Jumat, 29 November 2013

Al Habib Muhammad Al At Thas

Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hud Al-Athos
Habib Umar Bin Hud Al Athos adalah seorang
ulama dan konon beliau juga seorang wali quthub
usianya lebih dari 100 tahun dilahirkan di
penghujung abad ke 19 di Hadramaut, Yaman
Selatan. Sejak usia muda beliau telah datang ke
Indonesia. Mula-mula tinggal di Kwitang, Jakarta
Pusat. Beliau berdakwah sambil berjualan kain di
Pasar Tanah Abang. Kemudian membuka
pengajian dan majelis maulid di Cicurug,
Sukabumi, Jawa Barat. Sekitar tahun 1950-an,
Beliau ke Mekkah dan bermukim selama beberapa
tahun dan selama di mekkah beliu menggunakan
kesempatan tersebut untuk belajar kepada ulama-
ulama setempat. Tapi, sayangnya, saat hendak
kembali ke Indonesia, ia tertahan di Singapura.
Pasalnya, pada awal 1960-an terjadi konfrontasi
antara RI dan Malaysia, sementara Singapura
masih merupakan bagian negara itu. Habib Umar
baru kembali ke Tanah Air setelah usai
konfrontasi, pada awal masa Orde Baru. Tapi,
rupanya banyak hikmah yang diperoleh di balik
kejadian tersebut. Karena, selama lebih dari lima
tahun di Malaysia dan Singapura, ternyata beliau
sangat dihormati oleh umat Islam setempat,
termasuk Brunei Darussalam.
Karenanya tidak heran kalau orang menyebut
Maulid Nabi yang diselenggarakan Habib Umar di
Cipayung sebagai maulid internasional. Maulid ini
dihadiri sekitar 100.000 jamaah, termasuk ratusan
jamaah dari mancanegara. Untuk perjamuan
makanan untuk para jamaah yang menghadiri
maulid ini diperlukan ribuan ekor kambing dan
berton-ton beras. Kalau ditanya orang dari mana
dananya, maka Habib Umar selalu bilang dari
Allah.
Sesuatu yang mungkin lain dibandingkan dengan
acara-acara maulud di majelis lain adalah, tidak
ada ceramah-ceramah setelah baca maulud.
Acaranya langsung saja yakni baca maulud, zikir
dan ditutup dengan do’a. Tidak adanya ceramah-
ceramah yang sudah tradisi sejak lama itu, karena
Habib Umar khawatir akan menimbulkan saling
serang dan fitnah.
Kegiatan rutin Habib Umar yang lain yang
memasyarakat adalah shalat subuh berjamaah di
kediamannya di Condet. Setiap hari terdapat
sekitar 300 jamaah subuh yang datang. Khusus
pada hari Jumat, jamaahnya meningkat menjadi
sekitar 1.000 orang. Setiap Sabtu mereka para
jama’ah diberikan pelajaran Fiqih sedangkan di
Cipayung bogor tiap kamis malam diadakan
pembacaan maulid diba’ dan yang menarik adalah
setelah diadakan kegiatan tersebut para jama’ah
dijamu oleh Habib Umar Bin Hud seperti nasi uduk
lengkap dengan lauk-pauknya. Habib Umar
meninggal dunia pada bulan Agustus 1999 di
rumahnya dan dimakamkan di Wakaf al-Hawi
dekat dengan pusat perbelanjaan PGC cililtan
sesuai dengan wasiat beliau.
KAROMAH BELIAU
Suatu hari, beberapa tahun silam, sebuah rumah
di pemukiman padat Batu Ampar, Condet, Jakarta
timur terbakar hebat. Api berkobar menghanguskan
apa saja. Masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa,
karena sumber air jatuh, sementara petugas dinas
pemadam kebakaran tak kunjung datang. Tiba-
tiba, di antara kerumunan penduduk,
menyeruaklah seorang lelaki berserban dan
memegang tasbih. Dengan gagah berani ia maju
kea rah rumah yang terbakar itu sambil mengibas-
ngibaskan serbannya.
Ajaib! Dalam waktu sekejap, api yang berkobar
hebat itu padam. Setelah itu, ia pergi begitu saja.
Siapa dia?
Penduduk Batu Ampar mengenalnya sebagai
Habib Umar Al-Aththas. Ulama itu mula-mula
tinggal di Kwitang, Jakarta Pusat, kemudia hijrah
ke Batu Ampar.
Habib Umar bin Muhammad bin Hud Al-Aththas
lahir sekitar tahun 1890-an di Huraidhoh,
Hadramaut, Yaman. Sejak muda beliau menimba
ilmu agama di Hadramaut. Sampai akhirnya beliau
hijrah ke Jakarta pada tahun 1940-an untuk
menemui kedua orang tuanya, Habib Muhammad
bin Hasan bin Ali bin Hud Al-Aththas yang telah
terlebih dulu menetap di Kwitang.
Dalam perjalanan ke Betawi, beliau singgah di
Kuala lumpur, Singapura dan Brunei untuk
menggelar dakwah yang dihadiri ratusan jemaah.
Baru pada awal 1950-an beliau tiba di Jakarta,
dan tinggal di Pasar minggu, kemudian, ia pindah
lagi dan selanjutnya menetap di Batu Ampar. Di
kediaman yang baru ini, beliau berdakwah dengan
pendekatan persuasif, penduduk mengenalnya
sebagai ulama yang berpenampilan sejuk dengan
karomah luar biasa.
Karomah itu, misalnya, terjadi ketika beliau diminta
membantu orang yang gemar membeli undian.
Tapi anehnya dengan tenang dan baik, Habib
Umar melayaninya.
"Habib Umar, saya minta nomor undian." Kata
lelaki itu tanpa sungkan.
"Aku akan berikan engkau nomor undian, dengan
syarat jika engkau menang undian segeralah bawa
uang itu kepadaku." Jawab Habib Umar.
Beberapa hari kemudian lelaki itu datang lagi.
"Habib, saya berhasil menang undian. Ini
uangnya." Katanya berseri-seri.
Dengan tenang Habib Umar minta muridnya
mengambil sebuah baskom, lalu katanya,
"Perhatikan apa yang aku perbuat." Lalu beliau
menggenggan uang segepok itu dan memerahnya
di atas baskom. Aneh! Dari genggaman tangan
Habib Umar mengucurkan darah segar, mengalir
memenuhi baskom. "Lihatlah, apa yang telah
engkau dapatkan dari undian itu." Katanya.
Lelaki itu kaget, dan akhirnya bertobat.
Di saat lain, ketika Habib Umar tengah menggelar
taklim di masjid, masuklah seorang lelaki berwajah
putih bersih. "Wahai Habib Umar, bisakah aku
minta nasi kebuli?" tanya lelaki itu.
Permintaan aneh itu tentu saja membuat terkejut
seluruh jamaah. Namun, dengan tersenyum Habib
Umar berkata arif, "Pergilah ke belakang, dan
bersantaplah." Maka lelaki itu pun segera pergi ke
dapur.
Tak lama kemudian taklim itu pun usai, dan Habib
Umar bersama para jemaah menyusul ke dapur.
Mereka melihat lelaki itu tenah menyantap nasi
kebuli dengan sangat lahap.
"Siapakah dia? "dia tamu kita, dia adalah Nabi
Khidlir." Jawab Habib Umar.
Tidak semua Ulama besar mendapat kesempatan
dikunjungi Nabi Khidlir. Dan kunjungan Nabi
Khidlir itu menunjukkan betapa Habib Umar sangat
alim dan shaleh.
Ada cerita lain mengenai karomahnya. Pada suatu
hari datanglah seorang lelaki membawa air agar
didoakan sebagai obat. Tapi baru saja ia mengetuk
pintu, Habib Umar sudah menyuruhnya pulang.
Tentu ia bersikeras dan bertahan menunggu di
depan pintu. Akhirnya Habib Umar keluar.
Katanya, "Pulanglah, air yang engkau bawa itu
sudah bisa menyembuhkan."
"Tapi, Bib..."
"Pulanglah. Bukankah engkau sudah ditunggu oleh
keluargamu?"
Mendengar jawaban Habib Umar yang begitu
santun dan lembut, orang itu sungkan juga.
Akhirnya dengan keyakinan yang kuat ia pulang
membawa air dalam botol tersebut, dan
menuangkannya ke dalam gelas untuk diminum
oleh keluarganya yang sakit.
Ajaib! Tak lama kemudian keluarga yang sakit
tersebut sembuh. Setelah sembuh, mereka
bertamu ke rumah Habib Umar untuk
bersilaturrahmi. Menurut beberapa Habib yang
kenal dekat dengan Habib Umar, karamah yang
dimilikinya itu berkat keikhlasan dalam merawat
ibundanya. Selama 40 tahun, dengan tekun, ikhlas
dan sabar, beliau merawat sang ibu hingga akhir
hayatnya.
Habib Ismail bin Yahya, seorang pengurus
Naqabatul Ashraf, alah satu lembaga penyensus
para habib, juga menyatakan, karamah tersebut
berkat keikhlasan Habib Umar merawat ibundanya.
Bahkan karena lebih mementingkan merawat sang
ibu, suatu saat Habib Umar tidak sempat
menghadiri pengajian-pengajian di luar rumah,
termasuk masjid Riyadh, Kwitang, yang digelar
Habib Ali Al-Habsyi.
Ulama besar yang dikenal sangat sederhana dan
tawaduk ini wafat pada tahun 1999 dalam usia 108
tahun, meninggalkan tiga putra : Habib Husein,
Habib Muhammad dan Habib Salim. Selama
hidupnya, almarhum selalu menekankan
pentingnya mencintai dan meneladani Rasulullah
saw. Sebagai ulama yang shaleh, seperti halnya
habaib yang lain, beliau juga suka menggelar
maulid. Dalam maulid enam tahun lalu, sebelum
wafat Habib Umar memotong 1600 ekor kambing
untuk menjamu puluhan ribu jamaah.
Habib Umar dimakamkan di kompleks pemakaman
Al-Hawi, Condet, Jakarta Timur. Upacara
pemakamannya kala itu dihadiri puluhan ribu
jemaah. Bahkan saking banyaknya jamaah yang
ingin menyalalatkan jenazahnya, salat jenazah
dilakukan sampai tiga kali dengan tiga orang
imam.
Posted By Kisah Teladan Islami
http://sayyidfajar.blogspot.com/2013/10/al-habib-
umar-bin-muhammad-bin-hud-al.html

Pembuka Pesantren di Lawang

As-Sayyid Al-Ustadz Muhammad bin Husayn bin
‘Ali Ba’abud Al-’Alawiy Al-Husayni
Pembuka Pesantren di Lawang
Habib Muhammad, begitu ia biasa disapa, dikenal
sebagai guru para Habib di daerah Malang dan
sekitarnya. Beliaulah yang yang mendirikan
pesantren Darun Nasyiien pada tahun 1940.
Semua orang pasti mengenal Pesantren Darun
Nasyiien yang didirikannya di Lawang, Malang.
Pondok Pesantren ini adalah pesantren kaum
habaib yang pertama di Indonesia. Kalaupun
sudah banyak lembaga pendidikan para habib
yang berdiri sebelumnya, biasanya hanya
berbentuk madrasah, bukan pesantren.
Sudah tak terhitung lagi banyaknya alumnus Darun
Nasyiien yang menjadi ulama di seluruh Indonesia.
Rata-rata mereka selalu mengibarkan bendera
Ahlussunnah Wal Jamaah ala Thariqah Alawiyin di
tempat mereka berada.
Nama Habib Muhammad bin Husein bin Ali
Ba’abud juga tak pernah hilang dari hati kaum
muslimin kota Malang sampai saat ini. Masa Kecil
di Surabaya Habib Muhammad bin Husein
dilahirkan di daerah Ampel Masjid Surabaya.
Tepatnya di sebuah rumah keluarga, sekitar 20
meter dari Masjid Ampel, pada malam Rabu 9
Dzulhijjah 1327 H.
Menurut cerita ayahandanya (Habib Husein), saat
akan melahirkan, ibunda beliau (Syarifah Ni’mah)
mengalami kesukaran hingga membuatnya
pingsan. Habib Husein bergegas mendatangi
rumah Habib Abu Bakar bin Umar bin Yahya.
Habib Abu Bakar lalu memberikan air untuk
diminumkan pada istrinya. Tak lama sesudah
diminumkannya air tersebut, dengan kekuasaan
Allah, Syarifah Ni’mah melahirkan dengan selamat.
Habib Abu Bakar berpesan untuk dilaksanakan
aqiqah dengan dua ekor kambing, diiringi pesan
agar tidak usah mengundang seseorang pada
waktu walimah, kecuali sanak keluarga Syarifah
Ni’mah.Acara walimah tersebut dihadiri Habib Abu
Bakar. Beliau pulalah yang memberi nama
Muhammad, disertai pembacaan do’a-do’a dan
Fatihah.
Saat berumur 7 tahun, Habib Muhammad
berkhitan. Setelah dikhitan, Habib Husein
memasukkan putranya itu ke Madrasah al-Mu’allim
Abdullah al-Maskati al-Kabir, sesuai dengan
isyarat dari Habib Abu Bakar. Akan tetapi anaknya
merasa tidak mendapat banyak dari madrasah
tersebut. Tidak lama setelah belajar, Habib Husein
memasukkannya ke Madrasah Al-Khairiyah, juga
di kawasan Ampel.
Pelajaran di Madrasah Al-Khoiriyah waktu itu juga
tidak seperti yang diharapkan, disebabkan tidak
adanya kemampuan yang cukup dari para
pengajarnya. Habib Muhammad pun merasa
kurang mendapat pelajaran. Tapi setelah berada di
kelas empat, terbukalah mata hatinya, terutama
setelah datangnya para tenaga pengajar dari
Tarim-Hadramaut.
Di antara para guru itu adalah Habib Abdul Qodir
bin Ahmad Bilfaqih dan Habib Hasan bin Abdulloh
al-Kaf. Juga terdapat guru-guru lain yang
mempunyai kemampuan cukup, seperti Habib
Abdurrohman bin Nahsan bin Syahab, Habib
Muhammad bin Ahmad Al-Muhdor. Habib
Muhammad merasakan futuh, barakah dan
manfaat dari do’a-do’a Habib Muhammad al-
Muhdlor di dalam majelis rouhah (pengajian)-nya.
Di tengah masa belajar itu beliau seringkali
menggantikan para gurunya mengajar, bilamana
mereka berudzur datang. Sampai akhirnya nasib
baik itu datang padanya setelah menempuh
pendidikan hampir enam tahun lamanya. Pada
akhir tahun pendidikan, para pelajar yang lulus
menerima ijazah kelulusan. Ijazah itu dibagikan
langsung oleh Habib Muhammad al-Muhdlor.
Ternyata Habib Muhammad menempati peringkat
pertama, dari seluruh pelajar yang lulus waktu itu.
Bersamaan dengan itu, Habib Muhammad al-
Muhdlor menghadiahkan sebuah jam kantong merk
Sima kepadanya. Kebahagiaan semakin bertambah
ketika Habib Muhammad al-Muhdlor mengusap-
usap kepala dan dadanya sambil terus
mendo’akannya.
Dalam waktu bersamaan, Habib Agil bin Ahmad
bin Agil (pengurus madrasah) memberitahukan
bahwa Habib Muhammad pada tahun itu akan
diangkat menjadi guru di Madrasah Al-Khoiriyah,
tempatnya belajar selama ini. Disamping mengajar
pagi dan sore di Madrasah Al-Khoiriyah, Habib
Muhammad juga banyak memberikan ceramah
agama di berbagai tempat. Ia juga rajin
menerjemahkan ceramah-ceramah para mubaligh
Islam yang datang dari luar negeri, seperti Syeikh
Abdul Alim ash-Shiddiqi dari India, dsb.
Adapun guru-gurunya yang lain di Madrasah
Khairiyah adalah Habib Husein bin Ali Ba’abud,
Habib Ali bin Ahmad Babgey, Syekh Abdullah bin
Muhammad Ba-Mazru, Sayid Abdurrahman
Binahsan bin Syihab, Habib Hasan bin Abdullah
Al-Kaf, Sayid Jafar bin Zeid Aidid dan lain-lain.
Pada tahun 1348 H, tepatnya Kamis sore 22
Robi’utsani, ayahanda beliau menikahkannya
dengan Syarifah Aisyah binti Sayid Husein bin
Muhammad Bilfaqih. Bertindak sebagai wali nikah
adalah saudara kandung istrinya, Saiyid Syeikh bin
Husein Bilfaqih yang telah mewakilkan aqad
kepada Qodli Arab di Surabaya masa itu, yaitu
Habib Ahmad bin Hasan bin Smith. Walimatul ursy
di rumah istrinya, Nyamplungan Gg IV Surabaya.
Pernikahannya dengan Syarifah Aisyah
mengaruniainya enam putra dan delapan putri.
Mereka adalah Syifa’, Muznah, Ali, Khodijah,
Sidah, Hasyim, Fathimah, Abdulloh, Abdurrahman,
Alwi, Maryam, Alwiyah, Nur dan Ibrahim.
Pada bulan Jumadil Akhir 1359 H bertepatan
dengan Juli 1940, Habib Muhammad beserta
keluarganya pindah ke Lawang, Malang. Di kota
kecamatan inilah beliau mendirikan madrasah dan
pondok pesantren Darun Nasyiien, yang
pembukaan resminya jatuh pada bulan Rojab 1359
H (5 Agustus 1940 M). Pembukaan pondok
pertama kali itupun mendapat perhatian yang luar
biasa dari masyarakat dan ulama tanah Jawa.
Bahkan sebagian sengaja datang dari luar Jawa.
Setelah beberapa bulan setelah tinggal di Lawang,
ayahanda dari Surabaya (Habib Husein) turut
pindah ke Lawang dan tinggal bersamanya. Ketika
penjajah Jepang datang, Habib Muhammad
sempat berpindah-pindah tinggal. Mulai dari
Karangploso, Simping, hingga Bambangan, yang
kesemuanya masih di sekitar Lawang.
Kegiatan mengajarnya juga sempat berhenti sekitar
17 hari, karena Jepang pada waktu itu
memerintahkan untuk menutup seluruh madrasah
dan sekolah di seluruh daerah jajahannya. Ketika
Belanda datang kembali untuk menjajah yang
kedua kalinya, terpaksa madrasah ditutup lagi
selama tiga bulan, mengingat keamanan yang
dirasa membahayakan pada waktu itu.
Barulah sejak 1 April 1951, Habib Muhammad
sekeluarga kembali ke Jl. Pandowo sampai akhir
hayatnya. Tepatnya di rumah nomor 20, yang di
belakangnya terdapat pondok pesantren, beserta
kamar-kamar santri, musholla Baitur Rohmah dan
ruang-ruang kelas yang cukup baik. Saat itu yang
dipercaya sebagai panitia pembangunan sekaligus
arsitekturnya adalah putra sulung beliau, Habib Ali
bin Muhammad Ba’abud.
Banyak orang shalih yang telah berkunjung ke
rumah dan Pondok Darun Nasyiien, diantara
mereka adalah Habib Ali bin Abdurrahman Al-
Habsyi, Habib Salim bin Ahmad bin Jindan
(Jakarta), Habib Zein bin Abdillah bin Muhsin
Alattas (Bogor), Habib Sholeh bin Muhsin Al-
Hamid (Tanggul), Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi
(Solo), Habib Alwi bin Abdillah Al-Habsyi
(Kalimantan), Habib Husein bin Abdillah Al-Hamid
(Tuban), Habib Husein bin Hadi Al-Hamid
(Probolinggo), Habib Abdullah bin Umar Alaydrus
(Surabaya), Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf
(Jeddah), Habib Salim bin Abdillah Assyathiri
(Tarim), Sayid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-
Maliki (Mekkah) dan masih banyak lagi habaib
serta ulama dari berbagai daerah untuk
bersilaturahim.
Habib Muhammad berpulang ke rahmatullah pada
hari Rabu pukul 10.20 tanggal 18 Dzulhijjah 1413
h, bertepatan dengan 9 Juni 1993. Jenazah
almarhum diantar oleh banyak orang ke
pemakaman Bambangan, Lawang dan
dimakamkan berdampingan dengan sang ayahanda
dan kakak beliau. Rohimahullohu rohmatal abror.
Wa askannahul jannata darul qoror. Tajri min
tahtihal anhar. Aamiin ya Allohu ya Ghofuru ya
Ghoffar.
Posted By Kisah Teladan Islami
http://sayyidfajar.blogspot.com/2013/10/al-habib-
muhammad-bin-husein-baabud.html
KH. Sa’id bin KH. Armia bin KH. Kurdi
KH. Sa’id bin KH. Armia adalah seorang waliyullah
dari Tegal, Jawa Tengah. Beliau adalah seorang
Kyai yang zuhud dan wira’i. Dalam kehidupan
rumah tangganya serba pas-pasan tidak muluk-
muluk laiknya para Pejabat yang serba mewah,
padahal beliau sang Kyai adalah Kyai terkenal dan
sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Attauhidiyyah
Giren, Talang, Tegal.
Suatu hari istri sang Kyai, saat berada di tempat
cucian baju sambil memegang gayung untuk
mengambil air dari dalam kolam, membatin dalam
hatinya: “Ya Allah, aku ingin memiliki emas.”
Seketika itu juga gayung yang ia pegang berubah
menjadi emas. Sang Kyai yang melihat kejadian itu
menangis dengan penuh kesedihan sambil
berkata: “Ya Allah ampunilah istri hambaMu ini
yang mempunyai keinginan dunia dalam hatinya.”
Sang istri yang melihat kedatangan suaminya dan
mendengar perkataan sang Kyai menjadi malu dan
bertobat kepada Allah Swt.
Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul
Qadir Bilfaqih, Pengasuh Pondok Pesantren Darul
Hadits al-Faqihiyyah Malang yang sekaligus murid
dari KH. Said bin KH. Armia, pernah menceritakan
bahwa sewaktu beliau belum menjadi murid KH.
Said beliau melihat dari mata batin sebuah cahaya
yang memancar ke atas menembus langit dari
suatu tempat, karena penasaran beliau mencari
sumber cahaya tersebut hingga sampailah beliau
di desa Cikura, Bojong, Tegal, Jawa Tengah dan
ternyata sumber cahaya tersebut berasal dari
Pemakaman Umum di desa tersebut.
Beliaupun bertanya-tanya; “Siapakah yang
dimakamkan di sana? Amalan apa yang
menyebabkan makam tersebut mengeluarkan
cahaya hingga menembus langit?”
Dan makam tersebut adalah makam seorang
waliyullah yang agung yaitu Hadhratus Syeikh KH.
Armia bin KH. Kurdi, salah seorang ulama yang
selalu mengajarkan kepada masyarakat sekitar
tentang Tauhidullah. Beliaupun tertarik untuk
belajar kepada putranya yaitu KH. Said bin KH.
Armia.
akannya. Namun atas usulan al-Habib
Abdurrahman Bilfaqih yang mengusulkan untuk
selalu mengadakan Haul KH. Armia secara besar-
besaran inilah akhirnya sampai sekarang Haul
beliau selalu ramai dikunjungi umat Islam dari
dalam dan luar negeri. Beliau al-Habib
Abdurrahman Bilfaqih memberikan alasan karena
untuk mengenang perjuangan KH. Armia dalam
mensyiarkan Agama Allah terutama ilmu-ilmu
Tauhid.
KH. Hasani bin KH. Said pernah bercerita bahwa
al-‘Allamah Syekh Ali Basalamah Mursyid Thariqat
Tijaniyyah dari Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah,
mendengar bahwa di Tegal ada seorang Ulama
yang mengajarkan Tauhid Imam as-Sanusi.
Beliaupun akhirnya datang ke Tegal untuk
bersilahturrahim. Sesampainya di Tegal beliau
melihat KH. Said bin KH. Armia sedang
mengajarkan Kitab Imam as-Sanusi dan di
sebelah kanan KH. Said tampak Sayyidul Wujud
Baginda Nabi Agung Muhammad Saw. dan di
sebelah kiri KH. Said tampak al-Imam as-Sanusi
Ra. Hal ini menunujukan bahwa KH. Said memilki
derajat kewalian yang tinggi dan ilmu yang
diajarkan adalah ilmu yang haq dan bermanfaat.
Tak terhitung jumlahnya murid-murid KH. Said
yang menjadi ulama besar. Diantaranya adalah al-
Habib M. Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya dan
al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul
Qadir bin Ahmad Bilfaqih.
Sekitar tahun 1974, Sahlan salah satu murid KH.
Said, setiap selesai mengaji pada hari Kamis pagi,
beliau selalu sowan ke hadapan al-Marhum KH.
Said untuk memijatnya. Saat KH. Said sedang
sakit, seminggu sebelum beliau wafat, beliau
meminta Sahlan untuk dimasakkan ikan tenggiri
dengan dimasak secara dipes atau dipanggang
dibungkus dengan daun pisang dan nasinya juga
dibungkus dengan daun pisang.
Tapi apalah daya usaha untuk mendapatkan ikan
tenggiri di TPI Suradadi, Tegal saat itu sangat
sulit. Setiap kali ada perahu yang baru mendarat
dan dilihat ternyata tidak ada ikan tenggirinya.
Karena waktu hampir jam empat sore akhirnya
Sahlan membeli ikan bandeng. Setelah sampai di
rumah ikan bandeng tersebut dimasak sesuai
pesanan beliau. Kemudian paginya dibawa ke
hadapan KH. Said dan selanjutnya beliau pun
melahapnya.
Setelah selesai makan, beliau KH. Said berkata
kepada Sahlan yang ternyata untuk terakhir
kalinya: “Kamu akan punya sumur yang airnya
banyak.”
KH. Said bin KH. Armia adalah seorang ulama dan
waliyullah yang wafat pada tanggal 20 Rajab
tahun1395 H atau sekitar tahun 1974 M dan
dimakamkan tak jauh dari Pondok Pesantren
Attauhidiyyah, Giren, Talang, Tegal.
Posted By Kisah Teladan Islami

Selasa, 26 November 2013

Wasiat nasehat Imam syafii.

asehat Imam Syafi’i .
• Seseorang yang mencoba melakukan apa-apa
yang dilarang Allah swt selain dosa syirik, masih
lebih daripada dia berfikir dengan pandangan ilmu
kalam.
• Jika aku melihat seseorang yang ahli hadits,
seakan-akan aku melihat seseorang dari sahabat
Nabi saw. Mereka telah menjaga untuk kita
keaslian sunnah Nabi Muhammad saw, maka
mereka berhak mendapat pujian dari kita. Dan
fiqih adalah tuannya ilmu, karena dengannnya
hadits dapat dipahami.
• Tujuan dari ilmu adalah mengamalkannya, maka
ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam
kehidupannya, bukannya yang bertengger di
kepala.
• Satu hal yang dapat menyia-nyiakan orang yang
berilmu dan yang dapat menghilangkan posisinya
sebagai seorang ‘alim adalah ketika ia tidak
mempunyai kawan.
• Jangan sekali-kali kamu tinggal di suatu Negara
atau tempat yang yang disana tidak ada orang
yang ahli dibidang fiqih sebagai tempat kamu
untuk menanyakan masalah agama, dan juga tidak
ada dokter yang dapat menjelaskan kondisi
kesehatanmu.
• Tidak ada satupun ilmu yang ingin aku pelajari
setelah aku memahami tentang masalah halal dan
haram, kecuali ilmu kedokteran, tapi mengapa kita
jauh terbelakang disbanding dengan orang-orang
nasrani?
• Jika engkau melihat seseorang berjalan di atas
air dan bisa terbang di udara, maka janganlah
kehebatan itu menjadikan kalian lengah dan
terheran-heran kepadanya sampai kamu
mengetahui secara persis atas apa yang di
kerjakannya itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan
as-sunnah.
• Jika rasa ujub menghinggapi aktifitasmu, maka
lihatlah keridhaan siapa yang kau harapkan,
pahala mana yang kau suka, sanksi mana yang
kau benci. Maka jika engkau memikirkan satu di
antara kedua hal ini, niscaya akan hadir di depan
matamu apa yang sudah kamu lakukan.
• Tawadhu’ adalah perkara yang sangat diidam-
idamkan. Orang yang paling tinggi kedudukannya
adalah mereka yang tidak melihat kedudukannya
sendiri. Akan tetapi tawadhu’ dihadapan orang
yang tidak bisa menghargai orang lain merupakan
bentuk kezhaliman terhadap diri sendiri.
• Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal
yang tidak baik merupakan suatu keharusan,
sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya
dari ungkapan buruk.
• Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal
yang dapat menutupi aib.
• Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya
setiap orang dapat menghalau segala rintangan.
• Takabur ( sombong ) adalah akhlak tercela.
• Bid’ah itu terbagi menjadi dua macam : segala
sesuatu yang baru dan tidak sejalan dengan kitab,
sunnah, atsar, ijma’ itu merupakan bid’ah dhalalah
( bid’ah yang sesat ). Sementara jika sesuatu yang
baru itu tidak berseberangan dengan Al-Qur’an,
hadits, atsar dan ijma’, maka sesuatu yang baru
itu disebut bid’ah hasanah ( bid’ah yang baik ).
• Cukuplah ilmu itu menjadi keutamaan bagi
seseorang, ia bangga manakala disebut sebagai
orang berilmu. Ia juga disebut bodoh manakala
meninggalkan bagian dari pengetahuannya, dan
jika kata bodoh itu ditujukan kepadanya, tentu ia
akan marah.
• Pekerjaan terberat itu ada tiga ; Sikap dermawan
di saat dalam keadaan sempit; Menjauhi dosa di
kala sendiri; Berkata benar di hadapan orang yang
ditakuti.
• Barangsiapa yang ingin menjadi seorang
pemimpin, niscaya kedudukan yang
didambakannya itu akan meninggalkannya, dan
jika ia telah menduduki jabatan, maka ia akan
ditinggalkan banyak ilmu.
• Yang paling nampak pada diri manusia adalah
kelemahannya, maka barangsiapa melihat
kelemahan dirinya sendiri, ia akan menggapai
keistiqamahan terhadap perintah Allah swt.
• Dunia adalah tempat yang licin nan
menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-
bangunannya akan runtuh, penghuninya akan
beralih ke kuburan, perpisahan dengannya adalah
sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu-
waktu bisa berubah menjadi kemiskinan,
bermegah-megahan adalah suatu kerugian, maka
memohonlah perlindungan Allah swt, terimalah
dengan hati yang lapang segala karunia-Nya.
Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia
sehingga meninggalkan kehidupan Akhirat.
Ketahuilah, sesungguhnya hidupmu di dunia akan
sirna, dindingnya juga miring dan hancur, maka
perbanyaklah perbuatan baik dan jangan terlalu
banyak berangan-angan.
• Menganggap benar dengan hanya satu
pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan.
Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih
selamat daripada berkelebihan dan penyesalan.
Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap
keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah
dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan
jiwa dan kekuatan mata hati. Maka, berpikirlah
sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi
sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih
dahulu sebelum melangkah maju ke depan.
• Kebaikan itu ada di lima perkara : kekayaan hati,
bersabar atas kejelekan orang lain, mengais rezeki
yang halal, taqwa, dan yakin akan janji Allah swt.
• Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan
yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji,
senantiasa memberi nasihat dan menunuaikan
amanah.
• Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak
pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan
anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah
bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari
keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak
mereka yang bodoh.
• Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang
mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk
terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah
apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang
teguhlah dengannya.
• Kesia-siaan seorang Alim adalah ketika dia tidak
mempunyai kawan, dan kesia-siaan seorang yang
bodoh adalah pikirannya yang dangkal. Dan yang
lebih sia-sia dari keduanya adalah seorang yang
punya kawan namun tak berakal.
• Barangsiapa yang dipancing untuk marah,
namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya
keledai, dan barangsiapa yang diminta
keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah
syetan.
• Terimalah dariku tiga hal :
a. Jangan berbicara panjang lebar tentang sesuatu
yang tidak baik perihal Sahabat Rasulullah saw,
karena kelak Rasulullah saw nantinya yang akan
menjadi seterumu.
b. Janganlah kamu sibukkan dirimu dengan ilmu
kalam, sesungguhnya aku telah melakukan kajian
dengan ahli ilmu kalam dan mereka telah
melakukan ta’thil ( meniadakan sifat Allah swt ).
c. Dan jangan menyibukkan dirimu dalam nujum
( ramalan dengan bintang ).
• Kenyang itu akan membuat badan jadi berat,
mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan,
mengajak tidur dan melemahkan ibadah.
• Engkau harus berlaku Zuhud, sesungguhnya
zuhudnya orang yang zuhud itu lebih baik dari
perhiasan yang ada pada tubuh wanita yang
menawan.
• Dasar ilmu adalah kemantapan dan buahnya
adalah keselamatan. Dasar Wara’ ( menjaga diri
dari sesuatu yang meragukan ) adalah Qona’ah
( menerima karunia Allah swt dengan dada yang
lapang ) dan buahnya adalah ketenangan batin.
Dasar Kesabaran adalah keteguhan hati dan
buahnya adalah kemenangan. Dasar suatu Aktifitas
adalah Taufiq ( pertolongan Allah swt ) dan
buahnya adalah kesuksesan. Dasar Tujuan akhir
dari segala Perkara adalah Shidiq ( benar ).
• Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang
lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu
terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak
baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.
• Jadikanlah diam sebagai sarana atas
pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan
berfikir.
• Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah
mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan
manusia yang paling banyak memiliki kelebihan
adalah mereka yang tidak melihat kelebihan
dirinya.
• Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau
benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-
gesa untuk memusuhinya, memutus tali
persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah
menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan.
Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku
mendengar kamu melakukan ini dan itu….?”
Tentunya dengan tanpa memberitahukan
kepadanya siapa yang memberi informasi
kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakana
kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”,
cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi
kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu,
dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal
itu, maka terimalah.
• Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu
kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur
tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan
lemahnya daya nalarnya.
• Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang
melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri.
Bentuk kezhaliman itu adalah :
o orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di
depan orang yang tidak menghargainya.
o menumpahkan kasih sayangnya kepada orang
yang tidak ada nilai manfaat.
o mendapat pujian dari orang yang tidak
dikenalnya.
• Siapa yang menginginkan khusnul khotimah
dipenghujung umurnya, hendaknya ia
berprasangka baik kepada manusia.
• Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang
tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan
mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya
orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda
dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh
itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam
dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk
menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan
kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu
dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang
mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu
juga dengan kehinaan bagi orang yang
melontarkannya.
• Orang yang mengkaji ilmu faraid, dan sampai
pada puncaknya, maka akan tampil sebagai sosok
orang yang ahli berhitung. Adapun ilmu hadits, itu
akan tampak nilai keberkahan dan kebaikannya
pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih
merupakan ilmu yang berlaku bagi semua
kalangan baik muda maupun yang tua, karena fiqih
merupakan pondasi dasar dari segala ilmu.
• Di antara orang yang tidak mempunyai harga diri
adalah mereka yang dengan mudahnya
memberitahukan usianya kepada orang lain,
karena kalau usianya lebih muda, tentu mereka
akan menganggapnya rendah dan jika usianya
lebih tua, tentu mereka akan beranggapan bahwa
ia sudah pikun.
• Peranti terbentuknya harga diri itu ada empat :
kemuliaan akhlak, kedermawanan, sikap santun
dan ibadah ( yang istiqamah ).
• Tidak termasuk saudaramu orang yang senang
mencari muka di hadapanmu.
• Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa
adanya orang yang dicintai dan orang yang
dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka
hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang
yang taat kepada Allah swt.
• Jika telah ada akar yang tertanam dalam kalbu,
maka lidah akan berperan sebagai pemberi kabar
cabangnya.
• Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk
hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada
orang yang mendekatinya, maka ia akan
menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh
darinya, iapun akan mendekati orang itu.
• Siapa yang memberi nasehat saudaranya di
tempat yang sunyi, maka ia telah melakukan
perbaikan pada dirinya, dan siapa yang memberi
nasehat saudaranya di tempat keramaian,
sesungguhnya ia membuka aib dan
menghianatinya.
• Seorang bijak menulis kepada seorang bijak
lainnya : “wahai saudaraku, engkau telah
dianugerahi ilmu, maka janganlah kamu kotori
ilmumu dengan gelapnya dosa, sehingga kamu
berada dalam kegelapan di saat para ahli ilmu
berjalan dengan suluh ilmunya.
• Barangsiapa menghendaki akhirat, maka
hendaknya ia ikhlas dalam mencari ilmu.
• Kepandaian itu ada dalam masalah agama,
bukan dalam masalah keturunan, kalau saja
kepandaian diukur dalam masalah keturunan,
maka tak ada satu orang pun yang cakap seperti
Fatimah putri Rasulullah saw dan putri-putri beliau
yang lain.
• Tidak ada orang yang mencari ilmu yang disertai
dengan kemalasan; dan kekayaan menjadikan
seseorang beruntung, namun keberuntungan itu
akan melekat dalam diri orang yang senantiasa
mencari ilmu dengan disertai semangat yang tinggi
dan prihatin sreta bersanding selalu dengan
Ulama.
• Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan
ketabahan.
• Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang
yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena
hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal
mereka.
• Bukanlah orang yang berakal itu manakala
dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan
perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik,
akan tetapi dikatakan orang berakal apabila
dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas
ia memilih yang paling ringan keburukannya di
antara keduanya.
• Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas
ilmunya. Tiada seorang alim pun yang ia takuti
kecuali kepada Allah swt. Yang merasa aman akan
marah Allah swt, dialah si-jahil. Yang merasa takut
akan marah Allah swt, dialah si-arif.
• Andaikan semua manusia memikirkan kandungan
isi surah al-Ashr, tentu mereka akan merasa cukup
dengannnya.
• Kalau aku melihat orang yang suka mengikuti
hawa nafsunya, walaupun ia berjalan di atas air,
aku tidak akan menemuinya.
• Barangsiapa mempelajari Al-Qur’an, maka mulia
nilainya. Barangsiapa berbicara tentang fiqih,
maka akan berkembang kemampuannya.
Barangsiapa menulis hadits, maka akan kuat
hujjahnya. Barangsiapa mengkaji bahasa, maka
akan lembut tabiatnya. Barangsiapa mengkaji ilmu
hitung, maka akan sehat pikirannya. Barangsiapa
tidak menjaga jiwanya, maka ilmunya tidak akan
berguna baginya.
• Perdebatan dalam agama akan mengeraskan
hati dan menimbulkan rasa dendam.
• Tiada aib dalam diri Para Ulama yang lebih
buruk dari kesenangan mereka terhadap apa yang
Allah swt perintahkan kepada mereka untuk
berlaku zuhud terhadapnya.
• Setiap orang yang berbicara dengan
berlandaskan pada Al-Qur’an dan Al-Hadits itulah
orang orang yang bersungguh-sungguh, sementara
orang yang berbicara dengan tanpa landasan dari
keduanya itu merupakan bualan saja.
• Pondasi dasar adalah Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Jika tidak didapati dari keduanya, maka Qiyaslah
berlaku. Jika hadits itu shahih, itulah yang disebut
sunnah. Ijma’ itu lebih bisa dipertanggung
jawabkan daripada hadits ahad. Yang diambil dari
hadits itu adalah teksnya, namun jika hadits
tersebut mengandung banyak penafsiran, maka
carilah yang mendekati makna teksnya.
• Mencari ilmu lebih utama daripada shalat
sunnah. Mempelajari hadits itu lebih baik daripada
shalat tathawwu.
• Ilmu terbagi dua ; ilmu kesehatan dan ilmu
agama. Yang dimaksud dengan ilmu agama disini
adalah ilmu fiqih, sementara ilmu kesehatan
adalah ilmu kedokteran.
• Orang yang pandai akan bertanya tentang apa
yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan
menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan
semakin mantap, dan dengan menanyakan apa
yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu.
Sementara orang bodoh itu meluapkan
kemarahannya karena ( sulitnya ) ia belajar, dan
tidak menyukai pelajaran.
• Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat
adalah permusuhan dengan sesamanya.
• Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki
jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya,
maka tidak ada kesempatan bagimu untuk
mengkaji dan mendalaminya.
• Pelajarilah dengan teliti suatu pengetahuan, agar
engkau tidak kehilangan kedalaman arti
kandungannya.
• Pesona para ulama adalah jiwa yang mulia dan
sebagai penghias pengetahuan yang dimilikinya
adalah wara’ ( menjauhkan diri dari sesuatu yang
belum jelas ) dan berlaku bijak.
• Siapa yang merasa bahwa dalam dirinya
terkumpul dua cinta, cinta dunia dan cinta kepada
penciptanya, maka ia telah berdusta.
• Ketahuilah bahwa orang yang jujur kepada Allah
swt, ia akan selamat. Barangsiapa yang
bersemangat dengan agamanya, ia pun akan
selamat dari kerusakan, dan barangsiapa yang
berlaku zuhud dengan urusan dunianya, niscaya
kelak pahala Allah swt, akan nampak indah di
matanya.
• Barangsiapa terkumpul dalam dirinya tiga sifat,
maka imannya telah sempurna : orang yang
menyeru kepada kebaikan dan dia juga
melaksanakannya, melarang pada perbuatan buruk
dan dia tidak melakukannya serta menjaga aturan-
aturan yang telah Allah swt tetapkan.
• Berlakulah zuhud dalam menjalani hidup di
dunia, dan cintailah kehidupan akhirat dan
barangsiapa harum bau ( badan )nya, maka
kecerdasannya akan semakin bertambah.
• Suatu keharusan bagi orang yang ‘alim adalah
zikir dari setiap aktifitasnya yang dengannya akan
terjalin komunikasi antara dirinya dengan Allah
swt.
• Jikalau seseorang dari kalian berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai keridhaan
setiap orang, niscaya ia tidak akan menemukan
jalannya; maka hendaklah seorang hamba
mengikhlaskan amalannya ke haribaan Allah swt.
• Tidak ada yang tahu tentang riya, kecuali orang
yang ikhlas.
• Tak pantas, siapapun mengatakan halal dan
haram kecuali berlandaskan pada pengetahuan.
Dan ilmu itu adalah apa yang yang tertulis dalam
Al-Qur’an, hadits, ijma’ ataupun qiyas. Dari dasar
inilah kesemuanya akan terungkap maknanya.
• Keutamaan itu ada empat :
Pertama : hikmah, dan penopangnya adalah
pemikiran.
Kedua : iffah ( menjaga harga diri ), dan
penopangnya adalah syahwat.
Ketiga : kekuatan, penopangnya adalah
kemarahan.
Keempat : adil, penopangnya adalah kekuatan
jiwa.
• Kefaqiran Ulama adalah ikhtiar ( usaha ) dan
kefaqiran orang-orang bodoh adalah goncangan
jiwanya.
• Barangsiapa yang tidak dimuliakan karena
ketaqwaannya, maka dia tidak memiliki harga diri.
• Mencari-cari kelebihan materi di dunia adalah
hukuman yang Allah swt timpakan kepada ahli
Tauhid.
• Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan
saudaranya, maka kekurangannya akan diterima,
kelemahannya akan ditutup dan kesalahan-
kesalahannya dimaafkan.
• Barangsiapa mengadu domba untuk
kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba
dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah
kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.
• Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia
berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.
Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia
berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.
• Tak akan sempurna ( akal ) seorang laki-laki,
kecuali dengan empat hal; beragama, amanah,
pemeliharaan dan penjagaan diri, serta
ketenangan dan ketabahan.
• Rendah hati adalah akhlaqnya mulia, sedang
kesombongan adalah kebiasaan orang tercela.
Rendah hati akan menumbuhkan kecintaan dan
lapang dada menerima pemberian Allah swt akan
melahirkan ketenangan jiwa.
• Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan
ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan
ilmu.
• Aku akan merasa bahagia, jika semua orang
mempelajari ilmu ini, dan sama sekali tidak
menyandarkannya padaku.
• Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku
ketahui dimengerti oleh semua orang, maka
dengannya aku mendapat pahala, meskipun
mereka tidak memujiku.
• Menuntut ilmu membutuhkan tiga hal : memiliki
keterampilan, umur ( waktu ) yang panjang dan
mempunyai kecerdasan.
• Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan
sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.
• Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat
binatang.
• Orang yang berakal adalah mereka yang dapat
menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.
• Seorang hamba yang terjatuh pada perbuatan
dosa selain dosa syirik itu lebih baik daripada ia
terkungkung oleh hawa nafsunya.
• Barangsiapa yang dirinya terkalahkan oleh
kuatnya syahwat dunia, maka ia akan senantiasa
menjadi budak ahli dunia; dan barangsiapa yang
qana’ah ( menerima karunianya dengan lapang
dada ) maka akan hilang ketundukannya pada
dunia.
• Tiada kebahagiaan yang menyamai
persahabatan dengan saudara yang satu
keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai
perpisahan dengan mereka.
• Berapa banyak orang yang telah berbuat
kebajikan kepadamu yang membuatmu
terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang
yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia
memberi kebebasan kepadamu.
• Barangsiapa yang menghargai dirinya melebihi
kapasitasnya, maka Allah swt akan
mengembalikannya kepada nilai sesungguhnya
dalam dirinya.
• Barangsiapa berhias diri dengan kebatilan, maka
Allah swt akan membuka penutup kejelekannya.
• Hendaklah ada bersama ahli fiqih seorang yang
bodoh, sehingga ia dapat memberi pelajaran
kepadanya.
• Yang menjadi pengganti Nabi Muhammad saw
itu ada lima : Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq,
Sayyidina Umar bin Khattab, Sayyidina Utsman bin
Affan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidina
Umar bin Abdul Aziz.
• Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu
masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan
masalah tersebut.
• Tingkat tertinggi para Ulama adalah ketaqwaan,
perhiasan mereka adalah akhlaq mulia dan pesona
mereka adalah jiwa yang agung.
• Jika kalian melihat kitab yang didalamnya ada
catatan tambahan dan perbaikan, maka lihatlah
kebenaran yang ada didalamnya.
• Mereka yang menguasai bahasa arab adalah jin
yang berupa manusia, mereka melihat apa yang
tidak dilihat orang lain.
• Sesungguhnya akal itu punya batas maximal,
sebagaimana mata juga mempunyai batas
pandang maximal.
• Orang yang selalu menjaga dirinya akan
senantiasa bersungguh-sungguh.
• Pertolongan adalah zakatnya muru’ah.
• Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus
dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan
mendesak.
• Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka
kebaikan ada di tangannya.
• Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka
harus disertai dengan ilmu; dan siapa
menghendaki akherat, juga harus dengan ilmu.

WasiatNasehat Sayyidina Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran

 .
“Barangsiapa memiliki hubungan dengan orang-
orang yang telah meninggal dunia dengan terbiasa
menghadiahkan pahala membaca Al-Qur’an,
dzikir, doa’, sedekah dan ibadah lainnya, maka
kelak di kubur dia tidak akan merasa kesepian.
Bahkan setelah meninggal dunia dia akan merasa
senang. Dia seperti orang yang berkunjung ke
rumah teman yang pandai menghibur dan selalu
memuliakannya.
Jika engkau sering mengirim surat dan hadiah
kepada orang yang tinggal di Negara lain serta
menjamunya saat dia datang mengunjungimu,
maka bagaimana kiranya ketika engkau
mengunjungi negaranya? Tentu dia akan berbuat
baik kepadamu, menghiburmu dan memuliakanmu.
Engkau tidak akan merasa kesepian.”

WasiatNasehat Sayyidina Ali Zainal Abidin Ra.


“Semoga Allah SWT melindungi kami dan kalian
dari tipu daya orang-orang zalim, kedzaliman para
penghasut dan paksaan para pemaksa. Wahai
orang-orang Mukmin, janganlah kalian tertipu oleh
para thagut, penguasa zalim, pencari dunia yang
hatinya dirasuki kecintaan kepada dunia, dan
selalu menginginkan kenikmatan tiada nilai serta
kelezatan dunia yang cepat berlalu. Aku
bersumpah demi jiwaku, dimasa lalu, kalian telah
melewati beberapa kejadian dan melalui beberapa
fitnah dengan selamat, sementara kalian selalu
menjauh dari orang-orang sesat, para pembuat
bid’ah dan perusak di muka bumi. Maka kini
mohonlah pertolongan Allah SWT dan kembalilah
taat kepada Allah SWT dan kepada Wali Allah
SWT yang lebih layak daripada para penguasa.”
“Dahulukanlah perintah Allah SWT dan ketaatan
kepada orang yang telah diwajibkan oleh Allah
SWT dari segala sesuatu dan selamanya dalam
semua urusan. Janganlah kalian mendahulukan
ketaatan kepada para thagut yang tertipu oleh
dunia yang semu, daripada ketaatan kepada Allah
SWT. Berhati-hatilah, jangan bergaul dengan para
pendosa dan orang-orang yang tercemar maksiat.
Berhati-hatilah bekerja sama dengan orang-orang
zalim dan berdekatan atau berhubungan dengan
orang-orang fasik. Waspadalah fitnah mereka dan
menjauhlah dari mereka. Ketahuilah, barang siapa
menentang para wali Allah SWT, mengikuti agama
selain agama Allah SWT, dan mengabaikan
perintah dan larangan Wali Allah SWT, ia akan
masuk neraka, dan tertimpa kobaran api yang
menyala-nyala.”
“Wahai nafsu hentikanlah kecondonganmu kepada
dunia dan kecenderungan untuk meramaikannya,
tidaklah engkau menjadikan sebagai pelajaran
terhadap para pendahulumu yang telah ditelan
bumi serta para sahabatmu yang telah
membuatmu bersedih karena kepergiannya,
demikian juga kawan-kawanmu yang telah
berpindah kedalam tanah, mereka sekarang telah
berada di dalam perut bumi, dibalik
permukaannya, kebaikan-kebaikan mereka ikut
lebur menyatu didalamnya , sudah berapa banyak
manusia – manusia yang telah dibinasakan ole
kekejaman masa dari abad ke abad, serta berapa
banyak manusia-manusia yang telah dirusak oleh
bumi dengan bencana-bencananya, lalu mereka
ditenggelamkan di dalam gumpalan tanahnya, dari
berbagai jenis manusia yang pernah engkau ajak
bergaul dan kemudian mereka kamu antarkan ke
dalam kuburnya.”
“Betapa banyak manusia yang telah ditipu oleh
dunia dari mereka yang justru mendiaminya, dan
betapa banyak manusia yang telah dibanting oleh
dunia dari mereka yang justru menempatinya, lalu
dunia itu tidak mau mengangkatnya lagi dari
keterpelesetannya, tidak menyelamatkannya dari
kebinasaannya, tidak menyembuhkan dari
kepedihannya, tidak membebaskannya dari
penyakitnya dan tidak melepaskannya dari
penderitaannya.”
“Wahai putraku janganlah engkau berteman
dengan orang fasik, karena sesungguhnya dia akan
menjualmu dengan sesuap makanan atau lebih
sedikit lagi dari hal itu yang ia belum
memperolehnya, dan janganlah berteman dengan
orang bakhil ( pelit ) karena sesungguhnya dia
akan mentelantarkanmu di dalam apa yang dia
miliki, sedangkan engkau sangat
membutuhkannya, serta janganlah kamu berteman
dengan seorang pembohong, karena sesungguhnya
dia adalah seperti fatamorgana, ia membuat
sesuatu yang jauh nampak dekat dihadapanmu
dan membuat sesuatu yang dekat nampak jauh
dari dirimu, demikian juga orang yang tolol, karena
sesungguhnya ia ingin menguntungkan dirimu ( tapi
karena ketololannya ) maka ia malah
menyengsarakan dirimu, dan jangan pula dengan
suka memutuskan tali persaudaraan, karena dia
adalah orang yang mendapat laknat di dalam
kitabullah, dengan firmannya : “Maka apakah
kiranya jika kamu berkuasa akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan
hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-
orang yang dilaknati Allah swt, maka Allah swt
menulikan telinga mereka dan membutakan
penglihatan mereka.”
(Q.S Muhammad :22-23 )
“Sesungguhnya Allah swt menyukai seseorang
yang telah berbuat dosa, lalu bertobat.”
“Orang yang tidak memerintah terhadap kebaikan
dan mencegah kemungkaran adalah seperti orang
yang mencampakkan Kitabullah di belakang
punggungnya.”
“Orang-orang yang menjadi pimpinan para
manusia adalah orang-orang yang bermurah hati
dan bertaqwa, sedangkan di Akhirat nanti, yang
mulya adalah orang-orang ahli agama, ahli
keutamaan dan orang ahli ilmu yang bertaqwa,
karena sesungguhnya Ulama adalah Ahli waris
Para Nabi.”
“Ada 4 perkara yang barangsiapa memilikinya,
niscaya imannya menjadi sempurna, dosa-
dosanya diampuni dan ia akan berjumpa dengan
tuhannya dalam keadaan ridlo kepadanya, yaitu
barangsiapa yang mau menepati karena Allah swt,
terhadap apa yang diwajibkan Allah swt atas
dirinya untuk para manusia, lisannya selalu
berkata jujur kepada para manusia dan ia bersikap
malu terhadap segala perbuatan jelek menurut
pandangan Allah swt dan para manusia, serta ia
selalu berbudi pekerti yang baik kepada para
keluarganya.”
“Amal yang paling utama disisi Allah swt adalah
sesuatu yang dilakukan menurut sunnah Rasulullah
saw.”
“Janganlah kamu merasa tidak suka berteman
dengan seseorang, meskipun kamu telah mengira
bahwa orang ini tidak akan bermnfaat bagi dirimu,
karena sesungguhnya kamu tidak tahu kapan kamu
akan membutuhkan temanmu itu.”
“Orang yang berhati hasud (dengki) tidak akan
meraih kemulyaan dan orang yang suka dendam
akanmati merana. Sejelek-jeleknya saudara adalah
yang selalu memperhatikan dirimu ketika kamu
kaya dan ia menjauhi kamu, ketika kamu dalam
keadaan melarat. Bersikap rela terhadap taqdir
Allah swt yang tidak menyenangkan adalah
merupakan martabat yang tinggi.”

Wasiat Nasehat Sayyidina Imam Muhammad Al-Baqir

“Siapa yang tidak mengucapkan Ash- Shiddiq
dibelakang nama Abu Bakar, Allah swt tidak akan
membenarkan ucapannya.”
“Sesungguhnya aku berlepas diri dari orang yang
membenci Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin
Khattab. Seandainya berkuasa, aku akan
mendekatkan diri kepada Allah dengan
menumpahkan darah orang-orang yang membenci
mereka. Demi Allah, sesungguhnya aku mencintai
mereka dan senantiasa memohonkan ampun
mereka. Tidak seorangpun dari ahli baitku, kecuali
ia mencintai mereka.”
“Tidaklah hati seseorang dimasuki unsur sifat
sombong, kecuali akalnya akan berkurang
sebanyak unsur kesombongan yang masuk atau
bahkan lebih.”
“Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang
mukmin atau bukan, tetapi tak akan menyambar
orang yang berzikir.”
“Tak ada ibadah yang lebih utama daripada
menjaga perut dan kemaluan.”
“Seburuk-buruknya seorang teman ialah yang
hanya menemanimu ketika kamu kaya dan
meninggalkanmu ketika kamu miskin.”
“Kenalkanlah rasa kasih sayang dalam hati
saudaramu dengan cara memperkenalkannya
terlebih dahulu didalam hatimu.”
“Wahai putraku, hindarilah sifat malas dan bosan,
karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya
jika engkau malas, tidak akan banyak
melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, tak
akan tahan dalam menunaikan kewjiban.”
“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan
dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah
mensyukurinya. Jika engkau merasa rezeki lambat
datang, perbanyaklah Istighfar. Jika engkau
ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca LA
HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika
engkau takut, ucapkanlah HASBUNALLAH WA
NI’MAL WAKIIL. Jika engkau kagum terhadap
sesuatu, ucapkanlah MASYA ALLAH, LA
QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau dikhianati,
bacalah WA UFAWWIDU AMRII ILALLAH,
INNALLAHA BASHIRUN BIL ‘IBAAD. Jika engkau
ditimpa kesumpekan, ucapkanlah LA ILAAHA ILLA
ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ
DZAALIMIIN.”
“Keseimbangan Tobat dan Ibadah akan
menimbulkan perilaku yang baik yang mendapat
Ridho dari Allah swt. Sebab dengan Tobat, kita
akan menyadari akan semua kesalahan yang
pernah kita lakukan, dan dengan Tobat pula dapat
meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah swt.”
Sesuai sabda Rasulullah saw :
“Apabila Allah swt menghendaki seseorang
menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari
akan kesalahan-kesalahannya.”
( Imam Ja’far Shodiq )

Wasiat Nasehat Sayyidina Imam Muhammad Al-Baqir

“Siapa yang tidak mengucapkan Ash- Shiddiq
dibelakang nama Abu Bakar, Allah swt tidak akan
membenarkan ucapannya.”
“Sesungguhnya aku berlepas diri dari orang yang
membenci Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin
Khattab. Seandainya berkuasa, aku akan
mendekatkan diri kepada Allah dengan
menumpahkan darah orang-orang yang membenci
mereka. Demi Allah, sesungguhnya aku mencintai
mereka dan senantiasa memohonkan ampun
mereka. Tidak seorangpun dari ahli baitku, kecuali
ia mencintai mereka.”
“Tidaklah hati seseorang dimasuki unsur sifat
sombong, kecuali akalnya akan berkurang
sebanyak unsur kesombongan yang masuk atau
bahkan lebih.”
“Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang
mukmin atau bukan, tetapi tak akan menyambar
orang yang berzikir.”
“Tak ada ibadah yang lebih utama daripada
menjaga perut dan kemaluan.”
“Seburuk-buruknya seorang teman ialah yang
hanya menemanimu ketika kamu kaya dan
meninggalkanmu ketika kamu miskin.”
“Kenalkanlah rasa kasih sayang dalam hati
saudaramu dengan cara memperkenalkannya
terlebih dahulu didalam hatimu.”
“Wahai putraku, hindarilah sifat malas dan bosan,
karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya
jika engkau malas, tidak akan banyak
melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, tak
akan tahan dalam menunaikan kewjiban.”
“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan
dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah
mensyukurinya. Jika engkau merasa rezeki lambat
datang, perbanyaklah Istighfar. Jika engkau
ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca LA
HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika
engkau takut, ucapkanlah HASBUNALLAH WA
NI’MAL WAKIIL. Jika engkau kagum terhadap
sesuatu, ucapkanlah MASYA ALLAH, LA
QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau dikhianati,
bacalah WA UFAWWIDU AMRII ILALLAH,
INNALLAHA BASHIRUN BIL ‘IBAAD. Jika engkau
ditimpa kesumpekan, ucapkanlah LA ILAAHA ILLA
ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ
DZAALIMIIN.”
“Keseimbangan Tobat dan Ibadah akan
menimbulkan perilaku yang baik yang mendapat
Ridho dari Allah swt. Sebab dengan Tobat, kita
akan menyadari akan semua kesalahan yang
pernah kita lakukan, dan dengan Tobat pula dapat
meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah swt.”
Sesuai sabda Rasulullah saw :
“Apabila Allah swt menghendaki seseorang
menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari
akan kesalahan-kesalahannya.”
( Imam Ja’far Shodiq )

Wasiat Nasehat Sayyidina Imam Muhammad Al-Baqir

“Siapa yang tidak mengucapkan Ash- Shiddiq
dibelakang nama Abu Bakar, Allah swt tidak akan
membenarkan ucapannya.”
“Sesungguhnya aku berlepas diri dari orang yang
membenci Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin
Khattab. Seandainya berkuasa, aku akan
mendekatkan diri kepada Allah dengan
menumpahkan darah orang-orang yang membenci
mereka. Demi Allah, sesungguhnya aku mencintai
mereka dan senantiasa memohonkan ampun
mereka. Tidak seorangpun dari ahli baitku, kecuali
ia mencintai mereka.”
“Tidaklah hati seseorang dimasuki unsur sifat
sombong, kecuali akalnya akan berkurang
sebanyak unsur kesombongan yang masuk atau
bahkan lebih.”
“Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang
mukmin atau bukan, tetapi tak akan menyambar
orang yang berzikir.”
“Tak ada ibadah yang lebih utama daripada
menjaga perut dan kemaluan.”
“Seburuk-buruknya seorang teman ialah yang
hanya menemanimu ketika kamu kaya dan
meninggalkanmu ketika kamu miskin.”
“Kenalkanlah rasa kasih sayang dalam hati
saudaramu dengan cara memperkenalkannya
terlebih dahulu didalam hatimu.”
“Wahai putraku, hindarilah sifat malas dan bosan,
karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya
jika engkau malas, tidak akan banyak
melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, tak
akan tahan dalam menunaikan kewjiban.”
“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan
dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah
mensyukurinya. Jika engkau merasa rezeki lambat
datang, perbanyaklah Istighfar. Jika engkau
ditimpa kesedihan, perbanyaklah membaca LA
HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH. Jika
engkau takut, ucapkanlah HASBUNALLAH WA
NI’MAL WAKIIL. Jika engkau kagum terhadap
sesuatu, ucapkanlah MASYA ALLAH, LA
QUWWATA ILLA BILLAH. Jika engkau dikhianati,
bacalah WA UFAWWIDU AMRII ILALLAH,
INNALLAHA BASHIRUN BIL ‘IBAAD. Jika engkau
ditimpa kesumpekan, ucapkanlah LA ILAAHA ILLA
ANTA SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ
DZAALIMIIN.”
“Keseimbangan Tobat dan Ibadah akan
menimbulkan perilaku yang baik yang mendapat
Ridho dari Allah swt. Sebab dengan Tobat, kita
akan menyadari akan semua kesalahan yang
pernah kita lakukan, dan dengan Tobat pula dapat
meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah swt.”
Sesuai sabda Rasulullah saw :
“Apabila Allah swt menghendaki seseorang
menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari
akan kesalahan-kesalahannya.”
( Imam Ja’far Shodiq )

Nasehat Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim ra

 .
• Barangsiapa diam, ia akan selamat dan
barangsiapa berbicara ia akan menyesal.
• Orang yang bahagia adalah orang yang
disenangkan oleh Allah tanpa alasan tertentu dan
orang yang sengsara adalah orang yang
disengsarakan Allah tanpa sebab tertentu.
Demikianlah menurut ilmu hakikat. Sedangkan
menurut ilmu syariat; orang yang bahagia adalah
orang yang oleh Allah diberi kesenangan dengan
melakukan berbagai amal saleh, dan orang yang
disengsarakan oleh Allah dengan meninggalkan
amal-amal saleh dan melanggar syariat agama.
• Orang yang sengsara adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya Barangsiapa mengenal
dirinya, ia tidak akan melihat selain Allah swt.
Barangsiapa tidak mengenal dirinya, ia tidak akan
melihat Allah swt.
• Setiap wadah memercikan apa yang
ditampungnya.
• Barangsiapa tidak bermujahadah pada masa
bidayahnya, ia tidak akan mencapai puncak. Dan
barangsiapa tidak bermujahadah, ia tidak akan
bermusyahadah; {“Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh (bermujahadah) di jalan
kami, niscaya akan kami tunjukan kepada mereka
jalan-jalan kami. : Al-Ankabut,29 : 69”}
• Barangsiapa tidak memelihara waktunya, ia tidak
akan selamat dari bencana.
• Barangsiapa bergaul dengan orang baik, ia akan
memperoleh berbagai pengetahuan dan asrar, dan
barangsiapa bergaul dengan orang-orang jahat, ia
akan memperoleh aib dan siksa neraka.
• Berbagai hakikat tidak akan diperoleh kecuali
dengan meninggalkan berbagai penghalang.
• Dalam Qanaah terdapat ketenteraman dan
keselamatan; dalam tamak terdapat kehinaan dan
penyesalan.
• Orang yang arif melihat aib-aib dirinya; sedang
orang yang lalai melihat aib-aib orang lain.
• Dan orang yang bahagia adalah orang yang
melawan hawa nafsunya, berpaling dari alam
untuk menghadap kepada penciptanya, dan
melewatkan waktu pagi dan sore dengan
meneladani sunah nabinya.
• Hendaklah kamu bertawadhu dan tidak
menonjolkan diri. Jauhilah sikap takabur dan cinta
kedudukan.
• Kesuksesanmu adalah ketika kamu membenci
nafsumu dan kehancuranmu adalah saat kamu
meridhainya. Karena itu, bencilah nafsumu dan
jangan meridhainya, niscaya kamu akan berhasil
meraih segala cita-citamu, Insya Allah.
• Orang yang arif adalah yang mengenal dirinya,
sedangkan orang jahil adalah yang tidak mengenal
dirinya.
• Alangkah mudah bagi seorang Arifbillah untuk
membimbing orang jahil, kadangkala kebahagiaan
abadi dapat diraih hanya lewat sekilas
pandangannya.
• Ridhalah atas maqam apapun yang Allah berikan
kepadamu. Seorang Sufi berkata, “selama lebih 40
tahun aku tidak pernah merasa benci pada maqam
yang Allah berikan kepadaku.”
• Berprasangka baiklah kepada sesama hamba
Allah, sebab buruk sangka timbul karena tiadanya
taufiq. Ridhalah selalu pada qodho, bersikap
sabarlah, walaupun musibah yang kamu alami
teramat besar. Firman Allah : Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang akan dibalas
dengan pahala tanpa batas. ( Az Zumar, 39 :10 )
• Dan tinggalkanlah hal-hal yang tidak ada
manfaatnya bagimu, dan benahilah dirimu lebih
dahulu.
• Dunia adalah anak perempuan Akhirat,
barangsiapa telah menikahi seorang perempuan,
haram memperistri ibunya.
• Berbagai hakikat terhijab dari hati, karena
perhatian kepada selain Allah.
• Waktumu yang paling bermanfaat adalah disaat
kamu fana’ dan waktumu yang paling sia-sia
adalah disaat kamu menyadari dirimu.
• Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah swt
bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di hati para
kekasihnya; para kaum Arifin, karena mereka
menghapus selainnya di hati mereka dan mereka
menghilangkan selain Allah swt dalam pandangan
mereka terhadap semesta dan pada setiap
kejadiannya bahwa semuanya adalah semata-
mata ciptaan Allah swt, dan mereka melalui siang,
pagi serta sore hari selalu dalam keadaan taat
kepadanya; mereka selalu beribadat serta
berharap dan takut kepadanya; serta selalu ruku’
dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam
keadaan bahagia dan gembira serta ridho dengan
segala ketentuan Qadha dan Qadar yang telah
ditentukan Allah swt atas mereka; berkata Nabi
Ayyub as :”Bila mana aku hendak memilih di
antara dua perkara, maka aku akan memilih
perkara yang ada Ridho Allah swt didalamnya
karena hanya hal itulah yang mendatangkan
kemaslahatan bagiku” Berkata kaum ‘Arifin :
“Kalau sekiranya kedua mataku melihat selain
Allah, maka akan ku butakan, kalau sekiranya ke
dua telingaku mendengar selain Allah, maka akan
ku tulikan, dan bilamana lidahku berkata yang
tidak diperintahkan Allah, maka akan ku potong”
• Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh
manusia dan jin.
• Sesungguhnya Bala’ yang menimpamu pada saat
lupamu, bila engkau menyadarinya adalah
merupakan jalanmu untuk kembali mengenal Allah
swt dan kembali mendekatkan dirimu kepadanya
pada saat engkau meminta bala tersebut
dihilangkannya, dan bala’ sesungguhnya adalah
bilamana engkau melupakan Allah swt dan engkau
lupa bahwa dirimu selalu faqir kepadanya.
• Beristiqamahlah kalian dalam setiap amal,
karena para Ahli kasyaf sekalipun semua
bermohon kepada Allah swt agar mereka diberikan
kekuatan dalam beristiqamah agar mereka tidak
jatuh dalam keadaan terhijab darinya.
• Ketahuilah oleh kalian; Ma’rifat kepada Allah swt
adalah dengan kejelasan dan bukan dengan
tersamar, dan bilamana seorang hamba diberinya
ma’rifat kepadanya, maka ia pasti akan melihat
semua amal yang dicintai oleh Rasulullah saw.
• Sesungguhnya derajat yang tertinggi dalam
maqom sabar adalah menahan diri dari pada
mengadu kepada selain Allah swt.
• Derajat paling tinggi disisi para Auliya Allah swt
yang utama, adalah Tawadhu dan Khumul
( menutupi keistimewaan diri ).

Wasiat Syaikh Abul Hasan Asy Syadzili

Jika Kasyaf bertentangan dengan Al Qur’an dan
Sunah, tinggalkanlah Kasyaf dan berpeganglah
pada Al Qur’an dan Sunah. Katakan pada dirimu :
Sesungguhnya Allah swt menjamin keselamatan
saya dalam kitabnya dan sunah Rasulnya dari
kesalahan, bukan dari Kasyaf, Ilham, maupun
Musyahadah sebelum mencari kebenarannya
dalam Al Qur’an dan Sunah terlebih dahulu.
• Kembalilah dari menentang Allah swt, maka
engkau menjadi Ahli Tauhid. Berbuatlah sesuai
dengan rukun-rukun Syara’, maka engkau menjadi
Ahli Sunah. Gabungkanlah keduanya, maka
engkau menuju kesejatian.
• Jika engkau menginginkan bagian dari anugerah
para wali, berpalinglah dari manusia kecuali dia
menunjukkanmu kepada Allah swt dengan cara
yang benar dan tidak bertentangan dengan Al
Qur’an dan Sunah.
• Seandainya kalian mengajukan permohonan
kepada Allah swt, sampaikan lewat Imam Abu
Hamid Muhammad Al Ghazali. Kitab Ihya
Ulumuddin Al Ghazali mewariskan Ilmu;
sedangkan Qutub Qulub Al Makki mewariskan
cahaya kepada kalian.
• Ketuklah pintu zikir dengan hasrat dan sikap
sangat membutuhkan kepada Allah swt melalui
kontemplasi, menjauhkan diri segala hal selain
Allah swt. Lakukanlah dengan menjaga rahasia
batin, agar jauh dari bisikan nafsu dalam seluruh
nafas dan jiwa, sehingga kalian memilki kekayaan
rohani. Tuntaskan lisanmu dengan berzikir, hatimu
untuk tafakur dan tubuhmu untuk menuruti
perintah-Nya. Dengan demikian kalian bisa
tergolong orang-orang saleh.
• Manakala zikir terasa berat di lisanmu,
sementara pintu kontemplasi tertutup, ketahuilah
bahwa hal itu semata-mata karena dosa-dosamu
atau kemunafikan dalam hatimu. Tak ada jalan
bagimu kecuali bertobat, memperbaiki diri, hanya
menggantungkan diri kepada Allah swt dan ikhlas
beragama.
• Orang yang berakal adalah orang yang dapat
memahami apa yang diinginkan Allah swt darinya.
Dan yang diinginkan Allah swt dari hambanya-Nya
dalam memperoleh nikmat, bencana,
melaksanakan ketaatan atau terjerumus dalam
kemaksiatan ada empat hal :
1. Jika engkau memperoleh nikmat, maka Allah
swt mengharuskanmu untuk bersyukur.
2. Jika kau ditimpa bencana, Allah swt
memerintahmu ( mensyariatkan ) untuk bersabar.
3. Jika Allah swt memberimu taufik untuk taat,
Allah swt memerintahkanmu ( mensyariatkanmu )
untuk syuhudul minnah dan meyakini bahwa Allah
swt lah yang memberikan taufik.
4. Dan jika kau bermaksiat, maka Allah swt
mensyariatkanmu untuk bertobat dan berinabah
kepada-Nya.
Barangsiapa memahami tujuan empat hal
perlakuan Allah swt ini, maka ia
Dekat dengan hal-hal yang dicintai Allah swt dan
dia adalah hamba sejati,
Sebagaimana sabda Rasulullah saw :
ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺘﻠﻲ ﻓﺼﺒﺮ ﻭﺍﻋﻄﻲ ﻓﺸﻜﺮ ﻭﻇﻠﻢ ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮ ﻭﻇﻠﻢ ﻓﻐﻔﺮ
Barangsiapa diuji dengan bencana kemudian
bersabar, diberi nikmat ke-
mudian bersyukur, berbuat zalim kemudian
meminta maaf dan dizalimi
kemudian memaafkan……
Rasulullah saw diam, Para Sahabat bertanya,
"Apa yang ia peroleh, wahai
Rasulullah saw?"
Rasulullah saw bersabda :
ﺍﻭﻟﺌﻚ ﻟﻬﻢ ﺍﻷﻣﻦ ﻭﻫﻢ ﻣﻬﺘﺪﻭﻥ
"Mereka itulah orang-orang yang memperoleh
keselamatan dan merekalah
orang-orang yang mendapat petunjuk."( QS.Al-
An'am,6 :82 )
WASIAT INDAH IMAM ASY SYAZALI
Al-Qutub ar-Rabbani al-'Arif al-Wali al-Imam al-
Muhaqqiq Sayyid Abul Hasan Ali asy-Syazuli al-
Hasani (593H-656H) radhiyallahu 'anhu, pengasas
Tariqat Syazuliyyah berkata:
1) Tasawuf itu ialah melatih jiwa di atas dasar
perhambaan serta mengembalikannya (supaya
tunduk) kepada hukum-hakam Ketuhanan.
2) Jika anda melihat seseorang meninggi diri
dengan ilmunya, maka jangan merasa aman
dengan kejahilannya.
3) Jika anda melihat seseorang mendakwa selain
daripada apa yang diucapkan oleh Nabi sallallahu
'alaihi wa alihi wasallam, maka orang itu ialah
pembuat bida'ah.
4) Jika seorang sufi itu tidak melazimi sembahyang
lima waktu secara berjemaah, maka jangan
pedulikan dia.
5) Ada satu perkara yang boleh menghapuskan
amalan. Kebanyakan orang tidak menyedari
perkara ini. Perkara itu ialah marah terhadap
ketentuan Allah Ta'ala. Allah 'Azza wa Jalla
berfirman, mafhumnya:
Itu adalah disebabkan mereka benci terhadap apa
yang telah diturunkan oleh Allah, lantas Dia
menghapuskan amalan mereka. [Surah
Muhammad: 9]
6) Ilmu itu tidak bermanfaat jika disertai empat
perkara (iaitu):
- Cintakan dunia,
- Lupakan akhirat,
- Takutkan kefakiran,
- Takutkan manusia.
7) Jangan berterusan melakukan maksiat kerana
orang yang melanggar batas-batas (yang telah
ditetapkan oleh) Allah Ta'ala ialah orang yang
zalim. Orang yang zalim tidak berhak menjadi
pemimpin.
8) Siapa yang meninggalkan maksiat, bersabar
dengan ujian Allah Ta'ala serta yakin dengan janji-
janji Allah, maka dia adalah pemimpin yang
sebenar walaupun pengikutnya sedikit.
9) Jangan anda bersahabat kecuali dengan orang
yang memiliki empat sifat (iaitu):
- Pemurah ketika miskin,
- Memaafkan kezaliman orang lain (terhadap
dirinya),
- Bersabar di atas bencana,
- Redha terhadap ketentuan Allah Ta'ala (baik atau
buruk).
10) Jika anda ingin memperolehi khusyuk (dalam
ibadah), maka tinggalkan pandangan yang
berlebihan. Jika anda ingin mendapat hikmah,
maka tinggalkan ucapan secara berlebih-lebihan.
11) Jika anda ingin mengecapi kemanisan ibadah,
maka tinggalkan makan secara berlebih-lebihan.
Anda mestilah berpuasa, berqiyamullail dan
bertahajud. Jika anda ingin dipandang hebat,
maka tinggalkan gurauan dan ketawa (secara
berlebihan) kerana kedua-duanya menjatuhkan
kehebatan anda (pada pandangan manusia). Jika
anda ingin disayangi (oleh orang ramai), maka
tinggalkan keinginan (yang melampau) terhadap
dunia.
12) Jika anda ingin memperbaiki keburukan diri
sendiri, jangan mencari-cari keburukan orang lain
kerana perbuatan ini adalah sebahagian daripada
cabang nifaq sebagaimana berbaik sangka
(terhadap orang lain itu) adalah sebahagian
daripada cabang iman.

Wasiat sunan Kali jogo





Yen wis tibo titiwancine kali-kali ilang kedunge,
pasar ilang kumandange, wong wadon ilang
wirange mangka enggal – enggala tapa lelana
njlajah desa milang kori patang sasi aja ngasik
balik yen during olih pituduh (hidayah) saka gisti
Allah”
Artinya kurang lebih :
“jika sudah tiba zamannya dimana sungai2 hilang
kedalamannya (banyak org yg berilmu yg tdk
amalkan ilmunya), pasar hilang gaungnya (pasar
org beriman adalah masjid, jika masjid2 tak ada
adzan, wanita2 hilang malunya (tdk tutup aurat
dsb) maka cepat2lah kalian keluar 4 bulan dari
desa ke desa (dari kampong ke kampong) dari
pintu ke pintu (dari rumah ke rumah utk dakwah)
jgnlah pulang sebelum mendapat hidayah dr Allah
swt”
Kalau kita buat dakwah berpegang dgn azas
dakwah ini maka dakwah kita akan mirip dgn
dakwah nabi dan sahabat shg akan menjadi asbab
hidayah keseluruh alam
Azas dakwah walisongo ada 10 :
sugih tanpa banda (kaya tanpa hanya)
artinya : jgn yakin pada harta….kebagahiaan dlm
agama, dakwah jgn bergantung dgn harta
ngluruk tanpa bala (menyerbu tanpa banyak orang/
tentara)
artinya : jgn yakin dgn banyaknya jumlah kita,
…..yakin dgn pertolongan Allah
menang tanpa ngasorake (menang/unggul tanpa
merendahkan orang)
artinya : dakwah jgn menganggap hina musuh2
kita….kita pasti unggul tapi jgn merendahkan org
lain (jgn sombong)
mulya tanpa punggawa (mulia tanpa anak buah)
artinya : kemuliaan hanya dalam iman dan amalan
agama bkn dgn bnyknya pengikut
mletik tanpa sutang (melompat jauh tanpa tanpa
galah/tongkat panjang)
artinya : niat utk dakwah keseluruh alam, Allah yg
berangkatkan kita bukan asbab2 dunia spt harta
dsb…
mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap)
artinya : kita bergerak jumpa umat…dari orang2 ke
orang…. jumpa ke rumah2 mereka ..
7. digdaya tanpa aji-aji (sakti tanpa ilmu2
kedigdayaan)
Artinya : kita dakwah, Allah akan Bantu (jika kalian
Bantu agama Allah, maka pasti Allah akan tolong
kalian dan Allah akan menangkan kalian)
Menang tanpa tanding (menang tanpa berperang)
Artinya : dakwah dgn hikmah, kata2 yg sopan,
ahlaq yg mulia dan doa menangis2 pada Allah
agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam
dapat hidayah….bukan dgn kekerasan….
nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih :
‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian
berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kpd mereka”
9. kuncara tanpa wara-wara (menyebar/terkenal
tanpa gembar-gembor/iklan2 dsb)
Artinya : bergerak terus jumpa umat, tdk perlu
disiar2kan atau di umum2kan
10 kalimasada senjatane ( senjatanya kalimat iman
(syahadat))
Artinya : selalu mendakwahkan kalimat iman,
mengajak umat pada iman dan amal salih….
sumber : Salafytobat

Wasiat- wasiatRasul SAW Tentang Wanita

.
Abu Hurairah RA. berkata: Rasulullah Muhammad
SAW bersabda: “Berpesan-pesan baiklah kamu
kepada perempuan, karena wanita itu terjadi dari
tulang rusuk yang bengkok, maka kalau kau paksa
meluruskannya dengan kekerasan pasti patah, dan
jika kau biarkan tentu akan tetap bengkok, karena
itu berpesan-pesan baiklah terhadap wanita
itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain: “Wanita itu bagaikan tulang
rusuk yang melengkung, jika kau paksa untuk
meluruskannya berarti akan mematahkannya, dan
jika kau hanya mencari kepuasan dari padanya
berarti mencari kepuasan dan tetap ia bengkok.”
Dalam riwayat lain: “Wanita itu terjadi dari tulang
rusuk, yang tidak dapat tetap pada suatu
peraturan, maka kalau kau hanya bersuka-suka
padanya, berarti bersuka-suka dalam bengkoknya,
dan jika kau paksa meluruskannya berarti akan
mematahkannya. Dan patah itu berarti cerainya.
Jadi harus selalu berlaku bijaksana menghadapi
wanita itu, supaya dapat menjadi baik."
Abdullah bin Zam’ah RA. telah mendengar
Rasulullah Muhammad SAW berkhutbah, dan
menyebut onta mu’jizat Nabi Salih, serta orang
yang membunuhnya. Bersabdalah Rasulullah
Muhammad SAW: “Ketika bangkit orang terkejam.
Bangkit seorang algojo yang amat kejam, yang
disegani oleh kaumnya. Kemudian melanjutkan
khutbahnya, dan menyebut wanita, maka nabi
Muhammad SAW bersabda: Sengaja salah satu
kamu memukul isterinya bagaikan memukul hamba
sahayanya, kemudian kemungkinan pada malam
harinya disetubuhinya. Kemudian Nabi Muhammad
SAW menasihati mereka karena tertawa dan
kentut, sabda Rasulullah Muhammad SAW:
Mengapakah tertawa salah satu kamu dari kejadian
tersebut?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Abu hurairah RA. berkata: Bersabda Rasulullah
Muhammad SAW: “Jangan membenci seorang
mu’min (lelaki) pada mu’minat (perempuan), jika
ia tidak suka suatu kelakuannya, pasti ada juga
kelakuan lainnya yang memuaskannya.” (HR.
Muslim)
Amru bin Al’ahwash Al-Djusjamy RA. ia telah
mendengar Rasulullah Muhammad SAW
berkhutbah dalam Hajjatul-wada’, sesudah memuji
syukur kepada Allah SWT, Rasul SAW bersabda:
“Ingatlah, berpesan-pesan baiklah kepada isteri-
isteri karena mereka hanya yang ditentukan oleh
agama itu belaka. Terkecuali jika mereka berbuat
keji yang terang-terang, maka kalau sampai terjadi
yang demikian, tinggalkanlah mereka di tempat
tidur, dan pukullah dengan pukulan yang tidak
membahayakan, dan apabila telah taat kembali,
janganlah diganggu dengan cela atau lain-lainnya.
Ingatlah, sesungguhnya bagimu ada hak atas
isterimu, sebagaimana isterimu juga mempunyai
hak atas kamu. Hakmu yang harus mereka jaga,
tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak
suka dalam bilikmu, dan tidak mengizinkan orang
yang kamu tidak suka harus bergaul baik pada
mereka, terutama dalam memberi pakaian dan
makanan. (HR. At Tirmidzi)
Mu’awiyah bin Haidah RA. bertanya: “Ya
Rasulullah apakah hak seorang isteri terhadap
suaminya?” Jawab Rasulullah Muhammad SAW:
“Harus kau beri makan jika kau makan, dan kau
beri pakaian jika kau berpakaian, dan jangan
memukul muka, dan jangan menjelekkannya, dan
jangan memboikot kecuali dalam rumah
saja.” (HR. Abu Dawud)
Abu Hurairah RA. berkata: Rasulullah SAW
bersabda: “Sesempurna-sempurnanya orang
mukmin dalam imannya ialah yang terbaik budi
pekertinya. Dan sebaik-baiknya kamu adalah yang
terbaik pergaulannya terhadap isterinya.” (HR. At
Tirmidzi)
Ijaas bin Abdullah bin Abu Dzubab RA. berkata:
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Jangan
kamu memukul kaum wanita (hamba-hamba Allah)
. Maka datang Umar kepada Rasulullah
Muhammad SAW dan berkata: “Kini para isteri
jadi berani kepada suaminya, sehingga Rasulullah
Muhammad SAW mengizinkan memukul mereka”.
Mendadak rumah Rasulullah Muhammad SAW
telah dikerumuni oleh kaum wanita yang akan
mengadukan kekajaman suaminya, maka bersabda
Rasulullah Muhammad SAW: “Sungguh telah
mengelilingi rumah Rasulullah SAW banyak sekali
dari kaum wanita, mengeluh tentang kekejaman
suaminya, mereka bukan orang yang baik di antara
kamu.” (HR. Abu Dawud)
Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash RA. berkata:
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Dunia
adalah kesenangan sementaRA, dan sebaik-baik
kesenangan dunia adalah wanita shalihah.” (HR.
Muslim)
Al Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al Aydrus

Nasihat Rasul Kepada Puteri Tercinta

Suatu hari RasuluLlah SAW menyempatkan diri
berkunjung ke rumah Fatimah RA. Setiba di
kediaman putri kesayangannya tersebut RasuluLlah
SAW berucap salam kemudian masuk. Ketika itu
didapatinya Fatimah tengah menangis sambil
menggiling syair (Gandum) dengan penggilingan
tangan dari batu. Seketika itu RasuluLlah SAW
bertanya , “Duhai Fatimah, apa gerangan yang
membuat engkau menangis ? Semoga Allah SWT
tidak menyebabkan air matamu berderai”.
Jawab Fatimah “Wahai RasuluLlah, penggilingan
dan urusan rumah tangga inilah yang
menyebabkan ananda menangis”.
Lalu duduklah RasuluLlah SAW di sisi Fatimah.
Kemudian Fatimah melanjutkan, “Duhai Ayahnda,
sudikah kiranya Ayah meminta kepada Ali suamiku
mencarikan seorang jariyah (hamba perempuan)
untuk membantu ananda menggiling gandum dan
menyelesaikan pekerjaan rumah “.
Maka bangkitlah RasuluLlah SAW mendekati
penggilingan itu. Dengan tangannya beliau
mengambil sejumput syair kemudian diletakkannya
di penggilingan seraya membaca basmalah. Ajaib,
dengan ijin Allah penggilingan tersebut berputar
sendiri.
Sementara penggilingan itu berputar, RasuluLlah
SAW bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai
bahasa, sehingga habislah butir-butir syair itu
tergiling.
“Berhentilah berputar dengan izin Allah SWT”.
Maka penggilingan itupun berhenti berputar. Lalu
dengan izin Allah SWT penggilingan itu berkata-
kata dalam bahasa manusia, “ Yaa RasuluLlah
SAW , Demi Allah yang telah menjadikan Tuan
kebenaran sebagai nabi dan rasul-Nya. Kalaulah
tuan menyuruh hamba menggiling syair dari timur
hingga ke barat niscaya hamba gilingkan
semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar
dalam kitab Allah SWT, ‘Hai orang-orang yang
beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu, penjaganya adalah para malaikat yang
kasar lagi keras yang tidak mendurhakai Allah
akan apa yang diperintahkan dan mereka
mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya’. Maka
hamba takut ya RasuluLlah jika kelak hamba
menjadi batu dalam neraka”.
Dan bersabdalah RasuluLlah SAW,
“Bergembiralah karena engkau adalah salah satu
dari batu mahligai Fatimah az-zahra di dalam
surga”. Maka bergembiralah batu penggilingan itu
dan kemudian diamlah ia. Lalu RasuluLlah SAW
bersabda kepada Fatimah, “Jikalau Allah SWT
menghendaki niscaya penggilingan itu berputar
dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah
SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu
beberapa kebaikan dan dihapuskan-Nya beberapa
kesalahanmu dan diangkat-Nya beberapa derajad
untukmu. Wanita yang menggiling tepung untuk
suami dan anak-anaknya, maka Allah SWT
menuliskan setiap biji gandum yang digilingnya
suatu kebaikan dan mengangkatnya satu
derajad.”.
Kemudian RasuluLlah SAW meneruskan
nasihatnya, “Wahai Fatimah, wanita yang
berkeringat ketika menggiling gandum untuk
suaminya, Allah SWT menjadikan antara dirinya
dan neraka tujuh parit. Wanita yang meminyaki
dan menyisir rambut anak-anaknya serta mencuci
pakaian mereka Allah SWT mencatat sebagai
orang yang memberi makan seribu orang lapar dan
memberi pakaian seribu orang telanjang.
Sedangkan wanita yang menghalangi hajat
tertangga-tetangganya, Allah SAW akan
menghalanginya dari meminum air telaga kautsar
di hari kiyamat”.
RasuluLlah SAW kembali meneruskan, “Wahai
Fatimah, yang lebih utama dari semua itu adalah
keridaan suami terhadap isterinya. Jika suamimu
tidak ridha, maka aku tidak akan mendoakan
kamu. Tidak kah engkau ketahui, ridha suami
adalah ridha Allah SWT, dan kemarahannya
adalah kemarahan Allah SWT”.
“apabila wanita mengandung janin, maka
beristighfarlah para malaikat dan Allah SWT
mencatat tiap-tiap hari seribu kebaikan dan
menghapus seribu kejahatannya. Apabila ia sakit
hendak melahirkan, maka Allah SWT mencatat
pahala orang – orang yang berjihad. Apabila ia
melahirkan maka keluarlah ia dari dosa-dosanya
seperti keadaannya ketika ibunya melahirkannya.
Apabila ia meninggal, maka tiadalah ia
meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa
sedikitpun. Kelak akan didapati kuburnya sebagai
taman dari taman-taman surga. Dan Allah SWT
mengaruniakan pahala seribu haji dan seribu
umrah. Dan beristighfarlah seribu malaikat
untuknya di hari kiyamat.
“Wahai Fatimah, wanita yang melayani suaminya
dalam sehari semalam dengan baik hati serta
ikhlas dan niat yang benar, maka Allah SWT akan
menghapuskan dosa-dosanya. Dan Allah SWT
akan mengenakannya seperangkat pakaian hijau,
dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan
rambut di tubuhnya seribu kebaikan. Wanita yang
tersenyum di hadapan suaminya, Allah
SWTmemandangnya dengan pandangan rahmat”.
“Wahai Fatimah, wanita yang menghamparkan alas
untuk berbaring atau menata rumah untuk
suaminya dengan baik hati, berserulah malaikat
untuknya, “teruskanlah amalmu maka Allah SWT
telah mengampunimu dari dosa yang lalu dan dosa
yang akan datang. “
“Wahai Fatimah wanita yang megoleskan minyak
pada rambut dan jenggot suaminya serta rela
memotong kumis dan menggunting kuku suaminya,
Allah SWT memberinya minuman dari sungai-
sungai surga, Allah SWT meringankan
sakaratulmautnya dan kuburnya akan menjadi
taman dari taman-taman surga. Allah SWT aka
menyelamatkannya dari api neraka, selamat dari
lilitan siratal mustaqim”

Kalam Sayyidina Ali

Nasihat KESEHATAN
 Sayyidina Ali K.W
Tidak ada penyakit yang lebih menguruskan dari
pada kurang akal.
Tidak ada kesehatan bagi orang yang banyak
makan.
Ada kalanya obat merupakan penyakit.
Meminum obat bagi tubuh seperti sabun bagi
pakaian; ia membersihkannya, tetapi ia juga
menjadikannya usang.
Hindarilah dingin pada permulaannya dan ambillah
ia di akhirnya. Sebab, sesungguhnya dingin itu
mempengaruhi badan seperti pengaruhnya pada
pepohonan. Permulaannya merontokkan,
sedangkan akhirnya berdaun.
Kesehatan adalah kerajaan yang tersembunyi
SEBUAH NASIHAT
Perhatikanlah orang yang memberikan nasihat
kepadamu. Seandainya dia memulai dari sisi yang
merugikan orang banyak, maka janganlah engkau
menerima nasihatnya dan berhati-hatilah darinya.
Akan tetapi, jika dia memulainya dari sisi keadilan
dan kebaikan (orang banyak), maka terimalah
nasihatnya itu.
Janganlah engkau meninggalkan pemberian
nasihat kepada keluargamu karena sesungguhnya
engkau bertanggung jawab atas mereka.
Berikanlah nasihat yang tulus kepada saudaramu,
baik itu dalam hal yang baik maupun buruk.
⁠4). Tidaklah memahami pembicaraanmu orang
yang lebih senang berbicara kepadamu daripada
mendengarkan pembicaraanmu. Tidaklah
mengetahui nasihatmu orang yang hawa nafsunya
mengalahkan pendapatmu. Dan tidaklah menerima
argumentasimu orang yang berkeyakinan bahwa
dia lebih sempurna daripadamu tentang
pengetahuan yang engkau sampaikan kepadanya.
DORONGAN UNTUK SUNGGUH-SUNGGUH
DALAM PEKERJAAN
Janganlah engkau mencari cepatnya pekerjaan,
tetapi carilah yang bagusnya. Sebab, orang-orang
tidak akan bertanya tentang berapa lama
seseorang menyelesaikan pekerjaannya, akan
tetapi mereka hanya bertanya tentang kualitas
produksinya.
Cepat-cepatlah selagi ada kesempatan sebelum ia
berubah menjadi kesedihan.
Orang yang berdakwah tanpa amal, seperti
pemanah tanpa tali busur.
Bergerak merupakan perjuangan yang besar dalam
hal meraih cita-cita.
Kelambatan adalah penyia-nyiaan.
Janganlah sekali-kali engkau bergantung pada
lamunan karena hal itu merupakan komoditas
orang dungu dan kebodohan tentang akhirat dan
dunia.
Berjalanlah dengan penyakitmu, niscaya ia tidak
akan berjalan denganmu.
Janganlah sekali-kali engkau malas. Sebab,
barangsiapa yang malas, maka sesungguhnya dia
tidak melaksanakan hak Allah.
Janganlah sekali-kali engkau berjanji dengan suatu
janji yang engkau sendiri ragu apakah dirimu
dapat memenuhinya. Dan janganlah sampai
memperdayakanmu bahwa tempat pendakian itu
rata, jika turunnya tidak rata. Ketahuilah bahwa
bagi setiap perbuatan ada balasannya, maka
takutlah akan akibatnya; dan bahwa setiap perkara
datangnya secara tiba-tiba, maka hendaklah
engkau senantiasa dalam keadaan waspada.

Doa Sakit Gigi


ﺭﻗﻴﺔ ﻧﺒﻮﻳﺔ ﻟﻌﻼﺝ ﻭﺟﻊ ﺍﻟﻀﺮﺱ
Hadith al-Baihaqī, dari ‘AbduLlah bin Rawāhah
mengadu kepada Nabi SAW bahawa giginya sakit,
kemudian Rasullullah pun meletakkan tangannya
yang mulia ke pipi Abdullah dan berdoa seperti
dibawah ini sebanyak 7X:
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺃﺫْﻫِﺐْ ﻋَﻨْﻪُ ﺳُﻮْﺀَ ﻣﺎ ﻳَﺠِﺪُ ﻭﻓَﺤْﺸَﻪُ ﺑِﺪَﻋْﻮَﺓِ ﻧَﺒِﻴِّﻚَ ﺍﻟْﻤَﻜِﻴْﻦِ ﺍﻟْﻤُﺒﺎَﺭَﻙَ ﻋِﻨْﺪَﻙَ
Ya Allah hilangkanlah darinya
keburukan dan kekotoran apa yang dia rasakan
dengan permintaan NabiMu yang mempunyai
pengaruh dan diberkati disisiMu.
Maka Allah menyembuhkan sakit giginya sebelum
beliau berganjak pergi dari Rasulullah SAW.
Dalam riwayat yang lain Humaidi berkata suatu
ketika Fatimah binti Muhammad SAW mengeluh
sakit gigi, lalu Rasulullah SAW memasukkkan dan
menempelkan tangan kanannya pada gigi yang
sakit dan berdoa:
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺃﺳﺄَﻟُﻚَ ﺑِﻌِـﺰَّﺗِﻚَ ﻭﺟﻼﻟﻚ ﻭﻗُﺪْﺭﺗﻚ ﻋﻠﻰ ﻛُﻞِّ ﺷﻲﺀٍ ﻓﺈﻥ ﻣَﺮْﻳَﻢَ
ﻟﻢَ ْﺗَﻠِﺪْ ﻏَﻴْﺮَ ﻋِﻴْﺴَﻰ ﻣِﻦْ ﺭُﻭﺣِﻚ ﻭﻛﻠﻤﺘﻚ ﺃَﻥْ ﺗَـﻜْﺸِﻒَ ﻣﺎ ﺗَﻠْﻘَﻰ ﻓﺎﻃﻤﺔَ ﺑِﻨْﺖَ
ﺧﺪﻳﺠﺔ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻀُّﺮِّ ﻛُﻠِّﻪِ
Dengan nama Allah,demi Allah ku bermohon
dengan kemuliaanMu dan kebesaranMu dan
kekuasaanMu atas segala sesuatu sesungguhnya
Maryam tidak melahirkan selain Isa yang berasal
dari ruhMu dan kalimatMu (firmanMu) aku
memohon agar Engkau melenyapkan rasa sakit
yang dirasai Fatimah binti Khadijah semuanya.
Kemudian lenyaplah sakit gigi Fatimah.
Sumber:
1. Sayyid Muhammad ‘Alwī al-Mālikī al-Hasanī.
Abwābul faraj. Dār Jawāmi’ al-Kalim, Cairo:

MisteriRahasia Dibalik Kalimat Adzan di Waktu Subuh

 .
Mungkin ada dari pembaca yang kerap kali tak
menyadari, apa sebab Allah swt memerintahkan
kita bangun pagi dan shalat subuh? Dan mengapa
dalam adzan subuh terdengar kalimat yang
berbeda, kalimat yang tidak ada pada azan di lain
waktu. “shalat (pada saat) itu lebih baik dari pada
tidur”. “ash shalaatu khairun minan naum“
Jika kita terjemahkan, akan berarti Sholat itu Lebih
Baik Daripada Tidur. Tetapi coba perhatikan baik
baik. Mengapa kalimat itu hanya dikumandangkan
saat adzan subuh saja? Anda benar……..dalam
kalimat itu Allah swt ternyata sedang memberikan
isyarat kasih sayangnya pada kaum muslimin,
sebuah isyarat yang sering kita abaikan maknanya,
yang jika kita tangkap isyarat itu kira kira akan
berbunyi seperti ini
Subhanallah Laa Khaula Wa Laa Quwwata Illa
Billaah, Lalu mengapa isyarat itu justru
dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala
kita semua sedang terlelap, dan bukan pada
adzan untuk shalat lain?.
Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi
lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu
penelitian yang shahih mendapati sebuah
kesimpulan jika puncak terjadinya serangan
jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi
sampai jam 12 siang.
Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah
terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana
terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah
Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf
parasimpatis (YIN).
Tegangan simpatis yang meningkat akan
menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah
akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan
sebagainya.
Pada tegangan saraf parasimpatis yang meningkat
maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut
jantung kurang kuat dan ritmenya melambat.
Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk
menggiling makanan dan berkurangnya aliran
darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk,
pokoknya yang cenderung kepada keadaan
istirahat.
Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3
dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam
tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan
adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan
darah dan penyempitan pembuluh darah (efek
vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi
trombosit (sifat saling menempel satu sama lain
pada sel trombosit agar darah membeku)
walaupun kita tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi
pada semua manusia, setiap hari termasuk anda
dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini
disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-
hari, yang secara kodrati diberikan Allah swt
kepada manusia.
Furgot dan Zawadsky pada tahun 1980 dalam
penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel
dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh
darah yang sedang diselidikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang
sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya
akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu:
Asetilkolin.
Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan
dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam
pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak
melebar kalau ditetesi asetilkolin.
Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan
dalam dunia kedokteran. “Jadi itu toh yang
menentukan melebar atau menyempitnya
pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang
sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi
tidak ketemu”.
Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain
diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang
ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah
yang mampu mengembangkan/melebarkan
pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat
tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan
disebut NO/Nitrik Oksida.
Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta
Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.
Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat
tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat
ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan
nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan
dengan bergerak, dengan olahraga.
Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah
kecenderungan membekunya darah dengan cara
mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu
sama lain dari trombosit pada darah kita. Jadi
kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan
bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh
baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular.
Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise
yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi
bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi
bagi pencegahan kejadian kardiovaskular………
tanpa manusia menyadarinya.
Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk
dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini
meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan
efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh
memproduksi NO untuk melawan peningkatan
kadar zat adrenalin di atas yang berefek
menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel
trombosit darah kita jadi bertambah liar dan saling
merangkul.
Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan
shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas
menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat
ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan
masih harus mencarinya sendiri walaupun harus
melalui rentang waktu ribuan tahun.
Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda
kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi
Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu
Akbar.
(Sumber : Zilzaal)