Salah seorang Habaib bermarga Alaydrus di Jakarta, beliau yang masih terhitung keluarga Az-Zahid Al-Habib Ali bin Ja'far Alaydrus (Habib Ali Batu Pahat) pernah bercerita bahwa ketika dirinya masih muda, beliau diajak ayahnya untuk mengunjungi Al-Quthub Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf (Jeddah) dan memerintahkan dirinya untuk berguru kepada Habib Abdul Qadir.
Namun beliau menolak sebelum Habib Abdul Qadir menunjukan karamahnya secara langsung pada saat itu juga, sebab beliau ingin membuktikan kabar orang-orang yang mengatakan Habib Abdul Qadir adalah Quthub saat ini (maksudnya masa itu).
Pada saat itu kebetulan mereka mengobrol sambil menyantap hidangan roti kering. Lalu melintaslah kawanan burung di luar jendela. Habib Abdul Qadir kemudian memanggil burung-burung tersebut, dan atas izin Allah, burung-burung itu datang kepada Habib Abdul Qadir, mendekat dan diam di sisinya. Setelah Habib Abdul Qadir memberi mereka makan roti, mereka disuruh terbang kembali dan mereka pun terbang.
Melihat kejadian itu, tanpa bicara apapun lagi beliau (Habaib bermarga Alaydrus) langsung menyerahkan dirinya kepada Habib Abdul Qadir dan menjadi muridnya hingga sang guru wafat pada tahun 2010.
(Sumber cerita dari Al-Ustadz Muhammad Ramdhani bin Utsman Al-Habsyi, Mudirul Ma'had Darul Faqih, Bandung pada saat memberikan kajian kitab Jami Karamatul Aulya pada tanggal 7 April 2016 di Majelis Sayyidul Wujud, Cimahi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar