Laman
- Beranda
- al ilmu
- al kisah
- Allah dan Jalan menuju Allah
- Cahaya
- Do'a Doa
- Futuhat Al Makiyyah
- Hadits Qudsy
- Kalam Kalam Hikmah
- Kata Hati
- Kebenaran Hakiki
- Kitab Tauhid
- Mahkota Aulia Illaita'ala
- Mutiara Kalam Habaib
- My notes
- Qitab Sirr Al Asrar
- Shalawat
- Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Syar'i
- Syarh Al Hikam
- Taddabur Ayat Ayat
- Tokoh dan Biografi
Selasa, 26 November 2013
Tafsir Ibnu Katsir : tentang Basmalah
ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ ) 1 )
Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih dan Penyayang.
ﺍﻓﺘﺘﺢ ﺑﻬﺎ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔُ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺍﺗّﻔﻖ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﺑﻌﺾ ﺁﻳﺔ ﻣﻦ ﺳﻮﺭَﺓ
ﺍﻟﻨﻤﻞ، ﺛﻢّ ﺍﺧﺘﻠﻔﻮﺍ : ﻫﻞ ﻫﻲ ﺁﻳﺔ ﻣﺴﺘﻘﻠﺔ ﻓﻲ ﺃﻭّﻝ ﻛﻞ ﺳﻮﺭﺓ، ﺃﻭ ﻣﻦ ﺃﻭﻝ
ﻛﻞ ﺳﻮﺭﺓ ﻛﺘﺒﺖ ﻓﻲ ﺃﻭّﻟﻬﺎ، ﺃﻭ ﺃﻧﻬﺎ ﺑﻌﺾ ﺁﻳﺔ ﻣﻦ ﺃﻭّﻝ ﻛﻞ ﺳﻮﺭﺓ، ﺃﻭ ﺃﻧﻬﺎ
ﻛﺬﻟﻚ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﺩﻭﻥ ﻏﻴﺮﻫﺎ، ﺃﻭ ﺃﻧﻬﺎ ] ﺇﻧﻤﺎ [ ﻛﺘﺒﺖ ﻟﻠﻔﺼﻞ، ﻻ ﺃﻧﻬﺎ ﺁﻳﺔ؟
ﻋﻠﻰ ﺃﻗﻮﺍﻝ ﻟﻠﻌﻠﻤﺎﺀ ﺳﻠﻔًﺎ ﻭﺧﻠﻔًﺎ، ﻭﺫﻟﻚ ﻣﺒﺴﻮﻁ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻮﺿﻊ .
Para sahabat membuka Kitabullah dengan
membacanya. Dan para ulama bersepakat bahwa
ia (bismillah) merupakan salah satu ayat dari surah
an-Naml. Kemudian mereka berselisih pendapat
apakah basmalah itu ayat yang berdiri sendiri
pada awal setiap surat, atau merupakan bagian
awal dari masing-masing surat dan ditulis pada
pembukaannya. Ataukah juga merupakan salah
satu ayat dari setiap surat atau bagian dari surat
al-Fatihah saja dan bukan surat-surat lainnya.
Ataukah basmalah yang ditulis dimasing-masing
surat itu hsnys untuk pemisah antara surat saja,
dan merupakan ayat. Ada beberapa pendapat
dikalangan ulama baik salaf maun khalaf, dan
bukan disini tempat unuk menjelaskan itu semua.
ﻭﻓﻲ ﺳﻨﻦ ﺃﺑﻲ ﺩﺍﻭﺩ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺻﺤﻴﺢ، ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ، ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ، ﺃﻥ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻻ ﻳﻌﺮﻑ ﻓﺼﻞ ﺍﻟﺴﻮﺭﺓ ﺣﺘﻰ ﻳﻨـﺰﻝ
ﻋﻠﻴﻪ ) ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ ( ﻭﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻨﻴﺴﺎﺑﻮﺭﻱ
ﻓﻲ ﻣﺴﺘﺪﺭﻛﻪ ﺃﻳﻀًﺎ
Dalam Sunan Abu Dawud dengan sanad Shahih,
dari Ibnu Abbas radhiAllahu’anhuma,
bahwasannya Rasulullah saw tidak mengetahui
pemisah surat al-Qur’an sehingga turun kepadanya
{ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ }, dan dikeluarkan juga oleh
Imam Hakim Abu Abdillah an-Naisaburi dalam
Kitab Mustadraknya.
Diantara ulam yang mengtakan bahwa basmalah
adalah ayat dari setipa surat kecuali at-Taubah,
yaitu Ibnu Abbas, ‘Umar, Ibnu az Zubair, Abu
Hurairah, ‘Ali. Dan kalangan tabi’in ‘Atha, Thawus,
Sa’id bin Jubair, Makhul dan az Zuhri.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Abdullah bin
al-Mubarak, Imam asy-Syafi’I, Ahmad bin Hanbal,
Ishak bin Rahawaih, Abu ‘Ubaid al Qasim bin
Salam. Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah
beserta para pengikutnya berpendapat bawa
basmalah itu bukan merupakan ayat dari surah al-
Fatihah, tidak juga surat-surat lainnya. Nmaun
menurut Dawud, basmalah terletak pada awal
setiap surat dan bukan bagian darinya. Demikian
pula menurut satu riwayat dari Imam Ahmad bin
Hanbal.
Mengenai bacaan basmalah secara jahr
(dikeraskan bacaannya) termasuk bagian dari
perbedaan pendapat diatas. Mereka berpendapat
bahwa basmalah itu bukan ayat dari surah al-
Fatihah, maka ia tidak membacanya secara jahr.
Demikian juga yang mengtakan bahwa basmalah
adalah suatu ayat yang ditulis pada awal setiap
surat.
Sedangkan mereka yang berpendapat bahwa
basmalah termasuk bagian dari setiap surat, masih
berbeda pedapat. Imam Asy Syafi’i, berpendapat
bahwa basmallah itu dibaca secara jahr bersama
al-Fatihah dan juga surat al-Qur’an lainnya. Inilah
madzhab beberapa sahabat dan tabi’in serta para
imam, baik salaf maupun khalaf.
ﻭﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ، ﻋﻦ ﺃﻧﺲ ﺑﻦ ﻣﺎﻟﻚ ﺃﻧﻪ ﺳﺌﻞ ﻋﻦ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻝ: ﻛﺎﻧﺖ ﻗﺮﺍﺀﺗﻪ ﻣﺪﺍ، ﺛﻢ ﻗﺮﺃ ) ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ
ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ( ﻳﻤﺪ ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﻳﻤﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ، ﻭﻳﻤﺪ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
Dalam kitab sahih Bukhori, diriwayatkan dari Anas
bin Malik, bahwa ia pernah ditanya mengenai
bacaan dari Nabi saw, maka ia menjawab:
bahwasannya bacaan beliau itu sesuai dengan
panjang dan pendeknya, kemudian Anas membaca
“bismillahirrahmanirrahim” dengan memanjangkan
bismillah, kemudian “ar-rahmaan dan ar-rahiim.
Dalam Musnad Ahamd, Sunan Abu dawud, Shahih
Ibnu Khuzaimah dan Mustadrak Imam Hakim, yang
diriwayatkan dari Ummu Salamah, ia berkata
Rasulullah saw memutus-mutus bacaannya,
bismillahirrahmanirrahii, alhamdulillahir rabbil
‘alamin , ar-rahmanir rahiim, maliki yaumiddin.
Dan Imam ad-Daruqutni berkata : “sanad hadist
ini shahih.”
Dan ulama lainnya berpendapat bahwa basmallah
tidak dibaca secara jahr didalam shalat. Inilah
riwayat yang benar dari empat Khulafaur Rasyidiin,
Abudullah bin Mughaffal, beberapa golongan
ulama salaf maupun khalaf. Hal ini juga menjadi
pendapat Abu Hanifah, atz-Tsauri, dan Ahmad Bin
Hanbal.
Dan menurut Imam Malik basmalah tidak dibaca
sama sekali, baik secara jahr maupun sir. Mereka
mendasarkan pada hadist yang terdapat dalam
kitab Shahih Muslim, dari ‘Aisyah berkata:
Rasulullah saw membuka shalat dengan takbir dan
bacaan al-hambulillahir rabbil’alamin.” Juga hadist
dari kitab Bukhori dan Muslim dari Ans bin Malik,
ia menceritakan :”Aku pernah shalat di belakang
Nabi saw, Abu Bakar, Umar dan Ustman, mereka
semua membuka shalat dengan bacaan al-
hambulillahi Rabbil ‘alamiin. Dan juga dalam
riwayat Mulism :”Mereka tidak menyebutkan
Bismillahirrahmanirrahiim pada awal bacaan dan
tidak juga pada akhirnya. Hal ini juga terdapat
pada kitab sunnan, yang diriwayatkan dari
Abdullah bin Mughaffal. Demikianlah dasar-dasar
pengabilan pendapat para imam mengenai
masalah ini dan tidak menjadi perbedaan
pendpaat, karena mereka telah sepakat bahwa
shalat bagi orang yang men-jahr-kan atau yang
men-sir-kan basmallah adalah sah.
Semoga bisa menjadikan tambahan ilmu yang
bermanfaat nagi kita semua.
MOHON KOREKSINYA UNT PARA ASATIDZ/DZAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar