Minggu, 10 Januari 2016

Mencintai apa yang dicintai-Nya akan menyampaikan kita kepada cinta-Nya

Kisah As-Syekh Ali Barasy Dan Gurunya, Sayyidina Al-Imam Al-Quthbul Anfas Al-Habib Umar Bin Abdurrahman Al-Athas RA (Shahiburratib Al-Athas, Huraidhah – Hadhramaut – Yemen)

Habib Umar Al-Athas Ra berkata: “Siapapun yang mengirimkan fatehah kepadaku tanpa menyebutkan Syekh Ali Barasy, fatehahnya tidak akan ku terima”.
Karena sayangnya beliau dengan muridnya ini.

Sekali waktu, Syekh Ali sedang memijat gurunya ini. Waktu itu ada berkumpul murid-murid beliau yang lain, tiba-tiba datanglah seorang badwi, tanpa berkata-kata badwi ini mencium tangan beliau, kemudian pergi. Murid-murid beliau melihat kejanggalan ini bertanya kepada Habib Umar Al-Athas: “Siapakah orang badwi tadi? datang hanya untuk mencium tangan antum, kemudian pergi?”
Jawab beliau: “Itu adalah Nabi Khidhir As, beliau masih berada di pasar itu di dekat masjid itu, kalau kalian ingin menemuinya”. semua murid beliau dengan serta merta berhamburan mencari Nabi Allah Khidhir As, hanya satu orang yang masih tinggal menemani beliau, yaitu Syekh Ali Barasy.

Habib Umar bertanya kepada Syekh Ali: “Ya Ali kenapa engkau masih disini? tidak mencari Nabi Khidhir As?”
Jawab Syekh Ali: “Ya Habib Umar, Nabi Allah Khidhir As saja mencari antum, buat apa ana mencari Nabi Allah Khidhir As?”.

Demikianlah contoh: kecintaan yang benar terhadap orang yang benar, dan ditunaikan dengan cara yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar