Laman
- Beranda
- al ilmu
- al kisah
- Allah dan Jalan menuju Allah
- Cahaya
- Do'a Doa
- Futuhat Al Makiyyah
- Hadits Qudsy
- Kalam Kalam Hikmah
- Kata Hati
- Kebenaran Hakiki
- Kitab Tauhid
- Mahkota Aulia Illaita'ala
- Mutiara Kalam Habaib
- My notes
- Qitab Sirr Al Asrar
- Shalawat
- Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Syar'i
- Syarh Al Hikam
- Taddabur Ayat Ayat
- Tokoh dan Biografi
Rabu, 28 Mei 2014
MBAH KHOLIL BERGURU DI BATU NISAN
Di antara karomah Mbah Kholil Bangkalan,
antara lain dikisahkan bahwa pada saat Mbah
Kholil masih muda, dia mendengar keberadaan
seorang Kyai yg terkenal alim di daerah
Wilungan Pasuruan, bernama Kyai Abu Dzarin.
Selain terkenal dgn kealimannya, Kyai Abu
Dzarin jg tenar karomahnya sehingga banyak
santri yg ingin menimba ilmu kpdnya.
Ketika Mbah Kholil mendengar kealiman Kyai
yg mumpuni di daerah Pasuruan tersebut,
terbetiklah dlm hatinya keinginan utk berguru
kpdnya. Walau hrs berjalan kaki, dia tak
mengurungkan keinginannya menemui sang
Kyai utk maksud yg mulia itu. Segala persiapan
dan perbekalan pun disiapkan guna
menempuh perjalanan Madura - Pasuruan, dgn
harapan, dia dpt menuju ke Pesantren Kyai
Abu Dzarin utk menuntut ilmu langsung dari
Kyai yg dikaguminya tersebut.
Akan tetapi,alangkah sedihnya si Kholil muda.
Sebab, begitu menginjakkan kaki di Pesantren
Kyai Abu Dzarin, dia mendengar berita yg
menghentakkan dada, yakni bahwa Kyai Abu
Dzarin telah wafat beberapa hari seblm Kholil
muda sampai di Wilungan.
Hati Mbah Kholil dirundung duka, keinginannya
utk menuntut ilmu langsung kpd Kyai yg
mumpuni tersbt tdk dpt kesampaian lantaran
sang Kyai telah wafat. Maka, dgn perasaan
penuh penyesalan, Mbah Kholil menuju makam
Kyai Abu Dzarin.
"Kyai, aku ingin sekali menuntut ilmu kpd Kyai,
namun ternyata Kyai telah berpulang ke
rahmatullah," bisik Mbah Kholil dlm
keremangan suasana, di depan makam Kyai
Abu Dzarin. Butiran air mata menetes di
pipinya. Kesedihan menghujam.
Mbah Kholil lalu mengambil mushaf Al-Qur'an.
Membaca Al-Qur'an di depan makam sang
Kyai. Mbah Kholil melakukan itu secara terus
menerus hingga 41 hari.
Alkisah, pada hari ke-41, sekonyong-konyong
datanglah Kyai Abu Dzarin dlm mimpi Mbah
Kholil.
"Kholil, keinginanmu utk menuntut ilmusungguh
terpuji. Telah aku ajarkan kpdmu beberapa
ilmu. Maka, peliharalah," ujar Kyai Abu Dzarin
kpd Mbah Kholil dlm mimpi.
Dan ternyata, setelah Mbah Kholil bangun dari
tidur, dgn serta-merta Mbah Kholil telah hafal
di luar kepala Kitab Imrithi, Kitab Asymuni dan
Kitab Alfiyah. Wallaahu A'lam Bisshowwab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar