Kamis, 07 November 2013

AKU

AKU
Sepatah Kata .
Segala puji bagi Allah , Tuahn semesta alam ,
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang , Yang
Maha bijaksana , Yang Maha Memiliki Ilmu Ghaib
dan Yang Nyata , tidak ada Tuhan melainkan Dia ,
Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi Nya , Dialah
yang awal dan yang akhir , yang Batin dan yang
Zahir yang meliputi Segala sesuatu . Maha Suci
Allah yang mengilhami ilmu kepada siapapun
yang dikehendaki . Tidak ada daya dan upaya
melainkan dengan izinNya .
Selawat dan salam untuk cahaya bagi segala
cahaya , rahasia dari segala rahasia , pembuka
pintu ilmu Ketuhanan , pelita hati , dan obat
sanubari yaitu junjungan besar Nabi Muhammad
SAW dan limpahkan juga rahmat kepada kaum
keluarganya dan para sahabat sekalian .
Dengan taufik dan hidayah Allah jua dapatlah
penulis menguraikan dalam risalah singkat ini
sedikit penjelasan mengenai hal AKU

menurut pandangan Filsafat Kesufian atau
Filsafat Tasawuf untuk dijadikan bahan penelitian ,
renungan dan kritik para pembaca sekalian .
Aku yang dimaksudkan disini adalah diri yaitu diri
kita sebagai manusia . Pandangan ini dari sudut
Filsafat Kesufian ( Philosophy of Sufism ) .

Jika benar pendapat ini maka itu dari Allah
dan jika tidak benar maka itu dari nafsu
penulis sendiri . Jadi dengan itu , mana yang benar
jadikan penelitian dan mana yang salah dikesampingkan .

Paling baik lagi jika pembaca sekalian merujuk
penjelasan dalam brosur ini kepada Ahli Ilmu
atau disebut yang Mursyid yaitu mereka
yang masak ilmunya dalam bidang Filsafat
Kesufian agar dengan itu pembaca tidak teraba -
raba akan maksud yang disampaikan dalam
risalah singkat ini .
Akhir kalam , penulis memohon keampunan Ilahi
jika ada tersalah silap dalam risalah ini dan
bersyukur jika tulisan ini benar dan
benar . Kepada Allah aku kembalikan semua
urusan .

PENDAHULUAN
Kita selalu merujuk diri kita seagai AKU . kita
berkata , " Ini Aku " , " Ini Aku punya " , " Ini tubuh
Aku " , " Nama Aku si - anu " , dan " Nama ayah Aku
si - anu " , dan sebagai nya .
Pernahkah kita berpikir siapakah AKU kita itu ?
Apakah AKU kita itu ? Siapa sebenarnya AKU itu ?
Maka disini penulis mencoba untuk menguraikan
brkenaan AKU ini menurut pendapat dan
pandangan Filsafat Kesufian ( Philosophy of
Sufism ) .
Buku atau risalah ini berisi penjelasan
berkenaan AKU . Dari penjelasan atau
penjelasan ini pembaca akan dapat sedikit
sebanyak informasi tentang apa dan siapa
sebenarnya AKU kita itu .
Selamat memaca dan memahaminya .
Penjelasan yang pertama .
Pernahkah Anda berpikir siapakah AKU itu ?
Pernahkah Anda terbayang apakah AKU kita itu ?
Sebenarnya AKU kita ini adalah ROH kita , bukan
badan kasar ini . Badan kasar ini akan mati
jika tidak ROH . Jika tidak ROH ,
tubuh kita akan hancur binasa .
ROH kita inilah diri kita yang sebenarnya , . ROH
ini hidup dan tidak akan mati . ROH inilah juga
zat diri kita .
ROH ini juga limpahan Yang Maha Hidup yaitu
Allah SWT . Allah itu hidup . Dia memiliki sifat
hidup . Maka hidup ( ROH ) kita adalah limpahan
dari hidup Allah itu .
ROH ini juga digelar " bayangan " Yang Maha
Hidup itu . ROH itu bayang kepada Yang
Empunya Bayang . Yang Empunya Bayang itu
adalah Allah , dan ROH kita itu adalah " bayangan "
Allah itu . Demikian pendapat - pendapat anggota
Sufi .

Allah itu tidak terlihat , Maha Ghaib dan tidak
ada satupun yang semisalnya .
Bagaimana kita dapat tahu adanya sesuatu yang
tidak terlihat dan tidak terperikan . Ibarat angin ,
kita tidak nampak angin , tetapi bagaimana kita
tahu angin sedang bertiup dan angin itu ada ?
Jawabnya , kita tahu adanya angin itu karena ada
dampaknya . Bila daun pohon bergoyang , kita tahu
angin sedang bertiup . Kalau kita rasa hembusan ,
maka itu adalah hembusan angin , dll .
Goyangan daun dan rasa hembusan itu adalah
tanda - tanda adanya angin . Kita tidak nampak
angina tetapi kita tahu adanya angina melalui
tanda - tandanya .
Demikian jugalah keadaannya dengan Allah SWT .
Kita tidak melihatnya , tapi kita rasa dan
percaya adaNya melalui tanda - tandanya . tanda -
tanda Allah itu adalah alam semesta raya ini .
Tanda - tanda ini dalam bahasa Arab adalah " ayat " .
Jadi , alam semesta raya dan diri kita ini
adalah ayat - ayat Allah belaka .
ROH sangat tinggi martabatnya , melebihi
tingkat malaikat . Tempatnya disisi Allah yang
Maha Tinggi . ROH inilah yang mengenang Allah
( zikrullah ) tampaknya kerjanya mengenang Allah
saja . Seolah - olah makan minumnya " zikrullah "
saja .
ROH yang suci ini selalu mentauhidkan Allah
Yang Maha Suci . Najis padanya iailah
menyekutukan Allah . ROH ini sangat cinta
kepada Allah SWT . Ia memuja dan memuji Allah
selalu . Allah itu kekasihnya . Cukuplah Allah itu
baginya .
Demikian hubungan Allah dengan ROH ,
menurut pandangan anggota Sufi .

Penjelasan yang kedua
Tahukah Anda bahwa AKU Anda itu adalah ROH
yang datang dari Allah , hidup dengan Allah , dan
kembali kepada Allah . Allah itulah pangkalan
tempat bertolak , lautan yang dilayari dan
pelabuhan tempat berhenti .
Jika dikaji dalam - dalam Anda akan sadar dalam
pandangan spiritual bahwa Allah itu adalah
tempat awal perjalanan kita . Dialah tempat
perjalanan itu sendiri , dan Allah itu jugalah
tujuan akhir perjalanan hidup ini .
Tempat bertolak , perjalanan dan tujuan yang
dimaksudkan disini bukanlah dari segi
pandangan fisik yang tunduk pada ruang
dan waktu . Tempat perjalanan dan tujuan
yang dimaksudkan di sini iailah dari segi
pandangan spiritual , perasaan dan khayali
( thought ) kita .
AKU atau ROH kita adalah tanda - tanda atau
ayat - ayat Allah . ROH itu juga bayangannya dan
penzahiranNya . Dari segi pandangan spiritual ,
Allah itulah Yang Awal , Yang Akhir , Yang Batin
dan Yang Zahir .

Penjelasan yang ketiga
AKU yang paling dalam itu bersifat spiritual .
Jika AKU itu dibersihkan pandangannya melalui
zikrullah dan pelatihan spiritual orang - orang Sufi ,
maka AKU itu akan mencapai satu tingkat
pandangan dimana ia rasa ada ini adalah Esa
juga . Menurut pandangan ini , wujud itu ada
bertingkat - tingkat , bertahap - tahap , dan berbagai
aspek , namun ia tetap satu . Segala yang ada
terlihat , baik yang lahir maupun yang batin ,
semuanya satu wujud saja , pada hakikatnya .
Inilah pandangan AKU yang paling dalam .

Penjelasan yang keempat
Sekali lagi diulangi bahwa AKU Anda itu adalah
ROH Anda dan itulah juga diri Anda sebenarnya .
AKU itu juga adalah ayatollah ( tanda - tanda Allah )
karena seluruh alam raya , yang gaib dan yang
sebenarnya , adalah tanda - tanda keberadaan Allah SWT .
AKU itu juga digelar Rohullah ( ROH ALLAH )
karena ROH itu adalah hembusan dari ROH
ALLAH atau limpahan dari ROH ALLAH .
AKU itu juga digelar Nurullah ( cahaya ALLAH )
karena setiap roh itu adalah cahaya . digelar
cahaya karena setiap yang menampakkan
sesuatu digelar cahaya . Nabi - Nabi itu cahaya
Allah karena melalui Nabi - Nabi itu kita dapat
mengenal Allah melalui ajaran dan didikan
mereka . ROH itu cahaya karena melalui ROH itu
kita kenal dan ' nampak ' Allah .
AKU itu juga digelar Ma'lum dalam ilmuNya .
Ma'lum artinya ' yang diketahui ' . Allah itu ' alim
( Yang mengetahui ) . Setiap yang mengetahui
tentu berpengetahuan ( berilmu ) . Allah itu
berilmu , sebab itulah ia ' alim . Setiap yang ' alim
tentu ada ilmu dan ada hal yang
diketahuinya . Hal yang diketahui itu digelar
Ma'lum ( yang diketahui ) . Allah itu ada ilmu dan
dalam ilmuNya ada Ma'lum . ROH kita ini
termasuk dalam ilmu Allah . Maka ROH kita itu
Ma'loem Allah . Maka itulah dikatakan ROH itu
Ma'lum dalam ilmu Allah .

Penjelasan yang kelima
AKU atau ROH itulah yang dapat mengenal Allah
SWT bukan badan kasar ini yang mengenalNya .
Melalui ROH itu kita mengenal Allah . wadah atau
bekas tempat Allah mentajallikan ( mengungkapkan )
dirinya kepada kita adalah ROH kita . ROH itu
digelar juga hati . Bukan hati fisik itu tapi hati
yang bersifat spiritual . ROH itu memiliki
kesadaran ( consciousness ) . kesadaran tentang
wuudnya Allah dan sifat - sifatNya yang terzahir
dalam alam semesta raya ini . yang melihat
pengungkapan atau tajalli itu adalah ROH kita .

Penjelasan yang keenam
AKU ini memang hampir dengan Allah . AKU dan
Allah tidak bercerai - berai dari dulu , sekarang
dan selamanya . Ibarat ombak tidak bercerai
dengan laut . Dari sudut manapun Wujud
Semesta Raya itu tetap mengelilingi AKU . Ini
meliputi AKU dari kiri , kanan , atas , bawah ,
depan , belakang , luar , dalam bahkan dari mana
saja . " Hampir " dan " Keliling " itu
bukanlah dari segi ruang dan waktu yang dapat
diukur dengan panjang , lebar , dalam , atau dari
segi waktu dan waktu . Hampir dan mengelilingi
itu adalah dari segi pandangan spiritual atau
kerohanian . Hanya orang yang berada dalam
pengalaman spiritual saja yang mengerti akan
maksudnya .
Wujud semesta itu " meliputi " , " mencakup " ,
" Berpadu " , dan " bersatu " dengan AKU . AKU
terserap dalam Wujud Semesta ini .

Penjelasan yang ketujuh
Dari segi aku atau ROH atau diri , ada AKU
" Bersatu " dan " berpadu " dengan Wujud Yang
Esa dan Semesta itu . Terlihat pada AKU
bahwa Allah itu batin dan AKU itu zahirnya .
Allah itu hakikat dan AKU itu bayangannya . dia
asal dan AKU terbitannya . Dia listrik dan AKU
lampu . Dia dalang dan AKU boneka . gerak AKU
digerakkan olehNya .
Ini adalah pandangan spiritual yang paling
dalam .

Penjelasan yang kedelapan
Memang AKU itu ada ( eksis ) . wujudnya dengan
limpahan Wujud Yang Maha Agung ( yaitu Allah ) .
Hidup AKU limpahan hidupNya . AKU berdaya
limpahan dayanya . berkuasanya dan
berupayanya AKU adalah limpahan kekuasaan dan
upayanya . Aku berkehendak dan Diapun
berkehendak . Kehendak AKU dikenai
kehendakNya .
" Limpahan " disini berarti karunia atau terbitan
atau pengungkapan atau keluaran atau efek .
Yang Maha Wujud itu Allah . AKU dan alam
semesta raya adalah limpahan nama - nama dan
sifat - sifat Yang Maha Wujud itu . setiap nama
dan sifat Allah terzahir pada AKU dan alam
semesta raya ini .
Itulah pandangan AKU yang bersifat spiritual .

Penjelasan yang kesembilan
AKU ini ada sifatnya yaitu hidup atau hidup , ilmu
atau pengetahuan , pendengaran , penglihatan ,
kodrat atau kekuasaan , iradat atau berkehendak , dan
berkata - kata . Semua sifat - sifat ini adalah
limpahan dari sifat - sifat Allah belaka .
AKU yang hakiki itu tidak bercerai dan tidak
terpisah dengan sifat - sifat Allah dan Allah itu
sendiri . Wujud AKU itu sebenarnya diserapi oleh
Wujud Semesta Raya itu . Iilah pandangan AKU
yang bersifat spiritual .

Penjelasan yang kesepuluh
AKU yang bersifat spiritual semata - mata itu
terasa cukup baginya Allah saja . Allah itulah
segalanya bagi AKU . Kepada Allah itulah
AKU itu mengadu dan berharap . pandangannya
terkonsentrasi pada Allah . Tenggelamlah AKU itu
dalam lautan Ketuhanan Allah Yang Maha Luas
dan Dalam .
Dalam kondisi perasaan menyerap dalam
Samudera Ketuhanan Yang Maha Luas dan Dalam
itu , AKU tidak merasa takut , tidak merasa dengki ,
tidak merasa kecil hati sesama makhluk .
Pada pandangan AKU itu , makhluk itu hakikatnya
tidak apa - apa . Wujud makhluk bukan hakiki ,
hanya bayangan saja yaitu bayangan wujudnya
Allah . Hanya Allah saja yang ada . demikian
pandangan AKU .

Penjelasan yang ke - 11
Meskipun AKU itu berpandangan seperti yang
tersebut dalam enjelasan - penjelasan yang
sebelumnya itu , namun AKU tidak akan menjadi DIA
( yaitu Allah ) . AKU tetap AKU , DIA tetap DIA .
Tapi AKU dan DIa " bersatu " dan " berpadu "
tampaknya menjadi SATU . ibarat bersatunya
ombak dengan lautan , bersaatunya air dengan
es .
Pandangan ini bukan pandangan dari segi fisik ,
akal dan berangan - angan , tetapi adalah
pandangan ROH yaitu ROH yang dibersihkan
dengan Zikrullah dan pelatihan jiwa dalam jangka
waktu yang lama , dengan bimbingan guru sufi
yang ahli dalam bidang Kerohanian dan
Ketuhanan .

Penjelasan yang ke - 12
Setelah mencapai tingkat pandangan ROH yang
tinggi itu , maka kemana saja ROH itu
menghadap di sana terzahir wajah Allah seolah -
olah Ia berada dimana - mana jua .
Berkatalah mereka yang mengalami pandangan
demikian :
Maha hampir tidak terkira
Bersatu bersama sehati sejiwa
Maha jauh namun hampir jua
Gerakku gerak Dia
Diamku diam Dia
Tindak - tandukku tindak - tanduk Dia
Mengatakan mereka lagi :
Hidupku pancaran hidupNya
Diriku bayangan diriNya
Sifatku gambaran sifatNya
Semua kata - kata mereka itu hanya ibarat ,
perumpamaan untuk menjelaskan perasaan dan
pandangan ROH mereka . Antara lain kata
mereka :
Kalau Dia matahari akulah cahaya
Kalau Dia lautan akulah ombaknya
Kalau Dia asin akulah garamnya
Kalau dia manis akulah gulanya
Aku seorang berdua denganNya
Tapi aku berpadu denganNya
Maha dekat disamping maha jauhnya
Oh ! Alangkah hebat wujudnya
Wujudku tenggelam dalam wujudnya
Fana dan Baqa dalam adaNya .
Demikian pandangan orang - orang Kesufian yang
telah mencapai tingkat serasa tampaknya
serta Wujud Yang Maha Esa itu .
Mereka mencapai tingkat demikian karena mereka
berfokus seluruh pandangannya terhadap
Yang Maha Wujud itu dan penuh cinta
denganNya .
Orang yang tidak pernah menjalani pelatihan
rohaniah dan tidak tahu hal - hal spiritual yang
mendalam dan tidak pernah menempuh jalan
kerohanian , mereka jangan coba - coba
menafsirkan sendiri pendapat mereka itu takut
nanti tersesat pula .

Penjelasan yang ke - 13
AKU dating dari Allah . AKU adalah ma'lum ( yang
diketahui ) dalam ilmu ( pengetahuan ) Allah .
Kemudian AKU berada di alam ROH . bila sampai
waktu akan lahir ke dunia itu dihembuskan
ke calon bayi dalam rahim ibu . cukup waktu
dalam rahim ibu itu , ia pun lahir ke dunia
bersama adan fisik yang berbentuk bayi .
AKU akan berada di dalam alam dunia sampai
ajalnya sampai . Kemudian ia masuk pula ke alam
Barzakh . Setelah berada sekian lama , maka ia
akan dipertimbangkan di Hari Pengadilan . AKU
akan masuk surga atau neraka . mudah -
mudahan janganlah masuk neraka hendaknya .
Maka AKU kembali ke hadirat Allah SWT . dari
Allah AKU dating kepada Allah AKU kembali . di
sana kekal hidup bersama dengan Yang Maha
Hidup ( yaitu Allah ) selama - lamanya . itulah
perjalanan AKU . Mengembara dari satu alam ke
satu alam .

Penjelasan yang ke - 14
AKU itu sebenarnya bebas merdeka . ia hanya
tergantung kepada Yang Maha AKU ( yaitu Allah ) .
Ia tidak memiliki apa - apa . Ia hanya menerima
limpahan wujud dari Yang Maha Wujud .
AKU tidak patut dipuji karena ia " kosong " . yang
Maha Wujud Hakiki hanya Allah . AKU tidak
memuji Ghairullah ( selain Allah ) karena
Ghairullah itupun kosong juga . Yang patut dipuja
dan dipuji hanya yang Wujud Hakiki itu saja .
AKU hanya satu radiasi dari Matahari Ketuhanan .
AKU hanya satu ombak dari lautan Ar - Rahman
( yaitu Allah ) . AKU hanya satu ayat dalam
karangan Al - Haq ( yang benar ) yaitu Allah . AKU
hanya sebutir pasir di gurun Wujud
Yang Maha Meliputi dan Maha Luas . AKU hanya
satu bayangan dari bayangan Dia Yang Maha
Ada . Itulah AKU yang tidak terpisah dengan
Tuhanku .

Penjelasan yang ke - 15
AKU miskin papa , lemah , tidak berdaya dan
tidak punya apa - apa . Yang Kaya Raya , Yang
Gagah Perkasa , Yang Kuat dan Berdaya dan
memiliki segalanya iailah Yang Maha Kaya
dan Maha Kuat itu juga . Itulah Allah SWT .
Hidup AKU kembali ke hidupNya . gerak AKU
kembali ke geraknya . Diam AKU kembali ke
diamnya . Sifat AKU kembali ke sifat . Nama
AKU kembali ke namaNya . Praktek AKU kembali
ke amalannya . Wujud AKU kembali ke
wujudnya .
Memang benar , AKU itu akan kembali
kepadaNya , laksana cahaya kembali ke
matahari , seperti ombak kembali ke laut . tempat
kembali itulah tempat AKU sebenarnya .

Penjelasan yang ke - 16
Sebagaimana tersebut sebelumnya , AKU itu adalah
ROH . Itulah diri . ROH ini tidak tunduk pada
ruang dan waktu . Ini bukan tua dan tidak muda .
Tua dan muda itu hanya bagi jasmani dan
kondisi dunia ini saja . Semua ROH adalah
sebaya saja . Nabi Adam AS sebaya dengan
Nabi Muhammad SAW . Kita sebaya dengan
moyang kita . Begitulah sebagainya . tidak tua
dan muda untuk ROH . ROH tercita serentak
sekaligus saja .
Kemudian ROH itu dilahirkan ke dunia melalui
rahim ibu dengan tubuh kita sebagai sangkar
atau sarungnya . Ia dilahirkan ke dunia menurut
waktu yang telah ditentukan . siapa yang
ditakdirkan lahir dahulu dialah yang tua dan
siapa yang lahir kemudian dialah yang muda .
Dari segi rohaniah atau kebadanan ada tua dan
ada yang muda , tetapi dari segi ROH sebaya
saja .
AKU juga tidak tunduk kepada tempat . AKU
bukan Barat dan bukan juga Timur . bukan juga
dari Utara dan bukan juga dari Selatan . AKU
tidak tunduk pada arah dan tempat .
AKU juga bukan tunduk kepada bangsa . AKU
atau ROH bukan orang itu dan bukan
berbangsa ini . Bangsa - bangsa itu hanya ada
dalam dunia nyata ini . Di alam AKU tidak ada
bangsa - bangsa .
AKU adalah ma'lum dalam ilmu Allah , ada
dalam wujud - NYA . AKU adalah pengungkapan
sifatNya . Demikian AKU tenggelam dalam Yang
Maha Aku ( yaitu Allah SWT ) .

Penjelasan yang ke - 17
AKU tidak terkotorkan oleh kencing dan kotoran .
Tidak ada najis fisik yang dapat
mengotorkannya . Ibarat cahaya matahari , cahaya
itu menyinari kotoran dan benda - benda kotor ,
namun cahaya itu tidak akan kotor . ia menyinari
tempat wangi dan tempat busuk , tetapi cahaya
tidak akan wangi dan busuk , kotor atau bersih .
Najis pada AKU itu adalah syirik , menyekutukan
Allah , mengatakan Allah lebih dari satu . itulah
najis untuk AKU . AKU yang bertauhid adalah Roh
yang suci . ROH itu pada hakikatnya selalu
percaya dengan adanya Allahdan
mengesakanNya . Hanya setelah sampai kea lam
duni barulah ROH itu terkontaminasi oleh pengaruh
keduniaan , pengaruh iblis dan setan , pengaruh
kebendaan , pengaruh nafsu serakah dan
sebagainya .
Kita harus membersihkan jiwa atau AKU kita
kembali sebagaimana aslinya dengan zikrullah
( mengingat Allah ) dengan lisan , hati dan
perbuatan . Zikrullah itu ibarat air mutlak yang
membasuh dan menyucikan najis syirik dari AKU
itu . Bersihkanlah AKU itu sampai fana ' ( terasa diri
kosong , tidak apa - apa ) dan kemudian mencapai
setingkat lagi ke tingkat ' baqa ' ( terasa diri
selalu bersama Allah ) . Terasa Allah ada
dimana saja kita berada .
AKU yang bersih atau diri yang suci adalah diri
yang mengesakan Allah sampai tidak terasa
adanya diri . Yang ada hanya DIRI YANG
BERDIRI SENDIRINYA yaitu Allah SWT .

Penjelasan yang ke - 18
AKU yang hakiki itu tidak tunduk pada warna
kulit dan ras . AKU itu bukan putih , hitam
manis , kuning dan sebagainya . sebagaimana
adanya warna pada tubuh . AKU tidak ada warna
dan tidak berbangsa - bangsa seperti bangsa
Cina , India , Melayu , Arab dan sebagainya .
Tubuh kita berasal dari unsur - unsur tanah , air ,
api , dan udara tetapi ROH kita bukan dari unsur -
unsur dunia nyata ini . AKU ghaib dari pandangan
mata kasar namun ia tetap ada .
AKU berasal dari tempat yang paling mulia . AKU
berasal dari Yang Maha AKU ( yaitu Allah ) . AKU
berasal dari ilmu Allah masuk ke alam jasad ini
dan kemudian kembali kepadaNya . Jadi ROH
itu sebagai Nur Allah saja . Ia pun kembali ke
tempat asalnya yaitu ke hadirat Allah SWT .

Penjelasan yang ke - 19
AKU ini pada hakikatnya adalah boneka yang
diperankan oleh Dalang ( yaitu Allah ) . AKU ini dari
satu ibarat lagi iailah keris yang dihunus oleh
pendekar . AKU tidak berdaya upaya , gerak dan
diam AKU adalah digerakkan dan didiamkan oleh
Allah . Adanya AKU adalah limpahan dari adanya
Allah .
Allah itu hakiki . AKU itu majazi atau relative
saja . Kalau difaham dan diselidiki secara
mendalam , akan terasa bahwa yang ghaib dan
yang lahir dan yang awal dan yang akhir adalah
Allah saja .
Pendeknya pada pandangan orang yang sangat
hampir dengan Allah , alam dan dirinya lenyap
sama sekali dan tinggallah Allah semata - mata .
Ini dipandang oleh ROH yang bersih dan suci
dan mentauhidkan diri kepada allah semata -
mata .

Penjelasan yang ke - 20
AKU yang hakiki itu adalah Nurullah ( cahaya
Allah ) karena dengan ROH , Allah terlihat .
Sesuatu yang menampakkan sesuatu yang lain
adalah cahaya . Tanpa cahaya gelap gelitalah
segala - galanya .
AKU juga ayatollah ( tanda - tanda Allah ) karena
ROH itu tanda - tandanya adanya Allah .
AKU juga digelar Rohullah karena ROH itu adalah
hembusan dari Roh Allah . Itulah AKU yang hakiki .
AKU dan alam semesta adalah pengungkapan atau
tajlli Allah . AKU ini adalah alam ke kecil karena
semua hal yang ada dalam alam besar ini
ada salinannya atau penzahirannya dalam alam
kecil .
Alam semesta ini juga digelar Insan Kabir
( manusia besar ) karena semua yang ada dalam
alam kecil ini ada kenyataannya dalam alam
besar .
Insan Saghir ( manusia kecil ) ini adalah diri ( ROH )
manusia itu dan Insan Kabir itu adalah alam
semesta raya yang ghaib dan yang nyata . alam
kecil adalah Insan Saghir yakni Manusia dan Alam
Besar adalah Insan Besar yaitu Alam Semesta
Raya .
Demikian pendapat Filsafat Kesufian
( Philosophy of Sufism ) .

Penjelasan yang ke - 21
Dalam alam dunia ini kita katakana si anu itu
orang Kota dan si anu itu orang kampong
atau si anu itu berada di kantor atau berada
di rumah . Semua itu menunjukkan tempat dalam
alam nyata ini . Tapi bagi ROH itu semua tidak
ada . Ia bebas dari tempat atau arah atau waktu
atau waktu .
ROH itu hidup . Ia tidak tunduk kepada alam
nyata atau alam material . ROH itu hidup
dengan limpahan Yang Maha Hidup . Demikianlah
AKU .

Penjelasan yang ke - 22
AKU memang beserta dengan Allah , sejak dari
dahulu sampai akan dating atau sejak awal
sampai akhir . Tidak pernah bercerai dan berpisah
dengan Yang Maha Aku ( yaitu Allah ) . sejak dari
dalam ilmu Allah sampai sampai ke alam akhirat
yang tidak ada ujungnya , AKU tetap bersama
Allah .
AKU tidak keluar dan tidak masuk dalam
lengkongan Allah . AKU itu memang berada dalam
lengkongan Allah saja . Kalau Allah itu
diibaratkan sebagai lautan , maka AKU itu
ikannya . Ikan itu selalu dalam lautan dan tidak
akan hidup tanpa air lautan itu .
' Masuk ' dan ' Keluar ' , ' berpisah ' dan ' bersatu ' ,
tidak termasuk dalam kamus AKU . AKU bukan
seperti badan kasar yang terkena ruang
dan zaman .
AKU menyerahkan dirinya dan nasibnya kepada
Yang Maha AKU . Cukuplah Dia mengontrol dan
memelihara AKU . AKU tidak perlu pada yang lain
lagi . Tidak perlu pertolongan dari ghairullah
( selain Allah ) , bahkan tidak ada ghairullah pada
pandangannya . Cukup Allah untuk AKU .

Penjelasan yang ke - 23
AKU bodoh . Dialah yang mencerdikkan AKU .
AKU lemah Dialah yang menguatkan AKU . AKU
tidak tahu , Dialah yang memberiku tahu . AKU
papa kedanan , Dialah yang memperkaya
AKU .
AKU bertanya , memohon , berharap kepadaNya
saja . Seolah - olah AKU dan DIA berpadu dan
bersatu dimana dan kapan saja . Dan DIA ada
dalam kesadaran ( consciousness ) AKU .
Renunglah ke dalam AKU . Dia berada dalam
kesadaran AKU . Maha Halus dan Maha Seni .
AKU terdengar bisikannya . Dalam waktu sunyi
sepi , paling baik mendengar bisikan hati nurani .
Tanpa huruf , tanpa suara , tetapi AKU faham
segala - galanya .
AKU kenal Dia dalam kesadaran batinku karena
AKU berhubungan dengan Dia tanpa
menyekutukanNya . Inilah satu hasil zikrullah .

Penjelasan yang ke - 24
AKU ada dalam lautan Yang Maha Wujud . AKU
selalu berada dalam lautan itu . dalam lautan
itulah AKU penduduk . Itulah lautan ada .

Penjelasan yang ke - 25
AKU memang ada kesadaran , limpahan Yang
Maha Sadar ( yaitu Allah SWT ) . kesadaran AKU
meliputi alam nyata dan alam gaib , alam dunia
dan alam akhirat . AKU sadar semua itu . semua
hal itu ada ilmuku . Allah ada dalam
kesadaran AKU . Begitu juga makhluk ada dalam
kesadaran AKU . Segala yang ada dalam
kesadaran AKU itulah ilmu AKU . Surga , neraka ,
malaikat dan iblis ada dalam kesadaran AKU .
Semua yang ada dalam ilmu atau kesadaran AKU
itu adalah pengungkapan Allah dalam kesadaran dan
ilmu AKU .

Penjelasan yang ke - 26
AKU selalu cinta kepada DIA ( Allah ) . tidak
ingin berpisah dan berjauhan dengan DIA . AKU
selalu ingatkan DIA . Terasa azab jika tidak
mengingatiNya . Puja dan puji hanya untuk DIA
belaka . Perasaan cinta ini tidak akan ada pada
AKU jika tidak dengan anugerahNya juga .
Alangkah kerdilnya AKU berada dalam dewan
DIA .

Penjelasan yang ke - 27
Dari pandangan ROH atau AKU yang hakiki , AKU
tidak memiliki apa - apa tetapi dimiliki oleh
Yang Maha Kaya ( yaitu Allah ) .
AKU dimasukkan untuk menjalani hidup di
dunia fana ini . AKU juga diberi nafsu . kalau AKU
dikuasai oleh badan dan nafsu , maka binasalah
AKU itu , tetapi jika AKU yang menkluki badan
dan nafsu , maka selamatlah AKU itu .
AKU membawa kita menuju Allah dan menyadari
hakikat dirinya dan Tuhannya . nafsu serakah
membawa kita jauh dari Allah dan lupa akan
hakikat diri kita . Lantaran itu hanyutlah itu dalam
larutan kelupaan dan kesesatan dan akhirnya ia
akan menyesal setelah ia meninggalkan
badannya . Setelah ROH berpisah dari badan ,
maka sadarlah AKU itu kembali akan kondisi
dirinya yang sebenarnya .

Penjelasan yang ke - 28
Badan kita ini amat kerdil , ibarat sebutir pasir di
padang sahara , setitik air di lautan luas , sebiji
bintang di cekrawala , melukut di tepi gantang ,
masuk tidak bertambah dan keluar tidak
mengurang . Betapa kecil dan kerdilnya tubuh
kita . Itulah wajah lahir AKU .
Tapi kalau kita renung ke wajah batin kita , dia
paling mulia , paling tinggi martabatnya ,
mengatasi segala makhluk dan malaikat . AKU itu
suci dan wangi , sangat hampir dengan Ilahi .
Dialah cahaya Allah , Dialah ayat - ayat Allah ,
Dialah ROH Allah , Dialah bayangan dan
pengungkapan Allah .
AKU yang hakiki itu sangat mulia , tidak
tertandingi oleh semua makhluk . dia bertasbih
setiap saat , memandang Allah dengan
kasihnya , rindu dendam tiada terkira . itulah AKU
yang sebenarnya .

Penjelasan yang ke - 29
Berbagai cara orang akan mengenal
dirinya atau akunya . Ada yang melalui meditasi ,
pertapaan , mengosongkan pikiran , latihan jiwa
yang menyiksa tubuh dan sebagainya . tapi
bagi oaring - orang Sufi adalah dengan Zikrullah
yang diajarkan oleh guru - guru Sufi yang ahli .
Dengan berzikir dan melalui bimbingan Syeikh
Mursyid sampailah seseorang itu pada tingkat
mengenal dirinya atau akunya .
Orang - orang Sufi ada menjelaskan bahwa
" Barangsiapa yang mengenal dirinya , maka akan
kenallah ia akan Tuhannya " . Ini bukan berarti
DIA jadi Tuhan . Apabila seseorang itu kenal
gambar , maka kenallah ia akan orang yang
digambarkan . Ketika seseorang kenal akan
baying dalam cermin , maka kenallah ia orang
yang punya baying . Fahamkanlah !

Penjelasan yang ke - 30
Orang yang memasuki jalan kesufian ( Tareqat
Sufiyah ) adalah sebenarnya memasuki
petualangan yaitu petualangan akunya
menuju Allah SWT . Perjalanan ini bukan dari
tempat ke tempat atau dari waktu ke waktu , tetapi
petualangan ini adalah petualangan dalam
kesadaran AKU , beredar dalam pengalaman
spiritual atau kejiwaan . Hanya jiwa yang
merasakannya , tidak terlihat oleh mata telanjang .
Tetapi setelah sampai ke tujuan ( tempat
dituju ) yaitu kesadaran bahwa AKU ini fana
dalam Allah dan Baqa ( tetap ) denganNya , barulah
AKU itu sadar bahwa petualangan itu hanya
dari tidak sadar ke sadar . menyadari
AKU memang berada di tujuan sejak awal
sampai akhir . Apakah tujuan itu ? itulah
kesadaran dan pengenalan tentang Allah atau
dalam istilah kesufian digelar ma'rifat .
Pada hakikatnya AKU itu memang berada ' dalam '
Allah dan ' tetap ' dengan Allah sejak awal lagi ,
dulu , sekarang , dan akan dating . AKU memang
bersama dan ' berpadu ' dengan Tuhannya . AKU
itu memang diliputi oleh lautan Wujud Ketuhanan .

Penjelasan yang ke - 31
Dalam tingkat AKU yang hakiki , ia tidak peduli
orang yag mengeji karena keji itu tidak akan
merendahkan martabatnya . Ia juga tidak peduli
orang yang memuji karena pujian itu tidak akan
meninggikan martabatnya . AKU tidak sakit hati
dengan kejian dan tidak bangga dengan pujian .
Semua itu tidak apa - apa bagi AKU . Keji dan puji
tidak mempengaruhi martabatnya sedikit jua .
' Yang apa - apa ' untuk AKU hanya Allah karena
Dialah tempat AKU kembali , tempat AKU
mengadu , tempat menyerahkan diri , tempat
perlindungan , tempat pembelaan dari apa jua
angkara , dari jin dan manusia , dari dunia dan
apa saja . Cukuplah Allah bagi AKU .

Penjelasan yang ke - 32
Dalam kesadaran AKU , semua makhluk ini dan
diri AKU juga adalah semata - mata ayatollah
( tanda - tanda Allah ) . Tanda - tanda adanya Allah ,
tanda - tanda kesempurnaanNya , keagunganNya
dan keindahan- .
Bila dilihat tanda , tergambarlah yang tanda .
Bila dilihat gambar , terbayanglah yang
digambar . Bila dilihat daun yang bergoyang ,
nampaklah angina yang bertiup . Bila nampak
baying , nampaklah yang empunya baying . AKU
dan alam semesta raya ini adalah ayat - ayat
Allah belaka .

Penjelasan yang ke - 33
AKU yang hakiki percaya dan menyerah diri
kepada Yang Maha AKU ( yaitu Allah ) saja tanpa
sangsi dan ragu - ragu . AKU memfanakan dirinya
dalam Yang Maha AKU . Terasa oleh AKU betapa
kasihnya Yang Maha AKU kepadanya . tidak
terhingga kasih sayangnya kepada AKU , melebihi
kasih sayang ibu kepada anaknya . yang Maha
AKU cinta dan kasih sayang kepada AKU .
Percayalah !

Penjelasan yang ke - 34
Adakalanya AKU itu sangsi dan ragu atau
perasaan tidak menentu terhadap kasih sayang
Yang Maha Penyayang . mungkin setan
membisik kedalam kalbu sehingga ragu - ragu dan
tidak percaya dengan kasih sayang Yang Maha
Pengasih .
Oleh yang demikian , AKU selalu memohon
perlindungan Allah dari bisikan setan . setiap
saat AKU berjuang melawan bisikan setan itu
dan mengharapkan bantuan dari Yang Maha
Gagah ( yaitu Allah ) .

Penjelasan yang ke - 35
AKU selalu menyerahkan diri kepada Allah
SWT . Penyerahannya bulat dan padat . Ini
menyerahkan dirinya kepada Allah ibarat bayi
menyerahkan dirinya kepada ibunya , ibarat
mayat menyerahkan dirinya kepada pemandi
mayat , ibarat ombak memfanakan atau
melenyapkan dirinya kedalam lautan . bahkan
lebih dari itu lagi . Tidak bisa digambarkan lagi .

Penjelasan ang ke - 36
AKU sebenarnya berasal dari tempat yang tinggi
dan mulia yaitu dihadrat Allah SWT . Berikutnya
kencan sebentar ke planet bumi dan
digabungkan dengan badan jasmani untuk
waktu yang ditentukan tampaknya merantau
sebentar di planet bumi ini .
Ketika sudah cukup waktu berada
diperantauan , AKU pun kembali pulang menuju
ke tempat asal . Ibarat perantau kembali ke
kampong halaman . Tidaklah terkira hati merasa
nyaman .
Tetapi jika diperdalam renung dan kaji , AKU
tetap berada di tempat sendiri . Bukan dari mana
dank e mana pergi . Bila dan dimana juga pun
AKU di tempat sendiri juga .
AKU dating dari Ilahi , tidak bercerai meskipun
seinci dan sesaat . AKU tetap bersama setiap
waktu dengan Allah SWT . Dulu AKU bersama
denganNya , sekarang pun bersama denganNya ,
akan dating pun bersama denganNya . selalu
AKU bersama dengan Allah SWT .
AKU itu tetap . AKU juga , bersama Allah selalu .
Hanya alam - alam yang ditempuh saja berbeda ,
dari satu alam KE SATU ALAM YANG LAIN . AKU
SELALU KEKAL DENGAN Allah , meskipun di
alam manapun berada .

Penjelasan yang ke - 37
AKU tidak terkesan dengan kemajuan manusia .
Tidak terkesan dengan kemajuan sains dan
teknologi , kemajuan peniagaan dan
industri . Bahkan AKU tidak heran dengan
segala urusan keduniaan .
Yang dihairankan oleh AKU iailah Allah Yang
Maha Bijaksana yang melimpahkan segala ilham
kemajuan itu . Sebenarnya Dialah yang maju dan
Dialah yang bijaksana . Dia yang memiliki segala
ilham . Sumber ilham kemajuan itu dari Yang
Memiliki Ilham itu sendiri yaitu Allah SWT .

Penjelasan yang ke - 38
AKU itu diri . Diri manusia itu banyak tetapi
berasal dari Diri Yang Satu . Diri itu ROH . ROH itu
banyak tetapi berasal dari Satu ROH yaitu Al Roh .
Al Roh itu digelar oleh orang - orang Sufi sebagai
Haqiqatul Muhammadiyah atau juga digelar Insan
Kamil atau Insan Kabir . Al Roh itu juga digelar Al
Roh Ul Kulliyah ( roh semesta ) . dari ROH
Semesta inilah ditampakkan ROH - ROH yang
berbagai dan banyak itu . Allah lahirkan AL Roh
dan dari Al Roh diungkapkan sekelian ROH . ROH
individu atau ROH tunggal itu pancaran
dari Al Roh dan Al Roh pula terbit dari Allah
SWT .
Demikian pandangan filsafat kerohanian
sebagian orang Sufi .

Penjelasan yang ke - 39
AKU tidak megah dengan harta benda , uang
ringgit , pangkat derajat , anak pinak , sanak
saudara yang banyak dan segala ghairullah
( selain Allah ) .
AKU tidak iri dengan orang kaya . ia tidak
dengki dengan orang - orang berpangkat tinggi .
Pada pandangan AKU segala harta benda , uang
ringgit , pangkat , kerabat , anak-anak dan
sebagainya itu adalah milik Allah yang
dianugerahkanNya kepada siapa saja yang
dikehendaki . Dia yang menentukan siapa
yang patut diberi harta banyak dan siapa yang
patut diberiNya harta yang sedikit . semua itu
Allah yang menentukan . KetentuanNya tidak
dapat disanggah dan diperdebatkan . kenapa AKU
harus dengki dan iri hati dengan ketentuanNya .
Dia yang AKU puji dan puja tentulah AKU redha
dengan ketentuanNya .

Penjelasan yang ke - 40
AKU tidak merasa hina kalau miskin papa atau
buruk permukaan tubuh , atau tidak berpangkat atau
tidak banyak teman atau tidak intan berlian .
Semua itu terkait dengan keduniaan dan
materi , tidak bersangkut paut dengan AKU
yang bersifat spiritual .
AKU hina jika kufur dengan Allah . AKU hina jika
jauh dengan Dia , jika tidak beriman dan tidak
bertakwa , itulah kehinaan pada AKU yang
nyata .

Penjelasan yang ke - 41
Tujuan AKU adalah ALLAH . yang diharapnya
adalah keridhaan Allah . Yang dimintanya adalah
ampunan Allah . Pada pandangan AKU
kehidupan akhirat itulah yang utama . kembali ke
hadirat Allah itulah yang diidamnya .
AKU tidak takut mati ( berpisah nyawa dari
badan ) karena ' mati ' sebenarnya pindah
alam , dari alam dunia kea lam barzakh . AKU
tetap AKU juga . Meskipun badan hancur tetapi
AKU tidak hancur . AKU akan kembali sadar
karena hijab - hijab ( tirai - tirai ) kebadanan telah
hilang .

Penjelasan yang ke - 42
Meskipun dari segi kehidupan dunia ini
seseorang itu papa , tapi kalau jiwanya kenal
diri dan Tuhannya , ia tetap kaya . kaya pada
perasaannya . Meskipun susah kehidupan
dunianya , akunya tetap merasa senang .
Meskipun badannya lemah , akunya tetap merasa
kuat . Meskipun kesunyian tanpa teman , namun
ia tetap merasa ramai .
AKU yang telah ' menyerap ' dalam Yang Maha
AKU , atau jiwa yang ' menyerap ' dala Jiwa
Semesta atau perasaan yang ' menyerap ' dalam
Perasaan Sejagat Raya , atau diri yang
' menyerap ' dalam Diri Semesta Raya , tidak akan
merasa lemah , tidak akan merasa susah , tidak
akan merasa buruk , dan tidak akan merasa duka ,
dan tidak akan merasa kesepian .

Penjelasan yang ke - 43
AKU tidak megah dan tidak bangga . orang yang
telah kenal akunya tidak memiliki sifat - sifat yang
tercela seperti takabur , congkak , sombong ,
kikir , dengki , khianat , takut kepada ghairullah ,
mengumpat , mengeji dan sebagainya .
Sifat - sifat tercela itu tidak perlu baginya . segala
sifat tercela itu sendirinya hilang dan diganti
dengan sifat - sifat terpuji .
Apakah yang ingin dimegahkan , dikhawatirkan ,
ditakutkan , dan sebagainya karena AKU itu
sebenarnya tidak ada apa - apa . AKU itu kosong
belaka . Yang ada hanya Allah pada hakikatnya .
Allah memiliki segalanya . Dia yang patut
dipuji dan dipuja .

Penjelasan yang ke - 44
AKU itu berilmu . Ilmunya adalah limpahan ilmu
Allah . Ilmu itu meliputi yang diketahui . apa yang
diketahui itu adalah konten ilmu . Jadi
AKU , ilmunya dan yang diketahuinya adalah
sebenarnya ' bersatu ' , ' bersama ' , dan tidak
bercerai .
AKU itu tahu . Apa yang AKU tahu itulah
konten ilmu AKU . Berbagai yang
diketahui oleh AKU . Semua itu konten ilmu
AKU . Semua itu tidak bercerai dari AKU .

Penjelasan yang ke - 45
AKU yang sebenarnya itu hanya dikenai
Allah saja . Ia tidak dikuasai oleh siapapun . alam
ini tunduk pada AKU . Makhluk itulah yang
tunduk kepada AKU dengan perintah Allah Yang
Maha Perintah .
AKU itu khalifah Allah atau wakil Allah yang
mngurus makhluk dengan isinya . segala yang
ada dilangit dan dibumi semua untuk AKU . kalau
dunia ini lading , AKU pengurusnya dan Allah
yang empunya lading itu .
Allah tidak perlu apa - apa . Hanya AKU yang
membutuhkan Dia . Hanya AKU yang menginginkan
dunia . Makhluk segalanya adalah untuk AKU
( Insan ) . Semuanya karunia Tuhan AKU ( Allah ) .
Allah jadikan makhlukk untuk AKU . demikian
mulianya AKU .

Penjelasan yang ke - 46
AKU ini memang suci hakikatnya karena Ia
limpahan Nur Allah Yang Maha Suci . yang
mengotori AKU ini adalah syirik yaitu
menyekutukan dengan apa dan siapa pun . untuk
membersihkan kotoran syirik itu dari hati adalah
dengan Tauhid . Tauhid ibarat air yang
menyucikan najis syirik dari hati . jiwa yang
bersih adalah jiwa yang tauhid .
Dengan Tauhid ini membuat jiwa seseorang itu
berani , tawadhu ' , sabar , kuat dan gagah karena
jiwa tauhid ini tepat mengesakan Allah dan
menyerah bulat - bulat kepada Allah Yang Maha
Agung .
Dengan berzikir hati akan jadi tenang dan damai ,
akan menimbulkan semangat tauhid dalam dalam
penzikir itu .

Penjelasan yang ke - 47
Hubungan AKU dengan Allah SWT iailah ibarat
pehubungan matahari dengan cahayanya , ibarat
ombak dengan laut , ibarat air dengan es . semua
ini menunjukkan betapa dekatnya perasaan
AKU itu dengan Khaliknya .
Satu ibarat lagi adalah pelukis dengan lukisan ,
pengukir dengan ukiran , penulis dengan
karangannya , pencipta dengan ciptaan . ini
adalah ibarat untuk menunjukkan bahwa AKU
dengan alam semesta raya ini adalah tanda -
tanda atau manisfestasi Wujud Yang Maha Esa
itu .

Penjelasan yang ke - 48
AKU tetap menisbatkan Allah dalam segala hal
dan tindak tanduknya . Maksudnya AKU tetap
nampak Allah di balik segala yang maujud
( hal yang ada ) ini dan " nampak " perbuatan
dan perbuatan dan arah mana memandang disana
" Nampak " Allah .
Oleh karena memandang yang sedemikian itu
maka AKU akan berkata , " Tidak ada maujud
melainkan Allah " . Ini adalah kata - kata dari orang
yang sudah " tenggelam " dalam lautan Ketuhanan
yang berada dalam pandangan keruhanian
semata - mata . Inilah orang - orang sufi yang telah
mencapai maqam Fana Fillah ( lenyap dalam
Allah ) dan seterusnya Baqa Billah ( tetap dengan
Allah ) .

Penjelasan yang ke - 49
AKU sebenarnya hanya mengagungkan dan
memuja Allah saja . Ia tidak mengagungkan
apa - apa pun jua selain Allah . pada pandangan
AKU tidak ada yang kuat dan gagah melainkan
Allah . Tidak ada yang bijaksana melainkan Allah .
Tidak ada yang kaya melainkan Allah .
Semua kekayaan , kegagahan , kebijaksanaan ,
keindahan ghairullah adalah hanya limpahan
karunia Allah semata - mata . Oleh itu , AKU tetap
dengan puji dan pujiannya terhadap Allah SWT
saja .

Penjelasan yang ke - 50
AKU yang hakiki ini memiliki ilmu . ilmunya
adalah limpahan dari ilmu Allah . Seluruh ala mini
ada dalam ilmu AKU . Dalam ilmu AKU ada
surga , neraka , dunia , akhirat , malaikat , iblis
bahkan seluruh ciptaan Allah . Semua ini ada
dalam ilmu AKU karena AKU tahu semua itu .
Telah diberitahu melalui ayat - ayat Allah , yang
tersurat dan tersirat , bahwa semua hal
tersebut ada dan AKU percaya dan ' merasakan '
adanya . Oleh itulah AKU ini memiliki ilmu
yang meliputi segala - galanya . Semua itu adalah
limpahan karunia Allah belaka .

Penjelasan yang ke - 51
Menurut Filsafat Kesufian , AKU itu adalah Insan
Saghir yakni Manusia Kecil . Alam semesta raya
yang ghaib dan yang nyata , adalah Insan kabir
atau manusia besar . Insan Saghir itu adalah
Alam Saghir yaitu Alam keil dan Insan Kabir itu
adalah Alam besar .
Dikatakan demikian karena fakta - fakta
dalam Insan Kabir atau manusia besar itu ada
dalam Insan Saghir . Ide - ide Insan Kabir itu ada
terbayang dalam Insan Saghir atau Alam Kecil
yaitu Manusia .
Alam Kabir itu pula mengandung alam ruh , alam
Mithal dan alam jasmaniah atau alam fisik .
Alam - alam ini juga ada pada Insan Saghir atau
manusia . Manusia terdiri dari unsure - unsur roh ,
Mithal , badan sebagaimana Alam Besar ini
terdiri juga dari unsur - unsur roh , Mithal dan
fisik .
Roh itu nyawa atau jiwa atau ' hidup ' . fisik itu
massa atau badan . Mithal itu adalah antara roh dan
badan yang digelar mental atau khayal atau
pikiran ( mind ) .
Ide Alam Kabir ada dalam Alam Saghir
( manusia ) . Hakikat Insan kabir ( yaitu Alam Besar )
ada dalam Insan Saghir yakni Manusia . unsur -
unsur alam kabir itu ada juga di Alam kecil
atau manusia itu .
Maka dengan itulah dikatakan AKU itu ayangan
atau salinan Alam Kabir . AKU juga adalah
bayangan atau salinan Insan Kabir . insan Kabir
dan Alam Kabir adalah jua nama untuk satu entitas
atau diri .
Demikian teori Filsafat Kesufian menurut
pandangan sebagian Ahli Sufi .

Penjelasan yang ke - 52
AKU itu diri . Diri insan dibagi menjadi tiga
bagian menurut pendapat sebagian Ahli
Sufi , yaitu bagian jasmani , bagian mithali
dan bagian ruhani .
Unsur roh itu adalah diri yang sebenarnya . itulah diri
yang tidak akan ' mati ' menurut istilah biasa . diri
ini berpindah alam saja dari satu alam ke satu
alam yang lain . Diri inilah yang mulia dan
menjadi ayat atau nur Allah . kejadiannya mulia
dan tinggi .
Unsur mithali adalah unsur antara jasmani
dengan rohani . Ini adalah diri lapisan yang kedua .
Ini termasuk pikiran , pikiran dan tubuh halus
yang bukan jasmani dan bukan pula roh yang
sebenarnya . Diri inilah yang bisa mengembara
dalam alam mimpi tatkala kita tidur .
Di lapisan yang ketiga iailah diri jasmani yaitu
badan kasar kita yang terdiri dari empat unsur
yaitu unsur air , unsur angina , unsur api dan unsur
tanah . Diri ini membutuhkan unsur - unsur yang
empat itu untuk dapat hidup . kehidupan hanya
akan ada setelah empat unsure itu tersedia .
Itulah tiga bagian diri manusia . walau
Namun , unsur roh itulah yang paling
penting . Roh itu hidup . Tanpa ' hidup ' lapisan
yang dua lagi tidak bekerja . Dengan adana roh
barulah diri kita bisa berpikir , berkomunikasi ,
makan , minum , bermain , bergerak dan
sebagainya . Tanpa roh segalanya akan kaku ,
mati , dan tidak berguna lagi .

Penjelasan yang ke - 53
Ada juga orang yang berpendapat iri manusia itu
terbagi menjadi dua unsure sahaj yaitu rohaniah
dan jasmaniah . Unsure rohaniah termasuk
nyawa atau jiwa , dan juga pikiran , pikiran ,
khayalan , akal , dan sejenisnya . semua ini
berunsur spiritual atau kejiwaan .
Yang bersifat kejasmanian atau kebadanan ini
termasuk anggota badan kasar seperti kepala ,
badan , kaki , tangan , telinga , mata , dan
sebagainya yang terdiri dari unsur - unsur api ,
angina , tanah dan air .
Kedua unsur kejiwaan dan kebadanan ini
saling bertindak antara satu dengan yang lain ,
saling pengaruh mempengaruhi antara satu
dengan yang lain . Kalau seseorang itu hatinya
susah , atau duka , perasaan ini dapat
mempengaruhi jasmaninya seperti tidak lalu
makan dan minum dan akibatnya badan jadi
kurus dan tidak sehat . Sebaliknya pula kalau
badan sakit , pikiran pun cemas dan ini
menyusahkan hati dan jiwa . Demikianlah adanya
pengaruh mempengaruhi antara jasmani dan
rohani .

Penjelasan yang ke - 54
Setiap orang harus sejauh mungkin kenal
akan dirinya yang sebenarnya itu yaitu yang berunsur
spiritual atau spiritual itu agar tidak
menghabiskan hidupnya di dunia fana ini . hidup
kita bukan di dunia ini saja . Hidup kita akan
berlanjut sampai kekal abadi di akhirat yang
tiada ujungnya . Disana nilai buruk atau baik
bukan diukur dari segi kekayaan harta benda ,
banyaknya anak-anak , bukan karunia
bintang atau medali atau pangkat yang diperoleh
di dunia ini . Nilai baik dan buruk seseorang di
sana tergantung kepada iman dan amal saleh
seseorang itu .
Dengan kenalnya kita akan diri kita yang sebenarnya
itu , kita tidak akan putus asa , tidak takut , tidak
khawatir dalam melayari bahtera hidup kita ini .
Ini karena kita tahu diri kita adalah kekasih Allah .
Takkanlah orang yang mengasihi seseorang itu
akan menganiaya kekasihnya . sebenarnya Allah
kasih akan diri kita lebih dari ibu mengasihi anak
kesayangannya . Ia Maha Kasih Sayang terhadap
hamba - hambanya .
Dengan mengenal diri kita , tidaklah kita takabur ,
sombong , congkak , dengki , iri hati , khianat
karena kita tahu siapa diri kita sebenarnya .
Dinisbahkan dengan Allah SWT , kita tidak apa -
apa , hanya ayat - ayatNya saja . jika
dinisbahkan dengan makhlukNya , diri kita adalah
penguasa dan manajer . Allah menciptakan alam
dan makhluk untuk kita ( sebagai insan ) dan kita
untuk Dia . Demikian kata Anggota Sufi .

Penjelasan yang ke - 55
Badan kita yang lahir ini adalah pengungkapan diri
kita yang batin . Diri kita yang batin itu terlihat dari
pandangan mata kasar . Untuk melihat yang batin
itu diperlukan bayangannya yaitu diri kita yang
zahir ini . Maka itulah dikatakan badan kasar itu
hanya ' sarung ' atau ' tunggangan ' atau ' kandang '
bagi badan yang gaib itu .
Bila nyawa berpisah dari badan , maka
tinggallah badan itu dan lama kelamaan jadi
membusuk dan hancur kecuali dengan kehendak Allah
ada juga tubuh yang tidak membusuk setelah lama
nyawa meninggalkannya . Tetapi pada kebiasaan
atau lumrahnya badan akan hancur binasa . itulah
dikatakan dari tanah kembali ke tanah .
Ada juga orang melihat dalam dunia ini
' bayangan ' atau ' lembaga ' orang yang telah lama
meninggal terjadinya dan beraksi
sebagaimana hidupnya dalam dunia dahulu . itu
bukanlah badan orang itu sebenarnya . badannya
telah hancur binasa . ' Bayangan ' atau ' lembaga '
itu adalah dari unsur alam Mithal . alam Mithal
ini adalah alam yang halus , yang penghuninya
atau isinya tidak hancur . Ia bukan roh
semata - mata dan bukan pula badan semata -
mata . Ini adalah antara kedua unsur itu .
Seperti yang kita perjelaskan dahulu , diri kita
terdiri dari tiga unsur yaitu unsur badan , yang
akan hanur kecuali yang dikehendaki Allah untuk
tidak hancur , unsur Mithal yang tidak hancur
tetapi tersimpan dalam ' alam Mithal ' dan unsure
ketiga iailah roh dan ini selamanya hidup ,
tidak hancur dan tidak kembali lagi ke dunia
nyata ini .
' Lembaga ' atau ' bayangan ' orang yang telah mati
yang terlihat oleh orang dalam dunia ini dan
terjadi seperti mana ia hidup I dunia sebelumnya ,
sebenarnya adalah berunsur mithaliyyah ( Mithal ) .
Sesekali ia terlihat oleh orang yang hidup
dalam dunia ini persis seperti mana hidupna
dahulu , bahkan dapat pula berkata - kata dengan
orang yang berada dalam dunia ini . ini telah
banyak terjadi dimana saja dalam dunia ini ,
baik di Barat atau di Timur .
Setelah kita memahami alam yang tiga itu , maka
tidaklah kita heran kenapa ada orang yang
mengklaim melihat si anu dan si anu padahal
orang itu telah meninggal dunia . Alam Mithal ini
ada tetapi tidak terlihat kecuali mereka yang
dibukakan hijab untuk melihat alam itu dan para
penghuninya .
Demikian teori sebagian Ahli Sufi .

Penjelasan yang ke - 56
Untuk mengenal AKU yang hakiki itu perlu
berusaha dengan sabar dan perlu panduan guru
yang ahli dalam bidang kerohanian dan
kesufian , dan banyak berpikir dan berzikir dan
memohon taufik dan hidayah dari Allah SWT .
AKU kita ini ibarat sagu , harus dipecahkan
ruyung , barulah dapat sagunya . memecah ruyung
itu harus dengan petunjuk orang yang telah
ahli memecahkan ruyung yang tahu cara
bagaimana memecahnya dan alat pemecahnya
pula harus yang sesuai .
Satu lagi ibarat , AKU yang hakiki yang dikatakan
bayangan atau ayat atau pengungkapan Yang Maha
AKU ( yaitu Allah ) itu ibarat tujuan atau
tujuan yang dituju . sebelum sampaike
tujuan itu perlulah kita bepergian atau
berjalan dengan kendaraan atau tanpa kendaraan
menuju tempat yang di tuju itu . Supaya kita tidak
tersesat , kita harus si penunjuk jalan atau ' guide '
agar kita sampai ke tempat yang sebenarnya .
Kita perlu pula kendaraan agar cepat sampai ,
kalau berjalan kaki saja tanpa kendaraan
lambatlah sampai . Setelah sampai perlulah kita
mendapat konfirmasi dari si penunjuk jalan
bahwa tempat yang kita tuju itu telah sampai ,
maklumlah tempat yang kita tuju itu belum
pernah kita lihat , mungkin kita was - was atau
ragu - ragu apakah itu tempatnya . setelah sah
itulah tempat yang kita tuju , maka tamatlah
petualangan kita . Apabila kita telah berada
dalam tempat yang dituju itu , maka bebaslah kita
menikmati dan merasakan atau mengalami kondisi
di tempat tersebut .
Seperti kata orang - orang sufi , " Barangsiapa
kenal dirinya akan kenal Tuhannya " . mengenal
Allah melalui mengenal diri itu adalah jalan atau
cara orang - orang sufi . Ini bukan berarti diri kita
itu sama dengan Tuhan . Diri kita tetap kita . diri
kita bukan Tuhan . Allah tetap Allah tanpa afiliasi
dengan yang lain . Diri kita tetap diri kita juga .
Tapi dengan mengenal diri itu apatlah kita
mengenal Allah .
Seperti yang kita perjelaskan dalam penjelasan -
penjelasan yang terdahulu , AKU atau diri kita ini
adalah ayat - ayat atau tanda - tanda atau
bayangan Tuhan . Zat Tuhan itu , digelar oleh Anggota
Sufi sebagai ' Kunhi Zat ' ( murni Zat ) , tidak
sampai kedalam pengetahuan atau ilham atau
kasyaf kita . Pendeknya ilmu dan kasyaf kita tidak
sampai kesana . Tetapi bayangannya atau ayat -
ayatNya atau penzahiranNya dapat kita kenali .
Matahari itu silau mata kita memandangnya
tetapi bayangannya dalam air dapat kita pandang
tanpa merusak mata . Angin tidak dapat
dilihat tetapi kalau daun bergoyang itulah tanda
adanya angina . Pedas tidak dapat dilihat , tetapi
cabai atau cabai dapat dilihat . Inilah perumpamaan
atau ibarat . Pikirkanlah .
Kita ini ibarat bayang , daun , cabai tadi . dengan
melalui bayang dapat dikenal yang empunya
bayang . Dengan melihat daun bergoyang , dapat
diketahui adanya adanya angina . dengan cabai
dapatlah kita merasakan pedas .
Paling penting bertanyalah kepada orang yang
ahli dalam bidang kerohanian dan kesufian ini .
Janganlah ditanya kepada yang bukan ahlinya ,
karena setiap ilmu itu ada ahlinya . ahli ilmu
itulah yang faham dan mengerti tentang ilmu
yang diketahui dan diamalnya .
penutup
Demikianlah serba singkat tentang hal AKU
ini menurut pandangan Filsafat Kesufian .
Jika ada salah dan silap haraplah
perbaiki karena penulis bukanlah seorang
yang ahli dalam bidang ini , tetapi hanya
sekedar ' penerjemah ' yang menerjemahkan
ide - ide dalam ilmu penerjemah yang singkat
ini dalam bidang Filsafat Kesufian atau Filsafat
Tasawuf kedalam risalah singkat ini dengan
bahasa Malaysia yang mudah untuk dipahami
oleh orang awam .
Semoga risalah singkat ini dapat menambah
satu lagi perbendaharaan buku atau risalah
dalam kutub khannah atau perpustakaan buku -
buku atau selebaran Kesufian atau Tasawuf
dalam bahasa Malaysia untuk mereka yang tidak
faham membaca buku - buku atau selebaran
Kesufian dalam bahasa lain .
Mudah - mudahan Allah selalu memberi taufik
dan hidayah kepada kita sekalian .
Amin , amin , Ya Rabbal'alamin .
TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar