MIN AULIYA'ILLAH
Seorang wali dapat mengetahui Ajal Seseorang dengan Pemberitahuan Allah
Oleh: Habib Musthofa Aljufri
Di musim haji tahun 90-an, alMaghfur lahuAbuyaSayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani,seperti biasa, menerima kedatangan tamu-tamu dari Indonesia-sebuah bangsa yang sangat mencintai dan menghormati para ulama' bahkan, mayoritas tamu beliau berasal dari bumi pertiwi ini.
Diantara mereka, ada seorang kiai dari Pasuruan Jawa Timur ditakdirkan bisa bertemudengan beliau. Nama kiai tersebut adalah KH. Ahmad Qusyairy.
Pada suatu waktu, alMaghfur lahu memanggil KH. Ahmad Qusyairy ini secara khusus. Biasanya beliau melayani tamu khusus/istimewa di waktu pagi atau siang hari.
Saat ini, KH. Ahmad Qusyairy menghadap alMaghfur lahu dengan ditemani oleh salah seorang santri beliau sebagai penerjemah untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
Ditengah-tengah pembicaraan itu, alMahfur lahu bertanya kepada santri yang menemani KH. Ahmad Qusyairy: "Wahai fulan, sebut saja Munif.apa kamu mengenal kiai ini?Si santri menjawab dengan polos? "Iya, saya tahuAbuya. Ia adalah pengasuh pondok pesantren. Ia juga guru kakak saya di Pasuruan sana". alMagfhur lahu berkata: "Bukan itu maksud saya". Memang betul ia seorang kiai yang alim, wara', dan min auliyaillah, tidak banyak yang mengetahuinya. Tetapi sayang, tidak lama lagi, ia akan meninggalkan kita."
Sang santri tidak mengerti maksud dari ucapan "tidak lamalagi, ia akan meninggalkan kita". Yang ia pahami, KH. Ahmad Qusyairy itu akan segera pulang ke Indonesia, dan tidak akan lama lagi ia akan meninggalkan Mekkah. Seperti umumnya para jama'ah haji. Baru setelah dua atau tiga hari dari pembicaraan itu, ucapanAbuyaitu menemukan jawabannya.Saat itu, tibalah waktu wukuf di Arofah dan mabit di Mina.
Pada hari pertama, di saat para jamaah haji berada di Mina untuk melontar jumroh sekaligus mabit, maka terjadilah tragedi terowongan Mina, yang dikenal denganterowongan "Mu'aishim" di mana ribuan jamaah haji saling berdesak-desakan, hingga tidak sedikit dari mereka yang menghembuskannafas terakhir lantaran kekurangan oksigen dan terinjak-injak. Dan, diantara mereka yang menjadi korban adalah Kiai Ahmad Qusyairy ini.Innalillahi wa inna ilaihi roji'un,
Subhanallah wa masyaallah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar