Senin, 26 Mei 2014

Wali yang di tuduh mencuri

Ini adalah kisah Wali Allah yang dituduh
mencuri seperti diceritakan oleh Dzun-Nun
rahimahullah.
Suatu waktu, saya naik kapal laut
menyeberangi lautan untuk mencari barang
yang saya perlukan. Kapal ini penuh dengan
orang-orang asing yang hendak kembali
kekampung halamannya. Tidak sengaja saya
melihat seorang pemuda yang sangat
tampan, dan wajahnya bersinar. Duduknya
sangat tenang tidak seperti penumpang lain
yang mondar mandir karena penat. Setelah
beberapa saat mengarungi lautan, kemudian
terdengar pengumuman dari awak kapal,
bahwa Nahkoda Kapal kehilang barang yang
sangat berharga, dan akan dilakukan
pemeriksaan pada setiap penumpang, untuk
itu para penumpang diharap duduk semua
ditempatnya masing-masing. Saya
sebenarnya merasa heran, bagaimana
mungkin Nahkoda kapal itu dapat kehilang
barangnya, kalau tercecer rasanya mungkin
tetapi kalau kecurian? ?Para penumpang
silahkan duduk. Kami akan memulai
pemeriksaan.?, demikian pengumuman
diserukan oleh awak kapal. Maka dimulailah
pemeriksaan. Satu persaru para penumpang
diperiksa dengan seksama oleh awak kapal.
Tetapi setelah hampir semua diperiksa,
barang yang hilang tersebut juga belum
ditemukan, sampai akhirnya pemuda yang
tampan itu tiba gilirannya untuk diperiksa.
Karena pemuda itu yang terakhir diperiksa,
maka para awak kapal memeriksanya
dengan kasar, mungkin pikirannya mereka,
Ah?rasanya dialah yang mengambilnya,
karena hanya dia yang belum diperiksa.
Sipemuda protes, karena merasa dikasari,
dan melompat kepinggir kapal sambil
berkata: ?Bukan saya pencurinya, kenapa
kasar begitu?? Para awak kapal makin
curiga, karena hanya pemuda itulah satu-
satunya yang membantah dan mengejarnya
serta berusaha menangkap sipemuda.
Akhirnya karena kepepet sipemuda akhirnya
melompat kelaut. Para penumpang berteriak
terkejut dan ketakutan, kemudia semua
melihat kearah pemuda tersebut menerjukan
dirinya. Sekali lagi mereka terkejut, ternyata
dilautan pemuda tersebut tidak tenggelam
bahkan duduk diatas permukaan laut seperti
layaknya duduk dilantai. Kemudian pemuda
itu berteriak dengan keras: ?Ya Allah,
mereka semua telah menuduhku sebagai
pencuri ! Demi ZatMu, wahai Pembela yang
teraniaya, perintahkanlah agar ikan-ikan
yang ada dilaut ini dimulutnya membawa
permata berharga !!? Tak lama kemudian
para penumpang dan awak kapal melihat
sekumpulan ikan keluar dari dalam lautan
dan dimulutnya tampak batu-batu permata
berkilauan. Dengan kuasa Allah, ribuan ikan
seperti pasir saja layaknya mengelilingi
sipemuda dengan membawa permata yang
sangat berharga dan besar-besar. Semua
yang melihatnya menjadi silau dan berteriak
menepukkan tangannya kepada sipemuda.
Saya tercengang dan tidak dapat berkata-
kata, begitupun dengan para awak kapal,
mereka jadi bingung merasa bersalah. ?
Apakah kalian masih menuduhku, sedangkan
harta Allah ada didepanku dan dapat saja
kuambil dengan mudah?? Teriak sipemuda
kepada kami semua. Kemudian pemuda
tersebut menyuruh ikan-ikan tersebut
kembali ketempatnya, dan kilauan pasir
permata yang tadi ada tiba-tiba menghilang
kembali menjadi lautan biasa. Sipemuda
berdiri diatas air dan berjalan secepat kilat
menjauhi kapal sambil mulutnya terus
mewiridkan: ?
ﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﻌْﺒُﺪُ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﺴْﺘَﻌِﻴﻦُ
"Hanya kepadaMu lah aku menyembah, dan
hanya kepadaMu aku memohon" Al-Fatihah:
4.
Saya tidak menduga kalau pemuda ini ialah
termasuk para wali Allah seperti yang
diterangkan oleh Rasulullah saw.: ?Akan
tetap ada dalam umatku sebanyak 30 lelaki,
hati mereka sama dengan Nabi Ibrahim AS,
setiap mati seorang diantara mereka, maka
akan diganti Allah orang lain ditempatnya.?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar