Kutipan ceramah Al ustadz Syahrudin Arsyad
Dahulu ketika Nabi muhammad saw, dilahirkan
dikota suci mekkah al mukaromah, terdapat 5
orang yang bernama Muhammad, karena para
orang tuanya berharap yang dilantik menjadi Nabi
adalah dari salah satu anak mereka. Nabi masih
belum lahir, nama Muhammad sudah ada 5
orang,
maka dahulu ketika ada seseorang yang ingin
bertanya tentang keberadaan Nabi muhammad
saw, maka dia harus menyebutkan dengan
lengkap, yakni hendak berjumpa dengan
Muhammad bn abdullah bn abdul mutholib yang
lahirmya di hari senin, tangal 12 rabi’ul awal pada
tahun gajah yang mendapat gelar al amin.
Maka orang orang makkah pasti akan
menunjukkan, karena adanya nama muhammad
sampai 5 orang disana.
Maka dari sekecil kisah ini, dalam akidah kita
diharuskan mengetahui, sanad keturunan Nabi
muhammad saw, bila beliau dilahirkan, tanggal
dan tahun berapa beliau dilahirkan, karena inilah
pembeda bagi nabi muhammad saw yang
merupakan pilihan Allah untuk menjadi utusannya.
Allah swt berfirman” Allah mengetahui siapa yang
akan dijadikan Rasul sebagai utusanya”
nabi muhammad saw, sudah mengatakan tentang
keistimewaan keluarganya. Jadi keluarga nabi
muhammad saw itu mulianya karena dzatnya,
bukan karena sifatnya.
Kalau diri kita ingin mulia maka kita harus memiliki
sifat yang mulia. Allah swt berfirman
“sesungguhnya orang orang yang mulia diantara
kalian adalah orang orang yang bertaqwa disisi
allah swt”.
Ayat ini menceritakan suatu kemuliaan sifat,
adapun dzatnya kita sebagai manusia hanyalah
biasa, tetapi karena mempunyai sifat mulia maka
akan menjadi mulia.
Kecuali anak keturunan, keluarga nabi muhammad
saw, mereka mulia karena dzatnya, karena
ditubuh para dzuriah Rasulullah saw mengalir
darah segarnya nabi muhammad saw.
Walaupun ada para habaib maupun syarifah yang
tidak alim, mereka tetap mulia dzatnya karena ada
sumber dari segala sumber yang mulia yang
mengalir dalam tubuh mereka bukan karena
sifatnya mulia
Begitu juga orang orang yang Allah ingin jadikan
Habaib dan syarifah, Allah swt sangat mengetahui
siapa yang dipilih oleh Allah swt. Maka tidak akan
ada manusia yang bisa mengusahakannya.
habaib maupun syarifah tidak akan bisa diraih
walaupun pesantren seumur hidup karena habaib
dan syarifah ada ketentuannya langsung dari Allah
swt
Oleh karena itu, kita semua sangatlah beruntung
jika menisbatkan, menjaga hubungan yang baik,
kepada orang orang yang mulia yang sudah allah
tentukan dalam irodatnya menjadi anak keturunan
dan dzuriah Nabi Muhammad saw.
kalau kita perhatian dan sangat ta’dzim dengan
keluarga Nabi Muhammad saw baik yang alim
maupun yang tidak, maka Nabi Muhammad saw
pun akan perhatian kepada kita.Karena nabi
muhammad saw, sangat perhatian kepada
siapapun termasuk umatnya, hingga sampai akhir
hayat nabi muhammad saw, beliau meyebut
“umat ku, umat ku, umat ku”.Kenapa nabi tidak
menyebut keluarganya, karena Nabi muhammad
saw sudah mengetahui kelurganya sudah ada
yang menjaga, dan inilah sebagai penjagaan Nabi
Muhammad saw kepada umatnya sampai beliau
menyebut umatnya di akhir hayatnya.Nabi
muhammad saw, akan senang
Allah swt bersabda” katakan, bahwa aku
(muhammad) tidak meminta balasan apapun dari
hasil dakwahkku kepada kalian semua, tetapi
kecintaan kepada ahli keturunanku!"
Maka dari itu, kita menanamkan kecintaan kepada
Nabi Muhammad saw dan kepada para dzuriah
Nabi Muhammad saw,adalah suatu kewajiban
bagai kewajiban menjalankan shalat. Karena Allah
yang menyuruh kita umatnya untuk mencintai
keluarga keturunan nabi muhammad saw.
Maka dari itu jika ada seseorang yang rajin ibadah
tetapi dihatinya ada sedikit kebencian kepada
anak keturunan Nabi muhammad saw maka Allah
haramkan untuknya syurga, karena syurga
diciptakan untuk Nabi muhammad saw.
Karena siapa yang membenci keturunan dan
keluarga nabi muhammad saw, sama saja
membenci Nabi muhammad saw. Dan orang yang
membenci nabi muhammad saw sama saja dia
membenci Allah swt.Nabi muhammad saw.
Sangat mencintai keturunannya dan keluarganya,
jika kita sangat mencintai Nabi muhammad saw.
Dan sangat jauh jaraknya, maka cintailah para
dzuriah Rasulullah saw. Karena mereka tidak akan
terputus sampai hari kiamat
Semoga kita terus menjalin hubungan mengikatkan
dan mendekatkan diri kita kepada para habaib
maupun syarifah sebagai keturunan Rasulullah
saw. Dengan membuat hati mereka senang dan
tersenyum maka kita telah membuat rasulullah
saw tersenyumn dam memperhatikan kita.Wallahu
a’lamvia: akh saiful syafie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar