Selasa, 23 Februari 2016

Sodaqah memanjangkan umur

Kisah Anak Muda Yang Tidak Dicabut Nyawanya
Oleh Malaikat...

Posted by: Imam Muda

Kisah Anak Muda Yang Tidak Dicabut Nyawanya.
Oleh Sebuah kisah yang akan membuka mata kita
tentang kebesaran Allah Taala yang tiada tolak
bandingnya.

Hayati kisah ini dan sama-sama kita
mengambil pengajaran dari cerita ini.

Kematian adalah hak Allah Swt, tanpa mampu kita
menolaknya secara haqiqi apapun jika Allah
berkehendak, dan juga maju mundurnya
kematian adalah hak Allah Swt.

Tetapi, ada satu perkara yang mampu membuat
kematian di tunda oleh-Nya. Lalu bagaimana
caranya dan mengapa itu boleh terjadi?

Berikut ini
sebuah contoh kisah yang benar – benar terjadi
pada masa kenabian Ibrahim as.

Suatu hari, Malaikal Maut mendatangi Nabi Allah
Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang
tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya
Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan
melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak
akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti
itu, Malaikal Maut pergi meninggalkan Nabi Allah
Ibrahim.
Hampir saja Nabi Allah Ibrahim tergerak untuk
memberitahu anak muda tersebut, untuk
menyegerakan pernikahannya malam iti juga
dan memberitahu tentang kematian anak muda itu
besok.

Tapi langkahnya terhenti. Nabi Allah
Ibrahim memilih ‘kematian’ tetap menjadi rahasia
Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat
dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap
bisa melangsungkan pernikahannya.

Hari berganti
hari, minggu berganti minggu, bulan berganti
bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah
Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang
umurnya.

Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah
Ibrahim bertanya kepada Malaikal Maut, apakah
Kau berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan
bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai
besok pagi?

Malaikal Maut menjawab bahwa dirinya memang
akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi
Allah menahannya.

“Apa gerangan yang membuat Allah menahan
tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda
tersebut, dulu?”

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang
pernikahannya, anak muda tersebut
menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan
ini yang membuat Allah memutuskan untuk
memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga
engkau masih melihatnya hidup.”

Kematian memang di tangan Allah. justru itu,
memajukan dan memundurkan kematian adalah
hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam
Rasul-Nya, Muhammad Shallahu `Alaih bahwa
sedekah itu bisa memanjangkan umur.

Jadi, bila
disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda
kematian, itu adalah…sedekah.

Maka, tengoklah kanan – kiri anda, lihat – lihatlah
sekeliling anda. Bila anda menemukan ada satu –
dua kesusahan di depan mata anda.
Maka
sesungguhnya andalah yang perlu menghulurkan
pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu
ditampakkan oleh Allah untuk memanjangkan umur
anda.
Apakah anda bersedia menolongnya atau
tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar
memang Allah akan memanjangkan umur anda.

Lihatlah betapa mulia hati si pengemis ini. Kita
pula bagaimana?
Tidak ada seorang pun yang mengetahui bila
ajalnya akan tiba. Dan, tidak seseorangpun yang
mengetahui dalam keadaan apa ajalnya tiba.
Maka
mengeluarkan sedekah bukan saja akan
memperpanjang umur, melainkan juga
memungkinkan kita meninggal dalam keadaan
baik.

Bukankah sedekah akan mengundang cintanya
Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai
oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak
diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak
dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak
diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut
dalam keadaan husnul khatimah.

Mudah – mudahan Allah berkenan memanjangkan
umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk
mengejar ampunan Allah dan mengubah segala
kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian
yang pasti datang.

Wallahualam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar