Selasa, 03 Desember 2013

Larangan Mencari cari Kesalahan Dan Membicarakan Keaiban Orang Lain



Al-Imam al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad al-Haddad menyebutkan didalam kitabnya an-Nashoih ad-Diniyah wa al-Washoya al-Imaniyah

ﺍﻟﺘﺤﺬﻳﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺠﺴﺲ ﻭﺍﻟﺨﻮﺽ ﻓﻲ
ﻋﻴﻮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ
ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻓﺎﺣﺬﺭﻭﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺠﺴﺲ, ﻭﻫﻮ
ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻮﻗﻮﻑ ﻋﻠﻰ ﻋﻮﺭﺍﺕ ﺍﻟﻨﺎﺱ
ﺍﻟﻤﺴﺘﻮﺭﺓ, ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : )ﻭﻻ
ﺗﺠﺴﺴﻮﺍ( ( ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ:١٢(
ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ: ﻣﻦ ﺗﺘﺒﻊ
ﻋﻮﺭﺓ ﺃﺧﻴﻪ ﺗﺘﺒﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻮﺭﺗﻪ, ﻭﻣﻦ ﺗﺘﺒﻊ
ﻋﻮﺭﺗﻪ ﻳﻔﻀﺤﻪ ﻭﻟﻮ ﻓﻲ ﺟﻮﻑ ﺑﻴﺘﻪ..
)ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ-.ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ (
ﻭﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺴﺘﺮ ﻋﻮﺭﺍﺕ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ
ﻭﺍﻟﻜﻒ ﻋﻦ ﺫﻛﺮﻫﺎ ﻭﺇﺷﺎﻋﺘﻬﺎ, ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻰ: )ﺇﻥ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺤﺒﻮﻥ ﺃﻥ ﺗﺸﻴﻊ
ﺍﻟﻔﺎﺣﺸﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﻣﻨﻮﺍ ﻟﻬﻢ ﻋﺬﺍﺏ
ﺃﻟﻴﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ ( (ﺳﻮﺭﺓ
ﺍﻟﻨﻮﺭ:١٩(
ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ: ﻣﻦ ﺳﺘﺮ
ﻣﺴﻠﻤﺎ ﺳﺘﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ.
)ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ ﻭﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ
ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ﻭﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ(
ﻭﻻﻳﻜﺜﺮ ﺍﻟﺨﻮﺽ ﻓﻲ ﻋﻴﻮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ
ﻭﺫﻛﺮ ﻣﺴﺎﻭﻳﻬﻢ ﻭﻛﺸﻒ ﻋﻮﺭﺍﺗﻬﻢ ﺇﻻ
ﻛﻞ ﻣﻨﺎﻓﻖ ﻣﻤﻘﻮﺕ.
ﻭﺍﻟﺬﻱ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺇﺫﺍ ﺭﺃﻯ ﻣﻦ
ﺃﺧﻴﻪ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﻋﻮﺭﺓ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﺮﻫﺎ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺃﻥ ﻳﻨﺼﺤﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺮ ﺑﻠﻄﻒ ﻭﺷﻔﻘﺔ.
ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻋﻮﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻓﻲ
ﻋﻮﻥ ﺃﺧﻴﻪ) .ﺣﺪﻳﺚ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ
ﻣﺴﻠﻢ ﻭﺍﻷﺭﺑﻌﺔ)

Larangan Mencari-cari_Kesalahan Dan Membicarakan Keaiban Orang Lain Hendaklah kalian menghindari tajassus, yakni mencari-cari keaiban orang lain yang tertutup. Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain.”
(Surah al-Hujuraat:12)

Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ bersabda, “Barangsiapa yang mencari-cari keburukan saudaranya maka Allah pasti mencari-cari kesalahannya dan barangsiapa yang mencari-cari keburukan saudaranya nescaya Allah akan membuka keaibannya sekalipun -keaiban itu- didalam rumahnya sendiri.”
(Hadits riwayat: at-Tirmidhi dan Ibnu Hibban)

Hendaklah kalian juga selalu menutup keburukan orang-orang Islam, tidak menyebut-nyebutnya dan menyebarluaskannya. Allah Ta'ala berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.”
(Surah an-Nuur: 19)
Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪﻭﺳﻠﻢ bersabda,
“Barangsiapa yang menutup (keaiban) seorang Muslim maka Allah pasti menutupi keaibannya didunia dan di akhirat.”
(Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud,at-Tirmidhi, an-Nasa`i dan Ibnu Majah)

Tidaklah yang sering membicarakan keaiban orang lain, menyebut-nyebut kesalahannya dan membuka keburukannya kecuali orang-orang munafik yang dimurkai.

Kemudian wajib bagi seorang Muslim apabila melihat suatu keburukan saudaranya yang muslim, untuk menutupinya di samping menasihatinya secara rahsia dengan lemah lembut dan kasih sayang. Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dan Allah selalu menolong hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Muslim dan empat ashhab as-Sunan)

* Dipetik dari kitab Mukhtasor an-Nashoih ad-Diniyah wa al-Washoya al-Imaniyah
(Ringkasan dari kitab an-Nashoih ad-Diniyah wa al-Washoya al-Imaniyah) oleh Syaikh Muhammad Nuruddin Marbu al-Banjari al-Makki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar