Berita Gembira tentang Sayyidina Mahdi 'alayhissalam pada 10 Hari Terakhir Ramadhan 1428H
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Rabu, 3 Oktober 2007, setelah Sholat Subuh
Fenton, Michigan
A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Nawaytul Arba'in, nawaytul i'tikaf, nawaytul khalwah, nawaytul 'uzlah, nawaytur riyadah, nawaytus suluuk lillaahi ta'aala l-'aazhim fii hadzal masjid
[Catatan pribadi, bukan transkripsi resmi; bila ada kesalahan adalah kesalahan penulis]
Kita kini berada di 10 hari terjahir di bulan Ramadhan. We spoke in the 1st 10 days of this Ramadan, about Sayyidina Mahdi 'alayhissalam, and also in the 2nd 10 days.
Pada 10 hari terakhir ini, ada persiapan-persiapan bagi Sayyidina Mahdi 'alayhissalam untuk menerima rahasia-rahasia Qur'an Suci. Beliaulah kunci bagi setiap rahasia, setiap samudera, setiap Kitab Suci. Beliau mewarisinya dari sang Nabi, Sayyidina Muhammad sallallahu 'alayhi wa aalihi wasahbihi wasallam.
Segera ibadah beliau diterima, setiap orang yang ada dalam hadirat beliau, terutama mereka yang menunggu kehidupan damai dimasa Mahdi, dan pada masa Sayyidina 'Isa 'alayhissalam; mereka akan menerima satu cahaya [dari rahasia-rahasia itu] yang akan berfungsi sebagai kendaraan bagi kenaikan mereka masing-masing ke Hadirat sang Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam.
Amrul Islam (The Matter of Islam religion) sedang berdatangan ke orang-orang dengan tingkat pemahaman terendah. Setiap Muslim kini sibuk dengan kehidupan mereka sehari-hari, lupa dan tidak mencari kehidupan relijius. Sehingga menuju ke titik terendah, kini itu akan naik dengan sangat cepat, tidak lagi menunggu dalam jangka hari, minggu, bulan atau pun tahun. Ini merupakan sebuah bagian dari persiapan dalam hati/qalbu mereka untuk menerima pengetahuan, bagi mereka yang akan hidup pada masa Sayyidina Mahdi dan Sayyidina 'Isa 'alayhimassalaam.
Sayyidina Mahdi alayhissalam mempunyai 7 orang Menteri, yaitu:
1. Syahaamatul Fardaani
2. Yuusuf as-Shiddiiq
3. 'Abdur-Rauf al-Yamaaniy
4. Imaamu 'l-'Aarifiin Amaanu 'l-Haqq
5. Lisaanu l'-Mutakallimiin 'Awnullaah as-Sakhaawii
6. 'Aarifu 't-Thayyaar al-Ma'ruf bi Mulhaan
7. Burhaanu l-Kuramaa' Sulthanul Awliya' Ghawth il-Anaam
Ketujuh Menteri ini sekarang sedang diberikan otoritas untuk melihat ke hati semua orang siapa yang akan berada pada masa Mahdi 'alayhissalam. Bukan tugas mereka untuk melihat ke mereka yang akan meninggal dunia, hal itu merupakan tanggung jawab yang lainnya untuk melaksanakan tugas itu. Ketujuh Menteri ini melihat ke hati mereka yang akan ada [hidup pada masa Mahdi dan/atau 'Isa], untuk download (ke hati/qalbu mereka) semua informasi dan pengetahuan ma'rifatullah ini ke hati/qalbu mereka. Ketujuh Menteri ini akan menyiapkan sebisa mungkin sehingga mereka yang akan hidup itu dapat menerima Rahasia-rahasia Qur'an Suci [1], yang akan diwahyukan kepada Nabi Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam, kemudian dari beliau ke Sayyidina Mahdi 'alayhissalam, kemudian darinya ke 7 Menteri, kemudian dari 7 Menteri ini ke Awliya'ullah, kemudian dari Awliya'ullah ke para murid mereka.
Informasi ini akan diberikan berdasarkan ukuran dari kapasitas hati/qalbu. Ini seperti landasan terbang di bandara, setiap jurusan ada landasan terbangnya. Ketujuh Menteri ini akan menyiapkan landasan terbang bagi para murid, ke setiap jurusan, ada kendaraan yang mendarat dan membawa pengetahuan bagi setiap orang. Tiap orang akan mempunyai pengetahuan berbeda, pengetahuan pada tiap orang ini akan terefleksi ke orang-orang sekitar mereka, orang-orang yang mereka temui, atau bicara. Dan pengetahuan ini akan terefleksi bahkan tanpa perlu mereka bicara.
Persiapan-persiapan ini untuk menerima Rahasia-rahasia Qur'an Suci yang akan menyiapkan mereka untuk Ma'arij, kenaikan mereka ke maqam masing-masing. Di bulan ini, pada Perkumpulan Awliya'ullah ( Diwanu l'Awliya'), di Hadirat sang Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam, Sayyidina Mahdi sudah diberikan otorisasi untuk memulai prosedur tersebut.
Sayyidina Mahdi mempunyai 40 khalifah, dan 59 deputi, sehingga total ada 99 Nama, sebagai manifestasi/perwujudan/tajalli dari 99 Nama Allah (Asmaul Husna)
Ke-99 Nama ini (deputi dan khalifah) disarikan oleh Grand-GrandShaykh Sharafuddin Daghestani [2], dari Qura'n Surah Al-An'aam. Beliau mendorong keluar nama mereka dari Surat tersebut selama 3 bulan. Hal itu sangatlah berat karena beliau mempunyai masalah hati (penyakit secara fisik .penj). Setelah itu, beliau memberikan daftar nama ini kepada pewarisnya, Grandshaykh 'Abdullah Faiz ad-Daghestani, dan kemudian diberikan kepada Mawlana Shaykh Nazim 'Adil Al-Haqqani.
[Penulisan terganggu]
Mawlana Shaykh Nazim berpidato didepan para Khalifah dan Deputi ini tentang rahasia Qur'an Suci. Mawlana Shaykh Nazim berbicara mengenai pentingnya membersihkan ego dan pentingnya ittiba' (mengikuti).
Dalam pertemuan ini, semua orang-orang spiritual, mereka hadir dan duduk dalam pertemuan ini supaya dilengkapi dan siap untuk bergaul dengan orang-orang untuk bersiap pada masa Mahdi alayhissalam.
Ramadhan ini, Mahdi 'alayhissalam, sudah diberitahukan perihal kemunculannya di dunia ini, dan tentang apa yang akan terjadi di masa mendatang, untuk membawa keadilan dan kedamaian ke seluruh dunia tanpa peperangan. Allah SWT telah menyiapkan beliau dengan kekuatan rahasia tersembunyi yang begitu besarnya, sebuah energi yang melampaui semua bentuk energi yang kita pahami. Energi ini bukanlah berasala dari energi duniawi namun energi Surgawi dari Jibril 'alayhissalam. Dan kami sudah pernah menjelaskannya dengan detil.
Energi itu diletekkan tasarruf beliau (kendali/kontrol), jadi setiap jengkal tangan dimuka bumi akan berada dibawah kendali dan perintah beliau, secara fisik. Mahdi memberikan otorisasi kepada Mawlana Shaykh Nazim untuk bekerja pada hati/qalbu manusia.
Hasilnya, ada sebuah perayaan sangat besar dan kebahagiaan dalam Surga, bahwa semua penderitaan dan pertumpahan darah akan hilang, sementara keadilan dan kedamaian akan muncul. Ada sebuah parade Kebahagiaan, ini dibukakan kepada Sayyidina Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam, dan kemudian dari beliau dibukakan kepada Sayyidina Mahdi 'alayhissalam, dan lalu ke Awliya'ullah. Mereka pergi ke parade ini yang membuat orang-orang merasa lebih baik. Because its happiness is reflected on earth.
Banyak perubahan akan terjadi. Negara-negara lama akan hilang dan negara-negara baru akan bermunculan dengan rakyatnya yang damai.
Allah mewahyukan kepada Sayyidina Mahdi alayhissalam bahwa beliau akan menghabiskan waktu selama 7 tahun berada di Bumi bersama 7 orang Menteri. Setiap tahun selama masa pemerintahan beliau, satu dari para Menteri akan meninggal dunia. Sayyidina Mahdi sudah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi.
Inilah secara singkat apa yang terjadi. Ada perayaan sangat besar di Surga, para malaikat melafalkan tasbih:
* Subhana Dzil 'Izzati wal Jabaruut
* Subhana Dzil Qudrati wal Malakuut
* Subbuuhun Quddusun Rabbuna wa Rabbul Malaaikati war Ruuh
Tasbih ini dilafalkan dalam musik bermelodi Surgawi. Ketujuh buah Surga turut merayakan. Kursi Surgawi dihiasi, dan Singgasana sudah dibuka bagi Sayyidina Mahdi alayhissalam. Jika Musik Surgawi itu didengar oleh orang-orang, mereka akan terbang tanpa sayap dari Bumi ke Surga; dan semua gelombang elektromagnetik ini berasal dari refleksi tasbih para malaikat. Yang para ilmuwan temukan mengenai getaran dan gelombang adalah berasal dari tasbih para malaikat. Ketika Mahdi 'alayhissalam muncul, semuai musik Surgawi akan didengar oleh semua orang ini, orang-orang yang akan berada dimasa tersebut; dan mereka akan melihat diri mereka duduk diatas kuda yang dapat terbang dan membawa mereka kemana pun; untuk membawa kebahagiaan dimuka bumi.
Inilah pembukaan bagi 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Bihurmatil Habib Bihurmatil Faatihah!
Footnotes:
[1] Rahasia-rahasia Qur'an Suci disebutkan oleh Mawlana Shaykh Hisham pada sohbet-sohbet lain sebagai Khaamisul Quran, Qur'an Suci kelima, didalamnya terdapat rahasia-rahasia Qur'an
[2] Grand-GrandShaykh Sharafuddin Dagestani adalah seorang 'Aalim yang besar dan Sufi pada masa kekuasaan Utsmani. Grandshaykh 'Abdullah Faiz Daghestani adalah murid utama beliau. Lalu Grandshaykh 'Abdullah Faiz Daghestani memberikan kepada penerusnya Mawlana Shaykh Nazim 'Adil Al-Haqqani, Mursyid Tariqah Naqsybandi 'Aliyyah yang masih hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar