Senin, 16 November 2015

ISMUL A'DZHAM

Dahsyatnya Berdoa dengan Ismu A’zham
(ILMU RAHSIA PARA ARIFFIN)

Banyak riwayat yang telah menukilkan tentang ismu A’zham. Jika doa dimulai dengan membaca ismu A’zham, pasti doa itu akan dikabulkan. Dan apabila doa dimulai dengan membaca asmaul husna, maka tidak usah ragu lagi bahwa doa itu akan dikabulkan. Dan banyak sekali riwayat yang menyebutkan tentang ketentuan Ismu A’zham. Ini adalah kebiasaan Allah swt.

Segala sesuatu yang bersifat rahasia, tentu memiliki cir-ciri tententu untuk berhubungan dengannya. Misalnya doa ketika malam Lailatul Qadar, ketika hari Jum’at dan doa tententu juga akan dikabulkan oleh Allah swt secara khusus.

Demikian juga tentang penemuan Ismu A’zham telah tertulis dalam banyak riwayat diatas. Dalam hadits lain juga disebutkan mengenai manfaat ayat-ayat tersebut.

Anas ra. meriwayatkan bahwa Rasullah saw bersabda “tidak ada yang dapat kekuatan dua ayat ini untuk mengalahkan kemungkaran dan kejahatan syaitan, yaitu dimulai dari ayat “waila hukum Ilahuw wahid”.

 Ibrahim bin Wasmah rah.a. berkata, “ayat-ayat ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit gila dan penyakit lainnya. Barangsiapa selalu menjaga bacaannya, maka ia akan terselamatkan dari bahaya, yaitu ayat: Al Baqarah : 163, 255, 286, - Al Araf : 54, 55, 56 - Al Hasyir: 22, 23, 24. Diriwayatkan bahwa semua ayat diatas, tertulis di Arsy Ilahi.

Ibrahim rah.a pun berkata, “Jika anak-anak terkena gangguan jin, maka tulislah ayat-ayat tersebut kepada mereka. “Allamah Syami rah.a. meriwayatkan bahwa, imam Abu Hanifah, berkata, “Ismu A’zham ialah Lafazh Allah.”

Juga ditulis bahwa ini pun pendapat Thahawi rah.a dan ulama yang lainnya. Bahkan para arifin (ketua ahli tasawuf) senantiasa memperbanyak bacaan lafazh Allah dalam zdikir mereka.

Sayyidu Thaifah Abdul Qadir Jaelani nawarullah marqadahu juga mengatakan bahwa Ismu A’zham ialah Lafazh Allah, dengan syarat ketika menyebutkan benar-benar hanya asma-Nya dalam lubuk hati kita, tanpa ada yang lainnya.

Beliau juga mengatakan kepada masyarakat awam; “Sebutkanlah nama Allah dengan penuh rasa Agung dan takut di dalam hati.” sesangkan bagi kalangan khusus, “Hendaklah mereka membayangkan kehadiran-Nya ketika menyebut nama-Nya.”

Dan kalangan yang lebih istimewa lagu, “Ketika membaca lafazh ini hendaklah tidak ada sesuatu selain Allah didalam hatinya.” Disebutkan bahwa di dalam al-Qur’an pun nama itu banyak sekali disebut. Bahkan ada yang menghitungnya mencapai 2630 kali.

Syaikh Ismail Farghani rah.a. berkata “saya sudah berusaha keras mempelajari Ismu A’zham ini, bahkan dengan sangat bermujahadah. Kami sering berhari-hari kelaparan dan sering pingsan karena laparnya. Pada suatu hari saya sedang duduk si masjid damsyik, tiba-tiba datanglah dua orang masuk ke masjid dan berdiri didekatku.

Sambil memandang mereka hati saya berkata, seakan-akan mereka adalah malaikat. Ia bertamya kepada kawannya “apakah kamu mau mempelajari Ismu A’zham?” jawab yang satunya “ya beritahukanlah aku ingin belajar” setelah saya merenungkan dan mendengarkan dengan seksama ia berkata “Lafazh itu ialah Allah”. Dengan syarat agar dibaca penuh ikhlas”

Syaikh Ismail berkata “Yang dimaksud dengan ikhlas ialah orang yang mengucapkan hendaknya membayangkan seakan-akan ia akan tenggelam didalam sungai, dan tidak seorangpun menyelamatkannya ketika itu. Lalu ayat ini diucapkan dengan benar-benar ikhlas” kondisi seperti inilah yang dikehendaki. Untuk mencapainya diperlukan kepandaian serta ketabahan yang luar biasa.

Dikisahkan ada seorang syaikh yang telah menguasai Ismu A’zham. Lalu datanglah seorang fakir ingin mempelajari Ismu A’zham dariya. Ia memohon, “ajarilah saya Ismu A’zham” Syaikh pun berkata kepada si fakir, “Kamu bukanlah ahlinya.” Si fakir menjawab, “Saya, salah seorang ahlinya” Sahut Syaikh “Baiklah sekarang pergilah kesana. Jika terjadi sesuatu, ceritakanlah kepadaku”.

Si fakir itupun pergi ketempat yang ditunjuk. Disana ada seorang tua yang datang dengan membawa kayu-kayu diatas seekor keledai. Tiba-tiba datanglah sepasukan tentara, orang tua itu dipukuli sehingga kayu-kau berserakan.

Orang fakir tersebut sangat marah terhadap tentara. Ia segera menjumpai Syaikh tadi. Dan diceritakan kepadanya semua kejadian itu seraya berkata “Jika saya telah menguasai Ismu Az’ham tentu saya akan berdo’a buruk untuk tentara itu.”

Syaikh berkata, “sesungguhkanya saya telah mempelajari Ismu Az’ham ini dari orang pembawa kayu tadi.”

Demikianlah Berdoalah dengan Ismu Az’ham, yang terdapat didalam Al-Qur’an sebagai berikut:

1. “Ismullah Al Az’ham” yang apabila diseru dengannya ia penuh didalam 3 surat dari Al-Qur’an: dalam Al-Baqarah, Ali Imran dan Surat Thaha.

2. “Ismullah Al Az’ham”, terdapat pada Surah Al Baqarah : 163, 255, 286, - Al Araf : 54, 55, 56 - Al Hasyir: 22, 23, 24. Diriwayatkan bahwa semua ayat diatas, tertulis di Arsy Ilahi.

3. “Ismullah Al Az’ham” adalah dalam dua ayat ini :
(1) “Wa ilaahum ilahum Waahid, laaa ilaaha ila huwar Rahmaannur Rahiim” (Al-Baqarah: 163) (2) “Alif Laam miim, Allahu laa Ilaaha huwal Hayyul Qayyum” (Permulaan Ali Imran)

4. “Ismullah Al Az’ham” yang apabila diseru dengannya ia memenuhi adalah didalam ayat: “Qulil Laahumma Malikal mulki.............................(Surat Ali Imran: 26)

5. “Ismullah Al Az’ham” yang apabila diseru dengannya ia memenuhi dan apabila diminta itu ia memberi adalah seruan Nabi Yunus bin Matta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar