Sabtu, 10 Mei 2014

Ma'Rifat


Oleh Buya MH
Jika ditanya, "Apa yang dimaksud dengan
ma'rifah Zat dan apa pula maksud dari ma'rifah
sifat?"
Maka jawabnya:
~Ma'rifah Zat mengetahui bahwa sesungguhnya
Allah Swt itu Wujud dalam Keesaan,
Tunggal dengan segala Keagungan yang
bersemayam dalam diri-Nya, Dan tidak ada satu
pun yang menyerupai-Nya.
Adapun ma'rifah sifat, adalah mengetahui bahwa
sesungguhnya Allah Swt.
~Maha-hidup
~Maha Mengetahui
~Mahaberkuasa
~Maha Mendengar
~Maha Melihat dan dengan segala sifat Kemaha-
sempurnaan lainnya
~Jika ditanya:
Apa rahasia ma'rifah itu?" Rahasia dan ruhnya
adalah ke-tawhid-an. "Yaitu dengan men-sucikan
segala sifat; Hidup, Mengetahui, Kuasa,
Kehendak, Mendengar, Melihat, berfirman-Nya
dari penyerupaan dengan sifat-sifat makhluk.
Karena, tidak ada serupa bagi-Nya."
~Lalu manakala ditanya, "Apa tanda-tandanya?"
Maka Jawabnya :
Tanda-tandanya adalah hidupnya hati bersama-
Nya
Allah Swt. mewahyukan pada Nabi Dawud As,
Mengertikah kau, apakah ma'rifah-Ku itu?"
Nabi Dawud menjawab, "Tidak." Allah berfirman:
"Hidupnya kalbu dalam musyahadah kepada-Nya
Kalau ditanyakan, "Pada tahap atau maqam
manakah hakikat kema'rifahan itu dibenarkan?"
Jawabnya :
~Pada tahap musyahadah (penyaksian), dan
ru'yab (melihat) dengan segenap nurani (sirr). la
melihat untuk mencapai ma'rifah, dan hakikat
ma'rifah berada dalam badan mereka, lalu
kemudian Allah Swt. menyingkap sebagian tabir
penutup. Lantas diperlihatkan pada mereka
Cahaya Zat dan Sifat-sifat-Nya, dari balik tabir
itu, agar mereka melihat-Nya. Tabir tidak
disingkap secara keseluruhan, supaya mereka
tidak terbakar.
~Petampakan keagungan-Nya akan melahirkan
perasaan takut (khawf), dan rasa kewibawaan
(haybah). Petampakan kebajikan (al-husn) dan
keindahan (al-jamat) tentu akan melahirkan
kerinduan (asy-syawq). Sementara petampakan
sifat-sifat-Nya akan melahirkan kecintaan. Dan
petampakan Zat, melahirkan ke-tawhid-an.
~Sebagian ahli ma'rifah: "Demi Allah Swt.,
seseorang tidak akan menggapai apa pun dari
dunia melainkan Allah Swt. akan membutakan
hatinya, dan semua amalannya akan sia-sia.
Sesungguhnya Allah Swt. menciptakan dunia
sebagai kegelapan, dan menjadikan matahari
sebagai cahayanya. Dan Allah Swt. juga
menjadikan hati dalam kegelapan, cahaya
ma'rifah-lah yang akan menyinarinya. Tatkala
mendung menjelang, maka sirnalah cahaya
matahari dari bumi. Dan ketika cinta dunia hadir
dalam hati seorang hamba maka cahaya ma'rifah
pun akan menyingkir darinya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar