Sabtu, 28 Juni 2014

Wasiatul Musthafa (husni m)

TERJEMAH KITAB WASHIYATUL
MUSHTOFA
TERJEMAH KITAB WASHIYATUL MUSHTOFA
Segala puji saya haturkan kehadirat Allah yang
menjadi Tuhan semua alam. Shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada pemimpin
kita nabi Muhammad SAW dan keluarga beserta
para sahabatnya. (Ayat Al-Qur’an) ini
merupakan wasiat atau pesan Nabi Muhammad
kepada sahabat Ali bin Abi Thalib Karromallahu
wajhah.
Sahabat Ali berkata: “Rasulullah mengajakku,
kemudian, aku menyepi bersama beliau di
kediamannya, dan beliau berkata: Wahai Ali,
kedudukanmu di sisiku sebagaimana kedudukan
Nabi Harun di sisi Nabi Musa. Hanya saja tidak
ada nabi setelah aku. Hari ini aku berwasiat
padamu yang jika kau menjaganya, maka kau
akan hidup terpuji dan mati syahid serta kau
akan di bangkitkan oleh Allah pada hari Qiyamat
dengan keadaan ahli fiqih dan alim”. Wahai Ali:
“Barang siapa memakan barang halal maka
bersihlah agamanya, lunak hatinya, dan
da’wahnya tidak terhalang”. Wahai Ali: “Barang
siapa makan barang Subhat (belum jelas
pemiliknya) maka tidak jelas agamanya dan
gelap hatinya. Dan barang siapa makan barang
Haram, maka matilah hatinya, tipis agamanya,
lemah keyakinannya, dan Allah akan
menghalangi da’wahnya serta sedikit
ibadahnya”. Wahai Ali: “Jika Allah murka pada
hambanya, maka ia akan diberi rizqi berupa
barang Haram dan jika murka tersebut sudah
memuncak, maka Allah akan mengutus syetan
kepadanya yang memberinya barokah,
menemaninya, menyibukkannya dengan urusan-
urusan agama, dan mempermudah baginya
urusan- urusan duniawi”. Allah berfirman:
• Setiap orang yang berjalan kaki untuk mencari
harta haram maka syetanlah yang menjadi
temannya
• Setiap orang yang berkendaraan untuk
mencari harta haram, maka syetanlah yang
menjadi boncengannya
• Setiap orang yang lupa untuk menyebut nama
Allah ketika melakukan hubungan intim, maka
Syetanlah yang menjadi yang menyertai
putranya
Demikianlah firman Allah – Syetan akan
menyertai harta dan anak mereka.
Wahai Ali: “Allah tidak akan menerima shalat
tanpa wudlu, dan Shadaqah dari barang haram”
Wahai Ali: “Kualitas agama seorang mu’min
senantiasa bertambah selama dia tidak
mengonsumsi barang haram, dan orang yang
menjauhi Ulama maka akan mati hatinya, dan ia
buta akan keta’atan pada Allah”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang membaca Al-
Qur’an tapi ia tidak menghalalkan kehalalannya
dan tidak mengharamkan keharamannya maka
ia termasuk orang-orang yang membuang Al-
Qur’an di belakang punggungnya”.
Fasal. Menerangkan Tentang Wudlu dan Shalat
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Wahai Ali,
aku akan menjelaskan tentang menyempurnakan
wudlu, sesungguhnya itu adalah separuh Iman,
jika kau berwudlu maka janganlah berlebih-
lebihan dalam menggunakan air, dan jika kau
selesai bersuci, maka bacalah ayat (Ayat Al-
Qur’an) Sebanyak 10 kali setelah membasuh
kedua kaki, niscaya Allah akan memberimu
jalan keluar atas masalahmu”.
Wahai Ali: “Jika engkau selesai dari bersuci,
maka ambillah air, kemudian usapkanlah ke
lehermu, setelah itu, bacalah do’a: “Maha suci
engkau, Ya Allah, dengan memujimu aku
bersaksi bahwa tiada tuhan selain engkau,
engkau maha Esa, tiada sekutu bagimu, aku
memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat
kepada-Mu”. Kemudian lihatlah ke bumi dan
berdo’alah: “Aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-
Mu”. Sesungguhnya orang yang membaca do’a
tersebut, maka Allah akan mengampuni semua
dosa-dosanya baik yang besar, maupun yang
kecil.”
Wahai Ali: “Sesungguhnya malaikat akan
memintakan ampun seseorang selama dia masih
dalam keadaan suci dan tidak hadats”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang mandi pada hari
Jum’at, maka Allah akan mengampuni dosanya
antara Jum’at ini sampai jum’at yang
berikutnya, dan menggantinya dengan pahala di
kuburnya, serta memberatkan timbangan amal
baiknya”.
Wahai Ali: “Pakailah siwak, karena siwak
memiliki 24 ke’utamaan baik di dalam tubuh
maupun agama.
Wahai Ali: “Lakukanlah shalat pada waktunya
karena merupakan sumber segala keutamaan
dan puncak segala ibadah”.
Wahai Ali: “Jibril berharap untuk menjadi anak
adam di sebabkan 7 perkara yaitu:
1. Shalat 5 waktu dengan berjama’ah.
2. Berkumpul di 1 majelis bersama ulama’.
3. Menjenguk orang sakit.
4. Mengantarkan jenazah.
5. Memberi minum orang yang membutuhkan.
6. Mendamaikan 2 orang yang berselisih.
7. Memulyakan tetangga dan anak yatim.
Wahai Ali: “Shalatlah pada malam hari walau
hanya seperti orang yang memerah sapi
(sebentar), orang yang shalat pada malam hari
adalah orang yang paling bagus wajahnya”.
Wahai Ali: “Jika kau takbir hendak shalat, maka
renggangkanlah jari-jarimu dan angkatlah kedua
tanganmu sampai lurus dengan kedua
pundakmu, dan jika engkau takbir, letakkanlah
tangan kananmu di atas tangan kirimu tepat di
bawah pusarmu. Dan jika engkau Ruku’
letakkanlah kedua tanganmu di atas lututmu dan
renggangkanlah jari-jarimu”.
Wahai Ali: “Bersegeralah melakukan shalat
shubuh, lakukanlah shalat maghrib setelah
terbenamnya matahari seperti halnya memerah
sapi (sebentar). Sesungguhnya demkian itu
adalah perbuatan para nabi”.
Wahai Ali: “Lakukanlah shalat berjama’ah,
karena itu disisi Allah seperti pahalanya sama
dengan melakukan Haji”. Tidaklah suka
melakukan Shalat berjama’ah, kecuali mu’min
yang benar-benar dicintai Allah. Dan tidaklah
suka meninggalkan shalat berjama’ah, kecuali
orang munafik yang benar-benar dibenci Allah.
Wahai Ali: “Hamba yang paling di cintai Allah
adalah hamba yang Selalu bersujud dan
berdo’a dalam sujudnya: Ya Rabbi,
sesungguhnnya aku telah mendzolimi diriku
sendiri Maka ampunilah dosaku, sesungguhnya
tidak ada yang berhak Mengampuni dosa- dosa
kecuali engkau”.
Wahai Ali: “Dirikanlah shalat dhuha baik ketika
berpergian maupun ketika di rumah.
esungguhnya ketika hari kiamat Datang, maka
sebuah suara memanggil dari atas surga, “Di
Manakah orang-orang yang telah melakukan
shalat Dhuha ?”.Masuklah dari pintu Dhuha
dengan aman dan sentosa”. Dan Allah takkan
mengutus seorang nabi, kecuali ia
Memerintahnya untuk mendirikan shalat Dhuha.
Wahai Ali: “Di antara kemulyaan orang mu’min
adalah: Istri yang penurut, shalat berjamaah dan
tetangga Yang mencintainya.
Fasal: Menerangkan Tentang Puasa
Nabi bersabda: “Barang siapa berpuasa di
bulan Ramadhan dan menjauhi hal-hal yang
haram dan kurang ajar di bulan tersebut maka
Allah akan ridho padanya dan menyiapkan
surga-surga untuknya”.
Wahai Ali: “Barang siapa puasa bulan
Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa 6 hari
pada bulan Syawwal maka Allah akan mencatat
baginya pahala satu tahun penuh”.
Fasal: Menerangkan Shodaqoh (Sedekah)
Nabi bersabda: “Sesungguhnya para wali Allah
memperoleh luasnya Rahmat Allah bukan
karena banyaknya Ibadah, tapi karena
kedermawanan hati dan menganggap dunia itu
hina”.
Wahai Ali: Orang yang dermawan itu dekat
dengan Allah, dekat dengan Rahmat Allah dan
jauh dari siksa Allah. Orang yang kikir itu jauh
dari Allah, jauh dari Rahmat Allah, dan dekat
dengan siksa Allah.
Wahai Ali: “Aku melihat sebuah tulisan di atas
pintu surga: ‘Engkau di haramkanbagi setiap
orang kikir, orang yang berani pada orang tua,
dan tukang mengadu domba”.
Wahai Ali: “Ketika Allah menciptakan surga,
maka surga bertanya: ‘Untuk apa aku
diciptakan ?’, Allah menjawab: ‘Untuk orang-
orang yang dermawan dan bertaqwa’, Surga
berkata: ‘Aku rela’. Dan Neraka bertanya,
‘Wahai tuhanku, untuk apa aku diciptakan ?,
Allah menjawab: ’Untuk orang yang kikir dan
sombong’. Neraka berkata: ‘aku memang di
siapkan untuk keduanya”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menuruti
hawa nafsunya maka surga adalah tempat
kembalinya, dan barang siapa yang menuruti
hawa nafsunya maka nerakalah tempat
kembalinya”.
Wahai Ali: “Hati- hatilah (takutlah) terhadap
do’anya orang-orang yang dermawan.
Sesungguhnya jika lisannya tergelincir maka
Allah yang akan menindaknya”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang memberi makan
seorang muslim dengan sukarela, maka Allah
akan mencatat satu juta kebaikan untuknya, dan
menghapus satu juta kejelekan. Dan
mengangkat 1000 derajat untuknya”.
Wahai Ali: “Cintailah saudaramu seperti kau
mencintai dirimu sendiri’.
Wahai Ali: “Carilah kebaikan di pagi hari, dan
mulyakanlah tamu. Sesungguhnya ketika tamu
berkunjung di suatu kaum, maka rizqi juga akan
turun bersamanya, dan ketika ia pergi maka ia
akan pergi dengan membawa dosa-dosanya
penghuni rumah yang ia kunjungi kemudian
membuangnya ke
laut.
Wahai Ali: “Malaikat tidak akan masuk ke dalam
rumah yang di dalamnya terdapat beberapa
gambar atau patung atau orang yang berani
pada orang tuanya dan rumah yang tidak pernah
dimasuki tamu”.
Wahai Ali: “Berbuatlah suatu kebaikan walaupun
kepada orang-orang yang rendah kita, Sahabat
Ali: ‘Siapakah yang dimaksud dengan orang-
orang rendah ya Rasulullah ?, Nabi menjawab,
‘Yaitu orang-orang yang tidak mau menerima
nasehat ketika di nasehati, dan tidak mau
berhenti ketika di cegah, dan tidak mau
memperdulikan ucapannya dan ucapan orang
lain”.
Wahai Ali: “Sedekah dengan cara samar itu bisa
melebur murka tuhan, dan menarik barokah dan
rizqi yang banyak, dan pagi-pagilah (cepat-
cepatlah) untuk bersedakah, sesungguhnya,
bahaya turun sebelum pagi buta, sehingga
kepastian jelek akan ditolak udara”.Wahai Ali:
“Jika kau bersedekah maka bersedehkahlah
dengan hartamu yang paling
bagus”.Sesungguhnya, sesuap sedekah di
barang halal itu lebih disukai disisi Allah dari
pada 100 sedekah yang diberikan setelah kau
mati.Allah berfirman: “Hari ketika, seseorang
menunggu pahala atau kebaikan yang dilakukan
kedua tangannya”.
Wahai Ali: “Bersedehkahlah untuk kerabat-
kerabatmu yang mati, sesungguhnya Allah
memerintah malaikat untuk membawa sedekah
orang-orang yang hidup kepada kerabat-
kerabatnya yang telah mati, sehingga mereka
lebih bahagia daripada di dunia, dan mereka
berdo’a: ‘Ya Allah
ampunilah dosa-dosa orang yang menerangi
kuburan kami dan bahagiakanlah ia dengan
surga sebagaimana ia telah membahagiakan
kami”.
Wahai Ali: “Beramallah murni karena Allah,
sesungguhnya Allah tidak menerima, kecuali
amalnya orang yang murni kepada Allah”.
Allah berfirman: “Barang siapa yang berharap
bisa bertemu Allah maka hendaknya ia beramal
baik dan tidak menyekutukan Allah dengan
siapapun dalam ibadah”.
Fasal: Menerangkan Do’a Iftitah (Minta
Ampunan), Al-qur’an, (beberapa dzikir yang
lain)
Nabi bersabda: “Berdo’alah diantara Adzan dan
Iqomah, sesungguhnya do’a tersebut tidak akan
ditolak.”
Wahai Ali: “Jika engkau berdo’a, maka
bentangkanlah tanganmu lurus di dadamu dan
jangan kau angkat melebihi kepalamu dan
berisyarat kepada Allah dengan jari telunjuk
kananmu”.
Wahai Ali: “Jangan keraskan suaramu didalam
membaca al-qur’an dan berdo’a ketika ada
orang-orang shalat, sesungguhnya demikian itu
akan menggangu shalat mereka”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang berdzikir kepada
Allah sebelum waktu fajar, sebelum terbitnya
matahari dan terbenamnya matahari, maka Allah
akan mau untuk menyiksanya di neraka”.
Wahai Ali: “Jika engkau telah shalat, maka
tetaplah duduk di tempatmu sampai matahari
terbit, sesungguhnya Allah mencatat pahalanya
orang yang duduk di tempatnya seperti
pahalanya melaksanakan Haji dan Umroh atau
memerdekakan budak atau sedekah 1000 dinar
di jalan Allah”. Wahai Ali: “Barang siapa yang
setiap harinya membaca: ‘Hamba memohon
ampun pada Allah, dzat yang maha Agung, atas
dosa-dosa hamba dan kedua orang tua hamba
serta dosa-dosa semua orang mu’min baik laki-
laki atau perempuan, baik yang masih hidup
atau yang sudah mati. Maka Allah akan
mencatatnya sebagian dari kekasih-kekasih
Allah”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari
membaca: ‘Tiada tuhan selain Allah, sebelum
segala sesuatu, tiada tuhan selain Allah setelah
segala sesuatu, tiada tuhan selain Allah, maka
tidak ada satupun malaikat langit dan bumi
kecuali memintakan ampun untuk-nya”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang setiap hari
membaca: ‘Yaa Allah berikanlah aku berkah
ketika mati dan setelah mati, maka Allah tidak
akan menghisap amal yang telah ia perbuat di
dunia, dan barang siapa yang membaca takbir
100 x sebelum terbitnya matahari, dan 100 kali
sebelum terbenamnya matahari maka Allah akan
mencatat baginya pahala 100 orang ahli ibadah,
dan 100
pejuang di jalan Allah, dan barang siapa
membaca shalawat kepadaku setiap hari atau
setiap malam sebanyak 100 kali, maka ia wajib
mendapat syafa’atku (pertolongan), dan
banyaknya istighfar itu merupakan benteng
orang-orang yang taubat dari neraka.
Fasal: Menerangkan Kejujurandan danBerteman
Nabi bersabda: “Wahai Ali, jujurlah engkau
walaupun kejujuran itu membahayakanmu di
dunia tapi akan bermanfaat di akhirat dan
janganlah berdusta, sesungguhnya walaupun
dusta itu bermanfaat bagimu di dunia, tapi akan
membahayakanmu di akhirat”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang banyak dosanya,
maka hilanglah kebaikannya atau
keindahannya”.
Wahai Ali: “Hendaknya kamu jujur dalam
berbicara, menjaga pembicaraan, menjaga
amanat, dermawan hatinya dan terjaga
perutnya”.
Wahai Ali: “Sejelek-jeleknya teman adalah yang
lengah terhadap temannya dan menyebarkan
kejelekannya”.
Wahai Ali: “Pertemanan itu mempunyai
beberapa tanda: Seorang teman menjadikan
hartanya dibawah hartamu, dan jiwanya
dibawah jiwamu, dan harga dirinya dibawah
harga dirimu”.
Fasal: Menerangkan Taubat
Nabi bersabda: “Tidaklah berguna taubatnya
orang yang bertaubat sampai ia membersihkan
perutnya dari barang haram dan pekerjaan yang
baik (halal)”.
Wahai Ali: “Jika orang alim itu tidak bertaqwa
maka nasehat yang ia sampaikan kepada hati
manusia itu layaknya tetesan air oli atau telur
burung dan batu yang licin”.
Wahai Ali: “Jika selama 40 hari seorang mu’min
tidak berkumpul dengan ulama’ sama sekali,
maka batinnya akan keras dan ia berani
melakukan dosa-dosa besar. Karena ilmu
adalah kehidupan hati, sesungguhnya tidak akan
segan-segan menyiksa orang kaya tapi pencuri
dan orang alim tapi fasiq (suka melakukan
dosa-dosa besar)”.
Fasal: Menjaga Mulut
Nabi bersabda: “Jangan mencela seseorang,
sebab sesuatu yang ada dalam dirinya. Karena
tidak ada daging yang tak bertulang dan tidak
ada tebusan bagi gunjingan ikut meminta
kehalalan orang yang di gunjing / meminta maaf
padanya”.
Wahai Ali: “Allah tidak menciptakan sesuatu
dalam diri manusia yang lebih utama daripada
mulut. Mulut bisa menjadikan seseorang masuk
surga, dan juga masuk neraka, maka jagalah
(tahanlah) mulutmu, sesungguhnya mulut itu
laksana anjing”.
Wahai Ali: “Janganlah kamu mengutuk seorang
muslim, dan juga kawan, agar kutukan itu tidak
kembali pada dirimu”.
Fasal: Menerangkan Malu
Wahai Ali: “Agama itu kesemuanya terletak pada
rasa malu, yaitu jika kau menjaga kepala dan
apa yang ada di sekitarnya dan menjaga perut
serta apa yang ada di dalamnya”.
Fasal: Wira’i
Nabi bersabda: “Tidaklah sempurna agamanya
orang yang tidak punya rasa takut, tidaklah
sempurna akalnya orang yang tidak bisa
menjaga, tidaklah sempurna ibadahnya orang
yang tidak berilmu, tidaklah sempurna
keperwiraan orang yang tidak bersedekah,
Tidaklah aman bagi orang yang
tidak memiliki rahasia, tidaklah sempurna
taubatnya orang yang tidak penolong, tidaklah
sempurna kedermawanan orang yang tidak
punya rasa malu.
Wahai Ali: “Barang siapa yang tidak menghindar
dari kemaksiatan, maka berada di perut bumi,
lebih baik daripada di atas bumi. Karena dia
tidak punya rasa iman di hatinya”.
Wahai Ali: “Inti dari Wira’I adalah: meninggalkan
perkara haram dan apa yang telah di haramkan
Allah, dan pokok kemulyaan itu adalah dengan
meninggalkan kemaksiatan”.
Wahai Ali: “Sesungguhnya dengan budi pekerti
yang baik, seseorang bisa sampai pada derajat
orang yang berperang di jalan Allah dalam
keadaan berpuasa”.
Wahai Ali: “Puncak Ibadah adalah diam atau
tidak berbicara kecuali dzikir kepada Allah”.
Wahai Ali: “Banyak tidur bisa menjadikan hati
mati dan menyisakan penyesalan”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang diberi nikmat
oleh Allah kemudian bersyukur, dan diberi
cobaan kemudian bersabar, dan berbuat jelek
kemudian minta ampunan, maka ia akan masuk
surga melalui pintu mana saja yang ia
kehendaki.”
Wahai Ali: “Janganlah bersenang-senang,
sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang
yang suka bersenang-senang, dan bersedihlah,
karena Allah suka terhadap setiap orang yang
bersedih”.
Wahai Ali: “Tidak seharipun berlalu kecuali ia
berkata: ‘Aku adalah hari baru dan aku yang
menyaksikan perbuatanmu, maka lihatlah apa
yang kau kerjakan”.
Fasal: Mencela Dunia
Wahai Ali: “Janganlah mengingkari kematian,
mereka hanya mengingat dunia saja. Ali
bertanya ? ‘Siapa mereka wahai Nabi ?’, Nabi
menjawab, ’Mereka adalah orang-orang kaya
dan memiliki harta dunia seperti yang kau lihat,
mereka memperhatikan dunia, sebagaimana ibu
memperhatikan anaknya, dan mereka termasuk
orang-orang yang merugi di hari esok”.
Fasal: Mengetahui Kedudukan Manusia Allah
Nabi bersabda: “Sebaik-baiknya manusia disisi
Allah adalah Manusia yang paling berguna.
Sejelek-jeleknya manusia di sisi Allah adalah
orang yang panjang usianya tapi jelek
perbuatannya dan sebaik-baiknya mereka
adalah orang yang panjang usianya dan baik
perbuatannya”. Orang yang paling dibenci Allah
adalah:
1. Makan sendirian
2. Memukul budaknya
3. Memulyakan orang kaya
4. Menghina orang fakir.
Adapun yang lebih jelek daripadanya adalah
orang yang semasa hidupnya menetapi perkara
haram dan mati dalam keadaan menetapi
perkara haram, dan yang lebih jelek
daripadanya adalah, orang yang panjang
umurnya dan jelek perbuatannya dan tidak mau
bertaubat dari hal-hal yang dilarang Allah,
Sementara ia senang mengharapkan ampunan
Allah, dan yang lebih jelek daripadanya adalah
orang yang pura-pura mau berteman dengan
saudaranya se-iman padahal dia tidak mau
berteman dengannya, dan yang lebih jelek
daripadanya adalah orang yang mengawali
usianya dengan lupa, dan mengakhirinya
dengan rasa malas, untuk melakukan keta’atan
pada Allah.
Fasal: Tanda-Tanda Kebaikan
Nabi bersabda: “Tanda-tanda orang sabar
adalah perbuatan baik, pengabdianyang baik di
sisi Allah.
Wahai Ali: “Orang mu’min itu mempunyai 3
tanda, yaitu membenci harta, wanita, dan
Wahai Ali: “Orang yang cerdas (berakal)
mempunyai 3 tanda yaitu menjadikan dunia
sebagai sarana menuju akhirat, Sabar
menghadapi kesulitan”.Orang yang alim
mempunyai 3 tanda yaitu jujurnya ucapan,
menjauhi perkara haram dan rendah hati. Orang
yang taqwa mempunyai 3 tanda,
takut akan dusta dan hal-hal yang jelek, takut
untuk berteman dengan teman yang jelek.
Meninggalkan sebagian perkara yang halal
karena khawatir jatuh pada perkara haram.
Wahai Ali: “Tanda-tandi jujur itu ada 3,
Merahasiakan Ibadah, Sedekah, dan
Musibah”.Orang yang shaleh mempunyai 3
tanda:
1. Memperbaiki hubungan antara dia dengan
Allah
2. Memperbaiki agamanya dengan perbuatan
3. Rela / Ridlo terhadap orang lain sebagaimana
ia Ridlo pada dirinya sendiri
Tanda-tanda orang yang bahagia ada 3:
• Makanan yang halal
• Berkumpul dengan Ulama’
• Shalat lima waktu dengan berjamaah Wahai
Ali: “Tanda-tanda orang mu’min itu ada 3,
bersegera untuk melakukan keta’atan, menjauhi
hal-hal yang di haramkan, berbuat baik pada
orang yang berbuat jelek padanya”.
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang dermawan ada
3, memaafkan di saat mampu melawan,
mengeluarkan zakat, senang bersedekah”.
Wahai Ali: “Tanda orang yang arif itu ada 3,
bersilaturrahmi kepada orang yang memutusnya,
memberi kepada orang yang tidak memberinya,
mema’afkan orang yang telah menganiayanya”.
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang sabar itu
ada 3, yaitu sabar melakukan ketaatan pada
Allah, sabar menerima cobaan dari Allah, sabar
menjalani kepastian / ketentuan dari Allah”.
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang bertaubat
itu ada 3, menjauhi perkara yang diharamkan,
senang mencari ilmu, tidak kembali melakukan
kesalahan yang sama sebagaimana perasaan
susu tidak kembali pada puting susu
Fasal: Tanda-Tanda Menyekutukan Allah
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang kufur itu ada 3,
Ragu mengenai Allah, Benci terhadap hamba-
hamba Allah yang lain, Lupa untuk melakukan
ketaatan”.
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang munafik itu ada
3, Jika berbicara ia berdusta, Jika berjanji ia
mengingkari, Jika dipercaya dia mengingkari,
dan Nasihat tidak ada gunanya bagi dia”.
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang yang pamer ada
3, menyempurnakan ruku’ dan sujud (sholat)
ketika shalat dihadapan orang lain, dan
menguranginya ketika shalat sendirian,
bersemangat jika seseorang memujinya, dzikir
kepada Allah dalam keadaan sepi”.
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tolol itu ada 3,
yaitu meremehkan kefardluan, banyak bicara
selain dzikir, mencela terhadap Allah”.
Wahai Ali: “Tanda-tanda orang tertipu ada 3,
yaitu sering berdusta, sering menyandarkan
kebutuhannya pada orang lain”.
Wahai Ali: Tanda-tanda orang celaka ada 3,
yaitu makanan pokoknya berupa barang haram,
Menjauhi orang alim, Tidak shalat berjamaah.
Tanda-tanda pendosa ada 3, yaitu senang
terhadap kerusakan, Membahayakan orang lain,
Menjauhi petunjuk. Tanda-tanda orang dzalim
ada 3, yaitu tidak peduli dari manakah apa yang
ia makan, memaksa orang yang berhutang”.
Fasal: Do’a-Do’a
Nabi bersabda: “Jika kau hendak masuk ke
dalam masjid, maka awali dengan kaki
kananmu, dan keluar dengan kaki kirimu”.
Wahai Ali: “Bacalah surat Yasiin pada pagi dan
sore hari, sesungguhnya orang yang melakukan
hal tersebut, maka Allah akan menjamin
keamanannya”.
Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Hasyr
di setiap malam, maka ia akan dihindarkan dari
kejelekan dunia dan akhirat”.
Wahai Ali: “Barang siapa membaca surat Al-
Baqoroh pada malam Jum’at, maka tampaklah
baginya cahaya antara langit ke 7 dan bumi
• Barang siapa membaca suratAl-Mulk, pada
malam Jum’at, maka Allah akan mengampuni
dosa-dosanya,dan dilindungi dari fitnah
(pertanyaan) kubur.
• Barang siapa yang membaca akhir surat Al-
Kahfi seraya tidur miring, maka Allah akan
membangun cahaya di kepala sampai
matakakinya
• Barang siapa yang membaca surat At-Thaariq
ketika akan tidur, maka Allah akan menulis
kebaikan baginya sebanyak bintang-bintang di
langit.
• Barang siapa yang membaca Al-Mulk
kemudian membaca: Yaa Allah, jagalah hamba
dengan agama Islam, baik dalam keadaan
berdiri, duduk, maupun tidur, ‘Yaa Allah
sesungguhnya aku berlindung padamu dari
kejahatan semua binatang yang mana engkau
adalah dzat yang menguasai ubun-ubun mereka
dan aku meminta kebaikan yang telah ada
dalam kekuasaanmu’. Maka Allah akan
melindunginya di Kejahatan jin, manusia, dan
hewan melata.
Wahai Ali: “Jika kau mempunyai hajat, maka
bacalah ayat kursi dan berdo’alah kepada Allah
dalam keadaan kesusahan dan kesulitan dan
bacalah: ’Wahai dzat yang maha hidup dan
maha tiada tuhan selain engkau, dengan
rahmatmu aku meminta perlindungan padamu,
maka ampunilah aku dan perbaikilah
keadaanku, serta berikanlah jalan keluar atas
kesusahanku’. Maka sesungguhnya Allah akan
melapangkan kesusahanmu dan memberi jalan
keluar atas Kesulitanmu serta memenuhi
kebutuhanmu”.
Wahai Ali: “Jika kau tertimpa suatu kesulitan
atau masalah , maka bacalah: ‘Maha suci
engkau wahai tuhanku, tiada tuhan selain
engkau, aku pasrah kepadamu, Engkau adalah
tuhan Arsy yang agung”.
Wahai Ali: “Perbanyaklah membaca do’a yang
telah Jibril ajarkan padaku, itu yang akan kekal
baik dalam agama, dunia dan di akhirat”.
Wahai Ali: “Jika kau melihat bulan sabit, maka
bertahlillah sebanyak 3 kali, dan bertakbirlah 3
kali dan bacalah, Allah Maha Besar, Maha
Mulya daripada apa yang aku khawatirkan dan
aku takutkan”.
Fasal: Perihal yang Bermacam-Macam
Wahai Ali: “Jika kau bertemu dengan muslim
yang lain, maka hendaknya kamu yang
mengucap salam terlebih dahulu, Niscaya Allah
akan menulis untukmu 20 kebaikan, dan
jawablah salam, niscaya Allah akan menulis 40
kebaikan bagi orang yang menjawab salam”.
Wahai Ali: “Takutlah untuk marah, karena
sesungguhnya marah dari syetan dan ia adalah
sejelek-jeleknya sesuatu yang ada pada dirimu
ketika kau marah”.
Wahai Ali: ”Takutlah akan do’a orang yang di
aniaya, karena sesungguhnya Allah akan
mengabulkan do’anya dan kalaupun ia kafir
maka kekufurannya akan kembali padanya”.
Wahai Ali: “Barang siapa yang memerintah
suatu kebaikan dan melarang suatu
kemungkaran, dan barang siapa yang selalu
jujur dalam urusannya, maka Allah tidak suka
untuk memurkainya, jika anak yatim menangis,
maka Arsy akan goncang, dan diserukan pada
Jibril. Wahai Jibril: ‘Perluaslah Neraka untuk
tempat orang yang membuat anak yatim
menangis, dan perluaslah surga untuk orang
yang membuatnya tertawa”.
Wahai Ali: “6 macam dari ummatku yang kelak
masuk surga:
1. Pemuda yang bertaubat
2. Orang yang bersedekah secara diam-diam
(samar)
3. Orang yang mendirikan Shalat Dhuha
4. Orang yang lebih rela kehilangan harta
daripada ketinggalan Shalat berjamaah satu kali
5. Orang yang mengalirkan air matanya karena
rasa takut pada Allah
6. Orang yang bersedekah dengan ulama”.
Wahai Ali: “Orang yang menuntun orang buta
dengan tangan kirinya, maka tangan kanannya
dalam tuntunan tangan kirinya”.
Wahai Ali: “Ketika manusia dalam keadaan
sekarat, maka ruas-ruas tulangnya saling
menyapa satu sama lain, seraya berkata, ‘Salam
Sejahtera untukmu, sesungguhnya aku telah
mati’. Begitu juga rambut Uban pada rambut
hitam”.
Wahai Ali: “Jagalah wasiatku sebagaimana aku
menjaganya dari Jibril yang diturunkan dari
Allah. Maha Suci Nama-nama-nya dan tiada
Tuhan selain dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar