Selasa, 02 Februari 2016

Sultan Murad dan Wali mastur

"WALI ALLAH YG TERSEMBUNYI"
(Hikmah)

.

Cerita ini diambil dari buku harian Sultan Murad IV. Di dalam buku hariannya itu diceritakan bahwa suatu malam sang Sultan Murad merasa sangat gelisah dan galau, ia ingin tahu apa penyebabnya.

Maka ia pun memanggil kepala pengawalnya dan mengatakan bahwa ia akan pergi keluar dari istana dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Sesuatu yang memang biasa beliau lakukan.

Sultan murad berkata: "Mari kita keluar, kita blusukan melihat keadaan rakyatku".

Mereka ia pun pergi, udara saat itu sangat panas. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah.

Maka Disentuh lelaki itu dan dibangunkan oleh Sultan murad, ternyata lelaki itu telah wafat.

Orang-orang yang lewat di sekitarnya tidak ada yang peduli dengan Keadaan mayat lelaki tersebut.

Maka Sultan murad yang saat itu menyamar sebagai rakyat biasa, Memanggil mereka yang saat itu lewat.

kemudian mereka bertanya kepada sultan: "Ada apa? Apa yang kau inginkan?".

Sultan menjawab: "Mengapa orang ini wafat tapi tidak ada satu pun diantara kalian yang ngurus dan membawa kerumahnya? Siapa dia? Dan dimana keluarganya?"

Mereka berkata: "Orang ini Zindiq, pelaku maksiat, dia selalu minum khamar (mabuk mabukan) dan selalu berzina dengan pelacur".

Sultan menjawab: "Tapi . . bukankah ia juga Umat Rasulullah Muhammad SAW? Ayo angkat dia, kita bawa ke rumahnya".

Maka Mereka mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya.

Ketika sampai di rumahnya, saat istri lelaki tersebut mengetahui suaminya telah wafat, ia pun sedih dan menangis. Tapi orang-orang langsung pada pergi semua, hanya sang Sultan dan kepala pengawalnya yang masih tinggal dirumah lelaki itu.

Kemudian Sang Sultan bertanya kepada istri laki-laki itu: "Aku mendengar dari orang-orang disini, mereka berkata bahwa suamimu itu dikenal suka melakukan kemaksiatan ini dan itu, hingga mereka tidak peduli akan kematiannya, benarkah kabar itu".?

Maka Sang istri menjawab: "Awalnya aku menduga seperti itu tuan. Suamiku setiap malam keluar rumah pergi ke toko minuman keras (khamar), kemudian membeli sesuai kemampuannya. Ia bawa khamar itu ke rumah, kemudian membuangnya ke dalam toilet, sambil berkata: "Alhamdulillah Aku telah meringankan dosa kaum muslimin".

Suamiku juga selalu pergi ke tempat pelacuran, memberi mereka uang dan berkata kepada Sipelacur: "Malam ini merupakan jatah waktuku, jadi tutup pintumu sampai pagi, jangan kau terima tamu lain!".

Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: "Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa pemuda-pemuda Islam".

Tapi, orang-orang yang melihatnya mengira bahwa ia selalu minum minuman keras (khamar) dan melakukan perzinahan. Dan berita ini pun menyebar di masyarakat.

Sampai akhirnya suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku: "Kalau nanti kamu mati, maka tidak akan ada kaum muslimin yang akan memandikan jenazahmu, Dan tidak ada yang akan mensholatimu, tidak ada pula yang akan menguburkanmu".

Ia hanya tertawa, dan menjawab: "Janganlah takut wahai istriku, jika aku mati, aku akan disholati oleh Sultannya kaum muslimin, oleh para Ulama dan para Auliya Allah".

Maka, Sultan Murad pun menangis, dan berkata: "Benar apa yang dikatakannya, Demi Allah, akulah Sultan Murad Itu, dan besok pagi kita akan memandikan suamimu, mensholatinya dan menguburkannya bersama² masyarakat dan para ulama".

Akhirnya jenazah laki-laki itu besoknya dihadiri oleh Sultan Murad, dan para ulama, para syeikh dan juga seluruh warga masyarakat....!!

"Subhanallah"

Terkadang kita suka menilai orang dari apa yang kita lihat dan kita dengar dari omongan orang orang. Andai saja kita mengetahui apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang, niscaya pasti kita akan menjaga lisan kita dari membicarakan orang lain...

*******
Sumber. buku harian Sultan Murad IV (Sultan Turki Utsmani, memerintah Sep 1623 - Feb 1640) yang berbahasa arab.

قصة من مذكرات السلطان مراد الرابع .. يقول أنه حصل له في هذه الليلة ضيق شديد ليعلم سببه فنادى لرئيس حرسه وأخبره وكان من عادته تفقد الرعية متخفيا. فقال لنخرج نتمشى قليلا بين الناس.فساروا حتى وصلوا حارة متطرفة فوجد رجلا مرميا على الأرض فحركه السلطان فإذا هو ميت والناس تمر من حوله لا أحد يهتم. فنادى عليهم تعالوا وهم يعرفونه . قالوا ماذا تريد؟ . قال : لماذا هذا الرجل ميت ولا أحد يحمله من هو؟ وأين أهله؟ قالوا هذا فلان الزنديق شارب الخمر وزاني . قال أليس هو من أمة محمد عليه الصلاة والسلام؟ . فاحملوه معي إلى بيته ففعلوا ..ولما رأته زوجته أخذت تبكي وذهب الناس وبقي السلطان ورئيس.الناس تقول عنه كذا وكذا حتى أنهم لم يكترثوا لموته ؟ قالت : كنت أتوقع هذا . . إن زوجي كان يذهب كل ليلة للخمارة يشتري ما استطاع من الخمر ثم يحضره للبيت ويصبه في المرحاض ويقول أخفف عن المسلمين.

وكان يذهب إلى من تفعل الفاحشة يعطيها المال ويقول هذه الليلة على حسابي اغلقي بابك حتى الصباح ويرجع يقول الحمد لله خففت عنها وعن شباب المسلمين الليلة. فكان الناس يشاهدونه يشتري الخمر ويدخل على المرأة فيتكلمون فيه. وقلت له مرة إنك لو مت لن تجد من يغسلك ويصلي عليك ويدفنك من المسلمين .. فضحك وقال لا تخافي سيصلي عليّ سلطان المسلمين والعلماء والأولياء.

فبكى السلطان مراد وقال : صدق والله أنا السلطان مراد وغدا نغسله ونصلي عليه وندفنه ..وكان كذالك فشهد جنازته مع السلطان العلماء والمشايخ والناس ..

سُبحان الله..

نحكم علي الناس بـما نراه ونسمعه من الآخرين ..
ولو كنا نعلم خفايا قلوبهم لحرسنا ألسنتنا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar