـا كَـانَ بِـهِ مِنَ الْعَجَبْ


محمد رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم


خَـاتِمَةٌ فِي ذِكْرِ بَاقِي الْوَاجِبِ


 [29]          

مِمَّـا عَـلَى مُكَـلَّفٍ مِنْ وَاجِبِ


نَـبِـيُّـنَـا مُحَمَدٌ قَدْ أُرْسِلا


 [30]          

لِلْـعَالَمِـيـنَ رَحْـمَةً وَفُضِّلا


أَبـُوهُ عَـبْدُ اللهِ عَبْدُ الْمُطَلِـبْ([15])


 [31]          

وَهَـاشِمٌ عَبْـدُ مَنَافٍ يَـنْـتَسِبْ([16])


وَأمُّـهُ آمِـنَـةُ الـزُّهْـريـَّـهْ([17])


 [32]          

أرضـعه([18]) حَـلِيْمَـةُ السَّعْدِيـَّهْ([19])


مـَوْلـِدُهُ بِـمَـكَـةَ الأمِيْـنَـهْ


 [33]          

وَفَـاتُـهُ بِـطَـيْـبَةَ الْـمَدِيْنَهْ


أَتَـمَّ قَـبْـلَ الْـوَحِيِ أرْبَعِينا


 [34]          

وَعُـمْـرُهُ قَـدْ جَـاوَزَ الـسِّتينا


أبناء الرسول صلى الله عليه وسلم وآله وصحبه


وسـَبْـعَةٌ أوْلادُهُ فَـمِـنْـهُـمُ


 [35]          

ثَـلاثَـةٌ مِـنَ الـذُّكـُورِ تُـفْهَمُ


قـَاسِـمْ وعَـبْدُ اللهِ وَهْوَ الطَّيْـبُ


 [36]          

وطَـاهِـرٌ بِـذَيْـنِ ذَا يُـلَـقَبُ


أتـاهُ إبـْراهِـيـمُ من سـُرِّيـَّهْ


 [37]          

فأمُّهُ مَارِيـَّةُ الْـقِـبْـطِـيَّـهْ


وغَـيْـرُ إبـْرَاهِيمَ مِنْ خَـدِيْجَهْ


 [38]          

هُمْ سِتَـةٌ فـَخُـذْ بِـهِمْ وَلِـيْجَهْ([20])


وأرْبَعٌ مِـنَ الإنـاثِ تُـذْكَـرُ


 [39]          

رِضْـوَانُ رَبِّـي للْـجَـمِـيْعِ يُذْكَرُ


فَـاطِـمَـةُ الزَّهْراءُ([21]) بَعْلُهَا عَلي


 [40]          

وابـْنـَاهُمَا السَّبْطَانِ فَضْلُهُمُ جَلي


فَـزَيْـنَـبٌ وبَـعْـدَهـا رُقَـيَّـهْ


 [41]          

وأمُّ كُـلْـثُـومٍ زَكَـتْ رَضِيَّهْ


أزواج رسول الله صلى الله عليه وسلم واله


عَـنْ تِسْـعِ نِسْوَةٍ وَفَاةُ الْمُصْطَفَى([22])


 [42]          

خُـيِّـرْنَ فَاخْـتَرْنَ النَّـبِيَّ الْمُقْتَفَى


عَـائِـشَـةٌ وَحَـفْصَةٌ وَسَـوْدَةُ([23])


 [43]          

صَـفِـيَّـةٌ مَـيْـمُـوْنَةٌ وَ رَمْلَةُ([24])


هِنْـدٌ وَ زَيْـنَبٌ كَـذَا جُوَيـْرِيَهْ([25])


 [44]          

لِلْـمُـؤْمِنِينَ أُمَّـهَاتٌ مُرْضِيَهْ


أعمام النبي وعماته صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم


حَـمْـزَةُ عَـمُّـهُ وعَـبَّـاسٌ كَذَا


 [45]          

عَمَّـتُـهُ صَـفِيَّـةٌ[[*]] ذَاتُ احْتِذَا([26])









الإسراء والمعراج




وقـَبْـلَ هِـجْـرَةِ النَّـبِيِّ الْإسْرَا


 [46]          

مـِن مَـكَـةٍ لَيْلاً لِقُدْسٍ يُدْرَى


بَـعْـدَ إسْـرَاءٍ عُـرُوجٌ لِلـسَّمَا


 [47]          

حَتى رَأى الـنَّـبِـيُّ رَبـَّاً كَـلَّمَا([27])


مِنْ غَيْرِ كَيْفٍ وَانْحِصَارٍ وَافْـتَرَضْ


 [48]          

عَـلَـيْهِ خَمْسَاً بَعْدَ خَمْسِيْنَ فَرَضْ


وَبَــلَّـغَ الأمَّــةَ بـِالإسـْراءِ


 [49]          

وَفـَرضِ خَـمْـسَةٍ بِلا امْتِرَاءِ


وَقَـدْ فَـازَ صِـدِّيْقٌ بِتَـصْدِيْقٍ لَـهُ


 [50]          

وَبِـالْـعُرُوْجِ الصِّدْقُ وَافَى أَهْلَهُ


خاتمة


وَهَــذِهِ عَـقِـيْـدَةٌ مُـخْـتَصَرَهْ


 [51]          

وَلِـلْـعَـوَامِ سَـهْـلَةٌ مُيَسَّرَهْ


نـَاظِـمُ تِـلْـكَ أحْـمَدُ الْمَرْزُوقِيْ


 [52]          

مَـنْ يَنـْتَمِي للصَّادِقِ الْمَصْدُوقِ


و الْـحَـمْـدُ للهِ وصَـلَّـى سَـلَّمَا


 [53]          

علـى النَّبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ عَلَّمَا


والآلِ والـصَّـحْـبِ وَكُـلِ مُرْشِدِ


 [54]          

وَكُـلِّ مَـنْ بِخَيْرِ هَدْيٍ يَقْتَدِي


وأسْـالُ الـكـريْمَ إخْـلاصَ الْعَمَلْ


 [55]          

ونَـفْـعَ كُـلِّ مَنْ بِهَا قَدْ اشْتَغَلْ


أبْيَاتُهَا ( مَـيْـزٌ ) بِـعَدِّ الْجُمَّلِ([28])


 [56]          

تَارِيْخُها ( لِيْ حَيُّ غُرٍّ ) جُمَّلِ([29])


سَـمَّـيْـتُـهَا عَـقِـيْدَةَ الْـعَوَامِ


 [57]          

مِـنْ وَاجِبٍ فِي الدِّيْنِ بِالتَمَامِ





[1] في نسخة القدير .

[2] الصفات الواجبة لله تعالى عشرون صفة وهي أربعة أقسام :

1.     الصفة النفسية : الوجود.

2.     الصفات السلبية (لأنها سلبت عن الله النقائص) :القِدَم –البَقاء – مخالفته للحوادث – قيامه بالنفس – الوحدانية .

3.     صفات المعاني :القدرة – الإرادة – العلم – الحياة – الكلام – السمع –البصر .

4.     الصفات المعنوية : كونه حيّاً – كونه عليماً – كونه قادراً – كونه مريداً – كونه سميعاً – كونه بصيراً – كونه متكلماً.

[3] القدم : هو عدم الأولية لوجوده I فلم يخلق نفسه ولا خلقه غيره (لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ).

البقاء : هو عدم الانقضاء لوجوده I (وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ).

[4] المخالفة للحوادث ،كل ما خطر ببالك فالله مخالف له (وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ) ، (لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ).

[5] أي يجب على المكلف أن يعتقد أن الله I يجوز أن يخلق الخير والشر ، ويجوز أن يخلق الإسلام في زيد والكفر في عمرو ، وإثابته للمطيع فضل منه وعقابه للعاصي عدل منه ؛ لأنه النافع الضار ، فحينئذ ينبغي للعبد أن يكون اعتماده عليه وحده فلا يرجو ولا يخشى أحداً غيره I.

[6] أي يجب على كل مكلف أن يعتقد أنَّ الله سبحانه أرسل إلى المكلفين أنبياء مرسلين موصوفين بصفات أربعة واجبة في حقهم وهي : 1- الفطانة (الذكاء) 2- الصدق 3- التبليغ 4- الأمانة (العصمة من المحرم أو المكروه).

([7]) أي يجب على المكلف أن يعتقد أنَّ الجائز في حقّ الرسل والأنبياء وقوع الأعراض البشرية التي لا تؤدي لنقص مراتبهم العلية كالمرض الخفيف ، والأكل والشرب والبيع والسفر والقتل والجروح والتزويج والنوم بأعينهم فقط

([8]) أي يجب على المكلف أن يعتقد أنَّ المستحيل على الله والرسل ضد كل صفة واجبة لهم فعدد المستحيلات كعدد الواجبات.

([9]) أي فقد عرفت أنّ الواجب لله عشرون والمستحيل عليه كذلك ، والواجب للرسل أربعة والمستحيل عليهم كذلك ، والجائز لله واحد ، والجائز للرسل كذلك ؛ فالجملة خمسون.

([10]) أي أيوب عليه السلام اقتدى بمن قبله من الأنبياء .

([11]) أي اترك ميلاً عن الحقِّ والصواب.

([12]) قال الشاعر :                   فِي " تِلْكَ حُجَّتُنَا " مِنْهُمْ  ثَمَانِيَةٌ    مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ وَيَبْقَى سَـبْعَةٌ وَهُمُ

 إِدْرِيسُ هُودٌ شُعَيْبٌ صَالِحٌ وَكَذَا   ذُو الْكِفْلِ آدَمُ بِالْمُخْتَارِ قَدْ خُتِمُوا

([13]) قال ابن كثير عند تفسير قوله تعالى : (قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ) [ السجدة11 ] : ( الظاهر من هذه الآية أن ملك الموت شخص معين من الملائكة ، وقد سمي في بعض الآثار بعزرائيل، وهو المشهور، قاله قتادة وغير واحد، وله أعوان) .  وقال العلامة محمد الطاهر بن عاشور في تفسير التحرير والتنوير عند الآية السابقة : ( سمِّي في الآثار عزرائيلَ ... ولم يرد اسم عزرائيل في القرآن ) . وقال السيوطي في حاشيته على سنن النسائي  : (لم يرد تسميته في حديث مرفوع وورد عن وهب بن منبه أن اسمه عزرائيل رواه أبو الشيخ في العظمة ).

([14]) قال النووي الجاوي عن الملكين الحافظين لما يصدر من العبد من قول أو فعل أو اعتقاد : (كل منهما رقيب أي حافظ وعتيد أي حاضر فكل واحد منهما يُسمى بهذين الاسمين، لا كما قد يتوهم من أن أحدهما رقيب والآخر عتيد ).

([15]) اسم عبد المطلب ؛ عامر في قول ابن قتيبة ، وشيبة في قول ابن إسحاق وغيره وهو الصحيح .

([16]) هاشم : اسمه عمرو العلا لعلو مرتبته ، وإنما سمي هاشما لهشمه الثريد مع اللحم لقومه في سني المحل.

مناف : اسم صنم ، وأصل اسم عبد مناف المغيرة بن قصي.

([17]) هي آمنة بنت وهب بن عبد مناف بن زهرة بن كلاب قرشية زهرية.

([18]) في نسخة مرضعه .

([19]) حليمة بنت أبي ذؤيب وأبو ذؤيب هو عبد الله .

([20]) أي خذ واكسب بمعرفة أولاده r محبة مستمرة إلى الموت فمعنى الوليجة هي البطانة أي المحبة في الظاهر والباطن.

([21]) سميت الزهراء لأنها لم تحض ولما ولدت طهرت من نفاسها بعد ساعة حتى لا تفوتها الصلاة ، ذكره صاحب الفتاوى الظهيرية من الحنفية والمحب الطبري الشافعي، وأورد فيه حديثين .قال المناوي في (إتحاف السائل) : لكن الحديثان المذكوران رواهما الحاكم وابن عساكر وهما موضوعان كما جزم به ابن الجوزى، وأقره على ذلك جمع منهم: الجلال السيوطي مع شدة عليه.

([22]) وتوفي في حياته r من أزواجه اثنتان: خديجة بنت خويلد ، و زينب بنت خزيمة .

([23]) عائشة بنت أبي بكر الصديق , حفصة بنت عمر بن الخطاب , سودة بنت زمعة بن قيس .رضي الله عنهن أجمعين .

([24]) صفية بنت حيي بن أخطب ، ميمونة بنت الحارث ، رملة  ( أم حبيبة ) بنت أبي سفيان . رضي الله عنهن أجمعين .

([25]) أم سلمة هند بنت أبي أمية واسمه حذيفة، زينب بنت جحش ، جويرية بنت الحارث . رضي الله عنهن أجمعين .

([26]) ذات احتذا: صاحبة اقتداء لله ولرسوله لأن صفية مسلمة بلا خلاف.

([27]) قال الحافظ في الفتح : ( وقد اختلف السلف في رؤية النبي r ربه فذهبت عائشة وابن مسعود إلى إنكارها ، واختلف عن أبي ذر ، وذهب جماعة إلى إثباتها ، وحكى عبد الرزاق عن معمر عن الحسن أنه حلف أن محمداً r رأى ربه . وأخرج ابن خزيمة عن عروة بن الزبير إثباتها ، وكان يشتد عليه إذا ذكر له إنكار عائشة ، وبه قال سائر أصحاب ابن عباس ، وجزم به كعب الأحبار والزهري وصاحبه معمر وآخرون ، وهو قول الأشعري وغالب أتباعه . ثم اختلفوا هل رآه بعينه أو بقلبه ؟ وعن أحمد كالقولين ... وقد رجح القرطبي في " المفهم " قول الوقف في هذه المسألة وعزاه لجماعة من المحققين ... وجنح ابن خزيمة في " كتاب التوحيد " إلى ترجيح الإثبات ).

[28] أي عدد أبيات المنظومة سبعة وخمسون بعدد حروف ميز في حساب الجُمَّل : ميز =  (  م=40  +  ي=10  +  ز=7) = 57

[29] أي تاريخ الانتهاء من نظم هذه العقيدة هو بعدد حروف ( لِيْ حَيُّ غُرٍّ )  = (  ل=30  +  ي=10  +  ح=8  +  ي= 10 + غ=1000  +  ر=200  ) = 1258 هـ


[*] قال ابن الجزري ناظماً نسب النبي r :

محمدٌ نَبِيُّنا إنْ يَنْتَسِبْ




فهوَ ابنُ عبد اللهِ عبدِ الْمُطَلِبْ


هاشِمٌ مِنْ عبدِ مَنافِ بنِ قٌصيّْ




كِلابِ مُرَّةَ بنِ كَعْبِ بنِ لؤيّْ


غالبِ فِهرِ مالكِ بنِ النَّضرِ




كِنانةٍ خُزَيْمَةٍ ذي الفخْرِ


مُدْرِكَةِ بنِ إلياسٍ نَجْلِ مُضَرَا




نِزارِ مِنْ مَعَّدِّ عدنانَ انْبَرى


إلى هنا مُتَّفِقٌ عليهِ




واخْتَلَفوا مِنْ آدمٍ إليهِ


وأمُّهُ آمنةُ مِنْ وَهَبِ مِنْ




عَبدِمَنَافِ زُهْرَةٍ كلابِهْنْ


قال العراقي في الألفية ناظماً أسماء أعمامه وعماته r:

أَعْـمَـامُـهُ حَـمْــزَةُ والـعَـبَّـاسُ




قَـدْ أَسْلَمَـا وَأُرْغِــمَ الخَـنَّـاسُ


زُبَـيْـرٌ الحَـارِثُ حَـجْـلٌ قُـثَــمُ




ضِــرَارٌ الـغَـيْـدَاقُ والـمُـقَــوَّمُ


عَبْـدُ مَنَـافٍ مَـعْ عَبْـدِ الكَعْـبَـهْ




كَـذَا أَبُــو لَـهَـبٍ أردِي كَسْـبَـهْ


عَـمَّــاتُـهُ صَـفِـيَّـةٌ عَـاتِــكَــةُ




أُمُّ حَـكِــيْمٍ بَــرَّةٌ أُمَــيْــمَــةُ


أَرْوَى وَلَم يُسْلِم سِوَى صَفِيَّةِ




قِيْـل وَمَـعْ أَرْوى وَمَـعْ عَاتِـكَـةِ




قال العلامة النووي الجاوي : أما أخوال النبي r وخالاته فقد نظمهم الشيخ محمد الفضالي بقوله :

خَـالُ النبيِّ أسْـوَدٌ عُمَيْـرُ




عَـبْدُ يَغُوْثَ ليْـسَ فِيْهمْ ضَيْرُ


فـَرِيْضَةٌ فـَاخِتَةٌ خـَالاتُ




والكُلُّ قَبْلَ بِعْـثَةٍ قَـدْ ماتُوا

hikmah mempelajari AQIDATUL AWAM

Manfaat Kitab Tauhid Aqidatul Awam
Pengertian Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas segala kepercayaan keagamaan dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan.
Dinamakan ilmu tauhid, karena sebagian pembahasannya tentang mengesakan Allah swt., yang menjadi dasar ajaran Islam. Ilmu tauhid disebut juga ilmu akaid, ilmu kalam, ilmu ushuluddin, ilmu hakikat dan ilmu makrifat.

Tujuan Mempelajari Ilmu Tauhid
Tujuan mempelajari ilmu tauhid adalah, agar kita memperoleh kepuasan batin, keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Allah berfiman:
“Dan bertakwalah kamu kepada Allah, supaya kamu berbahagia.”

Takwa artinya taat dan patuh pada petunjuk dan hukum Allah yang diajarkan oleh rasul-Nya, melalui Al-Kitab dan hadisnya.

Tujuan lain mempelajari ilmu tauhid adalah, agar kita terhindar dari pengaruh akidah-akidah yang menyesatkan, yang sebenarnya hanya hasil pikiran atau kebudayaan semata-mata.


Hukum Mempelajari Ilmu Tauhid
Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu 'ain bagi setiap orang mukalaf (wajib), baik laki-laki maupun perempuan, meskipun  hanya mengetahui dengan dalil-dalil globalnya saja. Adapun mempelajari ilmu tauhid dengan dalil-dalil secara terinci, hukumnya adalah  fardu kifayah.


Hikmah Mempelajari Ilmu Tauhid
Apabila tauhid sudah masuk dan meresap kedalam jiwa seseorang, maka akan tumbuhlah dalam jiwanya perasaan puas dan rela atas pemberian dan ketentuan Allah swt., sehingga jiwa orang tersebut selalu tenang dan tenteram.

Di samping itu, orang yang bertauhid akan memiliki harga diri dan mau menghargai orang lain. Sebab dia paham, bahwa semua manusia itu sama derajatnya, berasal dari satu keturunan, yang membedakan di antara mereka hanyalah ketakwaan mereka kepada Allah swt. ]

Selain itu orang yang bertauhid memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama manusia. Dia memandang semua manusia adalah saudara, tidak mau bertindak zalim terhadap sesama makhluk Allah, apalagi terhadap sesama manusia.

AT TAQRIB

Kitab Matan Al-Ghayah wat Taqrib
Kitab Matan Al-Ghayah wat Taqrib atau dikenal dengan Kitab Taqrib saja adalah kitab fiqh paling populer di kalangan pesantren salaf. Kitab ini dipelajari hampir di seluruh pesantren salaf di Indondsia termasuk di Pondok Pesantren Al-Khoirot Malang. Terjemah kitab ini akan ditulis secara online untuk para santri online. Dedikasi PP Al-Khoirot untuk umat Islam yang ingin terus menimba ilmu.
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Taharah
Shalat
Zakat
Puasa
Haji
Jual Beli
Waris dan Wasiat
Perkawinan (Nikah)
Perceraian (Talak)
Jinayat
Hudud
Jihad
Buruan dan Sembelihan
Lomba dan Memanah
Sumpah dan Nadzar
Hukum dan Kesaksian
Memerdekakan Budak

Nama kitab: Matan Al-Ghayah wat Taqrib’ Abu Syuja’ (مختصر ابى شجاع- متن الغاية والتقريب)
Nama penulis: Syihabuddin Abu Syujak Al-Ashfahani ( شهاب الدين احمد ابن الحسين بن احمد , ابو شجاع , شهاب الدين الطيب الاصفهانى)
Lahir: Tahun 434 H, wafat tahun 593 H
Tempat lahir:
Genre kitab: Fiqh madzhab Syafi’i
Syarah Matan Taqrib:
a. Fathul Qorib, oleh Imam Al-Ghazi,
b. Al-Iqna’, oleh Syekh Syarbini Al-Khathib,
c. Bujairimie Syarah Iqna’, oleh Syekh Sualiaman Al-Bujairimie.
d. At-tadzhieb Fie Adillati Matnil Ghoyah Wat Taqrib oleh Dr Mushthofa Diebul Bigha
مقدمة
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين وصلى الله على سيدنا محمد النبي الأمي وآله الطاهرين وصحابته أجمعين قال القاضي أبو شجاع أحمد بن الحسين بن أحمد الأصفهاني رحمة الله تعالى سألني بعض الأصدقاء حفظهم الله تعالى أن أعمل مختصرا في الفقه على مذهب الإمام الشافعي رحمة الله عليه ورضوانه في غاية الاختصار ونهاية الإيجاز ليقرب على المتعلم درسه ويسهل على المبتدئ حفظه وأن أكثر من التقسيمات وحصر الخصال فأجبته إلى ذلك طالبا للثواب راغبا إلى الله تعالى في التوفيق للصواب إنه على ما يشاء قدير وبعباده لطيف خبير.

PENDAHULUAN
Terjemah: Bismillahirrohmanirrahim. Segala puji bagi Allah. Shalawat salam atas Nabi Muhammad, keluarganya dan para Sahaabat. Qadhi Abu Syujak Ahmad bin Al-Husain bin Ahmad Al-Asfahani berkata: Aku diminta oleh sebagian teman untuk menyusun ringkasan fiqih madzhab Syafi’i yang sangat ringkas dan sederhana dan terbagi dalam bagian-bagian yang banyak agar mudah dipelajari dan dihafal. Aku penuhi permintaan itu dengan memohon taufik pada Allah yang Maha Kuasa dan Maha Tahu.

TAHARAH (SUCI)
كتاب الطهارة
المياه التي يجوز بها التطهير سبع مياه ماء السماء وماء البحر وماء النهر وماء البئر وماء العين وماء الثلج وماء البرد ثم المياه على أربعة أقسام طاهر مطهر، مكروه وهو الماء المشمس وطاهر غير مطهر وهو الماء المستعمل والمتغير بما خالطه من الطاهرات وماء نجس وهو الذي حلت فيه نجاسة وهو دون القلتين أو كان قلتين فتغير والقلتان خمسمائة رطل بغدادي تقريبا في الأصح.
Artinya: Macam-macam Air Air yang dapat dibuat untuk bersuci ada 7 (tujuh) yaitu air hujan (langit), air laut, air sungai, air sumur, air sumber (mata air), air salju, air dingin. Jenis air ada 4 (empat) yaitu (a) air suci dan mensucikan; (b) air yang makruh yaitu air panas; (c) air suci tapi tidak meyucikan yaitu air mustakmal dan air yang air berubah karena kecampuran perkara suci; (d) air najis yaitu (i) air kurang 2 qullah yang terkena najis atau (ii) air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran 1 qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih.
SUCINYA KULIT BANGKAI SETELAH DISAMAK
(فصل) وجلود الميتة تطهر بالدباغ إلا جلد الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما وعظم الميتة وشعرها نجس إلا الآدمي.
ولا يجوز استعمال أواني الذهب والفضة ويجوز استعمال غيرهما من الأواني.
Terjemah: Kulit bangkai dapat suci dengan disamak kecuali kulit anjing dan babi dan hewan yang terlahir dari keduanya atau dari salah satunya. Adapun tulang bangkai itu najis kecuali tulang mayat manusia.
Tidak boleh menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak. Boleh menggunakan wadah yang selain dari emas dan perak.
HUKUM SIWAK (SIKAT GIGI)
(فصل) والسواك مستحب في كل حال إلا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا: عند تغير الفم من أزم وغيره وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلاة.
Artinya: Bersiwak itu hukumnya sunnah dalam setiap keadaan kecuali setelah condongnya matahari bagi yang berpuasa. Bersiwak sangat disunnah dalam 3 tempat yaitu (a) saat terjadi perubahan bau mulut; (b) setelah bangun tidur; (c) hendak melaksanakan shalat.
TATA CARA WUDHU
(فصل) وفروض الوضوء ستة أشياء النية عند غسل الوجه وغسل الوجه وغسل اليدين إلى المرفقين ومسح بعض الرأس وغسل الرجلين إلى الكعبين والترتيب على ما ذكرناه.
(فصل) وسننه عشرة أشياء التسمية وغسل الكفين قبل إدخالهما الإناء والمضمضة والاستنشاق ومسح جميع الرأس ومسح الأذنين ظاهرهما وباطنهما بماء جديد وتخليل اللحية الكثة وتخليل أصابع اليدين والرجلين وتقديم اليمنى على اليسرى والطهارة ثلاثا ثلاثا والمولاة.
Artinya: Artinya: Rukun atau fardhu-nya wudhu ada 6 (enam) yaitu:
1. Niat saat membasuh muka.[1]
2. Membasuh muka.
3. Membasuh kedua tangan sampai siku.
4. Mengusap sebagian kepala.[2]
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
6. Dilakukan secara tertib dari no. 1 sampai 5.
CATATAN:
[1] Niat wudhu adalah: نويت الوضوء لرفع الحدث الأصغر فرضا للو تعالي
Artinya: Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena Allah Ta’ala.
[2] Beda mengusap dan membasuh adalah kalau mengusap cukup dilakukan dengan sekedar membasahi dengan sedikit air. SEdang membasuh memakai air yang dapat mengaliri seluruh anggota badan yang wajib dibasuh.
SUNNAH-NYA WUDHU
Artinya: Sunnahnya wudhu ada 10 (sepuluh): membaca bismillah, membasuh kedua telapak tangan sebelum memasukkan ke wadah air, berkumur, menghirup air ke hidup, mengusap seluruh kepala, mengusap kedua telinga luar dalam dengan air baru, menyisir jenggot tebal dengan jari, membasuh sela-sela jari tangan dan kaki, mendahulukan bagian kanan dari kiri, menyucikan masing-masing 3 (tiga) kali, bersegera.
ISTINJAK – BERSUCI SETELAH BUANG AIR (CEBOK)
(فصل) والاستنجاء واجب من البول والغائط والأفضل أن يستنجي بالأحجار ثم يتبعها بالماء ويجوز أن يقتصر على الماء أو على ثلاثة أحجار ينقي بهن المحل فإذا أراد الاقتصار على أحدهما فالماء أفضل.
ويجتنب استقبال القبلة واستدبارها في الصحراء ويجتنب البول والغائط في الماء الراكد وتحت الشجرة المثمرة وفي الطريق والظل والثقب ولا يتكلم على البول ولا يستقبل الشمس والقمر ولا يستدبرهما.
Artinya: Instinja’ (Jawa, cewok) atau membersihkan diri itu wajib setelah buang air kecil (kencing) dan buang air besar (BAB). Yang utama adalah bersuci dengan memakai beberapa batu[1] kemudian dengan air. Boleh bersuci dengan air saja atau dengan 3 (tiga) buah batu yang dapat membersihkan tempat najis. Apabila hendak memakai salah satu dari dua cara, maka memakai air lebih utama.
ETIKA KENCING DAN BUANG AIR BESAR (BAB)
Orang yang sedang buang air besar (BAB) hendaknya tidak menghadap kiblat dan tidak membelakanginya apabila dalam tempat terbuka. Kencing atau BAB hendaknya tidak dilakukan di air yang diam, di bawah pohon yang berbuah, di jalan, di tempat bernaung, di lobang. Dan hendaknya tidak berbicara saat kencing dan tidak menghadap matahari dan bulan dan tidak membelakangi keduanya.
PERKARA YANG MEMBATALKAN WUDHU (YANG MENGAKIBATKAN HADAS KECIL)
(فصل) والذي ينقض الوضوء ستة أشياء ما خرج من السبيلين والنوم على غير هيئة المتمكن وزوال العقل بسكر أو مرض ولمس الرجل المرأة الأجنبية من غير حائل ومس فرج الآدمي بباطن الكف ومس حلقة دبره على الجديد.
Artinya: Perkara yang membatalkan wudhu ada 6 (enam): sesuatu yang keluar dari dua jalan (depan belakang), tidur dalam keadaan tidak tetap, hilang akal karena mabuk atau sakit, sentuhan laki-laki pada wanita bukan mahram tanpa penghalang, menyentuh kemaluan manusia dengan telapak tangan bagian dalam, menyentuh kawasan sekitar anus (dubur) menurut qaul jadid.[1]
[1] Qaul jadid (pendapat baru) adalah fatwa Imam Syafi’i saat berada di Mesir. Qaul qadim (pendapat lama) adalah fatwa Imam Syafi’i saat berada di Baghdad, Irak.
MANDI WAJIB (JUNUB)
(فصل) والذي يوجب الغسل ستة أشياء ثلاثة تشترك فيها الرجال والنساء وهي التقاء الختانين وإنزال المني والموت وثلاثة يختص بها النساء وهي الحيض والنفاس والولادة.
(فصل) وفرائض الغسل ثلاثة أشياء النية وإزالة النجاسة إن كانت على بدنه وإيصال الماء إلى جميع الشعر والبشرة. وسننه خمسة أشياء التسمية والوضوء قبله وإمرار اليد على الجسد والمولاة وتقديم اليمنى على اليسرى.
(فصل) والاغتسالات المسنونة سبعة عشر غسلا غسل الجمعة والعيدين والاستسقاء والخسوف والكسوف والغسل من غسل الميت والكافر إذا أسلم والمجنون والمغمى عليه إذا أفاقا والغسل عند الإحرام ولدخول مكة وللوقوف بعرفة وللمبيت بمزدلفة ولرمي الجمار الثلاث وللطواف.
PERKARA YANG MENGHARUSKAN/MEWAJIBKAN MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)
Perkara yang mewajibkan mandi junub (ghusl) ada 6 (enam) 3 (tiga) di antaranya berlaku untuk laki-laki dan perempuan yaitu (1) senggama, (2) keluar sperma, (3) mati. Tiga lainnya khusus untuk perempuan yaitu (4) haid, (5) nifas, (6) melahirkan (wiladah).
RUKUN/FARDHU/TATA CARA MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)
Fardhu/rukun atau perkara yang harus dilakukan saat mandi junub ada 3 (tiga) yaitu (1) niat, (2) menghilangkan najis yang terdapat pada badan, (3) mengalirkan air ke seluruh rambut dan kulit badan.
SUNNAHNYA MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)
Hal-hal yang disunnahkan (dianjurkan untuk dilakukan) saat mandi junub ada 5 (lima) yaitu (1) Baca bismillah, (2) wudhu sebelum mandi junub, (3) mengusapkan tangan pada badan, (4) bersegera, (5) mendahulukan (anggota badan) yang kanan dari yang kiri.
KEADAAN YANG DISUNNAHKAN MANDI JUNUB/KERAMAS (GHUSL)
Mandi junub disunnahkan dilakukan dalam 17 keadaan yaitu: mandi untuk Jum’at, 2 (dua) hari raya, shalat minta hujan (istisqa’), gerhana bulan, gerhana matahari, setelah memandikan mayit, orang kafir apabila masuk Islam, orang gila dan ayan (epilepsi) apabila sembuah, saat akan ihram, akan masuk Makkah, wukuf di Arafah, mabit (menginap) di Muzdalifah, melempar Jumrah yang tiga, tawaf, sa’i, masuk kota Madinah.
MENGUSAP KHUF (KAUS KAKI)
(فصل) والمسح على الخفين جائز بثلاث شرائط أن يبتدئ لبسهما بعد كمال الطهارة وأن يكونا ساترين لمحل الفرض من القدمين وأن يكونا مما يمكن تتابع المشي عليهما ويمسح المقيم يوما وليلة والمسافر ثلاثة أيام بلياليهن وابتداء المدة من حين يحدث بعد لبس الخفين فإن مسح في الحضر ثم سافر أو مسح في السفر ثم أقام أتم مسح مقيم.
ويبطل المسح بثلاثة أشياء بخلعهما وانقضاء المدة وما يوجب الغسل.
Artinya: Mengusap khuf (kaus kaki khusus) itu boleh dengan 3 (tiga) syarat:
(1) Memakai khuf setelah suci dari hadats kecil dan hadats besar.
(2) Khuf (kaus kaki) menutupi mata kaki .
(3) Dapat dipakai untuk berjalan.
Orang mukim dapat memakai khuf selama satu hari satu malam (24 jam). Sedangkan musafir selama 3 (tiga) hari 3 malam.
Masanya dihitung dari saat hadats (kecil) setelah memakai khuf. Apabila memakai khuf di rumah kemudian bepergian atau mengusap khuf di perjalanan kemudian mukim maka dianggap mengusap khuf untuk mukim.
Mengusap khuf batal oleh 3 (tiga) hal: (a) melapasnya, (b) habisnya masa, (c) hadats besar.
Tambahan penerjemah:
Tata cara Mengusap Khuf
1. Mengusap khuf dilakukan sebagai ganti dari membasuh kaki saat berwudhu karena itu waktu pengusapan adalah saat giliran membasuh kaki saat wudhu.
2. Caranya adalah mengusapkan air (tanpa mengalirkan) ke bagian atas khuf atau punggung kaki (kebalikan telapak kaki).
(فصل) وشرائط التيمم خمسة أشياء: وجود العذر بسفر أو مرض، ودخول وقت الصلاة، وطلب الماء، وتعذر استعماله وإعوازه بعد الطلب، والتراب الطاهر الذي له غبار فإن خالطه جص أو رمل لم يجز. وفرائضه أربعة أشياء: النية ومسح الوجه ومسح اليدين مع المرفقين والترتيب. وسننه ثلاثة أشياء: التسمية وتقديم اليمنى على اليسرى والمولاة.
(فصل) والذي يبطل التيمم ثلاثة أشياء ما أبطل الوضوء ورؤية الماء في غير وقت الصلاة والردة. وصاحب الجبائر يمسح عليها ويتيمم ويصلي ولا إعادة عليه إن كان وضعها على طهر ويتيمم لكل فريضة ويصلي بتيمم واحد ما شاء من النوافل.
SYARAT BOLEHNYA TAYAMMUM
Syarat bolehnya tayammum ada 5 (lima): (a) adanya udzur karena perjalanan atau sakit, (b) masuk waktu shalat, (c) mencari air, (d) tidak dapat menggunakan air dan tidak ada air setelah mencari, (e) debu suci. Apabila tercampur najis atau pasir maka tidak sah.
TATA CARA (FARDHU/RUKUN) TAYAMMUM
Fardhu/rukun atau tatacara tayammum ada 4 (empat) yaitu (a) niat, (b) mengusap wajah, (c) mengusap kedua tangan sampai siku, (d) tertib (urut).
SUNNAHNYA TAYAMMUM
Sunnahnya tayammum ada 3 (tiga) yaitu: (a) Membaca bismillah, (b) mendahulukan yang kanan dari yang kiri, (c) bersegera.
YANG MEMBATALKAN TAYAMMUM
Yang membatalkan tayammum ada 3 (tiga) yaitu: (a) perkara yang membatalkan wudhu, (b) melihat air di selain waktu shalat, (c) murtad.
Orang yang memakai perban mengusap di atasnya, bertayammum dan shalat dan tidak perlu mengulangi shalatnya apabila saat memakai perban dalam keadaan suci.
Satu tayammum berlaku untuk satu kali shalat fardhu dan 1 shalat sunnah. Satu kali tayammum dapat dipakai beberapa kali shalat sunnah.
(فصل) وكل مائع خرج من السبيلين نجس إلا المني وغسل جميع الأبوال والأرواث واجب إلا بول الصبي الذي لم يأكل الطعام فإنه يطهر برش الماء عليه ولا يعفى عن شيء من النجاسات إلا اليسير من الدم وما لا نفس له سائلة إذا وقع في الإناء ومات فيه فإنه لا ينجسه والحيوان كله طاهر إلا الكلب والخنزير وما تولد منهما أو من أحدهما والميتة كلها نجسة إلا السمك والجراد والآدمي ويغسل الإناء من ولوغ الكلب والخنزير سبع مرات إحداهن بالتراب ويغسل من سائر النجاسات مرة تأتي عليه والثلاثة أفضل وإذا تخللت الخمرة بنفسها طهرت وإن خللت بطرح شيء فيها لم تطهر.
MACAM-MACAM NAJIS
Setiap benda cair yang keluar dari dua jalan (anus dan kemaluan) hukumnya najis kecuali spearma.
Membasuh kencing dan kotoran (tinja) itu wajib kecuali kencing bayi laki-laki kecil yang belum memakan makan maka cara menyucikannya cukup dengan menyiramkan air. Perkara yang najis tidak dimaafkan kecuali sedikit seperti darah hewan yang tidak mengalir apabila jauh ke dalam bejana (wadah) dan mati maka tidak menajiskan isi bejana.
Seluruh binatang itu suci kecuali anjing dan babi dan yang lahir dari keduanya atau salah satunya. Adapun bangkai itu najis kecuali ikan, belalang dan manusia.
Bejana yang terkena jilatan anjing dan babi harus dibasuh 7 (tujuh) kali salah satunya dengan tanah. Sedang najis yang lain cukup dibasuh sekali namun 3 kali lebih baik.
Apabila khamar (arak) menjadi anggur dengan sendirinya maka ia menjadi suci. Apabila perubahan itu karena memasukkan sesuatu maka tidak suci.
(فصل) ويخرج من الفرج ثلاثة دماء دم الحيض والنفاس والاستحاضة فالحيض هو الدم الخارج من فرج المرأة على سبيل الصحة من غير سبب الولادة ولونه أسود محتدم لذاع والنفاس هو الدم الخارج عقب الولادة والاستحاضة هو الدم الخارج في غير أيام الحيض والنفاس وأقل الحيض يوم وليلة وأكثره خمسة عشر يوما وغالبه ست أو سبع وأقل النفاس لحظه وأكثره ستون يوما وغالبه أربعون وأقل الطهر بين الحيضتين خمسة عشر يوما ولا حد لأكثره وأقل زمن تحيض فيه المرأة تسع سنين وأقل الحمل ستة أشهر وأكثره أربع سنين وأقل الحمل ستة أشهر وأكثرها أربع سنين وغالبه تسعة أشهر. ويحرم بالحيض والنفاس ثمانية أشياء الصلاة والصوم وقراءة القرآن ومس المصحف وحمله ودخول المسجد والطواف والوطء والاستمتاع بما بين السرة والركبة. ويحرم على الجنب خمسة أشياء الصلاة وقراءة القرآن ومس المصحف وحمله والطواف واللبث في المسجد. ويحرم على المحدث ثلاثة أشياء الصلاة والطواف ومس المصحف وحمله.
DEFINISI DAN HUKUM HAID, NIFAS, ISTIHADAH
Ada 3 macam darah yang keluar dari kemaluan wanita: (a) darah haid, (b) darah nifas, (c) darah istihadlah.
Darah haid adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan dengan cara sehat bukan karena melahirkan. Dan warnanya kehitam-hitaman, terasa panas dan diikuti mual-mual pada perut.
Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan.
Istihadlah adalah darah yang keluar di selain hari-hari haid dan nifas.
Paling sedikitnya darah haid adalah satu hari satu malam. Dan yang paling banyak adalah 15 hari. Umumnya 6 (enam) atau 7 (tujuh) hari.
Paling sedikitnya nifas adalah sebentar dan paling banyak 60 hari dan umumnya 40 hari.
Paling sedikitnya masa suci di antara dua masa haid adalah 15 hari. Dan tidak ada batas untuk paling banyaknya.
Usia minimal wanita haid adalah 9 (sembilan) tahun. Paling sedikitnya usia kehamilan 6 bulan. Paling panjang kehamilan 4 tahun. Umumnya masa hamil adalah 9 bulan.
YANG DIHARAMKAN SAAT HAID DAN NIFAS
Perkara yang diharamkan saat haid dan nifas ada 8 (delapan) yaitu shalat, puasa, membaca Al-Quran, menyentuh Al-Quran, membawa Al-Quran, masuk masjid, tawaf, hubungan intim (jimak), (suami) mencumbu di antara pusar dan lutut.
YANG DIHARAMKAN SAAT JUNUB (HADATS BESAR)
Perkara yang diharamkan bagi orang junub ada 5 (lima) yaitu shalat, membaca Al-Quran, menyentuh Al-Quran, membawa Al-Quran, tawaf, tinggal di masjid.
YANG DIHARAMKAN SAAT HADATS KECIL
Perkara yang diharamkan saat hadats kecil ada 3 (tiga) yaitu shalat, tawaf, menyentuh Al-Quran dan membawanya.

Bab Shalat
Kitab terjemah Matan Taqrib (2): Kitab Shalat meliputi shalat wajib (fardhu) dan shalat sunnah
DAFTAR ISI
Shalat Wajib (Fardhu)
Syarat Wajibnya Shalat
Persyaratan Sahnya Shalat
Rukun dan Sunnahnya Shalat
Gerakan dan Bacaan Sholat
Beda Perempuan dan Laki-laki dalam Shalat
Perkara yang Membatalkan Shalat
Jumlah Rakaat dalam Shalat
Perkara yang Tertinggal dalam Shalat
Waktu Haram Shalat Sunnah (Tahrim)
Shalat Ber-Jamaah
Shalat Musafir: Jamak dan Qashar
Shalat Jum’at
Shalat Dua Hari Raya Idul Fitri Dan Idul Adha
Shalat Gerhana Matahari (Kusuf Syamsi) Dan Gerhana Bulan (Khusuf Qomari)
Shalat Minta Hujan (Istisqo’)
Shalat Khauf / Takut (Dalam Keadaan Perang)
Pakaian/Baju Hukum Cincin Emas Dan Pakaian Sutera
Jenazah
SHALAT WAJIB (FARDHU)
كتاب الصلاة
الصلاة المفروضة خمس الظهر وأول وقتها زوال وقتها زوال الشمس وآخره إذا صار ظل كل شيء مثله بعد الزوال والعصر وأول وقتها الزيادة على ظل المثل وآخره في الاختيار إلى ظل المثلين وفي الجواز إلى غروب الشمس والمغرب ووقتها واحد وهو غروب الشمس وبمقدار ما يؤذن ويتوضأ ويستر العورة ويقيم الصلاة ويصلي خمس ركعات والعشاء أول وقتها إذا غاب الشفق الأحمر وآخره في الاختيار إلى ثلث الليل وفي الجواز إلى طلوع الفجر الثاني والصبح وأول وقتها طلوع الفجر الثاني وآخره في الاختيار إلى الأسفار وفي الجواز إلى طلوع الشمس.
Artinya: Shalat fardhu (wajib) ada 5 (lima) yaitu:
(a) Shalat Dhuhur. Awal waktunya adalah condongnya matahari sedang akhir waktu dzuhur adalah apabila bayangan benda sama dengan ukuran bendanya.
(b) Shalat Ash`r. Awal waktunya adalah apabila bayangan sama dengan benda lebih sedikit. Akhir waktu Ashar dalam waktu ikhtiyar adalah apabila bayangan benda 2 (dua) kali panjang benda; akhir waktu jawaz adalah sampai terbenamnya matahari.
(c) Shalat maghrib. Awal waktunya adalah terbenamnya matahari (sedang akhir waktunya) adalah setelah selesainya adzan, berwudhu, menutup aurat, mendirikan shalat dan shalat 5 (lima) raka’at.
(d) Shalat Isya’. Awal waktunya adalah apabila terbenamnya sinar merah sedangkan akhirnya untuk waktu ikthiyar adalam sampai 1/3 (sepertiga) malan; untuk waktu jawaz adalah sampai terbitnya fajar yang kedua (shadiq).
(e) Shalat Subuh. Awal waktunya adalah terbitnya fajar kedua (fajar shadiq) sedang akhirnya waktu ikhtiyar adalah sampai isfar (terangnya fajar); akhir waktu jawaz adalah sampai terbitnya matahari.

SYARAT WAJIBNYA SHALAT
(فصل) وشرائط وجوب الصلاة ثلاثة أشياء الإسلام والبلوغ والعقل وهو حد التكليف.
والصلوات المسنونات خمس العيدان والكسوفان والاستسقاء والسنن التابعة للفرائض سبع عشرة ركعة ركعتا الفجر وأربع قبل الظهر وركعتان بعده وأربع قبل العصر وركعتان بعد المغرب وثلاث بعد العشاء يوتر بواحدة منهن وثلاث نوافل مؤكدات صلاة الليل وصلاة الضحى والتراويح.
Artinya: Syarat wajibnya shalat ada 3 (tiga) yaitu Islam, akil baligh (dewasa), berakal sehat itu adalah batas mulainya kewajiban (taklif).
Adapun shalat sunnah ada 5 (lima) yaitu Idul Fitri dan Idul Adha, gerhana matahari (kusuf as Syamsi) dan gerhana bulan (khusuf al qamar); shalat istisqa’ (minta hujan). Adapun shalat sunnah rawatib yang bersamaan dengan shalat fardhu ada 17 (tujuh belas) rakaat. Yaitu dua rokaat sebelum shalat subuh, empat rakaat sebelum dzuhur, dua rokaat setelah dhuhur, empat rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah maghrib dan tiga rokaat setelah isya’ dengan shalat witir (ganjil) dengan satu rakaat terakhir. Ada 3 (tiga) shalat sunnah mua’akkad yaitu shalat malam, shalat dhuha dan shalat tarawih.

PERSYARATAN SAHNYA SHALAT
(فصل) وشرائط الصلاة قبل الدخول فيها خمسة أشياء طهارة الأعضاء من الحديث والنجس وستر العورة بلباس طاهر والوقوف على مكان طاهر والعلم بدخول الوقت واستقبال القبلة ويجوز ترك القبلة في حالتين في شدة الخوف وفي النافلة في السفر على الراحلة.
Artinya: Syaratnya shalat sebelum melaksanakan shalat ada 5 (lima) yaitu sucinya anggota badan dari hadas dan najis, menutup aurat dengan kain yang suci, berdiri pada tempat yang suci, tahu masuknya waktu shalat, menghadap kiblat. Boleh tidak menghadap kiblat dalam dua keadaan yaitu ketika sangat takut dan shalat sunnah di atas kendaraan dalam perjalanan.

RUKUN DAN SUNNAHNYA SHALAT
أركان الصلاة
(فصل) وأركان الصلاة ثمانية عشرة ركنا والقيام مع القدرة وتكبيرة الإحرام وقراءة الفاتحة وبسم الله الرحمن الرحيم آية منها والركوع والطمأنينة فيه والرفع والاعتدال والطمأنينة فيه والسجود والطمأنينة فيه والجلوس بين السجدتين والطمأنينة فيه والجلوس الأخير والتشهد فيه والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فيه والتسليمة الأولى ونية الخروج من الصلاة وترتيب الأركان على ما ذكرناه.
وسننها قبل الدخول فيها شيئان الأذان والإقامة وبعد الدخول فيها شيئان التشهد الأول والقنوت في الصبح وفي الوتر في النصف الثاني من شهر رمضان.
Artinya: Rukun-rukun (fardhu) shalat ada 18 (delapan belas). Berdiri apabila kuasa, takbirotul ihram, membaca al-fatihah dengan barmalah-nya, ruku’, tumakninah dalam ruku’, bangun dari ruku’, i’tidal (berdiri setelah ruku’), tuma’ninah saat i’tidal, sujud, dan tuma’ninah saat sujud, duduk di antara dua sujud dan tuma’ninah, duduk terakhir, dan tasyahud (tahiyat) saat duuk terakhir, membaca shalawat pada Nabi saat tahiyat akhir, salam pertama, niat keluar dari shalat, tertib sesusai urutan rukun di atas.
Sunnahnya shalat sebelum melaksanakan shalat ada dua yaitu adzan dan iqamah. Sunnahnya shalat saat melaksanakan shalat ada dua yaitu tahiyat (tasyahud) pertama dan membaca qunut saat shalat subuh dan shalat witir pada pertengahan kedua bulan Ramadan.
Tambahan penerjemah: Rukun shalat artinya perbuatan yang harus dilaksanakan saat shalat. Apabila tidak dilakukan, maka shalatnya tidak sah.

GERAKAN DAN BACAAN SHOLAT
وهيئاتها خمس عشرة خصلة رفع اليدين عند تكبيرة الإحرام وعند الركوع والرفع منه ووضع اليمين على الشمال والتوجه والاستعاذة والجهر في موضوعه والإسرار في موضوعه والتأمين وقراءة السورة بعد الفاتحة والتكبيرات عند الرفع والخفض وقول سمع الله لمن حمده ربنا لك الحمد والتسبيح في الركوع والسجود ووضع اليدين على الفخذين في الجلوس يبسط اليسرى ويقبض اليمنى إلى المسبحة فإنه يشير بها متشهدا والافتراش في جميع الجلسات والتورك في الجلسة الأخيرة والتسليمة الثانية.
TATA CARA SHALAT YANG DISUNNAHKAN
Tata cara yang disunnahkan dalam shalat ada 15 (lima belas) yaitu:
(a) Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram (b) Mengangkat tangan saat ruku’ (c) Mengangkat tangan saat bangun dari ruku’ (d) Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
(e) Tawajjuh (f) Membaca audzubillah (g) Mengeraskan suara dan memelankan suara sesuai tempatnya (h) Membaca amin (i) Membaca surat setelah membaca Al-Fatihah (j) Membaca takbir saat naik atau turun (k) Mengakatan sami’a-Allahu liman hamidah robbana walakal hamdu dan tasbih saat ruku’ dan sujud (l) Meletakkan kedua tangan di atas kedua paha saat duduk; membuka tangan kiri sedang tangan kanan menggenggam kecuali jari telunjuk yang menunjuk saat tahiyat (m) Duduk iftirasy pada setiap duduk. (n) Duduk tawarruk pada duduk yang akhir
(o) Salam yang kedua.

BEDA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DALAM SHALAT
(فصل) والمرأة تخالف الرجل في خمسة أشياء: فالرجل يجافي مرفقيه عن جنبيه ويقل بطنه عن فخذيه في الركوع والسجود ويجهر في موضع الجهر وإذا نابه شيء في الصلاة سبح وعورة الرجل ما بين سرته وركبته.
والمرأة تضم بعضها إلى بعض وتخفض صوتها بحضرة الرجال الأجانب وإذا نابها شيء في الصلاة صفقت وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها والأمة كالرجل.
Shalat perempuan berbeda dengan laki-laki dalam 5 (lima) perkara:
- Laki-laki menjauhkan kedua sikutnya dari lambungnya. – Laki-laki menjauhkan perut dari kedua pahanya dalam ruku’ dan sujud – Laki-laki mengeraskan suara di tempat yang dianjurkan mengeraskan suara – Apabila imam melakukan kesalahan, laki-laki mengucapkan tasbih (subhanallah). – Aurat laki-laki antara pusar dan lutut. – Perempuan mendekatkan sikunya satu sama lain. – Perempuan memelankan suaranya di dekat laki-laki bukan mahram – Apabila imam melakukan kesalahan, makmum perempuan bertepuk tangan. – Seluruh badan perempuan itu aurat kecual wajah dan telapak tangan. Sedang budak perempuan auratnya seperti laki-laki.

PERKARA YANG MEMBATALKAN SHALAT
(فصل) والذي يبطل الصلاة أحد عشر شيئا: الكلام العمد والعمل الكثير والحدث وحدوث النجاسة وانكشاف العورة وتغيير النية واستدبار القبلة والأكل والشرب والقهقهة والردة.
Perkara yang membatalkan shalat ada 111 (sebelas):
- Perkataan yang disengaja – Gerakan yang banyak – Hadats (kecil dan besar) – Adanya najis
- Terbukanya aurat – Berubahnya niat – Membelakangi kiblat – Makan – Minum – Tertawa terbahak-bahak – Murtad

JUMLAH RAKAAT SHALAT FARDHU (WAJIB)
(فصل) وركعات الفرائض سبعة عشر ركعة: فيها أربع وثلاثون سجدة وأربع وتسعون تكبيرة وتسع تشهدات وعشر تسليمات ومائة وثلاث وخمسون تسبيحة. وجملة الأركان في الصلاة مائة وستة وعشرون ركنا: في الصبح ثلاثون ركنا وفي المغرب اثنان وأربعون ركنا وفي الرباعية أربعة وخمسون ركنا. ومن عجز عن القيام في الفريضة صلى جالسا ومن عجز عن الجلوس صلى مضطجعا.
Jumlah raka’at shalat fardhu ada 17 (tujub belas) roka’at, 34 sujud, 94 takbir, 9 tahiyat, 10 salam, 153 tasbih. Jumlah rukun dalam shalat ada 126 rukun. Shalat subuh 30 rukun, maghrib 42 rukun, shalat empat rakaat ada 54 rukun.
Barangsiapa yang tidak mampu berdiri dalam shalat fardhu maka boleh shalat duduk, yang tidak mampu duduk, boleh shalat tidur miring.

PERKARA YANG TERTINGGAL DALAM SHALAT
(فصل) والمتروك من الصلاة ثلاثة أشياء: فرض وسنة وهيئة. فالفرض لا ينوب عنه سجود السهو بل إن ذكره والزمان قريب أتى به وبنى عليه وسجد للسهو. والسنة لا يعود إليها بعد التلبس بالفرض لكنه يسجد للسهو عنها. والهيئة لا يعود إليها بعد تركها ولا يسجد للسهو عنها وإذا شك في عدد ما أتى به من الركعات بنى على اليقين وهو الأقل وسجد للسهو. وسجود السهو سنة ومحله قبل الزلام.
Perkara yang ditinggal dalam shalat ada tiga macam yaitu fardhu, sunnah dan hai’ah. Adapun fardhu yang tertinggal tidak perlu mengganti apabila murni karena lupa tetapi apabila ingat dan waktunya dekat maka harus dilakukan dan sujud sahwi. Sedang sunnah yang tertinggal tidak perlu mengulangi apabila sudah melakukan hal yang fardhu akan tetapi hendaknya melakukan sujud sahwi. Sedang hai’ah yang tertinggal tidak perlu mengulangi dan sujud sahwi.
Apabila ragu dalam jumlah rakaat shalat, maka lakukan berdasar rakaat yang yakin yaitu yang paling sedikit dan hendaknya sujud sahwi. Sujud sahwi itu sunnah dan dilakukan sebelum salam.

WAKTU HARAM SHALAT SUNNAH (TAHRIM)
(فصل) وخمسة أوقات لا يصلى فيها إلا صلاة لها سبب: بعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس وعند طلوعها حتى تتكامل وترتفع قدر رمح وإذا استوت حتى تزول وبعد صلاة العصر حتى تغرب الشمس وعند الغروب حتى يتكامل غروبها.
Ada lima waktu yang tidak boleh melakukan shalat kecuali shalat yang memiliki sebab yaitu setelah shalat subuh sampai terbit matahari; saat terbit matahari sampai sempurna dan naik sekitar satu tombak; saat matahari tepat di tengah sampai condong; setelah shalat ashar sampai matahari terbenam; saat matahari terbenam sampai sempurna terbenamnya.

SHALAT BERJAMA’AH
(فصل) وصلاة الجماعة سنة مؤكدة وعلى المأموم أن ينوي الائتمام دون الإمام ويجوز أن يأتم الحر بالعبد والبالغ بالمراهق ولا تصح قدوة رجل بامرأة ولا قارئ بأمي وأي موضع صل في المسجد بصلاة الإمام فيه وهو عالم بصلاته أجزأه ما لم يتقدم عليه، وإن صلى في المسجد والمأموم خارج المسجد قريبا منه وهو عالم بصلاته ولا حائل هناك جاز.
Shalat jamaah itu hukumnya sunnah mu’akkad. Makmum harus berniat jadi makmum sedang imam tidak wajib niat menjadi imam. Boleh orang yang merdeka bermakmum pada budak, orang baligh pada yang belum baligh. Tidak sah laki-laki bermakmum pada wanita, orang yang pintar membaca Quran kepada yang buta huruf. Makmum boldh shalat di tempat manapun dari posisi imam di masjid asal imam tahu shalatnya itu hukumnya sah selagi makmum tidak mendahului imam. Apabila imam shalat di masjid sedang makmum di luar masjid yang dekat, dan imam tahu atas halat makmum, dan tidak penghalang antara keduanya hukumnya boleh.

SHALAT BAGI MUSAFIR: JAMAK DAN QASHAR
(فصل) ويجوز للمسافر قصر الصلاة الرباعية بخمس شرائط: أن يكون سفره في غير معصية. وأن تكون مسافته ستة عشر فرسخا. وأن يكون مؤديا للصلاة الرباعية. وأن ينوي القصر مع الإحرام. وأن لا يأتم بمقيم.
ويجوز للمسافر أن يجمع بين الظهر والعصر في وقت أيهما شاء وبين المغرب والعشاء في وقت أيهما شاء، ويجوز للحاضر في المطر أن يجمع بينهما في وقت الأولى منهما.
SYARAT SHALAT QASHAR
Boleh bagi musafir untuk mengqashar shalat yang empat raka’at menjadi 2 (dua) raka’at dengan 5 (lima) syarat: (a) Bukan perjalanan maksiat. (b) Jarak yang ditempuh mencapai 16 farsakh[1]. (c) Shalat empat raka’at. (d) Niat qashar saat takbiratul ihram (takbir pertama).
(e) Tidak bermakmum pada orang mukim.
SHALAT JAMAK
Musafir boleh menjamak (mengumpulkan) shalat antara shalat dzuhur dan ashar dalam satu waktu yang mana saja dan antara shalat maghrib dan isya’ di waktu mana saja yang disuka.[2]
Orang yang bukan musafir juga boleh menjamak shalat dalam keadaan hujan dengan syarat melakukannya di waktu yang pertama.
———–
[1] 16 farsakh kira-kira antara 81 sampai 83 km.
[2] Menjamak shalat adalah mengumpulkan dua shalat fardhu dalam 1 (satu) waktu. Seperti, shalat dhuhur dan ashar dan maghrib dan isya’. Melakukan shalat dzuhur dan maghrib isya’ di waktu dzuhur atau maghrib disebut jamak taqdim. Sedang melakukan shalat dzuhur dan maghrib isya’ di waktu ashar atau isya’ disebut jamak ta’khir.

SHALAT JUM’AT
(فصل) وشرائط وجوب الجمعة سبعة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والحرية والذكورية والصحة والاستيطان.
وشرائط فعلها ثلاثة: أن تكون البلد مصرا أو قرية. وأن يكون العدد أربعين من أهل الجمعة. وأن يكون الوقت باقيا فإن خرج الوقت أو عدمت الشروط صليت ظهرا
وفرائضها ثلاثة: خطبتان يقوم فيهما ويجلس بينهما وأن تصلى ركعتين في جماعة.
وهيئاتها أربع خصال: الغسل وتنظيف الجسد ولبس الثياب البيض وأخذ الظفر والطيب.
ويستحب: الإنصات في وقت الخطبة ومن دخل والإمام يخطب صلى ركعتين خفيفتين ثم يجلس.
SYARAT WAJIBNYA JUM’AT
Syarat wajibnya shalat Jum’at ada 7 (tujuh) perkara:
(a) Islam (b) Baligh (c) Berakal sehat (d) Merdeka (e) Laki-laki (f) Sehat (g) Bertempat tinggal tetap (istithan, mustautin)
SYARAT PELAKSANAAN SHALAT JUM’AT
Syarat melaksanakan shalat Jumat ada 3 (tiga):
(a) Adanya tempat itu berupa kota atau desa. (b) 40 jamaah Jum’at harus terdiri dari ahli Jum’at (yang diwajibkan shalat Jum’at) (c) Waktunya cukup untuk melaksanakan shalat. Apabila waktunya habis atau syarat tidak terpenuhi, maka diganti shalat dzuhur.
FARDHU/RUKUN-NYA SHALAT JUM’AT
Fardhu-nya shalat Jum’at ada 3 (tiga) yaitu:
(a) Adanya dua khutbah yang dilakukan dengan berdiri. (b) Duduk di antara 2 (dua) khutbah.
(c) Shalat dua rokaat secara berjamaah.
PERILAKU YANG DISUNNAHKAN DALAM JUM’AT
Perilaku yang disunnahkan dalam Jum’at ada 4 (empat):
(a) Mandi keramas dan Membersihkan badan (b) Mengenakan pakaian putih. (c) Memotong kuku
(d) Memakai wewangian.
Dan disunnahkan diam di waktu khutbah. Apabila orang masuk masjid saat imam sedang khutbah hendaknya dia shalat 2 (dua) rokaat yang ringan kemudian duduk.

SHALAT DUA HARI RAYA IDUL FITRI DAN IDUL ADHA
(فصل) وصلاة العيدين سنة مؤكدة وهي: ركعتان يكبر في الأولى سبعا سوى تكبيرة الإحرام وفي الثانية خمسا سوى تكبيرة القيام. ويخطب بعدها خطبتين يكبر في الأولى تسعا وفي الثانية سبعا. ويكبر من غروب الشمس من ليلة العيد إلى أن يدخل الإمام في الصلاة وفي الأضحى خلف الصلوات المفروضات من صبح يوم عرفة إلى العصر من آخر أيام التشريق.
Shalat dua hari raya –Idul Fitri dan Idul Adha– hukumnya sunnah muakkad.
Shalat ied terdiri dari 2 (dua) raka’at. Dengan takbir 7 (tujuh) kali selain takbirotul ihram pada rakaat pertama dan takbir lima kali pada rokaat kedua selain takbir untuk berdiri.
Setelah selesai shalat wajib adanya khutbah dua. Khutbah pertama takbir 9 (sembilan) kali dan khutbah kedua takbir 7 (tujuh) kali.
Sunnah membaca takbir sejak terbenamnya matahari pada malam hari raya sampai imam masuk ke masjid untuk shalat. Sedang dalam idul adha hendaknya membaca takbir setelah shalat fardhu sejak paginya hari Arafah sampai Ashar-nya hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah).

SHALAT GERHANA MATAHARI (KUSUF SYAMSI) DAN GERHANA BULAN (KHUSUF QOMARI)
(فصل) وصلاة الكسوف سنة مؤكدة فإن فاتت لم تقض ويصلي لكسوف الشمس وخسوف القمر ركعتين في كل ركعة قيامان يطيل القراءة فيهما وركوعان يطيل التسبيح فيهما دون السجود ويخطب بعدها خطبتين ويسر في كسوف الشمس ويجهر في خسوف القمر.
Shalat gerhana itu sunnah mu’akkad. Apabila tidak melaksanakan tidak perlu mengqadha.
Hendaknya shalat gerhana matahari (kusuf) dan gerhana bulan (khusuf) 2 (dua) rokaat. Dalam setiap rakaat berdiri 2 (dua) kali dengan membaca bacaan Quran yang panjang. Dan membaca 2 (dua) ruku’ dengan membaca bacaan tasbih yang panjang tanpa sujud.
Setelah shalat, membaca dua khutbah.
Bacaan bersifat pelan (sirri) untuk gerhana matahari; dan keras (jahr) pada gerhana bulan.

SHALAT MINTA HUJAN (ISTISQO’)
(فصل) وصلاة الاستسقاء مسنونة فيأمرهم الإمام بالتوبة والصدقة والخروج من المظالم ومصالحة الأعداء وصيام ثلاثة أيام ثم يخرج بهم في اليوم الرابع في ثياب بذلة واستكانة وتضرع ويصلي بهم ركعتين كصلاة العيدين ثم
يخطب بعدهما ويحول رداءه ويكثر من الدعاء والاستغفار ويدعو بدعاء رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو: “اللهم اجعلها سقيا رحمة ولا تجعلها سقيا عذاب ولا محق ولا بلاء ولا هدم ولا غرق اللهم على الظراب والآكام ومنابت الشجر وبطون الأودية اللهم حوالينا ولا عينا اللهم اسقنا غيثا مغيثا هنيئا مريئا مريعا سحا عاما غدقا طبقا مجللا دائما إلى يوم الدين اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين اللهم إن بالعباد والبلاد من الجهد والجوع والضنك ما لا نشكو إلا إليك اللهم أنبت لنا الزرع وأدر لنا الضرع وأنزل عينا من بركات السماء وأنبت لنا من بركات الأرض واكشف عنا من البلاء ما لا يكشفه أحد غيرك اللهم إنا نستغفرك إنك كنت غفارا فأرسل السماء علينا مدرارا”.
ويغتسل في الوادي إذا سال ويسبح للرعد والبرق
Shalat meminta hujan (istisqo’) hukumnya sunnah. Imam hendaknya memerintahkan makmum untuk taubat, sadaqah, keluar dari kedzaliman, berbuat baik pada musuh dan puasa tiga hari kemudian pada hari keempat, imam keluar (ke tanah lapang) bersama mereka dengan memakai pakaian harian serta hati tenang dan tunduk. Imam mengerjakan sholat dua roka’at bersama mereka seperti sholat ‘Id. Setelah sholat dilanjutkan dengan berkhutbah, membalikkan selendangnya, serta memperbanyak do’a dan istighfar. Hendaknya imam berdo’a dengan do’a Rosululloh -shollalloohu ‘alaihi wasallam-, yaitu:
Ya Allah, jadikanlah hujan ini sebagai siraman yang membawa rahmat dan jangan menjadikannya sebagai siraman yang membawa adzab, kecelakaan, bencana, kehancuran, dan ketenggelaman.
Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami.
Ya Allah, (jadikanlah hujan ini) meresap di bukit dan onggokan tanah serta menyirami akar-akar tumbuhan dan lembah-lembah. Ya Allah, jauhkanlah dari kami dan janganlah menjadi bencana bagi kami.
Ya Allah, turunkan kepada kami hujan deras, yang menyenangkan, mengalir luas lagi lebat dan merata sampai hari kiamat.
Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami dan janganlah jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa.
Ya Allah, sesungguhnya para hamba(Mu) dan negeri-negeri mengalami kelelahan, kelaparan, dan kesempitan yang tidak bisa kami adukan kecuali kepada-Mu.
Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman-tanaman dan perbanyaklah untuk kami susu (hewan peliharaan kami). Turunkanlah kepada kami berkah langit dan tumbuhkanlah untuk kami berkah bumi. Hilangkanlah musibah dari kami. Tidak ada yang mampu menyibakkannya selain Engkau. Ya Allah, kami memohon ampunan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Turunkanlah kepada kami banyak hujan dari langit.
Apabila air telah mengalir, hendaknya mandi di lembah dan bertasbih untuk kilat dan petir.

SHALAT KHAUF / TAKUT (DALAM KEADAAN PERANG)
(فصل) وصلاة الخوف على ثلاثة أضرب أحدها: أن يكون العدو في غير جهة القبلة فيقهرهم الإمام فرقتين: فرقة تقف في وجه العدو وفرقة خلفه فيصلي بالفرقة التي خلفه ركعة ثم تتم لنفسها وتمضي إلى وجه العدو وتأتي الطائفة الأخرى فيصلي بها ركعة وتتم لنفسها ويسلم بها. والثاني: أن يكون في جهة القبلة فيصفهم الإمام صفين ويحرم بهم فإذا سجد سجد معه أحد الصفين ووقف الصف الآخر يحرسهم فإذا رفع سجدوا ولحقوه. والثالث: أن يكون في شدة الخوف والتحام الحرب فيصلي كيف أمكنه راجلا أو راكبا مستقبل القبلة وغير مستقبل لها.
Shalat khauf ada 3 (tiga) macam. Pertama, adanya musuh bukan di arah kiblat. Dalam hal ini imam memisah makmum ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama berdiri menghadap musuh sedang kelompok kedua di belakangnya. Imam shalat dengan kelompok kedua satu rokaat kemudian kelompok kedua menyenmpurnakan shalatnya sendiri dan terus menghadap musuh. Kelompok pertama datang dan imam shalat satu rokaat dengan kelompok pertama yang menyempurnakan shalatnya dan imam mengucap salam dengan kelompok pertama.
Kedua, musuh berada di arah kiblat. Imam membariskan makmum dalam dua baris dan melakukan takbirotul ihrom dengan semuanya. Apabila imam sujud, maka ia sujud dengan salah satu shaf/barisan jamaah sedang shat/barisan yang lain berdiri menjaga. Apabila imam bangun, maka shaf kedua sujud dan ikut menyusul berdiri bersama imam dan barisan yang lain.
Ketiga, situasi dalam keadaan sangat menakutkan dan perang sedang berkecamuk. Maka siapapun hendaknya shalat sebisanya baik dalam keadaan sambil jalan kaki atau naik kendaraan, menghadap kiblat atau tidak menghadap kiblat.

PAKAIAN/BAJU HUKUM CINCIN EMAS DAN PAKAIAN SUTERA
(فصل) ويحرم على الرجال لبس الحرير والتختم بالذهب ويحل للنساء، وقليل الذهب وكثيره في التحريم سواء، وإذا كان بعض الثوب إبريسما وبعضه قطنا أو كتانا جاز لبسه ما لم يكن الإبريسم غالبا.
Laki-laki haram memakai pakaian dari sutra dan memakai cincin emas tapi halal bagi peremupuan. Sedikit dan banyak sama haramnya. Apabila sebagian pakaian terdiri dari sutera sedang sebagian yang lain kain katun maka boleh memakainya selagi suteranya tidak dominan.

JENAZAH
(فصل) ويلزم في الميت أربعة أشياء: غسله وتكفينه والصلاة عليه ودفنه واثنان لا يغسلان ولا يصلي عليهما: الشهيد في معركة المشركين. والسقط الذي لم يستهل صارخا. ويغسل الميت وترا ويكون في أول غسله سدر وفي آخره شيء من كافور. ويكفن في ثلاثة أثواب بيض ليس فيها قميص ولا عمامة. ويكبر عليه أربع تكبيرات: يقرأ الفاتحة بعد الأولى ويصلي على النبي صلى الله عليه وسلم بعد الثانية، ويدعوا للميت بعد الثالثة فيقول: “اللهم هذا عبدك وابن عبديك خرج من روح الدنيا وسعتها ومحبوبه وأحباؤه فيها إلى ظلمة القبر وما هو لاقيه كان يشهد أن لا إله إلا أنت وحدك لا شريك لك وأن محمدا عبدك ورسولك وأنت أعلم به منا اللهم إنه نزل بك وأنت خير منزول به وأصبح فقيرا إلى رحمتك وأنت غني عن عذابه وقد جئناك راغبين إليك شفعاء له. اللهم إن كان محسنا فزد في إحسانه وإن كان مسيئا فتجاوز عنه ولقه برحمتك رضاك وقه فتنة القبر وعذابه وافسح له في قبره وجاف الأرض عن جنبيه ولقه برحمتك الأمن من عذابك حتى تبعثه آمنا إلى جنتك برحمتك يا أرحم الراحمين”. ويقول في الرابعة: “اللهم لا تحرمنا أجره ولا تفتنا بعده واغفر لنا وله”. ويسلم بعد الرابعة.
ويدفن في لحد مستقبل القبلة ويسل من قبل رأسه برفق ويقول الذي يلحده: بسم الله وعلى ملة رسول الله صلى الله عليه وسلم ويضجع في القبر بعد أن يعمق قامة وبسطة ويسطح القبر ولا يبنى عليه ولا يجصص ولا بأس بالبكاء على الميت من غير نوح ولا شق جيب ويعزى أهله إلى ثلاثة أيام من دفنه ولا يدفن اثنان في قبر إلا لحاجة.
Artinya: Empat perkara wajib dilakukan terhadap mayit (jenazah) yaitu: memandikan, mengkafani, menyolati dan memendam mayit. Ada dua mayit yang tidak perlu dimandikan dan disolati yaitu muslim yang mati syahid untuk memerangi orang kafir dan bayi lahir keguguran yang tidak bersuara (menjerit).

Zakat Mal dan Zakat Fitrah terjemah kitab matan Taqrib (3) tentang Zakat
ZAKAT
كتاب الزكاة
تجب الزكاة في خمسة أشياء وهي: المواشي والأثمان والزروع والثمار وعروض التجارة.
فأما المواشي فتجب الزكاة في ثلاثة أجناس منها وهي: الإبل والبقر والغنم. وشرائط وجوبها ستة أشياء: الإسلام والحرية والملك التام والنصاب والحول والسوم.
وأما الأثمان فشيئان: الذهب والفضة. وشرائط وجوب الزكاة فيها خمسة أشياء: الإسلام والحرية والملك التام والنصاب والحول.
وأما الزروع فتجب الزكاة فيها بثلاثة شرائط: أن يكون مما يزرعه الآدميون. وأن يكون قوتا مدخرا. وأن يكون نصابا وهو: “خمسة أوسق لا قشر عليها”.
وأما الثمار فتجب الزكاة في شيئين منها: ثمرة النخل. وثمرة الكرم. وشرائط وجوب الزكاة فيها أربعة أشياء: الإسلام والحرية والملك التام والنصاب. وأما عروض التجارة فتجب الزكاة فيها بالشرائط المذكورة في الأثمان .
Zakat itu wajib dalam lima perkara yaitu binatang, harga, tanaman, buah, harta dagangan. Adapaun binatang wajib dizakati dalam tiga jenis antara lain unta, sapi, kambing.
Syarat wajibnya ada enam perkara yaitu Islam, merdeka, memiliki yang sempurna, mencapai nishab (jumlah minimum), haul (setahun).
Adapun zakat barang berharga ada dua perkara yaitu emas dan perak. Adapun wajib zakatnya emas dan perak ada lima yaitu Islam, merdeka, kepemilikan sempurna, nisob, haul.
(فصل) وأول نصاب الإبل خمسة وفيها شاة وفي عشر شاتان وفي خمسة عشر ثلاث شياة وفي عشرين أربع شياة وفي خمس وعشرين بنت مخاض وفي ست وثلاثين بنت لبون وفي ست وأربعين حقة وفي إحدى وستين جذعة وفي ست وسبعين بنتا لبون وفي إحدى وتسعين حقتئن وفي مائة وإحدى وعشرين ثلاث بنات لبون ثم في كل أربعين بنت لبون وفي كل خمسين حقة.
(فصل) وأول نصاب البقر ثلاثون وفيها تبيع وفي أربعين مسنة وعلى هذا أبدا فقس.
(فصل) وأول نصاب الغنم أربعون وفيها شاة جذعة من الضأن أو ثنية من المعز وفي مائة وإحدى وعشرين شاتان وفي مائتين وواحدة ثلاث شياة وفي أربعمائة أربع شياة ثم في كل مائة شاة.
فصل) والخليطان يزكيان زكاة الواحد بسبع شرائط: إذا كان المراح واحدا والمسرح واحدا والمرعى واحدا والفحل واحدا والمشرب واحدا والحالب واحدا وموضع الحلب واحدا
Nishab Zakat Unta:
Permulaan nisab onta itu 5 ekor. Dan (zakatnya) untuk 5 ekor adalah 1 ekor biri-biri umur 1-2 tahun. 10 ekor unta adalah 2 ekor biri-biri umur 1-2 tahun. 15 ekor unta adalah 3 ekor biri-biri umur 1-2 tahun. 25 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 1-2 tahun. 38 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 2-3 tahun. 46 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 3-4 tahun. 61 ekor unta adalah 1 ekor unta betina umur 4-5 tahun. 76 ekor unta adalah 2 ekor unta betina umur 2-3 tahun. 91 ekor unta adalah 2 ekor unta betina umur 2-3 tahun. 121 ekor unta adalah 3 ekor unta betina umur 2-3 tahun. Kemudian untuk tiap 40 ekor (seterusnya) zakatnya 1 ekor unta betina umur 2-3 tahun, dan untuk tiap 50 ekor (seterusnya) zakatnya 1 ekor unta betina umur 3-4 tahun.
Nishab Zakat Lembu:
Permulaan nisab lembu itu 30 ekor, untuk jumlah ini zakatnya 1 ekor tabi’ (anak lembu jantan umur 2-3 tahun). 40 ekor lembu adalah 1 ekor musinnah (anak lembu betina umur 2-3 tahun) dan untuk seterusnya dapat dianalogikan.
Nishab Zakat Kambing:
Permulaan nisab kambing 40 ekor zakatnya adalah 1 ekor biri-biri (domba) yang telah tanggal gigi serinya (boleh juga yang berumur 1-2 tahun meskipun belum copot gigi serinya) atau 1 ekor kambing betina yang telah tanggal gigi serinya (boleh juga yang berumur 2-3 tahun meskipun belum tanggal gigi serinya). Untuk 121 ekor kambing zakatnya 2 ekor biri-biri (dengan keadaan gigi atau umur seperti di atas). 201 kambing zakatnya 3 ekor biri-biri (dengan keadaan gigi atau umur seperti di atas). Kemudian untuk seterusnya bagi tiap-tiap 100 ekor zakatnya 1 ekor biri-biri (dengan keadaan gigi atau umur seperti di atas).
Dua orang yang berserikat (memiliki kambing) mengeluarkan zakat (kambingnya) dengan 7 macam syarat: 1. Jika tempat menyimpan ternak itu satu; 2. tempat melepasnya satu; 3. tempat menggembalanya satu; 4. pejantannya satu; 5. tempat minumnya satu; 6. pemerahnya satu; 7. tempat pemerahnya satu.
(فصل) ونصاب الذهب عشرون مثقالا وفيه ربع العشر وهو نصف مثقال وفيما زاد بحسابه ونصاب الورق مائتا درهم وفيه ربع العشر وهو خمسة دراهم وفيما زاد بحسابه ولا تجب في الحلي المباح زكاة.
(فصل) ونصاب الزروع والثمار خمسة أوسق وهي: ألف وستمائة رطل بالعراقي وفيما زاد بحسابه وفيها إن سقيت بماء السماء أو السيح العشر وإن سقيت بدولاب أو نضح نصف العشر.
(فصل) وتقوم عروض التجارة عند آخر الحول بما اشتريت به ويخرج من ذلك ربع العشر
وما استخرج من معادن الذهب والفضة يخرج منه ربع العشر في الحال وما يوجد من الركاز ففيه الخمس.
Nisab emas adalah 20 miskal (96 gram). Untuk jumlah ini zakatnya sepertempatnya sepersepuluh (2.5%) yaitu sama dengan 1/2 miskal. Untuk selebihnya (dizakati) menurut perhitungan.
Nisab perak adalah 200 dirham (200 talen atau 672 gram) untuk jumlah ini zakatnya seperempatnya sepersepuluh (2.5%) yaitu (sama dengan) 5 dirham. Untuk selebihnya (dizakati) menurut perhitungannya. Untuk perhiasan emas perak yang mubah (diperbolehkan) tidaklah wajib dizakati.
Nisah hasil pertanian dan buah-buahan itu 5 ausuq yaitu 1600 kati menurut neraca negeri Irak.[1] Untuk selebihnya (harus dizakati) menurut perhitungannya. Dan untuk jumlah 5 ausuq tersebut, jika diairi dengan air hujan atau air sungai (yang mengalir sendiri ke sawah) maka zakatnya sepersepuluhnya (10%). Jika diairi (dengan air sungai atau perigi yang ditimba) dengan kerekan atau alat penyiram (yang digerakkan oleh tenaga binatang) maka zakatnya setengahnya sepersepuluh (5%).
(Hendaklah) dihitung barang-barang dagangan itu ketika akhir tahun dengan harga berapa barang-barang itu telah dibeli. Dan wajiblah dikeluarkan dari harga barang-barang dagangan itu (jika telah mencapai nisabnya) seperempatnya sepersepuluh (2.5%).
Apa yang telah digali dari tambang emas dan perak, harus dikeluarkan (zakat) dari padanya sepertempatnya sepersepuluh (2.5%) seketika itu juga. Dan apa yang didapat dari rikaz (barang-barang terpendam dari jaman jahiliyah) zakatnya adalah seperlima (20@)
========================
[1] 5 ausuq sama dengan 720 kg beras (padi tanpa kulit) atau 1200 kg (12 kwintal) padi.
Rincian perhitungan nisab beras sbb: 1 ausuq/wasaq beras = 60 sha’. 1 sha’ beras = 4 mud. 1 mud beras = 6 ons (kurang lebih). Jadi, 1 ausuq = 6 ons x 4 x 60 = 1440 ons. 5 ausuq = 5 x 1440 ons = 7200 ons (720 kg)
Rincian perhitungan nisab padi: 100 kg padi = 60 kg beras. Berarti, 60 kg beras = 100 kg padi. 600 kg beras = 1.000 kg padi. 720 kg beras = 1200 kg padi. Jadi, nisab padi adalah 1.200 kg padi (12 kwintal).
Sumber: KH. Basori Alwi Singosari.
========================
(فصل) وتجب زكاة الفطر بثلاثة أشياء: الإسلام وبغروب الشمس من آخر يوم من شهر رمضان ووجود الفضل عن قوته وقوت عياله في ذلك اليوم. ويزكي عن نفسه وعمن تلزمه نفقته من المسلمين صاعا من قوت بلده وقدره خمسة أرطال وثلث بالعراقي.
Wajib zakat fitrah karena tiga hal: (a) Islam; (b) terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadan; (c) adanya kelebihan dari makanan keluarganya untuk hari itu.
(فصل) وتدفع الزكاة إلى الأصناف الثمانية الذين ذكرهم الله تعالى في كتابه العزيز في قوله تعالى: (إنما الصدقات للفقراء والمساكين والعاملين عليها والمؤلفة قلوبهم وفي الرقاب والغارمين وفي سبيل الله وابن السبيل) وإلى من يوجد منهم ولا يقتصر على أقل من ثلاثة من كل صنف إلا العامل.
وخمسة لا يجوز دفعها إليهم: الغني بمال أو كسب والعبد وبنو هاشم وبنو المطلب والكافر زمن تلزم المزكي نفقته لا يدفعها إليهم باسم الفقراء والمساكين.
ORANG YANG MENERIMA ZAKAT
Zakat (haruslah) diberikan kepada 8 (delapan) golongan yang telah disebutkan oleh Allah di dalam firmannya: “Sesungguhnya zakat-zakati itu hanyalah diberikan kepada orang-orang fakir, orang-orang miskin, para pekerja urusan zakat (amil zakat), orang-orang yang dijinakkan hatinya (karena baru memeluk Islam), hamba sahaya yang sedang berikhtiar menebus dirinya untuk jadi orang merdeka, orang-orang yang punya hutang (karena kepentingan agama), orang yang berperang untuk agama Allah (tanpa gaji dari pemerintah) dan musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan”, Dan kepada siapa saja yang bisa didapat dari mereka ini zakat harus diberikan, bila ternyata tak bisa didapat kesemuanya). Dan sedikitnya tidak boleh kurang dari 3 orang (yang harus diberi zakat) dari tiap golongan di atas kecuali amil (amil boleh hanya seorang).
5 (lima) orang yang zakat tak boleh diberikan kepada mereka: (a) orang yang kaya uang atau pencaharian; (b) hamba sahaya; (c) Bani Hasyim; (d) Bani Mutalib; (e) orang kafir.
Orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungan orang yang zakat tidak boleh zakat itu diberikan kepada mereka dengan nama fakir miskin.

Puasa dan Haji
Terjemah kitab Taqrib tentang Puasa wajib, sunnah dan Haji dan Umrah.
كتاب الصيام
وشرائط وجوب الصيام أربعة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والقدرة على الصوم.
وفرائض الصوم أربعة أشياء: النية والإمساك عن الأكل والشرب والجماع وتعمد القيء.
والذي يفطر به الصائم عشرة أشياء: ما وصل عمدا إلى الجوف والرأس والحقنة في أحد السبيلين والقيء عمدا والوطء عمدا في الفرج والإنزال عن مباشرة والحيض والنفاس والجنون والردة.
ويستحب في الصوم ثلاثة أشياء: تعجيل الفطر وتأخير السحور وترك الهجر من الكلام.
ويحرم صيام خمسة أيام: العيدان وأيام التشريق الثلاثة.
ويكره صوم يوم الشك إلا أن يوافق عادة له.
ومن وطئ في نهار رمضان عامدا في الفرج فعليه القضاء والكفارة وهي: عتق رقبة مؤمنة فإن لم يجد فصيام شهرين متتابعين فإن لم يستطع فإطعام ستين مسكينا لكل مسكين مد.
ومن مات وعليه صيام من رمضان أطعم عنه لكل يوم مد.
والشيخ إن عجز عن الصوم يفطر ويطعم عن كل يوم مدا. والحامل والمرضع إن خافتا على أنفسهما: أفطرتا وعليهما القضاء وإن خافتا على أولادهما: أفطرتا وعليهما القضاء والكفارة عن كل يوم مد وهو رطل وثلث بالعراقي والمريض والمسافر سفرا طويلا يفطران ويقضيان.
SYARAT WAJIB PUASA ADA 10
Syarat wajib puasa ada empat yaitu Islam, baligh, berakal sehat, mampu berpuasa.
Adapun fardhu/rukun atau tatacara puasa ada empat yaitu niat, menahan diri dari makan dan minum, jimak (hubungan intim), sengaja muntah.
YANG MEMBATALKAN PUASA
Yang membatalkan puasa ada sepuluh yaitu suatu benda yang sampai dengan sengaja ke dalam perut dan kepala dan suntik ke salah satu dua jalan (kemaluan depan belakang), muntah dengan sengaja, hubungan intim (jimak/watik) secara sengaja di kemaluan wanita, keluar mani (sperma) sebab persentuhan, haid, nifas, gila, murtad.
YANG DISUNNAHKAN SAAT PUASA ADA 3
Dan disunnahkan dalam berpuasa itu 3 hal: (a) Cepet-cepat/bersegera berbuka (ketika waktunya datang); (b) mengakhirkan sahur; (c) meninggalkan perkaatan keji/buruk.
HARAM PUASA PADA HARI YANG 5
Haramlah berpuasa pada hari-hari yang lima, yaitu (a) hari raya dua (Fitri dan Adha); (b) hari-hari tasyriq yang tiga (tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah).
Dan dimakruhkan (makruh tahrim) berpuasa pada hari keraguan (yaitu tanggal 30 Sya’ban, bila keadaan rukyah masih meragukan), kecuali bila bertepatan dengan hari kebiasaan bagi dia (berpuasa sunnah).
Barangsiapa bersetubuh (berhubungan intim) pada siang hari bulan Ramadhan dengan sengaja pada kemaluan (muka atau belakang) wajiblah ia mengqadha’ dan membayar kafarat (denda) yaitu memerdekakan budak mukmin. Jika tidak ada, wajiblah ia berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika tidak dapat (mengerjakannya) wajiblah ia memberi makan kepada 60 orang miskin, untuk tiap orang 1 mud (6 ons makanan pokok).
Barangsiapa meninggal dunia sedang ia mempunyai tanggungan puasa dari Ramadan, haruslah dikeluarkan makan atas namanya(kepada orang miskin, oleh walinya dari harta peninggalannya) untuk tiap hari 1 mud).
Orang tua yang telah lanjut usia (pikun, termasuk juga orang sakit yang tak ada harapan untuk sembuh) jika tidak kuat berpuasa, boleh berbuka (tidak puasa) dan harus memberi makan (kepada orang miskin) untuk tiap hari 1 mud.
Wanita hamil dan wanita yang menyusui jika kuatir akan terganggu kesehatan dirinya, boleh berbuka (tidak puasa) dan wajiblah kedunya mengqadha. Jika keduanya kuatir akan (terganggu kesehatan) anaknya, boleh berbuka puasa dan wajib mengqadha’ serta membayar kafarat untuk tiap hari 1 mud yaitu 1/2 kati Irak (6 ons).
Orang sakit dan orang musafir yang bepergian jauh boleh keduanya berbuka dan harus mengqadha’.
(فصل) والاعتكاف سنة مستحبة وله شرطان: النية والبث في المسجد.
ولا يخرج من الاعتكاف المنذور إلا لحاجة الإنسان أو عذر من حيض أو مرض لا يمكن المقام معه ويبطل بالوطء.
I’TIKAF
I’tikaf (iktikaf) atau berdiam diri di masjid itu adalah sunnah yang disenangi oleh Allah. Dan i’tikaf itu mempunyai 2 syarat, yaitu niat dan berdiam di masjid.
Seseorang tidak boleh keluar dari (masjid ketika menjalankan) i’tikaf yang dinazari kecuali untuk keperluan manusia (seperti kencing dan berak) atau karena terhalang oleh haid atau sakit yang tak memungkinkan orang berdiam di masjid Dan batallah i’tikaf itu sebab persetubuhan (hubungan intim).
كتاب الحج
وشرائط وجوب الحج سبعة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والحرية ووجود الزاد والراحلة وتخلية الطريق وإمكان المسير.
وأركان الحج أربعة: الإحرام مع النية والوقوف بعرفة والطواف بالبيت والسعي بين الصفا والمروة.
وأركان العمرة ثلاثة: الإحرام والطواف والسعي والحلق أو التقصير في أحد القولين.
وواجبات الحج غير الأركان ثلاثة أشياء: الإحرام من الميقات ورمي الجمار الثلاث والحلق.
وسنن الحج سبع: الإفراد وهو تقديم الحج على العمرة والتلبية وطواف القدوم والمبيت بمزدلفة وركعتا الطواف والمبيت بمنى وطواف الوداع.
ويتجرد الرجل عند الإحرام من المخيط ويلبس إزارا ورداء أبيضين.
HAJI
SYARAT WAJIB HAJI
Syarat-syarat (orang) wajib melakukan haji itu ada 7 (tujuh) yaitu (a) Islam; (b) bligh (cukup umur); (c) Berakal sehat (tidak gila); (d) merdeka (bukan budak); (e) (bisa mengerjaka, yakni), i) ada bekalnya (ongkos dirinya pulang pergi dan belanja untuk keluarganya yang ditinggal); ii) ada kendaraannya (kepunyaan sendiri atau menyewa, bagi penduduk di luar kota Makkah yang jauhnya 15 farsakh atau lebih lebih). (f) Aman jalannya; (g) Bisa pergi (berkesampaian).
SYARAT / RUKUN / TATA CARA HAJI
Ssyarat-syarat haji itu ada 4 (empat): (a) Menjalankan ihram dengan niat (niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian tak berjahit pada tanggal 9 Dzulhijjah); (b) Wukuf (berhenti) di Arafah (setelah rembang matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah); (c) Tawaf (berkeliling) di (sekitar) Ka’bah (7 kali). (masuk waktunya tengah malam Nahr / malam 10 Dzulhijjah. Akhir waktunya tak terbatas. Diakhirkannya di luar hari Nahr makruh. Diakhirkannya di luar hari-hari tasyriq sangat makruh). (d) Sa’i (berjalan cepat pulang pergi) antaa bukit Safa dan Marwah (7 kali, dimulai dari Shofa dan diakhiri pada Marwah).
RUKUN UMRAH
Rukun umrah itu ada 3 (tiga) yaitu (a) Ihram; (b) Thawaf dan Sa’i; (c) Bercukur rambut kepala atau memendekkannya, menurut salah satu qaul (pendapat) yang kuat.
WAJIB HAJI
Wajib haji selain rukun itu ada 3 (tiga) yaitu: (a) Ihram mulai dari miqat; (b) Melontar jumrah tiga; (c) Bercukur rambut kepala (memendekkannya saja. Yang lebih utama bagi pria bercukur dan bagi wanita memendekkannya).
SUNNAHNYA HAJI
==================================
CATATAN.
1. Miqat adalah masa dan tempat menjalankan haji. Masa menjalankannya adalah Syawal, Dzulqa’dah dan 10 hari dari Dzulhijjah. Tempat mulai menjalankan haji adalah
(a) Makkah bagi penduduk Makkah;
(b) Dzulhulaifah bagi calon haji dari arah Arafah dan Madinah.
(c) Juhfah dari arah Syria, Mesir, Afrika, Barat laut.
(d) Yalamlam dari arah Tihamah Yaman
(e) Qam dari arah Nejed Hijaz dan Najed Yaman
(f) Dzti Irq dari arah Timur.
2. Jumrah artinya sekumpulan batu-batu kecil. Secara syariah melontar jumrah adalah melontar 7 buah batu kecil pada tempat yang telah ditentukan di waktu haji.
==================================
محرمات الحج
(فصل) ويحرم على المحرم عشرة أشياء: لبس المخيط وتغطية الرأس من الرجل والوجه والكفين من المرأة وترجيل الشعر وحلقه وتقليم الأظفار والطيب وقتل الصيد وعقد النكاح والوطء والمباشرة بشهوة وفي جميع ذلك الفدية إلا عقد النكاح فإنه لا ينعقد ولا يفسده إلا الوطء في الفرج ولا يخرج منه بالفساد.
ومن فاته الوقوف بعرفة تحلل بعمل عمرة وعليه القضاء والهدي. ومن ترك ركنا لم يحل من إحرامه حتى يأتي به. ومن ترك واجبا لزمه الدم. ومن ترك سنة لم يلزمه بتركها شيء.
(فصل) والدماء الواجبة في الإحرام خمسة أشياء: أحدها: الدم الواجب بترك نسك وهو على الترتيب شاة فإن لم يجد فصيام عشرة أيام ثلاثة في الحج وسبعا إذا رجع إلى أهله. والثاني: الدم الواجب بالحلق والترفه وهو على التخيير شاة أو صوم ثلاثة أيام أو التصدق بثلاثة آصع على ستة مساكين. والثالث: الدم الواجب بإحصار فيتحلل ويهدي شاة. والرابع: الدم الواجب بقتل الصيد وهو على التخيير إن كان الصيد مما له مثل أخرج المثل من النعم أو قومه واشترى بقيمته طعاما وتصدق به أو صام عن كل مد يوما وإن كان الصيد مما لا مثل له أخرج بقيمته طعاما أو صام عن كل مد يوما. والخامس: الدم الواجب بالوطء وهو على الترتيب بدنة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فسبع من الغنم فإن لم يجدها قوم البدنة واشترى بقيمتها وتصدق به فإن لم يجد صام عن كل مد يوما. ولا يجزئه الهدي ولا الإطعام إلا بالحرم ويجزئه أن يصوم حيث شاء ولا يجوز قتل صيد الحرم ولا قطع شجره والمحل والمحرم في ذلك سواء.

Puasa dan Haji
Terjemah kitab Taqrib tentang Puasa wajib, sunnah dan Haji dan Umrah.
كتاب الصيام
وشرائط وجوب الصيام أربعة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والقدرة على الصوم.
وفرائض الصوم أربعة أشياء: النية والإمساك عن الأكل والشرب والجماع وتعمد القيء.
والذي يفطر به الصائم عشرة أشياء: ما وصل عمدا إلى الجوف والرأس والحقنة في أحد السبيلين والقيء عمدا والوطء عمدا في الفرج والإنزال عن مباشرة والحيض والنفاس والجنون والردة.
ويستحب في الصوم ثلاثة أشياء: تعجيل الفطر وتأخير السحور وترك الهجر من الكلام.
ويحرم صيام خمسة أيام: العيدان وأيام التشريق الثلاثة.
ويكره صوم يوم الشك إلا أن يوافق عادة له.
ومن وطئ في نهار رمضان عامدا في الفرج فعليه القضاء والكفارة وهي: عتق رقبة مؤمنة فإن لم يجد فصيام شهرين متتابعين فإن لم يستطع فإطعام ستين مسكينا لكل مسكين مد.
ومن مات وعليه صيام من رمضان أطعم عنه لكل يوم مد.
والشيخ إن عجز عن الصوم يفطر ويطعم عن كل يوم مدا. والحامل والمرضع إن خافتا على أنفسهما: أفطرتا وعليهما القضاء وإن خافتا على أولادهما: أفطرتا وعليهما القضاء والكفارة عن كل يوم مد وهو رطل وثلث بالعراقي والمريض والمسافر سفرا طويلا يفطران ويقضيان.
SYARAT WAJIB PUASA ADA 10
Syarat wajib puasa ada empat yaitu Islam, baligh, berakal sehat, mampu berpuasa.
Adapun fardhu/rukun atau tatacara puasa ada empat yaitu niat, menahan diri dari makan dan minum, jimak (hubungan intim), sengaja muntah.
YANG MEMBATALKAN PUASA
Yang membatalkan puasa ada sepuluh yaitu suatu benda yang sampai dengan sengaja ke dalam perut dan kepala dan suntik ke salah satu dua jalan (kemaluan depan belakang), muntah dengan sengaja, hubungan intim (jimak/watik) secara sengaja di kemaluan wanita, keluar mani (sperma) sebab persentuhan, haid, nifas, gila, murtad.
YANG DISUNNAHKAN SAAT PUASA ADA 3
Dan disunnahkan dalam berpuasa itu 3 hal: (a) Cepet-cepat/bersegera berbuka (ketika waktunya datang); (b) mengakhirkan sahur; (c) meninggalkan perkaatan keji/buruk.
HARAM PUASA PADA HARI YANG 5
Haramlah berpuasa pada hari-hari yang lima, yaitu (a) hari raya dua (Fitri dan Adha); (b) hari-hari tasyriq yang tiga (tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah).
Dan dimakruhkan (makruh tahrim) berpuasa pada hari keraguan (yaitu tanggal 30 Sya’ban, bila keadaan rukyah masih meragukan), kecuali bila bertepatan dengan hari kebiasaan bagi dia (berpuasa sunnah).
Barangsiapa bersetubuh (berhubungan intim) pada siang hari bulan Ramadhan dengan sengaja pada kemaluan (muka atau belakang) wajiblah ia mengqadha’ dan membayar kafarat (denda) yaitu memerdekakan budak mukmin. Jika tidak ada, wajiblah ia berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika tidak dapat (mengerjakannya) wajiblah ia memberi makan kepada 60 orang miskin, untuk tiap orang 1 mud (6 ons makanan pokok).
Barangsiapa meninggal dunia sedang ia mempunyai tanggungan puasa dari Ramadan, haruslah dikeluarkan makan atas namanya(kepada orang miskin, oleh walinya dari harta peninggalannya) untuk tiap hari 1 mud).
Orang tua yang telah lanjut usia (pikun, termasuk juga orang sakit yang tak ada harapan untuk sembuh) jika tidak kuat berpuasa, boleh berbuka (tidak puasa) dan harus memberi makan (kepada orang miskin) untuk tiap hari 1 mud.
Wanita hamil dan wanita yang menyusui jika kuatir akan terganggu kesehatan dirinya, boleh berbuka (tidak puasa) dan wajiblah kedunya mengqadha. Jika keduanya kuatir akan (terganggu kesehatan) anaknya, boleh berbuka puasa dan wajib mengqadha’ serta membayar kafarat untuk tiap hari 1 mud yaitu 1/2 kati Irak (6 ons).
Orang sakit dan orang musafir yang bepergian jauh boleh keduanya berbuka dan harus mengqadha’.
(فصل) والاعتكاف سنة مستحبة وله شرطان: النية والبث في المسجد.
ولا يخرج من الاعتكاف المنذور إلا لحاجة الإنسان أو عذر من حيض أو مرض لا يمكن المقام معه ويبطل بالوطء.
I’TIKAF
I’tikaf (iktikaf) atau berdiam diri di masjid itu adalah sunnah yang disenangi oleh Allah. Dan i’tikaf itu mempunyai 2 syarat, yaitu niat dan berdiam di masjid.
Seseorang tidak boleh keluar dari (masjid ketika menjalankan) i’tikaf yang dinazari kecuali untuk keperluan manusia (seperti kencing dan berak) atau karena terhalang oleh haid atau sakit yang tak memungkinkan orang berdiam di masjid Dan batallah i’tikaf itu sebab persetubuhan (hubungan intim).
كتاب الحج
وشرائط وجوب الحج سبعة أشياء: الإسلام والبلوغ والعقل والحرية ووجود الزاد والراحلة وتخلية الطريق وإمكان المسير.
وأركان الحج أربعة: الإحرام مع النية والوقوف بعرفة والطواف بالبيت والسعي بين الصفا والمروة.
وأركان العمرة ثلاثة: الإحرام والطواف والسعي والحلق أو التقصير في أحد القولين.
وواجبات الحج غير الأركان ثلاثة أشياء: الإحرام من الميقات ورمي الجمار الثلاث والحلق.
وسنن الحج سبع: الإفراد وهو تقديم الحج على العمرة والتلبية وطواف القدوم والمبيت بمزدلفة وركعتا الطواف والمبيت بمنى وطواف الوداع.
ويتجرد الرجل عند الإحرام من المخيط ويلبس إزارا ورداء أبيضين.
HAJI
SYARAT WAJIB HAJI
Syarat-syarat (orang) wajib melakukan haji itu ada 7 (tujuh) yaitu (a) Islam; (b) bligh (cukup umur); (c) Berakal sehat (tidak gila); (d) merdeka (bukan budak); (e) (bisa mengerjaka, yakni), i) ada bekalnya (ongkos dirinya pulang pergi dan belanja untuk keluarganya yang ditinggal); ii) ada kendaraannya (kepunyaan sendiri atau menyewa, bagi penduduk di luar kota Makkah yang jauhnya 15 farsakh atau lebih lebih). (f) Aman jalannya; (g) Bisa pergi (berkesampaian).
SYARAT / RUKUN / TATA CARA HAJI
Ssyarat-syarat haji itu ada 4 (empat): (a) Menjalankan ihram dengan niat (niat memasuki ibadah haji dengan mengenakan pakaian tak berjahit pada tanggal 9 Dzulhijjah); (b) Wukuf (berhenti) di Arafah (setelah rembang matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah); (c) Tawaf (berkeliling) di (sekitar) Ka’bah (7 kali). (masuk waktunya tengah malam Nahr / malam 10 Dzulhijjah. Akhir waktunya tak terbatas. Diakhirkannya di luar hari Nahr makruh. Diakhirkannya di luar hari-hari tasyriq sangat makruh). (d) Sa’i (berjalan cepat pulang pergi) antaa bukit Safa dan Marwah (7 kali, dimulai dari Shofa dan diakhiri pada Marwah).
RUKUN UMRAH
Rukun umrah itu ada 3 (tiga) yaitu (a) Ihram; (b) Thawaf dan Sa’i; (c) Bercukur rambut kepala atau memendekkannya, menurut salah satu qaul (pendapat) yang kuat.
WAJIB HAJI
Wajib haji selain rukun itu ada 3 (tiga) yaitu: (a) Ihram mulai dari miqat; (b) Melontar jumrah tiga; (c) Bercukur rambut kepala (memendekkannya saja. Yang lebih utama bagi pria bercukur dan bagi wanita memendekkannya).
SUNNAHNYA HAJI
==================================
CATATAN.
1. Miqat adalah masa dan tempat menjalankan haji. Masa menjalankannya adalah Syawal, Dzulqa’dah dan 10 hari dari Dzulhijjah. Tempat mulai menjalankan haji adalah
(a) Makkah bagi penduduk Makkah;
(b) Dzulhulaifah bagi calon haji dari arah Arafah dan Madinah.
(c) Juhfah dari arah Syria, Mesir, Afrika, Barat laut.
(d) Yalamlam dari arah Tihamah Yaman
(e) Qam dari arah Nejed Hijaz dan Najed Yaman
(f) Dzti Irq dari arah Timur.
2. Jumrah artinya sekumpulan batu-batu kecil. Secara syariah melontar jumrah adalah melontar 7 buah batu kecil pada tempat yang telah ditentukan di waktu haji.
==================================
Bermalam di Muzdalifah, bermalam di Mina dan Tawaf wada' ketiga-tiganya adalah termasuk wajib haji menurut Imam Nawawi di dalam kitab Ziyadatur Raudah dan Al Majmuk Syarah Muhadzab. Ini adalah pendapat yang kuat (mu'tamad).

==================================

LARANGAN SAAT IHRAM


محرمات الحج

(فصل) ويحرم على المحرم عشرة أشياء: لبس المخيط وتغطية الرأس من الرجل والوجه والكفين من المرأة وترجيل الشعر وحلقه وتقليم الأظفار والطيب وقتل الصيد وعقد النكاح والوطء والمباشرة بشهوة وفي جميع ذلك الفدية إلا عقد النكاح فإنه لا ينعقد ولا يفسده إلا الوطء في الفرج ولا يخرج منه بالفساد.
ومن فاته الوقوف بعرفة تحلل بعمل عمرة وعليه القضاء والهدي. ومن ترك ركنا لم يحل من إحرامه حتى يأتي به. ومن ترك واجبا لزمه الدم. ومن ترك سنة لم يلزمه بتركها شيء.
Haram bagi orang yang ihram 10 (sepuluh) perkara: (1) Mengenakan pakaian berjahit; (2) menutup (seluruh atau sebagian) kepala bagi pria dan wajah bagi wanita; (3) Menyisir rambut; (4) Memotong rambut; (5) Memotong kuku; (6) Memakai wangi-wangian; (7) Membunuh binatang buruan (di darat); (8) Melakukan akad nikah (menikah sendiri atau menikahkan orang lain); (9) Bersetubuh; (10) Bersentuhan (antara pria dan wanita) dengan syahwat.

Dalam (pelanggaran terhadap) semua itu ada fidyah (tebusan), kecuali akad nikah, karena akad nikah itu sesungguhnya tidak sah. Dan tidak ada yang merusakkan ihram itu kecuali persetubuhan pada kemaluan. Sedang orang yang ihram itu tidak boleh (keluar) dari (ihramnya) rusak, (tetapi harus meneruskan ibadah hajinya hingga selesai).

Barang siapa tertinggal (tidak) melakukan wuquf di Arafah, maka (wajiblah) ia tahallul (keluar dari ihram haji) dengan mengerjakan umrah dan wajiblah ia mengqadha' (hajinya) dan membayar dam (denda).

Barangsiapa yang meninggalkan rukun (haji), tidaklah ia boleh keluar dari ihramnya sehingga ia (selesai) menunaikannya. Dan barangsiapa meninggalkan wajib (haji) haruslah ia membayar dam. Dan barangsiapa meninggalkan sunnah (haji) tidaklah wajib ia membayar sesuatu karena apa yang telah ditinggalkannya itu.

DENDA HAJI


(فصل) والدماء الواجبة في الإحرام خمسة أشياء: أحدها: الدم الواجب بترك نسك وهو على الترتيب شاة فإن لم يجد فصيام عشرة أيام ثلاثة في الحج وسبعا إذا رجع إلى أهله. والثاني: الدم الواجب بالحلق والترفه وهو على التخيير شاة أو صوم ثلاثة أيام أو التصدق بثلاثة آصع على ستة مساكين. والثالث: الدم الواجب بإحصار فيتحلل ويهدي شاة. والرابع: الدم الواجب بقتل الصيد وهو على التخيير إن كان الصيد مما له مثل أخرج المثل من النعم أو قومه واشترى بقيمته طعاما وتصدق به أو صام عن كل مد يوما وإن كان الصيد مما لا مثل له أخرج بقيمته طعاما أو صام عن كل مد يوما. والخامس: الدم الواجب بالوطء وهو على الترتيب بدنة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فبقرة فإن لم يجدها فسبع من الغنم فإن لم يجدها قوم البدنة واشترى بقيمتها وتصدق به فإن لم يجد صام عن كل مد يوما. ولا يجزئه الهدي ولا الإطعام إلا بالحرم ويجزئه أن يصوم حيث شاء ولا يجوز قتل صيد الحرم ولا قطع شجره والمحل والمحرم في ذلك سواء.

Denda-denda yang wajib (dibayar ketika ada pelanggaran) di dalam ihram itu ada 5 (lima) macam: Pertama, Denda yang wajib (dibayar) karena meninggalkan kelakuan yang diperintahkan di dalam haji, yaitu secara urut ialah seekor domba. Jika tidak mendapatkannya, wajib berpuasa 10 hari, 3 hari di kerjakan di waktu haji dan 7 hari dikerjakan jika telah pulang ke keluarganya (telah sampai di rumah).

Kedua, denda yang wajib (dibayar) karena bercukur rambut dan memakai wangi-wangian, yaitu boleh dipilih: seekor domba atau puasa 3 hari atau bersedekah 3 sha' (12 mud / 72 ons) makanan pokok kepada 6 orang miskin.

Ketiga, Denda yang wajib (dibayar) karena terkepung (oleh musuh) atau terhalang (jalan melakukan haji karena begal). Maka boleh bagi orang yang ihram itu tahallul dan barus menghadiahkan seekor domba.

Keempat, Denda yang wajib (dibayar) karena membunuh binatang buruan, yaitu boleh dipilih: jika binatang buruan itu termasuk yang ada penyerupaannya (seperti kijang, penyerupaannya ialah kambing, maka wajiblah mengeluarkan binatang penyerupaannya atau (kalau tidak) memberi harganya dan membeli dengan harga tersebut makanan dan menyedekahkannya (kepada orang miskin); atau (kalau tidak) haruslah berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Dan jika binatang buruan itu termasuk yang tidak ada penyerupaannya, maka wajib mengeluarkan (menyedekahkan) makanan seharga binatang itu (kepada orang miskin) atau berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari.

Kelima, denda yang wajib (dibayar) karena hubungan intim, yaitu secara urut: seekor onta, jika tidak ada, maka (sebagai gantinya) seekor lembu. Jika tidak diperolehnya, maka (sebagai gantinya) 7 ekor kambing. Jika tidak ada, maka hendaklah memberi harga onta tersebut dan dengan harga itu hendaklah membeli makanan dan menyedekahkannya (kepada orang fakir atau miskin). Jika tidak diperolehnya juga, maka wajib berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Hadiah dan pemberian makanan itu tidak cukup dilakukan kecuali di Tanah Haram, sedangkan berpuasa tersebut cukup dilakukan di mana saja orang yang membayar denda itu menghendaki.

Tidak boleh orang membunuh binatang buruan Tanah Haram dan tidak boleh memotong pohon-pohonnya. Orang yang sudah tahallul dan orang yang tengah berihram dalam soal ini adalah sama.
Bab Jual Beli dan Transaksi (muamalah) Lain terjemah kitab Matan Taqrib oleh Abu Syujak Abu Ahmad bin Husain Al-Asfahani



كتاب البيوع وغيرها من المعاملات

البيوع ثلاثة أشياء: عين مشاهدة فجائز، وبيع شيء موصوف في الذمة فجائز إذا وجدت الصفة على ما وصف به، وبيع غائبة لم تشاهد فلا يجوز. ويصح بيع كل طاهر منتفع به مملوك، ولا يصح بيع عين نجسة، ولا ما لا منفعة فيه.

(فصل) والربا في الذهب والفضة والمطعومات ولا يجوز بيع الذهب بالذهب والفضة كذلك إلا متماثلا نقدا ولا بيع ما ابتاعه حتى يقبضه ولا بيع اللحم بالحيوان ويجوز بيع الذهب والفضة متفاضلا نقدا وكذلك المطعومات لا يجوز بيع الجنس منها بمثله إلا متماثلا نقدا ويجوز بيع الجنس منها بغيره متفاضلا نقدا ولا يجوز بيع الغرر.

(فصل) والمتبايعان بالخيار ما لم يتفرقا ولهما أن يستوطئا الخيار إلى ثلاثة أيام وإذا وجد بالمبيع عيب فللمشتري رده ولا يجوز بيع الثمرة مطلقا إلا بعد بدو صلاحها ولا بيع ما فيه الربا بجنسه رطبا إلا اللبن.

Artinya: Jual beli itu ada tiga macam: (a) Jual beli benda yang kelihatan di depan penjual dan pembeli, maka hukumnya adalah boleh. (b) Jual beli benda yang disebutkan sifatnya saja dalam janji (tanggungan) maka hukumnya adalah boleh jika didapati sifat tersebut sesuai dengan apa yang telah disebutkan; (c) Jual beli benda yang tidak ada serta tidak dapat dilihat, maka tidak boleh (tidak sah). Dan sah menjual setiap benda suci yang bisa diambil manfaatnya serta dapat dimiliki. Dan tidak sah menjual benda najis dan benda yang tak ada manfaatnya.

PASAL RIBA

Riba itu berlaku pada emas, perak dan makanan.

Tidak boleh jual beli (bukan menukar) emas dengan emas, begitu juga perak denan perak kecuali kalau sepadan berat timbangannya serta kontan. Tidak boleh menjual benda yang telah dibelinya sehingga benda itu dipegangnya (ada pada tangan yang hendak menjaul itu). Tidak boleh menjual (menukar) daging dengan hewan. Boleh menjual (menukar) emas dengan perak tidak sebanding beratnya asal kontan. Begitu juga makanan, tidak boleh menjual (menukar) satu jenis yang semacam kecuali sebanding (ukuran atau takarannya) dan kontan. Boleh menjual (menukar) satu jenis daripada makanan itu dengan (jenis makanan) lainnya yang tidak sebanding asal kontan. Tidak boleh menjual barang yang tidak terang (gharar).


(فصل) ويصح السلم حالا ومؤجلا فيما تكامل فيه خمس شرائط أن يكون مضبوطا بالصفة وأن يكون جنسا لم يختلط به غيره ولم تدخله النار لإحالته وأن لا يكون معينا ولا من معين

ثم لصحة السلم فيه ثمانية شرائط وهو أن يصفه بعد ذكر جنسه ونوعه بالصفات التي يختلف بها الثمن وأن يذكر قدره بما ينفي الجهالة عنه وإن كان مؤجلا ذكر وقت محله وأن يكون موجودا عند الاستحقاق في الغالب وأن يذكر موضع قبضه وأن يكون الثمن معلوما وأن يتقابضا قبل التفرق وأن يكون عقد السلم ناجزا لا يدخله خيار الشرط.

(فصل) وكل ما جاز بيعه جاز رهنه في الديون إذا استقر ثبوتها في الذمة وللراهن الرجوع فيه ما لم يقبضه ولا يضمنه المرتهن إلا بالتعدي وإذا قبض بعض الحق لم يخرج شيء من الرهن حتى يقضى جميعه.

(فصل) والحجر على ستة الصبي والمجنون والسفيه المبذر لماله والمفلس الذي ارتكبته الديون والمريض فيما زاد على الثلث والعبد الذي لم يؤذن له في التجارة وتصرف الصبي والمجنون والسفيه غير صحيح وتصرف المفلس يصح في ذمته دون أعيان ماله وتصرف المريض فيما زاد على الثلث موقوف على إجازة الورثة من بعده وتصرف العبد يكون في ذمته يتبع به إذا عتق.

PASAL AKAD SALAM

Akad salam (pemesanan) itu sah baik barang diterima secara langsung dan barang yang tidak diterima langsung (yaitu pemesanan) akan barang-barang yang sempurna terpenuhi di dalamnya lima syarat (yakni): (1) Barang itu dapat dipastikan keadaannya dengan sifat; (2) Barang itu adalah sejenis barang yang tidak bercampur aduk dengan jenis-jenis lainnya. (3) Barang itu tidak terkena api untuk (maksud) diubahnya dan keadaan mentah menjadi masak: artinya tidak dimasak. (4) Barang itu bukan yang ditentukan (ditunjuk). (5) Barang itu bukan juga sebagian dari barang-barang yang ditentukan (ditunjuk).

Untuk menjadi sahnya barang yang dipesan itu ada 8 (delapan) syarat yaitu: (1) Barang yang dipesan hendaklah menyifati barang itu setelah menyebutkan jenis dan macamnya dengan sifat-sifat yang (dapat) membedakan harga barang itu dari yang lain. (2) Haruslah menyebutkan kadar ukuran atau takarannya dengan keterangan yang (dapat) menghilangkan ketidakmengertian tentang barang itu. (3) Kalau pesanan itu barang yang tidak diterima langsung, maka yang dipesan harus menyebutkan waktu penerimaannya. (4) Barang itu pada umumnya harus ada pada waktu yang dijanjikan. (5) Yang dipesani harus menyebutkan tempat serah terima barang pesanan itu. (6) Haruslah harganya sudah diketahui. (7) (Pemesan kepada yang dipesani) harus membayar harga barang pesanan tersebut sebelum berpisah. (8) Akad pemesanan (akad salam) itu harus terus jadi, tidak boleh dimasuki khiyar bersyarat.

PASAL GADAI

Setiap sesuatu yang boleh dijual boleh pula digadaikan untuk keperluan hutang piutang. Jika tetap hutang piutang itu menjadi tanggungan (se pigadai). Bagi si pegadai boleh mengurungkan gadaiannya selagi barangnya belum diterima oleh penerima gadaian.

Penerima gadaian tidak (harus) mengganti barang gadaian itu kecuali kalau ia melanggar (tidak menepati amanah). Dan jika penerima gadaian masih menerima sebagian haknya (uang penebusan) belumlah persoalan gadaian itu terlepas (beres) sehingga si pegadai memenuhi semua hak penerima gadaian itu (semua uang penebusnya).
Pem
PASAL LARANGAN MEMBELANJAKAN UANG (AL HAJR)

Larangan memebelanjakan uang hanyalah dilakukan terhadap 6 (enam) orang yaitu: (1) Anak-anak; (2) Orang gila; (3) Orang bodoh yang memubadzirkan urangnya (memboroskan uang semaunya). (4) Orang pailit (bangkrut) yang menanggung banyak hutang. (5) Orang sakit (yang mengkhawatirkan) dalam hal berwasiat menyedekahkan lebih dari sepertiga hartanya. (6) Hamba sahaya atau budak yang tidak diijinkan berdagang oleh tuannya.

(a) Pembelanjaan oleh anak-anak, orang gila dan orang safih adalah tidak sah. (b) Pembelanjaan oleh orang pailit adalah sah atas tanggungannya sendiri (asal) bukan pembelanjaan harta yang sedang diawasi. (c) Pembelanjaan orang sakit dalam jumlah lebih besar dari sepertiga hartanya adalah diserahkan atas ijin ahli warisnya sesudah ia wafat. (d) Pembelanjaan budak (tanpa seijin tuannya) adalah tidak sah dan segala akibatnya menjadi tanggung jawab sendiri, (artinya) bahwa ia dituntut sendiri sesudah merdeka jika dalam pembelanjaannya tadi merusak sesuatu.


(فصل) ويصح الصلح مع الإقرار في الأموال وما أفضي إليها وهو نوعان إبراء ومعارضة فالإبراء اقتصاره من حقه على بعضه ولا يجوز تعلقه على شرط والمعارضة عدوله عن حقه إلى غيره ويجري عليه حكم البيع ويجوز للإنسان أن يشرع روشنا في طريق نافذ بحيث لا يتضرر المار ولا يجوز في الدرب المشترك إلا بإذن الشركاء ويجوز تقديم الباب في الدرب المشترك ولا يجوز تأخيره إلا بإذن الشركاء.

PASAL PERDAMAIAN (SULUH)


(فصل) وشرائط الحوالة أربعة أشياء رضاء المحيل وقبول المحال وكون الحق مستقرا في الذمة وإنفاق ما في ذمة المحيل والمحال عليه في الجنس والنوع والحلول والتأجيل وتبرأ بها ذمة المحيل.
(فصل) ويصح ضمان الديون المستقرة في الذمة إذا علم قدرها ولصاحب الحق مطالبة الضامن والمضمون عنه إذا كان الضمان على ما بينا وإذا غرم الضامن رجع على المضمون عنه إذا كان الضمان والقضاء بإذنه ولا يصح ضمان المجهول ولا ما لم يجب إلا درك البيع.

(فصل) والكفالة بالبدن جائزة إذا كان على المكفول به حق لآدمي.

(فصل) وللشراكة خمس شرائط أن تكون على ناض من الدراهم والدنانير وأن يتفقا في الجنس والنوع وأن يخلطا المالين وأن يأذن كل واحد منهما لصاحبه في التصرف وأن يكون الربح والخسران على قدر المالين ولكل واحد منهما فسخها متى شاء ومتى مات أحدهما بطلت.

(فصل) وكل ما جاز للإنسان التصرف فيه بنفسه جاز له أن يوكل أو يتوكل فيه والوكالة عقد جائز ولكل منهما فسخها متى شاء وتنفسخ بموت أحدهما والوكيل أمين فيما يقبضه وفيما يصرفه ولا يضمن إلا بالتفريط ولا يجوز أن يبيع ويشتري إلا بثلاثة شرائط أن يبيع بثمن المثل وأن يكون نقدا بنقد البلد ولا يجوز أن يبيع من نفسه ولا يقر على موكله إلا بإذنه.

(فصل) والمقر به ضربان: حق الله تعالى وحق الآدمي. فحق الله تعالى يصح الرجوع فيه عن الإقرار به، وحق الآدمي لا يصح الرجوع فيه عن الإقرار به. وتفتقر صحة الإقرار إلى ثلاثة شرائط: البلوغ والعقل والاختيار. وإن كان بمال اعتبر فيه شرط رابع وهو الرشد. وإذا أقر بمجهول رجع إليه في بيانه ويصح الاستثناء في الإقرار إذا وصله به وهو في حال الصحة والمرض سواء.

(فصل) وكل ما يمكن الانتفاع به مع بقاء عينه جازت إعارته إذا كانت منافعه آثارا وتجوز العارية مطلقة ومقيدة بمدة وهي مضمونة على المستعير بقيمتها يوم تلفها.

(فصل) ومن غصب مالا لأحد لزمه رده وأرش نقصه وأجرة مثله فإن تلف ضمنه بمثله إن كان له مثل أو بقيمته إن لم يكن له مثل أكثر ما كانت من يوم الغصب إلى يوم التلف.

(فصل) والشفعة واجبة بالخلطة دون الجوار فيما ينقسم دون ما لا ينقسم وفي كل ما لا ينقل من الأرض كالعقار وغيره بالثمن الذي وقع عليه البيع وهي على الفور فإن أخرها مع القدرة عليها بطلت وإذا تزوج شخص امرأة على سقص أخذه الشفيع بمهر المثل وإن كان الشفعاء جماعة استحقوها على قدر الأملاك.

(فصل) وللقراض أربعة شرائط أن يكون على ناض من الدراهم والدنانير وأن يأذن رب المال للعامل في التصرف مطلقا أو فيما لا ينقطع وجوده غالبا وأن يشترط له جزءا معلوما من الربح وأن لا يقدر بمدة ولا ضمان على العامل إلا بعدوان وإذا حصل ربح وخسران جبر الخسران بالربح.

(فصل) والمساقاة جائزة على النخل والكرم ولها شرطان أحدهما أن يقدرها بمدة والثاني أن يعين للعامل جزءا معلوما من الثمرة ثم العمل فيها على ضربين يعود نفعه إلى الثمرة فهو على العامل وعمل يعود نفعه إلى الأرض فهو على رب المال.

(فصل) وكل ما أمكن الانتفاع به مع بقاء عينه صحت إجارته إذا قدرت منفعته بأحد أمرين بمدة أو عمل وإطلاقها يقتضي تعديل الأجرة إلا أن يشترط التأجيل ولا تبطل الإجارة بموت أحد المتعاقدين وتبطل بتلف العين المستأجرة ولا ضمان على الأجير إلا بعدوان.

(فصل) والجعالة جائزة وهو أن يشترط في رد ضالته عوضا معلوما فإذا رده استحق ذلك العوض المشروط.

(فصل) وإذا دفع إلى رجل أرضا ليزرعها وشرط له جزءا معلوما من ريعها لم يجز وإن أكراه إياها بذهب أو فضة أو شرط له طعاما معلوما في ذمته جاز.

(فصل) وإحياء الموات جائز بشرطين أن يكون المحيي مسلما وأن تكون الأرض حرة لم يجر عليها ملك لمسلم وصفة الإحياء ما كان في العادة عمارا للمحيا ويجب بذل الماء بثلاثة شرائط أن يفضل عن حاجته وأن يحتاج إليه غيره لنفسه أو لبهيمته وأن يكون مما يستخلف في بئر أو عين.

(فصل) والوقف جائز بثلاثة شرائط أن يكون مما ينتفع به مع بقاء عينه وأن يكون على أصل موجود وفرع لا ينقطع وأن لا يكون في محظور وهو على ما شرط الواقف من تقديم أو تأخير أو تسوية أو تفضيل.

(فصل) وكل ما جاز بيعه جاز هبته ولا تلزم الهبة إلا بالقبض وإذا قبضها الموهوب له لم يكن للواهب أن يرجع فيها إلا أن يكون والدا وإذا أعمر شيئا أو أرقبه كان للمعمر أو للمرقب ولورثته من بعده.

(فصل) وإذا وجد لقطة في موات أو طريق، فله أخذها وتركها، وأخذها أولى من تركها إن كان على ثقة من القيام بها. وإذا أخذها وجب عليه أن يعرف ستة أشياء: وعاءها وعفاصها ووكاءها وجنسها وعددها ويحفظها في حرز مثلها. ثم إذا أراد تملكها عرفها سنة على أبواب المساجد وفي الموضع الذي وجدها فيه، فإن لم يجد صاحبها كان له أن يتملكها بشرط الضمان.

واللقطة على أربعة أضرب: أحدها ما يبقى على الدوام فهذا حكمه. والثاني ما لا يبقى كالطعام الرطب فهو مخير بين أكله وغرمه أو بيعه وحفظ ثمنه. والثالث ما يبقى بعلاج كالرطب فيفعل ما فيه المصلحة من بيعه وحفظ ثمنه أو تجفيفه وحفظه. والرابع ما يحتاج إلى نفقة كالحيوان، وهو ضربان: حيوان لا يمتنع بنفسه فهو مخير بين أكله وغرم ثمنه أو تركه والتطوع بالإنفاق عليه أو بيعه وحفظ ثمنه. وحيوان يمتنع بنفسه فإن وجده في الصحراء تركه وإن وجده في الحضر فهو مخير بين الأشياء الثلاثة فيه.
(فصل) وإذا وجد لقيط بقارعة الطريق فأخذه وتربيته وكفالته واجبة على الكفاية ولا يقر إلا في يد أمين فإن وجد معه مال أنفق عليه الحاكم وإن لم يوجد معه مال فنفقته في بيت المال.

(فصل) والوديعة أمانة ويستحب قبولها لمن قام بالأمانة فيها ولا يضمن إلا بالتعدي وقول المودع مقبول ي ردها على المودع وعليه أن يحفظها في حرز مثلها وإذا طولب بها فلم يخرجها مع القدرة عليها حتى تلفت ضمن.