Rabu, 28 Mei 2014

Tausyiah Habib Mundzir (Kemuliaan Surat Al Ikhlash)



Kemuliaan Membaca Surat Al Ikhlas
Berikut adalah kutipan ceramah dari Habib Mundzir bin Fuad Al Musawwa pada
malam tersebut cukup berbeda dari hari biasa karena didatangi beberapa habib
besar seperti habib athos bin Syekh abu bakar bin Salim dari yaman (kakaknya
habib umar bn hafidz), habib hud al althos, syeh jibril hadad dari jordan dan habib2
lainya. Semoga Allah terus memberkahi majelis ini.. Amin..
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﺳَﻌِﻴْﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻱِّ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻼً ﺳَﻤِﻊَ ﺭَﺟُﻼً ﻳَﻘْﺮَﺃُ : "ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ " ﻭَﻳُﺮَﺩِّﺩُﻫَﺎ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﺟَﺎﺀَ
ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺬَﻛَﺮَ ﻟَﻪُ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﺄَﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻳَﺘَﻘَﺎﻟُّﻬَﺎ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻧَﻔْﺴِﻲْ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﺘَﻌْﺪِﻝُ ﺛُﻠُﺚَ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥِ
‏( ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ )
Dari Abi Sa'id Al Khudriy ra : "Sungguh Seseorang mendengar sahabatnya
membaca Qul Huwallahu Ahad (Surat Al Ikhlas), dan mengulang-ulangnya di
malam hari, maka ketika pagi harinya ia datang kepada Nabi saw dan
menceritakan itu, maka Rasulullah SAW bersabda : "Demi Diriku yang berada
dalam Genggaman Allah swt (sumpah) sungguh Surat Al Ikhlas menyamai
sepertiga Alqur'an." (Shahih Bukhari)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ﺣَﻤْﺪًﺍ ﻟِﺮَﺏٍّ ﺧَﺼَّﻨَﺎ ﺑِﻤُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﺃَﻧْﻘَﺬَﻧَﺎ ﻣِﻦْ ﻇُﻠْﻤَﺔِ ﺍﻟْﺠَﻬْﻞِ ﻭَﺍﻟﺪَّﻳَﺎﺟِﺮِ ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻫَﺪَﺍﻧﺎَ ﺑِﻌَﺒْﺪِﻩِ
ﺍﻟْﻤُﺨْﺘَﺎﺭِ ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎﻧَﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺑِﺎْﻹِﺫْﻥِ ﻭَﻗَﺪْ ﻧﺎَﺩَﺍﻧَﺎ ﻟَﺒَّﻴْﻚَ ﻳﺎَ ﻣَﻦْ ﺩَﻟَّﻨَﺎ ﻭَﺣَﺪَﺍﻧَﺎ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺳَﻠّﻢَّ ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُﻟِﻠّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺟَﻤَﻌَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻤَﺠْﻤَﻊِ ﺍْﻟﻜَﺮِﻳْﻢِ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُﻟﻠﻪ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺟَﻤَﻌَﻨَﺎ ﻓِﻲْ ﻫَﺬِﻩِ
ﺍﻟْﻤُﻨَﺎﺳَﺒَﺔِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻤَﺔِ
Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Suci melimpahkan keluhuran sepanjang
waktu dan zaman, melimpahkan kebahagiaan dan membagikan kepada hamba-
hamba-Nya yang taat dan yang tidak taat, anugerah kenikmatan bagi hamba-Nya
yang tidak taat merupakan bukti cinta dan kasih sayang Allah yang diperkenalkan
bagi hamba yang taat, betapa baiknya Sang Maha Pemberi yang tetap memberi
pada hamba-Nya yang tidak taat, sebagai isyarat ilahiyyah pada setiap siang dan
malam kita yang melihat kenikmatan berlimpah juga Allah berikan pada hamba
yang tidak taat, maka janganlah cemburu pada pemberian-Nya karena pemberian
itu fana namun ingatlah pada cinta dan kelembutan-Nya walaupun kepada yang
tidak taat pada-Nya.
Namun Sang Maha Raja alam semesta menawarkan pengampunan, kasih sayang
dan anugerah yang abadi, cahaya terindah sepanjang waktu dan zaman, yang
menerangi dan memperindah kehidupan di dunia dan di akhirah kelak, terbitnya
cahaya keindahan Ilahi untuk menuntun hamba kepada keindahan yang hakiki,
menuntun hamba pada keindahan dunia dan akhirah, terang benderang
sanubarinya dengan cahaya keindahan Allah, bergetar hatinya dengan cahaya
kewibawaan Allah dan hari-harinya penuh dengan keindahan dunia dan akhirah.
Ketahuilah cahaya ciptaan Allah itulah yang menjadi cahaya keindahan dunia dan
akhirah. Dan menjadi cahaya keindahan dunia dan akhirah bagi yang mengikutinya
pula, sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Allah subhanahu wata'ala
berfirman:
ﻗُﻞِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣَﺎﻟِﻚَ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚِ ﺗُﺆْﺗِﻲ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚَ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺗَﻨْﺰِﻉُ ﺍﻟْﻤُﻠْﻚَ ﻣِﻤَّﻦْ ﺗَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺗُﻌِﺰُّ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺎﺀُ ﻭَﺗُﺬِﻝُّ ﻣَﻦْ
ﺗَﺸَﺎﺀُ ﺑِﻴَﺪِﻙَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮُ ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ
‏( ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ 26: )
"Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan
kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." ( QS. Ali Imran: 26 )
Allah Maha mampu menjadikan orang yang berbicara menjadi tidak bisa berbicara,
dan orang yang bisa berjalan Allah mampu menjadikannya tidak bisa beridiri
apalagi berjalan, dan Allah Maha mampu mencabut penglihatan orang yang bisa
melihat hingga ia tidak bisa lagi melihat. Allah juga Maha Mampu mencabut
keimanan seorang hamba sehingga tidak pernah melihat keluhuran sebagai
sesuatu yang luhur, dan Allah mampu pula mencabut musibah dari hamba yang
dikehendakinya, Allah Maha Mampu mencabut segenap dosa dari hamba-hamba-
Nya, Allah Maha Mampu mencabut kemurkaan pada hamba-Nya dan
menggantikan dengan cinta-Nya, dan kesemua itu kembali pada satu nama
" Ya Allah ".
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Yang hadir di majelis dan yang mendengarkan atau menyaksikan di streaming
website Majelis Rasulullah di barat dan timur, di malam hari yang luhur ini kita
diseru pula dalam keluhuran dan memang sesungguhnya setiap kehidupan kita
adalah seruan keluhuran Allah, siang dan malam adalah panggilan Allah untuk kita
mendekat kepada-Nya, setiap nafas kita adalah panggilan Allah agar kita
mendekat, dan semua apapun dari perbedaan bentuk, sifat, dan warna yang kita
lihat, kita dengar dan kita rasakan hakikatnya adalah panggilan kelembutan Allah
kepada kita untuk mendekat kepada pencipta ini semua, Yang mencipta kita dari
tiada kemudian mewafatkan kita dan membangkitkan kita untuk berjumpa dengan-
Nya, sebagaimana firman-Nya:
ﻭَﺳَﺎﺭِﻋُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﻐْﻔِﺮَﺓٍ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻜُﻢْ ﻭَﺟَﻨَّﺔٍ ﻋَﺮْﺿُﻬَﺎ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕُ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽُ ﺃُﻋِﺪَّﺕْ ﻟِﻠْﻤُﺘَّﻘِﻴﻦَ
‏( ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ : 133 )
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa" ( QS. Ali Imran:133 )
Siapa yang menyampaikan hal ini? Yang menyampaikannya adalah yang kita
selalu berbuat salah dan dosa kepada-Nya, Dialah Yang berfirman :
" bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa".
Dijanjikan bagi hamba-Nya yang bertakwa, semoga tidak satu pun dari kita yang
disini kecuali dikumpulkan oleh Allah dalam golongan hamba yang bertakwa, wafat
dalam puncak ketakwaan dan berkumpul di dunia dan akhirah bersama Ahlu takwa,
amin allahumma amin.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﻮَﻓَّﻮْﻥَ ﺃُﺟُﻮﺭَﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻓَﻤَﻦْ ﺯُﺣْﺰِﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺃُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ
ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ
‏( ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ 185: )
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan" (QS. Ali Imran: 185)
Kalimat ini cukup untuk mengingatkan kita dan menyadarkan kita dari segala
kebutaan, kebingungan, kerisauan dalam segala permasalahan di dunia. Dan juga
ayat ini sudah cukup untuk membuat kita jauh dari kufur nikmat, maka ayat ini
menjadi obat bagi orang yang dilimpahi kenikmatan atau orang yang sedang dalam
kesusahan. Semua yang hidup pasti akan merasakan kematian, aku dan kalian
pasti merasakannya karena itu adalah janji Allah subhanahu wata'ala. Kelak Allah
akan memberikan balasan atas amal baik dan buruk, barangsiapa yang
disingkirkan dan dijauhkan oleh Allah dari api neraka dan dimasukkan ke surga
sungguh dia adalah orang yang beruntung, dan tiadalah kehidupan dunia kecuali
hanyalah permainan saja. Yang mulia di dunia belum tentu mulia di akhirah, yang
hina di dunia belum tentu hina di akhirah.
Kehidupan dunia hanyalah sementara sedangkan kehidupan akhirat abadi.
Hadirin hadirat, jika engkau dalam kesedihan, ingatlah bahwa kesedihanmu itu
tidaklah abadi. Dan jika engkau dalam kenikmatan sadarlah bahwa kenikmatanmu
itu tidaklah kekal. Yang Maha Kekal menanti tuntunan dan amal-amal yang kekal,
yang dibawa oleh sang pembawa tunutunan dari Sang Maha Kekal, yang diutus
oleh Yang Maha kekal untuk membawa kenikmatan yang kekal, sayyidina
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana sabda beliau diriwayatkan
di dalam Shahih Al Bukhari :
ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻧَﺎ ﻗَﺎﺳِﻢٌ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻳُﻌْﻄِﻲْ
" Sungguh aku yang membagi-bagikan dan Allah Yang Maha Memberi "
Ingatlah bahwa pembagian kenikmatan telah Allah pasrahkan kuncinya kepada
sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bagi yang mendambakan
kenikmatan dunia dan akhirah, Allah telah menyampaikan kepada sang nabi seraya
berkata : ﺃَﻧَﺎ ﻗَﺎﺳِﻢٌ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻳُﻌْﻄِﻲْ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ( Aku yang membagikan dan Allah Yang Maha
memberi). Dengan mengikuti tuntunan beliau shallallahu 'alaihi wasallam, dengan
mencintainya dan berbakti kepadanya, maka itulah kunci kebahagiaan dan
kenikmatan dunia dan akhirah, demikian janji sayyidina Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw berkata bahwa segala sesuatu yang dibanggakan di
dunia ini kesemunaya berasal dari hal yang hina. Pakaian termahal adalah sutera,
padahal sutera hanyalah berasal dari liur ulat yang menjijikkan, minuman yang
paling menyehatkan adalah susu, padahal itu hanyalah keluar dari hewan ternak,
serta minuman yang paling manis adalah madu padahal ia hanyalah buatan
serangga, dan perhiasan yang palin mahal adalah berlian padahal ia terbuat dari
batu bara dari gunung berapi beribu-ribu tahun. Sungguh sesuatu yang berharga di
muka bumi ini berasal dari kehinaan. Namun segala sesuatu yang tidak berharga di
dunia bisa menjadi berharga jika mengikuti tuntunan dari yang paling berharga
yaitu Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Sebagaimana debu adalah sesuatu yang tidak berharga namun debu itu bisa
menjadi saksi ketika kita melangkah menuju jalan Allah subhanahu wata'ala,
sehingga membuat kaki yang melintasinya tidak akan terbakar oleh api neraka.
Hadirin hadirat, debu itu diinjak dan ditendang namun ia bisa membuat kaki kita
aman dari api neraka karena mengikuti tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam. Begitu juga makanan dan minuman, yang setelah dimakan dan
diminum ia akan terbuang, namun makanan dan minuman itu akan menjadi kekal
dan abadi jika mengikuti tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits luhur ini, bahwa Allah subhanahu wata'ala
menyampaikan surat mulia kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan hal
ini selalu paling asyik diperbuat oleh orang-orang yang sangat cinta kepada Allah
sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari bahwa seorang sahabat Rasulullah setiap
malamnya membaca surah Al Ikhlas dan mengulang-ulangnya:
ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ ، ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟﺼَّﻤَﺪُ ، ﻟَﻢْ ﻳَﻠِﺪْ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﻮﻟَﺪْ ، ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟَﻪُ ﻛُﻔُﻮًﺍ ﺃَﺣَﺪٌ
‏( ﺍﻹﺧﻼﺹ 4-1: )
" Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." ( QS. Al Ikhlas: 1-4)
ﻗُﻞْ ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ
‏( ﺍﻹﺧﻼﺹ : 1 )
" Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Tunggal" (QS. Al Ikhlas:1)
Allah Maha Tunggal, Maha Tunggal menciptakanku, Maha Tunggal meminjamiku
setiap nafas, Maha Tunggal mewafatkanku, Maha Tunggal mengetahui jumlah
nafasku, Maha Tunggal mengetahui setiap keadaan makhluknya, Maha Tunggal
menciptakan matahari, bulan, daratan dan lautan, Maha Tunggal dari semua
makhluknya, Maha Tunggal menguasai segala kewibawaan, Maha Tunggal
menguasai segala keluhuran, Maha Tunggal menguasai cahaya kebenaran, dan
Maha Tunggal melimpahkan cahaya kebahagiaan. Firman Allah subhanahu
wata'ala:
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟﺼَّﻤَﺪُ
‏( ﺍﻹﺧﻼﺹ : 2 )
Berbeda dalam pendapat para ahli tafsir, dijelaskan di dalam tafsir Al Imam At
Thabari, tafsir Al Imam Ibn Abbas dan tafir lainnya bahwa makna kalimat ﺍﻟﺼَّﻤَﺪُ
diantaranya adalah : Yang paling sempurna kelembutan-Nya melebihi segala
kelembutan, Yang paling sempurna kasih sayang-Nya melebihi segala kasih
sayang, Yang paling sempurna anugerah-Nya melebihi segala anugerah. Dan dalam
riwayat lainnya makna kalimat ﺍﻟﺼَّﻤَﺪُ adalah Yang berpijar dengan cahaya, dan
dalam riwayat lainnya maknanya adalah Yang tidak membutuhkan makan dan
minum. Dan firman Allah subhanahu wata'ala :
ﻟَﻢْ ﻳَﻠِﺪْ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﻮﻟَﺪْ ، ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟَﻪُ ﻛُﻔُﻮًﺍ ﺃَﺣَﺪٌ
‏( ﺍﻹﺧﻼﺹ 4-3: )
"Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia" ( QS. Al Ikhlas:3-4)
Oleh sebab itu ketika sayyidina Bilal ketika disiksa ia mengelurkan rinduannya
kepada sang Maha Tunggal dengan kalimat ﺃَﺣَﺪٌ , ﺃَﺣَﺪٌ . Diriwayatkan dalam riwayat
yang tsiqah (kuat) bahwa sayyidina Bilal tidak merasakan sakit saat ia disiksa,
bahkan ia dalam kesejukan tanpa merasakan kepedihan atas siksaan yang
diperbuat oleh kuffar quraisy karena ia dalam kelezatan menyebut nama Allah
subhnahu wata'ala.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan pula dalam Shahih Al Bukhari bahwa Al Imam Masjid Quba' setelah
membaca Al Fatihah selalu membaca surat Al Ikhlas kemudian dilanjutkan dengan
surat yang lainnya, maka ia diprotes oleh makmumnya karena hal ini, maka sang
imam berkata:
"jika engkau masih menginginkan aku untuk menjadi imam, maka aku akan terus
melakukan hal ini, jika tidak carilah imam yang lain", maka si makmum
mengadukannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata :
"wahai Rasulullah, tidak pernah engkau mengajarkan kepada kami untuk selalu
membaca surat Al Ikhlas setelah Al Fatihah, namun imam itu melakukannya".
Zaman sekarang hal seperti ini disebut sebagai bid'ah, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepada sang imam:
"Mengapa engkau melakukan hal itu wahai imam masjid Quba, padahal aku tidak
pernah mengajarkannya?", maka sang imam menjawab dengan singkat : ﺇِﻧِّﻲْ ﺃُﺣِﺒُّﻬَﺎ
(sungguh aku mencintai surat Al Ikhlas), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab :
"cintamu pada surat Al Ikhlas membutamu masuk kedalam surga Allah". Karena
mencintai kalimatt ﻫُﻮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ , Dialah (Allah) Yang Maha Tunggal, maka jadikanlah
Dia tunggal di dalam jiwa kita di saat kita berdzikir kepada Allah, di saat kita
shalat, di saat kita berdoa dan bermunajat, hilangkan semua nama dari hati kita
kecuali nama ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ ﻫُﻮَ . Jadikan nama itu menguasai jiwa dan sanubarimu
melebihi segalanya, maka akan engkau lihat Allah menundukkan seluruh
makhluknya kepadamu karena jiwamu telah tunduk kepada rahasia keluhuran ﻫُﻮَ
ﺍﻟﻠﻪُ ﺃَﺣَﺪٌ .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Janganlah sampai kita terjebak dengan kejadian-kejadian yang yang tidak kita
sukai, karena Allah subhanahu wata'ala telah memberi peringatan dengan firman-
Nya:
ﻭَﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥْ ﺗُﺤِﺒُّﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺷَﺮٌّ ﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟَﺎ
ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
‏(ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ 216: )
"Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang
kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu,
dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al Baqarah: 216)
Barangkali kita melihat suatu hal adalah baik untuk kita, padahal itu adalah bara
api, seperti anak kecil yang ingin mendekati bara api itu yang dikiranya mainan
belaka. Begitu pula anak kecil menjerit ketika melihat ibunya begitu jahat menusuk
dan menyakitinya, padahal itu adalah obat yang disuntikkan kepadanya sebagai
bentuk kasih sayang sang ibu. Oleh sebab itu di saat kita dalam kesusahan maka
berhati-hatilah karena mungkin dibalik semua itu ada hikmah Ilahi yang lebih luhur
jika kita syukuri kenikmatan yang ada walaupun sebagian kenikmatan hilang.
Sebagaimana Allah sangat tidak tega kepada hamba-Nya terutama mereka yang
mencintai sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Orang yang
mencintai dan rindu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka ia dalam
keamanan dan keselamatan.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan oleh hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Qadhi 'Iyadh di dalam
kitabnya "As Syifa" bahwa ketika sayyidina Anas bin Malik RA menziarahi seorang
wanita yang telah wafat seorang putranya, dia adalah seorang wanita tua renta
yang buta, dia hijrah dari Makkah Al Mukarramah ke Madinah Al Munawwarah
bersama putranya, dan ia tidak mempunyai keluarga yang lain, karena keluarga
yang lain berada di Makkah. Untuk makan saja dia harus disuapi oleh anaknya,
dan segala kebutuhannya diurus oleh anaknya, kemudian anaknya wafat. Dan
ketika para sahabat menjenguknya, diantaranya sayyidina Anas bin Malik, maka
berkatalah wanita buta dan tua renta itu :
" Benarkah anakku telah wafat?", sayyidina Anas bin Malik berkata: "Betul, namun
engkau tenanglah karena anakmu sudah dimandikan dan dikafani, dan sebentar
lagi akan dishalati kemudian dimakamkan", maka wanita itu menangis mengangkat
tanganya dan berkata :
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺖَ ﺗَﻌْﻠَﻢُ ﺃَﻧِّﻲْ ﻫَﺎﺟَﺮْﺕُ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﺇِﻟَﻰ ﻧَﺒِﻴِّﻚَ ﻓَﻼَ ﺗُﺤَﻤِّﻠْﻨِﻲْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﻤُﺼِﻴْﺒَﺔَ
" Wahai Allah jika Engkau mengetahui bahwa aku hijrah kepada-Mu dan nabi-Mu,
maka janganlah Engkau bebankan musibah ini kepadaku".
Dan belum selesai wanita itu berdoa maka anaknya bangun dan tidak lama
kemudian anaknya kembali menyuapi ibunya. Demikian rahasia cinta kepada
sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Demikian indahnya ketakwaan dan indahnya Allah subhanahu wata'ala.
Diriwayatkan di dalam kitab 'Izhah Asraar Al Muqarrabin oleh As Sayyid Al Arif
billah Al Imam Muhammad bin Abdullah bin Syech Al Aidarus Ba'alawy, bahwa
ketika salah seorang rahib (ulama) di masa bani Israil telah menulis 860 kitab, dan
karangannya sudah tersebar dimana-mana, dan ia pun gembira dengan amal
baiknya, maka Allah wahyukan kepada nabi di zaman itu untuk menyampaikan
pada rahib itu bahwa Allah belum ridha dengan apa yang telah dia lakukan, maka
rahib itu terkejut ketika mendengar yang telah disampaikan oleh nabinya bahwa
Allah belum ridha dengan amalannya. Maka ia pun melempar buku karangannya itu
kemudian ia menyendiri saja di dalam goa untuk beribadah selama bertahun-tahun,
lalu Allah kembali menyampaikan wahyu kepada nabi di zaman itu untuk
menyampaikan kepada rahib bahwa Allah belum ridha dengan perbuatannya, maka
ketika disampaikan kepada rahib itu ia berkata :
"Lalu aku harus berbuat apa lagi, aku menulis ratusan kitab Allah belum meridhai,
aku menyendiri untuk beribadah kepada-Nya Allah belum meridhaiku".
Maka dalam keadaan risau dan bingung ia berjalan saja hingga sampailah ia di
pasar ia membantu orang tua yang keberatan membawa beban, ia menciumi
kepala anak yatim dan menyantuninya, maka Allah sampiakan wahyu kepada nabi
di masa itu : "Katakan kepada hamba-Ku bahwa Aku telah ridha kepadanya". Apa
yang menjadikan Allah ridha kepadanya? yaitu terjun ke masyarakat untuk
membantu yang lemah dan susah, membantu para fuqara' dan anak-anak yatim,
hal itu lah yang paling masyhur dari tuntunan sayyidina Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam, bukti dari rahasia keridhaan Ilahi yang terluhur. Demikian budi
pekerti orang yang paling luhur dan paling diridhai Allah, sayyidina Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiah, sekedar memberi kabar tadi
pagi saya berkunjung ke Singapura, yang mana guru mulia kita Al Musnid Al Arif
billah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh dari Kuala Lumpur
menuju Singapura, dan saya hanya bertemu di airport saja kemudian saya kembali
ke Jakarta. Dalam perjumpaan itu kebetulan saya diberi kesempatan oleh para
jamaah di Singapura untuk berbicara 4 mata dengan guru mulia untuk
membicarakan tentang perkembangan Majelis Rasulullah. Saya samapaikan bahwa
Alhmadulillah jamaah semakin banyak dan semakin rindu berjumpa dengan beliau,
dan beliau mengatakan insyaallah dalam waktu dekat saya akan berkunjung,
insyaallah di bulan Muharram, mudah-mudahan acara kita sukses, amin.
Lalu beliau juga menanyakan bagaimana kabar yang lainnya, maka saya
sampaikan bahwa kita telah mengadakan pertemuan dengan kurang lebih 100
anggota milis di dunia maya untuk terus menyebarkan dan meneruskan dakwah di
dunia maya. Maka beliau kaget dan gembira dan beliau berkata bahwa itu adalah
hal yang sangat mulia dan luhur karena dunia maya penuh dengan kegelapan dan
sangat sedikit para dai yang mau terjun ke dalamnya, dan sampaikan salam saya
pada jamaah bahwa saya gembira dengan perkumpulan itu. Ada kejadian yang
diceritakan oleh putra beliau, sebelum beliau tiba di bandara putra beliau sempat
duduk dengan saya sebentar. Ketika beliau mengunjungi Denmark, wilayah yang
konon sangat benci kepada nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan
menghina nabi Muhammad.
Dan cara beliau bukanlah dengan kekerasan, beliau datangi tempat itu untuk
dikenalkan siapa nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam itu. Namun justru
tempat yang kita kenal sebgai tempat yang paling benci kepada nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam dan banyak menghina nabi itu, tetapi saat guru mulia
baru saja mendarat di bandara Denmark, disana sudah ada 300 orang muslimin
yang menyambut beliau dengan pembacaan maulid nabi Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam. Maka beliau berkata kepada putrnya :
"Engkau lihat, di barat dan timur mengatakan bahwa tempat ini adalah wilayah
yang paling banyak menghina nabi, namun aku belum pernah datang ke satu
negara pun ketika turun di bandara disambut dengan bacaan maulid kecuali di
Denmark ini".
Beliau berkata kepada putranya bahwa Allah Maha mampu memberikan hidayah
kepada orang yang terjauh sekalipun jika Allah ingin memberikan hidayah. Oleh
sebab itu budi pekerti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah hal yang
sangat berharga. Beliau juga pernah berkunjung ke Jerman dan menyampaikan
tausiah kepada suatu organisasi disana, dan didengar oleh salah seorang murid
pendeta, dan dia sampaikan kepada pendeta bahwa guru mulia berbicara tentang
kerukunan umat beragama, maka ditantanglah oleh ketua pendeta di kota itu untuk
datang ke gereja menjelaskan Islam, maka beliau mendatangi gereja itu dan mohon
izin untuk shalat sunnah di gereja itu, padahal sebagian besar pendapat seluruh
madzhab mengharamkan shalat di gereja, sebagian mengatakan makruh dan
sebgaian lagi mengatakan boleh jika gereja itu diharapakan akan berubah menjadi
masjid. Kemudian beliau menyampaikan tausiah di depan para non muslim, setelah
beliau selesai menyampaikan tausiah, kepala pendeta itu ditanya bagaimana
pendapatnya tentang Islam, maka ia menjawab :
"Aku membenci Islam, tetapi aku cinta orang ini", maka guru mulia berkata: "Jika
engkau cinta padaku, sebentar lagi engkau akan cinta kepada Islam". Lalu ketika
beliau ditanya mengapa shalat sunnah di gereja, beliau berkata: "Karena aku tau
tempat itu akan akan berubah menjadi masjid dalam waktu yang dekat".
Demikian agungnya tuntunan nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Hadirin hadirat, kita bermunajat kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah
subhanahu wata'ala melimpahkan rahmat dan anugerah kepada kita, semoga Allah
melimpahkan ketenangan, kesejukan, kekhusyuan, kemakmuran dunia dan akhirah
untuk kita. Kita bermunajat dan mengingat setiap nafas kita yang telah lewat
dalam dosa, kemana kita akan mengadukannya kalau bukan kepada samudera
pengampunan Allah, kemana kita akan memohon penghapusannya kalau bukan dari
Sang Maha Pemaaf, kemana kita akan mengadukan nafas kita yang masih tersisa
di hari esok kalau bukan kepada Yang Maha melimpahkan segala keluhuran dan
Maha menjauhkan dari segala musibah…
ﻓَﻘُﻮْﻟُﻮْﺍ ﺟَﻤِﻴْﻌًﺎ
Ucapkanlah bersama-sama
ﻳَﺎ ﺍﻟﻠﻪ ...ﻳَﺎ ﺍﻟﻠﻪ ... ﻳﺎَ ﺍﻟﻠﻪ .. ﻳﺎَﺭَﺣْﻤَﻦ ﻳَﺎﺭَﺣِﻴْﻢ ... ﻻَﺇﻟﻪَ ﺇﻟَّﺎﺍﻟﻠﻪ ... ﻻَ ﺇﻟﻪَ ﺇﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍْﻟﻌَﻈِﻴْﻢُ ﺍﻟْﺤَﻠِﻴْﻢُ ... ﻝﺍَ
ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺭَﺏُّ ﺍْﻟﻌَﺮْﺵِ ﺍْﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ ... ﻝﺍَ ﺇِﻟﻪَ ﺇﻟَّﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﺭَﺏُّ ﺍﻟﺴَّﻤﻮَﺍﺕِ ﻭَﺭَﺏُّ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺭَﺏُّ ﺍْﻟﻌَﺮْﺵِ
ﺍْﻟﻜَﺮِﻳْﻢِ ... ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ،ﻛَﻠِﻤَﺔٌ ﺣَﻖٌّ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻧَﺤْﻴَﺎ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻧَﻤُﻮﺕُ ﻭَﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ
ﻧُﺒْﻌَﺚُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣِﻦَ ﺍْﻷﻣِﻨِﻴْﻦَ
Selanjutnya kita mohonkan doa bacaan maulid oleh fadhilah As Sayyid Al Walid Al
Arif billah Al Habib Atthas bin Muhammad bin Salim bin Hafizh, dan sebelum doa
kita meminta ijazah dari Al Habib Atthas, apa saja yang ingin beliau ijazahkan
kepada kita dari doa-doa atau dzikir, kita menginginkan sanad yang bersambung
dari guru-guru beliau sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau
mengijazahkan dari sanad yang beliau terima dari ayah beliau As Syahid Al Habib
Muhammad bin Salim bin Hafizh, dan juga Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad
Assegaf, Al Habib Umar bin Ahmad bin Sumaith, Al Habib Masyhur Al Haddad. Al
Habib Ali bin Syihabuddin dan juga para guru beliau yang lainnya, sanad yang
bersambung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berupa takwa kepada
Allah, dan ijazah untuk berdzikir, serta belajar dan mengajarkan apa-apa yang kita
terima kita ajarkan kepada orang lain dan mengamalkannya hingga lebih mudah
kita memahami, lebih mudah kita mengajarkan dan lebih mudah kita mengamalkan
dengan ikatan batin kita dengan para guru kita sampai kepada nabi kita
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, maka katakan "Qabilna al ijaazah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar