Laman
- Beranda
- al ilmu
- al kisah
- Allah dan Jalan menuju Allah
- Cahaya
- Do'a Doa
- Futuhat Al Makiyyah
- Hadits Qudsy
- Kalam Kalam Hikmah
- Kata Hati
- Kebenaran Hakiki
- Kitab Tauhid
- Mahkota Aulia Illaita'ala
- Mutiara Kalam Habaib
- My notes
- Qitab Sirr Al Asrar
- Shalawat
- Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Syar'i
- Syarh Al Hikam
- Taddabur Ayat Ayat
- Tokoh dan Biografi
Senin, 21 Desember 2015
Rangkuman tentang Pengobatan Alamiah dari syaikh Naziem dan syaikh Hisam beserta para khalifahnya
Assalamu 'alaykum wa rahmatullah wa
barakatuh
A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Walhamdulillahi Rabbil 'aalamiin
Was-shalatu wassalamu 'ala Asyrafil
Anbiya-i wal Mursalin, Syifa-in wa Thibbin
likulli daa-in wa suu-in; sayyidina
Muhammadin wa 'ala aalihi wa
shahbihi wa man tabi'ahum bi-ihsanin ilaa
yaumiddiin.
Berikut beberapa resep pencegahan dan
pengobatan penyakit yang disarikan dari
berbagai suhbat tertulis/langsung dari
Mawlana Syekh Nazim 'Adil Al-Haqqani QS,
Mawlana Syaikh Hisyam Qabbani QS,
Mawlana Syekh 'Adnan Qabbani QS, as-
Syekh 'Abdul Hamid, as-Syekh Sharif, as-
Syekh as-Sayyed Nurjan Mirahmadi.
Insya Allah, dapat dilakukan dan
dipraktikkan oleh SIAPA PUN yang pernah
ber-BAY'AT pada Mawlana
Syekh Muhammad Nazim Haqqani Rabbani
QS atau Khalifah dan wakil beliau.
Untuk pencegahan penyakit:
1. Sadaqah secara dawam, sekalipun
sedikit. Dengan menyediakan kotak
khusus, dan sadaqah setiap hari, atau
setiap pagi dan sore.
2. Resep tertentu penjagaan kesehatan:
campuran bawang putih, bawang bombay,
jahe, dan madu yang dapat diminum tiap
hari; atau sebagai teh.
3. Mendawamkan istighfar dan salawat
4. Memasak makanan dalam keadaan
berwudu' dan diiringi istighfar dan
salawat; serta tidak dalam keadaan marah
5. memulai dan mengakhiri sesi makan
dengan garam
6. memulai makan dengan membaca doa
makan Naqsybandi:
Asy-hadu anlaa ilaha illallaah wa asy-
hadu anna Muh
ammadan `abduhu wa
rasuuluh
Astaghfirullaahu 'l-'Azhiim (3x)
Fa in tawallaw faqul hasbiiy-Allaahu laa
ilaaha illa Huuw 'alayhi tawakaltu wa
Huuwa rabbu 'l-'arsyi 'l-'Azhiim [QS
9:129]
Ila syarafi 'n-Nabii shall-Allaahu 'alayhi
wa sallam, wa aalihi wa ash-haabihi 'l-
kiraam wa ila arwaahi abaa'ina wa
ummahaatinaa wa hadharati
ustaadzinaa wa ustaadzi ustaadzinaa
wa 'sh-shiddiiqiiyyiin al-faatiha.
Menurut Syekh Shi'ir di Inggris, bisa pula
dibaca ayat tsb 11x; dan insya Allah
bahkan seandainya makanannya beracun
pun tidak akan mempengaruhi tubuh kita.
7. Mengakhiri makan dengan doa
Naqsybandi....
Alhamdulillaahi 'lladzii at'amanaa wa
saqaanaa wa j'alanaa muslimiina.
Alhamdulillaah hamdan yuwaafi n'imahu
wa yukaafi maziidahu kamaa yanbaghii
li-jalaali wajhika 'l-'azhiim yaa Allah,
n'ima jaliilullah, barakat khaliilullah,
syafa'at yaa Rasuulullah SAW.
Allaahuma 'krim shaahib hadzaa-t-t'am
wa'l-aakiliin. Allaahuma zid walaa
tuqallil ila syarafi 'n-Nabii shall-Allaahu
'alayhi wa sallam, wa aalihi wa ash-
haabihi 'l-kiraam wa ila arwaahi
abaa'ina wa ummahaatinaa wa
hadharati ustaadzinaa wa ustaadzi
ustaadzinaa wa 'sh-shiddiiqiiyyiin.
Rabbanaa taqabbal minna bi-hurmati
sirri suuratu 'l-fatiha
8. Dengan berbekam, mengeluarkan darah.
9. Dengan diet tertentu, misal kurangi
memakan daging, telur, kecuali pada hari
tertentu dalam satu minggu untuk
menjinakkan ego kita. Dan perbanyak
makan sayuran atau buah-buahan..
Untuk Pengobatan Penyakit diri sendiri
atau pada orang lain:
1. Bersadaqah ekstra. Boleh dengan niat
khusus disertai doa agar Allah Ta'ala
menyembuhkan diri kita,
atau menyembuhkan orang yang kita
sayangi. Lebih utama, bila dalam
bersadaqah dikombinasikan pula dengan
tawassul. Niatkan untuk menghadiahkan
pahala sadaqah tersebut pada Rasulullah
shallAllahu 'alayhi wasallam dan
para Awliya' khususnya Masyayikh
Naqsybandi, wa bil khusus Mawlana Syekh
Nazim QS; dan memohon pada Allah SWT
agar demi kehormatan mereka, Allah Ta'ala
menyembuhkan fulan atau fulanah yang
sakit.
Sangat utama, bila hal ini dapat kita
lakukan bagi saudara atau sahabat kita
secara rahasia, untuk kesembuhannya.
2. Qurban. Menyembelih kambing, dengan
niatan agar Allah ta'ala menyembuhkan
fulan/fulanah atau diri kita yang sakit.
Lebih utama lagi [lebih adab],
tidak langsung, melainkan di-ihda'-kan
terlebih dahulu pahala sembelihan
tersebut pada Hadirat Nabi shall-Allahu
'alayhi wasallam, pada Ahli Bayt,
Sahabat, serta Masyayikh Naqsybandi,
khususnya Grandsyekh 'Abdullah
Daghestani QS dan Mawlana Syekh Nazim
QS dan para khalifah beliau. Kemudian
memohon Allah Ta'ala lewat perantaraan
mereka, kesembuhan bagi diri atau orang
lain yang sakit.
Dalam kasus khusus tertentu, dapat
ditambahkan ihda'-nya. Misalnya bila yang
sakit adalah anak perempuan, atau terkait
dengan kelancaran kelahiran ibu, ihda'
dapat ditambahkan pada Sayyidah
Nafisah at-Tahirah QS [seorang Wali
perempuan terkenal, guru Imam Syafi'i
rahimahullah], dan atau Sayyidah
Rabi'ah al-Adawiyah, dan atau Sayyidah
Maryam RA.
3. Resep nomor 2 dalam bagian
pencegahan penyakit di atas dapat pula
digunakan untuk pengobatan
dan pemulihan kondisi tubuh.
4. Muraqabah untuk Pengobatan diri
maupun orang lain:
Setelah wudu' melakukan Muraqabah
seperti biasa:
a. Syahadat 3x
b. Istighfar 100-200x
c. Membaca "Madad yaa Sayyidii Madadil-
Haqq Mawlana Syekh Nazim 'Adil Al-
Haqqani" 100-200x sambil meniatkan
menghadirkn Mawlana Syekh Nazim QS.
Pada hakikatnya beliau selalu hadir dengan
kita,
namun kitalah yang lalai.
Visualisasikan Mawlana Syekh Nazim QS di
hadapan kita, atau 'menyatu' dengan kita.
Lalu melakukan Muraqabah Fisik:
d. Saat menghirup napas, 'rasakan aliran
napas lewat hidung kita menuju paru-
paru', niatkan mengambil napas suci dari
napas Mawlana Syekh Nazim 'Adil Al-
Haqqani QS, mengambil energi
penyembuhan dari beliau, sambil diiringi
zikir dalam hati "HUU... HUU...HUU".
e. Tahan napas di paru-paru dada [di lima
lathaif dada], yang menyimbolkan "Pohon
kehidupan" di Sidratul Muntaha, sambil
berniat untuk menyatukan
energi penyembuhan spiritual dari
Mawlana Syekh dengan seluruh sel-sel
tubuh kita, atau dengan sel-sel
tubuh orang lain, sambil merasakan
denyut jantung, dan berzikir dalam qalbu
"HAQQ... HAQQ... HAQQ..." [sama atau lebih
lama dari waktu zikir HUU]. Allah
Ta'ala berfirman "Wa Qul Jaa-al Haqqu wa
zahaqa l-Baathil. Innal Baathila kaana
zahuuqan" "Dan katakan telah datang
yang HAQQ dan hancurlah kebatilan.
Sesungguhnya yang batil akan hancur".
Kita niatkan aga Haqq yang kita rasakan
dari hirupan napas suci Sulthanul
Awliya' dapat menghancurkan penyakit-
penyakit bathil dalam tubuh kita atau
orang lain.
CATATAN: bila digunakan untuk
penyembuhan pada orang lain, gunakan
tangan kita untuk penyaluran energi
HAQQ tersebut, baik dengan
menempelkannya ke bagian tubuh yang
sakit ataupun dengan memakai jarak
(khususnya bila kita mencoba mengobati
lawan jenis yang non-mahram). Sebelum
muraqabah, aktifkan terlebih dahulu
energi Asmaul Husna dan energi 19
Malaikat [dari ayat Quran "'alayhaa tis'ata
'asyar], dengan menggosok-gosok kedua
tangan seperti saat
melakukan wudu' [lihat website Syekh
Nurjan tentang cara menggosok tangan
ini: www.nurmuhammad.com].
f. Keluarkan napas lewat mulut, sambil
berzikir dalam qalbu,
"HAYY...HAYY...HAYY..." dengan lama
zikir seperti saat menghirup napas. Saat
mengeluarkan nafas, niatkan
mengeluarkan segala penyakit maupun sel
tubuh yang mati, dan mengembalikannya
ke hadirat Mawlana Syekh, ke hadirat
Rasul, ke Hadirat Allah... termasuk dengan
niat mengembalikan segala dosa [TAWBAT
- TUUBA- TAWWAB] yang mungkin menjadi
sebab dari penyakit tersebut. Didasarkan
dari firman Allah Ta'ala: "Innaa Lillaahi wa
innaa ilayhi raaji'uun" "Sugguh kita milik/
bagi Allah SWT dan sungguh kepada-Nya
kita kembali". Kembalikan semua masalah
pada Allah SWT lewat hirarki yang sudah
Dia tetapkan di alam sebab-akibat ini; yaitu
lewat Rasul-Nya dan Awliya'-Nya.
Niatkan pula, dengan zikir "HAYY.."
tersebut, agar Allah Ta'ala menyehatkan
dan menghidupkan jasmani dan ruhani
kita dengan energi HAQQ yang kita hirup
dari Mawlana Syekh Nazim QS tadi.
DUA METODE PERNAPASAN TIGA-LANGKAH:
dalam bernafas tiga-langkah, yaitu hirup-
tahan-hembus, ada dua metode
pernapasan:
(i) Pernapasan kasar atau (YANG),
menghirup menahan dan membuang
napas dilakukan dengan hentakan
langsung, hingga keluar masuk udara itu
terdengar;
(ii) Pernapasan halus (YIN), hirup
napas dengan lembut, perlahan dan dalam
tanpa suara, kemudian tahan dengan
perlahan pula tanpa suara,
dan dihembuskan dengan perlahan tanpa
suara pula.
Pernapasan kasar lebih untuk pengobatan
jangka pendek (misal mengurangi rasa
sakit), pada bagian yang nampak dan
bersifat fisik; sedangkan pernapasan halus
untuk pengobatan jangka panjang,
perbaikan tubuh secara lebih
berkesinambungan dan yang internal.
5. Jangan lupa berdoa dan saling
mendoakan. Dan meyakini hanya Allah
Ta'ala semata lewat wasilah Rasul dan
Awliya'-Nya-lah yang menganugerahkan
kesembuhan.
Semua usaha di atas semata sebagai
metode memohon kesembuhan hakiki
tersebut. Dan mesti pula sadar
bahwa tidak semua penyakit adalah buruk.
Beberapa dikaruniakan Allah Ta'ala untuk
menghapus dosa kita atau dosa mereka
yang bebannya kita tanggung
[sanak saudara, kakek/nenek moyang,
keluarga, teman dlsb.]; dan beberapa
dikaruniakan Allah Ta'ala
untuk memberikan hikmah dan hal-hal lain
yang tak dapat diperoleh tanpa sakit
tersebut.
Wallahu A'lam bissawab.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar