Laman
- Beranda
- al ilmu
- al kisah
- Allah dan Jalan menuju Allah
- Cahaya
- Do'a Doa
- Futuhat Al Makiyyah
- Hadits Qudsy
- Kalam Kalam Hikmah
- Kata Hati
- Kebenaran Hakiki
- Kitab Tauhid
- Mahkota Aulia Illaita'ala
- Mutiara Kalam Habaib
- My notes
- Qitab Sirr Al Asrar
- Shalawat
- Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Syar'i
- Syarh Al Hikam
- Taddabur Ayat Ayat
- Tokoh dan Biografi
Jumat, 21 November 2014
AS-SAYYIDAH KHODIJAH AL KUBRA BINTI KHUWAILID
Oleh: Alhabib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan
Cinta pertama, Cinta sejati, Selalu dan untuk selamanya, dan
25 tahun Rasulullah SAW hidup bersamanya.
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat
darinya kecuali kecintaan sejati, Dan selama 25 tahun
Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali
perhatian
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat
darinya kecuali Ketulusan, Dan selama 25 tahun Rasulullah
SAW tidak pernah melihat darinya kecuali Dukungan
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat
darinya kecuali Kerinduan, Dan selama 25 tahun Rasulullah
SAW tidak pernah melihat darinya kecuali Keanggunan
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat
darinya kecuali Keindahan, Dan selama 25 tahun Rasulullah
SAW tidak pernah melihat darinya kecuali kemuliaan
Ibu dari anak-anaknya, Nenek bagi Al Hasan wal Husain dan
saudara-saudara mereka Ketika semua mendustai Rasulullah
SAW dialah yang senantiasa mempercayainya
Ketika semua kikir dengan hartanya untuk perjuangan
Rasulullah SAW dialah yang senantiasa mengorbankan
segala harta bendanya untuk kekasihnya.
Sehebat apapun wanita di alam semesta ini, namun tidak
akan pernah mampu melebihi as Sayyidah Khadijah Al kubra
kekasih sejati Rasulullah SAW.
Tidak pernah Rasulullah mencintai seorang wanita melebihi
kecintaannya kepada as Sayyidah Khadijah Al Kubra.
Ketika As Sayyidah A’isyah berbangga sebagai satu-satunya
perawan yang dinikahi oleh baginda Rasulullah, maka
Baginda berbangga dengan Khodijah yang meraih
keperjakaan Rasulullah SAW.
Jauh setelah wafat sang isteri tercinta. Kenangan manis dan
kesetiaan di hati Rasulullah tidak pernah pudar.
Setiap kali Rasulullah masuk ke kota Makkah setelah beliau
hijrah ke Madinah, baik pada saat umrah Al Qodho, maupun
Fath Makkah beliau selalu meminta kepada sahabatnya untuk
didirikan baginya kemah di Hajuun.
Rumah bani hasyim terbuka lebar untuk Rasulullah tinggal di
makkah. Namun beliau lebih memilih kemah yang sederhana
di Hajuun.
Ada apa gerangan dengan Hajuun? Di Tanah suci Hajuun
disemayamkan isteri tercinta As Sayyidah Khodijah
Alkubra.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar