Laman
- Beranda
- al ilmu
- al kisah
- Allah dan Jalan menuju Allah
- Cahaya
- Do'a Doa
- Futuhat Al Makiyyah
- Hadits Qudsy
- Kalam Kalam Hikmah
- Kata Hati
- Kebenaran Hakiki
- Kitab Tauhid
- Mahkota Aulia Illaita'ala
- Mutiara Kalam Habaib
- My notes
- Qitab Sirr Al Asrar
- Shalawat
- Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Syar'i
- Syarh Al Hikam
- Taddabur Ayat Ayat
- Tokoh dan Biografi
Minggu, 27 Desember 2015
KISAH HADHROTUS SYEKH KH HASYIM ASY'ARIY DAN AL HABIB ABDULLAH AL ATTAS
Ada kisah menarik mengenai keputusan Hadhrotus Syekh Hasyim Asy'ariy untuk tetap tinggal di Indonesia (tidak menetap di Tanah Suci Mekkah) yang tidak termuat dalam lembaran buku-buku sejarah sebagaimana yang dituturkan oleh Syaikhina wa Habibana Ahmad bin Abdullah Al Attas Bojonegoro.
Al kisah setelah KH Hasyim Asy'ariy lama belajar agama di tanah suci beliau pulang ke Indonesia. Namun setelah beberapa waktu tinggal di Indonesia, beliau merasa tidak kerasan dan ingin kembali ke tanah suci. Disana majelis ilmu hidup, tiap hari bisa menimba ilmu langsung dari para ulama-ulama Allah yg mutafannin (ahli dalam berbagai bidang ilmu agama), bisa beribadah dengan pahala yang berlipat-lipat, bisa hidup bersama-sama ahli ibadah dan ahli ilmu. Keadaan yang sangat menyenangkan para ahli ilmu dan ahli khoir (kebaikan).
Sangat bertolak belakang dengan keadaan di Indonesia yang carut marut, banyak maksiyat dan sepinya majelis ilmu serta kurangnya keinginan orang-orang untuk bertafaqquh fid din (mendalami dan mengamalkan ilmu agama).
Beliau lalu mengkhabarkan azam (keinginan) ini kepada keluarga/teman-teman dekat beliau. Ketika berita ini di dengar oleh Al Habib Abdullah Al Attas (ayah dari Habib Ahmad Al Attas, beliau adalah sahabat dekat dari KH Hasyim Asy'ariy), maka langsung, tanpa ba bi bu, Al Habib Abdullah langsung berangkat ke Jombang bersama Al Habib Ahmad (yang waktu itu masih kecil) menuju ke Tebu Ireng untuk menemui KH Hasyim Asy'ariy.
Al Habib Ahmad menuturkan bahwa pada saat itu beliau tidak diperkenankan masuk oleh ayahandanya, tetapi di suruh menunggu di luar ruangan (namun beliau bisa melihat dan mendengar isi pembicaraan kedua ulama ini). Beliau melihat tas-tas yang sudah dipack/diikat siap untuk dibawa pergi. Pada saat itu Al Habib Ahmad mengambil posisi duduk dihadapan KH Hasyim Asy'ariy dengan kaki yg saling menempel sambil berkata (yang intinya) : Ya Syekh....Ilmu jenengan (anda) itu sangat diperlukan di sini, kalo jenengan kembali ke tanah suci, disana sudah banyak orang alim. Ilmu jenengan tidak begitu diperlukan disana. Indonesia sangat butuh ulama seperti jenengan.....!!!!
Mendengar apa yang disampaikan oleh Al Habib Abdullah ini KH Hasyim Asy'ariy menangis lalu merangkul beliau dan mengurungkan keinginan beliau untuk kembali tinggal di tanah suci.
Wallahu A'lam....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar