Minggu, 01 Mei 2016

Tassawuf

Adapun tujuan utama mendalami Tasawuf adalah untuk mencapai Ma’rifatullah yang sebenar-benarnya (hakiki), dan faedahnya sampai kepada ALAAH TA'ALA dengan tersingkapnya hijab (dinding) yang membatasi dirinya yang dhaif dengan ALLAH Yang Quddus. Jadi bisa dikatakan bahwa tujuan terakhir dan utama dari semua pelaksanaan ibadah seorang hamba adalah mengenal ALLAH yang sebenar-benarnya yang dikatakan sebagai Makrifatullah. Dan dengan mempelajari ilmu Tasawuf itulah merupakan kunci mengenal ALLAH melalui pengenalan dirinya yang dhaif lagi faqir.
Adapun jalan untuk bermakrifat itu ada 2 cara:
1. Mulazamatudz Dzikri, terus menerus berada dalam dzikir (ingat) akan ALLAH TA'ALA.
2. Mukhalafa, yakni terus menerus menghindarkan diri dari segala sesuatu yang dapat melupakan ALLAH TA'ALA.
Sebagian ahli Tasawuf berkata: “Permulaan Tasawuf adalah ilmu pengetahuan, pertengahannya kekal mengerjakan ibadah dan akhirnya adalah mauhibiyyah, yaitu turunnya pemberian/ karunia ALLAH”.
Maka ilmu pengetahuan itu untuk membukakan kehendak. Amal ibadah menolong segala apa yang dimaksud. Dan pemberian (anugerah ALLAH) menyampaikan kepada apa yang dicita-citakan.

Saudaraku yang senantiasa di rahmati ALLAH,ketahuilah bahwa Orang yang hidup di dunia tanpa mengingat ALLAH SWT dengan berzikir kepada-NYA,maka tidak heran bila hidup mereka menjadi lalai dan terlena.Tanpa mengingat ALLAH,dia akan melupakan kematian yang akan menjeputnya kelak.Dan ketika itu dia merasa dunia masih terlalu panjang,padahal ALLAH SWT.mengingatkan kita dalam firman-NYA bahwa ajal manusia itu lebih dekat dari urat lehernya.Orang yang membiarkan hidupnya terombang ambing di dunia,maka akan menyesali dirinya sendiri,bila ruh telah berpisah dari jasadnya dan menuju ke akhirat.Jiwanya akan kosong dari ma'rifat,karena hatinya telah mati sebelum badannya mati.Saudaraku ketahuilah pula bahwa hati yang tidak di suburkan dengan dzikrullah,lama kelamaan akan mati.Hati yang mati tidak akan menerima cahaya ALLAH.Dan dia akan selalu hidup dalam bahaya selama hati itu tidak di pulihkan dan di hidupkan kembali.Cara yang paling baik untuk menghidupkan hati ialah dengan menuntut ilmu kepada guru ruhani dan Sufi yang benar,yang dapat menghidupkan hati.Dengan berguru kepada mereka akan membawa ketenangan hidup di dunia dan di akhirat.Mencari guru semacam itu perlu segera di lakukan selagi hayat masih di kandung badan,selagi hidup di dalam dunia yang FANA ini,dan sebelum umur sampai di garis tambatan.(Sirr al-Asrar fi ma Yahtaj Ilayh al-Akbar bagi Asy Syeikh Abdul Qadir al Jilani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar