Kamis, 17 April 2014

ADAB DALAM MAJELIS


(Kalam Al Habib Abdul Bari bin Syeikh
Alaydrus)
Dalam suatu rauhah yang dihadiri oleh Al-
Habib Abdul Bari’ bin Syeikh Alaydrus,
seorang munsyid membacakan sebuah
qosidah Al-Habib Abdulloh bin Alwi
Alhaddad. Setelah qosidah itu selesai
dilantunkan, berkata Al-Habib Abdul Bari’ bin
Syeikh Alaydrus: Jika ada seseorang yang
asyik berbicara pada saat dilantunkan suatu
qosidah yang digubah oleh Salaf, maka hal
itu akan berarti dia merasa yakin bahwa dia
punya omongan lebih baik dari kalam Salaf.
Atau bisa berarti dia menolak kalam tersebut.
Begitu juga jika seseorang asyik berbicara
pada saat yang lain lagi membacakan Fatihah
atau berdoa, maka hal itu menunjukkan
sesungguhnya dia tidak mau mendapatkan
pahala dari Fatihah atau doa yang dibacakan
itu.
Didalam hadits dikatakan : Jika ada
seseorang asyik berbicara ketika yang lainnya
sedang membaca Al-Qur’an, maka Alloh
menyuruh seorang Malaikat dan Malaikat
tersebut akan berkata kepada yang lagi asyik
berbicara, “Diamlah wahai musuh Alloh”,
sampai ia tidak bicara lagi. Jika ia masih tetap
berbicara, Malaikat tadi akan berkata
kepadanya, “Diamlah wahai orang yang
sungguh dibenci oleh Alloh”, sampai ia
berhenti berbicara. Jika ia masih juga tetap
berbicara, Malaikat itu akan berkata
kepadanya, “Diamlah wahai orang yang
sungguh dilaknat oleh Alloh”. Kalam
Rasululloh SAW bersesuaian dengan Al-
Qur’an. Begitu juga dengan kalam Salaf
bersesuaian mengikuti kalam Rasululloh SAW.
Karena mereka tidaklah berbicara kecuali
dengan ijin robbani. Begitulah ilmu tidak akan
bisa didapatkan kecuali dengan adab maka
beradablah kalian…beradablah…
[diambil dari kitab Bahjatun Nufus fi kalam Al-
Habib Abdul Bari' bin Syeikh Alaydrus,
disusun oleh Al-Habib Muhammad bin Saggaf
bin Zain Al-Hadi, hal. 84-85]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar