Rasulullah Saw bersabda:
“Seseorang itu berada dalam lindungan sedekahnya sampai ditunaikan kepada sesama atau bersabda: “(sehingga) dipastikan bagiannya terhadap sesamanya.”
Hal demikian, karena seseorang harus meninggalkan sedikit apa yang dicintainya bagi Tuhannya. Bagaimana (alangkah bagusnya) seandainya semuanya dikeluarkan?
Allah Swt berfirman kepada Nabi Dawud as, “Berilah kabar gembira kepada para pendosa, bahwa Aku Maha ampun. Dan berilah kabar kepada kaum shiddiqin bahwa sesungguhnya Aku Maha Cemburu.”
Diriwayatkan bahwa Nabi Yusuf as, ketika dilemparkan ke dalam sumur seakan-akan berkata, “Siapa yang bermain-main dalam khidmah pada Tuhannya, maka tempatnya adalah terlempar dalam sumur.”
Ada sejumlah petikan wacana dari kaum sufi, yang membangkitkan semangat mereka yang berserasi dengan Allah Swt, antara lain:
Sungguh, bagi orang yang kenal Tuhan, tidak layak mengeluh dari cobaan. Karena setiap orang yang tidak mengenal Tuhan, setiap ucapan adalah pengakuan. Sedangkan bagi orang ‘arif tidak ada lagi pengakuan, dan bagi pecinta tidak ada lagi keluhan.
Bila pertolongan Allah mendahuluinya, segala luka nestapa akan roboh karenanya.
Bila pertolonganNya tiba, kewalian menjadi keharusan baginya. Karena pertolongan itulah kewalian ada, dan kewalian merobohkan luka duka.
Yang urgent bukanlah kewalian, tetapi yang penting adalah pertolongan. Siapa pun tak akan meraih kewalian manakala kehilangan pertolongan.
Orang yang teguh adalah orang yang merahasiakan rahasia.
Wujud Allah telah membuang wujud makhluk, maka buanglah pengakuan diri, engkau temukan maknanya.
Siapa yang batinnya benar, maka seluruh ucapannya manis.
Jangan tertipu oleh indahnya waktu, karena di baliknya ada sejumlah bencana.
Jangan tertipu oleh indahnya ibadah, karena di dalamnya ada kealpaan dirimu pada sifat RububiyahNya.
Singkirkan dua rumah (dunia dan akhirat) dan berbahagialah dengan Allah Robbul ‘alamin.
Mohon petunjuklah kepada Allah, sebab Dia adalah sebaik-baik bukti. Berserahlah kepadaNya, sebab Dia sebaik-baik tempat berserah diri.
Sepanjang qalbu hamba bergantung pada selain Allah, maka pintu kebeningan hati tertutup.
Kemesraan bersama Allah adalah cahaya yang memancar, dan mesra dan gembira dengan makhluk adalah kesusahan.
Sumber rahasia adalah qalbu orang-orang yang abik bersama Allah, sedangkan hati orang yang dekat dengan Allah adalah benteng rahasia-rahasiaNya.
Qalbu, ketika gagal diberi cobaan Tuhan ia akan lepas dari wilayah Sang Kekasih.
Sebaik-baik rezeki adalah yang sesuai dengan kebutuhan. Sebaik-baik dzikir adalah yang tersembunyi (dalam hati).
Tawakallah, engkau dapatkan kecukupan. Mohonlah, engkau diberi.
Bukan orang yang jiwanya cerdas, orang yang membuat pilihan, tetapi tidak menurut pilihan Sang Kekasih.
Menurut apa yang yang berarti bagimu, engkau raih cita-citamu.
Sang hamba, jika Allah membencinya, para makhluk akan membencinya. Jika Allah meridloi-nya, selain Allah akan meridloinya.
Permintaan maaf pecinta pada Sang Kekasih adalah kebajikan. Sedangkan perbuatan dosa pecinta pada Kekasihnya adalah terampuni.
Siapa yang berhasrat menuju Tuhan, berarti menghamparkan diri untuk cobaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar