Hadits Arba’in Nawawi
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻷﻭﻝ
HADITS PERTAMA
ﻋَﻦْ ﺃَﻣِﻴْﺮِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﺃَﺑِﻲْ ﺣَﻔْﺺٍ ﻋُﻤَﺮَ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺏِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ :
ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍْﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺎﺕِ
ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟِﻜُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣَﺎ ﻧَﻮَﻯ . ﻓَﻤَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ
ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﻟِﺪُﻧْﻴَﺎ ﻳُﺼِﻴْﺒُﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻳَﻨْﻜِﺤُﻬَﺎ
ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻫَﺎﺟَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ .
ﺭﻭﺍﻩ ﺇﻣﺎﻣﺎ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ ﺃﺑﻮ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ
ﺍﻟﻤﻐﻴﺮﺓ ﺑﻦ ﺑﺮﺩﺯﺑﺔ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﺍﺑﻮ ﺍﻟﺤﺴﻴﻦ ﻣﺴﻠﻢ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺠﺎﺝ ﺑﻦ ﻣﺴﻠﻢ
ﺍﻟﻘﺸﻴﺮﻱ ﺍﻟﻨﻴﺴﺎﺑﻮﺭﻱ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻴﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﺬﻳﻦ ﻫﻤﺎ ﺃﺻﺢ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﺍﻟﻤﺼﻨﻔﺔ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ )ﺍﻟﻌﻤﻞ ) : Perbuatan ﺍﻣﺮﺀ : Seseorang
ﻧﻮﻯ : (Dia) niatkan ﺍﻣﺮﺃﺓ : seorang wanita
Arti Hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al
Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah bersabda : Sesungguhnya
setiap perbuatan( ) tergantung niatnya( ). Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)
berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang
hijrahnya ( ) karena (ingin mendapatkan
keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya
kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan
siapa yang hijrahnya karena dunia yang
dikehendakinya atau karena wanita yang ingin
dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai
sebagaimana) yang dia niatkan. (Riwayat dua
imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin
Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin
Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim
bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An
Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang
merupakan kitab yang paling shahih yang pernah
dikarang) .
Catatan :
1. Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-
hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam
Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits
tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu.
Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri
dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan,
sedangkan niat merupakan salah satu dari
ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa
dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh
bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada
yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga
Islam.
2. Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang
yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan
tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang
konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk
mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu
kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi
Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau
tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak
akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan
niat (karena Allah ta’ala).
2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal
ibadah dan tempatnya di hati.
3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata
karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal
shaleh dan ibadah.
4. Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala
berdasarkan kadar niatnya.
5. Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah
(boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan
Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6. Yang membedakan antara ibadah dan adat
(kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7. Hadits diatas menunjukkan bahwa niat
merupakan bagian dari iman karena dia
merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut
pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah
membenarkan dalam hati, diucapkan dengan
lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ
1. Niat dan keikhlasan : 7 : 29, 98 : 5
2. Hijrah : 4 : 97, 2 : 218, 3 : 195, 8 : 72
3. Fitnah dunia : 3 : 145, 4 : 134, 6 : 70, 8 : 67.
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ
HADITS KEDUA
ﻋَﻦْ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻳْﻀﺎً ﻗَﺎﻝَ : ﺑَﻴْﻨَﻤَﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﺟُﻠُﻮْﺱٌ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺫَﺍﺕَ ﻳَﻮْﻡٍ ﺇِﺫْ ﻃَﻠَﻊَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ﺭَﺟُﻞٌ ﺷَﺪِﻳْﺪُ ﺑَﻴَﺎﺽِ ﺍﻟﺜِّﻴَﺎﺏِ
ﺷَﺪِﻳْﺪُ ﺳَﻮَﺍﺩِ ﺍﻟﺸَّﻌْﺮِ، ﻻَ ﻳُﺮَﻯ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﺛَﺮُ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮِ، ﻭَﻻَ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻪُ ﻣِﻨَّﺎ ﺃَﺣَﺪٌ، ﺣَﺘَّﻰ
ﺟَﻠَﺲَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓَﺄَﺳْﻨَﺪَ ﺭُﻛْﺒَﺘَﻴْﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﺭُﻛْﺒَﺘَﻴْﻪِ ﻭَﻭَﺿَﻊَ
ﻛَﻔَّﻴْﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻓَﺨِﺬَﻳْﻪِ ﻭَﻗَﺎﻝَ: ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ ﺃَﺧْﺒِﺮْﻧِﻲ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺍْﻹِﺳِﻼَﻡُ ﺃَﻥْ ﺗَﺸْﻬَﺪَ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ
ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺗُﻘِﻴْﻢَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻭَﺗُﺆْﺗِﻲَ ﺍﻟﺰَّﻛﺎَﺓَ ﻭَﺗَﺼُﻮْﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﻭَﺗَﺤُﺞَّ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖَ ﺇِﻥِ
ﺍﺳْﺘَﻄَﻌْﺖَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺳَﺒِﻴْﻼً ﻗَﺎﻝَ : ﺻَﺪَﻗْﺖَ، ﻓَﻌَﺠِﺒْﻨَﺎ ﻟَﻪُ ﻳَﺴْﺄَﻟُﻪُ ﻭَﻳُﺼَﺪِّﻗُﻪُ، ﻗَﺎﻝَ:
ﻓَﺄَﺧْﺒِﺮْﻧِﻲ ﻋَﻦِ ﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻥْ ﺗُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﻣَﻼَﺋِﻜَﺘِﻪِ ﻭَﻛُﺘُﺒِﻪِ ﻭَﺭُﺳُﻠِﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ
ﺍﻵﺧِﺮِ ﻭَﺗُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﺎﻟْﻘَﺪَﺭِ ﺧَﻴْﺮِﻩِ ﻭَﺷَﺮِّﻩِ . ﻗَﺎﻝَ ﺻَﺪَﻗْﺖَ، ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺄَﺧْﺒِﺮْﻧِﻲ ﻋَﻦِ
ﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥِ، ﻗَﺎﻝَ: ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﺒُﺪَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺄَﻧَّﻚَ ﺗَﺮَﺍﻩُ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺗَﺮَﺍﻩُ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﺮَﺍﻙَ .
ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺄَﺧْﺒِﺮْﻧِﻲ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﺍﻟْﻤَﺴْﺆُﻭْﻝُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺑِﺄَﻋْﻠَﻢَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴَّﺎﺋِﻞِ.
ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺄَﺧْﺒِﺮْﻧِﻲ ﻋَﻦْ ﺃَﻣَﺎﺭَﺍﺗِﻬَﺎ، ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻥْ ﺗَﻠِﺪَ ﺍْﻷَﻣَﺔُ ﺭَﺑَّﺘَﻬَﺎ ﻭَﺃَﻥْ ﺗَﺮَﻯ ﺍﻟْﺤُﻔَﺎﺓَ
ﺍﻟْﻌُﺮَﺍﺓَ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﺔَ ﺭِﻋَﺎﺀَ ﺍﻟﺸَّﺎﺀِ ﻳَﺘَﻄَﺎﻭَﻟُﻮْﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒُﻨْﻴَﺎﻥِ، ﺛُﻢَّ ﺍﻧْﻄَﻠَﻖَ ﻓَﻠَﺒِﺜْﺖُ ﻣَﻠِﻴًّﺎ، ﺛُﻢَّ
ﻗَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﻋُﻤَﺮَ ﺃَﺗَﺪْﺭِﻱ ﻣَﻦِ ﺍﻟﺴَّﺎﺋِﻞِ ؟ ﻗُﻠْﺖُ : ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ ﺃَﻋْﻠَﻢَ . ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ
ﺟِﺒْﺮِﻳْﻞُ ﺃَﺗـَﺎﻛُﻢْ ﻳُﻌَﻠِّﻤُﻜُﻢْ ﺩِﻳْﻨَﻜُﻢْ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻃﻠﻊ : Terbit / datang ﺍﻟﻌﺮﺍﺓ )ﺍﻟﻌﺎﺭﻱ ) : telanjang
ﺃﺳﻨﺪ : Menyandarkan ﺭﻋﺎﺀ )ﺭﺍﻋﻲ ) : Penggembala
ﻛﻔَّﻴﻪ ) ﻛﻒ ) : Kedua telapak
tangan ﻳﺘﻄﺎﻭﻟﻮﻥ : saling meninggikan
ﻓﺨﺬﻳﻪ ) ﻓﺨﺬ ) : Kedua pahanya ﺍﻧﻈﻠﻖ : Berangkat /
Bertolak
ﺭﻛﺒﺘﻴﻪ )ﺭﻛﺒﺔ ) : Kedua lututnya ﺃﺛﺮ : Bekas
ﺍﻟﺤُﻔﺎﺓ )ﺍﻟﺤﺎﻓﻲ ) : telanjang kaki ﺃﻣﺎﺭﺍﺕ ) ﺃﻣﺎﺭﺓ ) : tanda-
tanda
Arti hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata :
Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah suatu
hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang
mengenakan baju yang sangat putih dan
berambut sangat hitam, tidak tampak padanya
bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada
seorangpun diantara kami yang mengenalnya.
Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada kepada
lututnya (Rasulullah ) seraya berkata: “ Ya
Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”,
maka bersabdalah Rasulullah : “ Islam adalah
engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan
yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah, engkau
mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan pergi haji jika mampu “,
kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami
semua heran, dia yang bertanya dia pula yang
membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau
bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman
kepada takdir yang baik maupun yang buruk “,
kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian
dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan
“. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka
Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “
Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan
kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya
tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia
berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-
tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang
hamba melahirkan tuannya dan jika engkau
melihat seorang bertelanjang kaki dan dada,
miskin dan penggembala domba, (kemudian)
berlomba-lomba meninggikan bangunannya “,
kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam
sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya:
“ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku
berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui
“. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang
datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan
agama kalian “. (Riwayat Muslim)
Catatan :
• Hadits ini merupakan hadits yang sangat dalam
maknanya, karena didalamnya terdapat pokok-
pokok ajaran Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan .
• Hadits ini mengandung makna yang sangat
agung karena berasal dari dua makhluk Allah
yang terpercaya, yaitu:
Amiinussamaa’ (kepercayaan makhluk di langit/
Jibril) dan Amiinul Ardh (kepercayaan makhluk di
bumi/ Rasulullah )
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi
pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya
jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan
penguasa.
2. Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan
menangkap bahwa orang–orang yang hadir butuh
untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada
seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya
bertanya tentang hal tersebut meskipun dia
mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat
mengambil manfaat darinya.
3. Jika seseorang yang ditanya tentang sesuatu
maka tidak ada cela baginya untuk berkata:
“Saya tidak tahu“, dan hal tersebut tidak
mengurangi kedudukannya.
4. Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud
manusia.
5. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya
pembangkangan terhadap kedua orang tua.
Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang
tuanya sebagaimana seorang tuan
memperlakukan hambanya.
6. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang
tinggi dan membaguskannya sepanjang tidak ada
kebutuhan.
7. Didalamnya terdapat dalil bahwa perkara
ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah
ta’ala.
8. Didalamnya terdapat keterangan tentang adab
dan cara duduk dalam majlis ilmu.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Iman : 2 : 285, 5 : 5, 6 : 82 dll.
2. Islam : 2 : 112, 4 : 125, 72 : 14, 40 : 66, 3 :
19, 5 : 3
3. Ihsan : 18 : 30, 28 : 77, 17 : 7, 5 : 93
4. Hari akhir : 7 : 187, 22 : 7, 31 : 34 .
5. Ilmu ghaib hanya Allah yang mengetahui : 2 :
3, 27:65, 6 : 50, 7 : 188
6. Belajar & mengajarkan Islam : 16:43, 21:7,
3:79, 9:122
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ
HADITS KETIGA
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﺨَﻄَّﺎﺏِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ
ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﺑُﻨِﻲَ ﺍْﻹِﺳْﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻰ
ﺧَﻤْﺲٍ : ﺷَﻬَﺎﺩَﺓُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪﺍً ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺇِﻗَﺎﻡُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ
ﻭَﺇِﻳْﺘَﺎﺀُ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓِ ﻭَﺣَﺞُّ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖِ ﻭَﺻَﻮْﻡُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ. ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺳﻤﻌﺖُ : (saya) mendengar ﺑُﻨِﻲَ ) ﺑَﻨَﻰ ) : Dibangun
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin
Alh- Khottob radiallahuanhuma dia berkata :
Saya mendengar Rasulullah bersabda : Islam
dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa
tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan
bahwa nabi Muhammad utusan Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan haji dan puasa Ramadhan.
(Riwayat Turmuzi dan Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Rasulullah menyamakan Islam dengan
bangunan yang kokoh dan tegak diatas tiang-
tiang yang mantap.
2. Pernyataan tentang keesaan Allah dan
keberadaannya, membenarkan kenabian
Muhammad , merupakan hal yang paling
mendasar dibanding rukun-rukun yang lainnya.
3. Selalu menegakkan shalat dan menunaikannya
secara sempurna dengan syarat rukunnya, adab-
adabnya dan sunnah-sunnahnya agar dapat
memberikan buahnya dalam diri seorang muslim
yaitu meninggalkan perbuatan keji dan munkar
karena shalat mencegah seseorang dari
perbuatan keji dan munkar.
4. Wajib mengeluarkan zakat dari harta orang
kaya yang syarat-syarat wajibnya zakat sudah
ada pada mereka lalu memberikannya kepada
orang-orang fakir dan yang membutuhkan.
5. Wajibnya menunaikan ibadah haji dan puasa
(Ramadhan) bagi setiap muslim.
6. Adanya keterkaitan rukun Islam satu sama lain.
Siapa yang mengingkarinya maka dia bukan
seorang muslim berdasarkan ijma’.
7. Nash diatas menunjukkan bahwa rukun Islam
ada lima, dan masih banyak lagi perkara lain
yang penting dalam Islam yang tidak ditunjukkan
dalam hadits. Rasulullah bersabda:
ﺍﻹِﻳْﻤَﺎﻥُ ﺑِﻀْﻊٌ ﻭَﺳَﺒْﻌُﻮْﻥَ ﺷُﻌْﺒَﺔً
“ Iman itu terdapat tujuh puluh lebih cabang “
8. Islam adalah aqidah dan amal perbuatan.
Tidak bermanfaat amal tanpa iman demikian juga
tidak bermanfaat iman tanpa amal .
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Wala’ dan Bara’ dalam syahadatain : 2 : 256,
16 : 36
2. Shalat : 2 : 3, 19 : 31, 20 : 132,
3. Zakat : 9 : 71, 19 : 55, 73 : 20
4. Haji : 3 : 97, 2 : 196, 22 : 27
5. Puasa : 2 : 183, 2 : 185.
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺮﺍﺑـﻊ
HADITS KEEMPAT
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ
ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﺍﻟْﻤَﺼْﺪُﻭْﻕُ : ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ
ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﺧَﻠْﻘُﻪُ ﻓِﻲ ﺑَﻄْﻦِ ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻳَﻮْﻣﺎً ﻧُﻄْﻔَﺔً، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻋَﻠَﻘَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ،
ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺮْﺳَﻞُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ ﻓَﻴَﻨْﻔُﺦُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺮُّﻭْﺡَ، ﻭَﻳُﺆْﻣَﺮُ
ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ: ﺑِﻜَﺘْﺐِ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﺃَﺟَﻠِﻪِ ﻭَﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻭَﺷَﻘِﻲٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴْﺪٌ. ﻓَﻮَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَ
ﺇِﻟَﻪَ ﻏَﻴْﺮُﻩُ ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّ
ﺫِﺭَﺍﻉٌ ﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﻴَﺪْﺧُﻠُﻬَﺎ، ﻭَﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ
ﻟَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺫِﺭَﺍﻉٌ ﻓَﻴَﺴْﺒِﻖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏُ ﻓَﻴَﻌْﻤَﻞُ ﺑِﻌَﻤَﻞِ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓَﻴَﺪْﺧُﻠُﻬَﺎ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺣﺪﺛﻨﺎ : menyampaikan (kpd kami) ﺧَﻠْﻘﻪ : penciptaan
(nya)
ﺑﻄﻦ : perut ﻧﻄﻔﺔ : setetes mani
ﻋﻠﻘﺔ : setetes darah ﻣﻀﻐﺔ : segumpal daging
ﺍﻟﻤَﻠَﻚَ bentuk tunggal dari ﻣﻼﺋﻜﺔ ﻳَﻨْﻔُﺦُ : Meniup
ﺃﺟﻠﻪ : kematian (nya) ﺷﻘﻲٌّ : Celaka
ﺳﻌﻴﺪ : bahagia ﺫﺭﺍﻉ : hasta (jarak antara
ﻳﺴﺒﻖ : mendahului telapak tangan dan siku)
Terjemah Hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud
radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah
menyampaikan kepada kami dan beliau adalah
orang yang benar dan dibenarkan :
Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes
mani selama empat puluh hari, kemudian
berubah menjadi setetes darah selama empat
puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging
selama empat puluh hari. Kemudian diutus
kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan
padanya ruh dan dia diperintahkan untuk
menetapkan empat perkara : menetapkan
rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau
kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada ilah
selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada
yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga
jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta
akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan,
dia melakukan perbuatan ahli neraka maka
masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya
diantara kalian ada yang melakukan perbuatan
ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan
neraka tinggal sehasta akan tetapi telah
ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan
perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke
dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Allah ta’ala mengetahui tentang keadaan
makhluknya sebelum mereka diciptakan dan apa
yang akan mereka alami, termasuk masalah
kebahagiaan dan kecelakaan.
2. Tidak mungkin bagi manusia di dunia ini untuk
memutuskan bahwa dirinya masuk syurga atau
neraka, akan tetapi amal perbutan merupakan
sebab untuk memasuki keduanya.
3. Amal perbuatan dinilai di akhirnya. Maka
hendaklah manusia tidak terpedaya dengan
kondisinya saat ini, justru harus selalu mohon
kepada Allah agar diberi keteguhan dan akhir
yang baik (husnul khotimah).
4. Disunnahkan bersumpah untuk mendatangkan
kemantapan sebuah perkara dalam jiwa.
5. Tenang dalam masalah rizki dan qanaah
(menerima) dengan mengambil sebab-sebab
serta tidak terlalu mengejar-ngejarnya dan
mencurahkan hatinya karenanya.
6. Kehidupan ada di tangan Allah. Seseorang
tidak akan mati kecuali dia telah
menyempurnakan umurnya.
7. Sebagian ulama dan orang bijak berkata
bahwa dijadikannya pertumbuhan janin manusia
dalam kandungan secara berangsur-angsur
adalah sebagai rasa belas kasih terhadap ibu.
Karena sesungguhnya Allah mampu
menciptakannya sekaligus.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Pengorbanan seorang ibu yang mengandung :
31 : 14
2. Teori reproduksi manusia : 22 : 5, 23 : 14
3. Takdir : 57 : 22, 64 : 11
4. Husnul khotimah : 2 : 132, 4 : 18
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ
HADITS KELIMA
ﻋَﻦْ ﺃُﻡِّ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﺃُﻡِّ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺎﺋِﺸَﺔَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻗَﺎﻟَﺖْ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ
ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ﻓِﻲ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨْﻪُ ﻓَﻬُﻮَ
ﺭَﺩٌّ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻟﻤﺴﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﻟَﻴْﺲَ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻣْﺮُﻧَﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺃﺣﺪﺙ : Mengada-ada ﺭﺩٌّ : Tertolak
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah
radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah
bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam
urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal)
darinya ), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori
dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan:
siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah)
yang bukan urusan (agama) kami, maka dia
tertolak).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar
pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.
2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk
berdasarkan syari’at.
3. Islam adalah agama yang berdasarkan
ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan
ibtida’ (mengada-adakan sesuatu tanpa dalil)
dan Rasulullah telah berusaha menjaganya dari
sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.
4. Agama Islam adalah agama yang sempurna
tidak ada kurangnya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Kesempurnaan Islam : 5 : 3,
2. Bid’ah dan taklid : 57 : 27, 17 : 36
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺩﺱ
HADITS KEENAM
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﻨُّﻌْﻤَﺎﻥِ ﺑْﻦِ ﺑَﺸِﻴْﺮٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ
ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻼَﻝَ ﺑَﻴِّﻦٌ ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﺮَﺍﻡَ ﺑَﻴِّﻦٌ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ
ﺃُﻣُﻮْﺭٌ ﻣُﺸْﺘَﺒِﻬَﺎﺕٌ ﻻَ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻬُﻦَّ ﻛَﺜِﻴْﺮٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ، ﻓَﻤَﻦِ ﺍﺗَّﻘَﻰ ﺍﻟﺸُّﺒُﻬَﺎﺕِ ﻓَﻘَﺪْ
ﺍﺳْﺘَﺒْﺮَﺃَ ﻟِﺪِﻳْﻨِﻪِ ﻭَﻋِﺮْﺿِﻪِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻭَﻗَﻊَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸُّﺒُﻬَﺎﺕِ ﻭَﻗَﻊَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﺮَﺍﻡِ، ﻛَﺎﻟﺮَّﺍﻋِﻲ
ﻳَﺮْﻋﻰَ ﺣَﻮْﻝَ ﺍﻟْﺤِﻤَﻰ ﻳُﻮْﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﻳَﺮْﺗَﻊَ ﻓِﻴْﻪِ، ﺃَﻻَ ﻭَﺇِﻥَّ ﻟِﻜُﻞِّ ﻣَﻠِﻚٍ ﺣِﻤًﻰ ﺃَﻻَ ﻭَﺇِﻥَّ
ﺣِﻤَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻣَﺤَﺎﺭِﻣُﻪُ ﺃَﻻَ ﻭَﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪِ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَﺤَﺖْ ﺻَﻠَﺢَ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪُ ﻛُﻠُّﻪُ
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻓَﺴَﺪَﺕْ ﻓَﺴَﺪَ ﺍﻟْﺠَﺴَﺪُ ﻛُﻠُّﻪُ ﺃَﻻَ ﻭَﻫِﻲَ ﺍﻟْﻘَﻠْﺐُ ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺑَﻴِّﻦٌ : jelas ﺃﻣﻮﺭ )ﺃﻣﺮ ) : Perkara-perkara
ﻣﺸﺘﺒﻬﺎﺕ : samar/syubhat ﺍﺗﻘﻰ : Menghindar
ﺍﺳْﺘَﺒْﺮَﺃ : Membebaskan ﻋِﺮْﺿﻪ : kehormatan (nya)
ﻭﻗﻊ : terjerumus, melakukan ﺍﻟﺮﺍﻋﻲ : penggembala,
ﻳﺮﻋﻰ : menggembala pemimpin
ﻳﻮﺷﻚ : hampir, nyaris ﺍﻟﺤﻤﻰ : batas, pematang.
ﻣﻀﻐﺔ : segumpal daging ﺻﻠﺢ ) ﺕ ) : baik, layak,
ﻓﺴﺪ ) ﺕ ) : rusak
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir
radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya yang halal
itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara
keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat
(samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang
banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat
berarti dia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus
dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus
dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana
penggembala yang menggembalakan hewan
gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang
untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan
memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja
memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa
yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri
ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka
baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk,
maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa
dia adalah hati “. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
Catatan :
• Hadits ini merupakan salah satu landasan
pokok dalam syari’at. Abu Daud berkata : Islam
itu berputar dalam empat hadits, kemudian dia
menyebutkan hadits ini salah satunya.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Termasuk sikap wara’ ) adalah meninggalkan
syubhat .
2. Banyak melakukan syubhat akan
mengantarkan seseorang kepada perbuatan
haram.
3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal
tersebut dapat menyeret seseorang kepada
perbuatan dosa besar.
4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati,
karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5. Baiknya amal perbuatan anggota badan
merupakan pertanda baiknya hati.
6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia
meninggalkan perkara-perkara yang
diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus
kepada hal-hal yang diharamkan.
7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang
perbuatan haram serta haramnya sarana dan
cara ke arah sana.
8. Hati-hati dalam masalah agama dan
kehormatan serta tidak melakukan perbuatan-
perbuatan yang dapat mendatangkan
persangkaan buruk.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Penetapan halal dan haram : 2 : 275, 16 : 115,
5 : 87
2. Menghindari syubhat : 49 : 12
3. Kedudukan hati : 26 : 89, 16 : 106, 22 : 46
4. Allah Maha Berkuasa (Raja) : 5 : 40, 114 : 2
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ
HADITS KETUJUH
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺭُﻗَﻴَّﺔَ ﺗَﻤِﻴْﻢ ﺍﻟﺪَّﺍﺭِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻗَﺎﻝَ : ﺍﻟﺪِّﻳْﻦُ ﺍﻟﻨَّﺼِﻴْﺤَﺔُ . ﻗُﻠْﻨَﺎ ﻟِﻤَﻦْ ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻟِﻠَّﻪِ ﻭَﻟِﻜِﺘَﺎﺑِﻪِ ﻭَﻟِﺮَﺳُﻮْﻟِﻪِ ﻭَﻷَﺋِﻤَّﺔِ
ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﻋَﺎﻣَّﺘِﻬِﻢْ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari
radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
bersabda : Agama adalah nasehat ) ), kami
berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda :
Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada
pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya ).
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
Pelajaran :
1. Agama Islam berdiri tegak diatas upaya saling
menasihati, maka harus selalu saling menasihati
diantara masing-masing individu muslim.
2. Nasihat wajib dilakukan sesuai
kemampuannya .
Tema hadits dan ayat yang terkait dengannya :
1. Da’wah dan Amar Ma’ruf Nahi munkar : 3 :
104, 3: 110, 41 : 33
3. Pentingnya selalu upaya untuk saling
mengingatkan : 51 : 55, 87 : 9.
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜـﺎﻣﻦ
HADITS KEDELAPAN
ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻗَﺎﻝَ : ﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺃَﻥْ ﺃُﻗَﺎﺗِﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺸْﻬَﺪُﻭﺍ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪﺍً
ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻭَﻳُﻘِﻴْﻤُﻮﺍ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ ﻭَﻳُﺆْﺗُﻮﺍ ﺍﻟﺰَّﻛﺎَﺓَ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻓَﻌَﻠُﻮﺍ ﺫَﻟِﻚَ ﻋَﺼَﻤُﻮﺍ ﻣِﻨِّﻲ
ﺩِﻣَﺎﺀُﻫُﻢْ ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻟُـﻬُﻢْ ﺇِﻻَّ ﺑِﺤَﻖِّ ﺍﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻭَﺣِﺴَﺎﺑُﻬُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟﻰَ
] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺃُﻣِﺮْﺕُ : aku diperintahkan ﺃُﻗَﺎﺗِﻞ : (aku) Memerangi
ﺩﻣﺎﺀ : bentuk jamak dari ﺩﻡ : darah ﻋﺼﻤﻮﺍ : mereka
terlindung
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma sesungguhnya
Rasulullah bersabda : Aku diperintahkan untuk
memerangi manusia hingga mereka bersaksi
bahwa tidak ada ilah selain Allah dan bahwa
Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan
shalat, menunaikan zakat. Jika mereka
melakukan hal itu maka darah dan harta mereka
akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan
perhitungan mereka ada pada Allah (Riwayat
Bukhori dan Muslim)
Catatan :
Hadits ini secara praktis dialami zaman
kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq, sejumlah
rakyatnya ada yang kembali kafir. Maka Abu
Bakar bertekad memerangi mereka termasuk
diantaranya mereka yang menolak membayar
zakat . Maka Umar bin Khottob menegurnya
seraya berkata : “ Bagaimana kamu akan
memerangi mereka yang mengucapkan Laa
Ilaaha Illallah sedangkan Rasulullah telah
bersabda : Aku diperintahkan…..(seperti hadits
diatas)” . Maka berkatalah Abu Bakar :
“Sesungguhnya zakat adalah haknya harta”, )
hingga akhirnya Umar menerima dan ikut
bersamanya memerangi mereka.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Maklumat peperangan kepada mereka yang
musyrik hingga mereka selamat.
2. Diperbolehkannya membunuh orang yang
mengingkari shalat dan memerangi mereka yang
menolak membayar zakat.
3. Tidak diperbolehkan berlaku sewenang-
wenang terhadap harta dan darah kaum
muslimin.
4. Diperbolehkannya hukuman mati bagi setiap
muslim jika dia melakukan perbuatan yang
menuntut dijatuhkannya hukuman seperti itu
seperti : Berzina bagi orang yang sudah menikah
(muhshan), membunuh orang lain dengan
sengaja dan meninggalkan agamanya dan
jamaahnya .
5. Dalam hadits ini terdapat jawaban bagi
kalangan murji’ah yang mengira bahwa iman
tidak membutuhkan amal perbuatan.
6. Tidak mengkafirkan pelaku bid’ah yang
menyatakan keesaan Allah dan menjalankan
syari’atnya.
7. Didalamnya terdapat dalil bahwa diterimanya
amal yang zhahir dan menghukumi berdasarkan
sesuatu yang zhahir sementara yang tersembunyi
dilimpahkan kepada Allah.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Aqidah dan syariat harus ditegakkan : 42 : 13,
2. Perlindungan terhadap nyawa dan harta : 2 :
188, 4 : 93
3. Besarnya kedudukan zakat : 9 : 34
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺘـﺎﺳﻊ
HADITS KESEMBILAN
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﺻَﺨْﺮ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ
ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻴْﺘُﻜُﻢْ ﻋَﻨْﻪُ ﻓَﺎﺟْﺘَﻨِﺒُﻮْﻩُ، ﻭَﻣَﺎ
ﺃَﻣَﺮْﺗُﻜُﻢْ ﺑِﻪِ ﻓَﺄْﺗُﻮﺍ ﻣِﻨْﻪُ ﻣَﺎ ﺍﺳْﺘَﻄَﻌْﺘُﻢْ، ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﻫْﻠَﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻣَﻦْ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ ﻛَﺜْﺮَﺓُ
ﻣَﺴَﺎﺋِﻠِﻬِﻢْ ﻭَﺍﺧْﺘِﻼَﻓُﻬُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧْﺒِﻴَﺎﺋِﻬِﻢْ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻧـَﻬَﻴْﺘُﻜﻢ : (Aku) larang kalian ﺍﺟﺘﻨﺒﻮﺍ : Mereka
menghindari- nya
ﺃَﻣَﺮْﺗُﻜُﻢ : (Aku) perintahkan kalian ﺃَﻫْﻠَﻚَ :
Menghancurkan
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakhr
radhiallahuanhu dia berkata : Saya mendengar
Rasulullah bersabda : Apa yang aku larang
hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang
aku perintahkan maka hendaklah kalian
laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya
kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah
karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak
berguna) dan penentangan mereka terhadap
nabi-nabi mereka. (Bukhori dan Muslim)
Pelajaran :
1. Wajibnya menghindari semua apa yang
dilarang oleh Rasulullah .
2. Siapa yang tidak mampu melakukan perbuatan
yang diperintahkan secara keseluruhan dan dia
hanya mampu sebagiannya saja maka dia
hendaknya melaksanakan apa yang dia mampu
laksanakan.
3. Allah tidak akan membebankan kepada
seseorang kecuali sesuai dengan kadar
kemampuannya.
4. Perkara yang mudah tidak gugur karena
perkara yang sulit.
5. Menolak keburukan lebih diutamakan dari
mendatangkan kemaslahatan.
6. Larangan untuk saling bertikai dan anjuran
untuk bersatu dan bersepakat.
7. Wajib mengikuti Rasulullah , ta’at dan
menempuh jalan keselamatan dan kesuksesan.
8. Al Hafiz berkata : Dalam hadits ini terdapat
isyarat untuk menyibukkan diri dengan perkara
yang lebih penting yang dibutuhkan saat itu
ketimbang perkara yang saat tersebut belum
dibutuhkan.
Tema hadits dan ayat yang terkait :
1. Patuh kepada Rasulullah : 59 : 7, 8 : 46
2. Bertakwa sebatas kemampuan : 64 : 16 .
4. Berdebat yang tak berguna dan bertikai,
sumber kehan-curan : 40 : 5
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﻌﺎﺷﺮ
HADITS KESEPULUH
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻻَ ﻳَﻘْﺒَﻞُ ﺇِﻻَّ ﻃَﻴِّﺒﺎً، ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺃَﻣَﺮَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴْﻦَ ﺑِﻤَﺎ
ﺃَﻣَﺮَ ﺑِﻪِ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠِﻴْﻦَ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﺮُّﺳُﻞُ ﻛُﻠُﻮﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻭَﺍﻋْﻤَﻠُﻮﺍ
ﺻَﺎﻟِﺤﺎً ﻭَﻗﺎَﻝَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻛُﻠُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻃَﻴِّﺒَﺎﺕِ ﻣَﺎ ﺭَﺯَﻗْﻨَﺎﻛُﻢْ
ﺛُﻢَّ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻳُﻄِﻴْﻞُ ﺍﻟﺴَّﻔَﺮَ ﺃَﺷْﻌَﺚَ ﺃَﻏْﺒَﺮَ ﻳَﻤُﺪُّ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻳﺎَ ﺭَﺏِّ ﻳَﺎ
ﺭَﺏِّ ﻭَﻣَﻄْﻌَﻤُﻪُ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﻭَﻣَﺸْﺮَﺑُﻪُ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﻭَﻣَﻠْﺒَﺴُﻪُ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﻭَﻏُﺬِّﻱَ ﺑِﺎﻟْﺤَﺮَﺍﻡِ ﻓَﺄَﻧَّﻰ
ﻳُﺴْﺘَﺠَﺎﺏُ ﻟَﻪُ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ
ﻳﻘﺒﻞ : Menerima ﻳﻄﻴﻞ : Panjang / jauh
ﺃﺷﻌﺚ : Kumal ﺃﻏﺒﺮ : Berdebu / dekil
ﻳَﻤُﺪّ : Memanjangkan/ mengangkat ﻓﺄَﻧَّﻰ : Maka dari
mana/ bagaimana
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala
itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang
beriman sebagaimana dia memerintahkan para
rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul
makanlah yang baik-baik dan beramal shalehlah.
Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang
beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang
Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau
menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan
jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia
memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya
berkata : Ya Robbku, Ya Robbku, padahal
makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi
dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu
keadaannya) bagaimana doanya akan
dikabulkan. (Riwayat Muslim).
Pelajaran :
1. Dalam hadits diatas terdapat pelajaran akan
sucinya Allah ta’ala dari segala kekurangan dan
cela.
2. Allah ta’ala tidak menerima kecuali sesuatu
yang baik. Maka siapa yang bersedekah dengan
barang haram tidak akan diterima.
3. Sesuatu yang disebut baik adalah apa yang
dinilai baik disisi Allah ta’ala.
4. Berlarut-larut dalam perbuatan haram akan
menghalangi seseorang dari terkabulnya doa.
5. Orang yang maksiat tidak termasuk mereka
yang dikabulkan doanya kecuali mereka yang
Allah kehendaki.
6. Makan barang haram dapat merusak amal dan
menjadi penghalang diterimanya amal perbuatan.
7. Anjuran untuk berinfaq dari barang yang halal
dan larangan untuk berinfaq dari sesuatu yang
haram.
8. Seorang hamba akan diberi ganjaran jika
memakan sesuatu yang baik dengan maksud
agar dirinya diberi kekuatan untuk ta’at kepada
Allah.
9. Doa orang yang sedang safar dan yang
hatinya sangat mengharap akan terkabul.
10. Dalam hadits terdapat sebagian dari sebab-
sebab dikabulkannya do’a : Perjalanan jauh,
kondisi yang bersahaja dalam pakaian dan
penampilan dalam keadaan kumal dan berdebu,
mengangkat kedua tangan ke langit, meratap
dalam berdoa, keinginan kuat dalam permintaan,
mengkonsumsi makanan, minuman dan pakaian
yang halal.
Tema hadits dan ayat yang terkait :
1. Mempersembahkan yang terbaik kepada
Allah : 28 : 77
2. Mengkonsumsi yang halal : 5 : 88
3. Meratap dalam berdoa : 19 : 3, 32 : 16 .
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺤﺎﺩﻱ ﻋﺸﺮ
PELAJARAN KESEBELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﺑْﻦُ ﻋَﻠِﻲ ﺑْﻦِ ﺃﺑِﻲ ﻃَﺎﻟِﺐٍ ﺳِﺒْﻂِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺭَﻳْﺤَﺎﻧَﺘِﻪِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﻔِﻈْﺖُ ﻣِﻦْ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ؛ ﺩَﻉْ ﻣَﺎ ﻳَﺮِﻳْﺒُﻚَ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳَﺮِﻳْﺒُﻚَ .
] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺣﻔﻆ ) ﺕ ) : (saya) menghafal/
mengetahui ﺩَﻉْ : tinggalkan
ﻳﺮﻳﺐ ) ﻙ ) : meragukan-(mu)
Terjemah hadits:
Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi
Thalib, cucu Rasulullah dan kesayangannya dia
berkata : Saya menghafal dari Rasulullah
(sabdanya): Tinggalkanlah apa yang
meragukanmu kepada apa yang tidak
meragukanmu.
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya
hasan shoheh)
Pelajaran:
1. Meninggalkan syubhat dan mengambil yang
halal akan melahirkan sikap wara’.
2. Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena
hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan
syubhat, khususnya jika diantara pendapat
mereka tidak ada yang dapat dikuatkan.
3. Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan
maka keyakinan yang diambil.
4. Sebuah perkara harus jelas berdasarkan
keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya
keraguan dan kebimbangan.
5. Berhati-hati dari sikap meremehkan terhadap
urusan agama dan masalah bid’ah.
6. Siapa yang membiasakan perkara syubhat
maka dia akan berani melakukan perbuatan yang
haram.
Tema hadits dan ayat yang terkait :
1. Meninggalkan keragu-raguan : 14 : 10, 49 : 15,
2 : 2
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻋﺸﺮ
HADITS KEDUA BELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ : ﻣِﻦْ ﺣُﺴْﻦِ ﺇِﺳْﻼَﻡِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀِ ﺗَﺮْﻛُﻪُ ﻣَﺎ ﻻَ ﻳَﻌْﻨِﻴْﻪِ
ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻫﻜﺬﺍ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺗﺮﻙ )ـﻪ ) (dia) meninggalkan ﻳﻌﻨﻲ ) ـﻪ ) : penting
(baginya)
Terjemah hadits :
Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata :
Rasulullah bersabda : Merupakan tanda baiknya
Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang
tidak berguna baginya .
(Hadits Hasan riwayat Turmuzi dan lainnya)
Pelajaran:
1. Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia
menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara
yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina
dan rendah.
2. Pendidikan bagi diri dan perawatannya
dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat
didalamnya.
3. Menyibukkkan diri dengan sesuatu yang tidak
bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan
pertanda kelemahan iman.
4. Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan
sesuatu yang manfaatnya kembali kepada diri
sendiri bagi dunia maupun akhirat.
5. Ikut campur terhadap sesuatu yang bukan
urusannya dapat mengakibatkan kepada
perpecahan dan pertikaian diantara manusia.
Tema hadits dan ayat yang terkait :
1. Optimalisasi waktu dan potensi : 103 : 1-3, 2 :
148
2. Meninggalkan hidup terlena : 63 : 9, 31 : 6
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﻋﺸﺮ
HADITS KETIGA BELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺣَﻤْﺰَﺓَ ﺃَﻧَﺲْ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﺧَﺎﺩِﻡُ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ
ﻳُﺤِﺐَّ ﻷَﺧِﻴْﻪِ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻳﺤﺐ : Mencintai ( ﻟـ ( ﻧﻔﺲ ) ـﻪ ) : (untuk) diri-(nya)
Terjemah hadits :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik
radiallahuanhu, pembantu Rasulullah dari
Rasulullah , beliau bersabda: Tidak beriman
salah seorang diantara kamu hingga dia
mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri. (Riwayat Bukhori dan
Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Seorang mu’min dengan mu’min yang lainnya
bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai
saudaranya maka seakan-akan dia mencintai
dirinya sendiri.
2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan
bahwa hal tersebut bertentangan dengan
kesempurnaan iman.
3. Iman dapat bertambah dan berkurang,
bertambah dengan ketaatan dan berkurang
dengan kemaksiatan.
4. Anjuran untuk menyatukan hati.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Menyakiti saudara sama dengan menyakiti diri
sendiri : 49 : 12,
2. Ukhuwwah Islamiah : 49 : 10, 3 : 103
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ﻋﺸﺮ
HADITS KEEMPAT BELAS
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ : ﻻَ ﻳَﺤِﻞُّ ﺩَﻡُ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﺸْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﻧِّﻲ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺇِﻻَّ ﺑِﺈِﺣْﺪَﻯ ﺛَﻼَﺙٍ : ﺍﻟﺜَّﻴِّﺐُ ﺍﻟﺰَّﺍﻧِﻲ، ﻭَﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﺑِﺎﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻭَﺍﻟﺘَّﺎﺭِﻙُ ﻟِﺪِﻳْﻨِﻪِ ﺍﻟْﻤُﻔَﺎﺭِﻕُ
ﻟِﻠْﺠَﻤَﺎﻋَﺔِ ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻳﺤﻞ : halal ﺩﻡ : darah
ﺍﻟﺜﻴﺐ : yang sudah menikah ﺍﻟﺰﺍﻧﻲ : orang yang
berzina
ﺍﻟﺘﺎﺭﻙ : orang yang meninggalkan ﺍﻟﻤﻔﺎﺭﻕ :
memisahkan dirinya
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah bersabda : Tidak halal darah seorang
muslim yang bersaksi bahwa tidak ada ilah
selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah )
adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab :
Orang tua yang berzina, membunuh orang lain
(dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya
berpisah dari jamaahnya. (Riwayat Bukhori dan
Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Tidak boleh menumpahkan darah kaum
muslimin kecuali dengan tiga sebab, yaitu : zina
muhshon (orang yang sudah menikah),
membunuh manusia dengan sengaja dan
meninggalkan agamanya (murtad) berpisah dari
jamaah kaum muslimin.
2. Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan
agama dengan menjatuhkan hukuman mati
kepada mereka yang mengganggunya seperti
dengan melakukan zina, pembunuhan dan
murtad.
3. Sesungguhnya agama yang disepakati adalah
yang dipegang oleh jamaah kaum muslimin,
maka wajib dijaga dan tidak boleh keluar
darinya.
4. Hukum pidana dalam Islam sangat keras, hal
itu bertujuan untuk mencegah (preventif) dan
melindungi.
5. Pendidikan bagi masyarakat untuk takut
kepada Allah ta’ala dan selalu merasa terawasi
oleh-Nya dan keadaan tersembunyi atau terbuka
sebelum dilaksanakannya hukuman.
6. Hadits diatas menunjukkan pentingnya
menjaga kehormatan dan kesucian.
7. Dalam hadits tersebut merupakan ancaman
bagi siapa yang membunuh manusia yang
diharamkan oleh Allah ta’ala.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Nyawa seorang muslim dilindungi : 4 : 93
3. Hukuman dalam Islam sebagai bagian dari
perlindungan: 2 : 179
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﻋﺸﺮ
HADITS KELIMA BELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵﺧِﺮِ ﻓَﻠْﻴَﻘُﻞْ ﺧَﻴْﺮﺍً ﺃًﻭْ ﻟِﻴَﺼْﻤُﺖْ، ﻭَﻣَﻦْ
ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﺍْﻟﻴَﻮْﻡِ ﺍﻵﺧِﺮِ ﻓَﻠْﻴُﻜْﺮِﻡْ ﺟَﺎﺭَﻩُ، ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ
ﺍﻵﺧِﺮِ ﻓَﻠْﻴُﻜْﺮِﻡْ ﺿَﻴْﻔَﻪُ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
)ﻟـِ ( ﻳَﺼْﻤُﺖْ : (hendaklah) dia diam ﻳُﻜْﺮِﻡ : memuliakan
ﺟﺎﺭ ) ﻩ ) : tetangga-(nya) ﺿَﻴْﻔَـ ) ﻩُ ) : tamu-(nya)
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu,
sesungguhnya Rasulullah bersabda: Siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah
dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
menghormati tetangganya dan barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat
Bukhori dan Muslim)
Pelajaran :
1. Iman terkait langsung dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat
menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang
dikalangan individu masyarakat muslim.
3. Termasuk kesempurnaan iman adalah
perkataan yang baik dan diam dari selainnya .
4. Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat
menyebabkan kehancuran, sedangkan menjaga
pembicaraan merupakan jalan keselamatan.
5. Islam sangat menjaga agar seorang muslim
berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah
perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.
6. Tidak memperbanyak pembicaraan yang
diperbolehkan, karena hal tersebut dapat
menyeret kepada perbuatan yang diharamkan
atau yang makruh.
7. Termasuk kesempurnaan iman adalah
menghormati tetangganya dan memperhatikanya
serta tidak menyakitinya.
8. Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya
jika bertujuan menerangkan yang haq dan
beramar ma’ruf nahi munkar.
9. Memuliakan tamu termasuk diantara
kemuliaan akhlak dan pertanda komitmennya
terhadap syariat Islam.
10. Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan
baik.
Tema hadits dan ayat-ayat Al Quran yang
terkait :
1. Iman dan pengaruhnya dalam prilaku
keseharian :
2. Menjaga perkataan : 50 : 18,
3. Hubungan baik dengan tetangga : 4 : 36,
4. Sikap mulia terhadap tamu : 51 : 24-27
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺩﺱ ﻋﺸﺮ
HADITS KEENAM BELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻼً ﻗَﺎﻝَ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺃَﻭْﺻِﻨِﻲ، ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﺗَﻐْﻀَﺐْ ﻓَﺮَﺩَّﺩَ ﻣِﺮَﺍﺭﺍً، ﻗَﺎﻝَ: ﻻَ ﺗَﻐْﻀَﺐْ ] ﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺃَﻭْﺻِـ ) ﻧِﻲ ) : nasihatilah
(saya) ﻻ : Jangan
ﺭﺩّﺩ : mengulanginya
ﺗﻐﻀﺐ : (engkau) marah ﻣﺮﺍﺭﺍً : berkali-kali
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya
seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu
‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah ) nasihatilah
saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah.
Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka
beliau bersabda : Jangan engkau marah.
(Riwayat Bukhiroi )
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan
nasihat dan mengenal perbuatan-perbuatan
kebajikan, menambah wawasan ilmu yang
bermanfaat serta memberikan nasihat yang baik.
2. Larangan marah.
3. Dianjurkan untuk mengulangi pembicaraan
hingga pendengar menyadari pentingnya dan
kedudukannya.
Tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Meninggalkan sifat pemarah : 3 : 159, 3 : 134
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻋﺸﺮ
HADITS KETUJUH BELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻳَﻌْﻠَﻰ ﺷَﺪَّﺍﺩ ﺍﺑْﻦِ ﺃَﻭْﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻦْ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺘَﺐَ ﺍْﻹِﺣْﺴَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﺘَﻠْﺘُﻢْ
ﻓَﺄَﺣْﺴِﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﻘِﺘْﻠَﺔَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺫَﺑَﺤْﺘُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﺴِﻨُﻮﺍ ﺍﻟﺬِّﺑْﺤَﺔَ ﻭَﻟْﻴُﺤِﺪَّ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺷَﻔْﺮَﺗَﻪُ ﻭَﻟْﻴُﺮِﺡْ
ﺫَﺑِﻴْﺤَﺘَﻪُ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺍﻹﺣﺴﺎﻥ : berlaku baik ﻗﺘﻠـ )ـﺘﻢ ) : (kalian) membunuh
ﺍﻟﻘﺘﻠﺔ : cara membunuh ﺫﺑﺤـ )ـﺘﻢ ) : (kalian)
menyembelih
ﺍﻟﺬﺑﺤﺔ : cara menyembelih ﻳﺤﺪ : mengasah/
menajamkan
ﺷﻔﺮﺗـ )ـﻪ ) : pisau- (nya) / alat ﻳﺮﺡ : senangilah
menyembelih ﺫﺑﻴﺤﺘـ )ـﻪ ): hewan sembelihan(nya)
Terjemah hadits / ﺗﺮﺣﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu
dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Sesungguhnya Allah telah
menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala
sesuatu . Jika kalian membunuh maka berlakulah
baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih
berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian
mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan
sembelihannya. (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Syariat Islam menuntut perbuatan ihsan
kepada setiap makhluk termasuk diantaranya
adalah hewan.
2. Tidak boleh menyiksa dan merusak tubuh
sebagai sasaran dan tujuan, tidak juga boleh
menyayat-nyayat orang yang dihukum qishash.
3. Termasuk ihsan juga berbuat baik terhadap
hewan ternak dan belas kasih terhadapnya. Tidak
boleh membebaninya diluar kemampuannya
serta tidak menyiksanya saat menyembelihnya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Profesionalisme : 28 : 77
4. Berbuat baik hingga kepada seluruh makhluk
(ihsan) : 2 : 195
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻣﻦ ﻋﺸﺮ
HADITS KEDELAPAN BELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺫَﺭّ ﺟُﻨْﺪُﺏْ ﺑْﻦِ ﺟُﻨَﺎﺩَﺓَ ﻭَﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻣُﻌَﺎﺫ ﺑْﻦ ﺟَﺒَﻞٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻋَﻦْ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : ﺍِﺗَّﻖِ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻴْﺜُﻤَﺎ ﻛُﻨْﺖَ،
ﻭَﺃَﺗْﺒِﻊِ ﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺔَ ﺗَﻤْﺤُﻬَﺎ، ﻭَﺧَﺎﻟِﻖِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﺑِﺨُﻠُﻖٍ ﺣَﺴَﻦٍ “
] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﻭﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺴﺦ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺍﺗَّﻖِ )ﺍﻟﻠﻪ ) : Bertakwalah (kepada ﺣﻴﺜﻤﺎ : Dimana saja
Allah) ﺍﻟﺴﻴﺌﺔ : keburukan
ﺃﺗﺒﻊ : Ikutialh ﺧﺎﻟﻖ : pergaulilah
ﺗﻤﺤـ ) ﻫﺎ ) : menghapus-(nya) ( ﺑـ ( ﺧُﻠُﻖ : (dengan) akhlak
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu
Abdurrahman, Mu’az bin Jabal
radhiallahuanhuma dari Rasulullah saw beliau
bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana
saja kamu berada, iringilah keburukan dengan
kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah
manusia dengan akhlak yang baik “
(Riwayat Turmuzi, dia berkata haditsnya hasan,
pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Takwa kepada Allah merupakan kewajiban
setiap muslim dan dia merupakan asas
diterimanya amal shaleh.
2. Bersegera melakukan ketaatan setelah
keburukan secara langsung, karena kebaikan
akan menghapus keburukan.
3. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan
akhlak mulia.
4. Menjaga pergaulan yang baik merupakan
kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan
di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat
menghilangkan dampak negatif pergaulan.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Takwa, bekal disetiap tempat dan waktu : 2 :
197
2. Akhlak mulia : 68 : 4
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ ﻋﺸﺮ
HADITS KESEMBILAN BELAS
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟْﻌَﺒَّﺎﺱِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ : ﻛُﻨْﺖُ ﺧَﻠْﻒَ
ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻮْﻣﺎً، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﻏُﻼَﻡُ ﺇِﻧِّﻲ ﺃُﻋَﻠِّﻤُﻚَ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ:
ﺍْﺣْﻔَﻆِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻳَﺤْﻔَﻈْﻚَ، ﺍﺣْﻔَﻆِ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﺠِﺪْﻩُ ﺗُﺠَﺎﻫَﻚَ، ﺇِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻟْﺖَ ﻓَﺎﺳْﺄَﻝِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺇِﺫَﺍ
ﺍﺳْﺘَﻌَﻨْﺖَ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﻦْ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ، ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺃَﻥَّ ﺍْﻷُﻣَّﺔَ ﻟَﻮْ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌَﺖْ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻮْﻙَ
ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻮْﻙَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﻗَﺪْ ﻛَﺘَﺒَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻚَ، ﻭَﺇِﻥِ ﺍﺟْﺘَﻤَﻌُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥْ
ﻳَﻀُﺮُّﻭْﻙَ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﻟَﻢْ ﻳَﻀُﺮُّﻭْﻙَ ﺇِﻻَّ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﻗَﺪْ ﻛَﺘَﺒَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ، ﺭُﻓِﻌَﺖِ ﺍْﻷَﻗْﻼَﻡُ
ﻭَﺟَﻔَّﺖِ ﺍﻟﺼُّﺤُﻒِ
] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ :
ﺍﺣْﻔَﻆِ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﺠِﺪْﻩُ ﺃَﻣَﺎﻣَﻚَ، ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓْﻚَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ،
ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺃَﻥَّ ﻣَﺎ ﺃَﺧْﻄَﺄَﻙَ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟِﻴُﺼِﻴْﺒَﻚَ، ﻭَﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺑَﻚَ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﻟِﻴُﺨْﻄِﺌَﻚَ، ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ
ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺼْﺮَ ﻣَﻊَ ﺍﻟﺼَّﺒْﺮِ، ﻭَﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻔَﺮَﺝَ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﻜَﺮْﺏِ ﻭَﺃَﻥَّ ﻣَﻊَ ﺍﻟْﻌُﺴْﺮِ ﻳُﺴْﺮﺍً ].
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺧﻠﻒ : dibelakang ﺃُﻋَﻠِّﻤُـ ) ﻙ ) : (saya) ajarkan (engkau)
ﺍِﺣْﻔَﻆ : Peliharalah /jagalah ﺗﺠﺎﻫـ ) ﻙ ) : dihadapan-
(mu)
ﺍﺳْﺘَﻌَﻨْـ ) ﺕَ ) : (engkau) minta ﺍﺟﺘﻤﻌـ ) ﺕ ) : berkumpul.
pertolongan ﻳﻀﺮﻭ ) ﻙ ) : mendatangkan bahaya
ﻳﻨﻔﻌﻮ ) ﻙ ) : memberikan manfaat (kepadamu)
(kepadamu) ﺍﻷﻗﻼﻡ : bentuk jamak dari ﻗﻠﻢ
ﺭُﻓِﻌَـ ) ﺕ ) : diangkat ﺍﻟﺼﺤﻒ : bentuk jamak dari ﺻﺤﻴﻔﺔ
ﺟَﻔَّـ ) ﺕ ) : kering yaitu: catatan.
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas
radhiallahuanhuma, beliau berkata : Suatu saat
saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi
wa sallam, maka beliau bersabda : Wahai
ananda, saya akan mengajarkan kepadamu
beberapa perkara: Jagalah Allah ), niscaya dia
akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan
selalu berada dihadapanmu ). Jika kamu
meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu
memohon pertolongan, mohonlah pertolongan
kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika
sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan
manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak
akan dapat memberikan manfaat sedikitpun
kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu,
dan jika mereka berkumpul untuk
mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka
tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan
yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah
diangkat dan lembaran telah kering ) .
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : Haditsnya
hasan shahih). Dalam sebuah riwayat selain
Turmuzi dikatakan : Jagalah Allah, niscaya
engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu.
Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia
akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah
bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah
akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan
menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah
bahwa kemenangan bersama kesabaran dan
kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan
bersama kemudahan).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam dalam mengarahkan umatnya serta
menyiapkan generasi mu’min idaman.
2. Termasuk adab pengajaran adalah menarik
perhatian pelajar agar timbul keinginannya
terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut
lebih terkesan dalam dirinya.
3. Siapa yang konsekwen melaksanakan
perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan
menjaganya di dunia dan akhirat.
4. Beramal saleh serta melaksanakan perintah
Allah dapat menolak bencana dan mengeluarkan
seseorang dari kesulitan.
5. Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang
tidak dapat dilakukan makhluk) selain kepada
Allah semata.
6. Manusia tidak akan mengalami musibah
kecuali berdasarkan ketetapan Allah ta’ala .
7. Menghormati waktu dan menggunakannya
kepada sesuatu yang bermanfaat sebagaimana
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
memanfaatkan waktunya saat beliau
berkendaraan.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Menyiapkan generasi beriman : 4 : 9, 25 : 74,
46 :15
2. Allah tempat bergantung dan berlindung : 1 :
5, 112 : 2
3. Musibah dan keberuntungan hanya datang dari
Allah : 64 : 11, 9 : 51, 7 : 188, 10 : 49.
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUA PULUH
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﻋُﻘْﺒَﺔَ ﺑِﻦْ ﻋَﻤْﺮٍﻭ ﺍﻷَﻧْﺼَﺎﺭِﻱ ﺍﻟْﺒَﺪْﺭِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ :
ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺇِﻥَّ ﻣِﻤَّﺎ ﺃَﺩْﺭَﻙَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻣِﻦْ ﻛَﻼَﻡِ
ﺍﻟﻨُّﺒُﻮَّﺓِ ﺍﻷُﻭْﻟَﻰ، ﺇِﺫَﺍ ﻟَﻢْ ﺗَﺴْﺘَﺢِ ﻓَﺎﺻْﻨَﻊْ ﻣَﺎ ﺷِﺌْﺖَ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺃﺩﺭﻙ : diketahui, didapatkan ﺍﻟﻨﺒﻮﺓ : kenabian
ﻟﻢ : huruf nafi, artinya: tidak ﺗﺴﺘﺢ ) ﺗﺴﺘﺤﻲ ) : (engkau)
malu .
( ﻓـ ( ـﺎﺻﻨﻊ : (maka) perbuatlah ﺷِﺌْـ ) ـﺖ ) : (yang
engkau) sukai
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al
Badry radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal
orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu
adalah : Jika engkau tidak malu perbuatlah apa
yang engkau suka . (Riwayat Bukhori)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Malu merupakan tema yang telah disepakati
oleh para nabi dan tidak terhapus ajarannya.
2. Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu,
maka jangan harap lagi (kebaikan) darinya
sedikitpun.
3. Malu merupakan landasan akhlak mulia dan
selalu bermuara kepada kebaikan. Siapa yang
banyak malunya lebih banyak kebaikannya, dan
siapa yang sedikit rasa malunya semakin sedikit
kebaikannya.
4. Rasa malu merupakan prilaku dan dapat
dibentuk. Maka setiap orang yang memiliki
tanggung jawab hendaknya memperhatikan
bimbingan terhadap mereka yang menjadi
tanggung jawabnya.
5. Tidak ada rasa malu dalam mengajarkan
hukum-hukum agama serta menuntut ilmu dan
kebenaran . Allah ta’ala berfirman : “ Dan Allah
tidak malu dari kebenaran “ (33 : 53).
6. Diantara manfaat rasa malu adalah ‘Iffah
(menjaga diri dari perbuatan tercela) dan
Wafa’ (menepati janji)
7. Rasa malu merupakan cabang iman yang
wajib diwujudkan.
Tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Menumbuhkan rasa malu sesuai proporsinya :
33 : 53
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺤﺎﺩﻱ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH SATU
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﻤْﺮﻭ، ﻭَﻗِﻴْﻞَ : ﺃَﺑِﻲ ﻋَﻤْﺮَﺓَ ﺳُﻔْﻴَﺎﻥُ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺜَّﻘَﻔِﻲ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗُﻞْ ﻟِﻲ ﻓِﻲ ﺍْﻹِﺳْﻼَﻡِ ﻗَﻮْﻻً ﻻَ ﺃَﺳْﺄَﻝُ ﻋَﻨْﻪُ
ﺃَﺣَﺪﺍً ﻏَﻴْﺮَﻙَ . ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻞْ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻘِﻢْ ] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺃﺳﺄﻝ : (saya) bertanya ﺍِﺳْﺘَﻘِﻢ : istiqomah-lah,
berpegang teguhlah.
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- :
Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi
radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata :
Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam,
katakan kepada saya tentang Islam sebuah
perkataan yang tidak saya tanyakan kepada
seorangpun selainmu. Beliau bersabda:
Katakanlah: saya beriman kepada Allah,
kemudian berpegang teguhlah . (Riwayat Muslim)
.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Iman kepada Allah ta’ala harus mendahului
ketaatan.
2. Amal saleh dapat menjaga keimanan
3. Iman dan amal saleh keduanya harus
dilaksanakan.
4. Istiqomah merupakan derajat yang tinggi .
5. Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam
menjaga agamanya dan merawat keimanannya.
6. Perintah untuk istiqomah dalam tauhid dan
ikhlas beribadah hanya kepada Allah semata
hingga mati.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Bertanya untuk mendapatkan kebaikan : 2 :
149, 2 : 512, 2 : 217, 2 : 219, 2 : 219, 2 :220.
3. Iman dan istiqomah : 41 : 30, 46 : 13, 72 : 16,
15 : 99
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH DUA
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺟَﺎﺑِﺮْ ﺑْﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻷَﻧْﺼَﺎﺭِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ : ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻼً
ﺳَﺄَﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺃَﺭَﺃَﻳْﺖَ ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﻴْﺖُ
ﺍْﻟﻤَﻜْﺘُﻮْﺑَﺎﺕِ، ﻭَﺻُﻤْﺖُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﻭَﺃَﺣْﻠَﻠْﺖُ ﺍﻟْﺤَﻼَﻝَ، ﻭَﺣَﺮَّﻣْﺖ ﺍﻟْﺤَﺮَﺍﻡَ، ﻭَﻟَﻢْ ﺃَﺯِﺩْ
ﻋَﻠَﻰ ﺫَﻟِﻚَ ﺷَﻴْﺌﺎً، ﺃَﺃَﺩْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻧَﻌَﻢْ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺍﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺎﺕ : Shalat-shalat fardu ﺃﺣﻠﻠـ ) ﺕُ ) : (saya)
menghalalkan
ﺣﺮَّﻣـ ) ﺕُ ) : (saya) mengharamkan ﺃ / ﻫﻞ : Apakah
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary
radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya kepada
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, seraya
berkata : Bagaimana pendapatmu jika saya
melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa
Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan
mengharamkan yang haram ) dan saya tidak
tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk
surga ?. Beliau bersabda : Ya.
(Riwayat Muslim)
Catatan :
* Seseorang yang bertanya dalam riwayat diatas
adalah : An Nu’man bin Qauqal.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Setiap muslim dituntut untuk bertanya kepada
ulama tentang syariat Islam, tentang
kewajibannya dan apa yang dihalalkan dan
diharamkan baginya jika hal tersebut tidak
diketahuinya.
2. Penghalalan dan pengharaman merupan
aturan syariat, tidak ada yang berhak
menentukannya kecuali Allah ta’ala.
3. Amal saleh merupakan sebab masuknya
seseorang kedalam syurga.
4. Keinginan dan perhatian yang besar dari para
shahabat serta kerinduan mereka terhadap
syurga serta upaya mereka dalam mencari jalan
untuk sampai kesana.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Evaluasi diri / muhasabah : 59 : 18
2. Rindu syurga : 3 : 133, 66 : 11
3. Memperhatikan halal haram dalam kehidupan:
9 : 29, 66 : 1, 7 : 157
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH TIGA
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻣَﺎﻟِﻚْ ﺍﻟْﺤَﺎﺭِﺛِﻲ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺎﺻِﻢْ ﺍْﻷَﺷْﻌَﺮِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ
ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺍﻟﻄُّﻬُﻮْﺭُ ﺷَﻄْﺮُ ﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ، ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ
ﺗَﻤْﻸُ ﺍﻟْﻤِﻴْﺰَﺍﻥِ، ﻭَﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻤْﻸُ – ﺃَﻭْ ﺗَﻤْﻶﻥِ – ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ
ﻭَﺍْﻷَﺭْﺽِ، ﻭَﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻧُﻮْﺭٌ، ﻭَﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﺑُﺮْﻫَﺎﻥٌ، ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﺣُﺠَّﺔٌ ﻟَﻚَ ﺃَﻭْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ . ﻛُﻞُّ
ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳَﻐْﺪُﻭ ﻓَﺒﺎَﺋِﻊٌ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻓَﻤُﻌْﺘِﻘُﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﻣُﻮْﺑِﻘُﻬَﺎ ] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺍﻟﻄﻬﻮﺭ : Bersuci ﺷﻄﺮ : Setengah, sebagian
ﺗﻤﻸ )ﺗﻤﻶﻥ ) : Memenuhi ﺑﺮﻫﺎﻥ : Bukti
ﻳﻐﺪﻭ : Berangkat (pagi hari) ﺑﺎﺋﻊ : menjual
ﻣﻮﺑﻖ : Menghancurkan ﻣﻌﺘﻖ : Memerdekakan
ﻫﺎ pada kalimat ﻣﻮﺑﻖ dan ﻣﻌﺘﻖ kembali kepada
kalimat ﻧﻔﺲ (jiwa) .
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Malik Al Haritsy bin ‘Ashim Al ‘Asy’ary
radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Bersuci
sebagian dari iman, Al Hamdulillah dapat
memenuhi timbangan ), Subhanallah dan Al
Hamdulillah dapat memenuhi antara langit dan
bumi, Sholat adalah cahaya ), shadaqah adalah
bukti ), Al Quran dapat menjadi saksi yang
meringankanmu atau yang memberatkanmu.
Semua manusia berangkat menjual dirinya ), ada
yang membebaskan dirinya (dari kehinaan dan
azab) ada juga yang menghancurkan dirinya .
(Riwayat Muslim).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Iman merupakan ucapan dan perbuatan,
bertambah dengan amal saleh dan keta’atan dan
berkurang dengan maksiat dan dosa.
2. Amal perbuatan akan ditimbang pada hari
kiamat dan dia memiliki beratnya.
3. Bersuci merupakan syarat sahnya ibadah,
karena itu harus diperhatikan.
4. Menjaga shalat akan mendatangkan petunjuk
dan memperbaiki kondisi seorang muslim
terhadap manusia, membedakannya dengan
akhlaknya dan perilakunya, kewara’annya dan
ketakwaannya.
5. Seruan untuk berinfaq pada jalan-jalan
kebaikan dan bersegera melakukannya dimana
hal tersebut merupakan pertanda benarnya
keimanan.
6. Anjuran untuk bersabar tatkala mengalami
musibah, khususnya apa yang dialami seorang
muslim karena perbuatan amar ma’ruf nahi
munkar.
7. Semangat membaca Al Quran dengan
pemahaman dan mentadabburi (merenungkan)
ma’nanya, menga-malkan kandungan-
kandungannya karena hal tersebut dapat
memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari
kiamat.
8. Seorang muslim harus menggunakan waktunya
dan umurnya dalam keta’atan kepada Allah
ta’ala serta tidak mengabaikannya karena
kesibukan lainnya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Keutamaan bersuci : 9 : 108, 2 : 222
2. Keutamaan dan kekuatan zikir : 8 : 45, 13 : 28
3. Shadaqah : 2 : 261, 57 : 18, 33 : 35.
4. Interaksi dengan Al Quran : 4 : 82, 7 : 204,
25 : 30
5. Perbuatan manusia kembali kepada dirinya :
17 : 7
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH EMPAT
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺫَﺭٍّ ﺍﻟْﻐِﻔَﺎﺭِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻳَﺮْﻭِﻳْﻪِ ﻋَﻦْ ﺭَﺑِّﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﺇِﻧِّﻲ ﺣَﺮَّﻣْﺖُ ﺍﻟﻈُّﻠْﻢَ ﻋَﻠﻰَ
ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻭَﺟَﻌَﻠْﺘُﻪُ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﻣُﺤَﺮَّﻣﺎً، ﻓَﻼَ ﺗَﻈَﺎﻟَﻤُﻮﺍ . ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﺿَﺎﻝٌّ ﺇِﻻَّ ﻣَﻦْ
ﻫَﺪَﻳْﺘُﻪُ، ﻓَﺎﺳْﺘَﻬْﺪُﻭْﻧِﻲ ﺃَﻫْﺪِﻛُﻢْ . ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﺟَﺎﺋِﻊٌ ﺇِﻻَّ ﻣَﻦْ ﺃَﻃْﻌَﻤْﺘُﻪُ
ﻓَﺎﺳْﺘَﻄْﻌِﻤُﻮْﻧِﻲ ﺃَﻃْﻌِﻤْﻜُﻢْ . ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻛُﻠُّﻜُﻢْ ﻋَﺎﺭٍ ﺇِﻻَّ ﻣَﻦْ ﻛَﺴَﻮْﺗُﻪُ ﻓَﺎﺳْﺘَﻜْﺴُﻮْﻧِﻲ
ﺃَﻛْﺴُﻜُﻢْ . ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﺇِﻧَّﻜُﻢْ ﺗُﺨْﻄِﺌُﻮْﻥَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻭَﺃَﻧﺎَ ﺃَﻏْﻔِﺮُ ﺍﻟﺬُّﻧُﻮْﺏَ ﺟَﻤِﻴْﻌﺎً،
ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭْﻧِﻲ ﺃَﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ، ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﺇِﻧَّﻜُﻢْ ﻟَﻦْ ﺗَﺒْﻠُﻐُﻮﺍ ﺿُﺮِّﻱ ﻓَﺘَﻀُﺮُّﻭْﻧِﻲ، ﻭَﻟَﻦْ
ﺗَﺒْﻠُﻐُﻮﺍ ﻧَﻔْﻌِﻲ ﻓَﺘَﻨْﻔَﻌُﻮْﻧِﻲ . ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺃَﻭَّﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺁﺧِﺮَﻛُﻢْ ﻭَﺇِﻧْﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺟِﻨَّﻜُﻢْ
ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺗْﻘَﻰ ﻗَﻠْﺐِ ﺭَﺟُﻞٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺯَﺍﺩَ ﺫَﻟِﻚَ ﻓِﻲ ﻣُﻠْﻜِﻲ ﺷَﻴْﺌﺎً . ﻳَﺎ
ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺃَﻭَّﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺁﺧِﺮَﻛُﻢْ ﻭَﺇِﻧْﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺟِﻨَّﻜُﻢْ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻓْﺠَﺮِ ﻗَﻠْﺐِ ﺭَﺟُﻞٍ
ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﻧَﻘَﺺَ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﻣُﻠْﻜِﻲ ﺷَﻴْﺌﺎً . ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻟَﻮْ ﺃَﻥَّ ﺃَﻭَّﻟَﻜُﻢْ ﻭَﺁﺧِﺮَﻛُﻢْ
ﻭَﺇِﻧْﺴَﻜُﻢْ ﻭَﺟِﻨَّﻜُﻢْ ﻗَﺎﻣُﻮﺍ ﻓِﻲ ﺻَﻌِﻴْﺪٍ ﻭَﺍﺣِﺪٍ ﻓَﺴَﺄَﻟُﻮْﻧِﻲ ﻓَﺄَﻋْﻄَﻴْﺖُ ﻛُﻞَّ ﻭَﺍﺣِﺪٍ
ﻣَﺴْﺄَﻟَﺘَﻪُ ﻣَﺎ ﻧَﻘَﺺَ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻤَّﺎ ﻋِﻨْﺪِﻱ ﺇِﻻَّ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺍﻟْﻤَﺨِﻴْﻂُ ﺇِﺫَﺍ ﺃُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺒَﺤْﺮَ .
ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻫِﻲَ ﺃَﻋَﻤَﺎﻟُﻜُﻢْ ﺃُﺣْﺼِﻴْﻬَﺎ ﻟَﻜُﻢْ ﺛُﻢَّ ﺃُﻭْﻓِﻴْﻜُﻢْ ﺇِﻳَّﺎﻫَﺎ ﻓَﻤَﻦْ ﻭَﺟَﺪَ ﺧَﻴْﺮﺍً
ﻓَﻠْﻴَﺤْﻤَﺪِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻣَﻦْ ﻭَﺟَﺪَ ﻏَﻴْﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻼَ ﻳَﻠُﻮْﻣَﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻧَﻔْﺴَﻪُ .
] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺗﻈﺎﻟﻤﻮﺍ : (kalian) saling ﺿﺎﻝ : sesat
menzalimi ﺍﺳﺘﻬﺪﻭﻧﻲ : Hendaklah kalian minta
ﻫﺪﻳـ )ﺗـ ( )ـﻪ ) : (aku) berikan hidayah (kepadanya)
hidayah dariku
ﺟﺎﺋﻊ : Lapar ﺃﻃﻌﻤـ ) ﺗـ ( ) ـﻪ ) : (Aku) berikan
ﺍﺳﺘﻄﻌﻤﻮﻧﻲ : Mintalah makan makan (kepadanya)
kepada-Ku ﻋﺎﺭ : Telanjang
ﻛﺴﻮ )ﺗـ ( )ـﻪ ) : (Aku) memberi pakaian (kepadanya)
ﺍﺳﺘﻜﺴﻮﻧﻲ : Mintalah pakaian kepada-Ku.
ﺗﺨﻄﺌﻮﻥ : (kalian) melakukan ﺗﺒﻠﻐﻮﺍ : (kalian) sampai,
dapat
kesalahan ﺯﺍﺩ : Menambah
ﺃﺗﻘﻰ : Yang paling bertaqwa ﻧﻘﺺ : Mengurangi
ﺃﻓﺠﺮ : Orang yang paling ﺍﻟﻤﺨﻴﻂ : Jarum
durhaka ﺃﻭﻓﻴـ ) ﻛﻢ ) : (Aku) sempurnakan
ﺻﻌﻴﺪ : Tempat, bukit. (balasannya)(kepada kalian)
ﺃﺣﺼﻴـ ) ﻫﺎ ) : (Aku) menghitung(nya)
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya
Azza Wajalla bahwa Dia berfirman ): Wahai
hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan
kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah
menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara
kalian, maka janganlah kalian saling berlaku
zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah
sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka
mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan
memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku,
kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang
aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah
makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian
makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya
telanjang kecuali siapa yang aku berikan
kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian
kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian.
Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan
kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku
mengampuni dosa semuanya, maka mintalah
ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni.
Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada
kemudharatan yang dapat kalian lakukan
kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan
yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku
seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir, dari kalangan manusia
dan jin semuanya berada dalam keadaan paling
bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut
tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai
hamba-Ku seandainya sejak orang pertama
diantara kalian sampai orang terakhir, dari
golongan manusia dan jin diantara kalian,
semuanya seperti orang yang paling durhaka
diantara kalian, niscaya hal itu mengurangi
kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku,
seandainya sejak orang pertama diantara kalian
sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah
bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap
orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu
tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali
bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di
tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya
semua perbuatan kalian akan diperhitungkan
untuk kalian kemudian diberikan balasannya,
siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka
hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa
yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah
ada yang dicela kecuali dirinya. (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Menegakkan keadilan diantara manusia serta
haramnya kezaliman diantara mereka merupakan
tujuan dari ajaran Islam yang paling penting.
2. Wajib bagi setiap orang untuk memudahkan
jalan petunjuk dan memintanya kepada Allah
ta’ala.
3. Semua makhluk sangat tergantung kepada
Allah dalam mendatangkan kebaikan dan
menolak keburukan terhadap dirinya baik dalam
perkara dunia maupun akhirat.
4. Pentingnya istighfar dari perbuatan dosa dan
sesungguhnya Allah ta’ala akan mengampuninya.
5. Lemahnya makhluk dan ketidakmampuan
mereka dalam mendatangkan kecelakaan dan
kemanfaatan.
6. Wajib bagi setiap mu’min untuk bersyukur
kepada Allah ta’ala atas ni’mat-Nya dan taufiq-
Nya.
7. Sesungguhnya Allah ta’ala menghitung semua
perbuatan seorang hamba dan membalasnya.
8. Dalam hadits terdapat petunjuk untuk
mengevaluasi diri (muhasabah) serta penyesalan
atas dosa-dosa
Tema hadits dan ayat-ayat Al Quran yang
terkait :
1. Besarnya bahaya kezaliman : 7 : 44, 10 : 13
2. Allah sumber hidayah dan rezeki : 18 : 17,
3. Kemurahan dan ampunan Allah ta’ala : 39 :
53, 7 : 156
4. Kebaikan dan keburukan akan kembali kepada
manusia : 17 : 7, 47 : 38, 7 : 160
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH LIMA
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺫَﺭٍّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳﺎً ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺫَﻫَﺐَ ﺃَﻫْﻞُ
ﺍﻟﺪُّﺛُﻮْﺭِ ﺑِﺎْﻷُﺟُﻮْﺭِ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻧُﺼَﻠِّﻲ، ﻭَﻳَﺼُﻮْﻣُﻮْﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻧَﺼُﻮْﻡُ، ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮْﻥَ
ﺑِﻔُﻀُﻮْﻝِ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻭَ ﻟَﻴْﺲَ ﻗَﺪْ ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﻳَﺘَﺼَﺪَّﻗُﻮْﻥَ : ﺇِﻥَّ ﻟَﻜُﻢْ
ﺑِﻜُﻞِّ ﺗَﺴْﺒِﻴْﺤَﺔٍ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَﻛُﻞِّ ﺗَﻜْﺒِﻴْﺮَﺓٍ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَﻛُﻞِّ ﺗَﺤْﻤِﻴْﺪَﺓٍ ﺻَﺪَﻗَﺔً، ﻭَﻛُﻞِّ ﺗَﻬْﻠِﻴْﻠَﺔٍ
ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَﺃَﻣْﺮٍ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭْﻑِ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَﻧَﻬْﻲٍ ﻋَﻦ ﻣُﻨْﻜَﺮٍ ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺑُﻀْﻊِ ﺃَﺣَﺪِﻛُﻢْ
ﺻَﺪَﻗَﺔً ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃَﻳَﺄْﺗِﻲ ﺃَﺣَﺪُﻧَﺎ ﺷَﻬْﻮَﺗَﻪُ ﻭَﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻟَﻪُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﺃَﺟْﺮٌ ؟
ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﻟَﻮْ ﻭَﺿَﻌَﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺣَﺮَﺍﻡٍ ﺃَﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭِﺯْﺭٌ ؟ ﻓَﻜَﺬَﻟِﻚَ ﺇِﺫَﺍ ﻭَﺿَﻌَﻬَﺎ
ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻼَﻝِ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺃَﺟْﺮٌ .
] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺍﻟﺪﺛﻮﺭ bentuk jamak dari ﺩﺛﺮ : harta ﺍﻷﺟﻮﺭ : jamak
dari ﺍﻷﺟﺮ : pahala
yang banyak ﻭﺯﺭ : dosa
ﻓﻀﻮﻝ : sesuatu yang berlebih ﺑﻀﻊ : kemaluan
(maksudnya
adalah: jima’)
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Dzar radhiallahuanhu : Sesungguhnya
sejumlah orang dari shahabat Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam ) berkata kepada
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam: “ Wahai
Rasululullah, orang-orang kaya telah pergi
dengan membawa pahala yang banyak, mereka
shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa
sebagaimana kami puasa dan mereka
bersedekah dengan kelebihan harta mereka
(sedang kami tidak dapat melakukannya).
(Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam)
bersabda : Bukankah Allah telah menjadikan bagi
kalian jalan untuk bersedekah ? : Sesungguhnya
setiap tashbih ) merupakan sedekah, setiap
takbir merupakan sedekah, setiap tahmid
merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan
sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan
sedekah dan setiap kemaluan kalian )
merupakan sedekah. Mereka bertanya : Ya
Rasulullah masakah dikatakan berpahala
seseorang diantara kami yang menyalurkan
syahwatnya ?, beliau bersabda : Bagaimana
pendapat kalian seandainya hal tersebut
disalurkan dijalan yang haram, bukankah baginya
dosa ?, demikianlah halnya jika hal tersebut
diletakkan pada jalan yang halal, maka baginya
mendapatkan pahala.
(Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Sikap bijak dalam menanggapi berbagai
kondisi serta mendatangkan kabar gembira bagi
jiwa serta menenangkan perasaan.
2. Para shahabat berlomba-lomba untuk berbuat
kebaikan.
3. Luasnya keutamaan Allah ta’ala serta
banyaknya pintu-pintu kebaikan yang dibuka
bagi hamba-Nya.
4. Semua bentuk zikir sesungguhnya merupakan
shodaqoh yang dikeluarkan seseorang untuk
dirinya.
5. Kebiasaan-kebiasaan mubah dan penyaluran
syahwat yang disyariatkan dapat menjadi
ketaatan dan ibadah jika diiringi dengan niat
saleh.
6. Anjuran untuk meminta sesuatu yang dapat
bermanfaat bagi seorang muslim dan yang dapat
meningkatkan dirinya ke derajat yang lebih
sempurna.
7. Didalam hadits ini terdapat keutamaan orang
kaya yang bersyukur dan orang fakir yang
bersabar.
Tema hadits dan ayat-ayat Al Quran yang
terkait :
1. Iri terhadap kebaikan orang lain:
2. Pintu-pintu kebaikan terbuka luas : 2 : 177, 5 :
2
3. Mencari yang halal dan menjauhkan yang
haram :
5. Menggunakan sesuatu sesuai yang telah
ditetapkan
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺩﺱ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH ENAM
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲْ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻛُﻞُّ ﺳُﻼَﻣَﻰ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ، ﻛُﻞُّ ﻳَﻮْﻡٍ ﺗَﻄْﻠُﻊُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ
ﺗَﻌْﺪِﻝُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ، ﻭَﺗُﻌِﻴْﻦُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻓِﻲ ﺩَﺍﺑَّﺘِﻪِ ﻓَﺘَﺤْﻤِﻠُﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺗَﺮْﻓَﻊُ
ﻟَﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻣَﺘَﺎﻋَﻪُ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻭَﺍﻟْﻜَﻠِﻤَﺔُ ﺍﻟﻄَّﻴِّﺒَﺔُ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ، ﻭَﺑِﻜُﻞِّ ﺧُﻄْﻮَﺓٍ ﺗَﻤْﺸِﻴْﻬَﺎ ﺇِﻟَﻰ
ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ ﻭَ ﺗُﻤِﻴْﻂُ ﺍْﻷَﺫَﻯ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻄَّﺮِﻳْﻖِ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺳﻼﻣَﻰ : tulang pada telapak ﺗﻌﺪﻝ : berlaku adil,
mendamaikan
tangan dan jari-jari (yang dimak- ﺗﺮﻓﻊ :
mengangkat
sud adalah semua anggota tubuh) ﺧﻄﻮﺓ : langkah
ﺗﻌﻴﻦ : menolong ﺍﻷﺫﻯ : gangguan, rintangan
ﻣﺘﺎﻋـ )ـﻪ ) : harta benda (nya) ﺗﻤﻴﻂ : menyingkirkan,
menghilangkna
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Setiap anggota tubuh manusia wajib
disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit
lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang
(yang bertikai) adalah sedekah, engkau menolong
seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu
dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan
barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik
adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau
berjalan menuju shalat adalah sedekah dan
menghilangkan gangguan dari jalan adalah
sedekah.
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Bersyukur kepada Allah ta’ala setiap hari atas
kesehatan anggota badan.
2. Allah telah menjadikan -sebagai rasa syukur
terhadap ni’mat-Nya- setiap anggota badan
untuk menolong hamba-hamba Allah ta’ala,
bersedekah kepada mereka dengan
menggunakannya sesuai kemaslahatannya.
3. Temasuk sedekah adalah : Menahan tangan
dan lisan untuk tidak menyakiti orang lain, justru
seharusnya digunakan untuk menunaikan hak-hak
setiap muslim.
4. Jasad harus dikeluarkan zakatnya
sebagaimana harta ada zakatnya. Zakat badan
adalah melakukan perbuatan baik, bersedekah
dan pintu-pintunya banyak.
5. Anjuran untuk mendamaikan kedua belah
fihak, tolong menolong, mengucapkan kalimat
yang baik, berjalan menuju shalat dan
menyingkirkan penghalang dari shalat.
6. Anjuran untuk membersihkan sarana-sarana
umum.
7. Anjuran untuk melakukan keadilan, karena
dengan keadilanlah ditegakkan langit dan bumi.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Menolong sesama manusia : 5 : 2, 107 : 1-7
2. Menjaga kepentingan bersama :
3. Perkataan yang baik : 17 : 23, 33 : 32, 4 : 9
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
ﻋَﻦْ ﺍﻟﻨَّﻮَّﺍﺱِ ﺑﻦِ ﺳَﻤْﻌَﺎﻥَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻗَﺎﻝَ : ﺍﻟْﺒِﺮُّ ﺣُﺴْﻦُ ﺍﻟْﺨُﻠُﻖِ ﻭَﺍْﻹِﺛْﻢُ ﻣَﺎ ﺣَﺎﻙَ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻚَ ﻭَﻛَﺮِﻫْﺖَ ﺃَﻥْ ﻳَﻄَّﻠِﻊَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ . ] ﺭَﻭَﺍﻩُ ﻣُﺴْﻠِﻢ [ .
ﻭَﻋَﻦْ ﻭَﺍﺑِﺼَﺔَ ﺑْﻦِ ﻣَﻌْﺒَﺪ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﺗَﻴْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺟِﺌْﺖَ ﺗَﺴْﺄﻝُ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﻗُﻠْﺖُ : ﻧَﻌَﻢْ، ﻗَﺎﻝَ : ﺍِﺳْﺘَﻔْﺖِ ﻗَﻠْﺒَﻚَ،
ﺍﻟْﺒِﺮُّ ﻣَﺎ ﺍﻃْﻤَﺄَﻧَّﺖْ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲُ ﻭَﺍﻃْﻤَﺄَﻥَّ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻘَﻠْﺐُ، ﻭَﺍْﻹِﺛْﻢُ ﻣَﺎ ﺣَﺎﻙَ ﻓِﻲ
ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ﻭَﺗَﺮَﺩَّﺩَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺼَّﺪْﺭِ، ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﻓْﺘَﺎﻙَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻭَﺃَﻓْﺘَﻮْﻙَ “
] ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﻳﻨﺎﻩ ﻓﻲ ﻣﺴﻨﺪﻱ ﺍﻹﻣﺎﻣﻴﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ ﻭﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻲ
ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ ﺣﺴﻦ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺍﻟﺒـﺮ : Kebaikan ﺍﻹﺛـﻢ : Dosa
ﺣﺎﻙ : Mengganggu ﻳﻄَّﻠِﻊ : Diketahui, diselidiki
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Nawwas bin Sam’an radhiallahuanhu , dari
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam beliau
bersabda : “Kebaikan adalah akhlak yang baik,
dan dosa adalah apa yang terasa mengaggu
jiwamu dan engkau tidak suka jika diketahui
manusia “ Riwayat Muslim. Dan dari Wabishah
bin Ma’bad radhiallahuanhu dia berkata : Saya
mendatangi Rasulullah saw, lalu beliau
bersabda : Engkau datang untuk menanyakan
kebaikan ?, saya menjwab : Ya. Beliau
bersabda : Mintalah pendapat dari hatimu,
kebaikan adalah apa yang jiwa dan hati tenang
karenanya, dan dosa adalah apa yang terasa
mengganggu jiwa dan menimbulkan keragu-
raguan dalam dada, meskipun orang-orang
memberi fatwa kepadamu dan mereka
membenarkannya.
(Hadits hasan kami riwayatkan dari dua musnad
Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad Darimi dengan
sanad yang hasan.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Tanda perbuatan dosa adalah timbulnya
keragu-raguan dalam jiwa dan tidak suka kalau
hal itu diketahui orang lain.
2. Siapa yang ingin melakukan suatu perbuatan
maka hendaklah dia menanyakan hal tersebut
pada dirinya .
3. Anjuran untuk berakhlak mulia karena akhlak
yang mulia termasuk unsur kebaikan yang sangat
besar.
4. Hati seorang mu’min akan tenang dengan
perbuatan yang halal dan gusar dengan
perbuatan haram.
5. Melihat terlebih dahulu ketetapan hukum
sebelum mengambil tindakan. Ambillah yang
paling dekat dengan ketakwaan dan kewara’an
dalam agama.
6. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam ketika
menyampaikan sesuatu kepada para
shahabatnya selalu mempertimbangkan kondisi
mereka.
7. Perhatian Islam terhadap pendidikan sisi
agama yang bersifat internal dalam hati orang
beriman dan meminta keputusannya sebelum
mengambil tindakan.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Kebenaran melahirkan ketenangan hati : 8 :
10, 13 : 28
2. Hati-hati dalam memberi fatwa : 17 : 36
3. Hati yang sehat sensitif terhadap keburukan :
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻣﻦ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH DELAPAN
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻧَﺠِﻴْﺢٍ ﺍﻟْﻌِﺮْﺑَﺎﺽِ ﺑْﻦِ ﺳَﺎﺭﻳﺔَ ﺭَﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗَﺎﻝَ : ﻭَﻋَﻈَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ
ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠﻰَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﻮْﻋِﻈَﺔً ﻭَﺟِﻠَﺖْ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮْﺏُ، ﻭَﺫَﺭِﻓَﺖْ ﻣِﻨْﻬَﺎ
ﺍﻟْﻌُﻴُﻮْﻥُ، ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻛَﺄَﻧَّﻬَﺎ ﻣَﻮْﻋِﻈَﺔُ ﻣُﻮَﺩِّﻉٍ، ﻓَﺄَﻭْﺻِﻨَﺎ، ﻗَﺎﻝَ :
ﺃُﻭْﺻِﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺘَﻘْﻮَﻯ ﺍﻟﻠﻪِ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ، ﻭَﺍﻟﺴَّﻤْﻊِ ﻭَﺍﻟﻄَّﺎﻋَﺔِ ﻭَﺇِﻥْ ﺗَﺄَﻣَّﺮَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻋَﺒْﺪٌ،
ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﻳَﻌِﺶْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﺴَﻴَﺮَﻯ ﺍﺧْﺘِﻼَﻓﺎً ﻛًﺜِﻴْﺮﺍً. ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﺴُﻨَّﺘِﻲ ﻭَﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ
ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪِﻳْﻦَ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳِّﻴْﻦَ ﻋَﻀُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮَﺍﺟِﺬِ، ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺕِ ﺍْﻷُﻣُﻮْﺭِ، ﻓَﺈِﻥَّ
ﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ
] ﺭَﻭَﺍﻩ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻭﻋﻈـ ) ﻧﺎ ) : menasihati (kami) ﻣﻮﻋﻈﺔ : Nasihat
ﻭﺟﻠـ ) ﺕ ) : takut ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ bentuk jamak dari ﻗﻠﺐ : hati
ﺗﺄَﻣَّﺮ : Memerintah ﻳﻌﺶ ) ﻳﻌﻴﺶ ) : hidup
ﻋﻠﻴـ ) ﻛﻢ ) : Kalian harus ﺇﻳﺎ ) ﻛﻢ ) : Kalian jangan
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah
radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam memberikan kami
nasehat yang membuat hati kami bergetar dan
air mata kami bercucuran. Maka kami berkata :
Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan
nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat.
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “ Saya wasiatkan kalian untuk
bertakwa kepada Allah ta’ala, tunduk dan patuh
kepada pemimpin kalian meskipun yang
memimpin kalian adalah seorang budak. Karena
diantara kalian yang hidup (setelah ini) akan
menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah
kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan
ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan
petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat)
dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari
perkara yang diada-adakan, karena semua
perkara bid’ah adalah sesat “
(Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata :
hasan shahih)
Pelajaran:
1. Bekas yang dalam dari nasehat Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam jiwa para
shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi
para da’i di jalan Allah ta’ala.
2. Taqwa merupakan yang paling penting untuk
disampaikan seorang muslim kepada muslim
lainnya, kemudian mendengar dan ta’at kepada
pemerintah selama tidak terdapat didalamnya
maksiat.
3. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap
sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin,
karena didalamnya terdapat kemenangan dan
kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi
perbedaan dan perpecahan.
4. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya
memberikan wasiat saat berpisah karena
didalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan
dunia dan akhirat.
5. Larangan untuk melakukan hal yang baru
dalam agama (bid’ah) yang tidak memiliki
landasan dalam agama.
Tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Anjuran berwasiat menjelang kematian : 2 :180
2. Berpegang teguh kepada sunnah Rasul dan
menjauhi bid’ah : 59 : 7, 57 : 27
3. Patuh kepada pimpinan : 4 : 59
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ ﻭﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ
HADITS KEDUAPULUH SEMBILAN
ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﺫِ ﺑْﻦِ ﺟَﺒَﻞٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻠْﺖُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ، ﺃَﺧْﺒِﺮْﻧِﻲ
ﺑِﻌَﻤَﻞٍ ﻳُﺪْﺧِﻠُﻨِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻭَﻳُﺒَﺎﻋِﺪُﻧِﻲ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻟَﻘَﺪْ ﺳَﺄَﻟْﺖَ ﻋَﻦْ ﻋَﻈِﻴْﻢٍ،
ﻭَﺇِﻧَّﻪُ ﻟَﻴَﺴِﻴْﺮٌ ﻋَﻠﻰَ ﻣَﻦْ ﻳَﺴَّﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ : ﺗَﻌْﺒُﺪُ ﺍﻟﻠﻪَ ﻻَ ﺗُﺸْﺮِﻙُ ﺑِﻪِ
ﺷَﻴْﺌﺎً، ﻭَﺗُﻘِﻴْﻢُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓَ، ﻭَﺗُﺆْﺗِﻲَ ﺍﻟﺰَّﻛَﺎﺓَ، ﻭَﺗَﺼُﻮْﻡُ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﻭَﺗَﺤُﺞُّ ﺍﻟْﺒَﻴْﺖَ، ﺛُﻢَّ
ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻻَ ﺃَﺩُﻟُّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ؟ ﺍﻟﺼَّﻮْﻡُ ﺟُﻨَّﺔٌ، ﻭَﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺔُ ﺗُﻄْﻔِﺊُ ﺍﻟْﺨَﻄِﻴْﺌَﺔَ
ﻛَﻤَﺎ ﻳُﻄْﻔِﺊُ ﺍﻟْﻤَﺎﺀُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ، ﻭَﺻَﻼَﺓُ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﻓِﻲ ﺟَﻮْﻑِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ : ﺗَﺘَﺠَﺎﻓَﻰ
ﺟُﻨُﻮْﺑُﻬُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻀَﺎﺟِﻊِ .. –ﺣَﺘَّﻰ ﺑَﻠَﻎَ- ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮْﻥَ ُ ﺛﻢَّ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻙَ ﺑِﺮَﺃْﺱِ
ﺍﻷَﻣْﺮِ ﻭُﻋَﻤُﻮْﺩِﻩِ ﻭَﺫِﺭْﻭَﺓِ ﺳَﻨَﺎﻣِﻪِ ؟ ﻗُﻠْﺖُ ﺑَﻠَﻰ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻗَﺎﻝَ : ﺭَﺃْﺱُ ﺍْﻷَﻣْﺮِ
ﺍْﻹِﺳْﻼَﻡُ ﻭَﻋَﻤُﻮْﺩُﻩُ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺫِﺭْﻭَﺓُ ﺳَﻨَﺎﻣِﻪِ ﺍﻟْﺠِﻬَﺎﺩُ. ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ: ﺃَﻻَ ﺃُﺧْﺒِﺮُﻙَ ﺑِﻤَﻼَﻙِ
ﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻠِّﻪِ ؟ ﻓَﻘُﻠْﺖُ : ﺑَﻠﻰَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ . ﻓَﺄَﺧَﺬَ ﺑِﻠِﺴَﺎﻧِﻪِ ﻭَﻗَﺎﻝِ : ﻛُﻒَّ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
ﻫَﺬَﺍ . ﻗُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﻧَﺒِﻲَّ ﺍﻟﻠﻪِ، ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﻟَﻤُﺆَﺍﺧَﺬُﻭْﻥَ ﺑِﻤَﺎ ﻧَﺘَﻜَﻠَّﻢَ ﺑِﻪِ ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺛَﻜِﻠَﺘْﻚَ
ﺃُﻣُّﻚَ، ﻭَﻫَﻞْ ﻳَﻜُﺐَّ ﺍﻟﻨَﺎﺱُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻋَﻠَﻰ ﻭُﺟُﻮْﻫِﻬِﻢْ – ﺃَﻭْ ﻗَﺎﻝَ : ﻋَﻠﻰَ ﻣَﻨَﺎﺧِﺮِﻫِﻢْ
– ﺇِﻻَّ ﺣَﺼَﺎﺋِﺪُ ﺃَﻟْﺴِﻨَﺘِﻬِﻢْ . ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ : ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻳﺴﻴﺮ : Mudah ﺟُﻨَّﺔ : Tameng, pelindung
ﺗﻄﻔﺊ : Memadamkan ﺟﻮﻑ ﺍﻟﻠﻴﻞ : Pertengahan
malam
ﺗﺘﺠﺎﻓﻰ : jauh. ﺟﻨﻮﺑـ ) ﻫﻢ ) : jamak dari ﺟﻨﺐ :
ﻣﻀﺎﺟﻊ jamak dari ﻣﻀﺠﻊ : tempat Pinggang
berbaring, tempat tidur ﻋﻤﻮﺩ : tiang
ﺫﺭﻭﺓ : Puncak ﺳﻨﺎﻡ : Punuk onta
ﻣﻼﻙ : kunci semuanya ﻛُﻒَّ : Tahanlah
ﻳﻜﺐ : Dimasukkan ﻣﻨﺎﺧﺮ ) ﻫﻢ ) : jamak dari ﻣﻨﺨﺮ :
ﺣﺼﺎﺋﺪ : jamak dari ﺣﺼﻴﺪﺓ : hidung
panen, buah, akibat ﺃﻟﺴﻨﺔ jamak dari ﻟﺴﺎﻥ :
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Mu’az bin Jabal radhiallahuanhu dia
berkata : Saya berkata : Ya Rasulullah,
beritahukan saya tentang perbuatan yang dapat
memasukkan saya ke dalam syurga dan
menjauhkan saya dari neraka, beliau bersabda:
Engkau telah bertanya tentang sesuatu yang
besar, dan perkara tersebut mudah bagi mereka
yang dimudahkan Allah ta’ala, : Beribadah
kepada Allah dan tidak menyekutukannya
sedikitpun, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji.
Kemudian beliau (Rasulullah shollallohu ‘alaihi
wa sallam) bersabda: Maukah engkau aku
beritahukan tentang pintu-pintu syurga ?; Puasa
adalah benteng, Sodaqoh akan mematikan
(menghapus) kesalahan sebagaimana air
mematikan api, dan shalatnya seseorang di
tengah malam (qiyamullail), kemudian beliau
membacakan ayat (yang artinya) : “ Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya….”. Kemudian
beliau bersabda: Maukah kalian aku beritahukan
pokok dari segala perkara, tiangnya dan
puncaknya ?, aku menjawab : Mau ya Nabi
Allah. Pokok perkara adalah Islam, tiangnya
adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad.
Kemudian beliau bersabda : Maukah kalian aku
beritahukan sesuatu (yang jika kalian laksanakan)
kalian dapat memiliki semua itu ?, saya berkata :
Mau ya Rasulullah. Maka Rasulullah memegang
lisannya lalu bersabda: Jagalah ini (dari
perkataan kotor/buruk). Saya berkata: Ya Nabi
Allah, apakah kita akan dihukum juga atas apa
yang kita bicarakan ?, beliau bersabda: Ah kamu
ini, adakah yang menyebabkan seseorang
terjungkel wajahnya di neraka –atau sabda
beliau : diatas hidungnya- selain buah dari yang
diucapkan oleh lisan-lisan mereka .
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya
hasan shaheh)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Perhatian shahabat yang sangat besar untuk
mela-kukan amal yang dapat memasukkan
mereka ke syurga.
2. Amal perbuatan merupakan sebab masuk
syurga jika Allah menerimanya dan hal ini tidak
bertentangan dengan sabda Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam “Tidak masuk syurga
setiap kalian dengan amalnya ”. Makna hadits
tersebut adalah bahwa amal dengan sendirinya
tidak berhak memasukkan seseorang ke syurga
selama Allah belum menerimanya dengan
karunia-Nya dan Rahmat-Nya.
3. Mentauhidkan Allah dan menunaikan
kewajibannya adalah sebab masuknya seseorang
kedalam syurga.
4. Shalat sunnah setelah shalat fardhu
merupakan sebab kecintaan Allah ta’ala kepada
hambanya.
5. Bahaya lisan dan perbuatannya akan dibalas
dan bahwa dia dan mencampakkan seseorang
ke neraka karena ucapannya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Hakekat keselamatan; masuk syurga dan
terhindar dari neraka : 3 : 185
2. Allah memudahkan setiap upaya kebaikan : 2 :
185
3. Qiyamullail : 17 : 79
4. Keutamaan Jihad : 61 : 11, 9 : 19
5. Menjaga lisan : 50 : 18
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGAPULUH
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺛَﻌْﻠَﺒَﺔَ ﺍﻟْﺨُﺸَﻨِﻲ ﺟُﺮْﺛُﻮْﻡِ ﺑْﻦِ ﻧَﺎﺷِﺮٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﻋَﻦْ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻝَ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻓَﺮَﺽَ ﻓَﺮَﺍﺋِﺾَ ﻓَﻼَ ﺗُﻀَﻴِّﻌُﻮْﻫَﺎ،
ﻭَﺣَﺪَّ ﺣُﺪُﻭْﺩﺍً ﻓَﻼَ ﺗَﻌْﺘَﺪُﻭْﻫَﺎ، ﻭَﺣَﺮَّﻡَ ﺃَﺷْﻴَﺎﺀَ ﻓَﻼَ ﺗَﻨْﺘَﻬِﻜُﻮْﻫَﺎ، ﻭَﺳَﻜَﺖَ ﻋَﻦْ ﺃَﺷْﻴَﺎﺀَ
ﺭَﺣْﻤَﺔً ﻟَﻜُﻢْ ﻏَﻴْﺮَ ﻧِﺴْﻴَﺎﻥٍ ﻓَﻼَ ﺗَﺒْﺤَﺜُﻮﺍ ﻋَﻨْﻬَﺎ .
] ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺪﺍﺭﻗﻄﻨﻲ ﻭﻏﻴﺮﻩ ] .
Dari Abi Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin
Nasyir radhiallahuanhu, dari Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam dia berkata :
Sesungguhnya Allah ta’ala telah menetapkan
kewajiban-kewajiban, maka janganlah kalian
mengabaikannya, dan telah menetapkan
batasan-batasannya janganlah kalian
melampauinya, Dia telah mengharamkan segala
sesuatu, maka janganlah kalian melanggarnya,
Dia mendiamkan sesuatu sebagai kasih sayang
buat kalian dan bukan karena lupa jangan kalian
mencari-cari tentangnya .
(Hadits hasan riwayat Daruquthni dan lainnya).
(Hadits ini dikatagorikan sebagai hadits dho’if ).
Lihat Qowa’id wa Fawa’id Minal Arbain An
Nawawiah, karangan Nazim Muhammad Sulthan,
hal. 262. Lihat pula Misykatul Mashabih, takhrij
Syekh Al Albani, hadits no. 197, juz 1. Lihat pula
Jami’ Al Ulum wal Hikam,oleh Ibnu Rajab).
ﺍﻟﺤــﺪﻳﺚ ﺍﻟﺤﺎﺩﻱ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGAPULUH SATU
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺍﻟْﻌَﺒَّﺎﺱ ﺳَﻬْﻞ ﺑِﻦْ ﺳَﻌْﺪ ﺍﻟﺴَّﺎﻋِﺪِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺟَﺎﺀَ ﺭَﺟُﻞٌ
ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻳﺎَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺩُﻟَّﻨِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻤَﻞٍ
ﺇِﺫَﺍ ﻋَﻤِﻠْﺘُﻪُ ﺃَﺣَﺒَّﻨِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﺃَﺣَﺒَّﻨِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻠﻪُ،
ﻭَﺍﺯْﻫَﺪْ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻳُﺤِﺒُّﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ .
]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﺑﺄﺳﺎﻧﻴﺪ ﺣﺴﻨﺔ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺩﻟـ ) ﻧﻲ ) : Tunjukkan ﺃﺣﺒـ ) ﻧﻲ ) : Mencintai(-ku)
(kepadaku) ﺍﺯﻫﺪ : Bersikap zuhud-lah
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ
Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi
radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang
mendatangi Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasulullah,
tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku
kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku,
maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia
maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah
terhadap apa yang ada pada manusia maka
engkau akan dicintai manusia.
(Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya
dengan sanad hasan) .
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah
perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak
adanya keter-gantungan dan terpusatnya
perhatian terhadapnya .
2. Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan
ridho terhadapnya serta bersikap ‘iffah dari
perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.
3. Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta
berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah
merupakan hakekat zuhud.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Zuhud : 18 : 45-46, 29 : 64, 102 : 1-5
2. Menghindari penyakit hasad (dengki) :
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGAPULUH DUA
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴْﺪٍ ﺳﻌْﺪُ ﺑْﻦِ ﺳِﻨَﺎﻥِ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ : ﻻَ ﺿَﺮَﺭَ ﻭَﻻَ ﺿِﺮَﺍﺭَ
] ﺣَﺪِﻳْﺚٌ ﺣَﺴَﻦٌ ﺭَﻭَﺍﻩُ ﺍﺑْﻦُ ﻣَﺎﺟَﻪ ﻭَﺍﻟﺪَّﺍﺭُﻗُﻄْﻨِﻲ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻫُﻤَﺎ ﻣُﺴْﻨَﺪﺍً، ﻭَﺭَﻭَﺍﻩُ ﻣَﺎﻟِﻚ
ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤُﻮَﻃَّﺄ ﻣُﺮْﺳَﻼً ﻋَﻦْ ﻋَﻤْﺮﻭ ﺑْﻦِ ﻳَﺤْﻴَﻰ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴْﻪِ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺄَﺳْﻘَﻂَ ﺃَﺑَﺎ ﺳَﻌِﻴْﺪٍ ﻭَﻟَﻪُ ﻃُﺮُﻕٌ ﻳُﻘَﻮِّﻱ ﺑَﻌْﻀُﻬَﺎ ﺑَﻌْﻀﺎً ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺿﺮﺭ :membahayakan diri ﺿﺮﺍﺭ :menimbulkan
bahaya terhadap orang lain
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri
radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah saw
bersabda : “ Tidak boleh melakukan perbuatan
(mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan
orang lain “
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan
Daruqutni serta selainnya dengan snad yang
bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik
dalam Muwattho’ secara mursal dari Amr bin
Yahya dari bapaknya dari Rasulul-lah saw, dia
tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi dia
memiliki jalan-jalan yang menguatkan
sebagiannya atas sebagian yang lain).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Larangan melakukan sesuatau yang
berbahaya.
2. termasuk sesuatu yang diharamkan adalah
sesuatu yang berbahaya seperti rokok,
mengendarai kendaraan dengan ceroboh
ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGA PULUH TIGA
ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ، ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ :
ﻟَﻮْ ﻳُﻌْﻄَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺑِﺪَﻋْﻮَﺍﻫُﻢْ، ﻻَﺩَّﻋَﻰ ﺭِﺟَﺎﻝٌ ﺃَﻣْﻮَﺍﻝَ ﻗَﻮْﻡٍ ﻭَﺩِﻣَﺎﺀَﻫُﻢْ، ﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟْﺒَﻴِّﻨَﺔَ
ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺪَّﻋِﻲْ ﻭَﺍﻟْﻴَﻤِﻴْﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺃَﻧْﻜَﺮَ ( ( .
]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻫﻜﺬﺍ، ﻭﺑﻌﻀﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﻴﻦ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻳُﻌﻄَﻰ : Diberikan ﺍﺩﻋﻰ : Menuduh
ﺍﻟﺒﻴِّﻨﺔ : Bukti ﺍﻟﻤﺪﻋﻲ : Orang yang menuduh
ﺍﻟﻴﻤﻴﻦ : Sumpah ﺍﻧﻜﺮ : Mengingkari
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma,
sesungguhnya Rasulullah saw : Seandainya
setiap pengaduan manusia diterima, niscaya
setiap orang akan mengadukan harta suatu kaum
dan darah mereka, karena itu (agar tidak terjadi
hal tersebut) maka bagi pendakwa agar
mendatangkn bukti dan sumpah bagi yang
mengingkarinya“ .
(Hadits hasan riwayat Baihaqi dan lainnya yang
sebagiannya terdapat dalam As Shahihain)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Seorang hakim harus meminta dari kedua
orang yang bersengketa sesuatu yang dapat
menguatkan pengakuan mereka.
2. Seorang hakim tidak boleh memutuskan
sebuah perkara dengan menghalalkan yang
haram dan mengharamkan yang halal.
3. Pada dasarnya seseorang bebas dari tuduhan
hingga terbukti perbuatan jahatnya.
4. Seorang hakim harus berusaha keras untuk
mengetahui permasalahan sebenarnya dan
menjelaskan hukumnya berdasarkan apa yang
tampak baginya.
5. Bersumpah hanya diperbolehkan atas nama
Allah.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Hukum harus ditegakkan : 4 : 65, 24 : 51
2. Penegakkan hukum harus berdasarkan prinsip
yang jelas : 24 : 4, 24 : 23
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGA PULUH EMPAT
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴْﺪ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﻣَﻦْ ﺭَﺃَﻯ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣُﻨْﻜَﺮﺍً ﻓَﻠْﻴُﻐَﻴِّﺮْﻩُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ، ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ
ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻠِﺴَﺎﻧِﻪِ، ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻊْ ﻓَﺒِﻘَﻠْﺒِﻪِ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﺃَﺿْﻌَﻒُ ﺍْﻹِﻳْﻤَﺎﻥِ ] ﺭﻭﺍﻩ
ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻳﻐَﻴـِّﺮ : Merubah ﺃﺿﻌﻒ : Yang paling lemah
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata :
Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda : Siapa yang melihat
kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya,
jika tidak mampu maka rubahlah dengan
lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah)
dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-
lemahnya iman. (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Menentang pelaku kebatilan dan menolak
kemunkaran adalah kewajiban yang dituntut
dalam ajaran Islam atas setiap muslim sesuai
kemampuan dan kekuatannya.
2. Ridho terhadap kemaksiatan termasuk
diantara dosa-dosa besar.
3. Sabar menanggung kesulitan dan amar ma’ruf
nahi munkar.
4. Amal merupakan buah dari iman, maka
menyingkirkan kemunkaran juga merupakan
buahnya keimanan.
5. Mengingkari dengan hati diwajibkan kepada
setiap muslim, sedangkan pengingkaran dengan
tangan dan lisan berdasarkan kemampuannya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Keutamaan mengatasi kemunkaran : 5 : 78, 7 :
165
2. Realisasi iman : 2 : 278, 3 : 139, 5 : 23,
3. Tingkatan iman : 8 : 2
ﺍﻟﺤـﺪﻳﺚ ﺍﻟﺨﺎﻣﺲ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGAPULUH LIMA
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ : ﻻَ ﺗَﺤَﺎﺳَﺪُﻭﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﻨَﺎﺟَﺸُﻮﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺒَﺎﻏَﻀُﻮﺍ ﻭَﻻَ ﺗَﺪَﺍﺑَﺮُﻭﺍ ﻭَﻻَ ﻳَﺒِﻊْ ﺑَﻌْﻀُﻜُﻢْ
ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻴْﻊِ ﺑَﻌْﺾٍ ﻭَﻛُﻮْﻧُﻮﺍ ﻋِﺒَﺎﺩَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧﺎً . ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ ﺃَﺧُﻮ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻻَ ﻳَﻈْﻠِﻤُﻪُ
ﻭَﻻَ ﻳَﺨْﺬُﻟُﻪُ ﻭَﻻَ ﻳَﻜْﺬِﺑُﻪُ ﻭَﻻَ ﻳَﺤْﻘِﺮُﻩُ . ﺍﻟﺘَّﻘْﻮَﻯ ﻫَﻬُﻨَﺎ – ﻭَﻳُﺸِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﺛَﻼَﺙَ
ﻣَﺮَّﺍﺕٍ – ﺑِﺤَﺴَﺐِ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﺮِّ ﺃَﻥْ ﻳَﺤْﻘِﺮَ ﺃَﺧَﺎﻩُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢَ، ﻛُﻞُّ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻢِ ﺣَﺮَﺍﻡٌ ﺩَﻣُﻪُ ﻭَﻣَﺎﻟُﻪُ ﻭَﻋِﺮْﺿُﻪُ ] ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺗﺤﺎﺳﺪﻭﺍ : (kalian) saling dengki ﺗﻨﺎﺟﺸﻮﺍ : (kalian)
saling menipu
ﺗﺒﺎﻏﻀﻮﺍ : (kalian) saling membenci ﺗﺪﺍﺑﺮﻭﺍ : (kalian)
saling memu-tuskan hubungan
ﻳﺒﻊ )ﻳﺒﻴﻊ ) : menjual ﻳﺨﺬﻟـ )ـﻪ ) : Merendahkan-(nya)
ﻳﺤﻘﺮ ) ﻩ ) : Menghina-(nya) ﺻﺪﺭ ) ﻩ ) : dada (nya)
ﺑﺤﺴﺐ : Cukup
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata :
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Janganlah kalian saling dengki, saling
menipu, saling marah dan saling memutuskan
hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu
yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah
kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. .
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim
yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan
mengabaikannya, tidak mendustakannya dan
tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya
menunjuk dadanya sebanyak tiga kali-).
Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika
dia menghina saudaranya yang muslim . Setiap
muslim atas muslim yang lain; haram darahnya,
hartanya dan kehormatannya “ (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Larangan untuk saling dengki .
2. Larangan untuk berbuat keji dan menipu
dalam urusan jual beli.
3. Diharamkan untuk memutuskan hubungan
terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga
persaudaraan dan hak-haknya karena Allah
ta’ala.
4. Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja,
tetapi juga didalamnya terdapat urusan akhlak
dan muamalah.
5. Hati merupakan sumber rasa takut kepada
Allah ta’ala.
6. Taqwa merupakan barometer keutamaan dan
timbangan seseorang.
7. Islam memerangi semua akhlak tercela karena
hal tersebut berpengaruh negatif dalam
masyarakat Islam.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Menciptakan pergaulan yang baik dan
harmonis : 49 : 10
2. Realisasi ukhuwah Islamiyah : 9 : 71
3. Barometer kehidupan; Taqwa : 49 : 13
4. Dihormatinya hak dan martabat seorang
muslim: 5 : 32, 22 : 30
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺩﺱ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGAPULUH ENAM
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ، ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ :
ﻣَﻦْ ﻧَﻔَّﺲَ ﻋَﻦْ ﻣُﺆْﻣِﻦٍ ﻛُﺮْﺑَﺔً ﻣِﻦْ ﻛُﺮَﺏِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻧَﻔَّﺲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻛُﺮْﺑَﺔً ﻣِﻦْ ﻛُﺮَﺏِ
ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﺴَّﺮَ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﻌْﺴِﺮٍ ﻳَﺴَّﺮَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻵﺧِﺮَﺓِ،
ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﺘَﺮَ ﻣُﺴْﻠِﻤﺎً ﺳَﺘَﺮَﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ ﻣَﺎ
ﻛﺎَﻥَ ﺍﻟْﻌَﺒْﺪُ ﻓِﻲ ﻋَﻮْﻥِ ﺃَﺧِﻴْﻪِ. ﻭَﻣَﻦْ ﺳَﻠَﻚَ ﻃَﺮِﻳْﻘﺎً ﻳَﻠْﺘَﻤِﺲُ ﻓِﻴْﻪِ ﻋِﻠْﻤﺎً ﺳَﻬَّﻞَ ﺍﻟﻠﻪُ
ﺑِﻪِ ﻃَﺮِﻳْﻘﺎً ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﻣَﺎ ﺍﺟْﺘَﻤَﻊَ ﻗَﻮْﻡٌ ﻓِﻲ ﺑَﻴْﺖٍ ﻣِﻦْ ﺑُﻴُﻮْﺕِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻳَﺘْﻠُﻮْﻥَ ﻛِﺘَﺎﺏَ
ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﻳَﺘَﺪَﺍﺭَﺳُﻮْﻧَﻪُ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﺇِﻻَّ ﻧَﺰَﻟَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺍﻟﺴَّﻜِﻴْﻨَﺔُ ﻭَﻏَﺸِﻴَﺘْﻬُﻢُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔُ،
ﻭَﺣَﻔَّﺘْﻬُﻢُ ﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔُ، ﻭَﺫَﻛَﺮَﻫُﻢُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﻦْ ﻋِﻨْﺪَﻩُ، ﻭَﻣَﻦْ ﺑَﻄَﺄَ ﻓِﻲ ﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻟَﻢْ ﻳُﺴْﺮِﻉْ
ﺑِﻪِ ﻧَﺴَﺒُﻪُ .
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻧﻔَّﺲ : Meringankan atau
menghilangkan ﻛﺮﺑﺔ ) ﻛﺮﺏ ) : Cobaan berat
ﻣُﻌْﺴِﺮ : Orang yang kesulitan
ﻳﺴَّﺮَ : Memudahkan ﻋﻮﻥ : Pertolongan
ﺳﺘَﺮَ : Menutupi
ﺳﻠﻚ : Menempuh
ﺍﺟﺘﻤﻊ : Berkumpul
ﺍﻟﺴﻜﻴﻨﺔ : Ketenangan ﺳﻬّﻞ : Memudahkan
ﻳﺘﺪﺍﺭﺳﻮﻧـ )ـﻪ ) : (Mereka) saling
mempelajari-(nya)
ﻏﺸﻴﺘـ ) ﻫﻢ ) : Liputi, curahkan
ﺣﻔﺘـ ) ﻫﻢ ) : mengelilingi (mereka) (kepada mereka)
ﻳﺴﺮﻉ : Segera ﺑﻄﺄ : Lambat
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari
Rasulullah saw bersabda : Siapa yang
menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari
berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah
akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari
kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang
sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan
baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang
menutupi (aib) seorang muslim Allah akan
tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah
selalu menolong hambanya selama hambanya
menolong saudaranya. Siapa yang menempuh
jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah
mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah
kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah
membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya
diantara mereka, niscaya akan diturunkan
kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan
kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi
malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada
makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat
amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh
nasabnya.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Siapa yang membantu seorang muslim dalam
menyelesaikan kesulitannya, maka akan dia
dapatkan pada hari kiamat sebagai tabungannya
yang akan memudahkan kesulitannya di hari yang
sangat sulit tersebut.
2. Sesungguhnya pembalasan disisi Allah ta’ala
sesuai dengan jenis perbuatannya.
3. Berbuat baik kepada makhluk merupan cara
untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala.
4. Membenarkan niat dalam rangka mencari ilmu
dan ikhlas didalamnya agar tidak menggugurkan
pahala sehingga amalnya dan kesungguhannya
sia-sia.
5. Memohon pertolongan kepada Allah ta’ala dan
kemudahan dari-Nya, karena ketaatan tidak akan
terlaksana kecuali karena kemudahan dan kasih
sayang-Nya.
6. Selalu membaca Al Quran, memahaminya dan
mengamalkannya.
7. Keutamaan duduk di rumah Allah untuk
mengkaji ilmu.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Menumbuhkan kepekaan sosial : 107 : 1-7,
70 : 24
2. Menjaga nama baik seseorang : 49 : 11
3. Menumbuhkan tradisi ilmiah : 96 : 1, 170 : 36.
4. Berinteraksi terhadap Al Quran : 73 : 4, 47 :
24, 33 : 36
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
Hadits ketigapuluh tujuh
ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ، ﻋَﻦْ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻓِﻴْﻤَﺎ ﻳَﺮْﻭِﻳْﻪِ ﻋَﻦْ ﺭَﺑِّﻪِ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻟْﺤَﺴَﻨَﺎﺕِ ﻭَﺍﻟﺴَّﻴِّﺌَﺎﺕِ، ﺛُﻢَّ
ﺑَﻴَّﻦَ ﺫَﻟِﻚَ : ﻓَﻤَﻦْ ﻫَﻢَّ ﺑِﺤَﺴَﻨَﺔٍ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﻌْﻤَﻠْﻬَﺎ ﻛَﺘَﺒَﻬَﺎ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻛَﺎﻣِﻠَﺔً، ﻭَﺇِﻥْ ﻫَﻢَّ
ﺑِﻬَﺎ ﻓَﻌَﻤِﻠَﻬَﺎ ﻛَﺘَﺒَﻬَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﻋَﺸْﺮَﺓَ ﺣَﺴَﻨَﺎﺕٍ ﺇِﻟَﻰ ﺳَﺒْﻌِﻤِﺎﺋَﺔِ ﺿِﻌْﻒٍ ﺇِﻟَﻰ
ﺃَﺿْﻌَﺎﻑٍ ﻛَﺜِﻴْﺮَﺓٍ، ﻭَﺇِﻥْ ﻫَﻢَّ ﺑِﺴَﻴِّﺌَﺔٍ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﻌْﻤَﻠْﻬَﺎ ﻛَﺘَﺒَﻬَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋِﻨْﺪَﻩُ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻛَﺎﻣِﻠَﺔً،
ﻭَﺇِﻥْ ﻫَﻢَّ ﺑِﻬَﺎ ﻓَﻌَﻤِﻠَﻬَﺎ ﻛَﺘَﺒَﻬَﺎ ﺍﻟﻠﻪُ ﺳَﻴِّﺌَﺔً ﻭَﺍﺣِﺪَﺓً “
] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤﻬﻤﺎ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﺤﺮﻭﻑ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺑﻴَّـﻦ : Menjelaskan ﻫﻢَّ : Menjelaskan
ﺿﻌﻒ )ﺃﺿﻌﺎﻑ ) : Kelipatan ﺳﺌﻴﺔ : Keburukan
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari
Rasulullah saw sebagaimana dia riwayatkan dari
Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi :
Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan
dan keburukan, kemudian menjelaskan hal
tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan
kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya,
maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan
penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan
kemudian melaksanakannya maka Allah akan
mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga
tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan
yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan
keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya
maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan
jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya
Allah mencatatnya sebagai satu keburukan.
(Riwayat Bukhori dan Muslim dalam kedua
shahihnya dengan redaksi ini).
Pelajaran.
1. Kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang
beriman sangat luas dan ampunannya
menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak
terbatas.
2. Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh
manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa
menunaikannya.
3. Allah tidak menghitung keinginan hati dan
kehendak perbuatan manusia kecuali jika
kemudian dibuktikan dengan amal perbuatan dan
praktek.
4. Seorang muslim hendaklah meniatkan
perbuatan baik selalu dan membuktikannya,
diharapkan dengan begitu akan ditulis pahalanya
dan ganjarannya dan dirinya telah siap untuk
melaksanakannya jika sebabnya telah tersedia.
5. Semakin besar tingkat keikhlasan semakin
berlipat-lipat pahala dan ganjaran.
Tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Anjuran berlomba-lomba untuk kebaikan : 2 :
148, 23 : 61
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻣﻦ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
Hadits Ketigapuluh delapan
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﻦْ ﻋَﺎﺩَﻯ ﻟِﻲ ﻭَﻟِﻴًّﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺁﺫَﻧْﺘُﻪُ ﺑِﺎﻟْﺤَﺮْﺏِ، ﻭَﻣَﺎ
ﺗَﻘَﺮَّﺏَ ﺇِﻟَﻲَّ ﻋَﺒْﺪِﻱ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻲَّ ﻣِﻤَّﺎ ﺍﻓْﺘَﺮَﺿْﺘُﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ، ﻭَﻻَ ﻳَﺰَﺍﻝُ ﻋَﺒْﺪِﻱ
ﻳَﺘَﻘَﺮَّﺏُ ﺇِﻟَﻲَّ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮَﺍﻓِﻞِ ﺣَﺘَّﻰ ﺃُﺣِﺒَّﻪُ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃَﺣْﺒَﺒْﺘُﻪُ ﻛُﻨْﺖُ ﺳَﻤْﻌَﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺴْﻤَﻊُ ﺑِﻪِ
ﻭَﺑَﺼَﺮَﻩُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺒْﺼِﺮُ ﺑِﻪِ، ﻭَﻳَﺪَﻩُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻳَﺒْﻄِﺶُ ﺑِﻬَﺎ، ﻭَﺭِﺟْﻠَﻪُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻳَﻤْﺸِﻲ ﺑِﻬَﺎ،
ﻭَﻟَﺌِﻦْ ﺳَﺄَﻟَﻨِﻲ ﻷُﻋْﻄِﻴَﻨَّﻪُ، ﻭَﻟَﺌِﻦِ ﺍﺳْﺘَﻌَﺎﺫَﻧِﻲ ﻷُﻋِﻴْﺬَﻧَّﻪُ ] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻋﺎﺩﻯ : Memusuhi ﺁﺫﻧـ )ﺗـ ( )ـﻪ ) : (Aku) izinkan,
ﺗﻘﺮﺏ : Mendekatkan diri, beribadah umumkan
(kepadanya)
ﺍﻟﻨﻮﺍﻓﻞ jamak dari ﻧﺎﻓﻠﺔ (perkara- ﺍﻓﺘﺮﺿـ )ﺗـ ( )ـﻪ ) : (Aku)
wajibkan
perkara sunnah) (padanya)
ﺍﺳﺘﻌﺎﺫ ) ﻧﻲ ) : Minta perlindungan ﻳﺒﻄﺶ : Memukul,
menampar.
(kepada-Ku) ﺃﻋﻴﺬﻧـ ) ـﻪ ) : (Aku) lindungi (dia)
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata :
Rasulullah saw bersabda : Sesungguhya Allah
ta’ala berfirman : Siapa yang memusuhi waliku
maka Aku telah mengumumkan perang
dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang
hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali
dengan beribadah dengan apa yang telah Aku
wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu
mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil
(perkara-perkara sunnah diluar yang fardhu)
maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah
mencintainya maka Aku adalah pendengarannya
yang dia gunakan untuk mendengar,
penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat,
tangannya yang digunakannya untuk memukul
dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika
dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan
dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya
akan Aku lindungi “ Riwayat Bukhori.
Pelajaran yang dapat diambil dari hadits/ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Besarnya kedudukan seorang wali, karena
dirinya diarahkan dan dibela oleh Allah ta’ala.
2. Perbuatan-Perbuatan fardhu merupakan
perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah ta’ala .
3. Siapa yang kontinyu melaksanakan sunnah
dan menghindar dari perbuatan maksiat maka
dia akan meraih kecintaan Allah ta’ala .
4. Jika Allah ta’ala telah mencintai seseorang
maka dia akan mengabulkan doanya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Pemahaman yang benar tentang wali : 10 :
62-64
2. Keutamaan ibadah nawafil (sunnah) : 35 : 32
3. Kekuatan dari Allah : 22 : 40, 18 : 39,
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺘﺎﺳﻊ ﻭﺍﻟﺜﻼﺛﻮﻥ
HADITS KETIGAPULUH SEMBILAN
ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ : ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻗَﺎﻝَ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﺗَﺠَﺎﻭَﺯَ ﻟِﻲْ ﻋَﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻲ : ﺍﻟْﺨَﻄَﺄُ ﻭَﺍﻟﻨِّﺴْﻴَﺎﻥُ ﻭَﻣَﺎ ﺍﺳْﺘُﻜْﺮِﻫُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
]ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ﻭﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻲ ﻭﻏﻴﺮﻫﻤﺎ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺗﺠﺎﻭﺯ : Melewatkan, memaafkan ﺍﻟﻨﺴﻴﺎﻥ : Lupa
ﺍﺳﺘﻜﺮﻫﻮﺍ : (Mereka) dipaksa
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma :
Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda :
Sesungguhnya Allah ta’ala memafkan umatku
karena aku (disebabkan beberapa hal) :
Kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang
dipaksa “
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan
Baihaqi dan lainnya)
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Allah ta’ala mengutamakan umat ini dengan
menghilangkan berbagai kesulitan dan
memaafkan dosa kesalahan dan lupa.
2. Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menghukum
seseorang kecuali jika dia sengaja berbuat
maksiat dan hatinya telah berniat untuk
melakukan penyimpangan dan meninggalkan
kewajiban dengan sukarela .
3. Manfaat adanya kewajiban adalah untuk
mengetahui siapa yang ta’at dan siapa yang
membangkang.
4. Ada beberapa perkara yang tidak begitu saja
dimaafkan. Misalnya seseorang melihat najis di
bajunya akan tetapi dia mengabaikan untuk
menghilangkannya segera, kemudian dia shalat
dengannya karena lupa, maka wajib baginya
mengqhada shalat tersebut. Contoh seperti itu
banyak terdapat dalam kitab-kitab fiqh.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Toleransi hukum Islam : 22 : 78, 2 : 196
2. Manusiawi dalam penerapan hukum : 64 : 16
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻷﺭﺑﻌﻮﻥ
Hadits Keempat Puluh
ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮْ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﺧَﺬَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﺑِﻤَﻨْﻜِﺒَﻲَّ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻛُﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻛَﺄَﻧَّﻚَ ﻏَﺮِﻳْﺐٌ ﺃَﻭْ ﻋَﺎﺑِﺮُ ﺳَﺒِﻴْﻞٍ . ﻭَﻛﺎَﻥَ
ﺍﺑْﻦُ ﻋُﻤَﺮَ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻣْﺴَﻴْﺖَ ﻓَﻼَ ﺗَﻨْﺘَﻈِﺮِ ﺍﻟﺼَّﺒَﺎﺡَ، ﻭَﺇِﺫَﺍ
ﺃَﺻْﺒَﺤْﺖَ ﻓَﻼَ ﺗَﻨْﺘَﻈِﺮِ ﺍﻟْﻤَﺴَﺎﺀَ، ﻭَﺧُﺬْ ﻣِﻦْ ﺻِﺤَّﺘِﻚَ ﻟِﻤَﺮَﺿِﻚَ، ﻭَﻣِﻦْ ﺣَﻴَﺎﺗِﻚَ ﻟِﻤَﻮْﺗِﻚَ .
] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﻏﺮﻳﺐ : Orang asing ﻋﺎﺑﺮ ﺳﺒﻴﻞ : Pengembara
ﺃﻣﺴﻴـ ) ـﺖ ) : (engkau berada) di sore hari ﺃﺻﺒﺤـ ) ـﺖ ) :
(Engkau berada) di pagi hari.
ﻣﻨﻜﺒـ ) ﻱ ) : (kedua) pundak (ku)
Terjemah hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata :
Rasulullah saw memegang pundak kedua pundak
saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia
seakan-akan orang asing atau pengembara “,
Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore
hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu
berada di pagi hari jangan tunggu sore hari,
gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat)
sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu
“ (Riwayat Bukhori)
Pelajaran :
1. Bersegera mengerjakan pekerjaan baik dan
memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan
menunda-nunda karena dia tidak tahu kapan
datang ajalnya.
2. Menggunakan berbagai kesempatan dan
momentum sebelum hilangnya berlalu .
3. Zuhud di dunia berarti tidak bergantung
kepadanya hingga mengabaikan ibadah kepada
Allah ta’ala untuk kehidupan akhirat.
4. Hati-hati dan khawatir dari azab Allah adalah
sikap seorang musafir yang bersungguh-sungguh
dan hati –hati agar tidak tersesat.
5. Waspada dari teman yang buruk hingga tidak
terhalang dari tujuannya.
6. Pekerjaan dunia dituntut untuk menjaga jiwa
dan mendatangkan manfaat, seorang muslim
hendaknya menggunakan semua itu untuk tujuan
akhirat.
7. Bersungguh-sungguh menjaga waktu dan
mempersiapkan diri untuk kematian dan
bersegera bertaubat dan beramal shaleh.
8. Rasulullah memegang kedua pundak Abdullah
bin Umar, adalah agar beliau memperhatikan
apa yang akan beliau sampaikan. Menunjukkan
bahwa seorang pelajar harus diajarkan tentang
perhatian gurunya kepadanya dan
kesungguhannya untuk menyampaikan ilmu
kedalam jiwanya. Hal ini dapat menyebabkan
masuknya ilmu, sebagaimana hal itu juga
menunjukkan kecintaan Rasulullah kepada
Abdullah bin Umar, karena hal tersebut pada
umumnya dilakukan oleh seseorang kepada siapa
yang dicintainya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Hakikat kehidupan : 3 : 185, 10 : 24
2. Optimalisasi setiap kesempatan : 103 : 1-3,
94 : 7.
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺤﺎﺩﻱ ﻭﺍﻷﺭﺑﻌﻮﻥ
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮﻭ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﻌَﺎﺹِ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ
ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻻَ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻫَﻮَﺍﻩُ ﺗَﺒَﻌﺎً
ﻟِﻤَﺎ ﺟِﺌْﺖُ ﺑِﻪِ ( ( ] ﺣَﺪﻳﺚٌ ﺣَﺴَﻦٌ ﺻَﺤِﻴْﺢٌ ﻭَﺭَﻭَﻳْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟْﺤُﺠَّﺔ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩٍ
ﺻﺤﻴﺢٍ ]
Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin ‘Ash
radhiallahuanhuma dia berkata : Rasulullah saw
bersabda : Tidak beriman salah seorang diantara
kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang
aku bawa “ Hadits hasan shahih dan kami
riwayatkan dari kitab Al Hujjah dengan sanad
yang shahih.
(Hadits ini tergolong dho’if. Lihat Qowa’id Wa
Fawa’id minal Arba’in An-Nawawiyah, karangan
Nazim Muhammad Sulthan hal. 355, Misykatul
Mashabih takhrij Syekh Al Albani, hadits no. 167,
juz 1, Jami’ Al Ulum wal Hikam oleh Ibn Rajab)
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﻭﺍﻷﺭﺑﻌﻮﻥ
HADITS KEEMPATPULUH DUA
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
ﻳَﻘُﻮْﻝُ : ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ، ﺇِﻧَّﻚَ ﻣَﺎ ﺩَﻋَﻮْﺗَﻨِﻲ ﻭَﺭَﺟَﻮْﺗَﻨِﻲ ﻏَﻔَﺮْﺕُ
ﻟَﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎﻛَﺎﻥَ ﻣِﻨْﻚَ ﻭَﻻَ ﺃُﺑَﺎﻟِﻲ، ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ ﻟَﻮْ ﺑَﻠَﻐَﺖْ ﺫُﻧُﻮْﺑُﻚَ ﻋَﻨَﺎﻥَ ﺍﻟﺴَّﻤﺎَﺀِ
ﺛُﻢَّ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔَﺮْﺗَﻨِﻲ ﻏَﻔَﺮْﺕُ ﻟَﻚَ، ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺁﺩَﻡَ، ﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﻮْ ﺃَﺗَﻴْﺘَﻨِﻲ ﺑِﻘُﺮَﺍﺏِ ﺍْﻷَﺭْﺽِ ﺧَﻄﺎَﻳﺎَ
ﺛُﻢَّ ﻟَﻘِﻴْﺘَﻨِﻲ ﻻَ ﺗُﺸْﺮِﻙْ ﺑِﻲ ﺷَﻴْﺌﺎً ﻷَﺗَﻴْﺘُﻚَ ﺑِﻘُﺮَﺍﺑِﻬَﺎ ﻣَﻐْﻔِﺮَﺓً
] ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﻗﺎﻝ ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ ]
Kosa kata / ﻣﻔﺮﺩﺍﺕ :
ﺩﻋﻮ )ﺗـ ( ) ﻧﻲ ) : (engkau) berdoa, memohon (kepada-
Ku) ﺭﺟﻮ )ﺗـ ( ) ﻧﻲ ) : (engkau) mengharap (kepada-Ku)
ﺃﺑﺎﻟﻲ : (aku) pedulikan ﻋﻨﺎﻥ : awan (yang dimaksud
adalah banyaknya)
ﻗﺮﺍﺏ : Sepenuh ﺧﻄﺎﻳﺎ bentuk jamak dari ﺧﻄﺄ
(kesalahan)
ﺃَﺗَﻴْـ )ﺗَـ ( ) ﻧِﻲ ) : (engkau) mendatangi-(Ku) ﻟَﻘِﻴْـ )ﺗَـ ( ) ﻧِﻲ ) :
(engkau) menemui-(Ku)
Terjemah Hadits / ﺗﺮﺟﻤﺔ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah saw bersabda: Allah ta’ala
berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya
Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon
kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku
tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya
dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-
dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian
engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan
Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam
sesungguhnya jika engkau datang kepadaku
dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian
engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan
Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau
dengan sepenuh itu pula ampunan “
(Riwayat Turmuzi dan dia berkata : haditsnya
hasan shaheh).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻣﻦ
ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ:
1. Berdoa diperintahkan dan dijanjikan untuk
dikabul-kan.
2. Maaf Allah dan ampunannya lebih luas dan
lebih besar dari dosa seorang hamba jika dia
minta ampun dan bertaubat.
3. Berbaik sangka kepada Allah ta’ala, Dialah
semata Yang Maha Pengampun bagi orang yang
bertaubat dan istighfar.
4. Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab
satu-satunya untuk meraihnya.
5. Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat
untuk segera bertaubat dan menyesal betapapun
banyak dosanya.
Tema-tema hadits / ﻣﻮﺿﻮﻋﺎﺕ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ :
1. Kemurahan Allah ta’ala : 23 : 118, 6 : 133, 7 :
56
2. Tidak putus asa untuk bertaubat : 39 : 53, 5 :
74, 3 : 135Arb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar