Siapapun yang berjalan di atas jalan ini(tassawuf/kesufian) pasti akan mendapatkan ,menjumpai ,mendengar baik cercaan,hinaan, cibiran atau kadang fitnah yang sangat menyakitkan, hal itu adalah wajar bahkan bisa di katakan tradisi wajib sebagai ujian para salik ,seberapa kuat iman nya,seberapa kuat cintanya pada Allah dan keyakinan nya pada Allah di saat Allah berikan cobaan itu semua, dan tanpa ujian seperti itu seorang salik(pejalan) akan lama untuk sampai pada yang ia tuju yaitu Al Haq,,
Cobaan dan ujian itu sendiri sering datang dari orang orang terdekat kita,baik kluarga,kerabat,teman bhkan sahabat kita sndri..
Di saat seperti itu ada dorongan kita ingin menjelaskan tentang apa yg kita alami(kejadian/kisah spiritual kita) kepada mereka , tapi kemudian banyak dari mereka yang tdak mempercayainya,
Rasa kesal datang menghampiri hati kita , seolah ingin berteriak dan menangis ,, kejadian seperti ini yang kemudian membuat hubgan kita dg org lain menjadi renggang saat menjalani kehidupan awal bertasawuf,.
Setiap salik yang berjalan masih belum dengan bimbingan guru ,jika ia senantiasa bersolawat tiap detik, maka gurunya adalah Rasulullah SAW bersama Allah, rasul akan senantiasa membimbing ,baik nanti melewati ilham,pendengaran ghaibah atau penglihatan yg jauh kedepan,atau melalui rasa di hati yang rasa itu berasal dari ilham ilahi, seolah untuk tiap lgkah selalu ada yg memberikan petunjuk, ini , begini , dan lainya...
Tapi sekali lagi, orang lain yang tidak merasakan tidak mungkin akan percaya
Di saat itu terjadi , diam adalah yang terbaik, bawa tersenyum karena inilah anugrah dari Allah ...
Bersyukur bahwa memang tidak semua ummat nabi di berikan kapasitas,kesempatan, untuk menampung ilmu hakikat walau dia berilmu banyak..
Ilmu hakikat merupakan kekhususan dari Allah , yang tidak semua mendapatkan kesempatan itu .
Catatan 30122015 Kaef Al Adzhami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar