Rabu, 02 Oktober 2013

TASBIH IMAM AL-GHAZALI“




Mahasuci Allah, Dzat yang tidak memberimakhluk-Nya cara lain untuk mengetahui diri-Nyakecuali dengan cara keterbatasan.

Sungguhmengherankan orang yang mengingkari kemungkinan manusia mencintai Allah secarahakiki, bukan sekadar kiasan. 

Apakah merekamengingkari bahwa sifat-sifat Allah termasuk sifat-sifat yang indah dan mulia? 
Sifat-sifat yang baik dan sempurna? Apakah mereka mengingkaribahwa Allah bersifat indah seperti itu? 
Apakah diamengingkari bahwa manusia yang mengenal nilaikesempurnaan, keindahan, kecemerlangan dankeagungan, secara naluriah pasti akan mencintai-Nya?

Mahasuci Allah, Dzat yang tidak menimbulkansemangat utuk mengungkap keindahan dankesempurnaan-Nya bagi orang-orang yang butamata hatinya. 

Semangat itu hanya muncul pada mereka yang sudah menangkap bias keindahan-Nya. Mereka yang dijauhkan dari api ketertutupan.

Mahasuci Allah, Dzat yang membiarkan orang-orang yang merugi itu terombang-ambing dalamkebutaan kelam, berputar-putar di padang indrawi,dan terkoyak oleh nafsu kebinatangan.

Allah SWT berfirman, “Mereka mengetahui sisilahir dari kehidupan dunia saja dan melupakanakhirat,” (QS Ar-Rum [30]: 7) Allah juga berfirman,“Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan merekatidak mengetahui,” (QS Az-Zumar [39]: 29)--

-Kitab Mahabbah karya Imam Al-Ghazali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar