Nabi S.A.W. bersabda :
فَضْلُ العَالِمَ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِى عَلَى أَدْنَى رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِى
Artinya :"Kelebihan orang yang berilmu (Ulama Thariqat) keatas keatas orang yang beribadat (Abid, Ulama Syariat) adalah seperti kelebihanku keatas seorang yang paling rendah dari kalangan sahabat-sahabatKu."
Orang yang berilmu disini adalah orang yang mengetahui ilmu Thariqat dan ilmu haqiqat. Sementara maksud orang yang beribadat (Abid) disini adalah orang yang mengetahui ilmu Syariat yang juga ilmu fiqih. Orang yang jahil tentang ilmu fiqih tidak dinamakan Abid karena ibadatnya tidak sah melainkan dengan berilmu. Sebagaiman diketahui bahwa derajat ilmu Thariqat dan Ilmu Haqiqat itu lebih tinggi daripada derajat ilmu Fiqih dan ilmu Ushuluddin seperti yang disebutkan Imam Al-Ghazali r.a. didalam kitabnya yang berjudul Jawahirul-Qur'an.
Sabda Nabi S.A.W. lagi :
فَضْلُ الْمُؤْمِنِِ الْعَالِمَ عَلَى الْمُؤْمِنِ الْعَابِدِ بِسَبْعِيْنَ دَرَجَةً.
Artinya :"Kelebihan orang Mukmin yang berilmu (Ulama Thariqat dan Haqiqat) keatas orang Mukmin yang beribadat (Abid) adalah sebanyak tujuh puluh kali derajat."
Sabda Nai S.A.W. lagi :
بَيْنَ الْعَالِمِ وَالْعَابِدِ مِائَةُ دَرَجَةٍ بَيْنَ كُلَّ دَرَجَتَيْنِ حُضْرُ الْجَوَادِ الْمُضْمَرِ سَبْعِيْنَ سَنَةً.
Artinya :"Bandingan antara orang Alim (Ulama Tasawuf) dengan seorang Abid sejarak seratus derajat dan jarak diantara setiap dua derajat adalah sejauh perjalanan selama tujuh puluh tahun oleh seekor kuda yang sagat pantas:."
Sabda Nabi S.A.W. lagi :"Pada hari kiamat, Allah membangkitkan orang-orang yang beribadat, kemudiian membangkitkan orang-orang yang berilmu, kemudia Dia berfirman :Wahai sekalian orang-orang berilmu! Sesungguhnya Aku tidak meletakkan ilmuKu pada kamu melainkan Aku mengetahui kedudukan Kamu. Dan Aku tidak meletakkan IlmuKu pada kamu untuk menyiksa kamu. Pergilah kamu kesyurga, Sesungguhnya Aku telah mengampuni kamu."
Kesimpulan daripada kata-kata Imam Al-Ghazali didalam kitabnya yang berjudul Jawahirul-Qur'an adalah ilmu Thariqat dan suluk yang di namakan ilmu Tasawuf itu lebih tinggi dan lebih mulia kedudukannya daripada ilmu fiqih dan ilmu kalam atau ilmu ushuluddin, dan ilmu yang lebih tinggi dan mulia adalah Ilmu Ma'rifatullah yang dinamakan ilmu Haqiqat dinamakan Ilmu-Nafi' atau ilmu yang bermamfaat didunia dan diakhirat, dan juga dinamakan ilmu Tasawuf dan Ilmu Batin .
Al Faqir Irsan Daeng Ngerang
KELEBIHAN ILMU TASAWUF
Di antaranya adalah yang disebutkan oleh Imam Al-Ghazali Rahimahullah Ta'ala didalam kitabnya yang bernama Al-Munqidz Minadh-Dhalal :
"Sesungguhnya aku tahu dengan ilmu yang yaqin bahwa orang-orang ahli Shufi itulah orang-orang yang mengikuti Thariqat yang menyampaikan kepada Ma'rifatullahi Ta'ala yang sebenar-benarnya. Perilaku mereka sebaik-baik perilaku, jalan mereka sebetul-betul jalan dan akhlak mereka sebaik-baik akhlak, bahkan jika di himpunkan akal seluruh orang-orang yang berakal, kebijaksanaan seluruh para hukama' dan ilmu seluruh para ulama yang bersepakat mengetahui rahasia-rahasia ilmu syariat untuk mengubah sedikit daripada prilaku dan akhlak ahli Shufi ini serta menggantikannya dengan yang lebih baik daripada itu niscaya mereka tidak menemui gantinya dan tidak menemui sesuatu yang lebih baik daripadanya serta tiada sesuatu yang lebih baik daripada prilaku mereka itu, karena gerak-gerik mereka yang zahir dan yang batin di ambil daripada syariat Nabi s.a.w. ,dan segala prilaku ahli Shufi zahir dan batin semata-mata mengikuti prilaku Nabi s.a.w. seperti sabdanya :
الْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاء.
Artinya : "Para Ulama ahli Shufi itu adalah yang sebenar-benar mewarisi Ilmu para Anbiya'.
Diantara kelebihan ilmu tasawuf itu adalah yang disebutkan oleh Al-Arif billah Al-Kabir Wal-Quthubu As-Syahir Sayyidi Ahmad Rifa'i qaddasallahu sirrahu :
تَعَلَّمُوْا عِلْمَ الصُّوْفِيَةِ تَعَلُّمًا فَإِنَّ جَذَبَاتِ الْحَقِّ قَدْ قَلَّتْ فِى هَذَا الزَمَانِ.
Artinya : "Pelajarilah ilmu Shufiyah dengan bersungguh-sungguh belajar, karena sesungguhnya Jadzabatul-haq yaitu orang-orang yang disampaikan Allah Ta'ala kepada makrifat yang sebenar-benar pada zaman ini telah berkurang.
Sebab sangat sedikit orang yang mengikuti Thariqat ahli Shufi, dan barang siapa yang bersungguh-sungguh mengikuti jalan thariqat ahli Shufi niscaya ia memperoleh Jadzabatul-Haq seperti kata Al-Arif billah Al-Kamil Al-Mukammal Al-Wali Syaikhuna Sayyidi As-Syeikh Muhammad As-Samman nafa'anallahu bihi, Aamiin:
"Dan barangsiapa mengambil thariqat daripadaku dan bersungguh-sungguh mengamalkannya maka pastilah ia ditarik oleh tangan pertolongan Allah Ta'ala semasa hidup dan semasa matinya sekalipun, baik kesudahan matinya dan ia termasuk di dalam golongan orang-orang yang berbahagia di akhirat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar