Selasa, 03 Desember 2013

HABIB SYAIKHON BIN MUSTHOFA ALBAHAR


( Kelakuan Nyeleneh seorang
Wali )
Saya penasaran ingin sekali
berjumpa dengan Habib
Syaikhon bin Mustofha Al
bahar, ada cerita- cerita
menarik yang saya dengar dari
guru guru dan teman teman
saya yang pernah berjumpa
dengan beliau bahwa ,beliau
seorang ulama min Awliyaillah
yang Mazdub . Kelakuan yang
sering diperlihatkan memang
terasa aneh dan ganjil diluar
kebiasaan manusia (khorikul
a’dah ) bagi pandangan mata
awam kita. Sebut saja ketika
Habib Syaikhon menghadiri
Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW pada saat
Mahalul qiyam sedang
berlangsung , Habib Syaikhon
hanya duduk dan nampak asyik
makan dan mengacak acak
hidangan yang ada di
hadapannya. Para jamaah
terperanjat di buatnya namun
bagi yang mengerti dan
memahami beliau hal tersebut
di diamkan saja dan tak ada
satupun jamaah yang
menegurnya. Dan yang lebih
mengherankan lagi sewaktu
adzan magrib berkumandang
tepat di depan Musholla Habib
Syaikhon membawa gitar dan
teriak teriak di saat jamaah
akan melangsungkan sholat
maghrib, tentu saja hal ini
membuat marah sang Marbot
Mushollah dengan lantang
sang Marbot mencaci maki
Habib Syaikhon habis habisan.
Tiba tiba Habib Syaikhon
menjepit leher Marbot tersebut
dan di benamkan kedalam
ketiaknya, dan tiba tiba marbot
tersebut menangis sambil
mengatakan ” saya lihat
Mekkah….saya lihat Ka’bah dan
Marbot tersebut meminta maaf
kepada Habib Syaikhon.
Menurut seorang kerabat beliau
bernama Sania ibrahim , bahwa
untuk dapat bertemu dengan
Habib syaikhon mudah saja
asalkan punya niat yang baik
untuk bersilahturahim , karena
Habib Syaikhon sering
berpindah pindah tempat ,
kadang beliau ada di Makam
Ayahnya di Masjid Baidho di
lubang buaya jakarta timur dan
terkadang ada di Gang Nangka
Bintara 3, dan menurut cerita
kalau bertemu beliau akan di
sambut Khodam ( jin ) di depan
pintu dan hanya orang orang
yang sholeh dan punya niat
yang baik yang dapat
berjumpa dengan beliau dan
apapun kata kata Habib
Syaikhon dan kelakuan beliau
jangan di terjemahkan dan
diartikan seenaknya karena
yang tahu maksudnya hanya
Alloh swt.
Berbicara tentang sosok
Waliyulloh di jaman sekarang
memang sangat sulit di nalar
oleh akal sehat, Kalau jaman
dahulu sosok Waliyulloh dapat
di jumpai di setiap daerah
karena derajatnya di tinggikan
dan di tampakkan karomahnya
oleh Alloh SWT sebagai
“Himmatul Ummah” sosok
manusia yang mempunyai
kharisma dan karomah tinggi di
hadapan Ummat seperti kisah
perjuangan Wali songo tapi di
jaman sekarang Derajat dan
Karomah kewaliaan tidak
semua di tampakkan dan
banyak Para Waliyulloh
menutup diri dari pandangan
sifat manusia karena takut
terjadi Fitnah di tengah umat
karena kehidupan manusia
yang selalu berubah cendrung
kepada kehidupan duniawiyah
dan jauh dari ilmu agama. Ada
beberapa pendapat dari teman
teman saya yang mengangap
bahwa apa yang saya
ceritakan tentang Habib
Syaikhon mengada ada ,
mengandung Kufarat, tahayyul
akan tetapi bagi Waliyulloh
kemampuan tersebut bukanlah
sesuatu yang beliau cari itu
adalah anugrah alloh yang
diberikan kepada para
waliyulloh ,Karena mereka telah
melakukan pengembangan
potensi ruh dengan cara
melakukan amal khariqul ‘adah
(amal ibadah yang melampaui
lazimnya kesanggupan
manusia), lalu Allah pun
menganugrahkan kepada
mereka kemampuan khariqul
‘adah (kemampuan melakukan
sesuatu hal yang berada di luar
kemampuan lazimnya
manusia).
Teman teman saya yang
menolak karamah al-awliya’,
disebabkan mereka tidak
mengetahui persoalan ini
kecuali kulitnya saja. Mereka
tidak mengetahui perlakuan
Allah terhadap para wali.
Sekiranya orang tersebut
mengetahui hal-ihwal para wali
dan perlakuan Allah terhadap
mereka, niscaya mereka tidak
akan menolaknya. Penolakan
mereka terhadap karamah al-
awliya’, disebabkan oleh kadar
akses mereka terhadap Allah
hanya sebatas menegaskan-
Nya bersungguh-sungguh di
dalam mewujudkan kejujuran
(al-shidq); bersikap benar
dalam mewujudkan
kesungguhan sehingga meraih
posisi al-qurbah (dekat dengan
Allah). Sementara mereka buta
terhadap karunia dan akses
Allah kepada hamba-hamba
pilihan-Nya. Demikian juga
buta terhadap cinta
(mahabbah) dan kelembutan
(ra’fah) Allah kepada para wali.
Apabila mereka mendengar
sedikit tentang hal ini, mereka
bingung dan menolaknya.
karomah yang dimiliki para
Wali adalah merupakan
sesuatu perkara yang terjadi
diluar kemampuan akal
manusia biasa untuk
memikirkan atau
menciptakan .perkara itu
( karomah) diberikan Alloh
kepada hambanya yang sudah
terang kebaikannya
( shalehnya), setiap sikap
perbuatan dan ucapannya serta
keadaan hatinya selalu
bergerak sesuai dengan
tuntunan ajaran Islam yang
dibawa oleh Rosululloh SAW
baik dalam segi syaria’t atau
aqidah serta akhlaknya.
Oleh karena itu bagi Waliyulloh
dengan Karomahnya kadang-
kadang tampak keanehan-
keanehan baik dalam sikap
tindakan dan ucapan yang
tidak begitu saja mudah bagi
akal manusia biasa untuk
memahaminya. Sebagai contoh
karomah ialah seperti dapat
dilihat adanya peristiwa
Maryam yang disebut dalam
surat Ali Imron ayat 37, juga
peristiwa Ashabul Kahfi dalam
surat al kahfi ayat 25 dan tidak
berbeda pula halnya dengan
Karomah-karomah Para Habaib
dan Para Ulama yang saya
tulis tersebut seperti
karomahnya Al Habib Abduloh
bil Faqih yang selalu bertemu
langsung dengan Rosululloh
begitu pula dengan KH.Hamim
Djazuli (Gus Miek) yang
melakukan dakwahnya
ditempat hiburan malam/
diskotik begitupun dengan
Habib syaikhon al bahar.
Semoga Alloh dapat
mempertemukan saya dan
mungkin para muhibbin dengan
Habib Syaikhon Al bahar
sekedar mencium tangan dan
menjabat tangannya sebagai
rasa Mahabbah dan cinta
terhadap Ulama dan waliyulloh.
Wallohu a’lam
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar