Jumat, 10 Januari 2014

Amalan shalawat bertemu Nabi SAW


Di dalam KITAB MAGHNATHISUL QABUL FIL
WUSHUL ILAA RU’YATI SAYYIDINAR RASUL
SAW (MAGHNATIS: RISALAH METODE
BERJUMPA RASULULLAH SAW) buah karya dari
Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar.
Pengantar kitab ini adalah Habib Abdurrahman
bin Syech Al-Atthas, Pengasuh Pondok
Pesantren Al-Masyhad, Sukabumi.. Kitab yang
sangat bagus karena diberi sambutan / referensi
oleh beberapa Ulama besar.
Diantaranya:
Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Asseqaf
Al-Habib Ahmad Masyhur Al-Haddad
Al-Habib Abu Bakar bin Ali Al-Masyhur
Al-Habib Hasyim Al-Idrus
Al-Habib Abdul Qadir Jilani bin Salim Al-Khird
As-Sayyid Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaff
As-Sayyid Ali bin Abdullah bin Husein Asseqqaf
As-Sayyid Muhammad bin said bin Al-Baidh
As-Syekh Husein Shaleh Al-Masibily
As-Syekh Abdur Rahiim Syekh Ali Musa
As-Syekh Abdullah Sirajuddin
As-Syekh Musa Abduh Yusuf
As-Syekh Shaleh Al-Syekh Al-Abbassy
As-Syekh Ahmad Al-Badawi bin Usman Al-
Barawy
Beliau-beliau diatas menyatakan bahwa Kitab ini
MAGHNATHISUL QABUL FIL WUSHUL ILAA
RU’YATI SAYYIDINAR RASUL, adalah satu kitab
yang terjamin ke shahihannya dan berdasarkan
dalil yang kuat juga dari Ijazah yang bersambung
secara berantai sanadnya. Merupakan pedoman
bagi para Muhibbin yang bercita- cita untuk
dapat bertemu dengan Junjungan Yang Mulia
Sayyidina wa Habibina wa Maulana Rasulullah
Muhammad bin Abdillah SAW.
Perangkum kitab ini merangkumnya kedalam tiga
bahasan pokok dalam merajut kecintaan dan
menjalin keterpautan hati kepada Nabi SAW
secara sistematis dan proporsional berdasarkan
Al- Qur’an, As-Sunnah, dan wacana para salaf
dan khalaf melalui pengamalan sholawat.
Perjumpaan yang dimaksud adalah dengan
melalui mimpi dan diharapkan berlanjut ke alam
nyata.
Mimpi merupakan yang pertama nampak dari
wahyu kenabian kepada Rasulullah SAW
sebagaimana yang diterangkan dalam hadist
yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya
pada bahasan Ta’bir dan oleh Muslim pada
bahasan Al-Imam (hadist no: 252). Kata RU’YAH
digunakan untuk mimpi yang disukai, sedangkan
kata HULUM untuk mimpi yang tidak disukai.
Terkadang kata Ru’yah digunakan untuk
keduanya. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh
Bukhari Muslim pada bahasan itu- dari Abu
Qatadah bahwa Nabi SAW bersabda: “ Ru’yah
yang benar berasal dari Allah dan Hulum yang
buruk berasal dari Syetan.”
Sayyid Allamah Abdullah bin Alwi Al-Haddad Ra
pernah ditanya tentang Ru’yah dan beliau
mengatakan, ”Mimpi adalah bagian dari
kenabian dan memiliki alam tersendiri, malah
mimpi merupakan dinding pemisah antara kasyf
yang bersifat bathin dengan kesadaran (yagdhah)
yang bersifat zhohir”. Kewalian biasanya diawali
dengan mimpi sebagaimana yang di awali oleh
Rasulullah SAW pada awal kenabian. Namun
tidak setiap mimpi yang diawali oleh seseorang
bersifat demikian.
Orang yang suka mencampur adukkan yang haq
dengan yang batil kecil kemungkinannya untuk
mendapatkan mimpi yang benar (Shidig).
Syarat bermimpi yang benar adalah bersikap
jujur dan menjauhkan diri dari khayalan-khayalan
buruk.
Allah memuliakan para pecinta Nabinya dengan
kemampuan melihat Rasulullah SAW ketika tidur
sebagai perwujudan dari mengutamakan dan
memuliakan beliau SAW adalah pangkat yang
paling agung yang didambakan dan diharapkan
oleh setiap insan yang mencintai beliau.
Sesuai dengan sabda Nabi SAW,”Tidak beriman
(dengan sempurna) satu diantara kamu, sehingga
aku lebih dicintainya dari pada dirinya sendiri,
anaknya, orang tuanya dan setiap manusia.”
Setelah Allah menganugerahi para pecinta
dengan kemampuan melihat Nabi-NYA SAW
dikala tidur, kedudukan mereka menjadi tinggi
dengan memperbanyak bacaan sholawat dan
salam sambil mengikuti jejak beliau yang
sempurna, sehingga Allah Yang Maha Mulia
memberi mereka keutamaan.
Mereka mampu melihat beliau dan berkumpul
bersama beliau dalam keadaan terjaga. Itulah
yang termasuk pangkat yang tinggi dan derajat
yang agung.
Sebagaimana sabda beliau SAW, ”Barangsiapa
melihat aku diwaktu tidur maka dia benar-benar
melihat aku, karena sesungguhnya setan tidak
mampu menyerupai aku”. (Sungguh benar Nabi
SAW yang benar dan dibenarkan).
Setelah itu beliau memberi kabar gembira
kepada kita: “Barangsiapa melihat aku diwaktu
tidur, maka dia akan melihat aku di waktu terjaga
atau (dia seakan-akan melihat aku di waktu
terjaga) setan tidak dapat menyerupai aku”.
(HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Diantara syarat-syarat Mahabbah kepada Rasul
SAW adalah:
Taqwa dan Istiqomah yang sempurna. Karena
merupakan azaz yang kokoh dalam semua amal
ibadah disamping niat yang benar dengan ikhlas.
Didalam mengikuti jejak rasul SAW ada 3 faedah
yang besar dan agung:
* Dicintai Oleh Allah SWT.
* Taat kepada Rasulullah SAW.
* Diampuni dosa-dosanya.
Tersebut didalam kitab Mafatihul Mafatih:
Barangsiapa bisa bermimpi melihat Rasulullah
SAW dikala tidur, maka dia akan mendapatkan
Husnul Khotimah dan syafaat beliau,
mendapatkan surga dan Allah mengampuninya
serta kedua orang tuanya- jika keduanya muslim.
Dia termasuk yang mengkhatamkan Qur’an
sebanyak 12 kali, sakaratul maut terasa ringan
baginya, siksa kubur dihilangkan dari padanya,
diselamatkan dari kesulitan da hari kiamat dan
tercapai hajatnya didunia dan akhirat dengan
kasih sayang dan karunia-NYA.
Ketahuilah bahwasanya mimpi melihat beliau
SAW adalah Haq. Mimpi adalah suatu
keterbukaan yang tidak bisa terjadi kecuali
dengan hilangnya penutup / Hijab dari hati.Oleh
karena itu tidak bisa dipercaya kecuali mimpi
seseorang laki-laki shaleh dan benar ucapannya.
Adapun orang yang banyak kebohongannya,
tidaklah benar mimpinya. Orang yang banyak
kerusakan dan perbuatan maksiatnya akan gelap
hatinya, sehingga apa yang dilihatnya adalah
bunga-bunga tidur.
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya orang yang
diberi Taufiq oleh Allah SWT dan dimuliakan
dengan melihat Nabi SAW, terkadang dia melihat
beliau dalam bentuk-bentuk yang banyak. Hal ini
kembali kepada perilaku orang yang melihat
beliau, karena perobahan tingkah lakunya,
istiqomahnya, dan khaufnya kepada Allah,
disertai cara-cara menunaikan ibadah-ibadah
fardhu dengan benar. Apabila amalan orang yang
melihat Rasul SAW baik, maka baik pula baginya
bentuk dan rupa beliau. Terkadang beliau
nampak dengan sifat-sifat yang dimilikinya,
kendatipun demikian beliau diatas segala sifat-
sifat itu dari kebagusan, kesempurnaan,
kedermawanan, cahaya dan rahasia beliau yang
merupakan sifat-sifat Mulia yang tidak diketahui
kecuali Tuhan Yang Maha Pencipta lagi Maha
Agung.
Orang yang berkeinginan untuk melihat
Rasulullah SAW wajib menambah:
1. Sikap merendahkan diri kepada Allah SWT.
2. Beradab bersama Rasulullah SAW.
3. Memandang sesuatu sesuai yang disenangi
dan di Ridhai Oleh Allah dan Rasul-NYA.
4. Menjauhi semua tempat yang tidak di Ridhai
oleh Allah dan Rasul-NYA.
Dan berikut ini adalah contoh beberapa faedah
untuk tujuan yang dimaksud, maka bangun dan
berjuanglah, ambillah dia untukmu dan semoga
kita dapat menyaksikan Ke Maha Murahan dan
Ke Maha Agungan Allah yang Maha Penolong
dan pemberi Taufiq.
Faedah beberapa surah di dalam Al-Qur’an
untuk tujuan berjumpa (Mimpi) kepada Rasulullah
SAW.
1. Surah Al-Kautsar.
Barangsiapa membacanya dimalam hari 1.000
kali, maka dia akan bermimpi melihat Nabi SAW.
(Mujarab Shahih)
2. Surah Al-Muzammil.
Barangsiapa ingin melihat Nabi SAW maka
bacalah surah itu sebanyak 41 kali. Maka dia
pasti akan melihat beliau SAW. (Mujarab shohih)
3. Surah Al-Qodr.
Dibaca pada malam jum’at 1.000 kali maka dia
tidak akan mati sebelum melihat Nabi SAW.
(Mujarab)
4. Surah Al- Qurays.
Dibaca malam jum’at 1.000 kali, kemudian tidur
dalam keadaan suci maka dia akan melihat Nabi
SAW didalam tidurnya dan tercapai maksud
serta tujuannya. (Mujarab)
5. Surah Al-Ikhlas.
Riwayat Ibnu Abbas: Dibaca malam hari 1.000
kali, maka dia akan melihat Nabi SAW didalam
tidurnya. (Mujarab)
Dibagian lain Ibnu Abbas menerangkan:
“Barangsiapa yang melaksanakan sholat dua
rakaat pada malam jum’at, pada setiap
rakaatnya setelah fatehah membaca Surah Al-
Ikhlas 25 kali setelah itu ba’da sholat membaca
sholawat dengan sighat ini:
Shollallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin
Nabiyyil ummi. 1.000 kali.
Maka tidak akan sempurna jum’at yang akan
datang kecuali dia melihat Nabi SAW diwaktu
tidurnya. Jika dia dapat melihat Nabi SAW maka
Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya.
(Mujarab Shohih)
Faedah beberapa sholawat pendek An-Nabi
SAW.
1. Sholawat Nur.
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma innii as-aluka bi nuuril anwaaril
ladzii huwa ‘ainuka laa ghoiruka an turiyanii
wajha nabiyyika sayyidinaa Muhammadin
sholallahu ‘alaihi wa aalihi wassallama kamaa
Huwa ‘indaka.
Sighat sholawat tersebut dibaca 100 kali. (Ini
Mujarab)
2. Sholawat Ummi.
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin
nabiyyil ummi. 1.000 kali.
Caranya: Sholat sunah dua rakaat pada malam
jum’at. Dalam setiap rakaatnya membaca ba’da
al-fatehah: Ayat Qursy.1x dan Surah Al-Ikhlas 15
kali. Setelah salam membaca sholawat tersebut
diatas 1.000 kali. (Mujarab)
3. Sholawat Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra..
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin
‘abdika wa nabiyyika wa rasuulikan nabiyyil
ummi wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim. 500
kali.
Berkata Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra:
“Barang siapa membaca secara rutin sighat
sholawat tersebut dalam sehari semalam
sebanyak 500 x, maka dia tidak akan mati
sebelum berkumpul bersama Nabi SAW dialam
nyata (terjaga).” Syekh Yusuf An- Nabhani
menambahkan dan menerangkan: Apabila
sholawat tersebut berfaedah untuk melihat Nabi
SAW dialam nyata, tentunya sholawat tersebut
lebih berfaedah lagi untuk melihat beliau didalam
tidur”. (Ini Mujarab)
4. Sholawat Sayyid Jamaludin Abu Mawahib
Asy-Syadzily Ra..
Beliau adalah termasuk orang-orang pilihan yang
agung. Beliau berkata, ”Saya pernah melihat
Rasulullah SAW didalam tidur, lalu beliau SAW
berkata kepadaku “Bacalah olehmu ketika
hendak tidur…
Bismillahir rahmanir rahiim. 5x
A’udzubillahi minasy-syaithonnir rajiim.5x
Allaahumma bihaqqi Muhammadin arinii wajha
Muhammadin haalaan wa maalaan. 5x
Artinya: Yaa Allah dengan kebenaran Nabi
Muhammad saw. perlihatkanlah kepada saya
wajha Nabi Muhammad saw. sekarang dan nanti
(diakhirat).
Apabila engkau membacanya ketika hendak
tidur, maka aku akan mendatangimu dan aku
tidak akan meninggalkanmu sama sekali.“
Lalu beliau menuturkan “alangkah indahnya
bentuk bacaan ini dan juga artinya bagi orang
yang mempercayainya, terlebih lagi jika engkau
menambahinya dengan bacaan sholawat dan
salam kepada Nabi SAW”. (Ini Mujarab Shohih).
5. Sholawat Rahmat.
Penulis kitab ini Sayyid Hasan Muhammad
syiddad ba Umar mengatakan telah memperoleh
ijazah dari Guru beliau Al-Habib Zein bin Ibrahim
bin Smith- dan beliau berkata: “Sesungguhnya
Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy Ra
berkata: “Barang siapa banyak membaca sighat
sholawat yang berkah ini maka dia akan melihat
An-Nabi SAW”.
Inilah sighat sholawat yang dimaksud:
Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma sholli wa sallim ’alaa Sayyidinaa
Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa
Muhammad miftaahi baabi rohmaatillah, ‘adada
maafii ‘ilmillah, sholaatan wa salaaman daa-
imaini bidawamii mulkillah”.
Dan beliau- Sayyid Hasan Muhammad syiddad
ba Umar mengatakan telah memperoleh sighat
sholawat yang sama dari Al-Habib Hasan bin
Abdullah Asy-Syatthiri diawal perjumpaan beliau
di Raudhah yang mulia di Masjid Madinah Al-
Munawarrah.
Tambahan dari alfaqir:
* Barangsiapa membaca shalawat ruhi ini
minimal 100x setiap harinya dan pada malam
jum’at 1000x maka ia akan bermimpi ketemu
Nabi Muhammad.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺭﻭﺡ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﻰ ﺍﻻﺭﻭﺍﺡ , ﻭ ﻋﻠﻰ ﺟﺴﺪﻩ ﻓﻰ
ﺍﻻﺟﺴﺎﺩ, ﻭ ﻋﻠﻰ ﻗﺒﺮﻩ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﺒﻮﺭ
Allaahumma sholli ‘alaa ruuhi sayyidinaa
muhammadin fil- arwaahi, wa ‘alaa jasadihi fil-
ajsaadi, wa ‘alaa qobrihi fil- qubuuri.
Artinya: Yaa Allah limpahkanlah shalawat kepada
ruh sayyidina Muhammad di alam ruh, kepada
jasadnya di alam jasad dan kepada kuburnya di
alam kubur”.
Imam Syarany berkata: “Nabi Muhammad telah
bersabda: barangsiapa mengucapkan shalawat
atasku dengan cara yang dikemukakan dalam
shalawat ini (shalawat ruhi di atas), maka ia akan
melihatku di dalam mimpi, barangsiapa melihatku
didalam mimpinya maka ia akan melihatku di
Hari Kiamat, barangsiapa melihatku di Hari
Kiamat maka aku akan memberikan syafaat, dan
barangsiapa yang aku beri syafaat niscaya ia
akan meminum dari telagaku dan diharamkan
Allah jasadnya dari neraka”.
* Juga dikatakan barangsiapa membaca syair
burdah pada bait ke 8 ini:
ﻭﺍﻟﺤﺐ ﻳﻌﺘﺮﺽ ﺍﻟﻠﺬﺍﺕ ﺑﺎﻻﻟﻢ ﻧﻌﻢ ﺳﺮﻯ ﻃﻴﻒ ﻣﻦ ﺍﻫﻮﻯ ﻓﺎﺭﻗﻨﻲ
Na’am saroo’ thoifu man ahwaa’ fa-arroqonii *
wal-hubbu ya’taridhul-ladzaati bil-alami.
Artinya: “Memang terlintas dirinya dalam mimpi
hingga kuterjaga. Tak hentinya cinta merindangi
kenikmatan dengan derita”.
Diamalkan setelah habis sholat isya sebanyak-
banyaknya dengan penuh kerinduan dengan Nabi
Muhammad saww. dan sampai ia tertidur maka
Insya Allah ia akan bermimpi ketemu Nabi
Muhammad saww.
* Amalan ini saya dapat dari Al-Habib Ahmad bin
Novel Bin Jindan untuk dapat bermimpi bertemu
dengan Nabi Muhammad saww., amalan ini
dibaca 300x sebelum tidur.
Ini amalannya:
ﻟﻴﺘﻪ ﺧﺼﻨﻲ ﺑﺮﺅﻳﺔ ﻭﺟﻪ ﺯﺍﻝ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﻦ ﺭﺁﻩ ﺍﻟﺸﻘﺎﺀ
Laitahu khoshshinii biru’yati wajhin zaala ‘an kulli
man ro- aahusy-syaqoo’u. 300 kali.
* Amalan shalawat ini juga dikatakan bisa untuk
bermimpi ketemu Nabi saww. bila dibacanya,
shalawat ini dibaca 100x yang sebelumnya
mengerjakan sholat sunnah 2 roka’at.
Ini shalawatnya:
ﻳﺎ ﻧﻮﺭ ﺍﻟﻨﻮﺭ ﻳﺎ ﻣﺪﺑﺮ ﺍﻻﻣﻮﺭ ﺑﻠﻎ ﻋﻨﻲ ﺭﻭﺡ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭ ﺍﺭﻭﺍﺡ ﺁﻝ ﺳﻴﺪﻧﺎ
ﻣﺤﻤﺪ ﺗﺤﻴﺔ ﻭ ﺳﻼﻣﺎ
Yaa nuuran-nuuri yaa mudabbirol-umuuri balligh
‘annii ruuha sayyidinaa muhammadin wa
arwaaha aali sayyidinaa muhammadin tahiyyatan
wa salaaman.
Artinya: “Ya Allah sumber pancaran nur, Ya
Allah Tuhan yang mengatur semua perkara,
semoga Engkau sampaikan daripadaku salam
dan tahiyat kepada Ruh Nabi Muhammad saww.
dan ruh keluarga Nabi Muhammad saww”. 100
kali.
Hadits-hadits berkenaan dengan mimpi ketemu
Nabi Muhammad saww.
ﺣَﺪََّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪَﺍﻥُ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻦْ ﻳُﻮﻧُﺲَ ﻋَﻦْ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﺃَﺑُﻮ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﺃَﻥَّ
ﺃَﺑَﺎ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻣَﻦْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻡِ ﻓَﺴَﻴَﺮَﺍﻧِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻴَﻘَﻈَﺔِ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺘَﻤَﺜَّﻞُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﺑِﻲ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﻋَﺒْﺪ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﻗَﺎﻝَ ﺍﺑْﻦُ ﺳِﻴﺮِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺁﻩُ ﻓِﻲ ﺻُﻮﺭَﺗِﻪِ
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan telah
mengabarkan kepada kami Abdullah dari Yunus
dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu
Salamah, bahwasanya Abu Hurairah
mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa
melihatku dalam tidur, maka (seakan-akan) ia
melihatku ketika terjaga, (karena) setan tidak
bisa menyerupaiku.” Abu Abdullah mengatakan,
Ibnu Sirin mengatakan; ‘Maksudnya jika melihat
beliau dengan bentuk (asli) beliau.’ (HR. Bukhori
No. 6478, Ibnu Majah No.3895)
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﻌَﻠَّﻰ ﺑْﻦُ ﺃَﺳَﺪٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِ ﺑْﻦُ ﻣُﺨْﺘَﺎﺭٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺛَﺎﺑِﺖٌ ﺍﻟْﺒُﻨَﺎﻧِﻲُّ ﻋَﻦْ
ﺃَﻧَﺲٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﻦْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻡِ ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﺨَﻴَّﻞُ ﺑِﻲ ﻭَﺭُﺅْﻳَﺎ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺟُﺰْﺀٌ ﻣِﻦْ ﺳِﺘَّﺔٍ
ﻭَﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﺟُﺰْﺀًﺍ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻨُّﺒُﻮَّﺓِ
Telah menceritakan kepada kami Mu’allaa bin
Asad telah menceritakan kepada kami ‘Abdul
‘Aziz bin Mukhtar telah menceritakan kepada
kami Tsabit Al Bunani dari Anas radliallahu ‘anhu
mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Siapa melihatku dalam mimpi, berarti
ia telah melihatku, sebab setan tidak bisa
menjelma sepertiku, dan mimpi seorang mukmin
adalah sebagian dari empat puluh enam bagian
kenabian.” (HR. Bukhori No.6479)
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻳُﻮﺳُﻒَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺍﻟﻠَّﻴْﺚُ ﺣَﺪَّﺛَﻨِﻲ ﺍﺑْﻦُ ﺍﻟْﻬَﺎﺩِ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ
ﺧَﺒَّﺎﺏٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺳَﻌِﻴﺪٍ ﺍﻟْﺨُﺪْﺭِﻱِّ ﺳَﻤِﻊَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻣَﻦْ
ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﺤَﻖَّ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻜَﻮَّﻧُﻨِﻲ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits
telah menceritakan kepadaku Ibnul Al Had dari
Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa’id Al Khudzri,
ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Barangsiapa melihatku, berarti ia
telah melihat yang sebenarnya, sebab setan tak
bisa menjelma sepertiku.” (HR. Bukhori No.6482)
ﺣَﺪََّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺍﻟﺮَّﺑِﻴﻊِ ﺳُﻠَﻴْﻤَﺎﻥُ ﺑْﻦُ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﺍﻟْﻌَﺘَﻜِﻲُّ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺣَﻤَّﺎﺩٌ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﺍﺑْﻦَ ﺯَﻳْﺪٍ
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﻳُّﻮﺏُ ﻭَﻫِﺸَﺎﻡٌ ﻋَﻦْ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﻦْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻡِ ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻤَﺜَّﻞُ
ﺑِﻲ
Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi’
Sulaiman bin Dawud Al ‘Ataki; Telah
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu
Zaid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub
dan Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah
dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Barang siapa bermimpi
melihatku dalam tidurnya, maka sesungguhnya
dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak
dapat menyerupai bentukku.” (HR. Muslim
No.4206)
ﺣَﺪََّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﻓُﻀَﻴْﻞٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺎﺻِﻢُ ﺑْﻦُ ﻛُﻠَﻴْﺐٍ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻴﻪِ ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ
ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﻦْ ﺭَﺁﻧِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻡِ ﻓَﻘَﺪْ ﺭَﺁﻧِﻲ
ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻟَﺎ ﻳَﺘَﻤَﺜَّﻞُ ﺑِﻲ ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺍﺑْﻦُ ﻓُﻀَﻴْﻞٍ ﻣَﺮَّﺓً ﻳَﺘَﺨَﻴَّﻞُ ﺑِﻲ ﻓَﺈِﻥَّ ﺭُﺅْﻳَﺎ
ﺍﻟْﻌَﺒْﺪِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻗَﺔَ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺔَ ﺟُﺰْﺀٌ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻌِﻴﻦَ ﺟُﺰْﺀًﺍ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻨُّﺒُﻮَّﺓِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Fudlail telah menceritakan kepada kami ‘Ashim
bin Kulaib dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia
berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam
bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam
mimpi sungguh dia telah melihatku (yang
sebenarnya), karena sesungguhnya setan tidak
bisa menyerupai aku” -Ibnu fidloil berkata:
“menghayalkan aku-, Sesungguhnya mimpi
seorang mukmin yang benar adalah satu bagian
dari tujuh puluh bagian kenabian.” (HR. Ahmad
No.6871, At-Tirmidzi No.2202)
Dan masih banyak dalil-dalil lainnya tentang
kebenaran seseorang dapat bermimpi ketemu
Nabi Muhammad saww.
Alfaqir ijazahkan amalan-amalan ini bagi siapa
saja yang mau mengamalkan amalan-amalan
ini..
Allahu a’lam bishawab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar