Jumat, 25 Desember 2015

Hizb dan Rahasia Hizb

Para nabi dan para wali (kekasih Allah), adalah orang-orang yang paling dicintai oleh Allah Taala dan paling dekat kepada-Nya serta paling mengenal-Nya. Kita diperintahkan oleh Allah Taala untuk mencintai mereka, meneladani dan meniru mereka dalam semua aspek kehidupan termasuk dalam berdoa. Dalam al-Qur’an, setelah Allah menceritakan karunia-Nya kepada para nabi dan orang-orang shalih berupa al-kitab dan hikmah, dan kenabian, Dia berfirman:

أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهِ .

Artinya: ” Mereka itulah orang-orang yang telah diberikan petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.” (al-An’am ayat: 90)

diantara amalan yang lazim dikerjakan para wali adalah membaca Hizb yang merupakan kumpulan doa, dzikir, shalawat, munajat bersumber dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis nabi serta ilham yang diberikan kepada mereka berkenaan dengan hajat, keperluan dalam berbagai macam kondisi, baik yang bersifat umum maupun khusus.

A.   Definisi Hizb

Kata al-Hizb adalah bentuk Mufrad (tunggal). Bentuk jama’nya (plural) yaitu al-Ahzab. Seperti wazan kata al-Wird dengan bentuk jama’ al-Aurad dan kata adz-Zikr dengan bentuk jama’ al-Adzkar.

Secara etimologi Hizb adalah satu wiridan yang dilazimi oleh seseorang baik berupa ayat-ayat al-Qur’an, dzikir, doa, shalawat atau bacaan lainnya. Hizb juga berarti kelompok, bagian (jatah) sebagaimana dinyatakan oleh Syaikh Ahmad al-Fayumiy dalam kitabnya “Mishbahul Munir” dan Syaikh Muhammad al-Qurasyiy dalam kitabnya “Sharrahul Lughah” serta beberapa pakar bahasa lainnya.



Dalam kitab Masyariq al-Anwar Imam Qadhi Iyadh (w. 544 H) menyatakan Hizb adalah: sesuatu yang dijadikan seseorang untuk dibaca baik berbentuk shalawat atau bacaan lainnya. Pada bentuk dasarnya Hizb adalah “Nawbah” (perputaran) pada saluran air.

Imam Majduddin Muhammad Bin Ya’qub al-FairuzAbadiy (w. 817 H) pengarang kamus “al-Muhith” mengatakan: Hizb dibaca dengan kasrah Ha memiliki arti: wirid, kelompok, senjata, kumpulan manusia dan pasukan.

Syaikh Abu Nashr Ismail al-Jauhariy (w. 393 H) dalam kitabnya “as-Shihhah” mengatakan: Hizb memiliki arti: kumpulan, wirid. Orang berkata aku menghizibkan al-Qur’an maknanya adalah aku jadikan bacaan al-Qur’an sebagai wiridan.

Dari beberapa pengertian Hizb dipandang dari segi etimologi yang disebutkan oleh para ulama pakar bahasa Imam Muhammad Bin Thayyib al-Maghribiy al-Fasiy (w. 1175 H) menyimpulkan bahwa Hizb secara bahasa digunakan dalam beberapa makna, diantaranya:

1.     Wird, satu wazan dan makna dengan kata Hizb.

2.     Bagian (jatah), sebagaimana dinyatakan oleh pengarang kitab Mishbah al-Munir dan pengarang kitab as-Sharrah.

3.     Kelompok, sebagian ulama di antaranya Syaikh al-Husain Bin Muhammad yang terkenal dengan sebutan al-Raghib al-Ashfahaniy (w. 502 H) memberikan arti: kelompok yang kuat dan perkasa.

4.     Senjata, yakni alat yang digunakan untuk perang memerangi musuh.

5.     Tentara (pasukan), makna ini lebih khusus ketimbang diartikan sebagai kelompok manusia, lantaran tentara adalah kumpulan manusia yang disiapkan untuk berperang. Sebagaimana firman Allah Taala dalam surat al-Mujadilah ayat: 19 ( اولئك حزب الشيطان )

6.     Perputaran, zaman dahulu kala orang arab membatasi pada waktu-waktu tertentu untuk melakukan pengairan. Sebagaimana pembacaan hizb dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Makna ini disebutkan oleh Imam al-Harawiy dan Imam Ibnu Atsir dalam kitab an-Nihayah.Sedangkan dalam tinjaun terminologi Hizb adalah: Kumpulan dzikir, doa, tawajjuh (pengarahan) yang digunakan sebagai bentuk media ibadah (mengingat Allah), tadzkir (peringatan), perlindungan dari segala kejahatan, permohonan kebaikan dan mendapatkan ilmu pengetahuan disertai dengan upaya menata hati dalam kekhusyuan kepada Allah Taala. Hal ini dinyatakan oleh para ulama diantaranya: Imam Ahmad Zarruq (w. 899 H), Imam Abdurrahman Bin Muhammad al-Fasiy (w. 1070 H), Imam Muhammad al-Arabiy bin Yusuf al-Fasiy (w. 1052 H).



B.   Sejarah Lahirnya Hizb

Di zaman Rasulullah shallallahu Alaihi wa sallam dan para sahabat tidak dikenal istilah Hizb. Hizb merupakan kumpulan ayat-ayat al-Qur’an, doa, dzikir, shalawat dan bacaan lainnya awal kalinya di kenal pada zaman tabi’ tabi’ut tabiin. Hizb yang disusun oleh para ulama shalihin dari kalangan ahli tasawuf sebagai panduan dan pedoman para salik (penempuh jalan Allah) dan para murid dalam bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Taala. Susunan Hizb yang dijadikan wiridan itu pada umumnya merupakan susunan yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam kepada para wali melalui perjumpaan ruhani dengan beliau baik dalam manaman (mimpi) atau dalam kondisi yaqzhotan (sadar). Sebagaimana al-Quthb al-Maktum al-Imam Sayidi Syaikh Ahmad Bin Muhammad at-Tijaniy Radhiyallahu Anhu mengatakan: “Tidaklah aku menyusun satu wiridan melainkan wirid tersebut telah diberikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam kepadaku.”

Ditegaskan pula oleh Syaikhul Islam Sayidi Ibrahim al-Riyahiy at-Tunisiy Radhiyallahu Anhu dalam qashidah Siniyyah beliau berbahar kamil:

وَمَا ظنُونُكَ بالوِرْدِ الَّذِي نَظمَتْ * يَدُ النُّبُوَّةِ هَلْ يُبْنَى بِلاَ سَاسِ

Artinya: “Apakah tuduhanmu terhadap wiridan yang telah disusun oleh tangan kenabian yakni Rasulullah, apakah wiridan itu tidak memiliki dasar?

C.   Macam-Macam Hizb

Khazanah perpustakaan Islam sangat kaya sekali dengan adanya karya-karya ilmiah yang dikarang oleh para ulama. Ada ratusan Hizb yang disusun oleh para wali yang menambah perbendaharan kekayaan ilmu dalam dunia Islam. Di antara Hizb yang Mutadawil (populer):



–         Hizb Saifiy dinisbahkan kepada Sayidina Ali Bin Abi Thalib

–         Hizb ar-Raja wa al-Intiha Imam Abdul Qadir al-Jilaniy

–    Hizb al-Hirasah Imam Ahmad ar-Rifaiy

–         Hizb Daurul A’la Imam Muhyiddin Ibnu Arabiy al-Hatimiy

–         Hizb Nashar Imam Abul Hasan as-Syadzilliy

–         Hizb Bahr Imam Abul Hasan as-Syadzilliy

–         Hizb Bar Imam Abul Hasan as-Syadzilliy

–         Hizb al-Fath wa an-Nur Imam Ibn Sab’in

–         Hizb Barzakh Imam Ibrahim ad-Dasuqiy

–         Hizb Nawawiy Imam Muhyiddin an-Nawawiy ad-Dimasyqiy

–         Hizb Sakran Imam Ali Bin Abi Bakr as-Sakran

–         Hizb al-Fath Imam Abdullah Bin Alawiy al-Haddad

–         Hizb Jazr Imam Ahmad Bin Muhammad at-Tijaniy

–         Hizb al-A’zham Imam Mula Ali al-Qariy

Dan lain-lain sebagainya.





By

Khadimul Janabin Nabawiy

H. Rizqi Zulqornain al-Batawiy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar