Laman
- Beranda
- al ilmu
- al kisah
- Allah dan Jalan menuju Allah
- Cahaya
- Do'a Doa
- Futuhat Al Makiyyah
- Hadits Qudsy
- Kalam Kalam Hikmah
- Kata Hati
- Kebenaran Hakiki
- Kitab Tauhid
- Mahkota Aulia Illaita'ala
- Mutiara Kalam Habaib
- My notes
- Qitab Sirr Al Asrar
- Shalawat
- Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Syar'i
- Syarh Al Hikam
- Taddabur Ayat Ayat
- Tokoh dan Biografi
Selasa, 26 November 2013
Berobat dengan Barokah Do’a
Kitab Mukhtaarul Ahaadits
ﺇِﺫَﺍﺷْﺘَﻜَﻴْﺖُ ﻓَﻀَﻊْ ﻳَﺪَﻙَ ﺣَﻴْﺚُ ﺗَﺸْﺘَﻜِﻰ ، ﺛُﻢَّ ﻗُﻞْ “ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻌِﺰَّﺓِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﻭَﻗُﺪْﺭَﺗِﻪِ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺟِﺪُ ﻣِﻦْ ﻭَﺟَﻌِﻰ ﻫَﺬَﺍ ” ﺛُﻢَّ ﺍﺭْﻓَﻊْ ﻳَﺪَﻙَ ﺛُﻢَّ ﺫَﻟِﻚَ ﻭِﺗْﺮًﺍ. ﺭَﻭَﺍﻩُ
ﺍﻟﺘُّﺮْﻣُﺬِﻯ ﻋَﻦْ ﺍَﻧَﺲْ
Artinya: Jika anda mengeluh sakit, maka letakkan
tanganmu pada bagian yang kamu rasa sakit, lalu
ucapkanlah, “Dengan menyebut asma Allah saya
berlindung dengan kemuliaan allah dan kekuasaan
Allah dari sakit yang kurasakan ini. Lalu angkat
tanganmu dan lakukan itu dengan ulangan
ganjil.” (HR. at-Turmudzi dari Anas)
Yang bisa dipetik dari hadist diatas antara lain:
Pertama, bahwa semuanya itu adalah kehendak
Allah, ketentuan Allah ta’ala dan semua terjadi
Maasyaallaahu kaana wa maa lam yasya’ lam
yakun (apa yang Allah kehedaki terjadi, dan apa
yang tidak dikehendaki-Nya maka tidak terjadi) .
Kalau Allah berkehendak pasti terjadi dan jika
Allah tidak berkehendak tidak terjadi.
Kedua, menyadari bahwa semuanya itu dari Allah
terjadi dengan kehendak dan ketentuan Allah,
tidak ada pilihan lain kecuali menerima dengan
ikhlas. Maka, ketika itu ujian berupa musibah,
sakit dan lain sebagainya, mengeluhnya juga
kepada Allah, maturnya juga kepada Allah, minta
sembuhnya juga kepada Allah, juga dengan
menyebut asma-asma Allah.
Dari awal meyakini dan menyadari semua dari
Allah, ketika dia ingin sembuh pun minta kepada
Allah dengan menyebut juga sama Allah. Dan
mengikuti tuntunan Allah juga Rasulullah. Jadi, urut
ini. Allah semua, tindakannya juga kesana semua.
Ketiga, Agama Islam mengajarkan kita agar tidak
putus asa. Sebisa-bisanya tetap berikhtiar
mengobati sakit. Kalau tidak ada pengobatan
secara medis, secara dhohir yang sebagian orang
meyakini itu lebih cespleng, lebih pasti, tidak bisa
ilmiah. Kalau nggak mungkin melakukan
pengobatan secara medis mungkin tidak
menemukan dokter, mungkin belum ditemukan
obatnya, atau nggak punya biaya dan sebagainya
kesulitan, tetap tidak boleh putus asa, tetap
berikhtiar sekalipun hanya dengan doa termasuk
yang ada didalam hadits seperti atas. Dan doa
seperti ini tidak boleh dipandang remeh kan?
Banyak orang sembuh karena barokah doa, juga
banyak orang yang nggak sembuh-sembuh
meskipun sudah diobati secara medis.
Jangan lantas begitu, kita berobat tetap sakit
lantas putus asa, tidak boleh. Peluang sekecil
apapun tetap dilakukan contohnya dengan berdoa.
Keempat, tradisi rukyah atau nyuwuk itu memang
sesuatu yang syar’i benar adanya dan sama sekali
tidak khurofat, sama sekali tidak bid’ah tidak ada
yang salah dengan suwuk. Tentu selama mintanya
kepada Allah dengan menyebut asma Allah, juga
kalam Allah dan tentu mengikuti tuntunan
Rasulullah SAW, dan tidak boleh menyalahi
ketentuan al-Qur’an maupun sunnah.
Kelima, lakukan hal itu dengan hitungan yang
ganjil. Jadi, Allah, Rasulullah, agama islam itu
senang dengan ganjil. Innallaaha witrun
yuhibblwitron … insyaallah kalau doa pun diulangi
dengan hitungan ganjil, akhirnya Allah senang.
Dengan adanya Allah senang, Allah ridho itulah
maka Allah pun memberi kesembuhan. Jangan
diabaikan, jangan diremehkan perintah-perintah
sekecil seperti itu. Tetap dilakukan sekalipun itu
sunnah. Jangan bilang “alah mok Cuma sunnah
saja”, siapa ngerti keinginan yang dituju, Allah
ridho akhirnya sembuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar