Sholatullahi Maa Lahat Kawakib ♥♥♥
Diriwayatkan di dalam Shirah ibn Hisyam, bahwa ketika Rasul Shallallahu
‘Alaihi Wasallam berkurban untuk menyembelih unta, unta-unta itulah yang
berdesakan ingin disembelih oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Padahal kebiasaan hewan, sebagaimana hewan kalau mau disembelih pasti
akan mengamuk kalau melihat darah atau melihat temannya di sembelih, mesti
ditutup tidak boleh melihat.
Maka Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “BUKA, BIARKAN MEREKA
MELIHAT” “Wahai rasul mereka kalau melihat darah mengamuk” …”BIARKAN
MEREKA MELIHAT”. Maka para unta pun itu melihat,.
Ketika Rasul sudah mengeluarkan pisaunya dan menajamkannya. Apa yang
diperbuat oleh unta-unta itu..??
Unta-unta itu berdesakan untuk lebih dahulu disembelih oleh tangan Sayyidina
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Roboh satu unta, yang lain
menjulurkan kepalanya, satu- satu berdesakan ingin dahulu disembelih oleh
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Dijelaskan oleh Al imam Muhaddits Al Imam Abdurrahman Addiba’I di dalam
Maulid Ad Diba’ :
“ Apakah kalian tidak lihat bahwa semua unta (sampai saat ini) yang mau
menuju ke Madinah pasti mempercepat langkahnya, lebih cepat dan terburu-
buru ingin sampai ke Madinah dan kalau mau masuk ke Madinah pasti
mengalirkan air matanya karena mereka ingin bergegas ingin cepat sampai ke
Madinah.”
demikian cintanya hewan hewan kepada Sayyidina Muhammad saw, demikian
indahnya Sayyidina Muhammad Saw.
Allahumma sholli wasallim wa baarik ‘alaih...
Qosidah ‘Sholatullahi Maa lahat Kawakib’
******************************************
ﺻَﻠَﺎﺓُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﺎﻟَﺎﺣَﺖْ ﻛَﻮَﺍﻛِﺐْ ﻋَﻠﻰَ ﺍﺣْﻤَﺪْ ﺧَﻴْﺮِ ﻣَﻦْ ﺭَّﻛِﺐَ ﺍﻟﻨَّﺠَﺂﺋﺐ
Sholaatullahi maalaahat kawaakib
‘Alaa ahmada khoeri man rokiban-najaa-ib
Selagi bintang masih bercahaya, semoga rahmat Allah tercurah kepada nabi
Muhammad yang sebaik-baiknya pengendara unta.
ﺣَﺪَﻯ ﺣَﺎﺩِﻯ ﺍﻟﺴُّﺮَﻯ ﺑِﺎﺳْﻢِ ﺍﻟْﺤَﺒَﺂﺋﺐ ﻓَﻬَﺰَّ ﺍﻟﺴُّﻜْﺮُ ﺍَﻋْﻄَﺎﻑَ ﺍﻟﺮَّﻛَﺍﺋﺐ
Hadaa haadiis-suroo bismil-habaa-ib
Fahazzasy-syukru a’thoofar-rakaa-ib
Selama pengiring unta menyanyikan lagu menyebut nama kekasih terindu.
Unta mengangguk-angguk menari gembira tertawa irama lagu penunggangnya
ﺍَﻟَـﻢْ ﺗَﺮَﻫَﺎ ﻭَﻗَﺪْ ﻣَﺪَّﺕْ ﺧُﻄَﺎﻫَﺎ ﻭَﺳَﺎﻟَﺖْ ﻣِﻦْ ﻣَّﺪَﺍﻣﻌﻬﺎﺳَﺤَﺂﺋِﺐْ
Alam tarohaa wa qod maddat khushoohaa
Wa saalat min madaami’ihaa sahaa-ib
Tidakkah engkau lihat, semakin cepat langkah unta?
Bercucuran deras dari matanya air mata bagaikan awan tiba.
ﻭَﻣَﺎﻟَﺖْ ﻟِﻠْﺤِﻤَﻰ ﻃَﺮَﺑًﺎ ﻭَّﺣَﻨَّﺖْ ﺍِﻟﻰَ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﻤَﻌَﺎﻟﻢ ﻭَﺍﻟْﻤَﻠَﺎﻋِﺐْ
Wamaalat lilhimaa thoroban wa hannat ila tilkal ma’aalimi wal malaa’ib
Semakin condong pula langkahnya karena gembira, dan rindu pada kandang
serta ladang penggembalaannya.
ﻓَﺪَﻉْ ﺟَﺬْﺏَ ﺍﻟﺰِّﻣَﺎﻡِ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺴُﻘْﻬَﺎ ﻓَﻘَﺎﺋِﺪُ ﺷَﻮْﻗِﻬَﺎ ﻟِﻠْﺤَﻲِّ ﺟَﺎﺫِﺏْ
Fada’ jadzbaz-zimaami wa laa tasuq-haa
Faqoo-idu syauqihaa lil-hayyi jaadzib
Maka biarkan, jangan kau tarik tali kekang atau menggiringnya, karena
kerinduan pada sang nabilah yang menariknya.
ﻓَﻬُﻢْ ﻃَﺮَﺑًﺎ ﻛَﻤَﺎ ﻫَﺎﻣَﺖْ ﻭَﺇِﻟَّﺎ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﻓِﻰ ﻃَﺮِﻳْﻖِ ﺍﻟْﺤُﺐِّ ﻛَﺎﺫِﺏْ
Fahim thoroban kamaa hammat wa illaa
Fa innaka fii thoriiqil-hubbi kaadzib
Tunjukkan lah rasa cintamu sebagaimana cintanya unta dan jikalau tidak,
Maka jalan cintamu pada nabi adalah dusta.
ﺍَﻣَّﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟْﻌَﻘِﻴْﻖُ ﺑَﺪَﺍ ﻭَﻫَﺬِﻱ ﻗِﺒَﺎﺏُ ﺍﻟْﺤَﻲِّ ﻟَﺎﺣَﺖْ ﻭَﺍﻟْﻤَﻀَﺎﺭِﺏْ
Amaa haadzal-’aqiiqu badaawa hadzii
Qibaabul-hayyi laa-ahat wal-madloorib
Perhatikan, kota Aqiq telah Nampak dan inilah Qubah Nabi,, gemerlapan
cahayanya menyilaukan
ﻭَﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟْﻘُﺒَّﺔُ ﺍﻟـْﺨَﻀْﺮَﺍﺀَ ﻭَﻓِﻴْﻬَﺎ ﻧَـﺒـِﻲُّ ﻧُﻮْﺭُﻩُ ﻳَـﺠْﻠُﻮْ ﺍﻟْﻐَﻴَﺎﻫﺐ
Wa tilkal-qubbatul-khodlroo-u fiihaa
Nabiyyun nuuruhu yajlul-ghoyaahib
Itulah qubah hijau dan nabi bermakam di dalamnya.
Seorang nabi yang nur-nya menerangi kegelapan.
ﻭَﻗَﺪْ ﺻَﺢَّ ﺍﻟﺮِّﺿَﻰ ﻭَﺩَﻧَﺎ ﺍﻟﺘَّﻠَﺎﻗﯽ ﻭَﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَ ﺍﻟْﻬَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺟَﺎﻧِﺐْ
Wa qod shohhar-ridloo wa danat-talaaqii
Wa qod jaa-al-hanaa min kulli jaanib
Dan sungguh jelas keridhaan Allah, dan pertemuanpun telah dekat
Dan sungguh telah datang kegembiraan dari segala penjuru
ﻓَﻘُﻞْ ﻟِﻠﻨَّﻔْﺲِ ﺩُﻭْﻧَﻚِ ﻭَﺍﻟﺘﻤﻠﯽ ﻓَﻤَﺎ ﺩُﻭْﻥَ ﺍﻟْﺤَﺒِﻴْﺐِ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺣَﺎﺟِﺐْ
Faqul linnafsi duunaka wat-tamalliy
Famaaduunal-habiibil-yaoma haajib
Maka bisikkan ke dalam hati, tiada seorangpun kucondongkan rasa cinta.
Maka tiada satupun hari ini kepada kekasih, penghalangnya
ﺗَـﻤَﻠﻰَّ ﺑِﺎﻟﺤﺒﻴﺐ ﺑِﻜُﻞِّ ﻗَﺼْﺪٍ ﻓَﻘَﺪْﺣﺼﻞ ﺍﻟْﻬَﻨَﺎ ﻭَﺍﻟﻀِّﺪُّ ﻏَﺂﺋِﺐْ
Tamallaa bil habiibi bikulli qoshdin
Faqod hasholal-hanaa wadl-dliddu ghoo-ib
Condongkanlah rasa cita kepada kekasih di segala tujuan,
Maka sungguh memperoleh kesenangan dan lenyaplah kedukaan.
ﻧَـﺒـِﻲُّ ﺍﻟﻠﻪِ ﺧَﻴْﺮُ ﺧَﻠْﻖِ ﺟَـﻤﻴﻌﺎ ﻟَﻪُ ﺃَﻋْﻠﻰَ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﺻﺐ ﻭَﺍﻟْﻤَﺮَﺍﺗِﺐْ
Nabiyyullaahi khoirul-kholqi jamii’an
Lahu a’laal-manaashibi wal-marootibi
Nabi Allah yang sebaik-baik makhluk kesemuanya.
Baginya keluhuran pangkat dan martabat tertinggi.
ﻟَﻪُ ﺍﻟْـﺠَﺎﻩُ ﺍﻟﺮَّﻓِﻴْﻊُ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻤَﻌَﺎﻟﯽ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺸَّﺮَﻑُ ﺍﻟْﻤُﺆَﺑﺪ ﻭَﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻗِﺐْ
Lahul-jaahur-rofii’u lahul-ma’aaliy
Lahusy-syaroful-mu-abbadu wal-manaaqib
Baginya ketinggian kedudukan, baginya segala keluhuran.
Kemuliaannya diabadikan dan menjadi kenangan.
ﻓَﻠَﻮ ﺍَﻧَـﺎ ﺳَﻌَـﻴْــﻨﺎ ﻛُﻞَّ ﻳَــﻮْﻡٍ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟْﺎَﺣْﺪَﺍﻕِ ﻟَﺎﻓَﻮْﻕَ ﺍﻟﻨَّﺠَﺂﺋﺐ
Falao annaa sa’aynaa kulla yaomin
‘Alal-ahdaaqi laa faoqon-najaa-ib
Maka seandainya kami menuju tempat, berjalan setiap hari
diatas pandangan, bukan di punggung-punggung unta.
ﻭَﻟَﻮْ ﺍَﻧَﺎ ﻋَﻤِﻠْﻨَﺎ ﻛُﻞَّ ﺣِﻴْﻦٍ ﻟِﺄَﺣْﻤَﺪَ ﻣَﻮْﻟِﺪًﺍ ﻗَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻭَﺍﺟِﺐْ
Wa lao annaa ‘amilnaa kulla hiinin
Li ahmada maulidan qod kaana waajib
Dan seandainya kami beramal setiap saat Pada peringatan kelahiran Ahmad,
maka sungguh
hukumnya wajib.
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤﻬﻴﻤﻦ ﻛُﻞَّ ﻭَﻗْﺖٍ ﺻَﻠَﺎﺓ ﻣَّﺎ ﺑَﺪَﺍ ﻧُﻮْﺭُ ﺍﻟْﻜَﻮَﺍﮐﺐ
‘Alaihi minal-muhaimini kulla waqtin
Sholaatun maa badaa nuurul-kawaakib
Setiap waktu kumohonkan untuknya dari Allah.
Rahmat selama bintang-bintang masih bercahaya.
ﺗَﻌُﻢُّ ﺍْﻟَﺂﻝَ ﻭَﺍﻟْﺎَﺻﺤﺎﺏ ﻃُــــــﺮّﺍً ﺟﻤﻴﻌﻬﻢ ﻭَﻋِﺘْﺮَﺗﻪ ﺍﻟْﺎَﻃَﺎﻳﺐ
Ta’ummul- aala wal-ash-haaba thurron
Jamii’ahum wa ‘itrotahul-athooyib
Kepada keluarga dan para sahabat semuanya.
Serta semua keturunannya yang baik-baik lagi mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar