Menurut Al-Imam Al-Habib Muhammad bin Husin Al-Habsyi dalam Kitab beliau; " Al-'Uqud Al-Lukluiyah " beliau mengatakan:
" Sesungguhnya Kepimpinan Para Wali diserahkan dari As-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany kepada As-Syeikh Abu Madyan Syu'aib Al-Maghriby yang akhirnya diserahkan kepada Sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad. Bin Ali Ba'alawy ra. "
Sebagian para pemuka Tasawwuf berpendapat bahwa As-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany adalah Pemimpin Para Wali Masyhur sedangkan Sultan Para Wali Mastur adalah Al-Faqih Al-Muqaddam, sedangkan perbandingan jarak Derajat Masyhur dan Mastur tersirat dalam satu Qoul Tasawwuf:
وكم من مشهور فى بركة مستور.
" Sesungguhnya sudah beberapa banyak orang telah masyhur menjadi Para Wali hanya karena berkah dari satu Wali Mastur ".
Telah ditanya Al-Imam Al-Haddad ra ( Shohib Ar-Rotib ) oleh kalangan Ulama' mengenai Al-Imam Al-Qutb Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy dan Al-Imam Al-Qutb Ar-Rabbany As-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany yang manakah diantara mereka yang lebih utama?
Beliau berkomentar:
" Sesungguhnya mereka berdua adalah tokoh besar kaum Sufi dan Wali yang agung akan tetapi kami ( Bani Alawi ) bernisbah dan mendapatkan Barokah dan Al-Madad dari Penghulu kami Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy, lebih besar ".
Sekali waktu As-Syeikh Muhammad bin Abdullah bin Abu Alwi Al-Makanniy bermujadalah ( berdebat ) dengan ayahnya, mengenai maqam As-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany dan maqam Sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam, yang manakah diantara mereka yang lebih tinggi, As-Syeikh Muhammad bersikukuh mengatakan bahwa maqam Sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam lah yang lebih tinggi dari As-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany, sedangkan ayahnya mengatakan sebaliknya, akhirnya perselisihan mereka ini ditanyakan kepada Sayyidina Al-Qutb Al-Ghauts Al-Habib Abdurrahman As-Segaff, beliau berkata:
" Tidaklah kami memuliakan seorang wali pun diatas Sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam ra, dan setiap maqam Wali itu berubah sesudah wafatnya kecuali maqam Sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ba'alawy ra. "
As-Syeikh Muhyidin Ibnu Al-Araby di dalam kitabnya Al-Futuhat mengatakan:
" Syeikh kami, Abu Madyan di Maghrib ( penjuru barat ) dan As-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany di Masyriq ( penjuru timur ), di dalam memberikan wejangan-wejangan bagi para murid dari kaum Thariqoh dan membimbing makhluk ke jalan Allah ".
Dan Tarbiyah As-Syeikh Abu Madyan sendiri telah menghasilkan Para Wali dalam jumlah seribu orang.
Menurut As-Syekh Abdullah bin As'ad Al-Yafi'iy ra, sebagian Ulama'-Ulama' Tasawwuf dari Yaman, Ilmu Thariqoh mereka bernisbah kepada As-Syeikh Al-Kabir Al-'Arifbillah Abu Madyan Syu'aib Al-Maghriby, kalau Abu Madyan Al-Maghriby adalah Imam Para Wali dan Sufi di penjuru barat sedangkan As-Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany Imam Para Wali dan Sufi di penjuru timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar