Jumat, 26 Februari 2016

Shalawat sebagai pengabul hajat

Shalawat sebagai pintu terkabulnya Hajat/ doa dan penghapus dosa.. Bismillaah.. Bershalawatlah kamu kepadaku, karena shalawatmu itu menjadi zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu Juga seperti yang kita tahu bahwa doa yang tidak di awali dan di akhiri dg solawat akan tertolak.. Tulisan Ini saya tulis bermula dari pertanyaan seseorang di grup "solawat sebagai pengabul hajat dan cita cita".. Saudaraku tubuh kita ini seperti sungai di jakarta yang sudah berwarna hitam karena tercemar limbah dari pabrik dan limbah rumah tangga ,kumuh ,bau tidak sedap, tidak enak di pandang .. sungai yang hitam karena tercemar tidak akan bisa menghasilkan ikan dan ekosistem yg baik , pasti ikan akan ikut terkontaminasi limbah , yg berujung tdak baik untuk kesehatan jika kita memakanya Begitu juga diri kita ..diri kita berlumur dosa , sudah tercemar limbah dosa dari yg kecil hingga besar,dari yang ringan hingga berat,Manusia di samping kita mungkin tidak tahu ,tapi Allah senantiasa tahu akan hal ini.. Sering kali kita mempunyai hajat/keperluan / cita cita .. kita banyak memohon pada Allah,berdoa pada Allah namun doa kita tidak juga terkabul , kita harus sadar diri saudaraku , mungkin dosa kita yang hitam pekat telah menghalangi doa kita ,, Umpama pakaian kita penuh lumpur , kita ingin menghadap dengan sultan /raja apakah pihak keamanan istana akan mengijinkan kita masuk dg pakaian yang penuh lumpur ? Tidak saudaraku..! Pihak keamanan akan menjegat kita.. Mungkin Begitulah keadan kita , kita ingin masuk istana tapi diri kita,pakaian kita penuh lumpur.. pihak keamanan istana tidak akan mengijinkan..! Solawat yang kita baca akan menggugurkan dosa kita , lalu membersihkan diri kita terutama hati kita, solawat juga akan menjadi kendaraan yg mengantarkan kita melewati pihak keamanan istana, kita tidak perlu turun dari kendaraan , kita adalah tamu kehormatan sang raja(solawat adalah surat undangan khusus dari sang raja maka orang yang bersolawat adlah tamu khusus nya) Di setiap solawat pasti ada lafadz Allah dan Muhammad, dengan membaca solawat kita juga tengah dzikir mengingat Allah,.. Perlu kita tahu bahwa jika kita berdoa dengan mengucap lafadz Allah dan Muhammad itu akan terbuka pintu pintu langit , semakin sering kita bersolawat semakin sering kita mengucap lafadz Allah dan Muhammad,, hingga doa kita akan bisa melewati nya dan sampai pada hadrat Ilahi.. dari sana suatu doa akan terkabul.. Solawat adalah senjata yang komplit, tidak ada doa yg semudah dan sekomplit solawat.. solawat sangat serbaguna untuk segala tujuan..

Seperti kata habib umar , bahwasanya cukup bagi seseorang itu jika Allah bersolawat untuknya walau 1x, ini bermakna dalam dan jauh kedepan yg bermanfaat untuk kelak di akhirat saat hari penghisaban saudaraku..

Bagaimana jika kita solawat 10 x ?
Allah sudah bersolawat kepada kita 100..
Ini sudah lebih dari cukup bukan ?

Dan pula rasulullah , jika kita bersolawat 1x maka rasulullah akan mendoakan kita sama dengan solawat yang kita baca ,,
Allahumma shali ala muhammad wa ala ali muhammad wa sallim, maka rasulullah mendoakan kepada kita dan keluarga kita dengan rahmat dan keselamatan..
Begitu lah saudaraku..

Rabu, 24 Februari 2016

Khasiat Basmakah 1000x

Rahasia Sholat Subuh

“Setelah Salat Subuh hingga matahari terbit, bacalah 1000 x ‘Bismillahir Rahmanir Rahim’. Lakukan selama 40 hari, maka akan muncul seberkas cahaya pada diri kalian, Cahaya Surgawi. Selama 40 hari cahaya itu akan semakin kuat, hingga kalian dapat melihat dan menyaksikan apa yang ada di alam Malakut! Siapa yang dapat melakukannya, boleh melakukannya selama 40 hari, pasti akan muncul seberkas cahaya dari Langit ke dalam kalbunya.”
Sayyid Mawlana Shaykh Nazim An Naqshbandi (q)

Selasa, 23 Februari 2016

Awliya

Gambar ini diambil di Jurung Singapore

Kenangan bersama dgn Hadrat Mursyid saya Khawajah Khawjagan Hadhrat Ghulam Haidir Syah "TAJUL 'ARIFIEN ". Qadiri ,  Cyist ,  Naqsybandi Suhrawardi.   Qaddasa Allahu Sirrahul 'Aziz

Gambar ini diambil pada awal tahun 1975 ketika saya berusia 21 tahun .

Waktu itu saya dg menunggu keputusan  Sijil Tinggi  Persekolahan sebelum meneruskan pengajian Islam di UKM ( Universiti Kebangsaan Malaysia ).

Alhamdulillah ..

ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA SAIYYIDINA WA MAWLANA MUHAMMAD WA'ALA ALIHI WASHOHBIHI WASALLIM

Orang soleh dan wali Allah senantiasa bertemu Rasul

Kisah Aulia Allah

Para Auliya dan orang shaleh sering bertemu Rasulullah Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam dalam mimpi dan diwaktu terjaga..

Guru mulia Al Azhar Sayyid Shalih al-Ja'fari di dalam salah satu pelajaran Ceramah Jumat nya, berbicara mengenai kebiasaan Ulama dan murid Al Azhar berziarah ke makam Imam As Shafi'i Rahimahullah (di Kairo) setiap hari jumat;

Syaikh 'Ali al-Sa'idi al-'Adawī guru mulia dari Syaikh Aḥmad Dardīr (ulama besar madzhab Maliki) pernah berkata pada muridnya itu, "Mereka mengatakan bahwa engkau sering melihat Rasulullah (ﷺ). Jika engkau bertemu, tolong tanyakan bagaimana keadaanku".
Jadi waktu Syaikh Dardir bertemu Nabi (ﷺ) diwaktu lain, dia sampaikan amanat gurunya, Nabi (ﷺ) mengatakan kepadanya,"gurumu adalah seorang yang shaleh, meski terkadang sikapnya agak 'dingin' terhadapku".

Ketika pesan ini sampai pada Syaikh al-Sa'idi, ia dilanda kesedihan dan menangis lama sekali. Muridnya al-Dardīr bertanya: "Apa yang membuatmu menangis?" Ia menjawab, "Rasulullah (ﷺ) menyalahkanku karena sudah lama aku tidak berziarah ke madinah, aku sudah tua dan tidak mampu lagi menanggung kesulitan perjalanan. Jika Anda melihatnya lagi, katakan padanya alasanku ini".

Dan sekali lagi al-Dardīr melihat Nabi (ﷺ) dan ia mengatakan kepadanya (ﷺ) seperti apa yang diperintahkan gurunya.
Nabi (ﷺ) mengatakan, "Katakan padanya (Syaikh al-Sa'idi) bahwa aku selalu berada bersama Imam Syafi'i pada setiap hari Jumat, dari setelah Subuh hingga asar. Biarkan dia datang ke sana jika ingin bertemu".

Semenjak waktu itu Syekh al-Sa'idi selalu berziarah ke makam Imam Syafi'i, mengajak para ulama dari Azhar dan mengatakan hal ini kepada mereka, dan semenjak saat itu adalah menjadi kebiasaan mereka untuk mengunjungi makam Imam al-Syafi'i setiap hari Jumat, satu kelompok demi satu kelompok, dari fajar hingga asar.
Itulah masa gemilang al azhar, saat itu mereka memiliki masyaikh sejati dan murid murid yang mampu menyebarkan Agama Allah dengan gemilang ke seluruh penjuru dunia..

Semoga ridha Allah senantiasa bersama mereka semua..

اللّهمّ صلِّ على سيّدنا محمّدٍ وآله
وصحْبه وسلِّم

Keadaan lapar rasulullah saw

Oleh: Ustaz Azhar Idrus

Rasulullah SAW Dan Lapar

Muslim dan Tarmidzi telah meriwayatkan dari An-
Nu'man bin Basyir ra. dia berkata: Bukankah
kamu sekarang mewah dari makan dan minum,
apa saja yang kamu mau kamu mendapatkannya?
Aku pernah melihat Nabi kamu Muhammad SAW
hanya mendapat korma yang buruk saja untuk
mengisi perutnya!

Dalam riwayat Muslim pula dari An-Nu'man bin
Basyir ra. katanya, bahwa pada suatu ketika Umar
ra. menyebut apa yang dinikmati manusia
sekarang dari dunia! Maka dia berkata, aku pernah
melihat Rasulullah SAW seharian menanggung
lapar, karena tidak ada makanan, kemudian tidak
ada yang didapatinya pula selain dari korma yang
buruk saja untuk mengisi perutnya.

Suatu riwayat yang diberitakan oleh Abu Nu'aim,
Khatib, Ibnu Asakir dan Ibnun-Najjar dari Abu
Hurairah ra. dia berkata: Aku pernah datang
kepada Rasulullah SAW ketika dia sedang
bersembahyang duduk, maka aku pun bertanya
kepadanya: Ya Rasulullah! Mengapa aku
melihatmu bersembahyang duduk, apakah engkau
sakit? jawab beliau: Aku lapar, wahai Abu
Hurairah! Mendengar jawaban beliau itu, aku terus
menangis sedih melihatkan keadaan beliau itu.
Beliau merasa kasihan melihat aku menangis, lalu
berkata: Wahai Abu Hurairah! jangan menangis,
karena beratnya penghisaban nanti di hari kiamat
tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar di
dunia jika dia menjaga dirinya di kehidupan dunia.
(Kanzul Ummal 4:41)

Ahmad meriwayatkan dari Aisyah ra. dia berkata:
Sekali peristiwa keluarga Abu Bakar ra. (yakni
ayahnya) mengirim (sop) kaki kambing kepada
kami malam hari, lalu aku tidak makan, tetapi Nabi
SAW memakannya - ataupun katanya, beliau yang
tidak makan, tetapi Aisyah makan, lalu Aisyah ra.
berkata kepada orang yang berbicara dengannya:
Ini karena tidak punya lampu. Dalam riwayat
Thabarani dengan tambahan ini: Lalu orang
bertanya: Hai Ummul Mukminin! Apakah ketika itu
ada lampu? Jawab Aisyah: Jika kami ada minyak
ketika itu, tentu kami utamakan untuk dimakan.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:155; Kanzul Ummal
5:155)

Abu Ya'la memberitakan pula dari Abu Hurairah
ra. katanya: Ada kalanya sampai berbulan-bulan
berlalu, namun di rumah-rumah Rasulullah SAW
tidak ada satu hari pun yang berlampu, dan
dapurnya pun tidak berasap. Jika ada minyak
dipakainya untuk dijadikan makanan. (At-Targhib
Wat-Tarhib 5:154; Majma'uz Zawatid 10:325)

Bukhari dan Muslim meriwayatkan pula dari Urwah
dari Aisyah ra. dia berkata: Demi Allah, hai anak
saudaraku (Urwah anak Asma, saudara perempuan
Aisyah), kami senantiasa memandang kepada anak
bulan, bulan demi bulan, padahal di rumah-rumah
Rasulullah SAW tidak pernah berasap. Berkata
Urwah: Wahai bibiku, jadi apalah makanan kamu?
Jawab Aisyah: Korma dan air sajalah, melainkan
jika ada tetangga-tetangga Rasulullah SAW dari
kaum Anshar yang membawakan buat kami
makanan. Dan memanglah kadang-kadang mereka
membawakan kami susu, maka kami minum susu
itu sebagai makanan. (At-Targhib Wat-Tarhib
5:155)

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah ra. katanya:
sering kali kita duduk sampai empat puluh hari,
sedang di rumah kami tidak pernah punya lampu
atau dapur kami berasap. Maka orang yang
mendengar bertanya: Jadi apa makanan kamu
untuk hidup? Jawab Aisyah: Korma dan air saja,
itu pun jika dapat. (Kanzul Ummal 4:38)

Tarmidzi memberitakan dari Masruq, katanya: Aku
pernah datang menziarahi Aisyah ra. lalu dia minta
dibawakan untukku makanan, kemudian dia
mengeluh: Aku mengenangkan masa lamaku
dahulu. Aku tidak pernah kenyang dan bila aku
ingin menangis, aku menangis sepuas-puasnya!
Tanya Masruq: Mengapa begitu, wahai Ummul
Mukminin?! Aisyah menjawab: Aku teringat
keadaan di mana Rasulullah SAW telah
meninggalkan dunia ini! Demi Allah, tidak pernah
beliau kenyang dari roti, atau daging dua kali
sehari. (At-Targhib Wat-Tarhib 5:148)

Dalam riwayat Ibnu Jarir lagi tersebut: Tidak
pernah Rasulullah SAW kenyang dari roti gandum
tiga hari berturut-turut sejak beliau datang di
Madinah sehingga beliau meninggal dunia. Di lain
lain versi: Tidak pernah kenyang keluarga
Rasulullah SAW dari roti syair dua hari berturut-
turut sehingga beliau wafat. Dalam versi lain lagi:
Rasulullah SAW telah meninggal dunia, dan beliau
tidak pernah kenyang dari korma dan air.
(Kanzul Ummal 4:38)

Dalam riwayat lain yang dikeluarkan oleh Baihaqi
telah berkata Aisyah ra.: Rasulullah SAW tidak
pernah kenyang tiga hari berturut-turut, dan
sebenarnya jika kita mau kita bisa kenyang, akan
tetapi beliau selalu mengutamakan orang lain yang
lapar dari dirinya sendiri. (At-Targhib Wat-Tarhib
5:149)

Ibnu Abid-Dunia memberitakan dari Al-Hasan ra.
secara mursal, katanya: Rasulullah SAW selalu
membantu orang dengan tangannya sendiri, beliau
menampal bajunya pun dengan tangannya sendiri,
dan tidak pernah makan siang dan malam secara
teratur selama tiga hari berturut-turut, sehingga
beliau kembali ke rahmatullah. Bukhari
meriwayatkan dari Anas ra. katanya: Tidak pernah
Rasulullah SAW makan di atas piring, tidak pernah
memakan roti yang halus hingga beliau meninggal
dunia. Dalam riwayat lain: Tidak pernah melihat
daging yang sedang dipanggang (maksudnya tidak
pernah puas makan daging panggang). (At-Targhib
Wat-Tarhib 5:153)

Tarmidzi memberitakan dari Ibnu Abbas ra.
katanya: Rasulullah SAW sering tidur malam demi
malam sedang keluarganya berbalik-balik di atas
tempat tidur karena kelaparan, karena tidak makan
malam. Dan makanan mereka biasanya dari roti
syair yang kasar. Bukhari pula meriwayatkan dari
Abu Hurairah ra. katanya: Pernah Rasulullah SAW
mendatangi suatu kaum yang sedang makan
daging bakar, mereka mengajak beliau makan
sama, tetapi beliau menolak dan tidak makan. Dan
Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah SAW
meninggal dunia, dan beliau belum pernah
kenyang dari roti syair yang kasar keras itu. (At-
Targhib Wat-Tarhib 5:148 dan 151)

Pernah Fathimah binti Rasulullah SAW datang
kepada Nabi SAW membawa sepotong roti syair
yang kasar untuk dimakannya. Maka ujar beliau
kepada Fathimah ra: Inilah makanan pertama yang
dimakan ayahmu sejak tiga hari yang lalu! Dalam
periwayatan Thabarani ada tambahan ini, yaitu:
Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada
Fathimah: Apa itu yang engkau bawa, wahai
Fathimah?! Fathimah menjawab: Aku membakar
roti tadi, dan rasanya tidak termakan roti itu,
sehingga aku bawakan untukmu satu potong
darinya agar engkau memakannya dulu! (Majma'uz
Zawa'id 10:312)

Ibnu Majah dan Baihaqi meriwayatkan pula dari
Abu Hurairah ra. katanya: Sekali peristiwa ada
orang yang membawa makanan panas kepada
Rasulullah SAW maka beliau pun memakannya.
Selesai makan, beliau mengucapkan:
Alhamdulillah! Inilah makanan panas yang pertama
memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu.
(At-Targhib Wat-Tarhib 5:149)

Bukhari meriwayatkan dari Sahel bin Sa'ad ra. dia
berkata: Tidak pernah Rasulullah SAW melihat roti
yang halus dari sejak beliau dibangkitkan menjadi
Utusan Allah hingga beliau meninggal dunia. Ada
orang bertanya: Apakah tidak ada pada zaman
Nabi SAW ayak yang dapat mengayak tepung?
Jawabnya: Rasulullah SAW tidak pernah melihat
ayak tepung dari sejak beliau diutus menjadi Rasul
sehingga beliau wafat. Tanya orang itu lagi: Jadi,
bagaimana kamu memakan roti syair yang tidak
diayak terlebih dahulu? Jawabnya: Mula-mula
kami menumbuk gandum itu, kemudian kami
meniupnya sehingga keluar kulit-kulitnya, dan yang
mana tinggal itulah yang kami campurkan dengan
air, lalu kami mengulinya. (At-Targhib Wat-Tarhib
5:153)

Tarmidzi memberitakan daiipada Abu Talhah ra.
katanya: Sekali peristiwa kami datang mengadukan
kelaparan kepada Rasulullah SAW lalu kami
mengangkat kain kami, di mana padanya terikat
batu demi batu pada perut kami. Maka Rasulullah
SAW pun mengangkat kainnya, lalu kami lihat
pada perutnya terikat dua batu demi dua batu. (At-
Targhib Wat-Tarhib 5:156)

Ibnu Abid Dunia memberitakan dari Ibnu Bujair ra.
dan dia ini dari para sahabat Nabi SAW Ibnu
Bujair berkata: Pernah Nabi SAW merasa terlalu
lapar pada suatu hari, lalu beliau mengambil batu
dan diikatkannya pada perutnya. Kemudian beliau
bersabda: Betapa banyak orang yang memilih
makanan yang halus-halus di dunia ini kelak dia
akan menjadi lapar dan telanjang di hari kiamat!
Dan betapa banyak lagi orang yang memuliakan
dirinya di sini, kelak dia akan dihinakan di akhirat.
Dan betapa banyak orang yang menghinakan
dirinya di sini, kelak dia akan dimuliakan di
akhirat.'
Bukhari dan Ibnu Abid Dunia meriwayatkan dari
Aisyah ra. dia berkata: Bala yang pertama-tama
sekali berlaku kepada ummat ini sesudah
kepergian Nabi SAW ialah kekenyangan perut!
Sebab apabila sesuatu kaum kenyang perutnya,
gemuk badannya, lalu akan lemahlah hatinya dan
akan merajalelalah syahwatnya!
(At-Targhib Wat-Tarhib 3:420).

Allahumma shalli Alaa Syyidina Wa maulaana wa habibana Muhammad SAW..

Sodaqah memanjangkan umur

Kisah Anak Muda Yang Tidak Dicabut Nyawanya
Oleh Malaikat...

Posted by: Imam Muda

Kisah Anak Muda Yang Tidak Dicabut Nyawanya.
Oleh Sebuah kisah yang akan membuka mata kita
tentang kebesaran Allah Taala yang tiada tolak
bandingnya.

Hayati kisah ini dan sama-sama kita
mengambil pengajaran dari cerita ini.

Kematian adalah hak Allah Swt, tanpa mampu kita
menolaknya secara haqiqi apapun jika Allah
berkehendak, dan juga maju mundurnya
kematian adalah hak Allah Swt.

Tetapi, ada satu perkara yang mampu membuat
kematian di tunda oleh-Nya. Lalu bagaimana
caranya dan mengapa itu boleh terjadi?

Berikut ini
sebuah contoh kisah yang benar – benar terjadi
pada masa kenabian Ibrahim as.

Suatu hari, Malaikal Maut mendatangi Nabi Allah
Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang
tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya
Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan
melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak
akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti
itu, Malaikal Maut pergi meninggalkan Nabi Allah
Ibrahim.
Hampir saja Nabi Allah Ibrahim tergerak untuk
memberitahu anak muda tersebut, untuk
menyegerakan pernikahannya malam iti juga
dan memberitahu tentang kematian anak muda itu
besok.

Tapi langkahnya terhenti. Nabi Allah
Ibrahim memilih ‘kematian’ tetap menjadi rahasia
Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat
dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap
bisa melangsungkan pernikahannya.

Hari berganti
hari, minggu berganti minggu, bulan berganti
bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah
Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang
umurnya.

Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah
Ibrahim bertanya kepada Malaikal Maut, apakah
Kau berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan
bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai
besok pagi?

Malaikal Maut menjawab bahwa dirinya memang
akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi
Allah menahannya.

“Apa gerangan yang membuat Allah menahan
tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda
tersebut, dulu?”

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang
pernikahannya, anak muda tersebut
menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan
ini yang membuat Allah memutuskan untuk
memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga
engkau masih melihatnya hidup.”

Kematian memang di tangan Allah. justru itu,
memajukan dan memundurkan kematian adalah
hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam
Rasul-Nya, Muhammad Shallahu `Alaih bahwa
sedekah itu bisa memanjangkan umur.

Jadi, bila
disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda
kematian, itu adalah…sedekah.

Maka, tengoklah kanan – kiri anda, lihat – lihatlah
sekeliling anda. Bila anda menemukan ada satu –
dua kesusahan di depan mata anda.
Maka
sesungguhnya andalah yang perlu menghulurkan
pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu
ditampakkan oleh Allah untuk memanjangkan umur
anda.
Apakah anda bersedia menolongnya atau
tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar
memang Allah akan memanjangkan umur anda.

Lihatlah betapa mulia hati si pengemis ini. Kita
pula bagaimana?
Tidak ada seorang pun yang mengetahui bila
ajalnya akan tiba. Dan, tidak seseorangpun yang
mengetahui dalam keadaan apa ajalnya tiba.
Maka
mengeluarkan sedekah bukan saja akan
memperpanjang umur, melainkan juga
memungkinkan kita meninggal dalam keadaan
baik.

Bukankah sedekah akan mengundang cintanya
Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai
oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak
diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak
dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak
diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut
dalam keadaan husnul khatimah.

Mudah – mudahan Allah berkenan memanjangkan
umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk
mengejar ampunan Allah dan mengubah segala
kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian
yang pasti datang.

Wallahualam.

Jihadnya seorang wanita sejati

JIHADNYA KAUM IBU SEJATI

Oleh:Ust. UMAR BIN SHOLEH AL HAMID.

Asma' binti Yazid al-Anshoriyah datang kepada Nabi Saw, yang sedang dikelilingi para Sahabat.
Ia berkata, "Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu ya Rasulullah.
Aku adalah utusan kaum wanita kepadamu.

Kami kaum wanita terbatas dan terkurung, duduk di dalam rumah dan mengandung anak-anakku.

Kaum lelaki dilebihkan atas kami dengan Shalat Jum'at dan jama'ah, mengantarkan jenazah, dan melakukan haji demi haji.Lebih utama dari itu adalah Jihad Fisabilillah.

Bila seseorang dari kaum lelaki pergi haji atau umrah dan berjihad, maka kami kaum wanita yang memelihara hartanya.
Serta kami didik anak-anaknya.Maka ; Apakah kami mendapat kebaikan dan pahala seperti kamu (kaum lelaki).?"

Mendengar rentetan pertanyaan Asma' itu, Nabi Saw, merasa kagum dan gembira.Nabi Saw, lalu menoleh kepada para Sahabatnya dan menanyai mereka,
"Apakah kalian pernah mendengar pertanyaan seorang wanita yang lebih baik daripada pertanyaan wanita tadi tentang urusan agamanya.?

"Para Sahabat menjawab, "Ya Rasulullah, kami tidak menyangka ada wanita bertanya seperti itu.

Kemudian Rasulullah Saw, menoleh kepada Asma' dan menjawab pertanyaan yang mengesankan itu ;

Ketahuilah wahai wanita, dan beritahukan kepada kaum wanita yang lain, bahwa ;Perlakuan wanita yang baik terhadap suaminya, dan pencarian ridhanya serta kepatuhan kepada keinginannya, adalah menyamai semua itu(shalat jum'at,jama'ah,mngantarkan jenazah dll)

"(HR. SHAHIH MUSLIM)

Kira kira masih ada gak yaah wanita zaman ini yang mau praktik seperti Asma' binti Yazid seperti di atas ??? Wkwkwk... :-D
Peace...

Berbakti lah pada ibu wahai suami..

Oleh : ust. Umar Bin Sholeh AlHamid

Datang seorng Pemuda menemui Rasulullah &
berkata : "Ya Rasulallah, Aku sudah
berkeluarga & bekerja, sebagian
penghasilanku untuk anak istriku & sbagian
lagi untuk Ibuku.
Smoga Alloh memberkatimu wahai Pemuda"
Jawab Rasul.

Tetapi yaa Rasul, blm habis bulan Ibuku sudah
minta lagi.
Apakah kau berikan wahai Pemuda..??
Tanya Rasul sampai 3x sambil memegang
Janggut pemuda tsbt.
Pemuda itu menunduk & terdiam..

Rasul bersabda: "Wahai Pemuda, kau tinggal
9 bulan di perutnya, antara hidup & mati ia
melahirkanmu, kalaupun boleh pilih ia atau
kamu yg hidup, pasti ia biarkan dirinya mati
demi kehidupanmu, kau hisap dadanya untuk
darah dagingmu, bahkan setetes air susunya
lebih berharga dari hidupmu.
Ketahuilah wahai Pemuda, KAU & SELURUH
HARTAMU MILIK IBUMU..
Tiada syurga tanpa Ridho sang ibu..

Jd wahai para istri2 yg sholehah janganlah
pernah engkau merasa kurang senang &
apalagi smpai menghalang2i suamimu ketika
dia memberikan sesuatu kepada ibunya,,

KARENA SUAMIMU & HARTANYA MASIH
MILIK IBUNYA MESKIPUN SUDAH MENIKAH
DENGANMU...

#Jangan_Halangi_suami kalian_untuk_berbakti_pada_ibunya..
Titik segede  kubah masjid istiqlal..hehe

Ya Lathif

Mohon keihlasan & waktunya sejenak untuk
membaca do'a berikut minimal 1hari 1X.
Untuk kesembuhan beliau KH. Abdulloh Habib
Faqih pengasuh Pondok Pesantren Langitan.
Semoga beliau segera diberikan kesembuhan
dhohir & batin yg sempurna secepatnya....
Amiin....

bila keberatan ya minimal share dan hadiah fatehah pada beliau...,

Senin, 22 Februari 2016

Habib gantal gulu

Habib GANTAL GULU

Nama beliau adalah Habib Ali bin Alwi bin Abdullah Al-Habsyi, beliau adalah salah seorang putra habib Alwi Al-Habsyi. Ada orang bilang beliau adalah seorang wali mastur (tersembunyi) dan ada juga yang bilang kalau beliau adalah seorang habib yang madzjub*, sehingga sering kali bertingkah laku aneh. Salah satu tingkah laku beliau adalah hampir setiap hari beliau duduk di pintu depan rumah apabila ada orang (tidak semua tapi sebagian) yang lewat maka beliau berteriak “Gantal Gulu** ! Sembelih !”. Mengapa demikian ? Ternyata yang beliau lihat bukan orang tetapi seperti an’am (hewan ternak seperti kambing, sapi, kerbau dan lain-lain), walaupun demikian beliau tidak pernah mengganggu orang. Sehingga di masyarakat beliau lebih dikenal dengan sebutan “Ami Ali Gantal Gulu”.

Keanehan lain, apabila beliau dalam sehari beberapa kali mandi ke sungai, maka hal ini menjadi pertanda dalam beberapa hari ke depan kota Barabai akan dilanda banjir.

Selain itu beliau juga pernah pergi dari Barabai ke Banjarmasin yang jaraknya kurang lebih 165 km hanya dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulangnya, juga beliau lakukan dengan berjalan kaki, padahal di tengah jalan beliau banyak dapat tawaran jasa tumpangan gratis namun beliau tolak. Ketika ditanya mengapa beliau melakukan hal tersebut ? Beliau menjawab : "Rasulullah juga sering melakukan perjalanan dengan berjalan kaki".

Seorang habib yang juga bermarga Al-Habsyi bercerita bahwa dahulu ada seseorang menjemur pakaian di dekat makam habib Ali, sehingga rembesan air dari pakaian basah yang dijemur mengenai makam habib Ali. Pada suatu hari terjadi keanehan, habib Ali mendatangi orang tersebut dan menyampaikan keluhannya kalau rebesan air jemuran mengenai muka beliau, setelah habib Ali pergi orang tersebut baru sadar kalau yang mendatanginya tadi adalah habib Ali yang sudah wafat, orang tersebut pun segera membereskan jemurannya dan tidak berani lagi menjemur disana.

Syarifah Syihun saudari habib Ali yang tinggal di Sungai Jingah Banjarmasin bercerita : Habib Ali adalah sosok yang tidak kenal dengan keduniaan hingga uang sekalipun, mungkin lantaran inilah, 9 kali beliau pernah menikah, namun semua pernikahannya tidak bertahan lama.

Beliau wafat di Barabai pada tanggal 3 Jumadil Akhir 1400 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 19 April 1980 Masehi dan dimakamkan di Turbah Alawiyyin jalan Keramat Manjang (simpang sepuluh) Barabai.

Keterangan :

* Madzjub (kebalikan dari Suluk) adalah orang yang ditarik oleh Allah SWT untuk dekat denganNya tanpa harus bersusah payah melakukan latihan-latihan tertentu. Madzjub merupakan anugerah besar Allah Ta’ala yang hanya diberikan kepada hamba pilihanNya.

** Gantal gulu adalah sebuah kalimat dalam bahasa Banjar yang berarti potong leher.

Minggu, 21 Februari 2016

Amalan agar rizqi lancar

Doa Agar Dunia Mengejarmu Tanpa Kau Mengejarnya
Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki
Diriwayatkan bahwa seorang Sahabat mengeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata:
"Ya Rasulallah, kenapa dunia seolah-olah tidak menginginkanku, semua usahaku bangkrut, peternakan dan pertaniankupun selalu gagal panen.? Sambil tersenyum Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan tentang tasbihnya para Malaikat serta tasbihnya penghuni alam semesta yaitu kalimat:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم واستغفر الله
SUBHANALLAH WA BIHAMDIHI SUBHANALLAHIL 'AZHIM WASTAGHFIRULLAH
Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah 100 kali sebelum terbit Fajar.
Maka dunia akan memohon kepada Allah agar engkau miliki (mengejarmu tanpa kau mengejarnya)"
Selang beberapa bulan kemudian, sahabat tadi kembali lagi dan bercerita:
"Ya Rasulallah sekarang aku bingung dengan hartaku kemana harus aku letakkan hasil usaha dan peternakanku karena banyaknya."
(Diriwayatkan oleh Al Khatib Al Baghdadi dari Imam Malik Rahimahullah. Dikutip dari Kitab أبواب الفرج oleh Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki)

SHARE BILA MANFAAAT, SEMOGA MAKIN MELUAS DAKWAH ASWAJA

Jawaban kenapa nabi Khidir bisa Hidup sampai hari kiamat

AudzubiLlahi minasy syaithanir rajiim
BismiLlahir Rahmanir Rahiim
Allahumma Shali ‘Ala Sayyidina Muhammad Shallahu ‘Alayhi wa Salaam

Maddad yaa Haqqani Hazrat Mawlana Syaikh Nazim
Maddad yaa Sultan Mawlana Syaikh Mehmet… maddad…maddad…

Suatu hari Nabi SAWS sedang duduk didalam masjid Beliau SAWS, ketika itu tampak dua orang yang berpenampilan bersih dan rupa yang tampan datang menghampiri. Mereka memberi Salaam.
“Dari mana kalian berasal?” tanya Nabi SAWS.
“Kami berasal dari masa yang sudah lama berlalu”, jawab mereka. “Sudah lama kami menyembah Allah dan kami telah mendengar untaian kata-kata yang lebih indah dari segala kata yang pernah ada. Dari seluruh 124,000 Kitab Allah yang ada, untaian kata-kata ini disebutkan sebagai yang terindah, dan untaian kata-kata ini hanya akan muncul di akhir zaman, didalam Kitab yang paling akhir muncul (yakni Al Qur’an Karim, penerj.). Jadi kami kemudian beribadah selama seribu tahun hingga Allah bertanya kepada kami berdua karunia apa yang bisa diberikan-NYA kepada kami. Kami memohon agar bisa mendengar untaian kata-kata indah itu, yakni surah al-Faatihah.” Allah tidak menjawab mereka. Lalu mereka berdua kembali berdoa selama seribu tahun. Baru Allah menjawab mereka. DIA berkata, “Surah ini hanya KU-peruntukkan bagi Kekasih-KU Tercinta Muhammad SAWS dan umatnya.”

Kedua lelaki itu berdoa selama seribu tahun lagi hingga Allah kembali bertanya kepada mereka karunia apa yang bisa DIA berikan kepada mereka. Mereka menjawab, “Karena kami tak bisa dikaruniai al-Faatihah mohon agar ijinkan kami  berdua hidup berusia panjang agar bisa menjadi bagian dari Umat Beliau SAWS, menyalami Beliau SAWS, dan mendengar pembacaan surah al-Faatihah, walau hanya sekali saja. Sehingga kami kemudian wafat dalam keadaan puas/ridho.”

Kedua lelaki ini adalah Khidir AS dan Ilyas AS. Mereka kemudian ber-Syahadah kepada Nabi SAWS yang dengannya mereka merasa puas. Mereka tidak lagi menjadi Nabi tapi “hanyalah” bagian dari Umat Muhammad SAWS. Mereka memohon agar Nabi SAWS berkenan membacakan al-Faatihah untuk mereka. Beliau SAWS kemudian membacakan surah al-Faatihah untuk mereka berdua dan kemudian mereka berdua membacanya bersama Beliau SAWS. Lalu mereka semua bersama-sama mengucapkan “Amiin” yang artinya “Duhai Allah, mohon terimalah doa kami…”

Mereka kemudian bertanya,

“Duhai Rassulullah, apakah balasannya membaca al-Faatihah?”

“Jika saja Allah mengaruniaiku kehidupan hingga akhir masa, maka tidaklah cukup untuk mengatakan kepadamu semua manfaatnya (semua kebaikan yang akan kita terima karena membaca surah al-Faatihah, penerj.)”, jawab Nabi SAWS. “Jadi, aku akan mengatakan kepadamu manfaat dari mengucapkan Amiin.”

“Alif tertulis pada Arsy Allah.
Mim ada pada kaki dari Kursi-NYA.
Yaa ada pada Lawhul Mahfudz.
Nun ada pada Pena (Kalam).”

“Mohon ceritakan lebih banyak lagi”, kata kedua lelaki itu.

“Alif tertulis di kening Israfil AS.
Mim tertulis di kening Mikail AS.
Yaa tertulis di kening Jibril AS.
Nun tertulis di kening Izrail AS.
Siapa saja yang mengucapkan “Amiin” akan mendapat manfaat dari keempat Malaikat ini”.
“Mohon ceritakan lebih banyak lagi”, kata mereka berdua. 

“Alif tertulis didalam Taurat.
Mim tertulis didalam Zabur.
Yaa tertulis didalam Injil.
Nun tertulis didalam Qur’an.
Siapa saja yang bersungguh-sungguh dalam mengucapkan “Amiin” setelah pembacaan al-Faatihah, maka seolah-olah dia telah membaca Keempat Kitab Suci itu”.

“Kalian mau yang lebih lagi?”
“Ya…” jawab mereka.

“Alif tertulis di kening Sayyidina Abu Bakar RA.
Mim tertulis di kening Sayyidina Umar RA.
Yaa tertulis di kening Sayyidina  Utsman RA.
Nun tertulis di kening Sayyidina Ali RA.
Siapa saja yang mengucapkan “Amiin” akan mendapat manfaat dari Keempat Sahabat ini”.

Kedua lelaki baru saja akan berdoa memohon agar Allah mencabut nyawa mereka sebagaimana yang mereka kehendaki apabila keinginan mereka sudah mereka peroleh, ketika Nabi SAWS menghentikan maksud mereka. Beliau SAWS berkata “Allah telah mengaruniai kalian usia yang panjang dan kekuatan khusus. Umatku lemah dan mereka membutuhkan kalian.”
Kemudian Allah mengaruniai mereka usia yang panjang untuk berkhidmat kepada Umat Sayyidina Muhammad SAWS.
Ilyas AS di lautan.
Khidir AS di daratan.

Ditulis oleh Hajjah Anne Aminah Adil al-Haqqani
(Semoga Allah menempatkan kita dalam kebersamaan kewalian Beliau selamanya).

Quthbul mutasyarif

25th Safar 1437

The appointed Qutub AlMutassarrif.

BismillahirRahmanirRahim, AllahumaSaliAla Sayyidina Muhammad SalalahuAlaihiWaSalaam,

Madad Ya Rasulullah Ya Sayyidina Muhammad Mustafa  SalalahuAlaihiWaSalaam,
Madad Ya SultanulAwliya Sheikh Abdullah AlFaiz Ad Dagistani Q.S.
Madad Ya SultanulAwliya Sheikh Nazim Adil AlHaqqani Q.S.
Madad Ya SultanulAwliya Sultan Sheikh Mehmet Adil ArRabbani Q.S.

BismillahirRahmanirRahim,

On the  25th DhulHijja 1436 in the Diwan one beloved servant in the far east was opened to receive the place highest honour in the Divine Realms of the Headquarters dressed the mantel Qutub AlMutassarrif it is now 60 days.

The Great Saints of Indonesia the Walisongo are 24 hours by order of Prophet Sayyidina Muhammad SalalahuAlaihiWaSalaam with this chosen One he is hidden in dunja but he is beloved in the Divine Realms.
Through the influence of this hidden Saint the people in the far east will be forgiven and all InsjAllahuRahman they all will enter in to Islam.
Beloved by Allah Almighty and His Most Beloved Prophet Sayyidina Muhammad SalalahuAlaihiWaSalaam beloved by all Prophets and Sahabas and Saints.
Beloved by all Grandshaykhs specially beloved by our Grandsheikh SultanulAwliya Sheikh Abdullah AlFaiz Ad Dagistani Q.S and beloved by our most Beloved Grandmaster Maulana SultanulAwliya Sheikh Nazim Adil AlHaqqani Q.S. 
Beloved by our Sultan SultanulAwliya Sheikh Muhammad Adil ArRabbani Q.S.

Beloved by the 9 Saints Walisongo

Beloved by Sunan Gresik Q.S.
Beloved by Sunan Ampel Q S.
Beloved by Sunan Bonang Q S.
Beloved by Sunan Giri Q.S.
Beloved by Sunan Drajat Q.S.
Beloved by Sunan Kalijaga Q.S.
Beloved by Sunan Kudus Q.S.
Beloved by Sunan Muria Q.S.
Beloved by Sunan Gunung Jati Q.S.

The Saints Walisongo they they are 24hours always with him anything he need it will be given.

In this time he is the Qutub AlMutassarrif but he is not from the Arab.
He has been opened by Sayyidina RasulAllah Habibullah Muhammad Mustafa SalalahuAlaihiWaSalaam.

He is by order hidden,
he is the Qutub AlMutassarrif he sees our Prophet Sayyidina Muhammad SalalahuAlahiWaSalaam in waked state.
And humbly saying that Allah Almighty has honored him to be accepted as murid of the 41th Sultan of the Golden Chain Sheikh Muhammad Adil ArRabbani Q.S.

He is in the far east near Malaysia.
He is Chosen by Grandsheikh Abdullah Al Faiz AdDagistani Q.S.
In the Spiritual Tarbiyya our Grandsheikh Abdullah Al Faiz AdDagistani Q.S.  said in a moment looking very serious to him and said...... 

"O my son i warn you don't ever cut your beard again let it grow very long until your feet let it go long more than Sheikh Hisjam more than Sheikh Hisjam.''

Grandshaykh Abdullah Al Faiz AdDagistani Q.S.  was laughing so much.
Divine laughing in the Divine Realms.

Our Grandsheikh SultanulAwliya Sheikh Abdullah Al Faiz AdDagistani Q.S.  will never say anything or it has a deep message for the whole world. 

Alhamdulillah great honor for this permission to write directly now about the chosen Qutub AlMutassarrif.

The appionted Qutub AlMutassarrif is a Saint hidden Saint from the Naqshbandi Aliyyah Tariqah murid of Sultan Sheikh Muhammad Adil ArRabbani Q.S.

Maulana SultanulAwliya Sheikh Nazim Adil AlHaqqani Q.S.  said that he is dressed with his secret and has now a Haqqanibody Haqqani body has no form.

Grandsheikh Abdullah Al Faiz AdDagistani Q.S.  has said to write down that his power is now with his most beloved son.
(There is no permission to tell his name but he is a murid of Sultan Sheikh Muhammad Adil ArRabbani Q.S. )

He is in the far east. 

Grandsheikh Abdullah Al Faiz AdDagistani Q.S.  said to write down.

Any one come who fight with My Awliya
Allah Almighty is saying I will burn them here and hereafter greatly!
No sadness for any of My Awliya no sadness here or hereafter.

AllahumaSaliAla Sayyidina Muhammad SalalahuAlaihiWaSalaam

AlFatihah!

All Walisongo are Ruhaniyya with the Qutub AlMutassarrif and we may say Sultan Sunan Kalijaga Q.S. has a special connection to him.

The hidden Qutub AlMutassarrif.

Amalan bulan Rabiul awal

AudzubiLlahi minasy syaithanir rajiim.
Bismillahir-Rahmanir-Rahim.

Amalan di Bulan Suci Rabi’ul Awwal, yang dipetik dari suhbah Mawlana Syaikh Nazim QS tertanggal 22 Januari 2012 di Lefke – Siprus.

Dengan memperbanyak melafadzkan Shalawat, segala kesulitan kita akan diangkat oleh Allah Yang Maha Kuasa. Bacalah Shalawat sebanyak mungkin semampumu. Seberapa banyaknya kalian membaca Shalawat, tetap saja sedikit dalam Pandangan Allah Azza wa Jalla.

Di Bulan Mawlid Rab’ul Awwal ini, lakukan/lafadzkan:
1) 1000x Shalawat,100x Astaghfirullah.
2) Sedikitnya 100x Kalimah Tawheed, (La Ilaha illa Allah Muhammadun Rasulullah) sampai 1000X.
3) Yaa Munqidzal Halka 40X
4) "La Ilaha illa Anta Subhanaka inni kuntum minaz-dzalimin" 100X
5) Astaghfirullah, 70-700X
6) Shalawat  "Allahumma Shalli ala Muhammadin wa ala 'aliy Muhammadin wa Sallim" 100-1000X
7) Surah al-Ikhlas 100-1000X
9) Yaa Jaliil (the Glorious) Anta Allah Yaa Jaliil, Anta Allah Yaa Jaliil, Anta Allah Yaa Jaliil Yaa Jaliil Anta Allah, Yaa Jaliil Anta Allah, Yaa Jaliil Anta Allah, Yaa Jaliil Anta Allah Yaa Jaliil Anta Allah...Yaa Jaliil Anta Allah.
Fatiha.

Nilai satu x sujud di bulan ramadhan

NILAI SATU SUJUD (THE VALUE OF ONE SAJDA)
Maulana Sheikh Muhammad Nazim Adil Qubrusi Al-Haqqani q.s.
Sohbat pada 4hb Ogos 1980.

Jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadan; dikecualikan jika dia uzur, dia perlu berpuasa satu hari setelah Ramadan. Jika tiada sebab, perlu didenda dgn berpuasa satu hari untuk 'qada' (kerana meninggalkan puasa) selama enam puluh hari. Enam puluh hari berterusan? Ya. Namun awliya mengatakan jika seseorang 'law ṣāma thalathata ālaf yawm' (walau 3,000 hari dia berpuasa). Ya. Nafila. 'li `ajil dhakal yawmul waḥid min Ramadan' (untuk membayar satu hari dalam bulan Ramadan), untuk mendapatkan 'ajraha' (untuk mendapatkan ganjaran), takkan menyamai seperti 1 hari puasa yang ditinggalkannya.  3,000 hari, hari demi hari, hari demi hari berpuasa, dan ganjarannya tidak menyamai satu hari bulan Ramadan. Itulah kerugiannya.  Siapa yang dapat berpuasa 3,000 hari? Ia bermaksud selama 10 tahun, lebih kurang 10 tahun berpuasa, takkan menyamai ganjaran seperti satu hari di bulan Ramadan.

Sekiranya seseorang itu bersedekah, dengan setiap hari bersedekah. Setiap hari beri sedekah. Jika mereka atau dia memberi seluruh khazanah dalam dunia ini pun, takkan menyamai ganjaran sekali bersujud kepada Allah . Kita diperintahkan solat lima waktu setiap hari, dengan sunnah, 40 rakaat. Ia bermaksud 80 kali sujud. Satu kali bersujud kepada Allah , adalah lebih bernilai berbanding anda memberi kepada nafil, bukan zakat fardu, naflan. Nafila. Kamu faham sunat? Dengan sukarela anda memberi, jika anda 'law tamlik khaza`ini d-dunya' (walau anda memiliki harta di seluruh dunia pun) seluruh dunia dan setiap hari menginfak, takkan menyamai satu sujud.

Saya dengar di sini ketika kita sedang solat, ada saudara kita yang tidak sembahyang. Wanita dikecualikan, namun lelaki tiada alasan. Kita bukan wanita. Kita harus bersolat. Tambahan pula, anda haruslah sangat berhati-hati untuk bersujud. Walaupun jika anda tidak bersembahyang lima waktu, perlulah sekali sehari bersujud kepada Allah . Janganlah 'Tembel olma' (Jangan malas). Orang yang paling malas ialah yang tidak bersujud kepada Tuhannya dan meminta-minta kepada Tuhannya, "Berilah daku, berilah daku, berilah daku". Namun dia, 'yushuf aw yara an yasjuda sajdatan wahida ziada' (dia melihat sujud walaupun sekali sebagai sesuatu yang amat diperlukan). Bagaimana kita mendakwa yang kita hambanya tanpa sujud walau sekali setiap hari? Siapa yang katakan, 'Saya tiada masa untuk solat dua rakaat setiap hari" yang ada 24 jam? Siapa yang katakan, "Tiada masa", dia pembohong dan pemalas. Anda perlu ingat ini. Jika tiada lima waktu, walau satu waktu.

Ramai orang datang kepada saya dan mengadu pelbagai masalah. Kebanyakan daripada mereka, wanita yang mengadu tentang suami mereka. Si suami mengadu tentang si isteri. Ibu bapa
mengadu tentang si anak. Ada orang, ahli perniagaan pun datang, katakan, "tiada kerja, tiada bisnes, lingkup". Saya tanyakan, "Kamu sembahyang?" "Tidak, tidak sembahyang". Basuh kepalamu? "Tiada basuhan". Bagaimana kamu boleh meminta kepada Tuhanmu agar kehidupan kamu selamat sejahtera? Ya. Objektif pertama, tunjang kepada kebahagiaan kita adalah dengan bersujud. Dan yang terpenting adalah menunaikan solat lima waktu, Asta’izubillah:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّـهِ قَانِتِينَ ٢٣٨

"Hafizu alaṣ-ṣalawati (Jagalah solat) wa ṣ-ṣalatil wusṭa" (2:238) (dan sembahyang-pertengahan)

Peliharalah kamu (kerjakanlah dengan tetap dan sempurna pada waktunya) segala sembahyang fardu, khasnya sembahyang Wusta (sembahyang Asar), dan berdirilah kerana Allah (dalam sembahyang kamu) dengan taat dan khusyuk.

"Hafizu alaṣ-ṣalawati (Jagalah solat) wa ṣ-ṣalatil wusṭa" (2:238) (dan sembahyang-pertengahan) Sembahyang pertengahan ialah Ṣalatu ṣ-Ṣubḥ, Solat subuh. Jika kamu katakan "Malam terlalu pendek, kami tak berdaya bangun". tak mengapa. Bila terjaga, solatlah subuh kemudian keluarlah rumah. Kemudian Allah  akan hantarkan dua Malaikat. Malaikat tahu. Mereka bukan orang Inggeris. Kita tahu Malaikat.

Tak usah alih bahasa, 'angel mangel'. Tambah pula, solat pagi adalah yang paling utama, 'waqt an taqsimul arzaq'. Ẓahiri ve ma'navi. Salat ul-fajr adalah waktu  pembahagian rezeki. Rezeki diagihkan untuk dunia dan akhirat. Kamu perlu peliharanya. Jangan melupakannya, nanti Allah melupakanmu.  Inilah yang paling penting. Setiap orang ke kilang. Pekerja datang, terdapat satu kad. Sebelum masuk, letakkan di sana (kad kedatangan). Masuklah, sama ada kerja atau tidak, namun tertulis di sana dia sudah bersedia. Kita juga, di waktu pagi, dua sujud "Ya tuhan, kami sudah bersedia". Ya. Baiklah. Namun tanpa meletakkan kad, tiada wang bagi kamu. Ya. Benarkah? Ia di terima?

Ashhadu an la ilaha illAllah wahdahu la sharika lah wa ashhadu anna Sayyidina Muhammadan Abduhu wa Habibuhu wa Rasuluh awda'ana hatainal kalamataini shahadataina 'indaka ya  Rasulallah wa hia lana wadi'atun yawmul qiyamati ya man arsalahu Allah ta'ala rahmatan lil'alamin.

Dunia sekarang sedang dibakar, terbakar. Ia mustahil kepada muslim, untuk terus bersujud, dalam keselamatan. Tiada sujud, tiada keselamatan. Tiada muslim yang mengucapkan "Allah", beriman kepada Allah memadai bagi keselamatan mereka. Orang kafir, kesemua mereka (dihumban ke neraka) ya. Ia akan menjelang sekarang, sebagai hukuman kepada anak Adam. Peperangan akan menjelma, ia tidak lama lagi. Ia tidak lama. Mungkin 'fuj`a' menjelma secara tiba-tiba.

Tetaplah orang-orang Islam bersujud. Yang bukan muslim yang mengimani Allah , mengatakan ini, "Ya Tuhanku". Golongan Kristian dalam keselamatan, disebabkan terlalu ramai orang ateis, terlalu ramai komunis yang mereka tidak percaya dengan semua kepercayaan, maka pembersih besar ini datang untuk pembersihan. Oleh itu, kamu mungkin berada di mana-mana, kadangkala datang ribut, seperti ini, seperti ini, menuju ke semua negara. Seperti ini, ribut ini harus ke seluruh tempat. Seluruh tempat di dunia. Senyaplah ketika ribut datang. Jangan kata nak larikan diri dari satu tempat ke tempat lain kerana tiada tempat lain yang lebih selamat. Sama sahaja di mana-mana. Namun, Allah menyelamatkan hambaNya. Inilah nasihat kami pada anda. Pertahanan yang paling penting adalah dengan bersujud.

Tanpa sujud, adalah mustahil. Untuk yang bukan muslim, yang beriman, mereka akan selamat. Selainnya, dari tujuh hanya satu yang tinggal, enam akan pergi. Ya, inilah peperangan yang akan datang seumpama taufan, Nuh Taufan, (banjir Nuh). Ia banjir air, ini banjir api kerana bom yang dashyat dari kedua-dua sudut. Sudah terjadi sekarang. Bahkan batu juga akan terbakar. Tiada perlindungan kecuali perlindungan dari Allah. Ini bukan kata-kata saya tetapi Baginda Nabi, sejahtera keatasnya. Masa sudah berakhir bagi dunia kita. Kita di penghujung, bukan permulaan. 124,000 nabi, rasul satu demi satu datang hinggalah Rasul yang penamat datang. Dari waktunya hinggalah sekarang 1,400. Seribu empat ratus tahun, atau 1400, dan lebih. Apa yang kita tunggu? Kita sedang menunggu untuk membina menara Namrud. Ya. Kita mengambil dari dunia ini duit yang banyak untuk membina menara Namrud. Ya. Rasulullah mengatakan "Saya tidak diperintahkan. Saya tidak diperintahkan 'ma umirt li jam'i d-dunya' untuk mengumpul harta dunia 'wa lakin umirt bi t-tasbih wa t-taqdis wa s-sajda li rabbi' untuk memuliakan Tuhanku.

Kita mengubah jalannya. Perjalanan Rasulullah seperti ini, perjalanan kita seperti itu. Kita mungkin di dalam negara makanan dan manusia yang kotor serta minuman yang kotor. Titik. Orang Eropah, makan apa? Makan khinzir. Minum apa? Minum arak. Kedua-duanya kotor. Dan orang kita inginkan “Taraf kehidupan barat yang tinggi". Apa yang tinggi, memakan khinzir dan meminum arak. Kedua-duanya adalah najis. Ya, kotor. Inilah ketamadunan mereka. Audhu billah. Allah melindungi kehidupan warga tua, dan ramai orang muda yang mati. Kita perlu kita perlu berhati-hati supaya Allah senang kepada kita. Kita mengejar kesukaan ego kita. Kita mencuba untuk membuatkan ego kita menyukai kita. Kita tidak pula mengharapkan Allah untuk menyukai kita. Inilah masalahnya. Inilah masalahnya. Kita perlu berhati2. Hari Raya,

inshaAllah. Yawm al-khamis, Khamis, Saya rasakan, ia perlu. Malam ini mungkin laylat al-qadr. Sejak hari Selasa lagi mungkin laylat al-qadr, atau lusa. Tak penting. Ia rahsia malam yang tersembunyi jadi kita perlu lihat, setiap hari mungkinlah qadar. Tambah pula, ia tidak tetap bagi setiap malam seperti malam suci yang lain. Ia seperti ini, seperti itu. razaqana Allah wa iyyakum Ya Rabbi,  leylet-ül kadir tecellisini bize de giydir, bu ihvanımız, ahbabımıza. Ya Tuhanku, pakaikan kami dan saudara kami dengan menifestasi Laylatul Qadr).

Usaha tinggalkan rokok. Merokok adalah amalan yang tidak baik. Saudara-saudaraku di Sri Lanka ini, ayah dan anak yang kuat merokok. Saya tidak melihat namun syaitan membawakannya untuk saya. Semua datang kepada saya. Mereka terlepas keluar merokok di dapur dan di dalam bilik air. Namun, apa itu “dukhan"?. Ia bermaksud asap. Asap bawakan syaitan kepada saya menyebabkan saya terganggu. Anda perlu meninggalkannya kerana ia bukanlah kebaikan.

Bi hurmati l-Habib, bi hurmati l-Fatiha.

http://saltanat.org/videopage.php?id=14938&name=1980-08-00_en_TheValueOfOneSajda_SN_a.mp4

Sabtu, 20 Februari 2016

Tentang Tawadlu

Cerita Enam Makhluk Allah yang Tawadhu'.

Diceritakan dari Ka'ab al-Akhbar, ia berkata:

"Allah memberi wahyu kepada Nabi Musa a.s.: "Wahai Musa! Apakah kamu mengerti, kenapa Aku memilihmu sebagai 'kalim' (orang yang diajak bicara) dengan tanpa perantara?"

Nabi Musa menjawab: "Engkau lebih mengerti tentang hal itu, wahai Tuhanku."

Allah berfirman: "Aku melihat hati para hamba-Ku dan Aku tidak melihat hati yang lebih tawadlu' daripada hatimu. Oleh karena inilah Aku mengajakmu bicara."

Dan dikatakan, sungguh ada enam sesuatu yang tawadlu' kepada Allah, kemudian Allah mengangkat derajatnya di antara sesamanya.

Yang pertama: Allah memberi wahyu kepada gunung-gunung: "Aku akan mendamparkan perahu Nabi Nuh a.s. dan orang-orang mu'min yang bersamanya diatas salah satu dari kalian." Gunung-gunung pun menunjukkan kebesaran dan ketinggiannya kecuali gunung al-Judy yang merasa tawadlu'.

Ia berkata: "Dari manakah aku mempunyai kekuatan hingga Allah mendamparkan perahu Nabi Nuh kepadaku."

Kemudian Allah mengangkat derajatnya diatas gunung-gunung yang lain dan mendamparkan perahu Nabi Nuh di atasnya sebab tawadlu'nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Hud.

Al-Judy adalah sebuah gunung yang terletak di daerah dekat kota Mushil.

Gunung-gunung yang lain bertanya: "Wahai Tuhanku, kenapa Engkau menutamakan gunung al-Judy diatas kami, padahal ia adalah gunung yang kecil?"

Allah menjawab: "Ia bertawadlu' kepada-Ku, sedangkan kalian takabbur. Dan wajib bagi-Ku atas orang-orang yang tawadlu' kepada-Ku untuk Aku angkat derajatnya, dan orang-orang yang takabbur kepada-Ku untuk Aku hinakan derajatnya."

Yang kedua: Allah memberi wahyu kepada semua gunung: "Sungguh Aku adalah Dzat yang mengajak bicara hamba-Ku diatas salah satu dari kalian semua." Gunung-gunung pun menyombongkan diri kecuali gunung Thurisaina'. Ia tawadlu' kepada Allah dan berkata: "Siapakah aku, hingga Allah mengajak bicara hamba-Nya diatasku." Oleh karena itu, perbincangan di antara Allah dan Nabi Musa a.s. berada diatas gunung Tsur.

Yang ketiga: Allah memberi wahyu kepada ikan-ikan: "Sungguh Aku adalah Dzat yang memasukkan Nabi Yunus dalam perut salah satu dari kalian." Ikan-ikan pun menyombongkan diri kecuali satu ikan, ia berkata: "Siapakah aku, hingga Allah mengangkat derajat dan memuliakannya sebab tawadlu'nya.

Yang keempat: Allah memberi wahyu kepada semua hewan yang bisa terbang: "Sungguh Aku adalah Dzat yang menaruh minuman dalam tubuh salah satu dari kalian semua sebagai obat bagi manusia." Semua hewan takabbur kecuali lebah, ia berkata: "Siapakah aku, hingga Allah mengangkat derajatnya karena tawadlu'nya."

Yang kelima: Allah memberi wahyu kepada Nabi Ibrahim a.s.: "Siapa kamu?"

"Aku adalah kekasih-Mu," jawab Nabi Ibrahim.

Allah bertanya kepada Nabi Musa a.s.: "Siapa kamu?"

"Aku adalah orang yang Engkau ajak bicara," jawab Nabi Musa.

Allah bertanya kepada Nabi Isa a.s.: "Siapa kamu?"

"Aku adalah ar-Ruh," jawab Nabi Isa.

Allah bertanya kepada Nabi Muhammad saw: "Siapa kamu?"

"Aku adalah anak yatim," jawab Nabi Muhammad.

Kemudian Allah mengangkat derajat Nabi Muhammad diatas derajat para nabi yang lain.

Yang keenam ialah: orang mu'min yang tawadlu' kepada Allah dengan sujud serta mengEsakan-Nya akan di muliakan Allah dengan di lapangkan dadanya untuk Islam. Hal tersebut melalui cahaya dari Tuhannya.

Diceritakan dalam suatu hadits: "Ketika Rasulullah saw keluar dari Makkah hijrah ke Madinah. Setelah beliau memasuki pintu kota Madinah, orang-orang yang memegang kendali (tali unta) agar mau berhenti di rumah mereka. Kemudian Rasulullah berkata: 'Lepaskan tali unta itu karena dia mendapatkan perintah.' Mereka akhirnya melepaskan tali itu. Setelah melewati rumah seorang laki-laki yang miskin lagi susah, dimana ia telah berkata: 'Seandainya aku mempunyai kekuasaan, niscaya Nabi Muhammad saw akan menjadi tamuku.' Maka unta itu berhenti di depan rumahnya. Dia adalah Abu Ayyub al-Anshari. Orang-orang kaya menarik-narik kendali unta itu agar mau berdiri dan mau menuju rumah mereka, namun unta itu tetap tidak mau berdiri. Kemudian turunlah Malaikat Jibril dan berkata: 'Turunlah engkau disini, wahai Rasulullah! Karena Abu Ayyub adalah orang yang tawadlu' kepada Allah ketika engkau berada di pintu Madinah, dan mereka (orang-orang kaya) menghiasi rumahnya dan berkata: 'Nanti Rasulullah akan turun di rumah kami.' sedangkan Abu Ayyub al-Anshari berkata dalam hatinya: 'Aku adalah laki-laki yang fakir, mana mungkin aku punya derajat di sisi Allah sehingga Nabi Muhammad saw mau bertempat di rumahku.' karena tawadlu'nya itulah Allah menempatkan nabi-Nya di rumah Abu Ayyub."

(Ini adalah contoh bahwa siapapun yang bertawadlu' akan di angkat derajatnya oleh Allah swt, dan siapa yang takabbur akan di rendahkan derajatnya oleh Allah swt)

Tawadhu' merupakan sifat yang harus dimiliki bagi setiap orang muslim, dengan bertawadhu' derajat kita akan diangkat oleh Allah swt. Cukup sekian cerita islami dari saya dan semoga dapat memberi motivasi serta bermanfaat bagi Anda semua. Sekian dan terima kasih. :)

Rasulullah dan gunung

Dialog Rasulullah Dengan Gunung

Tidak hanya mampu berdialog dengan binatang saja mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, namun juga mampu berdialog dengan gunung, yang merupakan ciptaan Allah yang tidak bernyawa.
Ketika membutuhkan air, Beliau perintahkan gunung itu menuruti perintah Rasulullah SAW.
Kali ini Kisah Islamiah blog akan menceritakannya.

Berikut ini Kisahnya.

Rasulullah SAW adalah sosok yang selalu dekat dengan umatnya, terbukti dengan seringnya Beliau melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu desa ke desa lainnya agar lebih mengenal umatnya.
Dalam perjalanan yang dilakukan kali ini, Rasulullah SAW mengajak salah satu sahabatnya yang bernama Uqa'il bin Abi Thalib untuk menemani.

Di perjalanan, ada seorang nenek yang tergeletak lemah di jalanan, wajahnya yang tua renta semakin terlihat menyedihkan akibat pucat dan lemas kondisi tubuhnya.
"Apa yang terjadi dengan engkau Wahai Ibu?" tanya Rasulullah SAW.

Nenek yang kondisinya lemah itu pun menjawab,
"Ak...akkkuuuu laaa...paar.."
Mendengar jawaban itu, Rasulullah yang pada saat itu membawa bekal secukupnya, langsung memberikan bekalnya, hingga habislah bekal Rasulullah SAW kala itu.

Meskipun tanpa bekal sedikit pun, Rasulullah SAW dan Uqa'il tetap melanjutkan perjalanan. Setelah perjalanan panjang ditempuh dengan melewati gurun yang panas dan kering, kondisi Rasulullah SAW dan Uqa'il menjadi melemah karena banyak sekali tenaga yang terkuras untuk melewati hamparan pasir dan panasnya yang membuat dahaga semakin hebat.

KEHAUSAN.
Sesampainya di daerah pegunungan, Rasulullah SAW merasa sangat haus dikarenakan jauhnya perjalanan melewati gurun. Lalu Beliau menyuruh Uqa'il untuk mencari minuman dan buah untuk megisi perut.
Uqa'il pun menuruti perintah Nabi, ditelusurinya gunung untuk mencari sumber air dan pepohonan untuk diambil buahnya, namun Uqa'il tidak mendapati sumber air dan hanya buah-buahan saja yang ia dapat.

"Ya Rasul, aku tidak mendapati air di gunung ini, padahal aku sudah mengelilinginya, namun belum aku temukan juga," ujar Uqa'il.

Mendengar penuturan sahabatnya itu, Rasululullah SAW bersabda,
"Hai Uqa'il, dakilah gunung itu dan sampaikanlah salamku kepadanya serta katakan 'Jika padamu ada air, berilah aku minum'," tutur Rasulullah.

Mendengar jawaban Rasulullah yang tidak masuk akal itu, membuat Uqa'il kebingungan dan tidak mengerti.
namun Uqa'il tetap pergi melaksanakan perintah sembari bertanya-tanya dalam hati,
"Apakah Rasul bersungguh-sungguh dengan ucapannya, apa yang harus aku lakukan, menyampaikan salamnya ataukah hanya diam dan balik ke Beliau lagi," ujar Uqa'il dalam hati.

Walaupun pikirannya penuh dengan keheranan, Uqa'il tetap mendaki gunung. Di tengah pendakian, Uqail mendengar suara asing, dan berkata,
"Uqa'il, pergilah mendaki gunung, patuhilah perintah Beliau," perintah suara yang asing itu yang tak lain adalah Malaikat Jibril.
Uqa'il akhirnya sampai pada puncak gunung lalu menyampaikan salam Rasulullah SAW kepada gunung perihal air yang dibutuhkan dia dan Rasulullah.
Setelah menyampaikan salam, Uqa'il pun kembali menuju tempat Rasulullah SAW.

RASUL MEMERINTAH GUNUNG.
Sesampainya di dekat Rasulullah SAW, betapa kagetnya Uqa'il ketuka melihat Rasulullah berbicaradengan gunung.
"Wahai tauladanku Muhammad, maafkan aku dikarenakan menghambat perjalanan engkau dengan tidak menyediakan air ketika engkau datang.
Aku takut engkau tidak memaafkanku, jika itu terjadi pasti aku merasakan panasnya api neraka," ungkap gunung itu.

Mendengar suara yang berasal dari gunung, membuat Uqa'il semakin bingung dan sekaligus takjub kepada Rasulullah, dikarenakan salah satu ciptaan Allah yang tidak bernyawa itu dapat berbicara dengan Beliau.
"Aku akan memaafkan kamu, tapi bolehkah aku minta sedikit air untuk membasahi tenggorokanku," tutur Rasulullah.

"Dakilah gunung ini hingga sampai puncaknya, setelah sampai, berjalanlah berbelok menuju tempat yang dipenuhi dengan bebatuan besar yang melingkar, di tengahnya terdapat sumber air dan buah-buahan untuk bekal engkau, Wahai Rasulullah," jelas gunung itu kepada Rasul.

Uqa'il berserta Rasulullah SAW akhirnya mendaki gunung itu kembali dan Beliau berjalan sesuai dengan perintah gunung. Sesampainya di tempat yang dijelaskan gunung tersebut, Uqa'il sangat terkejut karena ketika mengelilingi gunung itu tadi, Uqa'il tidak mendapati tempat seindah itu yang terdapat sumber air sangat jernih dan banyaknya pohon yang berbuah segar dan nikmat.

Nabi dan kijang

Dialog Rasulullah dengan Kijang

Kisahnya.
Diriwayatkan oleh Abu Na'im di dalam kitab Al-Hilyah, bahwa seorang laki-laki tengah lewat di sisi Nabi Muhammad SAW dengan membawa seekor kijang hasil tangkapannya. Lalu Allah SWT yang berkuasa atas semua makhluk-Nya, telah menjadikan kijang itu berbicara kepada Nabi Muhammad SAW.

"Wahai Pesuruh Allah, sesungguhnya aku mempunyai beberapa anak yang masih menyusu, dan sekarang aku sudah ditangkap sedangkan anak-anakku kelaparan," kata kijang itu meminta belas kasihan.

Kijang Mengadu.
Rasulullah SAW yang mampu mengerti bahasa kijang itu lantas berdialog dengan si kijang.
"Apakah yang engkau harapkan dariku?" tanya Rasulullah SAW.
"Tolong perintahkan orang ini melepaskan aku supaya aku dapat menyusukan anak-anakku dan sesudah itu aku akan kembali kemari," janji kijang itu dengan sangat memohon.

"Bagaimana kalau engkau tidak kembali lagi ke sini?" tutur Rasululah SAW.
"Kalau aku tidak kembali kemari, nanti Allah SWT akan melaknatku sebagaimana ia melaknat orang yang tidak mengucapkan shalawat bagi engkau apabila disebut nama engkau di sisinya," janji kijang itu.

Lalu Nabi Muhammad SAW pun bersabda kepada orang itu untuk melepaskan kijang itu buat sementara waktu.
"Wahai pemuda, lepaskanlah kijang ini, dan aku akan menjadi penjaminnya," kata Rasululah SAW.
Atas perintah Rasulullah SAW, pemuda itu pun akhirnya melepaskan kijang itu. Kijang itu langsung berlari menuju anak-anaknya untuk meberikan susu. Setelah semua anak-anaknya kenyang, sang induk kembali lagi menemui Rasululah SAW dan pemuda itu menangkapnya kembali.

Pesan Malaikat Jibril.
Maka turunlah malaikat Jibril dan mengucap pesan dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
"Wahai Muhammad, Allah SWT mengucapkan salam kepada engkau dan Allah SWT berfirman,
Demi kemulianKu dan kehormatanKu, sesungguhnya Aku lebih kasih umat Muhammad dari kijang itu kasih anak-anaknya dan Aku akan kembalikan mereka kepada engkau sebagaimana kijang itu kembali kepada engkau."

Umat Islam meyakini bahwa setiap hal dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW adalah mukjizat.
Hal ini terbukti dari banyaknya kumpulan hadits yang diceritakan oleh para sahabat mengenai berbagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.

Dan tak lupa, blog kisah islamiah ini hanya bagi mereka yang beriman, karena isi blog terdapat bermacam mukjizat yang tidak bisa dinalar oleh pikiran manusia. Untuk menambah dan makin tambah keimanan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dengan sumber cerita ada di postingan awal.

Dalam hadits yang diriwaytkan oleh Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang diantaranya agar manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah wahyu. Allah mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat."

Rabu, 17 Februari 2016

Memperkuat dzakar

Anda ejakulasi dini? Anda tidak tahan lama? Mungkin ini bisa jadi solusi. Ibnul Munkadir pernah berdoa:

اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي..

"Ya Allah, kuatkan dzakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat buat isteriku."

Doa itu dipanjatkan agar Allah menguatkan dzakar Ibnul Munkadir semata-mata untuk memenuhi kewajibannya sebagai suami yang menjadi hak isterinya, bukan untuk mengumbar syahwatnya. Sebab, birahi perempuan itu ada pada laki-laki. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan perempuan akan terjerumus ke dalam perzinahan.

(Faidhul Qadir lil Imam Aburrauf al-Munawi, Darul Kutub al-Ilmiyyah, Beirut, cet. ke-1, 1415 H/1994 M, juz, IV, h. 145 via NU-Online).

Selasa, 16 Februari 2016

Rahasia seruling identik dengan musik para sufi

Nada-nada yang dihasilkan oleh seruling selalu melankolis, sendu menyayat hati dan sulit hilang dari ingatan. Mengapa?
Seruling dibuat dengan cara memotong sebuah batang bambu lepas dari induknya, sang rumpun tanaman bambu. Sejak dipotong paksa dari induknya, potongan ukiran batang bambu yang menderita itu, yang kini disebut seruling, meratap dan menangis, menghasilkan suara sedih yang menggambarkan kerinduannya yang kuat untuk kembali ke tempat asalnya, untuk dipersatukan kembali dengan batang-batang rumpun bambu dari mana ia berasal.

Jiwa-Jiwa kita diciptakan di Surga, dan selama bertahun-tahun yang tidak bisa dibayangkan jumlahnya, Jiwa-jiwa kita ini hidup di Surga dalam kepatuhan total dan kebahagiaan mutlak di Alam Surgawi. Karena dibawa ke bumi di luar kehendak kita, dan di tempatkan dalam sebuah sangkar berupa jasmani yang egoistis dan hasrat-hasrat penuh dosa, Jiwa kita menangis dalam kesedihan yang teramat sangat karena perpisahan yang tak disangka-sangka, Jiwa kita mencari jalan kembali ke kampung halamannya, yaitu Surga.

Saat Maulana mendengarkan senandung seruling itu, Beliau teringat akan desahan kesedihan dari Jiwa-Jiwa, yang masing-masing mencari jalan pulang ke rumah. “Dengarkan apa yang tengah dituturkan bambu itu pada Anda,” Beliau berucap, “dengarkan keluhannya! Bambu itu tengah mengadukan perihal perpisahan dari rumpun tanaman induknya.”
Maulana mengakhiri dengan memuji sang penampil bahwa pertunjukan yang ditampilkannya ‘hidup’, sebuah penampilan yang bukan berasal dari pikiran, namun berasal dari hati! “Ia bermain seperti seorang master (ahli) sejati,” puji Maulana, “Saya merasa puas dan rileks mendengarkan permainannya. Dan Tuan Guru saya, GrandSyekh Abdullah, telah menegaskan hal ini.”

 1) Perpisahan dan Penyatuan Kembali


Sebagaimana bayi menangis saat dipisahkan dari kenyamanan rahim ibunya, perpisahan sebuah seruling bambu dari rumpun tanaman induknya adalah pengalaman yang menyakitkan dan menghancurkan hati. Serupa dengan hal itu, Kematian, yakni perpisahan Jiwa dari jasad ragawi, telah digambarkan sebagai suatu pengalaman yang luar biasa dahsyat menyakitkan, saat Jiwa mengucapkan selamat tinggal kepada jasad, sel demi sel.

Allah memperlihatkan melalui kehidupan keduniawian kita, perpisahan selalu teramat sangat menyakitkan, dan pertemuan kembali adalah ramuan obat yang paling manis.

Setiap kematian diratapi oleh orang-orang tercinta yang berkabung, sebagian orang bahkan tidak pernah mampu menerima perpisahan tersebut. Namun, dalam setiap perpisahan, terdapat harapan akan berjumpa kembali dan manisnya perjumpaan kembali itu kelak. Maulana berkata, bahkan sekedar ‘berpisah’ dari makanan saat berpuasa selama beberapa jam saja, membuat remah-remah makanan yang kita makan saat berbuka puasa terasa begitu lezat, begitu memuaskan.

Karena itu, ada perkataan Rasulullah Muhammad (saw), “Mencintai kampung halaman seseorang adalah tanda keimanan.”

Wahai orang-orang yang beriman, kalian tidak diciptakan di dunia ini. Kalian tidak diciptakan untuk dunia ini. Kalian tidak pernah merupakan bagian dari dunia ini. Dan kalian tidak akan pernah membawa bagian dari dunia ini pulang kembali bersama kalian. Dengarkan panggilan kerinduan dari dalam Jiwa kalian! Kalian datang dari sebuah tempat yang kekal, dan pasti akan kembali ke tempat yang kekal tersebut. Bagi mereka yang mencari, mereka pasti akan dipersatukan kembali dengan Tuhan Penguasa mereka, tidak akan pernah berpisah lagi, selamanya.

Keabadian, ucap Maulana, adalah kata yang paling indah, yang memberikan harapan yang sedemikian tinggi di tengah-tengah keputusasaan akan kehidupan yang fana (sementara) ini, yang memberikan kegembiraan yang sebegitu besar di tengah-tengah kesedihan dan penderitaan hidup ini, memberikan kesenangan yang sedemikian mendalam di tengah rasa sakit dan racun dunia ini. Keabadian.

Tanyalah sesiapapun yang pernah kehilangan orang tercinta yang amat dikasihinya, apa yang bersedia diberikannya untuk dapat bersama lagi meski hanya selama lima menit dengan orang yang telah meninggal tersebut – untuk memegang, membahagiakan, memeluk dan mencium orang terkasih tersebut, hanya sekali lagi saja, untuk berkasih sayang dengan seseorang yang sangat dirindukannya itu. Bagaimana jika ia ditawari untuk berkumpul kembali dengan orang tercinta yang telah mendahuluinya tersebut, selama satu tahun? Duhai, pastilah hatinya akan bernyanyi penuh sukacita, pastilah nada-nada yang muncul dari hatinya akan penuh kebahagiaan dan kegembiraan.

Namun wahai orang-orang yang beriman, tidakkah kita menyadari bahwa kita telah ditawari untuk berkumpul kembali bersama dengan Allah, Tuhan kita Yang Tercinta, bukan hanya sekedar selama lima menit, atau hanya selama satu tahun, melainkan selama-lamanya! Untuk selama-lamanya, Dia akan mencurahkan Kasih dan Sayang-Nya kepada kita tanpa pernah berakhir, Jiwa-Jiwa kita tidak akan pernah lagi mengalami penderitaan perpisahan dari-Nya, tidak akan pernah lagi. Karena mengetahui hal inilah, Jiwa-Jiwa kita sekarang sedang memohon kepada kita, agar kita berusaha keras untuk menyambut reuni abadi tersebut, dan untuk mengambil harapan dan kekuatan dari kerinduan tersebut!

Namun, kita justru menutup dan menulikan telinga kita dari permohonan suara hati Jiwa-Jiwa kita yang tengah berduka ini, dan, mengabaikan keabadian yang menjelang dan sudah pasti kedatangannya tersebut, kita malah memilih perpisahan dari Dia – kita memilih dunia. Dan karena kita lebih memilih perpisahan, saat kita kembali kelak ke akhirat, di sana, kita akan merindukan dan mendambakan dunia ini, dan karena kita tidak akan pernah lagi kembali ke sini, maka kelak tibalah giliran kita untuk menangis, karena kita saat itu telah berpisah untuk selama-lamanya dari dunia yang kita cintai 

2) Pembimbing Sejati adalah Para Pemilik Hati


Di akhir video tersebut, Maulana berkomentar bahwa sang penampil memiliki tanda sebagai seorang Master (ahli), karena ia memainkan alat musik tersebut dari hatinya, dan bukan dari pikirannya, dan dalam hal itu, nada-nada musiknya ‘menembus’ hati Maulana, membawa relaksasi dan kepuasan. Maulana mengajarkan kepada kita bahwa para pembimbing keagamaan pada masa kini terdiri dari dua macam.

Jenis pertama adalah para pembimbing dari kalangan akademisi, yakni mereka yang berbicara dari pikiran, dari catatan-catatan yang dihafalkan dan diskusi-diskusi intelektual. Mereka sibuk mengumpulkan penghormatan dan gelar-gelar keduniawian, dan mereka adalah para pembicara yang cakap berbicara, yang seringkali mengutip dari penelitian-penelitian dan tesis mereka. Karena kata-kata mereka datang dari pikiran mereka, maka kata-kata tersebut hanya menjangkau pikiran para pendengar mereka, namun kosong dari cahaya, justru menjadi beban pikiran. Seorang murid akan mendapati dirinya dipenuhi informasi tersebut, namun tidak mampu memerangi setan yang menggoda dalam dirinya.

Maulana berkata bahwa jenis Guru semacam ini percaya bahwa agar dapat mengajarkan sebuah topik/pokok bahasan, orang harus membaca buku mengenai topik atau pokok bahasan tersebut terlebih dahulu. Mereka menyamakan menghafal atau membaca banyak buku sebagai pengertian dari seorang aliim (orang yang berilmu atau ulama). Kata-kata yang masuk dalam pikiran seorang murid tidak dapat membawa kepuasan, karena hanya saat pengetahuan masuk ke hati seorang murid barulah ia dapat memperoleh kepuasan.

Jenis Guru yang ke-dua berbicara dari dari hati yang telah tercerahkan dan bercahaya, dari butir-butir mutiara hikmah kebijaksanaan dan dari intan permata kepemahaman sejati. Pengetahuan mereka adalah pengetahuan citarasa, karena tidak seorang pun akan dapat menjumpai mutiara ataupun permata tanpa menapaki perjalananan yang sulit untuk mendapatkannya. Guru yang terberkati semacam itu berbicara kepada hati Anda, dan pendengarnya merasa bebannya terringankan dan jiwanya tersegarkan setelah duduk dalam lingkaran mereka.

Anda selalu bisa membedakan keduanya! Maulana berkata, perbedaannya seperti perbedaan antara langit dengan bumi! Sudah barang tentu kita dapat membedakan buah yang terbuat dari plastik dari buah yang asli. Yang satu adalah jenis penuturan (dengan ego) yang ditujukan kepada pikiran Anda, yang menggelapkan dan memancarkan kegelapan dan membebani Anda, sedangkan yang satunya lagi adalah jenis penuturan (dari cahaya hati) yang ditujukan kepada hati Anda, mengangkat beban dan membuat Anda rileks, yang menuju pada kepuasan Jiwa. Maka carilah Master (Guru) sejati, seseorang yang berbicara dari hatinya kepada hati Anda, karena, dari hati ke hati, terdapat hubungan.

Maulana memperingatkan para murid agar berhati-hati, karena tidak seperti halnya memuntahkan makanan yang tercemar jika Anda tidak sengaja memakannya, kita tidak dapat melepaskan diri dari ajaran-ajaran yang sudah tercemar (dari para Ulama jenis pertama) dengan begitu mudah. Ajaran tersebut dapat terus tertinggal dalam diri Anda, dan meracuni Anda, hingga ke akhir hayat Anda. GrandSyekh berkata, oleh karena alasan tersebut, kita harus berhati-hati agar tidak duduk bersama dengan orang-orang yang menyangkal Toriqoh dan para Mursyid, karena bila kita melakukannya, kita harus bersiap membawa beban berat kegelapan dan hidup bersama hati yang terluka selama satu tahun!

 


Ringkasan ini dipersembahkan untuk mengenang Saudari Maryam Fatima yang kita sayangi, puteri Syekh Muhammad Baba Isytiyaque (perwakilan Maulana untuk wilayah Uni Emirat Arab), yang wafat beberapa jam sebelum Ringkasan ini diposting. Almarhumah adalah inspirasi di balik Ringkasan ini, karena sementara Almarhumah kini merasakan manisnya berkumpul kembali, kita yang ditinggalkan merasakan sedihnya perpisahan. Semoga Allah merahmati Jiwanya selama-lamanya, dan semoga orang-orang yang dicintainya dikaruniai ketenangan abadi aatas dukacita yang telah mereka tanggungkan dengan penuh kesabaran. Amiin. Al Fatihah.


 


Suhbah sepanjang 10 menit dalam bahasa Inggris ini dapat dilihat di www.Saltanat.org, Sila tekan di sini untuk menonton Suhbah ini. Saltanat TV adalah Situs Resmi Maulana SyekhNazim yang ditetapkan dan disetujui oleh Beliau secara langsung.

Mimpi Bertemu Rasulullah bersama guru sekumpul

ini aku translet ke b.indo ..
..
..

Kisah ini nyata saya alami dan saya saksikan sendiri di bulan Rajab pada tahun 1993 dan ini adalah tentang sebagian kecil dari karomah ABAH GURU SEKUMPUL dan kisah ini dapat saya pertanggung jawabkan dihadapan ALLAH dari dunia sampai ke akhirot kelak…  saya tinggal bersama 3 orang teman dalam 1 kamar asrama dikawasan antasan senor ilir…Malam itu tepat malam jum’at di bulan Rajab pada tahun 1993…Selesai rapi melaksanakan aktifitas di asrama dan aktifitas yg lainnya…Kamipun bersiap-siap untuk tidur…Dikamar hanya ada saya dan kawan saya yg brasal kapuas…Kebetulan kawan saya yg asal rantau malam itu ikut kawannya kebanjarmasin karna jum’at siangnya libur… Sebelum tidur udah jadi kebiasan kami untuk sholat sunnah dulu 2 raka’at…Sehabis sholat sunnah dan sedikit wiridan ada hal aneh yang tidak pernah terjadi seperti malam sebelumnya…  Kawan saya yg asal kapuas itu tiba-tiba saja berkata kaya ini : ( iya guru…saya sudah siap…Minta ridho piyan dari dunia sampai ke akhirot )  Posisi kawan saya masih duduk di atas sajadah berbicara seperti itu…Sambil rebahan mau tidur… saya bertanya sama dia : ( Kanapa kamu kok ngomong sendirian… ente Sudah kasyaf) kata saya sambil bercanda…  Kawan saya tadi menjawab begini : ( Mudah-mudahan malam ini menjadi malam yang berkah untuk kita lahir bathin dunia akhirat )  Memang saya rasakan malam itu aneh dari malam-malam sebelumnya…Hawa sejuk dan hati sangat tenang seolah-olah takada beban apapun dalam hidup didunia ini…Ringkas cerita kamipun tidur…Malam itu saya mimpi melihat cahaya putih yang sangat silau dan saya sama sekali tidak bisa malihat kiri kanannya…Tiba-tiba saja saya dibangunkan oleh kawan saya tadi…saya liat jam, gak taunya sudah subuh sekitar jam 4 lewat…saya kaget sekali karna saya tidak sholat malam…  saya tegur kawan saya : ( Kanapa kamu gak bangunin aku sholat malam ) Kawan saya menjawab : ( kamu sudah ane bangunin tapi kamu gak mau bangun dan ente tidur kya org mati ) Ada lagi sesuatu yang lebih aneh dan membingungkan bagi saya…saya mancium bau harum disana sini dan bahkan saya belum prnah mencium bau harum itu sebelumnya dimanapun… saya bertanya sama kawan : ( Bau harum apaan ini…Harumnya enak sekali ) kawan saya menjawab : ( Aku habis mimpi ketemuan dgn RASULULLAH ) Langsung secara spontan saya peluk dia…Pakaiannya penuh bau harum sampai kebadan dan kerambutnya…Subhanallah Walhamdulillah Wa Laailaahaillallah Wallahu Akbar…Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad Wa ‘Ala Aaali Sayyidina Muhammad…saya langsung menangis sujud di atas sajadah bekas dia sholat malam…  Jadi kisahnya malam sehabis sholat sunnah mau tidur itu…dia malihat ABAH GURU SEKUMPUL duduk dihadapannya… ABAH GURU SEKUMPUL katanya bertanya dgn dia : ( Sudah siapkah kamu ketemuan dgn RASULULLAH )  Dan di jawab oleh kawan saya dengan jawaban yang di atas saya critakan tadi… kata kawan saya jam 1 Malam itu dia bangun seperti biasa untuk sholat malam…Tapi saya di bangunin dia dan gak bangun-bangun…Selesai sholat dan baca wiridan dia langsung baca al-Qur’an…Disaat dia membaca al-Qur’an matanya berat dan ngantuk seketika serta dia langsung tertidur…Antara Sadar gak sadar dan antara tidur dan tidak tidur…Disaat itulah dia mimpi bertemu dgn ( RASULULLAH ) dan di ajak sholat untuk menjadi ma’mum dibelakang Beliau…  Siangnya saya dan kawan saya tadi datang kerumah salah seorang guru kami dan menceritakan tentang semuanya…Dan guru kami itu menjabarkan semua tentang kejadian mimpi kawan saya itu…. Dan dilain hari pada suatu malam saya berangkat ke sakumpul dengan kawan saya tadi…kebetulan kami malam itu duduk jauh dari palataran rumah ABAH GURU SEKUMPUL…Tapi masih di pelataran rumah yg masih kawasan Regol…  Pas pembacaan tiba-tiba ABAH GURU SEKUMPUL berbicara sprti ini : ( Indahnya Angin Ma’rifat, seprti apa ……………….) Titik-titik disitu ABAH GURU SEKUMPUL mengatakan nama kawan saya itu…  Allahu Akbar…Semakin bertambah kuatlah keyakinan hati ini kalau ABAH GURU SEKUMPUL benar-benar memiliki karomah yang sangatlah luar biasa…sampai-sampai kawan saya hendak mimpi RASULULLAH saja bliau udah tahu duluan…  Inilah sebagian kecil kisah nyata yg saya alami sendiri tentang karomah ABAH GURU SEKUMPUL…Semoga ada hikmah buat kita semua dari kisah saya ini…Mudah-mudahan kita semua mendapatkan Syafa’at Baginda RASULULLAH dan Barokah Karomah dari ABAH GURU SEKUMPUL serta di ampuni segala bentuk dosa dan kesalahan ke dua orang tua kita,diri kita,istri kita,anak-anak kita,saudara-saudara kita,guru-guru kita,muslimin muslimat,mu’minin mu’minat dan semoga kita dipenuhi dengan Rahmat kasih sayang serta Ridho ALLAH dan dikumpulkan di akhirat nanti bersama orang-orang yang beriman di dalam sorganya ALLAH…Aaamin Allahumma Aaamin Yaa Allah Yaa Robbal ‘Aaalamin…  Maaf kalau nama kawan saya itu dirahasiakan…Karna saya gak minta izin …Kawan saya itu asal kapuas dan masih zuriyat Datuk Kalampayan… Sekarang kawan saya itu masih ada dan dia masih mambujang belum beristri…Sampai sekarang dia masih sering ziarah ke kubur para Auliya Allah dan datang kerumah para habaib dan ulama serta masih sering datang kesekumpul…Cuma tetap dengan ciri khasnya yaitu biasa-biasa saja karna dia gak jadi ustadz ataupun kyai,tapi mencari rezeki dengan usaha lain…Hal-hal yang sangat bagus di teladani dari kawan saya ini sangatlah banyak,diantaranya adalah :  Orangnya pendiam,jarang ngomong ,kecuali hal-hal yang sangat perlu… Orangnya rajin puasa,khususnya senin kamis dan dibulan-bulan penting lainnya… Orangnya rutin membaca al-Qur’an dan selalu setiap saat membaca shalawat… Orangnya sewaktu ayah wan ibunya masih hidup,handak berangkat kemana-mana selalu mancium tangan bahkan kebetis-betis orang tuanya…  Orangnya selalu tak lapas wudhu,rajin ziarah kemaqam auliya,kerumah habaib dan ulama,rajin bershadaqah walaupun keadaan pas-pasan sewaktu dipesantren dulu… Itulah sebagian kecilnya prilaku kawan saya yg bagus manurut saya untuk diteladani…  Dan banyak juga hal-hal yang aneh terjadi didiri kawan saya ini,diantaranya adalah :  Pernah saya mambaca kitab gundul didalam hati sambil mahafal,kemudian ada yg salah ,tiba-tiba aja dia tegur,padahal saya mambaca jelas-jelas dalam hati gak ada yang tahu…  Pernah sewaktu kawan bekas sama-sama dipondokan dahulu melaksanakan kawinan,kawan saya yang asal kapuas itu di undang,pas hari kawinan dia datang kakawinan itu, saya kaget kawan yg kawinan itu bercerita dia datang,padahal saya jelas-jelas tahu betul kalau dia lagi ada dimekkah berangkat umroh…  Pernah saya datang kerumah ABAH GURU SEKUMPUL bersama kawan saya ini karna ada sesuatu hal,dan maaf saya tidak bisa kisahkan dipublik ini,pas dikamar ABAH GURU SEKUMPUL,Beliau basuara kaya ini : ( seperti itu lah bila menjadi wali ) beliau basuara sambil senyum mengelus kepala kawan saya itu…Dalam hati saya bicara : ( Bararti kawan saya ini wali )…langsung ABAH GURU SEKUMPUL basuara dgn saya seperti ini : ( apa yg di bisikkan di hati kamu itu Benar,Tidak salah )…Langsung saya kaget,ABAH GURU SEKUMPUL mambaca isi hati saya… Mudah-mudahan ada mamfaat dari balik kisah saya yang ringkas ini…Di lain waktu mudah-mudahan saya bisa bercerita tentang Karomah lainnya Tentang ABAH GURU SEKUMPUL yang saya alami sendiri…Aaamin  Kisah ini di ambil dari pengalaman Habib Ahmad Alaydarus dengan akun FB Putra Kalimantan dan sekaligus mengenang kepergian beliau untuk selamanya,Habib Ahmad Alaydrus meninggal dunia pada Hari minggu malam senin pukul 08.40 waktu madinah. Usia 40thn karena sakit kanker liver akut dan dimakamkan hari senin waktu madinah Mohon do’anya semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT & Mohon dimaafkan jika ada segala kesalahan Beliau.

Ilmu Nafas

NAFAS I

Adapun Nafas yang keluar dan masuk itu dinamakan Muhammad.
Maka Nafas itu dinamakan Nabi kepada kita.(…tapi kita bukan nabi?)
Kemudian yang dinamakan Muhammad itu adalah Pujian,
Maksud dari Pujian disini berkaitan dengan Nafas..

Maka Nafas itu dinamakan… :
Ketika ke luar = Ilmu Ghaibul Ghuyub.
Ketika ke dalam = Ilmu Sirrul Asrar.
Dari Nafas itulah timbunya Ibadah Muhammad.
Dan dari Jasad kita itulah timbulnya Ibadah Adam,

Maka ibadah Muhammad itu :
Sholatul Da’im = Sholat terus-menerus.
“Wahdah Fil Kasrah = pandanglah satu kepada yang banyak”

Yang dinamakan Nafas itu = yang keluar masuk dari mulut.
Yang dinamakan Nufus itu = yang keluar masuk dari hidung
Yang dinamakan Tanapas itu = yang keluar masuk dari telinga.
Yang dinamakan Ampas itu = yang keluar masuk dari mata.

Maka Nafas itulah yang menuju kepada “ARASHTUL MAJID”
karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu tentang Nafas ini..,
yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub,
karena itu adalah salah satu daripada ibadah Muhammad.

Ingat..!!
Ilmu Nafas harus disertai dengan praktek langsung..,
tidak boleh hanya diambil teori-nya saja…

Kita lanjutkan…

Nafas yang keluar dari lubang hidung kiri itu dinamakan Jibril, ucapannya “ALLAH”.
Nafas yang masuk melalui lubang hidung kanan itu dinamakan Izrail, ucapannya “HU”.

Maka Zikirullah yang dua itu dinamakan NUR.

Maka jadilah dua Nur, yaitu kalimah “ALLAH” satu Nur dan kalimah “HU” satu Nur.
Dua Nur ini bertemu di atas bibir dan tidak masuk ke dalam tubuh.

Amalan ini harus sampai ke derajatnya yang dinamakan Nurul Hadi.
ke arah itulah yang harus dicapai.

Nafas yang naik di dalam tubuh ke ubun-ubun dinamakan AHMAD, lalu.. turun dari ubun-ubun sampai-lah ke Jantung Nurani dinamakan Izraill, ucapanya “ALLAH”.
Kemudian Nafas yang dari jantung naik lagi ke ubun-ubun, dinamakan Jibrill, ucapannya ialah “HU”.
Amalan inilah yang dinamakan :
“Syuhudul Wahdah Fil Kasrah dan Syuhudul Kasrah Fil Wahdah”

Inilah Pintu Makrifat…,

NAFAS II

Yang dinamakan HATI NURANI (qalbu) itu adalah NUR yang dipancarkan dari bagian bawah jantung (bagian Muhammad) ke arah bagian atas jantung (bagian Allah).

Adapun zikir NAFAS ketika keluar = ALLAH- dinamakan ABU BAKAR,
ketika masuk adalah HU dinamakan UMAR, letaknya NAFAS adalah di mulut.

Adapun zikir ANFAS itu adalah ketika keluar adalah = ALLAH- dan ketika masuk adalah HU,letaknya AN

FAS pada hidung, dinamakan MIKAIL dan JIBRIL.

Adapun zikir TANAFAS itu adalah tetap diam dengan “ALLAH HU” letaknya di tengah-tengah antara dua telinga, dinamakan HAKEKAT ISRAFIL.

Adapun zikir NUFUS adalah ketika naik HU dan ketika turun adalah “ALLAH” letaknya di dalam jantung,diri nufus ini dikenal dengan USMAN dan perkerjaanya dikenal sebagai ALI…

Sabda Nabi S.A.W :
“Barang siapa keluar masuk nafas tanpa zikir Allah maka sia-sialah ia”.

Ber-awal Nafas itu atas dua langkah yaitu :
Satu Naik dan kedua Turun.

Maka takkala naiknya itu sampai ke langit tingkat 7
“Wan Nuzuulu Yajrii Ilal Ardhi Fa Qoola HUWALLOH”.

Dan takkala turun hingga 7 lapis bumi
Maka nafas itu bunyinya ALLAH.
Takkala masuk pujinya HUWA…
Takkala ia terhenti seketika antara keluar masuk Tanafas, pujinya AH.. AH..
Takkala ia tidur atau mati Nufus namanya Haqqu Da’im.

Ingatlah olehmu…
Dalam menjaga akan nafas ini, dengan menghadirkan makna ini senantiasa, di dalam berdiri.. dan duduk.. dan di atas segala aktifitas yang diperbuat.. hingga memberi manfaat kepada sekalian tubuh… dan .. segala cahaya Nurul ‘Alam itu atas seluruh anggota tubuh.

Maka tetaplah me-nilik kedalam hatimu, jadikanlah engkau hidup di dalam Dua Negeri yakni Dunia dn Akhirat dan semoga di-buka-kan Allah baginya pintu selamat.. sejahteralah di dalam Dunia dan Akhirat… Semoga dianugerahi Allah Ta’ala sampai kepada martabat segala Nabi dan segala Muslimin.. dan di-haramkan Allah Ta’ala tubuhnya dimakan api neraka dan badanya pun tiada dimakan tanah di dalam kubur.
Maka tetaplah dengan hatimu wahai saudaraku…
Jangan engkau menjadi orang yang lupa dan lalai,
mudah-mudahan dibahagiakan Allah Ta’ala dan diberikan rahmatNya atas mu..
dengan senantiasa “berhadapan” slalu… hingga sampai akhir ajalmu.

NAFAS III

Normalnya nafas kita keluar masuk sehari semalam 24 000 kali
pada siang hari12 000 kali..
dan pada malam hari 12 000 kali
inilah jumlah jam sehari semalam = 24 jam,
pada siang 12 jam
dan malam 12 jam,

Demikian hal-nya seperti huruf “Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur Rasulullah”,

masing-masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya.
Barang siapa “mengucap” dengan sempurna yang 7 kalimah itu niscaya ditutupkan Allah Ta’ala Pintu Neraka yang 7. Juga barang siapa “mengucap” yang 24 huruf ini dengan sempurna niscaya diampuni Allah Ta’ala yang 24 jam.
Inilah bentuk persembahnya kita kepada Tuhan kita yang tiada henti yang dinamakan Sholatul Da’im (sekaligus melakukan puasa nafsu zahir dan batinnya).

Sabda Nabi S.A.W :
“Ana Min Nuurillah Wal ‘Aalami Nuurii”
artinya “Aku dari Cahaya Allah dan sekalian alam dari Cahaya-ku”

Sebab itulah dikatakan “Ahmadun Nuurul Arwah”
artinya “Muhammad itu bapak dari sekalian nyawa”

dan dikatakan “Adam Abu Basyar”
artinya “Adam bapak sekalian tubuh”.

Adapun Awal Muhammad Nurani
Adapun Akhir Muhammad Rohani.
Adapun Zahir Muhammad Insani
Adapun Batin Muhammad Robbani.

Adapun Awal Muhammad Nyawa kita
Adapun Akhir Muhammad Rupa kepada kita,
Adapun yang bernama Allah Sifatnya,
Adapun sebenar-benar Allah itu Zat Wajibal Wujud,
Adapun yang sebenar-benar Insan yaitu manusia yang tahu berkata-kata adanya.

Kita telah mendengar bahwa barang siapa yang tidak mengenal ilmu zikir nafas ,maka sudah tentu orang tersebut tidak dapat menyelami alam hakekat sholat da’im…

Dalam blog yang terdahulu.. telah diterangkan dengan jelas tentang sholat,
dimana pengertian sholat tersebut adalah berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu penyaksian kita terhadap diri zahir dan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala.

Silahkan disimak kembali saudara-ku…

NAFAS IV

Mari kita bicarakan takrif dan cara-cara untuk mencapai martabat atau maqam sholat da’im..
.
Sholat Da’im boleh ditakrifkan sebagai sholat yang terus-menerus tanpa putus walaupun sesaat dalam masa hidupnya yaitu penyaksian diri sendiri (diri batin dan diri zahir) pada setiap saat seperti firman Allah yg artinya :
” YANG MEREKA ITU TETAP MENGERJAKAN SHOLAT” ( Al-Makrij-23).

Di dalam sholat tugas kita adalah menumpuhkan sepenuh perhatian dengan mata batin kita menilik diri batin kita dan telinga batin menumpuhkan sepenuh perhatian kepada setiap bacaan oleh angota zahir dan batin kita disepanjang mengerjakan sholat tanpa menolehkan perhatian kearah lain.(titik)

Sholat adalah merupakan latihan diperingkat awal untuk kita melatih diri kita supaya dapat menyaksikan diri batin kita yang menjadi rahasia Allah Taala… setelah sanggup membuat penyaksian diri diwaktu kita menunaikan sholat,maka hendaknya kita melatih diri kita supaya dapatlah kita menyaksikan diri batin kita pada setiap saat didalam masa hidup kita dalam waktu dua puluh empat jam disepanjang hayat kita,

Sebab itulah kita mengucapkan Syahadah:…………
Maka berarti kita berikrar dengan diri kita sendiri untuk menyaksikan diri rahasia Allah itu pada setiap saat di dalam waktu 24 jam sehari semalam.

Oleh karena itu untuk mempraktekkan penyaksian tersebut, maka kita haruslah mengamalkan sholat da’im dalam hidup kita seharian seperti yang pernah dibuat dan diamalkan oleh Rasulullah s.a.w, nabi-nabi dan wali wali yang agung.

Diantaranya syarat syarat untuk mendapatkan maqam sholat da’im adalah sebagai berikut :

1- Hendaklah memahami dan berpegang teguh dengan hakekat melakukan zikir nafas,

2- haruslah terlebih dahulu berhasil mendapat NUR QALBU yaitu hati nurani.

3- Telah mengalami proses pemecahan wajah KHAWAS FI AL KHAWAS,

4- Juga memahami dan dapat berpegang dengan penyaksian sebenarnya SYUHUD AL-HAQ,

Untuk mengamalkan dan mendapatkan maqam sholat da’im maka seseorang itu haruslah memahami pada peringkat awalnya tentang hakekat melakukan zikir nafas yaitu tentang gerak-geriknya : zikirnya.. lafaz zikirnya… letaknya.. dan sebagainya..,

Hal ini telah dibahas dalam blog..,, oleh karena itu amalkanlah zikir nafas itu dengan sungguh sungguh supaya kita mendapat QALBU yaitu pancaran Nur di dalam jantung kita yang menjadi kuasa pemancar kepada makrifat untuk me-makrifat-kan diri kita dengan Allah Taala.

Sesungguhnya hanya dengan zikir nafas sajalah gumpalan darah hitam yang menjadi istana iblis di dalam jantung kita akan hancur setelah itu baru terpancarlah NUR-QALBU dan kemudian terpancarlah pula makrifah hingga sesorang itu memakrifatkan dirinya dengan Allah Taala dan dapatlah diri rahasia Allah yang menjadi diri batin kita membuat hubungan dengan diri ZATUL HAQ Tuhan Semesta Alam.

Latihan untuk menyaksikan diri ini hendaklah dibuat berperingkat, diperingkat awal melalui sholat sebagaimana yang diterangkan di dalam bahasan yang lalu.. dalam masa proses penyaksian diri seseorang itu akan mengalami satu proses membebaskan diri batin (KHAWAS FI KHAWAS) dari jasad dan dengan itu maka sesorang itu akan dapat melihat wajah kesatu sampai dengan wajah kesembilan yaitu martabat yang paling tinggi… dengan mendapat pemecahan wajah ini maka akan dapatlah kita membuat suatu penyaksian yang sebenarnya pada setiap saat dimasa hidupnya… pada masa beribadah (acara sholat), ataupun keadaan biasa.

Pada peringkat ini dinamakan juga peringkat martabat BAQA BILLAH yaitu suatu keadaan yang kekal pada setiap pendengaran.., penglihatan.., perasaan… dan sebagainya,dan pada tahapan ini mereka adalah seperti orang awam dan sulit untuk kita mengetahui derajat dirinya dengan Allah Taala..

Umumnya mereka yang mencapai maqam sholat da’im dapatlah kembali kehadrat Allah Taala dengan diri batin dan diri zahir tanpa terpisahkan diantara satu sama lain, mereka dapat memilih apakah hendak mati (meninggal) atau hendak ghaib….

NAFAS V

” Alhamdulillahirabbilalamin…. “

“Matikan dirimu sebelum engkau mati”

“MATI YANG PERTAMA” = seolah-olah bercerai Roh dari Jasad..,
tiada daya upaya walau sedikitpun jua, hanya Allah jua yang berkuasa,
kemudian.. dimusyahadahkan didalam hati dengan menyaksikan kebesaranNya yaitu sifat Jalal dan JamalNya dan kesucianNya.
Maka mati diri sebelum mati itu adalah dengan memulangkan sega

la amanah Allah yaitu Tubuh Jasad ini kepada yang menanggung amanah yaitu Rohaniah jua.
Tarik-lah ‘NAFAS’ itu dengan hakekat memulangkan dzat, sifat, afaal kita kepada Dzat, Sifat, Afaal Allah yang berarti memulangkan segala wujud kita yang zahir kepada wujud kita yang bathin (Roh). Dan pulangkan wujud Roh pada hakekatnya kepada Wujud Yang Qadim.

Maka..
Setelah sempurna “Mematikan diri yang pertama” …

“MATI YANG KEDUA” = melakukan “Mi’raj” yang dinamakan mati maknawi, yaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua.
Dengan meletakkan nafas kita melalui alam ‘AMFAS’ yaitu antara dua kening (Kaf Kawthar) merasa penuh limpahan dalam alam kudus kita yaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah jua.

“MATI PADA PERINGKAT KETIGA” = adalah mati segala usaha ikhtiar dan daya upaya diri karena diri kita ini tidak dapat melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri. sebab manusia itu sebenarnya memiliki sifat ‘Fakir, dan Dhaif (lemah) ’.
Dinaikkan ‘TANAFAS’ hingga ditempatkannya dengan sempurna di ‘NUFUS’ dengan melihat pada mata hati itu dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.

Dari Allah mengerakkan Rohaniah,
Dari Rohaniah menggerakkan Al-Hayat
Dari Al-hayat mengerakkan Nafas,
Dari Nafas mengerakkan Jasad
dan pada hakekatnya.. Allah jualah yang mengerakkan sekalian yang ada.

firmanNya…,

“Dan tiadalah yang melontar oleh engkau ya Muhammad ketika engkau melontar tetapi Allah yang melontar

NAFAS VI

Umumnya orang tua kita dahulu banyak memiliki ilmu yang tersembunyi.
Di antaranya adalah Ilmu Nafas.

Dengan cara memperhatikan pergerakan keluar masuk nafas melalui hidung kemudian digabungkan dengan ilmu pengetahuan yang pernah dialami (amalan), sebagian orang tua kita mampu mengetahui apa yang akan terjadi.
…………………….

Di depan pintu sebelum hendak keluar meninggalkan rumah untuk berk

erja atau merantau.., petuah dalam ilmu nafas selalu digunakan oleh orang-orang tua kita.
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…
………………………

Di atas tempat tidur sebelum hendak berangkat tidur ilmu nafas selalu mereka gunakan…
Periksa Nafas kiri yang kencang atau nafas kanan…
………………………..

Ada juga orang-orang tua kita yang melakukan zikir-zikir tertentu ketika masuk atau keluarnya nafas mereka…
………………………..

Tapi sayang….
Ilmu ini semakin hilang…
Dulu waktu mereka ada jarang di-turun-kan..

Kini…
Ilmu ini menjadi sangat rahasia..
Jika kita hendak mempelajarinya..,
Carilah guru yang benar-benar tahu tentang ilmu ini…
Ilmu ini sangat dalam sekali… butuh ketekunan.. kesabaran..
Bagaimana kaitannya mulai dari Nafas ke Amfas sehinggaTanafas dan menjadi Nufus?
………………………….

Bahkan dengan ilmu ini, si pengamalnya akan dapat mengetahui kapan saat saat kematiannya!

Salam

Zulkarnain Bandjar