Selasa, 26 November 2013

Nasehat Sayyidina Syekh Abu Bakar bin Salim ra

 .
• Barangsiapa diam, ia akan selamat dan
barangsiapa berbicara ia akan menyesal.
• Orang yang bahagia adalah orang yang
disenangkan oleh Allah tanpa alasan tertentu dan
orang yang sengsara adalah orang yang
disengsarakan Allah tanpa sebab tertentu.
Demikianlah menurut ilmu hakikat. Sedangkan
menurut ilmu syariat; orang yang bahagia adalah
orang yang oleh Allah diberi kesenangan dengan
melakukan berbagai amal saleh, dan orang yang
disengsarakan oleh Allah dengan meninggalkan
amal-amal saleh dan melanggar syariat agama.
• Orang yang sengsara adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya Barangsiapa mengenal
dirinya, ia tidak akan melihat selain Allah swt.
Barangsiapa tidak mengenal dirinya, ia tidak akan
melihat Allah swt.
• Setiap wadah memercikan apa yang
ditampungnya.
• Barangsiapa tidak bermujahadah pada masa
bidayahnya, ia tidak akan mencapai puncak. Dan
barangsiapa tidak bermujahadah, ia tidak akan
bermusyahadah; {“Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh (bermujahadah) di jalan
kami, niscaya akan kami tunjukan kepada mereka
jalan-jalan kami. : Al-Ankabut,29 : 69”}
• Barangsiapa tidak memelihara waktunya, ia tidak
akan selamat dari bencana.
• Barangsiapa bergaul dengan orang baik, ia akan
memperoleh berbagai pengetahuan dan asrar, dan
barangsiapa bergaul dengan orang-orang jahat, ia
akan memperoleh aib dan siksa neraka.
• Berbagai hakikat tidak akan diperoleh kecuali
dengan meninggalkan berbagai penghalang.
• Dalam Qanaah terdapat ketenteraman dan
keselamatan; dalam tamak terdapat kehinaan dan
penyesalan.
• Orang yang arif melihat aib-aib dirinya; sedang
orang yang lalai melihat aib-aib orang lain.
• Dan orang yang bahagia adalah orang yang
melawan hawa nafsunya, berpaling dari alam
untuk menghadap kepada penciptanya, dan
melewatkan waktu pagi dan sore dengan
meneladani sunah nabinya.
• Hendaklah kamu bertawadhu dan tidak
menonjolkan diri. Jauhilah sikap takabur dan cinta
kedudukan.
• Kesuksesanmu adalah ketika kamu membenci
nafsumu dan kehancuranmu adalah saat kamu
meridhainya. Karena itu, bencilah nafsumu dan
jangan meridhainya, niscaya kamu akan berhasil
meraih segala cita-citamu, Insya Allah.
• Orang yang arif adalah yang mengenal dirinya,
sedangkan orang jahil adalah yang tidak mengenal
dirinya.
• Alangkah mudah bagi seorang Arifbillah untuk
membimbing orang jahil, kadangkala kebahagiaan
abadi dapat diraih hanya lewat sekilas
pandangannya.
• Ridhalah atas maqam apapun yang Allah berikan
kepadamu. Seorang Sufi berkata, “selama lebih 40
tahun aku tidak pernah merasa benci pada maqam
yang Allah berikan kepadaku.”
• Berprasangka baiklah kepada sesama hamba
Allah, sebab buruk sangka timbul karena tiadanya
taufiq. Ridhalah selalu pada qodho, bersikap
sabarlah, walaupun musibah yang kamu alami
teramat besar. Firman Allah : Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang akan dibalas
dengan pahala tanpa batas. ( Az Zumar, 39 :10 )
• Dan tinggalkanlah hal-hal yang tidak ada
manfaatnya bagimu, dan benahilah dirimu lebih
dahulu.
• Dunia adalah anak perempuan Akhirat,
barangsiapa telah menikahi seorang perempuan,
haram memperistri ibunya.
• Berbagai hakikat terhijab dari hati, karena
perhatian kepada selain Allah.
• Waktumu yang paling bermanfaat adalah disaat
kamu fana’ dan waktumu yang paling sia-sia
adalah disaat kamu menyadari dirimu.
• Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah swt
bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di hati para
kekasihnya; para kaum Arifin, karena mereka
menghapus selainnya di hati mereka dan mereka
menghilangkan selain Allah swt dalam pandangan
mereka terhadap semesta dan pada setiap
kejadiannya bahwa semuanya adalah semata-
mata ciptaan Allah swt, dan mereka melalui siang,
pagi serta sore hari selalu dalam keadaan taat
kepadanya; mereka selalu beribadat serta
berharap dan takut kepadanya; serta selalu ruku’
dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam
keadaan bahagia dan gembira serta ridho dengan
segala ketentuan Qadha dan Qadar yang telah
ditentukan Allah swt atas mereka; berkata Nabi
Ayyub as :”Bila mana aku hendak memilih di
antara dua perkara, maka aku akan memilih
perkara yang ada Ridho Allah swt didalamnya
karena hanya hal itulah yang mendatangkan
kemaslahatan bagiku” Berkata kaum ‘Arifin :
“Kalau sekiranya kedua mataku melihat selain
Allah, maka akan ku butakan, kalau sekiranya ke
dua telingaku mendengar selain Allah, maka akan
ku tulikan, dan bilamana lidahku berkata yang
tidak diperintahkan Allah, maka akan ku potong”
• Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh
manusia dan jin.
• Sesungguhnya Bala’ yang menimpamu pada saat
lupamu, bila engkau menyadarinya adalah
merupakan jalanmu untuk kembali mengenal Allah
swt dan kembali mendekatkan dirimu kepadanya
pada saat engkau meminta bala tersebut
dihilangkannya, dan bala’ sesungguhnya adalah
bilamana engkau melupakan Allah swt dan engkau
lupa bahwa dirimu selalu faqir kepadanya.
• Beristiqamahlah kalian dalam setiap amal,
karena para Ahli kasyaf sekalipun semua
bermohon kepada Allah swt agar mereka diberikan
kekuatan dalam beristiqamah agar mereka tidak
jatuh dalam keadaan terhijab darinya.
• Ketahuilah oleh kalian; Ma’rifat kepada Allah swt
adalah dengan kejelasan dan bukan dengan
tersamar, dan bilamana seorang hamba diberinya
ma’rifat kepadanya, maka ia pasti akan melihat
semua amal yang dicintai oleh Rasulullah saw.
• Sesungguhnya derajat yang tertinggi dalam
maqom sabar adalah menahan diri dari pada
mengadu kepada selain Allah swt.
• Derajat paling tinggi disisi para Auliya Allah swt
yang utama, adalah Tawadhu dan Khumul
( menutupi keistimewaan diri ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar