Sabtu, 31 Mei 2014

Mukjizat Rasulullah



2. Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi
di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- , mengapa sampai pohon ini
menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-
radhiyallahu ‘anhu- bertutur,
“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata:
“Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang
kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya,
kami mendengar sebuah suara seperti suara
unta dari pohon kurma tersebut hingga
Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun
kemudian beliau meletakkan tangannya di atas
batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy
dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau
telah membuat mimbar, maka beliau berpindah
ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih.
Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
mendatanginya sambil mengeluskan tangannya
pada batang korma itu (untuk
menenangkannya)“. [HR. Al-Bukhoriy dalam
Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam
Sunan-nya (505)]
3. Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai
mengucapkan salam adalah perkara yang sering
kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu
yang mengucapkan salam. Sebagai seorang
hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya,
tentunya dia akan membenarkan seluruh apa
yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti
pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya
bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah
mengucapkan salam kepada beliau
sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -
Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di
Mekah yang mengucapkan salam kepadaku
sebelum aku diutus, sesungguhnya aku
mengetahuinya sekarang“.[HR.Muslim dalam
Shohih-nya (1782)].
4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki
perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta
dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi
ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang
memiliki perasaan, bahkan hewan pun
memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan
jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan
yang membuat dirinya lebih rendah daripada
hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu
kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi
wasallam- pernah memboncengku
dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan
tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan
kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu
yang paling beliau senangi untuk dijadikan
pelindung untuk buang hajatnya adalah
gundukan tanah atau kumpulan batang kurma.
lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki
Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka
onta itu merintih dan bercucuran air matanya.
Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-
mendatanginya seraya mengusap dari perutnya
sampai ke punuknya dan tulang telinganya,
maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau
bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini
milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda
Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai
Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda,
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam
binatang ini, yang telah dijadikan sebagai
milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah
mengadu kepadaku bahwa engkau telah
membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud
dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-
Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad
(1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad
(3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26),
dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa
(9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
5. Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara
adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih
ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang
yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi
nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara
ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
menerima hadiah, dan tak mau makan
shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di
Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau
kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun
memakan sebagian kambing itu, dan kaum
(sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu
‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan
kalian, karena kambing panggang ini
mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun“.
Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur
Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- mengirim (utusan membawa surat),
“Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal
itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah
seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan
tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau
adalah seorang raja, maka aku telah
melepaskan manusia darimu”. Kemudian
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
memerintahkan untuk membunuh wanita itu,
maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi
wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang
menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku
merasakan sakit akibat makanan yang telah aku
makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi
leherku terputus“. [HR. Abu Dawud dalam
Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy
dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813),
dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
6. Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang
mengucapkan salam, maka keajaiban
selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara
di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa
aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus
mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh
Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik
yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -
Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah
berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau
berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah
Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
bersabda,
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi
sehingga seorang diantara mereka bersembunyi
di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai
hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku,
maka bunuhlah ia“. [HR. Al-Bukhoriy dalam
Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-
nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata,
“Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda
dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya
benda-benda mati, pohon, dan batu.
Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa
benda-benda itu berbicara secara hakikat”.
[Lihat Fathul Bari (6/610)]
7. Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif
tentang hewan-hewan yang berbicara dengan
hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif
belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah
wahai para pembaca, sesungguhnya adanya
hewan yang berbicara kepada hewan yang lain,
bahkan memberi komando, layaknya seorang
komandan pasukan yang memberikan perintah.
Hewan yang memberi komando tersebut adalah
semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan
oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia
berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi
segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini
benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan
dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin,
manusia dan burung lalu mereka itu diatur
dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila
mereka sampai di lembah semut, berkatalah
seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke
dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak
oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan
mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman)
tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar)
perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya
Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh
yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-
hamba-Mu yang saleh“. (QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak
dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang
menghebohkan, dan mencengangkan seluruh
manusia. Orang-orang beriman telah lama
meyakini dan mengimani perkara-perkara ini
sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
sampai sekarang. Namun memang kebanyakan
manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu.
Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk
mengingatkan kembali, dan menanamkan
aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar