Rabu, 02 Oktober 2013

WUSHUL, WISHAL DAN ITTISHAL. 

Bismillaahirrahmaanirrahiim . Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Raudhah" menjelaskan tentang Wushul.

Wushul adalah "manakala kemilau keindahan Yang Haqq dibukakan bagi seorang hamba dan dia-yakni perhatiannya-tersita untuk luruh didalamnya. Apabila ia memandang dengan seksama pada makrifatnya : maka ia tidak mengenal apapun kecuali Allah Swt . Jika ia mengarahkan pandangannya pada cita-cita (himmah) tujuannya, tiada pula cita-cita yang ditujunya itu, selain ALLAH. Totalitas diri hamba itu tersita secara keseluruhan dalam "musyahadah" dan cita-cita, tidak sama sekali peluan untuk lebih memandang ego (nafs) pada dirinya dengan upayanya "memperbanyak ibadah" secara lahiriyah, atau dengan amalan pembinaan Akhlak pada segi bathiniyahnya.

Upaya ini sebenarnya baru pada tahap "penyucian diri" , yang disebut sebagai permulaan (bidayah). Sementara tujuan akhir (nihayah) manakala seorang hamba meleburkan dirinya dengan jiwa-jiwa universal (alkulliyah) dan bersungguh-sungguh di dalamnya, sehingga seakan-akan "dia" seperti (kaannahu) DIA.

Inilah sebenarnya wushul itu-pahamilah dengan seksama.

Adapun WISHAL adalah penglihatan dan musyahadah melalui rahasia kalbu (sirr al qalbi) ketika di dunia, dan dengan mata secara fisik ketika di akhirat. Sehinggal arti wishal bukan pemanduan (ittishal) antara suatu dzat dengan Dzat Allah, Maha tinggi Allah dari segala kebohongan besar seperti itu.

#dikatakan siapa yang tidak bersuluk (suluk-sepenuhnya mengamalkan keimanan) , maka belum bisa menempuh jalan spiritual / sair (sair-penerapan esensi-esensi ajaran-ajaran islam).

Setelah itu baru thayr --(tercerap-jadzbah,pada jalan limpahan karunia illahi dan ihsan) :-- yakni wushul kepada Allah Swt . Inilah jalan spiritual yang ditempuh para Salik dan kedudukan orang yang menuju Allah Swt , setelah menempuh jalan ini , maka akan menempuh jalan selanjutnya, yaitu jalan spiritual "wushul" dan maqam-maqam orang-orang wushul--yaitu ATh Thayr.

#ITTISAL - menurut imam Ats-Tsauri menegaskan bahwa ittisal merupakan penyingkapan kalbu dengan "kasyf" (mukasyafatul -qulub) dan penyaksian rahasia-rahasia dalam maqam kehinaan hamba (dzuhul).

#Wushul itu bermacam-macam maqamnya. Seperti maqam haibah (keterpesonaan), dan uns (keintiman). Maqam fana (ketika bathin seorang hamba dipenuhi cahaya keyakinan dan musyahadah)., diatas ini masih ada lagi yakni HAQQUL YAQIN.

Karunia itu diberikan di dunia bagi golongan khawwash dalam bentuk percikan cahaya yakni bias cahaya "musyahadah" dalam hamba yang sudah mencapai --totalitas--sehingga RUH, KALBU, dan JIWA nya diberi keistimewaan sehingga ia mampu mengubah hamba itu.

Tahap inilah yang tertinggi diantara tahap kedudukan "wushul"!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar