Senin, 11 November 2013

KAJIAN TAUHID DASAR AHLUSSUNNAHWAL JAMA’AH ( JAWAHIRUL KALAMIYYAH)


Oleh Syekh Thohir bin Shaleh Al Jazairi
Judul Kitab : Al Jawahirul Kalamiyah
Penyunting : Aba Najib Zaitillah Mubarak
Tag : Tauhid Kurikulum Dasar II Ma’had Ishlahul
Ummah
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Saw., keluarga dan para
sahabatnya.
Kitab ini memuat beberapa masalah penting di
dalam Ilmu Kalam/Tauhid. Pendekatannya mudah
difahami. Kitab ini menggunakan metode tanya
jawab. Rangkaian kalimatnya dibuat sederhana
untuk memudahkan bagi para penuntut ilmu.
Pendahuluan

Memuat Empat Masalah
Soal: Apa yang dimaksud aqidah Islamiyah?
Jawab: Yaitu semua perkara yang diyakini oleh
penganutnya, yakni mereka menetapkan
kebenarannya.

Soal: Apa yang dimaksud dengan Islam?
Jawab: Islam ialah pengakuan dengan lisan, dan
membenarkan dengan hati bahwa semua yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad saw adalah
hak dan benar.

Soal: Ada berapakah sendi aqidah Islamiyah itu?
Apa saja asasnya?
Jawab: Sendi aqidah Islamiyah ada 6 perkara:
Pertama: Iman kepada Allah.
Kedua: Iman kepada Malaikat2Nya.
Ketiga: Iman kepada kitab2Nya.
Keempat: Iman kepada rasul2Nya.
Kelima: Iman kepada hari akhir.
Keenam: Iman kepada taqdir Allah.
Perincian ini disebut juga ”Rukun Iman”.
PEMBAHASAN PERTAMA
Tentang Iman Kepada Allah SWT.
———————————-
Soal: Bagaimanakah pokok terpenting iman
kepada Allah Swt ?
Jawab: Dengan meyakini sesungguhnya Allah
Swt. mempunyai sifat yang sempurna, dan Maha
Suci Dia dari berbagai sifat kekurangan.
Soal: Bagaimanakah perincian akan iman kepada
Allah Swt?
Jawab: Ialah kita meyakini sesungguhnya Allah
Swt. mempunyai sifat: Wujud, Terdahulu, Kekal,
Berbeda dengan makhluk, Berdiri sendiri, Esa,
Hidup, Mengetahui, Kuasa, Berkehendak,
Mendengar, Melihat, Berfirman. Dan
sesungguhnya Dia Maha Hidup, Maha
Mengetahui, Maha Kuasa, Maha Berkehendak,
Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Yang Maha
Berfirman.
Soal: Bagaimanakah cara meyakini keberadaan
Allah Swt.?
Jawab: Dengan meyakini sesungguhnya Allah
Swt. itu ada. Keberadaan Allah itu dengan Zat-
Nya Sendiri. Tidak ada sesuatu pun yang
mengantarai-Nya. Dan sesungguhnya adanya
Allah itu wajib/pasti. Mustahil kalau ditemukan
bahwa Allah itu tidak ada.
Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau Allah
Swt. itu terdahulu?
Jawab: Dengan meyakini sesungguhnya Allah
Swt. itu Zat yang paling awal adanya. Ia sudah
ada sebelum adanya segala sesuatu (yang Dia
adakan). Dan mustahil tida ada sesaat pun
sepanjang waktu. Dan sesungguhnya
keberadaanNya itu tidak ada permulaannya.

Soal: Bagaimanakah meyakini akan kekalnya
Allah Swt.?
Jawab: Ialah kita meyakini sesungguhnya Allah
Swt. itu kekal, dan kekekalan Allah itu tidak ada
hentinya. Dan sesungguhnya Dia tidak akan
lenyap sama sekali, dan tidak akan ditemukan
ketiadaan-Nya sesaat pun sepanjang waktu.
Soal: Bagaimanakah cara meyakini tentang
perbedaan Allah dengan makhluk-Nya?
Jawab: Ialah kita harus meyakini sesungguhnya
tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah
Swt., baik dalam Zat, sifat atau dalam
perbuatan-Nya.

Soal: Bagaimanakah meyakini tentang perbedaan
Zat Allah Swt. dengan makhluk-Nya?
Jawab: Ialah kita meyakini sesungguhnya Zat
Allah Swt. tidak menyerupai makhluk-Nya dalam
bentuk apapun.
Jadi apa saja yang dilihat atau terlintas dalam
hati atau pikiran, maka Allah tidaklah seperti itu.
Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya.

Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau sifat2
Allah Swt. itu berbeda dengan sifat2 makhluk-
Nya?
Jawab: Dengan meyakini bahwa pengetahuan
Allah Swt. tidak menyerupai pengetahuan kita,
kekuasaan-Nya tidak menyerupai kekuasaan kita,
kehendak-Nya tidak menyerupai kehendak kita,
Hidup-Nya tidak menyerupai kehidupan kita,
pendengaran-Nya tidak menyerupai pendengaran
kita, penglihatan-Nya tidak menyerupai
penglihatan kita, firman-Nya tidak menyerupai
perkataan kita.

Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau segala
perbuatan Allah Swt. itu berbeda dengan
perbuatan2 makhluk-Nya?
Jawab: Ialah dengan meyakini sesungguhnya
sesuatu apapun dari perbuatan makhluk-Nya
tidak menyerupai perbuatan Allah Swt. Karena
Allah Swt. itu melakukan suatu perbuatan tanpa
perantaraan dan tanpa alat. Dan bila Allah
menghendaki sesuatu cukup dengan berfirman:
KUN, jadilah, kemudian sesuatu tadi menjadi
ada. Dan Allah berbuat sesuatu pasti memiliki
manfaat, karena sesungguhnya Dia Maha
Bijaksana.

Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau Allah
berdiri sendiri/Maha Mandiri ?
Jawab: Dengan meyakini bahwa Allah Swt. tidak
membutuhkan apapun dari segala sesuatu; pada
tempat dan tempat tetap; dan tidak sesuatu
apapun dari makhluk. Sebaliknya, segala sesuatu
butuh kepada-Nya.

Soal: Bagaimanakah meyakini tentang hidup
Allah Swt.?
Jawab: Ialah kita meyakini sesungguhnya Allah
itu hidup, dan hidup-Nya tidak seperti hidup kita.
Karena hidup kita dengan perantaraan, seperti
dengan peredaran darah dan bernafas.
Sedangkan hidup-Nya tidak dengan perantaraan
apapun, dan Dia itu adalah terdahulu dan kekal.
Menemukan kalau Allah itu tidak ada adalah
mustahil . Dan mustahil menemukan perubahan
pada Zat Allah.
Soal: Bagaimanakah meyakini tentang ke-Esa-an
Allah Swt.?
Jawab: Dengan meyakini kalau Allah Swt. itu
Esa, tiada sekutu bagi-Nya, tiada yang
menyamai-Nya, tiada yang menyerupai-Nya,
tiada yang menyaingi-Nya, tiada yang
membandingi-Nya, tiada yang menyetarai-Nya.

Soal: Bagaimanakah meyakini akan keberadaan
Allah Swt.?
Jawab: Dengan meyakini kalau Allah Swt. itu
mempunyai sifat Maha Mengetahui. Dan Allah itu
Maha Mengetahui tentang segala sesuatu, baik
yang lahir maupun yang batin, mengetahui
jumlah butiran pasir, jumlah air hujan, jumlah
pohon, dan mengetahui yang rahasia maupun
yang samar. Tidak tersembunyi bagi-Nya sesuatu
yang tidak tampak, sedangkan pengetahuan-Nya
tanda proses pencarian, bahkan Dia mengetahui
segala sesuatu sejak zaman azali, yaitu sebelum
terjadinya segala sesuatu.

Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau Allah
Swt. itu berkehendak?
Jawab: Yaitu dengan meyakini bahwa Allah Swt.
memiliki sifat berkehendak, dan sesungguhnya
Dia Zat yang berkehendak. Tidak akan terjadi
segala sesuatu melainkan atas kehendak-Nya.
Maka apapun yang dikehendaki pasti ada, dan
apa yang tidak dikehendaki maka tidak mungkin
terjadi.

Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau Allah
Swt. itu Maha Mendengar?
Jawab: Yaitu dengan meyakini bahwa Allah Swt.
mempunyai sifat Maha Mendengar, dan
sesungguhnya Dia mendengar segala sesuatu,
yang tersembunyi ataupun yang tampak. Akan
tetapi pendengaran-Nya tidak seperti
pendengaran kita. Karena pendengaran kita
dengan perantaraan telinga, sedangkan
pendengaran Allah Swt. tanpa perantaraan
sesuatu apapun juga.

Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau Allah
Swt. itu Maha Melihat?
Jawab: Yaitu dengan meyakini bahwa Allah Swt.
mempunyai sifat melihat, dan sesungguhnya Dia
Maha Melihat segala sesuatu. Dia selalu
mengawasi hingga semut hitam di malam yang
gelap gulita, bahkan yang lebih kecil dari itupun
diawasi-Nya juga. Tidak samar bagi penglihatan
Allah segala sesuatu yang berada di muka bumi
maupun di dalamnya, di atas langit maupun di
bawahnya. Akan tetapi penglihatan Allah Swt.
berbeda dengan penglihatan kita. Karena kita
melihat dengan menggunakan perantaraan mata,
sedangkan Allah Swt. melihat tanpa perantaraan
sesuatupun.

Soal: Bagaimanakah cara meyakini kalau Allah
Swt. itu berfirman?
Jawab: Yaitu dengan meyakini bahwa Allah Swt.
itu mempunyai sifat berfirman, dan
sesungguhnya firman Allah tidak sama dengan
perkataan kita. Karena perkataan kita adalah
sesuatu yang diciptakan pada diri kita dan
dengan perantaraan alat, yaitu mulut, lidah dan
dua bibir, sedangkan firman Allah tidaklah
seperti itu.

Soal: Terangkan tentang sifat2 mustahil dimana
Allah Swt. tidak bersifat dengannya !!!
Jawab: Sifat2 mustahil yakni sifat2 yang tidak
mungkin Allah bersifat dengannya adala:
* Tidak ada
* Benda yang baru
* Lenyap
* Serupa dengan makhluk
* Membutuhkan yang lain
* Adanya sekutu bagi Allah.
* Lemah
* Terpaksa/dikendalikan
* Bodoh
* dsb
Sesungguhnya kemustahilan sifat2 itu bagi Allah
karena itu adalah sifat2 yang menunjukkan
kekurangan, padahal Allah Swt. tidak mempunyai
sifat kecuali dengan sifat2 kesempurnaan.
Soal: Terangkan tentang perkara2 yang boleh
timbul dari Allah Swt !!!
Jawab: yaitu Dia-lah yang menjalankan hal2 yang
mungkin atau meninggalkannya. Seperti
menjadikan manusia kaya atau miskin, sehat
atau sakit, dsb.

Soal: Bagaimanakah keyakinanmu tentang kitab
Taurat ?
Jawab: Saya meyakini sesungguhnya Taurat itu
adalah salah satu kitab Allah Swt. yang
diturunkan kepada Nabi Musa as. Taurat itu
diturunkan untuk menjelaskan hukum2 syara’,
kepercayaan yan…g benar dan diridhoi, memberi
kabar gembira akan datangnya seorang nabi dari
kalangan Bani Ismail, yaitu Nabi Muhammad
saw., dan memberi petunjuk untuk menuju rumah
keselamatan (surga).

Soal: Bagaimanakah keyakinan para ulama
tentang Taurat yang sekarang dipegang Ahli
Kitab ?
Jawab: Para ulama meyakini bahwa Taurat yang
ada sekarang telah mengalami perubahan. Di
antara dalil yang menunjukkan hal ini ialah
bahwasanya dalam k…itab itu sudah tidak
disebut tentang surga, neraka, hari kebangkitan,
berkumpulnya manusia di padang Mahsyar, serta
hari pembalasan. Padahal masing2 dari yang
disebut itu hal terpenting yang seharusnya
disebutkan dalam kitab2 Allah Swt.
Bukti lain kalau kitab Taurat telah mengalami
perubahan ialah tentang wafatnya Nabi Musa as.
ditempatkan pada bab terakhir, padahal Nabi
Musa as. adalah yang dituruni kitab tsb.

Soal: Bagaimanakah keyakinanmu tentang kitab
Zabur ?
Jawab: Saya meyakini sesungguhnya Zabur itu
adalah salah satu kitab Allah Swt. yang
diturunkan kepada Nabi Dawud as. Kitab tsb
berisi tuntunan doa2, zikir, nasihat dan kata2
yang bijaksana. Di dalamnya tidak ada hukum2
syara’, sebab Nabi Dawud as. diperintahkan
mengikuti syariat Nabi Musa as.

Soal: Bagaimanakah keyakinanmu tentang kitab
Injil ?
Jawab: Saya menyakini sesungguhnya Injil itu
adalah salah satu kitab Allah Swt. yang telah
diturunkan kepada Nabi Isa Al Masih. Di
dalamnya mengungkapkan tentang beberapa
kebenaran, mengajak makhluk untuk beribadah
kepada Allah Zat Pencipta, menghapus sebagian
hukum dari Kitab Taurat untuk menyesuaikan
dengan keadaan, dan memberi kabar gembira
akan datangnya penutup para nabi, yaitu
Muhammad saw.

Soal: Bagaimanakah keyakinan para ulama
tentang kitab Injil yang ada sekarang ?
Jawab: Para ulama meyakini sesungguhnya Injil
yang ada sekarang memiliki 4 buah naskah.
Empat naskah itu dihimpun oleh 4 orang. Di
antara mereka ada yang tidak pernah sama
sekali melihat Nabi Isa as.
Empat penghimpun tadi adalah: Matius, Markus,
Lukas dan Yohanes. Empat naskah itu antara
satu dengan lainnya terdapat banyak
pertentangan. Kalau diteliti, sebenarnya kaum
Nasrani memiliki banyak Injil selain yang
disebutkan itu. Tetapi setelah lebih dari 200
tahun dari diangkatnya Nabi Isa as. ke langit,
mereka sepakat untuk tidak memakai naskah Injil
selain yang 4 itu, demi menghindari pertentangan
satu dengan lainnya. Dan demi menghindarkan
kontradiksi (berlawanan) antara naskah2 itu.
Jawab : Saya menyakini sesungguhnya Al Quran
adalah kitab yang paling mulia. Allah Swt.
menurutnkan kepada nabi-Nya yang termulia
yaitu Nabi Muhammad saw. Al Quran adalah
kitab suci terakhir yang mengganti/
menyempurnakan kandungan kitab2 sebelumnya.
Hukum yang termaktub di dalamnya kekal
sampai hari kiamat. Tidak mungkin mengalami
perubahan dan penggantian. Kitab ini menjadi
salah satu bukti terbesar tentan kenabian
junjungan kita Nabi Muhammad saw.
sesungguhnya Al Quran adalah mukjizat yang
terbesar.

Soal : Mengapa Al Quran Al Karim dikatakan
mukjizat terbesar ???
Jawab : Al Quran dikatakan mukjizat terbesar
dikarenakan Al Quran merupakan suatu bukti
yang kekal dan bisa diterima oleh akal sepanjang
masa, bisa disaksikan setiap saat oleh mata
logika/fisik. Sedangkan mukjizat lainnya lenyap
setelah lenyapnya waktunya tanpa bekas, hanya
tinggal beritanya saja.
Keistimewaan Al Quran terletak pada susunan
bahasanya yang sangat fasih, jelas dalam
penuturannya dan susunan kalimatnya. Sehingga
di luar batas kemampuan manusia untuk
menandinginya.
Dibanding bagsa lain, bangsa Arab dikenal amat
fasih lidahnya, dan sangat tinggi nilai
kesusasteraannya. Pada masa Nabi saw,
ketinggian nilai sasteranya telah mencapai
puncaknya. Mereka dikenal sebagai bangsa yang
mahir dan sangat mengagumkan dalam
kecerdasan akal dan pikiran.
Nabi saw berada di tengah2 mereka selama 23
tahun. Dengan sungguh2 beliau selalu
menyampaikan Al Quran sebagai tantangan, dan
meyerukan mereka agar menyainginya. Nabi saw
terus membangkitkan keinginan mereka untuk
menandingi Al Quran.
Sesekali Nabi saw meminta agar mereka
membuat satu surat saja seperti Al Quran. Dan
ditawarkan untuk meminta bantuan kepada siapa
saja yang dikehendakinya, baik dari golongan
manusia ataupun bangsa jin.
Dalam beberapa kesempatan, Nabi saw
memastikan bahwa mereka tidak akan dapat
membuat sebuah surat pun seperti Al Quran itu.
Ternyata mereka tak mampu melakukannya,
meskipun mereka tergolong memiliki jiwa
penentang, penolak kebenaran dan sulit untuk
merubah pendiriannya.
Mereka meninggalkan tantangan dengan kata2
dan menggatikannya dengan pedang. Dari
perlawanan lisan berganti kepada perlawanan
denga ujung tombak. Kalau bangsa Arab ternyata
tidak mampu menyaingi Al Quran, maka selain
mereka tentu lebih tidak mampu lagi.
Dan lebih 14 abad, ternyata hingga kini tiada
seorang pun dari ahli bahasa Arab melainkan
harus pasrah menyerah kalah. Hal ini sebagai
bukti bahwa Al Quran itu bukanlah perkataan
manusia, tetapi firman Allah SWT. yang
menciptakan semua kekuatan dan kekuasaan.
Allah menurunkan Al Quran sebagai bukti
kebenaran Rasul-Nya dan menguatkan kata2nya.
Apa yang dikemukakan ini sebenarnya sudah
cukup untuk menunjukkan kemukjizatan Al
Quran. Padahal masih banyak keistimewaan lain,
di antaranya:
(1). Al Quran memberi kabar tentang perkara
yang ghaib, kemudian dan ternyata terbukti
seperti apa yang diberitakan oleh Kitab itu.
(2). Sesungguhnya Al Quran tidak akan
membosankan sekalipun didengar berulang kali.
(3). Al Quran memuat beberapa ilmu yang tidak
didapati oleh bangsa Arab ataupun bangsa2 lain.
(4). Al Quran memuat tentang kejadian2 masa
lalu dan hal ihwal umat terdahulu. Padahal
sebenarnya orang yang dituruni (Nabi
Muhammad saw) itu adalah tidak mengenal baca
tulis, karena hal semacam itu tidak diperlukan
bagi orang yang menerima wahyu. Dan yang
demikian itu agar kemukjizatan Al Quran dapat
diterima dengan nyata.***

PEMBAHASAN KEEMPAT
Tentang Iman kepada Para Rasul
Soal : Bagaimanakah keyakinanmu tentang para
rasul Allah ?
Jawab : Saya meyakini sesungguhnya Allah Swt.
mempunyai beberapa rasul yang diutus karena
rahmat dan anugerah-Nya, untuk memberi kabar
gembira berupa pahala bagi orang yang berbuat
baik, dan menimbulkan rasa takut dengan siksa
bagi orang yang berbuat buruk, dan memberi
keterangan kepada manusia apa yang mereka
butuhkan untuk kepentingan agama dan dunia,
dan memberi faedah kepada mereka apa yang
dapat menyampaikan kepada derajat yang mulia.
Allah menguatkan para rasul itu dengan bukti2
yang nyata, dan mukjizat yang gemilang. Rasul
pertama itu ialah Adam dan yang terakhir ialah
Nabi Muhammad saw.

Soal : Apakah artinya nabi itu ?
Jawab : Nabi ialah manusia yang diberi wahyu
dengan syariat agama, sekalipun ia tidak
diperintah untuk menyampaikannya. Kalau ia
diperintah untuk menyampaikannya, maka ia
disebut juga rasul. Jadi setiap rasul tentulah
nabi, dan tidak semua nabi itu rasul.

Soal : Berapakah jumlah para nabi itu ?
Jawab : Tidak dapat diketahui secara pasti.
Adapun yang disebut nama2 mereka dalam Al
Quran ada 25 orang, yaitu : Adam, Idris, Nuh,
Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub,
Yusuf, Ayyub, Syu’aib, Musa, Harun, Zulkifli,
Dawud, Sulaiman, Ilyas, Isa, Muhammad saw.
Dan mereka semuanya adalah juga rasul.
Soal : Apakah yang dimaksud mukjizat itu ?
Jawab : Mukjizat ialah perkara luar biasa yang
tampak pada diri seseorang yang mengaku
menjadi nabi, yang sesuai dengan pengakuannya
itu. Mukjizat dapat melemahkan/mengalahkan
perlawanan orang2 yang mengingkarinya untuk
mendatangkan semisal itu.

Soal : Apakah hikmah di dalam menampakkan
mukjizat di tangan para nabi ?
Jawab : Hikmahnya ialah untuk membuktikan
kebenaran mereka tentang ajaran yang
disampaikan. Karena pengakuat yang tidak
disertai dengan suatu bukti, maka hal itu tidak
akan diperhatikan oleh manusia. Juga sebagai
kegunaan mukjizat itu adalah untuk
memberdakan antara para nabi dan orang2 yang
hanya mengaku-aku menjadi nabi. Mukjizat itu
seakan-akan sebagai pengganti dari firman Allah:
SHODAQO ‘ABDI FIMA YADDAD’I [Pengakuan
hamba-Ku adalah benar]

Soal : Apakah hikmahnya para nabi as., bisa
tertimpa sakit dan penderitaan ?
Jawab : Para nabi dapat tertimpa sakit dan
penderitaan meskipun mereka itu adalah sebaik-
baik manusia dan terhindar dari berbagai cela,
ialah agar menjadi besar pahala mereka, dan
tampaklah keteguhan dan kesabaran mereka
dalam menaati segala perintah Allah SWT. agar
umat manusia bisa mengambil teladan bila
tertimpa cobaan dan penderitaan. Dan
merekapun sadar bahwa dunia ini adalah tempat
penderitaan dan cobaan, bukannya tempat
kemuliaan dan kebaikan yang sebenarnya.
Dan supaya tidak muncul anggapan bahwa nabi
yang menerima mukjizat itu Tuhan, dan
mengetahui sesungguhnya hal itu terjadi semata-
mata karena kehendak Allah dan karena
diberikan oleh-Nya. Dan sesungguhnya para nabi
itu meskipun tinggi kedudukan mereka, tapi tetap
mereka adalah sebagai hamba Allah yang lemah
dan tidak mampu untuk mendatangkan
kemanfaatan dan menolak kerusakan.

Soal : Bagaimanakah kesimpulannya tentang sifat
yang mesti dimiliki oleh para nabi yang wajib kita
yakini ?
Jawab : Dengan meyakini sesungguhnya para
nabi as. itu mempunyai sifat dengan segala sifat
keindahan dan bersih dari segala yang cela, naik
lahir maupun batin, baik dalam perbuatan
maupun perkataan. Dan sesungguhnya mereka
itu boleh tertimpa rintangan kemanusiaan yang
tidak sampai menyebabkan berkurangnya
ketinggian martabat mereka itu.
Sesungguhnya Allah memilih mereka melebihi
manusia sealam, dan Dia mengutus para nabi
kepada mereka agar mereka mengetahui
perintah2 Allah dan hukum2Nya. Dan
sesungguhnya mereka itu tidak berbeda-beda
mengenai urusan agama, karena bagian ini
merupakan bagian yang amat pokok, karena
menyangkut i’tiqad (keyakinan) yang tak akan
berbeda-beda dan berubah-ubah sama sekali.
Perbedaan pada diri mereka hanyalah mengenai
sebagian hukum syara’, karena hal ini
merupakan cabang dalam agama, lantaran
berhubungan dengan amal yang menurut
kebijaksanaan berbeda karena berbedanya umat
dan berlainannya zaman, tempat, keadaan,
maupun tabiat masing2 umat.

Soal : Ada berapa sifat yang menunjukkan
kelebihan Nabi Muhammad saw. di atas sekalian
para nabi ?
Jawab : Kelebihan Nabi Muhammad saw. di atas
sekalian para nabi karena tiga macam sifat :
Pertama, beliau adalah nabi paling utama.
kedua, beliau diutus kepada seluruh umat
manusia.
Ketiga, beliau adalah penutup para nabi,
sehingga tidak akan ada lagi nabi sesudahnya.

Soal : Mengapa Nabi Muhammad saw. dikatakan
penutup para nabi ?
Jawab : Karena sesungguhnya hikmah terutusnya
para nabi itu untuk menyeru umat manusia
beribadah kepada Allah, menunjukkan mereka ke
jalan yang lurus dalam urusan kehidupan dunia
dan akhirat, memberi batasan kepada mereka
tentang hal2 yang tidak dapat dilihat oleh
penglihatan mata mereka, dan hal2 yang tidak
dapat dicapai oleh pikiran mereka, dan
menetapkan dalil yang pasti serta menghilangkan
keserupaan yang tidak benar.
Semua itu telah tercakup dalam syariat yang
dibawa oleh Nabi Muhammad saw. dengan
penjelasan tentang segala sesuatu yang sangat
sempurna, sehingga cocok untuk semua umat
pada semua masa, tempat maupun keadaan.
Maka dari itu umat manusia tidak memerlukan
nabi lagi sesudah Nabi Muhammad saw, sebab
syariatnya telah mencapai pada batas
kesempurnaan.
Alasan di atas sebagai penjelas tentang rahasia
terutusnya beliau untuk semua umat manusia,
dan keadaan beliau itu adalah paling
sempurnanya umat manusia dalam kejadian dan
akhlaknya.

Soal : Mengapa Nabi Muhammad saw. dikatakan
sebagai penutup para nabi, padahal Nabi Isa as.
akan turun di akhir zaman ?
Jawab : Sesungguhnya Nabi Isa as. akan turun di
akhir zaman adalah akan menghukumi dengan
syariat Nabi kita Muhammad saw., bukannya
dengan syariat beliau sendiri. Karena syariat
beliau terhapus ditelan masa, karena telah
lampau waktunya untuk mengamalkan sesuai
dengan ketentuan hikmah kebijaksanaan Allah.
Jadi beliau [Nabi Isa as] menjadi khalifah Nabi
Muhammad saw. dan sebagai penerus syariatnya
pada umat manusia [akhir zaman nanti]. Dan
yang demikian itu semakin memperkuat
kedudukan Nabi Muhammad saw. sebagai
penutup para nabi.

Soal : Sebutkan beberapa mukjizat Nabi
Muhammad saw. !?
Jawab : Sesungguhnya mukjizat Nabi Muhammad
saw. itu banyak. Mukjizat terbesar beliau ialah Al
Quranul Karim. Al Quran itulah seagung-agung
ayat-ayat Allah, sebesar-besarnya, semegah-
megahnya dan semerlang-cemerlangnya. Dan
telah disebutkan tentang sifat i’jaznya Al Quran
[melemahkan lawan].
Sesungguhnya Al Quran itu menjadi bukti yang
kekal selamanya, disebabkan orang yang
membawanya menjadi penutup para nabi. Dan
mukjizat lain yang ada pada diri beliau adalah
memacarnya ari dari celah jari-jari beliau ketika
bepergian di saat para sahabat sangat kehausan.
saat itu tidak ada air kecuali hanya sedikit,
akhirnya beliau saw. meletakkan tangannya di
dalam air, kemudian menjadi banyak sehingga
para sahabat minum sepuasnya dan ternyata air
di dalamnya masih tersisa. Hal ini terjadi berkali-
kali.

Soal : Sebutkan beberapa mukjizat Nabi
Muhammad saw. !?
Jawab : Sesungguhnya mukjizat Nabi Muhammad
saw. itu banyak. Mukjizat terbesar beliau ialah Al
Quranul Karim. Al Quran itulah seagung-agung
ayat-ayat Allah, sebesar-besarnya, semegah-
megahnya dan semerlang-cemerlangnya. Dan
telah disebutkan tentang sifat i’jaznya Al Quran
[melemahkan lawan].
Sesungguhnya Al Quran itu menjadi bukti yang
kekal selamanya, disebabkan orang yang
membawanya menjadi penutup para nabi.
Dan mukjizat lain yang ada pada diri beliau
adalah memacarnya ari dari celah jari-jari beliau
ketika bepergian di saat para sahabat sangat
kehausan. saat itu tidak ada air kecuali hanya
sedikit, akhirnya beliau saw. meletakkan
tangannya di dalam air, kemudian menjadi
banyak sehingga para sahabat minum sepuasnya
dan ternyata air di dalamnya masih tersisa. Hal
ini terjadi berkali-kali.
Mukjizat lain yang dimiliki oleh beliau ialah
melebihkan makanan yang sedikit, sehingga
cukup untuk orang banyak. Hal inipun juga terjadi
berualng-ulang. Dan lain sebagainya yang
tersebut dalam kitab2 yang menunjukkan dalil2
kenabian beliau saw.

Soal : Bagaimanakah perjalanan hidup Nabi
Muhammad saw. ?
Jawab : Umat Islam telah sepakat bahwa
perjalanan hidup beliau adalah yang terbaik.
Orang2 kafir pun mengakui tentang hal ini.
Mengapa tidak, padahal perjalanan hidup Nabi
saw. itu bagaikan matahari di siang hari. Ahli
sejarah menuturkan bahwa Nabi Muhammad
saw. itu semulia-mulia manusia nasabnya dan
setinggi-tinggi manusia kedudukannya. Beliau
selalu menyambung tali silaturrahmi dan
menolong orang yang dalam kesulitan. Tabah
atas penderitaan, kuat menahan diri dan sangat
besar kesabarannya.
Telah menjadi kebiasaan beliau memaafkan dan
mengampuni orang yang bersalah, berbelas
kasih dan mencurahkan kasih sayang kepada
orang lain.
Beliau tidak melakukan pembalasan kecuali
karena memenuhi hak Allah dan hak hamba.
Beliau lebih banyak diam karena memikirkan
rahasia di balik alam ini. Apabila berbicara,
beliau menggunakan kata2 yang singkat, tetapi
mengandung arti yang banyak dan hikmah yang
mempesona. Dalam berbicara, beliau sangat
fasih, terkadang juga bersenda gurau dan selalu
berkata benar dalam bersenda gurau itu.
Beliau yakin kepada pemeliharaan Allah terhadap
dirinya dalam segala keadaan. Beliau maju di
saat para pahlawan gagah berani terdesak
mundur. Dan tetap teguh dalam keadaannya
menghadapi segala pancaroba. Beliau sangat
rendah hati, dengan sifat itu dan ditambah
dengan muka yang manis, beliau memiliki
wibawa yang tidak dimiliki oleh manusia lain,
hingga tidak seorang pun dari sahabat2nya yang
menghadapkan pandangan ke aran muka beliau.
Dalam majelisnya, para sahabat sangat sopan,
seolah-olah ada burung di atas kepala mereka.
Tak seorang pun yang berani memotong
pembicaraan, dan tidak pernah terlontar dalam
majelisnya kata2 celaan. Dalam usia yang relatif
muda, orang2 musyirk memberikan gelar kepada
beliau dengan “Al Amin”, yakni orang yang dapat
dipercaya.
Dan setelah beliau menyampaikan dakwah
kenabiannya, maka orang2 yang memusuhi dan
mencacinya tidak dapat menemukan di mana
letak cela itu, dan tidak mendapatkan alasan
untuk mencaci maki Nabi saw.
Beliau mengajarkan manusia hikmah dan
hukum2, dan mengajak mereka ke jalan surga.
Dan orang yang mengikutinya menjadi sempurna
keutamaan ilmu dan amalnya. Sedangkan orang
yang tidak mau mengikuti jejak langkahnya, akan
hilang keutamaan2 itu. Allah telah menonjolkan
agama Islam di atas semua agama dan
mengekalkan sebutan beliau yang mulia pada
lisan orang2 yang mengikuti ataupun yang
memusuhinya sepanjang zaman.
Dan siapa saja yang mau menelaah kitab2 sirah
(perjalanan) yang memuat tentang akhlak2
beliau, niscaya akan mengerti bahwa
sesungguhnya beliau itu adalah manusia paling
mulia sifat2nya, baik lahir maupun batinnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar