Senin, 01 Februari 2016

Rahasia Tirakat,Riyadoh &Mujahadah,

"Siapa yang tirakat , pasti berhasil"
Bagi kaum sarungan / santri pondok pesantren , istilah tersebut adalah hal yang tidak asing,bahkan kesemua itu adalah tradisi bagi santri yang ingin sukses dalam mencari ilmu yang bermanfaat dan barokah setelah lulus dari pesantren

Orang orang dulu , orang tua kita terutama orang  jawa psti sering dengar istilah tirakat ..

Akan saya urai tentang pentingnya 3 hal di atas dalam mencari ridha Allah,baik bagi para pencari ilmu atau pengikut thariqat/ tassawuf...
 
Secara umum 3 hal di atas adalah cara atau metode untuk memerangi hawa nafsu yg buruk, ego pribadi , seperti sifat pemarah , dll..

Dasar melakukan tirakat,riyadoh bisa merujuk pada hadits ini..
من ترك شيئاً لله عوضه الله خيراً منه

Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan mengganti baginya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang ia tinggalakan.

Kata "meninggalkan sesuatu karena Allah"  dalam hadits di atas bisa masuk dalam kategori bertirakat, contoh nya tirakat dg tidak tidur malam hari,tirakat dg tidak makan nasi, atau tidak mkan makanan yang bernyawa,
Ini meninggalkan sesuatu karena Allah,
Kemudian "Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik" maksudnya disini  yaitu berhasil apa yg di cita citakan, jika cita cita dan tujuannya untuk melawan hawa nafsu,maka insyaAllah berhasil, jika cita citanya agar bersih hatinya juga insyaAllah berhasil.

Lanjut...
Pada hakikatnya laku tirakat merupakan proses yang bertujuan untuk sebagai berikut...
1.Membersihkan hati dan batin agar lebih tulus dan ikhlas.
2.Memahami hakikat hidup wira’i (sederhana)
3.Menjaga keintiman dengan yang Maha Kuasa
4.Mengurangi kekhawatiran kehilangan duniawi

Di antara laku tirakat untuk meningkatkan kemampuan batin, yaitu sebagai berikut:
1.Mutih
Mutih merupakan puasa menahan lapar dan dahaga mulai dari fajar hingga waktu magrib/tenggelamnya matahari (suruping srengenge). Pada saat menjalani puasa ini. Orang yang mengamalkannya harus berbuka dan sahur dengan makanan yang tawar. Dengan kata lain tidak boleh ada penyedap rasa. Jika makan nasi maka harus nasi saja. Tanpa lauk. Tidak boleh ditambahi garam, kecap, apalagi penyedap rasa. Begitu pula minumnya pun harus air putih/ air bening. Bukan air yang mempunyai rasa seperti teh atau susu.  Dengan melakukan puasa ini, tubuh Anda geteran energinya minimal akan sama dengan getaran energi jin.

2.Ngeruh/nyirih
Puasa ngeruh atau nyirih merupakan tirakat puasa yang harus menjaga pantangan tidak boleh makan atau minum sumber-sumber bernyawa. Sebab apapun yang bernyawa itu mengandung nafsu. Tujuan puasa nyirih atau ngeruh ini adalah mengendalikan nafsu.

3.Ngebleng
Ngebleng disebut juga sebagai penghentian kebiasaan duniawi, demi mencapai tingkat perenungan tertinggi pada diri manusia. Pantangan dalam tirakat ini yaitu makan, minum, tidur, keluar rumah, bersenggama, menyalakan api, dan berada di tempat terang. Ada baiknya orang yang melakukan amalan ini memperhatikan aspek fisik dan psikologisnya.

4.Jejeg
Jejeg berarti lurus. Atau tegak. Pada saat melakukan tirakat ini, orang yang mengamalkannya tidak boleh menekuk kakinya. Kecuali untuk tujuan shalat dan buang hajat.
Ini pernah di lakukan oleh seorang sufi besar dari timur tengah(saya lupa namanya. Hehe ) , yang tiap hari memandang ke atas langit hingga kornea matanya sangat merah

5.Lelana
Tirakat lelana biasa disebut juga tirakat mengembara. Pada saat melakukan tirakat ini tidak boleh menunggangi kendaraan apapun. Harus terus berjalan menuju ke tempat tujuannya (biasanya ke makam keramat).  Tidak boleh makan dari hasil meminta-minta. Pernah di lakukan oleh sulthanul aulia syaikh naziem dan Mbah As'ad syamsul arifin jawa timur

Secara khusus hujatul Islam, Imam Ghazali pernah menelitinya, menyangkut proses dari benih hingga menjadi nasi yang ternyata memerlukan campur tangan/bantuan banyak orang. Nah, dengan ngrowot berarti meniadakan, minimal mengurangi ketergantungan terhadap makhluk. Sekaligus memahamkan kepada kita bahwa bahan makan yang diberikan Tuhan itu banyak sekali, tidak hanya beras. Dengan begitu, orang yang telah selesai menjalankan laku ngrowot, akan bertambah tebal keimanan dan keyakinan terhadap kehendak dan kuasa Tuhan.

Mujahadah juga tidak jauh beda dg tirakat /riyadoh karena inti/tujuanya nya adalah sarana melawan,memerangi hawa nafsu,ego diri..Jenis nya juga hampir mirip dg tirakat, yaitu Uzlah,Diam,lapar,dan tidak tidur pada malam Hari..

1 komentar: