Syaikh Abu Taqi Muhammad bin Al-Azhar Ash-Sharifini berkata, “Selama setahun penuh aku memohon kepada Allah untuk dapat melihat salah seorang dari Rijal Al-Ghaib. Pada suatu malam aku bermimpi bertemu dengan seorang pria saat sedang menziarahi makam Imam Ahmad bin Hambal. Terbetik dalam hatiku bahwa beliau adalah salah seorang Rijal Al-Ghaib. Aku pun terbangun dan dengan harapan dapat bertemu dengannya aku pun pergi ke makam Imam Ahmad bin Hambal.
Aku pun bertemu dengan orang yang ada dalam mimpiku disana. Saat beliau keluar aku mengikutinya hingga sampai ke tepi sungai Dajlah. Di tepian tersebut beliau menarik tepian sungai tersebut hingga keduanya hanya berjarak satu langkah dan menyeberanginya. Aku memohon kepadanya untuk berhenti dan berbicara kepadaku. Aku berkata kepadanya, “Apa mazhabmu?”. “Aku bermazhab Hanafi, seorang muslim dan bukan orang musyrik” jawab beliau. Kemudian hatiku seakan-akan berkata, “Pergi ke Syaikh Abdul Qadir dan ceritakan semua yang engkau alami”. Aku pun pergi mengunjungi sang Syaikh. Setibanya aku di pintu madrasah, beliau berkata dari dalam rumah tanpa membuka pintunya, “Ya Muhammad, saat ini hanya dialah seorang wali yang bermazhab Hanafi dimuka bumi ini” (Mahkota Para Aulia, 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar