Senin, 13 April 2015

Karomah imam NAWAWI AL BANTANI


Awalnya kisah ini saya terima dari guru ngaji saya di pesantren ..  memang kisah ini sudah masyhur dikalangan pesantren secara turun temurun dan dikutip diberbagai buku yang mengulas biografi beliau. Ini membuktikan bahwa kisah bisa dipertanggungjawabkan.

Diceritakan, bahwa diantara sebagian karomah kewalian beliau adalah telunjuk yang dijadikan lentera untuk menerangi aktivitasnya menulis.

"Konon, pada suatu waktu pernah beliau mengarang kitab dengan menggunakan telunjuk beliau sebagai lampu, saat itu dalam sebuah perjalanan. Karena tidak ada cahaya dalam syuqduf yakni rumah-rumahan di punggung unta, yang beliau diami, sementara aspirasi tengah kencang mengisi kepalanya. Syaikh Nawawi kemudian berdoa memohon kepada Allah Ta’ala agar telunjuk kirinya dapat menjadi lampu menerangi jari kanannya yang untuk menulis. Kitab yang kemudian lahir dengan nama Marâqi al-‘Ubudiyyah syarah Matan Bidâyah al-Hidayah itu harus dibayar beliau dengan cacat pada jari telunjuk kirinya. Cahaya yang diberikan Allah pada jari telunjuk kiri beliau itu membawa bekas yang tidak hilang."

Subhanalloh! Betapa luar biasanya kisah ini. Dan jika memang benar-benar terjadi, hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin bagi seorang sholihin seperti beliau. Sebab sebagaimana kita ketahui, Syaikh Nawawi Al-Bantani merupakan sosok yang juhud sekaligus ahli ilmu dan ahli ibadah. Beliau merupakan sufi yang gemar menulis berbagai kitab dalam bidang ilmu-ilmu keislaman. Tidak heran, beliau mendapat julukan bapak kitab kuning indonesia.

Diantara karangan-karangan beliau adalah kitab kasyifatussaja syarah safinah yang banyak dikaji oleh para pengkaji fiqih pemula. Selain itu ada pula kitab Tafsir Munir yang fenomenal dan sempat menggemparkan dunia arab karena isinya yang berkualitas dan mudah untuk difahami.